PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ”Aku Tahu Dia Akan Hidup Lagi”
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2017 | Desember
    • Marta berbicara kepada Yesus

      ”Aku Tahu Dia Akan Hidup Lagi”

      ”Sahabat kita sudah tidur, tapi aku pergi ke sana untuk membangunkan dia.”​—YOH. 11:11.

      NYANYIAN: 142, 129

      APA JAWABAN SAUDARA?

      • Peristiwa Alkitab apa saja yang meyakinkan Marta akan kebangkitan?

      • Mengapa kita bisa yakin bahwa akan ada kebangkitan di masa depan?

      • Seperti Marta, peristiwa apa yang kita nanti-nantikan, dan mengapa?

      1. Walaupun Lazarus sudah mati, Marta yakin akan hal apa? (Lihat gambar di awal artikel.)

      MARTA, yaitu sahabat dan murid Yesus, sedang berduka. Saudaranya yang bernama Lazarus baru saja meninggal. Apa yang menghibur Marta? Yesus berjanji kepadanya, ”Saudaramu akan hidup lagi.” Memang, kata-kata itu tidak bisa menghapus semua kesedihan Marta. Tapi, Marta yakin akan janji Yesus dan berkata, ”Aku tahu dia akan hidup lagi ketika kebangkitan terjadi pada hari terakhir.” (Yoh. 11:20-24) Marta yakin bahwa Lazarus akan bangkit di masa depan. Tapi, Yesus kemudian melakukan suatu mukjizat. Pada hari itu juga, dia membangkitkan Lazarus.

      2. Mengapa kita juga ingin yakin seperti Marta?

      2 Kita tahu bahwa Yesus atau Bapaknya tidak membangkitkan orang mati pada zaman sekarang. Tapi seperti Marta, apakah kita yakin bahwa orang yang kita sayangi akan dibangkitkan di masa depan? Mungkin, kita telah ditinggal mati oleh suami atau istri, ibu, ayah, kakek, nenek, atau bahkan anak yang sangat kita sayangi. Kita tidak sabar untuk memeluk, mengobrol, dan tertawa bersama mereka. Kita pasti senang karena seperti Marta, kita bisa dengan yakin berkata, ’Aku tahu bahwa orang yang aku sayangi akan hidup lagi.’ Meski begitu, kita perlu terus memikirkan alasannya mengapa kita bisa yakin akan hal ini.

      3, 4. Peristiwa apa yang mungkin didengar oleh Marta, dan bagaimana itu menguatkan imannya?

      3 Marta tinggal di dekat Yerusalem. Jadi, dia mungkin tidak menyaksikan saat Yesus membangkitkan putra seorang janda di dekat kota Nain di Galilea. Tapi, dia mungkin mendengar peristiwa itu. Selain itu, dia mungkin mendengar bahwa Yesus pernah membangkitkan putri Yairus. Semua orang yang ada di rumah Yairus ”tahu anak itu sudah mati”. Tapi, Yesus memegang tangan anak itu dan berkata, ”Bangunlah, Nak!” Dan, dia langsung bangun. (Luk. 7:11-17; 8:41, 42, 49-55) Marta dan Maria tahu bahwa Yesus bisa menyembuhkan orang sakit. Jadi, mereka yakin bahwa kalau Yesus ada di sana sebelum Lazarus mati, Lazarus pasti masih hidup. Tapi sekarang, dia sudah mati. Apa yang Marta harapkan? Dia berkata bahwa Lazarus akan hidup lagi ”pada hari terakhir”, yaitu di masa depan. Mengapa dia begitu yakin? Mengapa kita juga bisa yakin bahwa di masa depan akan ada kebangkitan sehingga kita mungkin bertemu lagi dengan orang yang kita sayangi?

      4 Ada bukti-bukti kuat yang bisa meyakinkan kita akan kebangkitan. Itulah yang akan kita bahas sekarang. Malah, kita mungkin akan menemukan pelajaran bagus dalam Firman Allah yang jarang kita pikirkan sebelumnya. Ini bisa membuat kita semakin beriman bahwa kita akan bertemu lagi dengan orang yang kita sayangi.

      PERISTIWA YANG MEMBERIKAN HARAPAN!

      5. Mengapa Marta yakin bahwa Lazarus akan dibangkitkan?

      5 Marta tidak mengatakan, ’Mudah-mudahan dia akan hidup lagi.’ Tapi, Marta berkata, ”Aku tahu dia akan hidup lagi.” Mengapa Marta sangat yakin? Karena dia tahu tentang kebangkitan yang pernah terjadi di masa lalu. Dia mungkin mendengar peristiwa itu di rumah atau di tempat ibadah sejak dia masih kecil. Mari kita bahas tiga peristiwa kebangkitan yang dicatat di Alkitab.

