-
Kebangkitan—Pasti Akan Terjadi!Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2020 | Desember
-
-
2 Rasul Paulus mengatakan, ”Saya juga memiliki harapan kepada Allah . . . bahwa akan ada kebangkitan bagi orang-orang yang benar maupun yang tidak benar.” (Kis. 24:15) Paulus bukanlah orang pertama di Alkitab yang berbicara tentang harapan kebangkitan. Sebelumnya, Ayub juga pernah berbicara tentang hal itu. Dia yakin bahwa Allah akan mengingat dia dan membangkitkan dia di masa depan.—Ayb. 14:7-10, 12-15.
3. Apa manfaatnya kalau kita membaca 1 Korintus pasal 15?
3 ”Kebangkitan orang mati” adalah bagian dari ”ajaran dasar” yang dipercayai orang Kristen. (Ibr. 6:1, 2) Paulus pernah membahas tentang kebangkitan, dan itu dicatat di 1 Korintus pasal 15. Apa yang Paulus tulis di pasal itu pasti sangat menguatkan orang-orang Kristen di abad pertama. Pasal itu juga bisa menguatkan kita dan membuat kita semakin beriman pada harapan kebangkitan, yang mungkin sudah lama kita percayai.
4. Mengapa kita bisa yakin bahwa akan ada kebangkitan untuk orang-orang yang kita sayangi?
4 Kebangkitan Yesus Kristus adalah bagian dari ”kabar baik” yang Paulus sampaikan kepada orang-orang Kristen di Korintus. (1 Kor. 15:1, 2) Kebangkitan Yesus membuat kita yakin bahwa ada harapan kebangkitan untuk orang-orang yang kita sayangi. Malah, Paulus mengatakan bahwa kalau seorang Kristen tidak memercayai kebangkitan Yesus, imannya akan menjadi sia-sia. (1 Kor. 15:17) Ya, iman akan kebangkitan Yesus adalah dasar dari harapan kebangkitan yang kita miliki.
5-6. Mengapa ketiga fakta yang disebutkan di 1 Korintus 15:3, 4 sangat penting bagi kita?
5 Sewaktu Paulus mulai membahas tentang kebangkitan, dia menyebutkan tiga fakta ini: (1) Kristus ”mati untuk dosa-dosa kita”. (2) Dia ”dikuburkan”. (3) Dia ”dibangkitkan pada hari ketiga seperti yang ditulis di Kitab Suci”.—Baca 1 Korintus 15:3, 4.
6 Mengapa ketiga fakta ini sangat penting bagi kita? Mari kita lihat apa yang dinubuatkan Nabi Yesaya. Dia menubuatkan bahwa Mesias akan ”dilenyapkan dari negeri orang hidup” dan ”dikuburkan”. Tapi bukan itu saja yang Yesaya nubuatkan. Dia juga mengatakan bahwa Mesias akan ”memikul dosa banyak orang”. Yesus melakukan itu dengan memberikan nyawanya sebagai tebusan. (Yes. 53:8, 9, 12; Mat. 20:28; Rm. 5:8) Jadi, karena Yesus telah mati, dikuburkan, dan dibangkitkan, kita bisa punya harapan untuk dibebaskan dari dosa dan kematian serta bertemu lagi dengan orang-orang yang kita sayangi yang telah meninggal.
BUKTI DARI BANYAK SAKSI
7-8. Mengapa orang Kristen bisa yakin bahwa Yesus memang sudah dibangkitkan?
7 Seperti yang sudah kita bahas, harapan kebangkitan yang kita miliki sangat berkaitan dengan kebangkitan Yesus. Jadi, kita harus benar-benar yakin bahwa Yesus sudah dibangkitkan. Mengapa kita bisa yakin bahwa Yehuwa memang sudah membangkitkan Yesus?