      6. Mukjizat apa yang pasti Marta ketahui?

      6 Kebangkitan pertama terjadi saat Nabi Elia mendapat kuasa dari Allah untuk melakukan mukjizat. Di sebelah utara Israel, di kota Zarefat yang terletak di daerah Fenisia, ada seorang janda miskin yang bermurah hati kepada Elia. Hasilnya, Yehuwa melakukan suatu mukjizat baginya. Tepung dan minyak di rumah janda itu tidak pernah habis sehingga dia dan anaknya bisa tetap hidup. (1 Raj. 17:8-16) Belakangan, anaknya jatuh sakit dan mati. Tapi, Elia menolong janda itu. Sambil menyentuh sang anak, Elia berdoa kepada Yehuwa, ”Allahku, tolong buat anak ini hidup lagi.” Allah mendengar doa Elia, dan anak itu hidup lagi! Itu adalah kebangkitan pertama yang dicatat di Alkitab. (Baca 1 Raja 17:17-24.) Marta pasti tahu tentang peristiwa yang luar biasa itu.

      7, 8. (a) Bagaimana Elisa menghibur seorang ibu yang sedang berduka? (b) Mukjizat Elisa membuktikan apa tentang Allah?

      7 Kebangkitan kedua yang dicatat di Alkitab dilakukan oleh Nabi Elisa. Di kota Syunem, ada seorang wanita Israel yang tidak mempunyai anak. Karena dia sangat bermurah hati kepada Elisa, Yehuwa memberikan seorang putra kepada wanita ini dan suaminya yang sudah tua. Tapi, beberapa tahun kemudian, anak itu mati. Hati wanita itu pasti hancur. Dia sangat sedih sampai-sampai dia pergi sejauh 30 kilometer untuk menemui Elisa di Gunung Karmel. Lalu, Elisa mengutus pelayannya yang bernama Gehazi ke Syunem untuk membangkitkan anak itu. Tapi, Gehazi tidak bisa membangkitkannya. Kemudian, tibalah Elisa bersama sang ibu di rumah itu.​—2 Raj. 4:8-31.

      8 Elisa masuk ke dalam ruangan tempat anak itu terbaring, dan dia berdoa. Yehuwa menjawab doa Elisa dan secara mukjizat membangkitkan anak itu. Saat sang ibu melihat bahwa anaknya hidup kembali, dia sangat gembira! (Baca 2 Raja 4:32-37.) Dia mungkin ingat kata-kata dalam doa Hana. Hana tidak bisa punya anak sampai akhirnya Yehuwa memberi dia seorang putra, yaitu Samuel. Lalu, Hana memuji Yehuwa karena Allah ”membawa turun ke Kuburan dan membangkitkan”. (1 Sam. 2:6) Dengan membangkitkan anak di kota Syunem tadi, Allah membuktikan bahwa Dia sanggup membangkitkan orang mati.

      9. Jelaskan peristiwa kebangkitan ketiga yang dicatat di Alkitab.

      9 Peristiwa luar biasa lainnya terjadi setelah Elisa mati. Dia melayani sebagai nabi selama lebih dari 50 tahun. Lalu, dia ”menderita penyakit yang belakangan membuat dia meninggal”. Seiring waktu berlalu, yang tersisa hanyalah tulang-tulang Elisa. Suatu hari, beberapa orang Israel sedang akan mengubur seorang pria. Tiba-tiba, mereka melihat para perampok datang. Mereka berusaha cepat-cepat melarikan diri, jadi mereka melempar mayat itu ke dalam kuburan Elisa. Alkitab berkata, ”Ketika pria itu tersentuh tulang Elisa, dia hidup lagi dan berdiri.” (2 Raj. 13:14, 20, 21) Peristiwa-peristiwa ini meyakinkan Marta bahwa Allah berkuasa atas kematian. Peristiwa ini juga seharusnya meyakinkan kita bahwa kuasa Allah itu sangat besar dan tidak ada batasnya.

      KEBANGKITAN PADA ZAMAN PARA RASUL

      10. Apa yang Petrus lakukan kepada seorang saudari Kristen yang sudah mati?

      10 Kitab-Kitab Yunani Kristen juga mencatat berbagai peristiwa tentang hamba-hamba Allah yang membangkitkan orang mati. Kita sudah membahas bagaimana Yesus membangkitkan orang mati di dekat kota Nain dan di rumah Yairus. Beberapa waktu kemudian, Rasul Petrus membangkitkan Dorkas, yang juga disebut Tabita. Petrus masuk ke dalam kamar tempat Tabita terbaring. Lalu, dia berdoa dan berkata, ”Tabita, bangun!” Tabita hidup kembali, dan Petrus ”menunjukkan [kepada orang Kristen yang ada di sana] bahwa Dorkas hidup”. Karena peristiwa ini, banyak orang di kota itu ”menjadi percaya kepada Tuan”. Murid-murid baru ini memberitakan kabar baik tentang Yesus dan kuasa Yehuwa untuk membangkitkan orang mati.​—Kis. 9:36-42.