8 Ada banyak saksi mata yang bertemu dengan Yesus setelah dia dibangkitkan. (1 Kor. 15:5-7) Paulus menyebutkan bahwa Rasul Petrus (Kefas) bertemu dengan Yesus setelah dia dibangkitkan. Beberapa murid Yesus lainnya juga membenarkan hal itu. (Luk. 24:33, 34) Selain itu, para rasul juga bertemu dengan Yesus setelah dia dibangkitkan. Lalu, Kristus ”menemui lebih dari 500 saudara sekaligus”. Ini sepertinya adalah peristiwa di Galilea, yang disebutkan di Matius 28:16-20. Yesus juga ”menemui Yakobus”. Kemungkinan besar, Yakobus yang disebutkan di sini adalah adik tiri Yesus, yang sebelumnya tidak beriman bahwa Yesus adalah Mesias. (Yoh. 7:5) Pertemuan itulah yang kelihatannya membuat Yakobus menjadi beriman. Yang menarik, ketika Paulus menulis suratnya kepada orang di Korintus sekitar tahun 55 M, banyak saksi mata dari kebangkitan Yesus masih hidup. Jadi, kalau saat itu ada orang yang masih ragu bahwa Yesus sudah dibangkitkan, dia bisa bertanya langsung kepada para saksi mata itu.
9. Menurut Kisah 9:3-5, apa yang Paulus alami, yang juga membuktikan bahwa Yesus memang sudah dibangkitkan?
9 Belakangan, Yesus juga menemui Paulus yang sedang dalam perjalanan ke Damaskus. (1 Kor. 15:8) Paulus, yang saat itu masih disebut Saul, mendengar suara Yesus yang sudah dibangkitkan dan melihat kemuliaan Yesus di surga. (Baca Kisah 9:3-5.) Apa yang Paulus alami ini juga membuktikan bahwa kebangkitan Yesus memang benar-benar terjadi.—Kis. 26:12-15.
10. Karena Paulus benar-benar yakin bahwa Yesus sudah dibangkitkan, dia tergerak untuk melakukan apa?
10 Apa yang Paulus ceritakan khususnya menarik karena sebelumnya dia menganiaya orang Kristen. Tapi, setelah dia yakin bahwa Yesus sudah dibangkitkan, Paulus terus berupaya keras untuk meyakinkan orang-orang tentang kebenaran tersebut. Meski dia dipukuli, dipenjarakan, dan mengalami karam kapal, dia terus memberitakan kebenaran bahwa Yesus telah mati dan dibangkitkan. (1 Kor. 15:9-11; 2 Kor. 11:23-27) Ya, Paulus sangat yakin bahwa Yesus benar-benar dibangkitkan sehingga dia rela mempertaruhkan nyawanya untuk memberitakan hal tersebut. Semua bukti dari orang-orang Kristen di abad pertama ini pasti membuat kita yakin bahwa Yesus memang sudah dibangkitkan. Dan ini juga membuat kita yakin bahwa di masa depan, kebangkitan pasti akan terjadi.
PAULUS MENGOREKSI PANDANGAN YANG SALAH
11. Apa yang mungkin membuat beberapa orang Kristen di Korintus punya pandangan yang salah tentang kebangkitan?
11 Beberapa orang Kristen di kota Korintus di Yunani punya pandangan yang salah tentang kebangkitan. Mereka bahkan mengatakan bahwa ”tidak ada kebangkitan bagi orang mati”. Mengapa mereka berpikir seperti itu? (1 Kor. 15:12) Para filsuf di kota Athena di Yunani menertawakan ajaran bahwa Yesus telah dibangkitkan. Pandangan para filsuf itu mungkin telah memengaruhi beberapa orang di Korintus, termasuk beberapa orang Kristen. (Kis. 17:18, 31, 32) Ada juga yang mungkin berpikir bahwa kebangkitan itu terjadi secara kiasan. Mereka mungkin beranggapan bahwa semua orang yang berdosa itu seolah-olah mati, tapi saat seseorang menjadi Kristen, dia seolah-olah dibangkitkan karena dosanya sudah diampuni. Apa pun alasannya, kalau orang-orang Kristen tersebut mengatakan bahwa kebangkitan itu tidak ada, itu berarti mereka tidak percaya bahwa Yesus sudah dibangkitkan. Iman mereka pun menjadi sia-sia. Mengapa? Karena kalau Allah tidak membangkitkan Yesus, tebusan tidak pernah dibayarkan dan dosa kita tidak bisa diampuni. Jadi, orang-orang yang tidak memercayai kebangkitan sebenarnya tidak punya harapan yang pasti.—1 Kor. 15:13-19; Ibr. 9:12, 14.
12. Sesuai dengan 1 Petrus 3:18, 22, apa bedanya kebangkitan Yesus dengan semua kebangkitan yang terjadi sebelumnya?
12 Pengalaman Paulus membuat dia yakin bahwa ”Kristus sudah dibangkitkan”. Kebangkitan Kristus lebih unggul daripada kebangkitan-kebangkitan yang terjadi sebelumnya, karena orang-orang yang dibangkitkan sebelum Yesus belakangan meninggal lagi. Paulus mengatakan bahwa Yesus ”menjadi yang pertama dibangkitkan dari antara orang yang sudah tidur dalam kematian”. Apa maksudnya? Itu berarti Yesus adalah orang pertama yang dibangkitkan sebagai makhluk roh dan yang pertama naik ke surga.—1 Kor. 15:20; Kis. 26:23; baca 1 Petrus 3:18, 22.
MEREKA YANG ”AKAN DIHIDUPKAN”
13. Bagaimana Paulus menunjukkan perbedaan antara Adam dengan Kristus?
13 Mengapa kematian satu orang bisa membuat jutaan orang dibangkitkan? Paulus menjawab pertanyaan itu dengan jelas. Dia membandingkan akibat yang kita rasakan karena dosa Adam dengan manfaat yang kita dapatkan karena pengorbanan Kristus. Paulus mengatakan, ”Kematian ada karena satu orang.” Ketika Adam berdosa, dia membawa kematian atas dirinya sendiri dan keturunannya. Sampai sekarang, kita masih merasakan akibat buruk dari ketidaktaatan Adam. Tapi, karena Yesus telah mati dan dibangkitkan oleh Allah, kita bisa punya masa depan yang cerah. Ya, ”kebangkitan bagi orang mati ada karena satu orang”, yaitu Yesus. Paulus menjelaskan, ”Semuanya mati karena Adam, dan semuanya akan dihidupkan karena Kristus.”—1 Kor. 15:21, 22.
14. Apakah Adam akan dibangkitkan? Jelaskan.
14 Sewaktu Paulus mengatakan bahwa ”semuanya mati karena Adam”, dia memaksudkan semua manusia. Kita semua mewarisi dosa dan ketidaksempurnaan dari Adam sehingga kita pada akhirnya akan mati. (Rm. 5:12) Adam tidak termasuk di antara orang-orang yang ”akan dihidupkan”. Tebusan Kristus tidak berlaku untuk Adam, karena dia adalah manusia sempurna yang memilih untuk tidak menaati Allah. Hukuman yang Adam terima adalah ”kemusnahan abadi”. Ini sama seperti hukuman untuk orang-orang yang dihakimi sebagai ”kambing” oleh ”Putra manusia” di masa depan.—Mat. 25:31-33, 46; Ibr. 5:9.
Yesus adalah orang pertama yang dibangkitkan untuk hidup di surga (Lihat paragraf 15-16)b
15. Siapa yang termasuk dalam ”semuanya” yang ”akan dihidupkan karena Kristus”?
15 Perhatikan bahwa Paulus mengatakan, ”Semuanya akan dihidupkan karena Kristus.” (1 Kor. 15:22) Surat Paulus ditujukan kepada orang-orang Kristen terurap di Korintus, yang akan dibangkitkan untuk hidup di surga. Jadi jelaslah, mereka termasuk dalam ’semua yang akan dihidupkan karena Kristus’. Orang-orang Kristen itu ”telah disucikan untuk bersatu dengan Kristus Yesus dan dipanggil untuk menjadi orang-orang suci”. Paulus juga memaksudkan orang Kristen terurap saat dia menulis tentang orang-orang yang sudah ’mati sebagai orang yang bersatu dengan Kristus’. (1 Kor. 1:2; 15:18; 2 Kor. 5:17) Dalam suratnya yang lain, Paulus menulis bahwa orang-orang yang ”dipersatukan dengan [Yesus] ketika mati seperti dia” akan ”dipersatukan juga dengan [Yesus] ketika dibangkitkan seperti dia”. (Rm. 6:3-5) Yesus dibangkitkan sebagai makhluk roh dan naik ke surga. Jadi, semua orang yang ”bersatu dengan Kristus”, yaitu orang-orang Kristen terurap, juga akan mengalami hal yang sama.