      11. Menurut Lukas, apa yang terjadi kepada seorang pemuda? Apa pengaruh peristiwa itu terhadap orang-orang?

      11 Ada peristiwa kebangkitan lain yang disaksikan banyak orang. Suatu hari, Rasul Paulus sedang berkumpul di ruang atas di Troas, yang sekarang terletak di bagian barat laut Turki. Paulus berbicara sampai tengah malam. Seorang pemuda bernama Eutikhus sedang duduk di jendela dan mendengarkan. Tapi, dia tertidur dan jatuh dari lantai tiga. Lukas mungkin adalah orang pertama yang memeriksanya. Sebagai dokter, dia menyadari bahwa pemuda itu bukan cuma terluka atau pingsan, tapi sudah mati! Lalu, Paulus juga ikut turun ke bawah. Dia memeluk Eutikhus, lalu membuat semua orang kaget dengan mengatakan, ”Dia hidup.” Mukjizat ini berpengaruh besar atas semua orang yang menyaksikan peristiwa itu. Mereka melihat bahwa pemuda itu sudah mati, tapi kemudian dibangkitkan. Hasilnya, mereka ”merasa begitu terhibur”.​—Kis. 20:7-12.

      HARAPAN YANG BISA DIPERCAYA

      12, 13. Setelah membahas beberapa peristiwa kebangkitan, apa yang mungkin kita tanyakan?

      12 Beberapa peristiwa kebangkitan yang baru kita bahas seharusnya membuat kita yakin seperti Marta. Kita bisa yakin bahwa Allah kita, Sang Pemberi Kehidupan, sanggup membangkitkan orang mati. Pada setiap peristiwa kebangkitan tadi, hamba Allah selalu ada di sana, misalnya Elia, Yesus, atau Petrus. Dan, berbagai peristiwa itu terjadi saat Yehuwa masih melakukan mukjizat demi umat-Nya. Jadi, bagaimana dengan orang-orang yang mati pada zaman ketika mukjizat seperti itu tidak dilakukan? Apakah hamba-hamba Allah yang setia bisa berharap bahwa Allah akan membangkitkan orang-orang mati di masa depan? Apakah kita bisa yakin seperti Marta, yang mengatakan, ”Aku tahu dia akan hidup lagi ketika kebangkitan terjadi pada hari terakhir”? Mengapa dia bisa yakin bahwa akan ada kebangkitan di masa depan, dan mengapa kita juga bisa?

      13 Hamba-hamba Allah di zaman dulu tahu bahwa akan ada kebangkitan di masa depan. Ini terlihat dari kisah-kisah yang dicatat dalam Firman Allah. Mari kita bahas beberapa kisah ini.

      14. Apa yang bisa kita pelajari dari Abraham tentang kebangkitan?

      14 Coba pikirkan perintah Yehuwa kepada Abraham. Ishak adalah anak yang sudah lama Abraham nanti-nantikan. Tapi, Yehuwa berkata, ”Bawalah Ishak anakmu, anak satu-satunya yang sangat kamu sayangi, dan pergilah ke tanah Moria. Persembahkan dia sebagai persembahan bakaran.” (Kej. 22:2) Menurut Saudara, bagaimana perasaan Abraham saat dia mendengar perintah ini? Yehuwa berjanji bahwa semua bangsa akan diberkati melalui keturunan Abraham. (Kej. 13:14-16; 18:18; Rm. 4:17, 18) Yehuwa juga berkata bahwa berkat itu akan ”berasal dari Ishak”. (Kej. 21:12) Tapi, bagaimana ini bisa terwujud kalau Abraham mengorbankan putranya? Menurut catatan Paulus dalam Alkitab, Abraham yakin bahwa Allah sanggup membangkitkan Ishak. (Baca Ibrani 11:17-19.) Tapi, Alkitab tidak mengatakan bahwa Abraham berpikir bahwa Ishak akan segera dibangkitkan mungkin setelah beberapa jam, sehari, atau seminggu. Abraham tidak tahu kapan anaknya akan dibangkitkan. Tapi, dia yakin bahwa Yehuwa pasti akan membangkitkan Ishak.

      15. Harapan apa yang dimiliki Ayub?

      15 Ayub juga tahu bahwa akan ada kebangkitan di masa depan. Dia tahu bahwa jika sebatang pohon ditebang, pohon itu bisa bertumbuh lagi dan menjadi seperti pohon baru. Tapi, manusia tidak seperti itu. (Ayb. 14:7-12; 19:25-27) Jika seseorang mati, dia tidak bisa membangkitkan dirinya sendiri. (2 Sam. 12:23; Mz. 89:48) Tapi, itu tidak berarti bahwa Allah tidak bisa membangkitkan orang mati. Malah, Ayub yakin bahwa Yehuwa akan mengingatnya. (Baca Ayub 14:13-15.) Ayub tidak tahu kapan dia akan dibangkitkan. Tapi, dia yakin bahwa Sang Pemberi Kehidupan bisa dan akan mengingatnya serta membangkitkannya.

      16. Apa yang dikatakan seorang malaikat untuk menghibur Daniel?

      16 Coba pikirkan pria setia lainnya, yaitu Daniel. Dia setia kepada Yehuwa sepanjang hidupnya, dan Yehuwa selalu mendukungnya. Suatu hari, seorang malaikat menyebut Daniel sebagai ”orang yang sangat disayangi” dan memberi tahunya, ”Semoga kamu merasa damai. Kuatkan dirimu.”​—Dan. 9:22, 23; 10:11, 18, 19.

      17, 18. Janji apa yang Yehuwa berikan kepada Daniel?

      17 Sewaktu Daniel berumur hampir 100 tahun dan sudah akan mati, dia mungkin berpikir tentang apa yang akan terjadi setelah dia mati. Apakah Daniel berpikir bahwa dia akan hidup lagi? Pasti! Di akhir buku Daniel, kita bisa membaca janji Allah kepadanya, ”Daniel, teruslah setia sampai akhir. Kamu akan beristirahat.” (Dan. 12:13) Daniel tahu bahwa orang yang sudah mati sedang beristirahat dan tidak ada ”rencana, pengetahuan, atau hikmat di Kuburan”, tempat yang dia tuju. (Pkh. 9:10) Tapi, ini bukanlah akhir dari segalanya bagi Daniel. Yehuwa memberinya janji yang luar biasa untuk masa depan.

      18 Malaikat Yehuwa berkata kepadanya, ”Kamu akan bangkit untuk menerima bagianmu pada waktunya.” Daniel tidak tahu kapan persisnya itu akan terjadi. Dia tahu bahwa dia akan mati dan beristirahat. Tapi, saat Daniel mendengar janji, ”Kamu akan bangkit untuk menerima bagianmu,” dia tahu bahwa dia akan dibangkitkan di masa depan. Ini akan terjadi lama setelah kematiannya, yaitu ”pada waktunya”. Atau, Alkitab Terjemahan Baru berkata, ”Engkau . . . akan bangkit untuk mendapat bagianmu pada kesudahan zaman.”

      Seorang ibu membaca tentang kebangkitan dan membayangkan saat putranya dibangkitkan

      Seperti Marta, kita bisa yakin bahwa kebangkitan akan terjadi (Lihat paragraf 19, 20)

      19, 20. (a) Apa hubungan antara berbagai peristiwa yang baru kita bahas dan keyakinan Marta? (b) Apa yang akan kita bahas di artikel selanjutnya?

      19 Jelaslah, Marta punya alasan yang kuat untuk yakin bahwa Lazarus akan ”hidup lagi ketika kebangkitan terjadi pada hari terakhir”. Janji Yehuwa kepada Daniel dan keyakinan Marta akan kebangkitan di masa depan seharusnya membuat kita juga yakin bahwa kebangkitan pasti akan terjadi.

      20 Kita sudah belajar tentang kebangkitan yang terjadi di zaman dulu. Ini membuktikan bahwa orang mati bisa hidup lagi. Kita juga sudah belajar bahwa hamba-hamba Allah yang setia yakin bahwa akan ada kebangkitan. Tapi, apakah ada bukti bahwa kebangkitan bisa terjadi lama setelah itu dijanjikan? Bukti itu akan membuat kita semakin menantikan kebangkitan di masa depan. Tapi, kapan itu akan terjadi? Kita akan membahas hal-hal ini di artikel selanjutnya.

  • ”Saya Juga Memiliki Harapan kepada Allah”
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2017 | Desember
    • Rasul Paulus berbicara kepada Gubernur Feliks dan Drusila

      ”Saya Juga Memiliki Harapan kepada Allah”

      ”Adam yang terakhir menjadi makhluk roh yang memberikan kehidupan.”​—1 KOR. 15:45.

      NYANYIAN: 151, 147

      APA JAWABAN SAUDARA?

      • Bagaimana Mazmur 118 menunjukkan bahwa kebangkitan bisa terjadi lama setelah itu dinubuatkan?