16. Mengapa Paulus menyebut Yesus sebagai ”yang pertama dibangkitkan”?
16 Paulus mengatakan bahwa Kristus adalah ”yang pertama dibangkitkan dari antara orang yang sudah tidur dalam kematian”. Sebenarnya, sebelum Yesus, sudah ada orang-orang lain yang pernah dibangkitkan, misalnya Lazarus. Tapi setelah dibangkitkan, mereka tetap hidup di bumi. Yesus adalah orang pertama yang dibangkitkan sebagai makhluk roh dan menerima kehidupan abadi di surga. Selain itu, dengan menyebut Yesus sebagai ”yang pertama dibangkitkan”, Paulus menunjukkan bahwa akan ada orang-orang lain yang dibangkitkan untuk hidup di surga. Para rasul dan semua orang lain yang ”bersatu dengan Kristus” pada waktunya akan dibangkitkan untuk hidup di surga, sama seperti Yesus.
17. Kapan orang-orang yang ”bersatu dengan Kristus” mulai dibangkitkan untuk hidup di surga?
17 Ketika Paulus menulis suratnya kepada orang Kristen di Korintus, kebangkitan ke surga bagi orang-orang yang ”bersatu dengan Kristus” belum dimulai. Paulus menunjukkan kapan itu akan terjadi. Dia mengatakan, ”Setiap orang dibangkitkan sesuai dengan urutannya: Kristus adalah yang pertama, lalu selama kehadirannya, orang-orang milik Kristus.” (1 Kor. 15:23; 1 Tes. 4:15, 16) Sekarang kita sedang hidup di masa kehadiran Kristus. Para rasul dan orang-orang Kristen terurap lainnya yang dulu sudah meninggal harus menunggu sampai masa kehadiran ini untuk dibangkitkan ke surga dan ’dipersatukan dengan Yesus’.
HARAPAN KEBANGKITAN PASTI MENJADI KENYATAAN
18. (a) Mengapa kita bisa menyimpulkan bahwa akan ada kebangkitan lain selain kebangkitan ke surga? (b) Menurut 1 Korintus 15:24-26, apa yang akan terjadi di surga?
18 Alkitab mengatakan bahwa Paulus dan orang-orang lainnya yang naik ke surga mendapatkan ”kebangkitan yang lebih awal dari antara orang mati”. (Flp. 3:11) Ini menunjukkan bahwa akan ada kebangkitan lain yang akan terjadi. Kebangkitan inilah yang diharapkan oleh Ayub. (Ayb. 14:15) Orang-orang Kristen terurap akan berada bersama Yesus di surga ketika dia memusnahkan semua pemerintahan dan kekuasaan. Bahkan ”musuh terakhir”, yaitu kematian, juga akan dilenyapkan. Semua orang yang dibangkitkan ke surga tidak akan pernah mati. Tapi, bagaimana dengan orang-orang Kristen yang harapannya bukan untuk hidup di surga bersama Kristus?—Baca 1 Korintus 15:24-26.
19. Apa yang bisa diharapkan oleh orang-orang yang akan hidup di bumi?
19 Apa yang bisa diharapkan oleh orang-orang yang akan hidup di bumi? Paulus menunjukkan bahwa di bumi juga akan ada kebangkitan. Dia mengatakan, ”Saya juga memiliki harapan . . . bahwa akan ada kebangkitan bagi orang-orang yang benar maupun yang tidak benar.” (Kis. 24:15) Orang yang tidak benar tidak bisa masuk ke surga. Jadi, Paulus pasti memaksudkan kebangkitan yang akan terjadi di bumi.