      • Bagaimana Mazmur 16:10 menjadi kenyataan?

      • Siapa yang akan dibangkitkan selama kehadiran Kristus, dan bagaimana caranya?

      1-3. (a) Apa salah satu ajaran utama yang tidak boleh kita lupakan? (b) Mengapa kebangkitan itu sangat penting? (Lihat gambar di awal artikel.)

      KALAU kita ditanya apa ajaran utama dalam kepercayaan kita, apa yang akan kita katakan? Kita pasti akan menjawab bahwa Yehuwa adalah Pencipta dan Sumber Kehidupan. Kita juga bisa berkata bahwa kita percaya kepada Yesus Kristus, yang mati sebagai tebusan. Kita pasti akan bercerita bahwa di masa depan, umat Allah akan hidup selamanya di Firdaus di bumi. Tapi, apakah kita akan menyebutkan tentang kebangkitan sebagai salah satu ajaran yang paling menyentuh hati kita?

      2 Memang, kita ingin selamat melewati kesengsaraan besar dan hidup abadi di bumi. Tapi, kita perlu ingat bahwa kebangkitan adalah salah satu ajaran utama kita. Rasul Paulus menjelaskan alasannya mengapa kebangkitan itu sangat penting. Dia berkata, ”Seandainya kebangkitan bagi orang mati memang tidak ada, dulu Kristus juga tidak dibangkitkan.” Kalau Yesus tidak dibangkitkan, dia tidak bisa memerintah sebagai Raja di surga. Dan, berita yang kita sampaikan tidak akan ada artinya. (Baca 1 Korintus 15:12-19.) Tapi, kita tahu bahwa Yesus dibangkitkan. Oleh karena itu, kita tidak seperti orang Saduki, yang sama sekali tidak percaya bahwa orang mati bisa dibangkitkan. Bahkan kalau orang lain mengejek kita, kita tetap percaya bahwa Allah bisa membangkitkan orang mati.​—Mrk. 12:18; Kis. 4:2, 3; 17:32; 23:6-8.

      3 Paulus berkata bahwa ”kebangkitan orang mati” adalah bagian dari ”ajaran dasar tentang Kristus”. (Ibr. 6:1, 2) Dia menunjukkan bahwa dia benar-benar percaya pada kebangkitan. (Kis. 24:10, 15, 24, 25) Walaupun kebangkitan adalah salah satu ajaran dasar yang terdapat dalam Firman Allah, kita tetap perlu mempelajarinya dengan sungguh-sungguh. (Ibr. 5:12) Mengapa?

      4. Pertanyaan apa saja yang mungkin muncul tentang kebangkitan?

      4 Sewaktu seseorang mulai belajar Alkitab, dia biasanya akan belajar tentang peristiwa kebangkitan di zaman dulu, misalnya kebangkitan Lazarus. Dia juga akan belajar bahwa Abraham, Ayub, dan Daniel yakin bahwa orang mati akan dibangkitkan di masa depan. Tapi, bagaimana kalau kita ditanya mengapa kita percaya pada janji kebangkitan padahal janji itu dibuat berabad-abad yang lalu? Dan, apakah Alkitab memberi tahu kita kapan kebangkitan akan terjadi di masa depan? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan menguatkan iman kita.

      KEBANGKITAN YANG DINUBUATKAN BERABAD-ABAD SEBELUMNYA

      5. Apa yang pertama-tama akan kita bahas?

      5 Kita mungkin mudah membayangkan seseorang yang dibangkitkan segera setelah dia mati. (Yoh. 11:11; Kis. 20:9, 10) Tapi, bagaimana jika ada yang berjanji bahwa akan terjadi kebangkitan bertahun-tahun, atau bahkan berabad-abad kemudian, di masa depan? Apakah kita bisa percaya pada janji itu, tidak soal apakah orang itu baru saja mati atau sudah lama mati? Sebenarnya, ada satu kebangkitan yang pernah terjadi berabad-abad setelah itu dijanjikan, dan kita percaya pada kebangkitan itu. Kebangkitan mana yang dimaksud? Dan, apa hubungannya dengan harapan kita akan kebangkitan di masa depan?

      6. Apa yang menunjukkan bahwa Mazmur 118 berbicara tentang Yesus?

      6 Mari kita bahas peristiwa kebangkitan yang dinubuatkan berabad-abad sebelumnya di Mazmur 118, yang kemungkinan ditulis oleh Daud. Mazmur itu berkata, ”Yehuwa, kami mohon, tolong selamatkan kami!” dan ”Diberkatilah dia yang datang dengan nama Yehuwa.” Ini adalah nubuat tentang Mesias. Kata-kata itu diucapkan oleh orang-orang saat Yesus masuk ke Yerusalem dengan menunggangi keledai pada tanggal 9 Nisan, beberapa hari sebelum kematiannya. (Mz. 118:25, 26; Mat. 21:7-9) Tapi, apa hubungan Mazmur 118 dengan kebangkitan yang akan terjadi berabad-abad kemudian? Mazmur ini juga berkata, ”Batu yang ditolak tukang bangunan telah menjadi batu yang utama.”​—Mz. 118:22.

      Yesus ditolak oleh para pemimpin Yahudi; Yesus mati di tiang siksaan

      ”Tukang bangunan” menolak Mesias (Lihat paragraf 7)

      7. Bagaimana orang Yahudi menolak Yesus?

      7 ”Tukang bangunan” yang menolak Mesias adalah para pemimpin Yahudi. Mereka mengabaikan Yesus dan tidak mau mengakuinya sebagai Kristus. Tapi bukan hanya itu, mereka dan banyak orang Yahudi lainnya juga meminta Pilatus untuk menghukum mati Yesus. (Luk. 23:18-23) Jadi, mereka juga terlibat dalam pembunuhan Yesus.

      Yesus yang sudah dibangkitkan duduk di takhtanya di surga

      Allah membangkitkan Yesus sebagai ”batu yang utama” (Lihat paragraf 8, 9)

      8. Bagaimana Yesus bisa menjadi ”batu yang utama”?

      8 Kalau Yesus ditolak dan dibunuh, bagaimana dia bisa menjadi ”batu yang utama”? Ini hanya bisa terjadi kalau dia dibangkitkan. Yesus menjelaskan hal ini saat dia menceritakan kisah tentang seorang pemilik kebun yang mengirim beberapa utusan kepada para petani yang bekerja untuknya. Para petani ini menganiaya utusan-utusan itu. Akhirnya, sang pemilik kebun mengirim putranya sendiri. Dia berharap agar para petani itu mendengarkan putranya. Tapi, mereka malah membunuh putra pemilik kebun itu. Setelah menceritakan kisah ini, Yesus mengutip nubuat di Mazmur 118:22. (Luk. 20:9-17) Rasul Petrus menggunakan ayat yang sama saat dia berbicara kepada para penguasa, pemimpin, dan ahli Taurat Yahudi yang berkumpul di Yerusalem. Dia berbicara tentang ”Yesus Kristus orang Nazaret, yang kalian bunuh di tiang tapi Allah bangkitkan dari antara orang mati”. Lalu Petrus berkata, ”Dia adalah ’batu yang dianggap tidak berarti oleh kalian tukang bangunan, dan telah menjadi batu yang utama’.”​—Kis. 3:15; 4:5-11; 1 Ptr. 2:5-7.

      9. Peristiwa luar biasa apa yang dinubuatkan di Mazmur 118:22?

      9 Jelaslah, Mazmur 118:22 menubuatkan tentang kebangkitan yang akan terjadi berabad-abad setelahnya. Sang Mesias akan ditolak dan dibunuh. Tapi, dia akan dibangkitkan dan akan menjadi batu yang utama. Dengan begitu, hanya Yesus-lah yang memenuhi syarat untuk menyelamatkan manusia. Itulah sebabnya Alkitab berkata, ”Tidak ada nama lain yang Allah pilih dari antara manusia di bumi, yang akan menyelamatkan kita.”​—Kis. 4:12; Ef. 1:20.

      10. (a) Apa yang dinubuatkan di Mazmur 16:10? (b) Apa buktinya bahwa Mazmur 16:10 tidak berbicara tentang Daud?

      10 Mari kita bahas ayat lain yang juga menceritakan tentang suatu peristiwa kebangkitan. Kebangkitan ini terjadi lebih dari seribu tahun setelah itu dinubuatkan. Ini seharusnya meyakinkan kita bahwa kebangkitan bisa terjadi lama setelah itu dinubuatkan atau dijanjikan. Di Mazmur 16, Daud berkata, ”Engkau tidak akan meninggalkan aku di Kuburan. Engkau tidak akan membiarkan hamba-Mu yang setia melihat lubang kubur.” (Mz. 16:10) Daud tidak memaksudkan bahwa dia tidak akan mati dan berada di Kuburan. Firman Allah dengan jelas mengatakan bahwa Daud menjadi tua dan ”meninggal dan dikuburkan di Kota Daud”. (1 Raj. 2:1, 10) Kalau begitu, ayat ini berbicara tentang siapa?