Kalau kita percaya akan kebangkitan, kita bisa yakin bahwa masa depan kita akan bahagia (Lihat paragraf 20)c
20. Setelah membahas artikel ini, bagaimana iman Saudara akan harapan kebangkitan semakin dikuatkan?
20 Kebangkitan pasti akan terjadi! Orang-orang yang dibangkitkan di bumi akan hidup selamanya. Saudara bisa yakin akan hal itu. Harapan itu bisa menghibur Saudara ketika Saudara merindukan orang yang Saudara sayangi yang telah meninggal. Mereka akan dibangkitkan ketika Yesus dan orang-orang terurap ”memerintah sebagai raja . . . selama 1.000 tahun”. (Why. 20:6) Saudara juga bisa yakin bahwa kalau Saudara meninggal sebelum Pemerintahan Seribu Tahun itu dimulai, Saudara pasti akan dibangkitkan. Harapan itu ’tidak akan membuat Saudara kecewa’. (Rm. 5:5) Harapan itu bisa membuat Saudara tetap kuat dan terus melayani Yehuwa dengan bersukacita. Tapi, ada hal lain lagi yang bisa kita pelajari dari 1 Korintus pasal 15. Itu akan dibahas di artikel berikutnya.
-
-
”Bagaimana Orang Mati Akan Dibangkitkan?”Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2020 | Desember
-
-
Alkitab tidak memberi tahu kita semua perincian tentang kebangkitan ke surga. Tapi, Rasul Paulus memberi kita beberapa keterangan tentang hal itu. Paulus mengatakan bahwa orang-orang terurap akan berada bersama Kristus ketika dia ”melenyapkan semua pemerintahan, kekuasaan”, dan ”musuh terakhir”, yaitu ”kematian”. Pada akhirnya, Yesus dan orang-orang yang memerintah bersamanya akan menundukkan diri kepada Yehuwa. (1 Kor. 15:24-28) Kita pasti tidak sabar menantikan hal itu terjadi!b
3. Seperti yang ditunjukkan di 1 Korintus 15:30-32, apa manfaat yang Paulus dapatkan karena percaya akan kebangkitan?
3 Karena percaya akan kebangkitan, Paulus bisa bertekun menghadapi berbagai kesulitan. (Baca 1 Korintus 15:30-32.) Dia memberi tahu orang-orang Kristen di Korintus, ”Setiap hari saya menghadapi kematian.” Dia juga menulis, ”Saya bertarung dengan binatang-binatang buas di Efesus.” Sewaktu menulis kata-kata itu, dia mungkin memaksudkan pertarungan melawan binatang sungguhan di sebuah stadion di Efesus. (2 Kor. 1:8; 4:10; 11:23) Atau mungkin, dia memaksudkan tentangan dari orang-orang yang bagaikan binatang buas, termasuk orang-orang Yahudi yang membenci dia. (Kis. 19:26-34; 1 Kor. 16:9) Apa pun yang dia maksudkan, Paulus pasti mengalami keadaan yang berbahaya. Meski begitu, dia tetap yakin bahwa dia akan menikmati masa depan yang bahagia.—2 Kor. 4:16-18.
Sebuah keluarga tinggal di negeri yang membatasi kegiatan kita. Meski begitu, mereka terus beribadah kepada Yehuwa dan beriman bahwa Yehuwa akan memberkati mereka (Lihat paragraf 4)
4. Bagaimana harapan kebangkitan menguatkan orang-orang Kristen sekarang? (Lihat gambar sampul.)
4 Kita hidup di zaman yang penuh dengan bahaya. Ada saudara-saudari kita yang menjadi korban kejahatan. Ada juga yang tinggal di daerah yang sedang mengalami peperangan, dan keselamatan mereka terancam. Selain itu, di beberapa negeri, saudara-saudari kita tidak bebas mengabar karena dilarang oleh pemerintah. Karena terus mengabar, mereka harus menghadapi risiko dipenjarakan atau dibunuh. Ya, banyak saudara-saudari kita harus menghadapi hal-hal yang berbahaya. Meski begitu, mereka tidak takut dan terus melayani Yehuwa dengan setia. Mengapa mereka tidak takut? Karena mereka tahu bahwa meski mereka meninggal sekarang, Yehuwa akan membangkitkan mereka dan memberi mereka kehidupan yang luar biasa di masa depan. Mereka benar-benar teladan yang bagus untuk kita!
5. Pandangan berbahaya apa yang bisa membuat kita tidak lagi beriman akan kebangkitan?
5 Beberapa orang di abad pertama punya pandangan seperti ini: ”Kalau orang mati memang tidak akan dibangkitkan, ’mari kita makan dan minum, karena besok kita akan mati’.” Paulus memperingatkan rekan-rekan seimannya agar tidak terpengaruh dengan pandangan berbahaya seperti itu. Sebenarnya, pandangan seperti itu sudah ada bahkan sebelum zaman Paulus. Paulus kemungkinan mengutip Yesaya 22:13. Ayat itu berbicara tentang sikap yang ditunjukkan bangsa Israel. Mereka tidak berupaya mendekat kepada Allah, tapi mereka ingin terus bersenang-senang. Bisa dikatakan, bangsa itu merasa bahwa karena kehidupan mereka bisa berakhir kapan saja, mereka harus menikmati semua kesenangan. Tapi, Alkitab menunjukkan bahwa sikap yang salah itu membuat bangsa Israel merasakan akibat yang buruk.—2 Taw. 36:15-20.
6. Karena kita yakin akan harapan kebangkitan, teman seperti apa yang tidak akan kita pilih?
6 Kita yakin bahwa Yehuwa akan membangkitkan orang-orang yang sudah meninggal. Hal itu seharusnya memengaruhi keputusan kita saat memilih teman bergaul. Dulu, saudara-saudari di Korintus harus menghindari pergaulan dengan mereka yang tidak memercayai kebangkitan. Sekarang kita pun harus begitu. Kalau kita menghabiskan banyak waktu dengan teman-teman yang tidak memedulikan masa depan dan hanya ingin bersenang-senang, itu akan berpengaruh buruk pada kita. Teman-teman seperti itu bisa merusak sikap dan tingkah laku kita yang baik. Malah, mereka bisa membuat kita melakukan hal-hal yang Allah benci. Jadi Paulus menasihati kita, ”Kalian harus sadar dan melakukan apa yang benar, dan jangan terus berbuat dosa.”—1 Kor. 15:33, 34.
TUBUH SEPERTI APA?
7. Seperti yang ditunjukkan di 1 Korintus 15:35-38, pertanyaan apa yang mungkin diajukan beberapa orang tentang kebangkitan?
7 Baca 1 Korintus 15:35-38. Seseorang yang ingin membuat orang lain meragukan harapan kebangkitan bisa jadi bertanya, ”Bagaimana orang mati akan dibangkitkan?” Banyak orang punya pandangan yang berbeda-beda tentang apa yang terjadi setelah kita meninggal. Tapi, apa yang Alkitab ajarkan? Mari kita periksa penjelasan yang Rasul Paulus berikan.
Paulus menggunakan perumpamaan tentang benih dan tanaman untuk menjelaskan bahwa Allah bisa memberikan tubuh yang cocok bagi orang-orang yang Dia bangkitkan (Lihat paragraf 8)
8. Perumpamaan apa yang bisa membantu kita memahami tentang kebangkitan ke surga?
8 Saat seseorang meninggal, tubuhnya membusuk. Tapi Allah Yehuwa, yang menciptakan alam semesta, bisa membangkitkan orang itu dan memberi dia tubuh yang cocok. (Kej. 1:1; 2:7) Saat berbicara tentang kebangkitan ke surga, Paulus menggunakan perumpamaan tentang benih untuk menunjukkan bahwa Allah tidak perlu membangkitkan seseorang dengan tubuh yang sama. Sebuah benih yang ditanam akan bertumbuh menjadi sesuatu yang baru, yaitu sebuah tanaman. Tanaman itu sangat berbeda jika dibandingkan dengan benih yang kecil tadi. Nah, Paulus menggunakan perbandingan ini untuk menunjukkan bahwa Pencipta kita bisa memberi seseorang ”tubuh sesuai dengan kehendak-Nya”.
9. Menurut 1 Korintus 15:39-41, apa yang Paulus katakan tentang perbedaan di antara ciptaan Yehuwa?
9 Baca 1 Korintus 15:39-41. Paulus menjelaskan bahwa Yehuwa membuat semua ciptaan-Nya sangat beragam. Misalnya, tubuh ternak, burung, dan ikan berbeda satu sama lain. Selain itu, Paulus mengatakan bahwa di langit, ada perbedaan antara matahari dan bulan. Dia juga berkata bahwa ”setiap bintang punya kemuliaan masing-masing”. Ya, para ilmuwan mengatakan bahwa jenis bintang memang berbeda-beda, meskipun itu tidak terlihat oleh mata kita. Misalnya, ada yang besar, ada yang kecil, dan ada yang berwarna merah, putih, atau kuning, seperti matahari kita. Kemudian, Paulus juga memberitahukan hal ini: ”Yang ada di surga memiliki tubuh yang berbeda dengan yang ada di bumi.” Apa maksudnya? Makhluk hidup yang ada di bumi, seperti kita, punya tubuh jasmani. Tapi mereka yang hidup di surga, seperti para malaikat, punya tubuh roh.
10. Tubuh seperti apa yang akan diberikan kepada orang-orang yang dibangkitkan ke surga?
10 Perhatikan apa yang Paulus katakan berikutnya: ”Begitu juga dengan orang mati yang dibangkitkan: Dikubur dalam keadaan bisa musnah, dibangkitkan dalam keadaan tidak bisa musnah.” Saat seseorang mati, tubuhnya membusuk dan kembali menjadi debu. (Kej. 3:19) Jadi, bagaimana mungkin tubuh seseorang bisa ”dibangkitkan dalam keadaan tidak bisa musnah”? Paulus tidak sedang berbicara tentang orang-orang yang dibangkitkan untuk kembali hidup di bumi, seperti mereka yang dibangkitkan oleh Elia, Elisa, dan Yesus. Tapi, Paulus sedang berbicara tentang orang yang dibangkitkan dengan ”tubuh rohani”, yaitu tubuh yang bisa hidup di surga.—1 Kor. 15:42-44.
11-12. Saat Yesus dan orang Kristen terurap dibangkitkan, tubuh seperti apa yang mereka dapatkan?
11 Saat Yesus hidup di bumi, dia punya tubuh jasmani. Tapi setelah dia dibangkitkan, dia ”menjadi makhluk roh yang memberikan kehidupan” dan kembali ke surga. Seperti Yesus, saat orang Kristen terurap dibangkitkan, mereka akan diberi tubuh yang bisa hidup di surga. Paulus menjelaskan, ”Sama seperti kita mencerminkan manusia yang dibuat dari debu itu, kita akan mencerminkan yang datang dari surga itu.”—1 Kor. 15:45-49.
12 Perhatikan bahwa saat Yesus dibangkitkan, dia tidak diberi tubuh manusia. Mengapa? Paulus menjelaskan alasannya di akhir pembahasannya tentang kebangkitan ke surga. Dia berkata bahwa ”darah dan daging tidak bisa mewarisi Kerajaan Allah”, yang ada di surga. (1 Kor. 15:50) Jadi saat dibangkitkan untuk hidup di surga, para rasul dan orang-orang Kristen terurap lainnya tidak akan diberi tubuh jasmani, yaitu darah dan daging yang bisa membusuk. Ketika Paulus menulis 1 Korintus, beberapa murid Yesus sudah ”tidur dalam kematian”, misalnya Rasul Yakobus. (Kis. 12:1, 2) Para rasul yang masih hidup dan orang-orang Kristen terurap lainnya juga belakangan ”tidur dalam kematian”. (1 Kor. 15:6) Kapan mereka akan dibangkitkan? Mereka tidak akan langsung dibangkitkan setelah mereka meninggal. Paulus menunjukkan bahwa itu baru akan terjadi di masa depan.
KEMENANGAN ATAS KEMATIAN
13. Apa saja yang akan terjadi selama masa kehadiran Kristus?
13 Yesus maupun Paulus bernubuat tentang suatu masa yang penting, yaitu masa kehadiran Kristus. Selama masa kehadiran Kristus, akan ada perang, gempa bumi, penyakit, dan hal-hal buruk lain di seluruh dunia. Kita sudah melihat bahwa nubuat ini menjadi kenyataan sejak tahun 1914. Tapi, selain semua hal buruk itu, akan ada suatu hal penting lain yang terjadi. Yesus mengatakan bahwa kabar baik tentang Kerajaan Allah yang sudah memerintah ”akan diberitakan di seluruh bumi, sebagai kesaksian bagi semua bangsa, kemudian akhir itu akan datang”. (Mat. 24:3, 7-14) Paulus mengatakan bahwa selama masa ”kehadiran Tuan” itu, orang-orang Kristen terurap ”yang tidur dalam kematian” akan dibangkitkan untuk hidup di surga.—1 Tes. 4:14-16; 1 Kor. 15:23.
14. Apa yang akan terjadi kepada orang-orang terurap yang meninggal selama kehadiran Kristus?
14 Orang-orang Kristen terurap yang meninggal selama kehadiran Kristus akan langsung dibangkitkan untuk hidup di surga. Ini sesuai dengan kata-kata Paulus yang dicatat di 1 Korintus 15:51, 52: ”Tidak semua dari antara kita akan tidur dalam kematian, tapi kita semua akan diubah dalam sekejap, secepat kedipan mata, selama trompet terakhir berbunyi.” Kata-kata Paulus ini sedang menjadi kenyataan sekarang. Setelah mereka dibangkitkan, saudara-saudara Kristus itu akan sangat bersukacita, karena mereka akan ”selalu bersama Tuan”.—1 Tes. 4:17.
Setelah dibangkitkan ke surga, orang-orang Kristen terurap akan ikut bersama Yesus untuk melenyapkan orang-orang jahat di bumi (Lihat paragraf 15)
15. Apa yang akan dilakukan orang-orang Kristen terurap setelah mereka dibangkitkan ke surga?
15 Alkitab memberi tahu kita apa yang akan dilakukan orang-orang Kristen terurap setelah mereka dibangkitkan ke surga. Yesus mengatakan kepada mereka, ”Kepada orang yang menang dan menaati perintahku sampai akhir, aku akan memberi dia wewenang untuk memerintah bangsa-bangsa, seperti wewenang yang aku terima dari Bapakku. Dia akan menggembalakan bangsa-bangsa dengan tongkat besi, sehingga mereka akan menjadi seperti guci tanah liat yang dihancurkan berkeping-keping.” (Why. 2:26, 27) Ya, mereka akan mengikuti arahan Yesus dan menggembalakan bangsa-bangsa dengan tongkat besi.—Why. 19:11-15.
16. Bagaimana orang Kristen terurap dan orang-orang yang setia lainnya akan mendapat kemenangan atas kematian?
16 Sewaktu orang-orang Kristen terurap dibangkitkan ke surga, mereka mendapat kemenangan atas kematian. (1 Kor. 15:54-57) Dan setelah itu, mereka bisa ikut bersama Kristus untuk melenyapkan kejahatan di seluruh dunia pada perang Armagedon. Jutaan orang Kristen lainnya akan ”selamat melewati kesengsaraan besar” dan memasuki dunia baru. (Why. 7:14) Orang-orang yang selamat itu akan menyaksikan kemenangan lain atas kematian, yaitu kebangkitan dari miliaran orang yang telah meninggal di masa lalu. Saat kita menyaksikan kebangkitan itu terjadi, kita semua pasti akan sangat bersukacita! (Kis 24:15) Dan semua orang yang terbukti setia kepada Yehuwa pada akhirnya juga akan merasakan kemenangan atas kematian yang diwariskan oleh Adam. Mereka akan hidup selama-lamanya.
17. Menurut 1 Korintus 15:58, apa yang perlu kita lakukan sekarang?
17 Semua orang Kristen yang hidup sekarang pasti merasa terhibur saat membaca tentang harapan kebangkitan yang Paulus tulis dalam suratnya kepada orang di Korintus. Karena itu, kita pasti ingin mengikuti nasihat Paulus untuk ”selalu sibuk mengerjakan banyak hal bagi Tuhan”. (Baca 1 Korintus 15:58.) Kalau kita berupaya sebisa-bisanya untuk melakukan hal itu, kita bisa punya masa depan yang sangat cerah, yang jauh lebih menyenangkan daripada apa pun yang kita bayangkan. Berkat-berkat yang kita rasakan nanti akan menjadi bukti bahwa kerja keras kita dalam melayani Yehuwa memang tidak sia-sia.
-