      11. Kapan Petrus menjelaskan Mazmur 16:10?

      11 Lebih dari seribu tahun setelah Daud menulis kata-kata itu, Petrus menjelaskan siapa yang dibicarakan di Mazmur 16:10. Beberapa minggu setelah Yesus mati dan dibangkitkan, Petrus berbicara kepada ribuan orang Yahudi dan penganut agama Yahudi. (Baca Kisah 2:29-32.) Dia mengingatkan mereka bahwa Daud sudah mati dan dikuburkan. Petrus juga berkata bahwa Daud ”melihat ke depan dan berbicara tentang kebangkitan” Mesias. Alkitab tidak mengatakan bahwa ada yang membantah kata-kata Petrus ini.

      12. Bagaimana Mazmur 16:10 menjadi kenyataan, dan ini meyakinkan kita akan hal apa?

      12 Petrus memperjelas hal ini dengan mengutip kata-kata Daud di Mazmur 110:1. (Baca Kisah 2:33-36.) Penjelasan Petrus dari Kitab Suci meyakinkan banyak orang bahwa Yesus adalah ”Tuan dan Kristus”. Orang-orang mengerti bahwa Mazmur 16:10 menjadi kenyataan saat Yesus dibangkitkan. Belakangan, Rasul Paulus menjelaskan hal yang sama kepada orang Yahudi di kota Antiokhia di Pisidia. Mereka sangat terkesan dengan penjelasan ini sehingga mereka ingin tahu lebih banyak. (Baca Kisah 13:32-37, 42.) Ini juga seharusnya meyakinkan kita bahwa nubuat-nubuat Alkitab tentang kebangkitan tadi bisa dipercaya meski itu baru terwujud berabad-abad kemudian.

      KAPAN KEBANGKITAN AKAN TERJADI?

      13. Apa saja yang mungkin kita tanyakan tentang kebangkitan?

      13 Kita pasti senang karena tahu bahwa kebangkitan bisa terjadi berabad-abad setelah itu dinubuatkan. Tapi, ada yang mungkin bertanya, ’Apakah saya harus menunggu lama untuk bisa bertemu lagi dengan orang yang saya sayangi? Kapan kebangkitan akan terjadi?’ Yesus memberi tahu para rasulnya bahwa ada hal-hal yang mereka tidak tahu dan tidak akan tahu. Ada hal-hal yang ”hanya Bapak yang berhak menentukan saat dan waktunya”. (Kis. 1:6, 7; Yoh. 16:12) Tapi, ada beberapa hal yang bisa kita ketahui tentang kapan kebangkitan akan terjadi.

      14. Apa bedanya kebangkitan Yesus dengan orang-orang yang dibangkitkan sebelum dia?

      14 Kebangkitan terpenting yang dicatat di Alkitab adalah kebangkitan Yesus. Kalau saja dia tidak dibangkitkan, kita semua tidak akan bisa bertemu lagi dengan orang yang kita sayangi yang sudah meninggal. Orang-orang yang dibangkitkan sebelum Yesus, misalnya yang dibangkitkan oleh Elia dan Elisa, akhirnya mati lagi dan menjadi debu di kuburan. Tapi, Yesus ”dibangkitkan dari antara orang mati”. Dia ”tidak mati lagi, dan kematian tidak lagi menguasai dia”. Di surga, dia ”hidup selama-lamanya”.​—Rm. 6:9; Why. 1:5, 18; Kol. 1:18; 1 Ptr. 3:18.

      15. Mengapa Yesus disebut ”yang pertama”?

      15 Sewaktu Yesus dibangkitkan ke surga sebagai makhluk roh, itu adalah peristiwa kebangkitan ke surga yang pertama dan yang paling penting. (Kis. 26:23) Tapi, dia bukanlah satu-satunya yang dibangkitkan ke surga. Yesus berjanji bahwa para rasulnya yang setia akan memerintah bersama dia di surga. (Luk. 22:28-30) Tapi, mereka hanya akan menerima upah ini setelah mereka mati. Lalu seperti Yesus, mereka akan dibangkitkan sebagai makhluk roh. Paulus menulis bahwa ”Kristus sudah dibangkitkan dan menjadi yang pertama dibangkitkan dari antara orang yang sudah tidur dalam kematian”. Lalu, Paulus berkata bahwa ada orang lain yang juga akan dibangkitkan ke surga. Dia mengatakan, ”Setiap orang dibangkitkan sesuai dengan urutannya: Kristus adalah yang pertama, lalu selama kehadirannya, orang-orang milik Kristus.”​—1 Kor. 15:20, 23.

      16. Kapan kebangkitan ke surga akan terjadi?

      16 Dari kata-kata Paulus, kita bisa tahu kapan kebangkitan ke surga akan terjadi. Itu akan terjadi selama kehadiran Kristus. Saksi-Saksi Yehuwa sudah lama membuktikan dari Alkitab bahwa kehadiran Kristus dimulai pada tahun 1914. ”Kehadiran” Kristus masih berlangsung sampai sekarang, dan akhir dunia yang jahat ini sudah sangat dekat.

      17, 18. Apa yang akan terjadi dengan sejumlah orang terurap selama kehadiran Kristus?

      17 Alkitab menjelaskan lebih lanjut tentang kebangkitan ke surga, ”Kami ingin agar kalian mengerti tentang orang-orang yang sedang tidur dalam kematian . . . Kalau kita beriman bahwa Yesus sudah mati dan hidup lagi, kita beriman juga bahwa orang yang tidur dalam kematian sebagai pengikut Yesus akan dibangkitkan oleh Allah . . . Kita yang masih hidup sampai kehadiran Tuan tidak akan mendahului mereka yang sudah tidur dalam kematian itu, karena Tuan sendiri akan turun dari surga dan memberikan perintah . . . dan orang-orang mati yang bersatu dengan Kristus akan bangkit lebih dulu. Setelah itu, kita yang masih hidup akan dibawa naik bersama mereka dalam awan-awan untuk bertemu dengan Tuan di langit, sehingga kita akan selalu bersama Tuan.”​—1 Tes. 4:13-17.

      18 Kebangkitan ke surga terjadi setelah kehadiran Kristus dimulai. Kaum terurap yang masih hidup selama kesengsaraan besar akan ”dibawa naik . . . dalam awan-awan”. Apa artinya? Mereka yang ”dibawa naik” tidak akan ”tidur dalam kematian”. Artinya, mereka tidak akan mati untuk waktu yang lama. Tapi, mereka ”semua akan diubah dalam sekejap, secepat kedipan mata, selama trompet terakhir berbunyi”.​—1 Kor. 15:51, 52; Mat. 24:31.

      19. Apa yang dimaksud dengan ”kebangkitan yang lebih baik”?

      19 Sekarang, kebanyakan orang Kristen tidak diurapi dan tidak dipilih untuk memerintah bersama Kristus di surga. Tapi, mereka menantikan ”hari Yehuwa”, yaitu saat dunia yang jahat ini akan berakhir. Tidak ada yang tahu kapan persisnya akhir itu akan datang. Tapi, bukti-bukti menunjukkan bahwa itu sudah dekat. (1 Tes. 5:1-3) Saat dunia baru Allah datang, akan ada jenis kebangkitan yang lain. Pada saat itu, orang-orang akan dibangkitkan di bumi dan punya harapan untuk menjadi sempurna serta tidak pernah mati lagi. Itu adalah ”kebangkitan yang lebih baik” daripada kebangkitan di zaman dulu karena mereka yang dulu dibangkitkan akhirnya mati lagi.​—Ibr. 11:35.

      20. Mengapa kita bisa yakin bahwa kebangkitan akan terjadi dengan teratur?

      20 Alkitab berkata bahwa mereka yang pergi ke surga akan dibangkitkan ”sesuai dengan urutannya”. (1 Kor. 15:23) Jadi, kita bisa yakin bahwa kebangkitan di bumi juga akan teratur. Tapi, kita mungkin berpikir, ’Apakah mereka yang baru meninggal akan dibangkitkan lebih dulu pada Pemerintahan Seribu Tahun Kristus dan disambut oleh orang-orang yang mengenal mereka? Apakah hamba Allah di zaman dulu yang punya kemampuan memimpin yang baik akan dibangkitkan lebih cepat untuk membantu mengatur umat Allah di dunia baru? Bagaimana dengan orang-orang yang tidak pernah melayani Yehuwa? Kapan dan di mana mereka akan dibangkitkan?’ Ada banyak sekali hal yang bisa kita pikirkan. Tapi, kita tidak perlu pusing memikirkan hal-hal itu sekarang. Lebih baik kita menunggu dan melihat bagaimana Yehuwa akan menangani hal-hal itu nanti. Itu pasti akan menjadi saat yang menyenangkan.

      21. Apa harapan Saudara?

      21 Sambil menunggu, kita perlu memperkuat iman kita kepada Yehuwa. Melalui Yesus, Yehuwa berjanji bahwa orang yang sudah mati ada dalam ingatan-Nya dan akan dibangkitkan. (Yoh. 5:28, 29; 11:23) Bukti lain bahwa Yehuwa akan membangkitkan orang mati terlihat dari kata-kata Yesus tentang Abraham, Ishak, dan Yakub. Dia berkata bahwa di mata Yehuwa, ”mereka semua hidup”. (Luk. 20:37, 38) Jelaslah, seperti Rasul Paulus, kita punya banyak alasan untuk berkata, ”Saya juga memiliki harapan kepada Allah . . . bahwa akan ada kebangkitan.”​—Kis. 24:15.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan