PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Tulah-Tulah Yehuwa atas Susunan Kristen
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 21

      Tulah-Tulah Yehuwa atas Susunan Kristen

      Penglihatan 5​—Wahyu 8:1–9:21

      Pokok: Ditiupnya enam dari tujuh sangkakala

      Waktu penggenapan: Sejak Kristus Yesus ditakhtakan pada tahun 1914 sampai sengsara besar

      1. Apa yang terjadi pada waktu Anak Domba membuka meterai ketujuh?

      ”KEEMPAT angin” telah ditahan sampai ke-144.000 dari Israel rohani dimeteraikan dan kumpulan besar diperkenan untuk selamat. (Wahyu 7:1-4, 9) Tetapi, sebelum badai yang menggelora itu melanda bumi, keputusan penghukuman Yehuwa atas dunia Setan harus diumumkan juga! Seraya Anak Domba mulai membuka meterai ketujuh, yang terakhir, Yohanes pasti melihatnya dengan penuh minat untuk mengetahui apa yang akan disingkapkan. Sekarang ia membagikan pengalamannya kepada kita: ”Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya. Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.”​—Wahyu 8:1, 2.

      Masa untuk Doa yang Sungguh-Sungguh

      2. Apa yang terjadi selama setengah jam simbolis keadaan sunyi senyap di surga?

      2 Ini benar-benar keadaan sunyi senyap yang penting! Setengah jam bisa merupakan waktu yang lama bila saudara sedang menunggu sesuatu terjadi. Sekarang, bahkan tidak ada lagi paduan suara puji-pujian di surga yang biasanya berlangsung terus. (Wahyu 4:8) Mengapa? Yohanes melihat alasannya dalam penglihatan: ”Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.”—Wahyu 8:3, 4.

      3. (a) Kemenyan yang dibakar mengingatkan kita kepada apa? (b) Apa maksud-tujuan dari keadaan sunyi senyap selama setengah jam di surga?

      3 Ini mengingatkan kita bahwa di bawah sistem Yahudi, kemenyan dibakar setiap hari di kemah suci dan, pada tahun-tahun kemudian, di bait di Yerusalem. (Keluaran 30:1-8) Selama kemenyan tersebut dibakar, orang Israel yang bukan imam menunggu di luar daerah suci, berdoa—tentu dalam hati tanpa suara—kepada Pribadi yang dituju oleh asap kemenyan yang naik itu. (Lukas 1:10) Yohanes sekarang melihat sesuatu yang serupa terjadi di surga. Kemenyan yang dipersembahkan oleh malaikat dihubungkan dengan ”doa orang-orang kudus.” Bahkan, dalam suatu penglihatan sebelumnya, kemenyan dikatakan melambangkan doa-doa demikian. (Wahyu 5:8; Mazmur 141:1, 2) Maka jelas bahwa keadaan sunyi senyap simbolis di surga dimaksudkan agar doa orang-orang kudus di bumi dapat terdengar.

      4, 5. Perkembangan-perkembangan sejarah apa membantu kita menentukan jangka waktu yang sesuai dengan setengah jam sunyi senyap yang bersifat lambang itu?

      4 Dapatkah kita menentukan bilamana ini terjadi? Ya, kita dapat, dengan memeriksa ikatan kalimatnya, bersama dengan perkembangan sejarah pada awal hari Tuhan. (Wahyu 1:10) Selama tahun 1918 dan 1919, peristiwa-peristiwa di bumi secara menonjol selaras dengan adegan yang digambarkan di Wahyu 8:1-4. Selama 40 tahun sebelum 1914, Siswa-Siswa Alkitab—sebutan untuk Saksi-Saksi Yehuwa pada waktu itu—telah mengumumkan dengan berani bahwa zaman orang Kafir akan berakhir pada tahun itu. Peristiwa-peristiwa yang sangat menyusahkan dari tahun 1914 membuktikan bahwa mereka benar. (Lukas 21:24, Bode; Matius 24:3, 7, 8) Tetapi banyak dari mereka juga percaya bahwa pada tahun 1914 mereka akan diambil dari bumi ini kepada warisan surgawi mereka. Hal itu tidak terjadi. Sebaliknya, selama perang dunia pertama, mereka menderita masa penganiayaan yang hebat. Pada tanggal 31 Oktober 1916, presiden pertama dari Lembaga Menara Pengawal, Charles T. Russell, meninggal. Kemudian, pada tanggal 4 Juli 1918, presiden yang baru, Joseph F. Rutherford, dan tujuh wakil lain dari Lembaga dibawa ke penjara di Atlanta, Georgia, karena secara keliru dijatuhi hukuman selama bertahun-tahun.

      5 Orang-orang Kristen yang tulus dari golongan Yohanes bingung. Apa yang Allah ingin agar mereka lakukan selanjutnya? Bilamana mereka akan diangkat ke surga? Sebuah artikel berjudul ”Penuaian Berakhir—Apa yang Menyusul Setelah Itu?” muncul dalam The Watch Tower terbitan 1 Mei 1919. Artikel itu menggambarkan keadaan yang tidak menentu ini dan menganjurkan mereka yang setia untuk terus bertekun, dengan menambahkan: ”Kami percaya memang benar untuk mengatakan sekarang bahwa penuaian golongan kerajaan merupakan fakta yang sudah terbukti, bahwa semua orang tersebut telah dimeteraikan pada waktunya dan bahwa pintu sudah tertutup.” Selama masa yang sulit ini, doa yang sungguh-sungguh dari golongan Yohanes dipanjatkan, seolah-olah dalam asap dari banyak kemenyan. Dan doa mereka didengarkan!

      Melemparkan Api ke Bumi

      6. Apa yang terjadi setelah keadaan sunyi senyap di surga, dan ini sebagai tanggapan kepada apa?

      6 Yohanes memberitahu kita: ”Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, [dan beberapa suara, ”Bode”], disertai halilintar dan gempa bumi.” (Wahyu 8:5) Setelah keadaan sunyi senyap, tiba-tiba ada kegiatan yang dramatis! Ini jelas sebagai jawaban atas doa orang-orang kudus, karena hal ini disulut oleh api yang diambil dari mezbah pedupaan. Pada tahun 1513 S.M., di Gunung Sinai, guruh dan halilintar, suara keras, api, dan gunung yang bergetar menandakan bahwa Yehuwa memalingkan perhatianNya kepada umatNya. (Keluaran 19:16-20) Perwujudan serupa yang dilaporkan oleh Yohanes juga menunjukkan bahwa Yehuwa memberi perhatian kepada hamba-hambaNya di bumi. Tetapi apa yang Yohanes lihat dinyatakan dalam tanda-tanda. (Wahyu 1:1, NW) Jadi bagaimana api, bunyi guruh, beberapa suara, halilintar, dan gempa bumi simbolis harus ditafsirkan pada jaman sekarang?

      7. (a) Api simbolis apa yang disulut oleh Yesus di bumi selama pelayanannya? (b) Bagaimana saudara-saudara rohani Yesus menyulut api dalam Susunan Kristen?

      7 Pada suatu kesempatan, Yesus memberitahu murid-muridnya: ”Aku datang untuk melemparkan [”menyulut,” NW] api ke bumi.” (Lukas 12:49) Memang, ia menyulut api. Dengan pengabarannya yang bergairah, Yesus menjadikan Kerajaan Allah masalah yang utama di hadapan umat Yahudi, dan ini membangkitkan perdebatan yang sengit di seluruh bangsa itu. (Matius 4:17, 25; 10:5-7, 17, 18) Pada tahun 1919 saudara-saudara rohani Yesus di bumi, kelompok kecil orang Kristen terurap yang selamat melewati masa yang sulit dari Perang Dunia I, menyulut api yang serupa dalam Susunan Kristen. Pada bulan September tahun itu, roh Yehuwa secara menonjol nyata terlihat pada waktu Saksi-SaksiNya yang loyal berkumpul dari tempat-tempat yang dekat dan jauh di Cedar Point, Ohio, A.S. Joseph F. Rutherford, yang baru saja dibebaskan dari penjara dan segera akan dibebaskan sama sekali dari semua tuduhan, dengan berani berkhotbah kepada hadirin kebaktian, dengan mengatakan: ”Karena mentaati perintah Majikan kita, dan mengakui hak istimewa dan kewajiban kita untuk berperang melawan benteng kesalahan yang telah begitu lama membelenggu orang-orang dalam perbudakan, pekerjaan kita dulu dan sekarang ialah untuk mengumumkan kerajaan Mesias yang mulia yang akan datang.” Itulah sengketa utama​—Kerajaan Allah!

      8, 9. (a) Bagaimana presiden Lembaga menggambarkan sikap dan keinginan umat Allah selama tahun-tahun peperangan yang sulit? (b) Bagaimana api dilemparkan ke bumi? (c) Bagaimana bunyi guruh, beberapa suara, kilat, dan gempa bumi itu terjadi?

      8 Ketika menyebut tentang pengalaman-pengalaman pahit dari umat Allah yang terjadi tidak lama berselang, sang pembicara mengatakan: ”Begitu kejam serangan musuh sehingga banyak dari kawanan yang dikasihi Tuhan sangat terkejut dan terpaku keheranan, berdoa dan menanti Tuhan untuk menyatakan kehendakNya. . . . Tetapi meskipun keadaan sementara yang mengecilkan hati, ada keinginan yang menyala-nyala untuk mengumumkan berita kerajaan.”—Lihat The Watch Tower terbitan 15 September 1919, halaman 280.

      9 Pada tahun 1919 keinginan tersebut dipenuhi. Kelompok kecil namun aktif dari orang-orang Kristen ini dikobarkan, secara rohani, untuk memulai kampanye pengabaran seluas dunia. (Bandingkan 1 Tesalonika 5:19.) Api dilemparkan ke bumi dalam hal Kerajaan Allah dijadikan sengketa yang menyala-nyala, dan demikianlah hal itu terus berlangsung! Suara-suara keras menggantikan keadaan sunyi, menyerukan berita Kerajaan dengan jelas. Peringatan-peringatan tanda bahaya yang menggemuruh dari Alkitab dikumandangkan. Seperti kilat halilintar, sinar kebenaran yang cemerlang memancar dari Firman nubuat Yehuwa, dan bagaikan suatu gempa bumi mengguncang wilayah agama sampai ke dasar-dasarnya. Golongan Yohanes melihat bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukan. Dan sampai hari ini, pekerjaan itu terus meluas dengan gemilang di seluruh bumi!—Roma 10:18.

      Mempersiapkan Diri untuk Tiupan Sangkakala

      10. Apa yang sedang siap dilakukan oleh tujuh malaikat itu, dan mengapa?

      10 Yohanes selanjutnya mengatakan: ”Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala.” (Wahyu 8:6) Apa yang diartikan dengan ditiupnya sangkakala-sangkakala itu? Pada jaman Israel, tiupan sangkakala digunakan untuk menandai hari-hari yang penting atau peristiwa-peristiwa yang patut dicatat. (Imamat 23:24; 2 Raja 11:14) Demikian pula, tiupan sangkakala yang akan didengar oleh Yohanes akan menarik perhatian kepada soal-soal yang sangat penting, yang menyangkut kehidupan dan kematian.

      11. Golongan Yohanes sibuk melakukan pekerjaan persiapan apa di bumi dari tahun 1919 sampai 1922?

      11 Seraya para malaikat bersiap untuk meniup sangkakala-sangkakala itu, pasti mereka juga memberikan pengarahan kepada suatu pekerjaan persiapan di bumi. Dari tahun 1919 sampai 1922, golongan Yohanes yang telah dipulihkan kekuatannya sibuk mengorganisasi kembali pelayanan kepada umum dan membangun fasilitas-fasilitas penerbitan. Pada tahun 1919 majalah The Golden Age, yang sekarang dikenal sebagai Awake!, telah diterbitkan sebagai ”Majalah yang Berisi Fakta, Harapan, dan Keyakinan”​—sebuah sarana bagaikan sangkakala yang akan memainkan peranan penting dalam menyingkapkan keterlibatan agama palsu dalam politik.

      12. Apa yang diumumkan oleh tiap tiupan sangkakala, yang mengingatkan kita kepada apa pada jaman Musa?

      12 Seperti akan kita lihat sekarang, setiap tiupan sangkakala menyerukan suatu adegan yang dramatis berupa malapetaka atau tulah-tulah mengerikan yang mempengaruhi bagian-bagian bumi. Beberapa dari antaranya mengingatkan kita kepada tulah-tulah yang Yehuwa timpakan untuk menghukum orang Mesir pada jaman Musa. (Keluaran 7:19–12:32) Tulah-tulah tersebut merupakan pernyataan penghukuman Yehuwa atas bangsa Mesir, dan membuka jalan bagi umat Allah untuk bebas dari perbudakan. Tulah-tulah yang dilihat Yohanes mencapai hal yang serupa. Tetapi, ini bukan tulah-tulah aksara. Ini adalah tanda-tanda yang melambangkan penghukuman Yehuwa yang adil.—Wahyu 1:1, NW.

      Mengenali yang ”Sepertiga” Itu

      13. Apa yang terjadi ketika empat sangkakala pertama ditiup, dan pertanyaan apa yang ditimbulkan oleh ini?

      13 Seperti akan kita lihat, pada waktu empat sangkakala pertama ditiup, tulah-tulah dicurahkan atas ”sepertiga” dari bumi, dari laut, dari sungai-sungai dan mata air, dan dari sumber-sumber penerangan di bumi. (Wahyu 8:7-12) Sepertiga merupakan bagian yang cukup besar dari sesuatu namun bukan keseluruhannya. (Bandingkan Yesaya 19:24; Yehezkiel 5:2; Zakharia 13:8, 9.) Jadi ”sepertiga” bagian mana yang paling layak mendapat tulah-tulah ini? Mayoritas terbesar dari umat manusia telah dibutakan dan dirusak oleh Setan dan benihnya. (Kejadian 3:15, Klinkert; 2 Korintus 4:4, NW) Keadaannya tepat seperti digambarkan oleh Daud: ”Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.” (Mazmur 14:3) Ya, seluruh umat manusia berada dalam bahaya mendapat hukuman yang keras. Tetapi satu bagian daripadanya khusus bersalah. Satu bagian—”sepertiga”—seharusnya lebih tahu! Siapa gerangan ”sepertiga” itu?

      14. Apa gerangan sepertiga simbolis yang mendapat berita-berita yang bagaikan tulah dari Yehuwa?

      14 Ini adalah Susunan Kristen! Pada tahun 1920-an, wilayahnya mencakup kira-kira sepertiga dari umat manusia. Agamanya adalah buah kemurtadan besar dari Kekristenan sejati—kemurtadan yang telah dinubuatkan oleh Yesus dan murid-muridnya. (Matius 13:24-30; Kisah 20:29, 30; 2 Tesalonika 2:3; 2 Petrus 2:1-3) Kaum pendeta Susunan Kristen mengaku berada dalam bait Allah dan memperkenalkan diri mereka sebagai guru-guru Kekristenan. Tetapi doktrin-doktrin mereka jauh menyimpang dari kebenaran Alkitab, dan mereka terus mendatangkan cela atas nama Allah. Dengan tepat dilambangkan oleh sepertiga yang simbolis itu, Susunan Kristen mendapat berita-berita yang keras, bagaikan tulah dari Yehuwa. Sepertiga dari umat manusia itu tidak layak mendapat perkenan ilahi apapun!

      15. (a) Apakah masing-masing tiupan sangkakala terbatas kepada satu tahun tertentu? Jelaskan. (b) Suara siapakah yang ditambahkan kepada suara golongan Yohanes dalam mengumumkan penghukuman Yehuwa?

      15 Selaras dengan adanya serentetan tiupan sangkakala, resolusi-resolusi istimewa ditonjolkan pada tujuh kebaktian dari tahun 1922 sampai 1928. Tetapi tiupan sangkakala tidak hanya terbatas pada tahun-tahun tersebut. Disingkapkannya haluan jahat dari Susunan Kristen secara keras terus berlangsung, tiada henti, seraya hari Tuhan masih berlangsung. Penghakiman Yehuwa harus diumumkan secara universal, kepada segala bangsa, meskipun menghadapi kebencian dan penindasan internasional. Baru setelah itu akhir dari sistem Setan tiba. (Markus 13:10, 13) Kumpulan besar sekarang dengan gembira telah menambahkan suaranya kepada suara dari golongan Yohanes dalam menjadikan pernyataan yang menggemuruh tersebut sebagai sesuatu yang sangat penting di seluruh dunia.

      Sepertiga dari Bumi Terbakar

      16. Apa yang menyusul ketika malaikat pertama meniup sangkakalanya?

      16 Ketika melaporkan mengenai malaikat-malaikat Yohanes menulis: ”Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.” (Wahyu 8:7) Ini serupa dengan tulah ketujuh atas Mesir, namun apa artinya ini bagi abad kita yang ke-20?—Keluaran 9:24.

      17. (a) Apa yang digambarkan oleh kata ”bumi” di Wahyu 8:7? (b) Bagaimana sepertiga dari bumi milik Susunan Kristen terbakar?

      17 Dalam Alkitab, kata ”bumi” sering memaksudkan umat manusia. (Kejadian 11:1; Mazmur 96:1) Karena tulah kedua dicurahkan ke laut, yang juga ada hubungannya dengan umat manusia, ”bumi” pasti memaksudkan bagian masyarakat manusia yang kelihatannya stabil yang telah didirikan Setan dan yang segera akan dibinasakan. (2 Petrus 3:7; Wahyu 21:1) Adegan tulah itu menyingkapkan bahwa sepertiga dari bumi milik Susunan Kristen dihanguskan oleh panas yang membakar dari ketidaksenangan Yehuwa. Tokoh-tokohnya yang terkemuka—yang tegak bagaikan pohon-pohon di tengah-tengahnya—terbakar oleh pemberitaan penghukuman Yehuwa yang keras. Ratusan juta anggota gerejanya, jika mereka tetap mendukung agama Susunan Kristen, semuanya, akan menjadi seperti rumput yang hangus, secara rohani layu dalam mata Allah.—Bandingkan Mazmur 37:1, 2.a

      18. Bagaimana berita penghukuman Yehuwa diumumkan pada kebaktian di Cedar Point pada tahun 1922?

      18 Bagaimana berita penghukuman ini disampaikan? Pada umumnya, tidak melalui media berita dunia, yang menjadi bagian dari dunia, dan sering mencela ”hamba” Allah. (Matius 24:45) Ini diberitakan dengan cara yang mencolok pada kebaktian bersejarah yang kedua dari umat Allah di Cedar Point, Ohio, tanggal 10 September 1922. Mereka dengan suara bulat dan penuh semangat menerima resolusi berjudul ”Tantangan kepada Para Pemimpin Dunia.” Dengan kata-kata yang terus terang, resolusi itu memperingatkan bumi simbolis jaman modern, sebagai berikut: ”Karena itu kami mempersilakan bangsa-bangsa di bumi, para penguasa dan pemimpin mereka, dan semua pendeta gereja-gereja dari semua denominasi di bumi, para pengikut dan sekutu mereka, para pedagang besar dan politikus besar, untuk mengemukakan bukti mereka guna membenarkan sikap yang mereka ambil bahwa mereka dapat menghasilkan perdamaian dan kemakmuran di bumi dan mendatangkan kebahagiaan bagi rakyat; dan jika mereka gagal dalam hal ini, kami minta agar mereka mendengarkan kesaksian yang kami berikan sebagai saksi-saksi untuk Tuhan, dan kemudian mempersilakan mereka untuk memberitahukan apakah kesaksian kami benar atau tidak.”

      19. Kesaksian apa diberikan oleh umat Allah kepada Susunan Kristen mengenai Kerajaan Allah?

      19 Kesaksian apakah yang diberikan oleh orang-orang Kristen tersebut? Ini: ”Kami berpendirian dan menyatakan bahwa kerajaan Mesias adalah obat mujarab yang lengkap untuk semua penyakit umat manusia dan akan mendatangkan perdamaian di bumi dan kemauan baik bagi semua manusia, keinginan dari semua bangsa; bahwa mereka yang dengan sukarela menundukkan diri kepada pemerintahannya yang benar yang sekarang sudah dimulai akan diberkati dengan perdamaian yang kekal, kehidupan, kebebasan dan kebahagiaan yang tidak akan berakhir.” Pada masa yang bejat ini, manakala pemerintahan-pemerintahan bikinan manusia, terutama yang ada dalam Susunan Kristen, sedang gagal sama sekali untuk memecahkan problem-problem dunia, tantangan yang nyaring bagaikan tiupan sangkakala menggema dengan lebih kuat lagi daripada di tahun 1922. Betapa benar bahwa Kerajaan Allah di tangan KristusNya yang menang adalah satu-satunya harapan umat manusia!

      20. (a) Melalui sarana apa berita-berita penghukuman pada tahun 1922 dan setelah itu diumumkan oleh sidang orang Kristen terurap? (b) Apa hasilnya dalam Susunan Kristen dengan ditiupnya sangkakala pertama?

      20 Dengan menggunakan resolusi, risalat, buku kecil, buku-buku, majalah, dan khotbah-khotbah, hal ini dan pernyataan-pernyataan yang menyusul diserukan melalui sidang orang Kristen yang terurap. Tiupan sangkakala yang pertama mengakibatkan Susunan Kristen terpukul seolah-olah dengan air yang membeku dari hujan es. Hutang darahnya, yang ditimbulkan oleh karena peranannya dalam perang-perang abad ke-20 ini, telah disingkapkan, dan ia telah dinyatakan layak mendapat pernyataan murka Yehuwa yang menyala-nyala. Golongan Yohanes, yang kemudian mendapat dukungan kumpulan besar, terus mendengungkan tiupan sangkakala pertama, menarik perhatian kepada pandangan Yehuwa terhadap Susunan Kristen, sebagai sesuatu yang layak dihancurkan.—Wahyu 7:9, 15.

      Seperti Gunung yang Menyala

      21. Apa yang terjadi ketika malaikat kedua meniup sangkakalanya?

      21 ”Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah, dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.” (Wahyu 8:8, 9) Apa yang digambarkan oleh adegan yang mengerikan ini?

      22, 23. (a) Resolusi apa yang pasti merupakan hasil dari ditiupnya sangkakala kedua? (b) Apa yang dilambangkan oleh ”sepertiga dari laut”?

      22 Kita dapat mengerti ini dengan lebih baik bila kita meninjau latar belakang dari kebaktian umat Yehuwa yang diadakan di Los Angeles, Kalifornia, A.S., pada tanggal 18-26 Agustus 1923. Khotbah pada hari Sabtu siang yang ditonjolkan oleh presiden Lembaga Menara Pengawal ialah mengenai topik ”Domba-Domba dan Kambing-Kambing.” ”Domba-domba” jelas dinyatakan sebagai mereka yang mencintai kebenaran yang akan mewarisi kawasan Kerajaan Allah di bumi. Sebuah resolusi yang menyusul menarik perhatian kepada kemunafikan ”kaum pendeta yang murtad dan ’pemimpin kawanan mereka,’ yang adalah orang-orang duniawi dengan pengaruh kuat secara keuangan dan politik.” Diserukan kepada ”kumpulan banyak orang yang mengasihi perdamaian dan ketertiban dalam gereja-gereja dari semua denominasi . . . agar mengundurkan diri dari sistem gereja yang tidak benar yang disebut Tuhan sebagai ’Babel’” dan menyiapkan diri ”untuk menerima berkat-berkat kerajaan Allah.”

      23 Tidak diragukan lagi, resolusi ini diungkapkan sebagai hasil dari ditiupnya sangkakala kedua. Mereka yang pada waktunya menyambut berita itu akan berpisah dari orang-orang yang digambarkan oleh Yesaya dengan kata-kata berikut, ”Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.” (Yesaya 57:20; 17:12, 13) Jadi, ”laut” dengan tepat menggambarkan unsur-unsur manusia yang gelisah, tidak tetap dan memberontak, yang membangkitkan keresahan dan revolusi. (Bandingkan Wahyu 13:1.) Waktunya akan tiba manakala ”laut” itu tidak akan ada lagi. (Wahyu 21:1) Sementara itu, dengan ditiupnya sangkakala kedua, Yehuwa menyatakan penghukuman terhadap sepertiga daripadanya—bagian yang kacau yang berada dalam wilayah Susunan Kristen sendiri.

      24. Apa yang digambarkan oleh gumpalan bagaikan gunung yang menyala yang dilemparkan ke dalam laut?

      24 Suatu gumpalan yang sangat besar bagaikan gunung yang menyala dengan api dilemparkan ke ”laut” ini. Dalam Alkitab, gunung sering melambangkan pemerintahan. Misalnya, Kerajaan Allah digambarkan sebagai gunung. (Daniel 2:35, 44) Babel yang suka menghancurkan akan menjadi ”gunung api yang telah padam.” (Yeremia 51:25) Tetapi gumpalan sebesar gunung yang dilihat oleh Yohanes masih menyala. Dilemparkannya gumpalan itu ke dalam laut dengan tepat menggambarkan bagaimana, selama dan setelah perang dunia pertama, masalah pemerintahan menjadi sengketa yang berapi-api di kalangan umat manusia, terutama di negeri-negeri Susunan Kristen. Di Italia, Mussolini memperkenalkan Fasisme. Jerman memeluk Nazisme dari Hitler, sedangkan negeri-negeri lain mencoba bentuk-bentuk sosialisme lain. Suatu perubahan radikal terjadi di Rusia, tempat revolusi Bolsyewik menghasilkan negara komunis yang pertama, dengan akibat para pemimpin agama Susunan Kristen kehilangan kekuasaan dan pengaruh dalam apa yang dulunya menjadi salah satu benteng mereka.

      25. Bagaimana pemerintahan terus menjadi sengketa yang berapi-api setelah Perang Dunia II?

      25 Eksperimen-eksperimen Fasis dan Nazi dipadamkan oleh perang dunia kedua, tetapi pemerintahan tetap menjadi persoalan yang berapi-api, dan laut manusia terus bergolak dan mencetuskan pemerintahan-pemerintahan revolusioner baru. Dalam dasawarsa-dasarwarsa sejak 1945, pemerintahan-pemerintahan demikian dibentuk di banyak tempat, seperti misalnya Cina, Vietnam, Kuba, dan Nikaragua. Di Yunani suatu eksperimen dalam kediktatoran militer telah gagal. Di Kampuchea (Kamboja) suatu gerakan menuju komunisme fundamentalis telah mengakibatkan dua juta orang lebih dilaporkan tewas.

      26. Bagaimana ’gunung yang menyala-nyala oleh api’ itu terus menimbulkan gelora dalam laut umat manusia?

      26 ’Gunung yang menyala-nyala oleh api’ itu terus menghasilkan gelora dalam laut umat manusia. Perjuangan yang terus berlangsung yang mempermasalahkan pemerintahan dilaporkan terjadi di Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, Asia dan Kepulauan Pasifik. Banyak dari perjuangan ini terjadi di negeri-negeri Susunan Kristen atau di tempat para utusan injil Susunan Kristen telah menjadi aktivis. Imam-imam Katolik Roma bahkan telah bergabung dan turut berperang sebagai anggota barisan gerilya komunis. Pada waktu yang sama, kelompok penginjil Protestan di Amerika Tengah telah giat memerangi apa yang mereka sebut semangat komunis yang ”keji dan terus haus akan kekuasaan.” Tetapi tidak satu pun dari gejolak dalam laut umat manusia ini dapat menghasilkan perdamaian dan keamanan.—Bandingkan Yesaya 25:10-12; 1 Tesalonika 5:3.

      27. (a) Bagaimana ”sepertiga dari laut” menjadi bagaikan darah? (b) Bagaimana ’sepertiga dari segala makhluk di dalam laut’ mati dan bagaimana nasib ”sepertiga dari semua kapal” itu kelak?

      27 Tiupan sangkakala yang kedua menyingkapkan bahwa mereka di kalangan umat manusia yang terlibat dalam konflik-konflik revolusioner yang menyangkut pemerintahan dan tidak tunduk kepada Kerajaan Allah telah berhutang darah. Khususnya ”sepertiga dari laut” milik Susunan Kristen telah menjadi bagaikan darah. Semua makhluk hidup yang ada di dalamnya mati dalam pandangan Allah. Tidak satu organisasi radikal pun yang mengapung seperti kapal dalam sepertiga dari laut itu dapat menghindari kekandasan total. Betapa senangnya kita bahwa jutaan orang yang seperti domba sekarang telah mentaati seruan bagaikan sangkakala untuk memisahkan diri dari mereka yang masih terus bergelimang dalam nasionalisme yang picik dan hutang darah dari laut itu!

      Sebuah Bintang Jatuh dari Langit

      28. Apa yang terjadi ketika malaikat ketiga meniup sangkakalanya?

      28 ”Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air. Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.” (Wahyu 8:10, 11) Sekali lagi, bagian-bagian lain dari Alkitab membantu kita melihat bagaimana ayat ini berlaku pada hari Tuhan.

      29. Apa yang menggenapi lambang ”sebuah bintang besar, [yang] menyala-nyala seperti obor,” dan mengapa?

      29 Kita sudah membaca mengenai lambang-lambang dari sebuah bintang dalam pesan-pesan Yesus kepada tujuh sidang, yang tujuh bintangnya melambangkan para penatua di sidang-sidang.b (Wahyu 1:20) ’Bintang-bintang’ yang terurap, bersama semua anggota lain dari kaum terurap, mendiami tempat-tempat di langit dalam arti rohani sejak saat mereka dimeteraikan dengan roh kudus sebagai tanda warisan surgawi mereka. (Efesus 2:6, 7) Tetapi, rasul Paulus memperingatkan bahwa dari antara orang-orang yang seperti bintang itu akan muncul orang-orang murtad, para pembentuk sekte, yang akan menyesatkan kawanan. (Kisah 20:29, 30) Ketidaksetiaan sedemikian akan mengakibatkan kemurtadan besar, dan para penatua yang berdosa ini akan muncul untuk membentuk manusia durhaka gabungan yang akan meninggikan diri kepada kedudukan bagaikan ilah di antara umat manusia. (2 Tesalonika 2:3, 4) Peringatan Paulus digenapi ketika kaum pendeta Susunan Kristen muncul di panggung dunia. Kelompok ini dengan tepat digambarkan oleh lambang ”sebuah bintang besar, [yang] menyala-nyala seperti obor.”

      30. (a) Ketika raja Babel dikatakan sebagai seorang yang jatuh dari langit, apa yang dimaksudkan? (b) Apa yang dapat dimaksudkan dengan kejatuhan dari langit?

      30 Yohanes melihat bintang khusus ini jatuh dari langit. Bagaimana? Pengalaman seorang raja pada jaman purba membantu kita mengerti. Ketika berbicara kepada raja Babel, Yesaya mengatakan: ”Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!” (Yesaya 14:12) Nubuat ini digenapi ketika Babel digulingkan oleh bala tentara Kores, dan rajanya secara tiba-tiba turun dari kuasa dunia kepada kekalahan yang memalukan. Jadi, kejatuhan dari langit dapat memaksudkan hilangnya kedudukan tinggi dan kejatuhan ke dalam keadaan tercela.

      31. (a) Bilamana kaum pendeta Susunan Kristen jatuh dari kedudukan di ”sorga”? (b) Bagaimana air yang diberikan oleh kaum pendeta berubah menjadi ”apsintus,” dan dengan akibat apa atas banyak orang?

      31 Pada waktu kaum pendeta Susunan Kristen murtad dari Kekristenan sejati, mereka jatuh dari kedudukan di ”sorga” yang mulia yang digambarkan oleh Paulus di Efesus 2:6, 7. Mereka tidak memberikan air kebenaran yang segar, sebaliknya menyajikan ”apsintus,” dusta-dusta yang pahit seperti misalnya api neraka, api penyucian, Tritunggal, dan takdir; juga, mereka menuntun bangsa-bangsa menuju peperangan, gagal untuk membina mereka sebagai hamba-hamba Allah yang bermoral. Akibatnya? Keracunan rohani atas mereka yang mempercayai dusta-dusta tersebut. Keadaan mereka serupa dengan orang Israel yang tidak setia pada jaman Yeremia, kepada siapa Yehuwa mengatakan: ”Sesungguhnya, Aku akan memberi mereka makan ipuh dan minum racun, sebab dari para nabi Yerusalem telah meluas kefasikan [”kemurtadan,” NW] ke seluruh negeri.”—Yeremia 9:15; 23:15.

      32. Bilamana kejatuhan Susunan Kristen dari langit rohani menjadi nyata, dan bagaimana hal ini diperhebat?

      32 Kejatuhan dari langit rohani ini menjadi jelas pada tahun 1919 ketika, tidak seperti kaum pendeta Susunan Kristen, kaum sisa yang kecil dari orang-orang Kristen terurap diangkat untuk mengurus kepentingan Kerajaan. (Matius 24:45-47) Dan sejak 1922 kejatuhan itu menjadi lebih hebat ketika kelompok orang Kristen ini memperbarui kampanye mereka untuk secara terus terang menyingkapkan kegagalan kaum pendeta Susunan Kristen.

      33. Penyingkapan apa atas kaum pendeta Susunan Kristen dibuat pada kebaktian tahun 1924 di Kolombus, Ohio, A.S.?

      33 Yang menonjol dalam hubungan ini adalah pernyataan yang dibuat pada apa yang digambarkan oleh majalah The Golden Age sebagai ”kebaktian terbesar dari Siswa-Siswa Alkitab yang pernah diadakan sepanjang abad.” Kebaktian ini diadakan di Kolombus, Ohio, tanggal 20-27 Juli 1924. Pasti dengan bimbingan malaikat yang meniup sangkakala ketiga, sebuah resolusi yang tegas diterima di sana dan belakangan 50 juta salinan disiarkan dalam bentuk risalat. Ini diterbitkan dengan judul Ecclesiastics Indicted (Kaum Rohaniwan Didakwa). Sebuah judul kecil menyatakan persoalannya: ”Benih yang Dijanjikan Lawan Benih Ular.” Dakwaan itu sendiri dengan tajam menelanjangi kaum pendeta Susunan Kristen dalam hal-hal seperti misalnya pemakaian gelar agama yang kedengaran muluk, pengangkatan tokoh-tokoh raksasa dalam perdagangan dan para politikus profesional menjadi kalangan terkemuka dari kawanan mereka, keinginan mereka untuk menonjol di hadapan manusia, dan penolakan mereka untuk mengabarkan berita tentang Kerajaan Mesias kepada orang-orang. Risalat itu menandaskan bahwa setiap orang Kristen yang berbakti ditugaskan oleh Allah untuk memberitakan ”hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung.”​—Yesaya 61:2.

      34, 35. (a) Apa yang terjadi atas kekuasaan dan pengaruh kaum pendeta sejak malaikat ketiga mulai meniup sangkakalanya? (b) Masa depan apa yang terbentang di hadapan kaum pendeta Susunan Kristen?

      34 Sejak malaikat ketiga mulai meniup sangkakalanya, kedudukan kaum pendeta yang penuh kuasa di kalangan umat manusia sudah mulai goyah sampai, pada jaman dan abad ini, sangat sedikit dari mereka yang masih memegang kekuasaan bagaikan dewa yang mereka nikmati abad-abad sebelumnya. Karena pengabaran Saksi-Saksi Yehuwa, orang-orang dalam jumlah yang besar menjadi sadar bahwa banyak doktrin yang diajarkan kaum pendeta adalah racun rohani​—”apsintus.” Selanjutnya di Eropa utara, kekuasaan kaum pendeta hampir lenyap, sedang di kebanyakan negeri di Eropa Timur, demikian pula di Cina pemerintahan dengan keras membatasi pengaruh mereka. Di bagian Eropa yang Katolik dan di negeri-negeri Amerika, tingkah laku kaum pendeta yang memalukan dalam urusan keuangan, politik, dan moral telah menodai reputasi mereka. Mulai sekarang, kedudukan mereka hanya bisa menjadi lebih buruk, karena tidak lama lagi mereka akan menderita akhir yang sama seperti semua pemeluk agama palsu lain.​—Wahyu 18:21; 19:2.

      35 Tulah yang didatangkan Yehuwa atas Susunan Kristen masih belum berakhir. Perhatikan apa yang terjadi setelah tiupan sangkakala keempat.

      Kegelapan!

      36. Apa yang terjadi setelah malaikat keempat meniup sangkakalanya?

      36 ”Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.” (Wahyu 8:12) Pada tulah kesembilan Mesir mengalami kegelapan aksara. (Keluaran 10:21-29) Namun apa gerangan kegelapan simbolis ini yang menimpa manusia pada abad ke-20 kita?

      37. Bagaimana rasul Petrus dan rasul Paulus menggambarkan wilayah rohani dari orang-orang di luar sidang Kristen?

      37 Rasul Petrus memberitahu saudara-saudara seimannya bahwa mereka dulu berada dalam kegelapan, secara rohani, sebelum mereka menjadi orang Kristen. (1 Petrus 2:9) Paulus juga menggunakan kata ”kegelapan” untuk menggambarkan keadaan rohani dari orang-orang di luar sidang Kristen. (Efesus 5:8; 6:12; Kolose 1:13; 1 Tesalonika 5:4, 5) Tetapi bagaimana dengan orang-orang dalam Susunan Kristen yang mengaku percaya kepada Allah dan yang mengatakan bahwa mereka menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka?

      38. Malaikat keempat menyerukan kenyataan apa mengenai ”terang” dari Susunan Kristen?

      38 Yesus mengatakan bahwa orang Kristen sejati akan dikenali melalui buah-buah mereka dan bahwa banyak yang mengaku sebagai para pengikutnya adalah ”pembuat kejahatan.” (Matius 7:15-23) Dengan melihat buah-buah yang dihasilkan sepertiga dari dunia yang diduduki oleh Susunan Kristen, tidak seorang pun dapat menyangkal bahwa ia mencari-cari dalam kegelapan rohani yang pekat. (2 Korintus 4:4) Dialah yang paling harus disalahkan, karena ia mengaku Kristen. Jadi, memang patut bahwa malaikat keempat menyerukan kenyataan bahwa ”terang” dari Susunan Kristen, sebenarnya adalah kegelapan, dan sumber-sumber ”terang”-nya bersifat Babel—bukan Kristen.—Markus 13:22, 23; 2 Timotius 4:3, 4.

      39. (a) Bagaimana resolusi yang ditetapkan pada kebaktian tahun 1925 menggambarkan terang yang palsu dari Susunan Kristen? (b) Penelanjangan lebih lanjut apa dilakukan pada tahun 1955?

      39 Selaras dengan pemberitaan surgawi itu, suatu kumpulan besar dari umat Allah, berhimpun pada kebaktian di Indianapolis, Indiana, A.S., pada tanggal 29 Agustus 1925, dan menerima untuk disiarkan, sebuah resolusi yang terus terang berjudul ”Berita Harapan.” Sekali lagi, kira-kira 50 juta salinan disiarkan dalam sejumlah bahasa. Di dalamnya dijelaskan terang palsu yang secara terpadu diulurkan oleh para lintah darat dalam perdagangan, para pemimpin politik, dan kaum pendeta, yang mengakibatkan ”orang-orang jatuh ke dalam kegelapan.” Dan resolusi itu menunjuk kepada Kerajaan Allah sebagai harapan sejati untuk menerima ”berkat-berkat perdamaian, kemakmuran, kesehatan, kehidupan, pembebasan dan kebahagiaan kekal.” Dibutuhkan keberanian di pihak kelompok kecil orang Kristen terurap untuk mengumumkan berita sedemikian melawan organisasi raksasa dari Susunan Kristen. Tetapi dengan konsisten, dari awal tahun 1920-an sampai sekarang, mereka telah berbuat demikian. Belum lama ini, pada tahun 1955, golongan pendeta ditelanjangi lebih lanjut dengan disiarkannya di seluruh dunia dalam banyak bahasa, sebuah buku kecil berjudul Christendom or Christianity—Which One Is ”the Light of the World”? (Susunan Kristen atau Kekristenan—Yang Manakah ”Terang Dunia”?) Dewasa ini, kemunafikan Susunan Kristen telah menjadi begitu nyata sehingga banyak orang di dunia dapat melihatnya sendiri. Namun umat Yehuwa tidak pernah berhenti menyingkapkan dia sebagaimana adanya: suatu kerajaan kegelapan.

      Burung Nasar yang Sedang Terbang

      40. Tiupan keempat sangkakala tersebut menunjukkan Susunan Kristen sebagai apa?

      40 Keempat tiupan sangkakala yang pertama ini benar-benar menghasilkan disingkapkannya keadaan yang terlantar dan mematikan dari Susunan Kristen. Bagiannya dari ”bumi” disingkapkan sebagai layak mendapat penghukuman Yehuwa. Pemerintahan-pemerintahan revolusioner yang bangkit di negeri-negerinya dan di tempat-tempat lain dinyatakan bertentangan dengan kehidupan rohani. Keadaan yang berdosa dari kaum pendetanya ditelanjangi, dan kegelapan yang umum dari keadaan rohaninya disingkapkan untuk dilihat semua orang. Susunan Kristen benar-benar bagian yang paling tercela dari sistem Setan.

      41. Selama masa istirahat dalam serentetan tiupan sangkakala, apa yang Yohanes lihat dan dengar?

      41 Apalagi yang masih akan disingkapkan? Sebelum kita mendapatkan jawaban untuk pertanyaan ini, ada suatu masa istirahat singkat dalam rentetan tiupan sangkakala itu. Yohanes menggambarkan apa yang ia lihat selanjutnya: ”Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring: ’Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya.”​—Wahyu 8:13.

      42. Apa yang mungkin diartikan oleh burung nasar yang sedang terbang, dan apa pesannya?

      42 Seekor burung nasar terbang tinggi di langit, sehingga orang-orang di daerah yang luas dapat melihatnya. Burung tersebut mempunyai penglihatan yang luar biasa tajam dan dapat melihat dari jarak yang sangat jauh. (Ayub 39:32 Salah satu dari keempat makhluk kerub yang ada di sekeliling takhta Allah digambarkan sebagai burung nasar yang sedang terbang. (Wahyu 4:6, 7) Apakah kerub ini yang dimaksud atau hamba Allah lain yang mempunyai pandangan jauh, ia dengan keras mengumumkan berita yang dinamis: ’Celaka, celaka, celaka’! Hendaklah penduduk bumi memperhatikan, pada waktu ketiga tiupan sangkakala selanjutnya diperdengarkan, yang masing-masing dihubungkan dengan salah satu dari celaka atau malapetaka-malapetaka tersebut.

      [Catatan Kaki]

      a Bertentangan dengan itu, Wahyu 7:16 menunjukkan bahwa kumpulan besar tidak mengalami panas yang menghanguskan dari ketidaksenangan Yehuwa.

      b Meskipun ketujuh bintang dalam tangan kanan Yesus menggambarkan para pengawas yang terurap di sidang Kristen, para penatua dalam hampir 100.000 sidang di dunia dewasa ini ialah dari kumpulan besar. (Wahyu 1:16; 7:9) Apa kedudukan mereka? Karena mereka diangkat oleh roh suci melalui golongan hamba yang setia dan bijaksana yang terurap, mereka dapat dikatakan berada di bawah tangan kanan pengawasan Yesus, karena mereka juga gembala-gembala bawahannya. (Yesaya 61:5, 6; Kisah 20:28) Mereka mendukung ”tujuh bintang” dalam hal mereka melayani di tempat-tempat yang tidak ada saudara-saudara terurap yang memenuhi syarat.

  • Tulah-Tulah Yehuwa atas Susunan Kristen
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • [Tabel di hlm. 139]

      Air Susunan Kristen Disingkapkan sebagai Apsintus

      Kepercayaan dan Sikap Apa yang Sesungguhnya

      Susunan Kristen Dikatakan Alkitab

      Nama pribadi Allah tidak Yesus berdoa agar nama Allah

      penting: ”Penggunaan nama disucikan. Petrus mengatakan:

      pribadi apapun untuk ”Barangsiapa yang berseru

      satu-satunya Allah yang esa kepada nama [Yehuwa] akan

      . . . sama sekali tidak patut diselamatkan.” (Kisah 2:21;

      bagi iman universal dari Yoel 2:32; Matius 6:9;

      Gereja Kristen.” (Kata Pengantar Keluaran 6:3; Wahyu 4:11;

      untuk Revised Standard Version) 15:3; 19:6)

      Allah adalah suatu Tritunggal: Alkitab mengatakan bahwa

      ”Bapa adalah Allah, Putra adalah Yehuwa lebih besar daripada

      Allah, dan Roh Kudus adalah Yesus dan adalah Allah dan

      Allah, namun tidak ada tiga Allah kepala dari Kristus.

      melainkan satu Allah.” (Yohanes 14:28; 20:17;

      (The Catholic Encyclopedia, 1 Korintus 11:3)

      edisi 1912) Roh kudus adalah tenaga

      aktif Allah. (Matius 3:11;

      Lukas 1:41; Kisah 2:4)

      Jiwa manusia tidak berkematian: Manusia adalah suatu jiwa.

      ”Bila manusia mati jiwa dan Pada waktu mati jiwa berhenti

      tubuhnya dipisahkan. Tubuhnya berpikir atau merasa dan

      . . . membusuk . . . Tetapi jiwa kembali menjadi debu, yang

      manusia, tidak mati.” (What daripadanya ia dibuat.

      Happens After Death atau Apa (Kejadian 2:7; 3:19;

      yang Terjadi Setelah Kematian, Mazmur 146:3, 4;

      suatu publikasi Katolik Roma) Pengkhotbah 3:19, 20; 9:5, 10;

      Yehezkiel 18:4, 20)

      Orang-orang jahat dihukum di Upah dosa adalah maut, bukan

      neraka setelah kematian: kehidupan dalam siksaan.

      ”Menurut kepercayaan Kristen (Roma 6:23) Orang mati

      tradisional, neraka adalah tempat beristirahat dalam neraka

      penderitaan dan kesakitan yang (Hades, Sheol), menantikan

      tidak pernah berakhir.” kebangkitan. (Mazmur 89:49;

      (The World Book Encyclopedia, Yohanes 5:28, 29; 11:24, 25;

      edisi 1987) Wahyu 20:13, 14)

      ”Gelar Mediatrix [perantara Satu-satunya perantara antara

      wanita] diterapkan kepada Ibu Allah dan manusia ialah Yesus.

      Kita.” (New Catholic (Yohanes 14:6; 1 Timotius 2:5;

      Encyclopedia, edisi 1967) Ibrani 9:15; 12:24)

      Bayi-bayi harus dibaptis: Baptisan ialah bagi mereka

      ”Sejak awal mula Gereja telah yang sudah dijadikan murid dan

      melaksanakan Sakramen Baptisan diajar untuk mentaati perintah-

      untuk bayi-bayi. Kebiasaan ini perintah Yesus. Agar memenuhi

      tidak hanya dianggap sah, tetapi syarat untuk dibaptis,

      juga diajarkan sebagai sesuatu seseorang harus mengerti Firman

      yang mutlak perlu untuk Allah dan mempraktekkan iman.

      keselamatan.”(New Catholic (Matius 28:19, 20;

      Encyclopedia,edisi 1967) Lukas 3:21-23; Kisah 8:35, 36)

      Kebanyakan gereja terbagi Semua orang Kristen abad

      menjadi golongan awam dan pertama adalah pelayan dan

      golongan pendeta, yang melayani ambil bagian dalam memberitakan

      kaum awam. Kaum pendeta biasanya kabar baik. (Kisah 2:17, 18;

      diberi gaji sebagai ganti Roma 10:10-13; 16:1)

      pelayanan mereka dan ditinggikan Seorang Kristen harus ’memberi

      atas kaum awam dengan gelar-gelar dengan cuma-cuma,’ tidak

      seperti misalnya ”Reverend dengan menuntut gaji.

      (Pendeta),” ”Bapa,” atau (Matius 10:7, 8) Yesus dengan

      ”Yang Mulia.” tegas melarang penggunaan

      gelar-gelar agama. (Matius 6:2;

      23:2-12; 1 Petrus 5:1-3)

      Patung-patung, gambar-gambar Orang-orang Kristen harus

      orang suci, dan salib digunakan melarikan diri dari segala

      dalam ibadat: ”Patung-patung bentuk penyembahan berhala,

      . . . dari Kristus, dari Perawan termasuk apa yang disebut

      Ibu Allah, dan dari santo-santo ibadat relatif yang

      lain, harus . . . dipelihara di menggunakan alat bantu.

      gereja dan harus mendapat (Keluaran 20:4, 5;

      penghormatan dan kemuliaan yang 1 Korintus 10:14;

      sepatutnya.” (Deklarasi Konsili 1 Yohanes 5:21) Mereka

      dari Trent) [1545-63]) menyembah Allah bukan dengan

      penglihatan tetapi dalam roh

      dan kebenaran.

      (Yohanes 4:23, 24;

      2 Korintus 5:7)

      Para anggota gereja diajar Yesus memberitakan Kerajaan

      bahwa maksud-tujuan Allah akan Allah, bukan salah satu sistem

      terlaksana melalui politik. politik, sebagai harapan bagi

      Almarhum Kardinal Spellman umat manusia. (Matius 4:23;

      mengatakan: ”Hanya ada satu 6:9, 10) Ia menolak

      jalan menuju perdamaian . . . , untuk terlibat dalam politik.

      yaitu jalan raya demokrasi.” (Yohanes 6:14, 15) Kerajaannya

      Warta berita melaporkan keterlibatan bukan dari dunia; maka, para

      agama dalam politik sedunia pengikutnya harus bukan dari

      (bahkan dalam pemberontakan- dunia. (Yohanes 18:36; 17:16)

      pemberontakan) dan dukungannya Yakobus memperingatkan terhadap

      atas PBB sebagai ”harapan persahabatan dengan dunia.

      terakhir untuk kerukunan dan (Yakobus 4:4)

      perdamaian.”

  • Celaka yang Pertama​—Belalang-Belalang
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 22

      Celaka yang Pertama​—Belalang-Belalang

      1. Siapa yang menyusul ketika malaikat-malaikat meniup sangkakala, dan apa yang diumumkan oleh tiupan sangkakala kelima?

      MALAIKAT kelima bersiap untuk meniup sangkakalanya. Empat sangkakala surgawi sudah ditiup, dan empat tulah sudah dicurahkan ke atas sepertiga bumi yang Yehuwa anggap paling patut dikecam​—Susunan Kristen. Keadaannya yang sakit parah telah disingkapkan. Seraya para malaikat meniup sangkakala, pengumuman dari manusia menyusul di seluruh bumi. Sekarang sangkakala malaikat yang kelima sudah akan mengumumkan celaka yang pertama, yang lebih mengerikan lagi daripada yang sudah terjadi. Ini ada hubungannya dengan tulah belalang yang menyeramkan. Tetapi, mula-mula, mari kita memeriksa ayat-ayat lain yang akan membantu kita memahami tulah ini dengan lebih baik.

      2. Buku Alkitab mana menggambarkan tulah belalang yang serupa dengan yang dilihat oleh Yohanes, dan apa pengaruhnya atas Israel jaman purba?

      2 Buku Yoel dalam Alkitab, yang ditulis pada abad kesembilan S.M., melukiskan tulah serangga, termasuk belalang, yang serupa dengan yang dilihat Yohanes. (Yoel 2:1-11, 25)a Ini akan menimbulkan keadaan yang sangat tidak menyenangkan bagi Israel yang murtad tetapi juga akan menghasilkan pertobatan dan kembalinya orang Yahudi secara perseorangan kepada perkenan Yehuwa. (Yoel 2:6, 12-14) Bila waktu itu tiba, Yehuwa akan mencurahkan rohNya ke atas ”semua manusia,” sementara tanda-tanda yang menakutkan dan mengejutkan akan mendahului ”datangnya hari [Yehuwa] yang hebat dan dahsyat.”​—Yoel 2:11, 28-32.

      Tulah Pada Abad Pertama

      3, 4. (a) Bilamana Yoel pasal 2 digenapi, dan bagaimana? (b) Bagaimana ada tulah bagaikan sekelompok belalang pada abad pertama M., dan berapa lama serangan tulah itu berlangsung?

      3 Ada penggenapan dari Yoel pasal 2 pada abad pertama. Ketika itu, pada hari Pentakosta tahun 33 M., roh kudus dicurahkan, mengurapi orang-orang Kristen pertama dan memberi mereka kuasa untuk membicarakan ”perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah” dalam banyak bahasa. Sebagai hasil, ada banyak orang yang terkumpul. Rasul Petrus berkhotbah kepada para pengamat yang terheran-heran, dengan mengutip Yoel 2:28, 29 dan menjelaskan bahwa mereka sedang menyaksikan penggenapannya. (Kisah 2:1-21) Tetapi tidak ada catatan mengenai suatu tulah serangga yang aksara pada waktu itu, yang membuat beberapa orang tidak senang dan yang menuntun orang-orang lain kepada pertobatan.

      4 Apakah ada suatu tulah kiasan pada jaman itu? Ya, memang! Ini timbul sebagai hasil pengabaran yang gencar dari orang-orang Kristen yang baru diurapi.b Melalui mereka, Yehuwa mengundang orang Yahudi yang mau mendengarkan untuk bertobat dan menikmati berkat-berkat dariNya. (Kisah 2:38-40; 3:19) Pribadi-pribadi yang memberikan sambutan mendapat perkenanNya sampai tingkat luar biasa. Tetapi bagi orang yang menolak undangan itu, orang Kristen abad pertama menjadi seperti sekawanan belalang yang merusak. Mulai di Yerusalem, menyebar ke seluruh Yudea dan Samaria. Tidak lama kemudian mereka ada di mana-mana, menyiksa orang Yahudi yang tidak percaya dengan memberitakan kebangkitan Yesus di hadapan umum, dengan segala sesuatu yang tercakup di dalamnya. (Kisah 1:8; 4:18-20; 5:17-21, 28, 29, 40-42; 17:5, 6; 21:27-30) Tulah itu terus berlangsung sampai ’hari yang hebat dan dahsyat,’ pada tahun 70 M., manakala Yehuwa mendatangkan bala tentara Roma untuk menghancurkan Yerusalem. Hanya orang-orang Kristen tersebut yang dalam iman berseru kepada nama Yehuwa diselamatkan.—Yoel 2:32; Kisah 2:20, 21; Amsal 18:10.

      Tulah Belalang Dewasa Ini

      5. Bagaimana nubuat Yoel digenapi sejak 1919?

      5 Masuk akal bahwa kita dapat mengharap nubuat Yoel akan mengalami penggenapan terakhir pada jaman akhir. Hal ini ternyata benar-benar terjadi! Pada kebaktian Siswa-Siswa Alkitab di Cedar Point, Ohio, A.S., tanggal 1-8 September 1919, pencurahan roh Yehuwa secara menonjol telah menggiatkan umatNya untuk mengorganisasi kampanye pengabaran seluas dunia. Karena mengakui bahwa Yesus telah dinobatkan sebagai Raja surgawi, dari semua orang yang mengaku Kristen, hanya merekalah yang tidak sedikit pun menahan diri dalam memberitakan kabar kesukaan itu ke mana-mana. Kesaksian mereka yang gencar, dalam penggenapan nubuat, menjadi seperti tulah yang menyiksa bagi Susunan Kristen yang murtad.—Matius 24:3-8, 14; Kisah 1:8.

      6. (a) Apa yang dilihat oleh Yohanes ketika malaikat kelima meniup sangkakalanya? (b) Siapa yang dilambangkan oleh ”bintang” ini, dan mengapa?

      6 Buku Wahyu, yang ditulis kira-kira 26 tahun setelah kehancuran Yerusalem, juga melukiskan tulah itu. Apa yang ditambahkannya kepada lukisan Yoel? Mari kita melihat catatan itu, seperti dilaporkan oleh Yohanes: ”Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.” (Wahyu 9:1) ”Bintang” ini berbeda dari bintang dalam Wahyu 8:10 yang dilihat oleh Yohanes sedang jatuh. Ia melihat ”sebuah bintang yang jatuh dari langit” dan yang sekarang mempunyai tugas yang ada hubungannya dengan bumi ini. Apakah ini suatu pribadi roh atau jasmani? Pemegang ”anak kunci lobang jurang maut” ini belakangan digambarkan mencampakkan Setan ke dalam ”jurang maut.” (Wahyu 20:1-3) Jadi, ia pasti suatu pribadi roh yang berkuasa. Di Wahyu 9:11, Yohanes memberitahu kita bahwa belalang-belalang itu mempunyai ’raja, malaikat jurang maut.’ Kedua ayat tersebut pasti memaksudkan pribadi yang sama, karena masuk akal bahwa malaikat yang memegang anak kunci jurang maut itu adalah malaikat jurang maut. Dan bintang itu pasti melambangkan Raja yang dilantik Yehuwa, karena orang Kristen terurap hanya mengakui satu Raja malaikat, Yesus Kristus.—Kolose 1:13; 1 Korintus 15:25.

      7. (a) Apa yang terjadi ketika ”lobang jurang maut” dibuka? (b) Apa gerangan ”jurang maut” ini, dan siapa yang berada di dalamnya untuk waktu yang singkat?

      7 Kisah itu dilanjutkan: ”Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu. Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.” (Wahyu 9:2, 3) Menurut Alkitab, ”jurang maut” adalah tempat tidak adanya kegiatan, malahan tempat kematian. (Bandingkan Roma 10:7; Wahyu 17:8; 20:1, 3.) Kelompok kecil saudara Yesus untuk waktu yang singkat berada dalam ”jurang maut” demikian yaitu keadaan relatif tidak aktif pada akhir perang dunia pertama (1918-19). Tetapi ketika Yehuwa mencurahkan rohNya ke atas hamba-hambaNya yang bertobat pada tahun 1919, mereka berduyun-duyun maju menghadapi tantangan pekerjaan yang terbentang di hadapan mereka.

      8. Bagaimana dilepaskannya belalang-belalang ini disertai oleh banyak ”asap”?

      8 Seperti yang dilihat Yohanes, dilepaskannya belalang-belalang disertai oleh banyak asap, seperti ”asap tanur besar.”c Demikianlah kenyataannya pada tahun 1919. Keadaannya menjadi gelap bagi Susunan Kristen dan bagi dunia pada umumnya. (Bandingkan Yoel 2:30, 31.) Dilepaskannya belalang-belalang yakni golongan Yohanes, sebenarnya merupakan kekalahan bagi kaum pendeta Susunan Kristen, yang telah membuat rencana busuk dan berkomplot untuk selama-lamanya mematikan pekerjaan Kerajaan dan yang sekarang menolak Kerajaan Allah. Bukti adanya selubung yang bagaikan asap mulai menyebar ke atas Susunan Kristen yang murtad seraya kelompok belalang itu diberi wewenang ilahi dan mulai menjalankannya dalam mengumumkan berita-berita penghukuman yang tegas penuh kuasa. ”Matahari” Susunan Kristen​—penampilannya sebagai penerang—​mengalami gerhana, dan ”angkasa” menjadi gelap dengan pernyataan-pernyataan penghukuman ilahi seraya ”penguasa dari kuasa atas udara” bumi ini dinyatakan sebagai ilah Susunan Kristen.​—Efesus 2:2, NW; Yohanes 12:31; 1 Yohanes 5:19.

      Belalang-Belalang yang Menyiksa!

      9. Instruksi peperangan apa yang diterima oleh belalang-belalang itu?

      9 Instruksi peperangan apakah yang diterima oleh belalang-belalang itu? Yohanes melaporkan: ”Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya. Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia. Dan pada masa itu orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya, dan mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari mereka.”—Wahyu 9:4-6.

      10. (a) Terhadap siapa terutama tulah itu ditujukan, dan dengan akibat apa atas mereka? (b) Siksaan macam apakah yang tersangkut? (Lihat juga catatan kaki.)

      10 Perhatikan bahwa tulah ini tidak ditujukan mula-mula terhadap orang-orang atau golongan yang terkemuka di kalangan mereka​—’rumput-rumput dan pohon-pohon di bumi.’ (Bandingkan Wahyu 8:7.) Belalang-belalang itu hanya akan merusak orang-orang yang tidak mempunyai meterai Allah di dahinya, mereka dalam Susunan Kristen yang mengaku dimeteraikan tetapi yang kenyataannya menyangkal pengakuan tersebut. (Efesus 1:13, 14) Jadi, ungkapan-ungkapan yang menyiksa dari belalang-belalang jaman modern ini ditujukan mula-mula terhadap para pemimpin agama Susunan Kristen. Betapa tersiksanya orang-orang yang angkuh ini mendengar hal tersebut diumumkan kepada masyarakat bahwa mereka bukan hanya gagal memimpin kawanan mereka ke surga, tetapi mereka sendiri juga tidak akan masuk ke sana!d Sesungguhnya, inilah keadaan ’orang buta menuntun orang buta’!​—Matius 15:14.

      11. (a) Berapa lama belalang-belalang itu diberi wewenang untuk menyiksa musuh-musuh Allah, dan mengapa hal itu sebenarnya bukan suatu waktu yang singkat? (b) Betapa hebat siksaan itu?

      11 Siksaan itu berlangsung selama lima bulan. Apakah itu suatu waktu yang relatif singkat? Tidak dari sudut pandangan seekor belalang aksara. Lima bulan menggambarkan masa hidup yang normal dari salah satu serangga ini. Jadi, selama masa hidup mereka, belalang-belalang jaman modern itu akan terus menyengat musuh-musuh Allah. Selanjutnya, siksaan itu begitu hebat sehingga manusia lebih senang mati. Memang, tidak ada catatan bahwa dari mereka yang disengat oleh belalang-belalang itu ada yang benar-benar mencoba bunuh diri. Tetapi istilah itu membantu kita membayangkan hebatnya siksaan tersebut​—seolah-olah serangan yang tidak kenal belas kasihan dari banyak kalajengking. Hal itu seperti penderitaan yang dinubuatkan oleh Yeremia bagi orang Israel yang tidak setia yang akan diceraiberaikan oleh para penakluk, yaitu orang Babel, sehingga mereka jauh lebih suka mati daripada hidup.​—Yeremia 8:3; lihat juga Pengkhotbah 4:2, 3.

      12. Mengapa belalang-belalang itu diijinkan untuk menyiksa para pemimpin agama dari Susunan Kristen, dalam arti rohani, namun tidak boleh membunuh mereka?

      12 Mengapa mereka diperbolehkan menyiksa orang-orang tersebut, secara rohani dan tidak membunuh mereka? Ini adalah suatu celaka pendahuluan dalam menyingkapkan dusta-dusta dan kegagalan-kegagalan Susunan Kristen. Tetapi baru belakangan, seraya hari Tuhan berlangsung, keadaan rohaninya yang seperti sudah mati itu akan diumumkan sepenuhnya. Selama celaka yang kedua inilah sepertiga dari orang-orang akan dibunuh.​—Wahyu 1:10; 9:12, 18; 11:14.

      Belalang-Belalang Diperlengkapi untuk Berperang

      13. Bagaimana penampilan belalang-belalang itu?

      13 Betapa luar biasa rupa belalang-belalang itu! Yohanes melukiskannya: ”Dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan, dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota [”yang seperti,” NW] emas, dan muka mereka sama seperti muka manusia, dan rambut mereka sama seperti rambut perempuan dan gigi mereka sama seperti gigi singa, dan dada mereka sama seperti baju zirah, dan bunyi sayap mereka bagaikan bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak kuda, yang sedang lari ke medan peperangan.”​—Wahyu 9:7-9.

      14. Mengapa gambaran Yohanes mengenai belalang-belalang itu cocok dengan kelompok orang Kristen yang diaktifkan kembali pada tahun 1919?

      14 Ini dengan bagus menggambarkan kelompok orang yang loyal yang diaktifkan kembali pada tahun 1919. Seperti kuda, mereka siap bertempur, ingin sekali berjuang demi kebenaran dengan cara yang digambarkan oleh rasul Paulus. (Efesus 6:11-13; 2 Korintus 10:4) Di atas kepala mereka Yohanes melihat sesuatu yang tampaknya seperti mahkota yang seolah-olah terbuat dari emas. Tidak akan patut bagi mereka untuk mengenakan mahkota yang sesungguhnya karena mereka tidak mulai memerintah pada waktu mereka masih berada di bumi. (1 Korintus 4:8; Wahyu 20:4) Tetapi pada tahun 1919 mereka sudah mempunyai penampilan bagaikan raja. Mereka adalah saudara-saudara sang Raja, dan mahkota surgawi disimpan bagi mereka asalkan mereka terus setia sampai akhir.​—2 Timotius 4:8; 1 Petrus 5:4.

      15. Apa yang ditunjukkan oleh (a) baju zirah besi dari belalang-belalang itu? (b) wajah mereka yang seperti manusia? (c) rambut mereka yang bagaikan rambut perempuan? (d) gigi mereka yang seperti gigi singa? (e) suara gaduh yang mereka buat?

      15 Dalam penglihatan itu, belalang-belalang tersebut mempunyai baju zirah dari besi, yang melambangkan kebenaran yang tidak terpatahkan. (Efesus 6:14-18) Mereka juga mempunyai wajah manusia, corak ini menyatakan sifat kasih, karena manusia diciptakan dalam gambar Allah, yang adalah kasih. (Kejadian 1:26; 1 Yohanes 4:16) Rambut mereka panjang seperti rambut wanita, yang dengan tepat menggambarkan ketundukan kepada Raja mereka, malaikat jurang maut. Dan gigi mereka menyerupai gigi singa. Seekor singa menggunakan giginya untuk mencabik daging. Dari tahun 1919 dan seterusnya, golongan Yohanes sekali lagi dapat memperoleh makanan rohani yang keras, khususnya kebenaran-kebenaran tentang Kerajaan Allah yang diperintah oleh ”singa dari suku Yehuda,” Yesus Kristus. Singa melambangkan keberanian, demikian pula dibutuhkan keberanian yang besar untuk mencernakan berita yang memukul dengan keras ini, untuk menerbitkannya dalam bentuk publikasi, dan menyiarkannya di seluruh bola bumi. Belalang-belalang kiasan itu membuat banyak suara gaduh, seperti ”bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak kuda, yang sedang lari ke medan peperangan.” Sesuai dengan teladan orang-orang Kristen abad pertama, mereka tidak mau berdiam diri.​—1 Korintus 11:7-15; Wahyu 5:5.

      16. Apa yang dimaksud dengan belalang-belalang itu mempunyai ”ekor dan sengat seperti kalajengking”?

      16 Pengabaran ini tidak hanya berupa kata-kata yang diucapkan! ”Mereka mempunyai ekor dan sengat seperti kalajengking. Dan di dalam ekor mereka itulah terdapat kekuatan [”kuasa,” TB] mereka untuk menyiksa manusia selama lima bulan.” (Wahyu 9:10, ”BIS”) Apa maksudnya ini? Seraya melaksanakan pekerjaan Kerajaan mereka, Saksi-Saksi Yehuwa, melalui kata-kata lisan dan publikasi tercetak, mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang penuh kuasa berdasarkan Firman Allah. Berita mereka mempunyai sengat bagaikan kalajengking karena mereka memperingatkan tentang hari pembalasan Yehuwa yang mendekat. (Yesaya 61:2) Sebelum generasi belalang-belalang rohani yang ada sekarang ini mencapai akhir kehidupan mereka, pekerjaan yang Allah tetapkan atas mereka untuk mengumumkan penghakiman Yehuwa akan tuntas​—sehingga menyiksa semua penghujat yang keras tengkuk.

      17. (a) Apa yang diumumkan pada kebaktian dari Siswa-Siswa Alkitab pada tahun 1919 yang akan meningkatkan sengatan kesaksian mereka? (b) Bagaimana kaum pendeta telah disiksa, dan bagaimana tindakan mereka sebagai tanggapan atasnya?

      17 Kelompok belalang itu sangat bersukacita ketika sebuah majalah baru, The Golden Age, diumumkan pada kebaktian mereka tahun 1919. Ini sebuah majalah tengah bulanan, yang dirancang untuk meningkatkan sengatan kesaksian mereka.e Terbitannya No. 27, tanggal 29 September 1920, menyingkapkan sikap bermuka dua dari kaum pendeta dalam mengejar Siswa-Siswa Alkitab di Amerika Serikat selama periode 1918-19. Sepanjang tahun 1920-an dan 1930-an, The Golden Age menyiksa kaum pendeta dengan artikel-artikel lain yang menyengat dan gambar-gambar kartun yang menyingkapkan keterlibatan mereka secara licik dalam politik, dan terutama perjanjian dari hirarki Katolik yang dibuat dengan para diktator Fasis dan Nazi. Sebagai tanggapan, kaum pendeta ”merancangkan kejahatan [”menjebak,” NW] berdasarkan hukum” dan mengorganisasi gerombolan-gerombolan kekerasan melawan umat Allah.​—Mazmur 94:20, BIS.

      Para Penguasa Dunia Diperingatkan

      18. Tugas apa yang harus dilakukan belalang-belalang itu, dan apa yang terjadi sebagai tanggapan atas tiupan sangkakala kelima?

      18 Belalang-belalang jaman modern mempunyai tugas. Kabar baik Kerajaan harus diberitakan. Kesalahan-kesalahan harus disingkapkan. Domba-domba yang hilang harus ditemukan. Seraya belalang-belalang ini melaksanakan tugas tersebut, dunia dipaksa untuk waspada dan memperhatikan. Dalam mentaati tiupan sangkakala para malaikat, golongan Yohanes terus menelanjangi Susunan Kristen sebagai yang layak mendapat penghukuman keras dari Yehuwa. Ketika menyambut sangkakala kelima, suatu segi khusus dari penghukuman ini ditandaskan pada kebaktian Siswa-Siswa Alkitab di London, Inggris, pada tanggal 25-31 Mei 1926. Kebaktian ini menonjolkan sebuah resolusi, ”Kesaksian Kepada Para Penguasa Dunia,” dan khotbah umum di Royal Albert Hall mengenai ”Mengapa Kuasa-Kuasa Dunia Goyah​—Obatnya.” Naskah lengkap dari resolusi dan khotbah tersebut dicetak dalam sebuah surat kabar yang terkemuka di London esok harinya. Belakangan, kelompok belalang itu menyiarkan ke seluruh dunia, dalam bentuk risalat, 50 juta salinan dari resolusi tersebut​—benar-benar suatu siksaan bagi kaum pendeta! Bertahun-tahun kemudian, orang-orang di Inggris masih membicarakan pembenaran yang menyengat ini.

      19. Peralatan perang lebih lanjut apa yang diterima oleh belalang-belalang simbolis itu, dan apa yang dikatakannya tentang manifesto London?

      19 Pada kebaktian ini, belalang-belalang simbolis tersebut menerima peralatan perang lebih lanjut, khususnya sebuah buku baru berjudul Deliverance (Kebebasan). Di dalamnya juga dimuat pembahasan Alkitab mengenai tanda yang membuktikan bahwa pemerintahan ’anak manusia,’ Kerajaan surgawi Kristus, telah dilahirkan pada tahun 1914. (Matius 24:3-14; Wahyu 12:1-10) Setelah itu, buku tersebut mengutip manifesto (pernyataan kepada umum) yang diterbitkan di London pada tahun 1917 dan yang ditandatangani oleh delapan pendeta, yang dilukiskan ”termasuk di antara para penginjil terbesar di dunia.” Mereka mewakili denominasi-denominasi Protestan yang terkemuka—Baptis, Kongregasional, Presbiterian, Episkopal, dan Metodis. Manifesto ini menyatakan bahwa ”krisis yang ada sekarang menunjuk kepada penutup jaman orang Kafir” dan bahwa ”[saat] dinyatakan Tuhan dapat diharapkan setiap saat.” Ya, para pendeta tersebut mengakui tanda kehadiran Yesus! Namun apakah mereka ingin berbuat sesuatu untuk menyambut hal itu? Buku Deliverance memberitahu kita: ”Bagian yang paling menonjol dari masalah itu ialah bahwa justru orang-orang yang menandatangani manifesto tersebut, setelah itu menyangkalnya dan menolak bukti yang menyatakan bahwa kita berada pada akhir dunia dan pada masa kehadiran Tuhan yang kedua.”

      20. (a) Pilihan apa yang telah dibuat oleh kaum pendeta sehubungan dengan kelompok belalang dan Raja mereka? (b) Siapa yang menurut Yohanes berkuasa atas kelompok belalang itu, dan siapa namanya?

      20 Sebaliknya dari mengumumkan Kerajaan Allah yang akan datang, kaum pendeta Susunan Kristen memilih untuk tetap berpihak kepada dunia Setan. Mereka tidak ingin berpihak kepada kelompok belalang dan Raja mereka, yang mengenai Dia Yohanes sekarang mengatakan: ”Raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut; namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon [yang berarti ”Kehancuran”], dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion [yang berarti ”Pembinasa”]. (Wahyu 9:11) Sebagai ”malaikat jurang maut” dan ”Pembinasa,” Yesus benar-benar telah melepaskan celaka yang seperti tulah ke atas Susunan Kristen. Namun lebih banyak lagi yang akan menyusul!

      [Catatan Kaki]

      a Bandingkan Yoel 2:4, 5, 7 (yang menggambarkan serangga sebagai kuda, orang, dan pria, dan yang mengeluarkan suara seperti kereta perang) dengan Wahyu 9:7-9; juga, bandingkan Yoel 2:6, 10 (yang melukiskan akibat yang menyakitkan dari tulah serangga) dengan Wahyu 9:2, 5.

      b Lihat artikel ”United Against Nations in the Valley of Decision” (Bersatu-Padu Melawan Bangsa-Bangsa dalam Lembah Penentuan) dalam The Watchtower terbitan 1 Desember 1961.

      c Perhatikan bahwa ayat ini tidak dapat digunakan untuk membuktikan bahwa ada api dalam jurang maut, seolah-olah jurang maut itu semacam api neraka. Yohanes mengatakan ia melihat asap tebal yang seperti asap dari sebuah tanur yang besar. (Wahyu 9:2) Ia tidak melaporkan melihat nyala api yang sesungguhnya dalam jurang maut itu.

      d Kata Yunani yang digunakan di sini berasal dari akar kata ba·sa·niʹzo, yang kadang-kadang digunakan untuk siksaan aksara; tetapi, ini juga dapat digunakan untuk siksaan mental. Misalnya, di 2 Petrus 2:8 kita membaca bahwa ”jiwa [Lot] yang benar itu tersiksa” karena kejahatan yang ia lihat di Sodom. Para pemimpin agama dari jaman rasul-rasul mengalami siksaan mental meskipun, tentu, untuk alasan yang sangat berbeda.

      e Majalah ini diberi nama baru Consolation (Penghiburan) pada tahun 1937 dan Awake! (Sedarlah!) pada tahun 1946.

  • Celaka yang Kedua​—Pasukan Tentara Berkuda
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 23

      Celaka yang Kedua​—Pasukan Tentara Berkuda

      1. Meskipun kaum pendeta berusaha untuk memusnahkan belalang-belalang itu, apa yang telah terjadi, dan apa yang ditunjukkan dengan munculnya dua celaka lagi?

      DARI tahun 1919 dan seterusnya, serbuan belalang-belalang simbolis atas Susunan Kristen telah menimbulkan banyak ketidaksenangan di kalangan kaum pendeta. Mereka berusaha memusnahkan belalang-belalang itu, tetapi kawanan tersebut terus berdatangan lebih kuat daripada sebelumnya. (Wahyu 9:7) Dan itu belum semuanya! Yohanes menulis: ”Celaka yang pertama sudah lewat. Sekarang akan menyusul dua celaka lagi.” (Wahyu 9:12) Tulah-tulah lain yang menyiksa dipersiapkan bagi Susunan Kristen.

      2. (a) Apa yang terjadi ketika malaikat keenam meniup sangkakalanya? (b) Apa yang digambarkan oleh ”satu suara [yang] keluar dari keempat tanduk mezbah emas”? (c) Mengapa empat malaikat disebutkan?

      2 Apa sumber dari celaka yang kedua? Yohanes menulis: ”Lalu malaikat yang keenam meniup sangkakalanya, dan aku mendengar suatu [”satu,” NW] suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah, dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: ’Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu.’” (Wahyu 9:13, 14) Dilepaskannya para malaikat adalah sebagai jawaban kepada suara yang keluar dari keempat tanduk mezbah emas. Ini adalah mezbah kemenyan emas, dan dua kali sebelumnya kemenyan dari cawan-cawan emas dari mezbah ini dihubungkan dengan doa orang-orang kudus. (Wahyu 5:8; 8:3, 4) Karena itu, satu suara ini melambangkan doa yang terpadu dari orang-orang kudus di bumi. Mereka mohon agar mereka sendiri dibebaskan untuk dinas lebih lanjut yang penuh semangat sebagai ’pesuruh-pesuruh’ dari Yehuwa, karena kata ini adalah arti dasar dari kata Yunani yang di sini diterjemahkan ”malaikat.” Mengapa ada empat malaikat? Angka simbolis ini tampaknya menunjukkan bahwa mereka begitu terorganisasi sehingga dapat meliputi bumi secara keseluruhan.—Bandingkan Wahyu 7:1; 20:8.

      3. Bagaimana keempat malaikat itu ”terikat dekat sungai besar Efrat”?

      3 Bagaimana malaikat-malaikat itu ”terikat dekat sungai besar Efrat”? Sungai Efrat pada jaman purba menjadi batas di sebelah timur laut dari negeri yang telah Yehuwa janjikan kepada Abraham. (Kejadian 15:18; Ulangan 11:24) Rupanya, malaikat-malaikat itu telah ditahan pada perbatasan dari negeri yang Allah berikan kepada mereka, atau wilayah kegiatan di bumi, ditahan untuk sepenuhnya memasuki dinas yang Yehuwa siapkan bagi mereka. Sungai Efrat juga secara mencolok dihubungkan dengan kota Babel, dan setelah kejatuhan Yerusalem pada tahun 607 S.M., orang Israel jasmani ditawan di sana selama 70 tahun, ”terikat dekat sungai besar Efrat.” (Mazmur 137:1) Pada tahun 1919 orang Israel rohani terikat dalam belenggu yang sama, dalam keadaan putus asa dan memohon bimbingan Yehuwa.

      4. Keempat malaikat mempunyai tugas apa, dan bagaimana itu terlaksana?

      4 Untunglah, Yohanes dapat melaporkan: ”Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia.” (Wahyu 9:15) Yehuwa adalah Pribadi yang selalu berpegang pada waktu dengan tepat. Ia mempunyai jadwal waktu dan selalu berpaut kepadanya. Jadi, pesuruh-pesuruh ini dilepaskan tepat menurut jadwal dan tepat pada waktunya untuk melaksanakan apa yang harus mereka lakukan. Bayangkan sukacita mereka ketika bebas dari belenggu pada tahun 1919, siap untuk bekerja! Mereka mempunyai tugas bukan hanya untuk menyiksa tetapi akhirnya ”untuk membunuh sepertiga dari umat manusia.” Ini ada hubungannya dengan tulah-tulah yang diserukan oleh keempat tiupan sangkakala pertama, yang menimpa sepertiga dari bumi, laut, makhluk-makhluk di laut, mata air dan sungai-sungai, dan sumber-sumber penerang di langit. (Wahyu 8:7-12) Keempat malaikat bertindak lebih lanjut. Mereka ”membunuh,” secara tuntas menyingkapkan keadaan Susunan Kristen yang mati secara rohani. Ini telah dilaksanakan melalui pernyataan-pernyataan yang diserukan sejak tahun 1922 dan terus sampai saat ini.

      5. Sehubungan dengan Susunan Kristen, bagaimana suara tiupan sangkakala keenam dikumandangkan pada tahun 1927?

      5 Ingat, malaikat surgawi baru saja meniup sangkakala keenam. Menyambut hal itu, kebaktian keenam dari serentetan kebaktian internasional tahunan dari Siswa-Siswa Alkitab diadakan di Toronto, Ontario, Kanada. Acara pada hari Minggu, tanggal 24 Juli 1927 di sana, disiarkan melalui suatu mata rantai dari 53 pemancar radio, jaringan siaran yang paling luas sampai pada waktu itu. Berita yang disampaikan mencapai hadirin yang kemungkinan berjumlah jutaan. Mula-mula, suatu resolusi yang keras menyingkapkan bahwa Susunan Kristen telah mati secara rohani dan mengulurkan undangan: ”Pada masa kebingungan ini Allah Yehuwa menawarkan kepada orang-orang untuk pergi dari dan untuk selama-lamanya meninggalkan ’Susunan Kristen’ atau ’Kekristenan yang diorganisasi’ dan sama sekali berbalik menjauh daripadanya . . . ; [biarlah] orang-orang memberikan pengabdian hati dan ketaatan mereka yang sepenuhnya kepada Allah Yehuwa dan kepada Raja dan kerajaanNya.” ”Kemerdekaan bagi Orang-Orang” adalah judul khotbah umum yang menyusul setelah itu. J. F. Rutherford, presiden Lembaga Menara Pengawal, menyampaikan khotbah ini dalam gayanya yang dinamis seperti biasa, yang cocok dengan ”api, dan asap dan belerang” yang Yohanes lihat selanjutnya dalam penglihatan.

      6. Bagaimana Yohanes menggambarkan tentara pasukan berkuda yang ia lihat selanjutnya?

      6 ”Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka. Maka demikianlah aku melihat dalam penglihatan ini kuda-kuda dan orang-orang yang menungganginya; mereka memakai baju zirah, merah api dan biru dan kuning belerang warnanya; kepala kuda-kuda itu sama seperti kepala singa, dan dari mulutnya keluar api, dan asap dan belerang. Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.”—Wahyu 9:16-18.

      7, 8. (a) Di bawah pengarahan siapa pasukan berkuda itu maju menyerbu? (b) Dalam hal apa saja pasukan berkuda tersebut serupa dengan belalang-belalang yang mendahuluinya?

      7 Rupanya, pasukan berkuda ini melaju dengan pesat di bawah bimbingan dan petunjuk keempat malaikat. Pemandangan yang benar-benar mengerikan! Bayangkan bagaimana reaksi saudara jika saudara yang menjadi sasaran serangan pasukan berkuda demikian! Penampilannya saja akan menimbulkan kengerian dalam hati saudara. Tetapi, apakah saudara memperhatikan, betapa serupa pasukan berkuda ini dengan belalang-belalang yang mendahuluinya? Belalang-belalang itu seperti kuda; dalam pasukan berkuda itu ada kuda. Maka, kedua-duanya terlibat dalam peperangan teokratis. (Amsal 21:31) Belalang-belalang itu mempunyai gigi seperti gigi singa; kuda dari pasukan berkuda mempunyai kepala seperti kepala singa. Maka kedua-duanya dihubungkan dengan Singa dari suku Yehuda yang berani, Yesus Kristus, yang adalah Pemimpin, Panglima, dan Teladan mereka.—Wahyu 5:5; Amsal 28:1.

      8 Belalang-belalang dan pasukan berkuda itu kedua-duanya ambil bagian dalam pekerjaan penghukuman Yehuwa. Belalang-belalang muncul dari asap yang menandakan malapetaka dan api penghancuran bagi Susunan Kristen; dari mulut kuda itu keluar api, asap, dan belerang. Belalang-belalang mempunyai baju zirah dari besi, yang mengartikan bahwa hati mereka dilindungi oleh pengabdian yang tidak terpatahkan kepada kebenaran; pasukan berkuda mengenakan baju zirah berwarna merah, biru, dan kuning, yang menggambarkan api, asap, dan belerang dari berita-berita penghukuman yang mematikan yang memancar dari mulut kuda. (Bandingkan Kejadian 19:24, 28; Lukas 17:29, 30.) Belalang-belalang itu mempunyai ekor seperti kalajengking untuk menyiksa; kuda itu mempunyai ekor seperti ular untuk membunuh! Tampaknya apa yang telah dimulai oleh belalang-belalang diteruskan oleh pasukan berkuda dengan lebih hebat lagi hingga selesai.

      9. Apa yang dilambangkan oleh pasukan berkuda itu?

      9 Jadi, apa yang dilambangkan oleh pasukan berkuda ini? Sebagaimana golongan Yohanes yang terurap mulai menyatakan penghukuman Yehuwa yang bagaikan sangkakala yaitu pembalasan ilahi terhadap Susunan Kristen, dengan wewenang untuk ’menyengat dan menyakiti,’ demikian pula dapat kita harapkan bahwa kelompok makhluk hidup yang sama akan digunakan dalam ’pembunuhan,’ yaitu, dalam mengumumkan bahwa Susunan Kristen dan kaum pendetanya sama sekali mati secara rohani, dicampakkan oleh Yehuwa dan siap dimasukkan ke dalam ”dapur api” kebinasaan kekal. Sesungguhnya, semua dari Babel Besar harus binasa. (Wahyu 9:5, 10; 18:2, 8; Matius 13:41-43) Tetapi, sebelum kehancurannya, golongan Yohanes menggunakan ”pedang Roh, yaitu firman Allah,” dalam menyingkapkan keadaan Susunan Kristen yang seperti mati itu. Keempat malaikat dan para penunggang kuda memberi pengarahan untuk secara kiasan membunuh ”sepertiga dari umat manusia.” (Efesus 6:17; Wahyu 9:15, 18) Ini menunjukkan organisasi yang baik dan pengarahan teokratis di bawah pengawasan Tuhan Yesus Kristus seraya kelompok pemberita Kerajaan yang dahsyat itu terus maju menuju peperangan.

      Dua Puluh Ribu Laksa

      10. Dalam arti apa ada dua puluh ribu laksa pasukan berkuda?

      10 Bagaimana mungkin ada dua puluh ribu laksa pasukan berkuda? Satu laksa secara aksara ialah 10.000. Maka, dua puluh ribu laksa akan berjumlah 200 juta.a Untunglah, sekarang ada jutaan pemberita Kerajaan, tetapi jumlah mereka jauh kurang dari ratusan juta! Tetapi, ingat kata-kata Musa di Bilangan 10:36: ”Kembalilah, [Yehuwa], kepada umat Israel yang beribu-ribu laksa ini.” (Bandingkan Kejadian 24:60.) Hal itu secara aksara akan berarti, ’Kembalilah kepada puluhan juta orang Israel.’ Padahal orang Israel hanya berjumlah kira-kira dua sampai tiga juta pada jaman Musa. Kalau begitu, apa yang dimaksud oleh Musa? Pasti yang ada dalam pikirannya ialah bahwa jumlah orang Israel akan tak terhitung seperti ”bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut,” sebaliknya daripada dapat dihitung. (Kejadian 22:17; 1 Tawarikh 27:23) Maka, ia menggunakan kata ”laksa” untuk menunjukkan suatu jumlah yang besar tetapi tidak disebutkan berapa. Jadi, The New English Bible menerjemahkan ayat ini: ”Berhentilah, TUHAN dari ribuan orang Israel yang tidak terhitung.” Ini selaras dengan definisi kedua dari kata untuk ”laksa” yang terdapat dalam kamus Yunani dan kamus Ibrani: ”Kumpulan banyak orang yang tidak terhitung,” suatu ”kumpulan banyak orang.”—The New Thayer’s Greek-English Lexicon of the New Testament; A Hebrew and English Lexicon of the Old Testament dari Gesenius, terjemahan Edward Robinson.

      11. Agar golongan Yohanes menjadi berlaksa-laksa bahkan secara simbolis, apa yang diperlukan?

      11 Tetapi, mereka dari golongan Yohanes yang masih ada di bumi berjumlah kurang dari 10.000—kurang dari satu laksa aksara. Bagaimana mungkin mereka disamakan dengan pasukan berkuda yang jumlahnya ribuan, tidak terhitung? Untuk menjadi berlaksa-laksa bahkan dalam arti simbolis, tidakkah mereka membutuhkan bala bantuan tambahan? Itulah yang mereka perlukan, dan melalui kasih karunia Yehuwa, itulah yang telah mereka dapatkan! Dari mana mereka dapatkan itu?

      12, 13. Perkembangan sejarah apa dari tahun 1918 sampai 1935 menunjukkan sumber bala bantuan bagi mereka?

      12 Dari tahun 1918 sampai 1922 golongan Yohanes mulai mengulurkan kepada umat manusia yang menderita, harapan yang bahagia bahwa ”jutaan yang sekarang hidup tidak pernah akan mati.” Pada tahun 1923 juga diumumkan bahwa domba-domba dari Matius 25:31-34 akan mewarisi kehidupan di bumi di bawah Kerajaan Allah. Harapan yang serupa diulurkan dalam buku kecil Freedom for the Peoples (Kemerdekaan bagi Rakyat), yang diterbitkan pada kebaktian internasional tahun 1927. Pada awal tahun 1930-an golongan Yonadab yang tulus dan ”orang-orang yang berkeluh kesah” atas keadaan rohani yang menyedihkan dari Susunan Kristen dinyatakan sama dengan domba-domba simbolis yang mempunyai harapan di bumi. (Yehezkiel 9:4; 2 Raja 10:15, 16) Dalam mengarahkan orang-orang demikian kepada ’kota-kota perlindungan’ jaman modern, The Watchtower tanggal 15 Agustus 1934, menyatakan: ”Mereka dari golongan Yonadab telah mendengar suara sangkakala Allah dan mentaati peringatan dengan lari kepada organisasi Allah dan bergabung dengan umat Allah, dan di sana mereka harus tinggal.”—Bilangan 35:6.

      13 Pada tahun 1935 mereka dari golongan Yonadab ini khusus diundang untuk menghadiri kebaktian Saksi-Saksi Yehuwa di Washington, D.C., A.S. Di sana, pada hari Jumat, tanggal 31 Mei, J. F. Rutherford memberikan khotbahnya yang terkenal yaitu ”Kumpulan Besar,” dan dengan jelas ia memperlihatkan bahwa kelompok di Wahyu 7:9 ini adalah sama dengan domba-domba di Matius 25:33—suatu kelompok yang berbakti dengan harapan di bumi. Sebagai tanda dari hal-hal yang akan datang, pada kebaktian itu 840 Saksi baru dibaptis, kebanyakan dari mereka mengaku termasuk kumpulan besar.b

      14. Apakah kumpulan besar mempunyai bagian dalam serangan pasukan berkuda simbolis, dan tekad apa yang dinyatakan pada tahun 1963?

      14 Apakah kumpulan besar ini ambil bagian dalam serangan pasukan berkuda yang sedang berlangsung pada tahun 1922 dan yang khusus ditekankan pada kebaktian di Toronto pada tahun 1927? Di bawah pimpinan keempat malaikat, golongan Yohanes yang terurap, memang demikian! Pada Kebaktian ”Kabar Kesukaan yang Kekal” yang mengelilingi dunia pada tahun 1963, mereka bergabung dengan golongan Yohanes dalam suatu resolusi yang menggugah. Ketika itu dinyatakan bahwa dunia ”menghadapi gempa bumi berupa kesulitan dunia seperti yang belum pernah dikenal sebelumnya, dan semua lembaga politik dan Babel modern yang bersifat agama akan diguncang sampai berkeping-keping.” Tekad dinyatakan bahwa ”kami akan terus memberitakan kepada semua orang tanpa pandang bulu, ’kabar kesukaan yang kekal’ mengenai kerajaan Mesias Allah dan mengenai penghukumanNya, yang seperti tulah bagi musuh-musuhNya tetapi yang akan dilaksanakan demi pembebasan semua orang yang ingin menyembah Allah sang Pencipta dengan patut melalui roh dan kebenaran.” Resolusi ini diterima dengan penuh semangat pada 24 kebaktian di seluruh muka bumi oleh suatu jumlah yang besar dari 454.977 hadirin kebaktian, yang 95 persen lebih adalah dari kumpulan besar.

      15. (a) Pada tahun 1988 kumpulan besar membentuk berapa persen dari tenaga kerja yang Yehuwa gunakan di lapangan? (b) Bagaimana doa Yesus di Yohanes 17:20, 21 menyatakan persatuan antara kumpulan besar dengan golongan Yohanes?

      15 Kumpulan besar terus menyatakan persatuannya yang tanpa syarat dengan golongan Yohanes dalam mencurahkan malapetaka atau tulah atas Susunan Kristen. Pada tahun 1988 kumpulan besar ini membentuk 99,7 persen lebih dari tenaga kerja yang Yehuwa gunakan di lapangan. Anggota-anggotanya bekerja seia-sekata dengan golongan Yohanes, mengenai siapa Yesus berdoa di Yohanes 17:20, 21: ”Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepadaKu oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Seraya golongan Yohanes yang terurap mengambil pimpinan di bawah Yesus, kumpulan besar yang bergairah ambil bagian bersama mereka dalam serangan pasukan berkuda yang paling dahsyat dalam seluruh sejarah manusia!c

      16. (a) Bagaimana Yohanes menggambarkan mulut dan ekor dari kuda simbolis itu? (b) Bagaimana mulut umat Yehuwa dipersiapkan untuk dinas? (c) Apa yang sesuai dengan kenyataan bahwa ’ekor mereka sama seperti ular’?

      16 Pasukan berkuda itu membutuhkan perlengkapan untuk peperangan. Dan betapa menakjubkan Yehuwa telah menyediakannya! Yohanes menggambarkannya: ”Sebab kuasa kuda-kuda itu terdapat di dalam mulutnya dan di dalam ekornya. Sebab ekornya sama seperti ular; mereka berkepala dan dengan kepala mereka itu mereka mendatangkan kerusakan.” (Wahyu 9:19) Yehuwa telah mentahbiskan pelayan-pelayanNya yang berbakti, dibaptis, untuk dinas ini. Melalui Sekolah Pelayanan Teokratis serta perhimpunan dan sekolah-sekolah lain, Ia telah mengajar mereka cara memberitakan firman, sehingga mereka dapat berbicara dengan penuh kuasa dengan ”lidah seorang murid [berpengalaman, NW].” Ia telah menaruh firmanNya dalam mulut mereka dan mengutus mereka untuk mengumumkan penghukumanNya ”di depan umum dan dari rumah ke rumah.” (2 Timotius 4:2; Yesaya 50:4; 61:2; Yeremia 1:9, 10; Kisah 20:20, NW) Golongan Yohanes dan kumpulan besar meninggalkan berita yang menyengat, yang berhubungan dengan ’ekor mereka,’ dalam bentuk ribuan juta Alkitab, buku, brosur, dan majalah yang disiarkan selama bertahun-tahun. Bagi penentang-penentang mereka, yang diberitahu tentang kerusakan yang akan datang dari Yehuwa, tentara pasukan berkuda ini benar-benar tampaknya seperti dua puluh ribu laksa.—Bandingkan Yoel 2:4-6.

      17. Apakah Saksi-Saksi Yehuwa mempunyai bagian dalam serangan pasukan berkuda di negeri-negeri, yang karena pekerjaan dilarang bacaan tidak dapat disiarkan? Jelaskan.

      17 Suatu bagian yang paling bergairah dari pasukan berkuda ini terdiri dari saudara-saudara di negeri-negeri yang melarang pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa. Seperti domba di tengah-tengah serigala, mereka harus ”waspada seperti ular dan tulus hati seperti burung merpati.” Karena taat kepada Yehuwa, mereka tidak mungkin berhenti berkata-kata tentang apa yang telah mereka lihat dan dengar. (Matius 10:16, BIS; Kisah 4:19, 20; 5:28, 29, 32) Mengingat bahwa mereka hanya mempunyai sedikit atau tidak mempunyai bahan cetakan untuk disiarkan kepada umum, apakah kita harus menarik kesimpulan bahwa mereka tidak ambil bagian dalam serangan pasukan berkuda itu? Sama sekali tidak! Mereka mempunyai mulut dan wewenang Yehuwa untuk digunakan dalam menyatakan kebenaran Alkitab. Ini mereka lakukan, secara tidak resmi dan meyakinkan, dengan mendirikan pelajaran Alkitab dan ”menuntun banyak orang kepada kebenaran.” (Daniel 12:3) Walaupun mereka mungkin tidak akan menyengat dengan ekor mereka dalam arti meninggalkan bacaan yang memberikan pukulan keras, dari mulut mereka keluar api, asap, dan belerang simbolis seraya mereka memberi kesaksian dengan penuh kewaspadaan dan bijaksana mengenai mendekatnya hari pembenaran Yehuwa.

      18. Dalam berapa banyak bahasa dan kepada berapa banyak orang pasukan berkuda ini telah menyebarkan berita yang bagaikan tulah dalam bentuk cetakan?

      18 Di tempat-tempat lain, bacaan Kerajaan terus menyingkapkan doktrin-doktrin dan haluan Susunan Kristen yang bersifat Babel, mendatangkan kerusakan yang patut baginya secara kiasan. Dengan menggunakan cara-cara mencetak yang modern, pasukan berkuda yang sangat banyak ini dalam 68 tahun sebelum 2005 dapat menyiarkan, dalam lebih dari 450 bahasa di bumi, miliaran Alkitab, buku-buku, majalah, dan brosur—berlipat-ganda lebih banyak daripada dua puluh ribu laksa aksara. Betapa sakitnya sengatan yang diakibatkan oleh ekor-ekor itu!

      19, 20. (a) Walaupun sasaran spesifik dari berita-berita yang mencelakakan itu adalah Susunan Kristen, bagaimana sambutan orang di negeri-negeri di luar Susunan Kristen? (b) Bagaimana Yohanes menggambarkan reaksi orang-orang pada umumnya?

      19 Yehuwa bermaksud agar berita yang bagaikan tulah ini ”membunuh sepertiga dari umat manusia.” Jadi, sasarannya yang spesifik ialah Susunan Kristen. Tetapi berita ini telah mencapai jauh lebih banyak negeri di luar Susunan Kristen, termasuk banyak negeri yang kemunafikan dari agama-agama Susunan Kristen sudah sangat dikenal. Apakah orang-orang di negeri-negeri ini lebih mendekat kepada Yehuwa karena melihat malapetaka yang menimpa organisasi agama yang bejat ini? Memang banyak yang telah berbuat demikian! Ada sambutan spontan di kalangan orang yang lemah-lembut dan patut dikasihi yang tinggal di daerah-daerah di luar lingkungan pengaruh langsung Susunan Kristen. Namun berkenaan orang-orang pada umumnya, Yohanes menggambarkan reaksi mereka: ”Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan, dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian.” (Wahyu 9:20, 21) Tidak akan ada pertobatan dunia dari orang-orang yang tidak mau berbalik. Semua yang berkeras dalam haluan mereka yang jahat harus menghadapi hukuman Yehuwa yang keras pada hari besar pembenaranNya. Tetapi ”barangsiapa yang berseru kepada nama [Yehuwa] akan diselamatkan.”—Yoel 2:32; Mazmur 145:20; Kisah 2:20, 21.

      20 Apa yang baru kita bahas adalah bagian dari celaka yang kedua. Masih ada lagi yang akan datang sebelum celaka ini berakhir, seperti akan kita lihat dalam pasal-pasal selanjutnya.

      [Catatan Kaki]

      a Commentary on Revelation (Komentar mengenai Buku Wahyu), oleh Henry Barclay Swete, mengatakan mengenai angka ”dua puluh ribu laksa”: ”Jumlah yang sangat besar ini melarang kita untuk mencari penggenapan aksara, dan gambaran yang menyusul setelah itu mendukung kesimpulan ini.”

      b Lihat halaman 119-26; juga Vindication (Pembenaran), Buku Ketiga, yang diterbitkan pada tahun 1932 oleh Watch Tower Bible and Tract Society, halaman 83-4.

      c Tidak seperti belalang, tentara pasukan berkuda yang dilihat Yohanes tidak mengenakan ”sesuatu yang menyerupai mahkota [yang seperti, NW] emas.” (Wahyu 9:7) Ini selaras dengan kenyataan bahwa kumpulan besar, yang dewasa ini membentuk bagian terbesar dari pasukan berkuda itu, tidak berharap untuk memerintah dalam kerajaan surgawi Allah.

  • Berita yang Manis dan Pahit
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 24

      Berita yang Manis dan Pahit

      Penglihatan 6​—Wahyu 10:1–11:19

      Pokok: Penglihatan mengenai gulungan kitab kecil; pengalaman di bait; sangkakala ketujuh ditiup

      Masa penggenapan: Sejak Yesus ditakhtakan pada tahun 1914 sampai sengsara besar

      1, 2. (a) Apa akibat dari celaka yang kedua, dan bilamana celaka ini akan dinyatakan berakhir? (b) Siapa yang Yohanes sekarang lihat turun dari surga?

      CELAKA yang kedua benar-benar merusak. Ini menyerang Susunan Kristen dan para pemimpinnya, ”sepertiga dari umat manusia,” yang dengan cara demikian disingkapkan telah mati secara rohani. (Wahyu 9:15) Yohanes pasti bertanya-tanya dalam hati setelah itu apa yang kemungkinan akan ditimbulkan oleh celaka yang ketiga. Tetapi tunggu! Celaka yang kedua belum berakhir​—tidak sebelum kita sampai pada pokok yang dicatat di Wahyu 11:14. Sebelum itu, Yohanes harus menyaksikan perubahan peristiwa yang di dalamnya ia sendiri ambil bagian secara aktif. Ini dimulai dengan suatu pemandangan yang dahsyat:

      2 ”Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.”—Wahyu 10:1.

      3. (a) Siapakah ’malaikat yang kuat’ itu? (b) Apa arti pelangi di atas kepalanya?

      3 Siapakah ’malaikat yang kuat’ ini? Ini jelas adalah Yesus Kristus yang telah dimuliakan dalam peranan yang lain. Ia berselubungkan awan atau tidak kelihatan, yang mengingatkan kita kepada kata-kata Yohanes sebelumnya mengenai Yesus: ”Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia.” (Wahyu 1:7; bandingkan Matius 17:2-5.) Pelangi di atas kepalanya mengingatkan kita kepada penglihatan Yohanes sebelumnya mengenai takhta Yehuwa, dengan ’pelangi yang bagaikan zamrud rupanya.’ (Wahyu 4:3; bandingkan Yehezkiel 1:28.) Pelangi itu menyatakan ketentraman dan kedamaian yang mengelilingi takhta Allah. Dengan cara yang sama, pelangi di atas kepala malaikat itu menyatakan bahwa ia adalah utusan perdamaian istimewa, ”Raja Damai” dari Yehuwa yang telah dinubuatkan.—Yesaya 9:5, 6.

      4. Apa yang diartikan oleh kenyataan bahwa (a) wajah malaikat yang kuat itu ”seperti matahari”? (b) kakinya ”bagaikan tiang api”?

      4 Wajah malaikat yang kuat itu ”sama seperti matahari.” Sebelumnya, dalam penglihatannya mengenai Yesus di bait ilahi, Yohanes melihat bahwa wajah Yesus ”bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.” (Wahyu 1:16) Yesus, sebagai ”surya kebenaran,” bersinar dengan kesembuhan pada sayapnya demi manfaat mereka yang takut akan nama Yehuwa. (Maleakhi 4:2) Bukan hanya wajah tetapi juga kaki dari malaikat ini berkilauan ”bagaikan tiang api.” Sikapnya yang gagah adalah seperti Pribadi yang kepadanya Yehuwa telah memberikan ”segala kuasa . . . di sorga dan di bumi.”—Matius 28:18; Wahyu 1:14, 15.

      5. Apa yang Yohanes lihat dalam tangan malaikat yang kuat itu?

      5 Yohanes melihat selanjutnya: ”Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi.” (Wahyu 10:2) Sebuah gulungan lain? Ya, tetapi kali ini tidak dimeteraikan. Bersama Yohanes, kita dapat berharap untuk segera melihat penyingkapan lebih lanjut yang menggetarkan. Tetapi, mula-mula kita diberi latar belakang untuk apa yang akan menyusul.

      6. (a) Mengapa cocok bahwa kaki Yesus ada di atas bumi dan laut? (b) Bilamana Mazmur 8:6-9 digenapi sepenuhnya?

      6 Mari kita kembali kepada gambaran tentang Yesus. Kakinya yang bernyala-nyala ada di atas bumi dan laut, yang atasnya ia sekarang menjalankan wewenang penuh. Halnya tepat seperti dinyatakan nubuat dalam mazmur: ”Engkau [Yehuwa] telah menjadikan dia [Yesus] kurang sedikit dari pada segala malaekat dan Engkau memahkotai dia dengan kemuliaan dan dengan hormat, dan Engkau menjadikan dia pemerintah atas segala perbuatan tanganMu, dan Engkau telah menaklukkan semesta sekalian di bawah kakinya; kambing domba dan lembu, sekaliannya itu dan lagi segala margasatwapun, baik segala unggas yang di udara baik segala ikan yang di dalam laut dan segala yang bergerak pada jalan-jalan lautan besar.” (Mazmur 8:6-9, Klinkert; lihat juga Ibrani 2:5-9.) Mazmur ini digenapi sepenuhnya pada tahun 1914, ketika Yesus dinobatkan sebagai Raja dari Kerajaan Allah dan jaman akhir mulai. Jadi, apa yang Yohanes lihat dalam penglihatan di sini berlaku sejak tahun itu.—Mazmur 110:1-6; Kisah 2:34-36; Daniel 12:4.

      Ketujuh Guruh

      7. Cara bagaimana malaikat yang kuat itu berseru, dan apa arti seruannya?

      7 Renungan Yohanes tentang malaikat yang kuat ini disela oleh malaikat itu sendiri: ”Dan ia [malaikat itu] berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.” (Wahyu 10:3) Seruan yang demikian kuat akan menarik perhatian Yohanes, yang meneguhkan bahwa Yesus benar-benar ”singa dari suku Yehuda.” (Wahyu 5:5) Yohanes juga akan mengetahui bahwa Yehuwa, juga, kadang-kadang dikatakan ”mengaum.” Secara nubuat Yehuwa mengaum mengumumkan dikumpulkannya kembali Israel rohani dan akan datangnya ”hari [Yehuwa]” yang menghancurkan. (Hosea 11:10; Yoel 3:14, 16; Amos 1:2; 3:7, 8) Maka jelas, seruan bagaikan auman singa dari malaikat yang kuat ini memperingatkan akan terjadinya peristiwa-peristiwa besar yang serupa untuk laut dan bumi. Ia menyuruh ketujuh guruh berbicara.

      8. Apa gerangan ’suara dari ketujuh guruh itu’?

      8 Sebelumnya Yohanes telah mendengar suara guruh keluar dari takhta Yehuwa sendiri. (Wahyu 4:5) Pada jaman Daud dulu, guruh aksara kadang-kadang dikatakan sebagai ”suara [Yehuwa].” (Mazmur 29:3) Ketika Yehuwa dengan suara keras mengumumkan maksud-tujuanNya untuk memuliakan namaNya sendiri pada masa pelayanan Yesus di bumi, bagi banyak orang ini kedengaran bagaikan guruh. (Yohanes 12:28, 29) Karena itu, masuk akal untuk menyimpulkan bahwa ’suara ketujuh guruh itu’ adalah pernyataan Yehuwa sendiri tentang maksud-tujuanNya. Kenyataan bahwa ada ”tujuh” guruh menunjukkan lengkapnya apa yang Yohanes dengar.

      9. Apa yang diperintahkan oleh suatu suara dari surga?

      9 Tetapi dengar! Suatu suara lain terdengar. Ia menyerukan perintah yang pasti kedengarannya aneh bagi Yohanes: ”Dan sesudah ketujuh guruh itu selesai berbicara, aku mau menuliskannya, tetapi aku mendengar suatu suara dari sorga berkata: ’Meteraikanlah apa yang dikatakan oleh ketujuh guruh itu dan janganlah engkau menuliskannya!’” (Wahyu 10:4) Yohanes pasti ingin sekali mendengar dan mencatat berita-berita yang menggemuruh itu, sama seperti golongan Yohanes dewasa ini dengan penuh semangat menanti Yehuwa yang akan menyingkapkan maksud-tujuan ilahiNya untuk diterbitkan. Penyingkapan sedemikian hanya keluar pada waktu yang telah ditentukan Yehuwa.—Lukas 12:42; lihat juga Daniel 12:8, 9.

      Genapnya Rahasia Suci

      10. Demi siapa malaikat yang kuat itu sekarang bersumpah, dan untuk pernyataan apa?

      10 Sementara itu, Yehuwa mempunyai tugas lain untuk Yohanes. Setelah ketujuh guruh diperdengarkan, malaikat yang kuat itu berbicara lagi: ”Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit, dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: ’Tidak akan ada penundaan lagi!’” (Wahyu 10:5, 6) Demi siapakah malaikat yang kuat itu bersumpah? Yesus yang telah dimuliakan bersumpah, bukan demi dirinya sendiri, tetapi demi Penguasa tertinggi dari semuanya, Yehuwa, Pencipta yang tidak berkematian dari langit dan bumi. (Yesaya 45:12, 18) Dengan sumpah ini, sang malaikat meyakinkan Yohanes bahwa tidak akan ada penundaan lebih lanjut di pihak Allah.

      11, 12. (a) Apa yang dimaksud dengan ”tidak akan ada penundaan lagi”? (b) Apa yang digenapi?

      11 Kata Yunani yang di sini diterjemahkan ”penundaan” ialah khroʹnos, yang secara aksara berarti ”waktu.” Jadi ada yang merasa bahwa pernyataan malaikat ini seharusnya diterjemahkan: ”Tidak akan ada waktu lagi,” seolah-olah waktu seperti yang kita ketahui akan berakhir. Tetapi kata khroʹnos di sini digunakan tanpa kata sandang tertentu. Jadi, kata ini tidak memaksudkan waktu pada umumnya melainkan, sebaliknya, ”suatu waktu” atau ”suatu jangka waktu.” Dengan kata lain, tidak akan ada satu jangka waktu (atau, penundaan) lebih lanjut dari Yehuwa. Sebuah kata Yunani yang berasal dari khroʹnos digunakan juga di Ibrani 10:37, ketika Paulus, yang mengutip Habakuk 2:3, 4, menulis bahwa ’Ia yang akan datang tidak akan menangguhkan kedatanganNya.’

      12 ”Tidak akan ada penundaan lagi”—betapa menarik kata-kata tersebut bagi golongan Yohanes yang sudah semakin tua dewasa ini! Dalam hal apa tidak akan ada penundaan lagi? Yohanes memberitahu kita: ”Tetapi pada masa suara malaekat yang ketujuh itu, apabila ia hendak meniup sangkakalanya, baharulah rahasia [suci, ”NW”] Allah [benar-benar, ”NW”] genap, menurut seperti kabar kesukaan yang diberitakan kepada segala hambaNya, yaitu nabi-nabi.” (Wahyu 10:7, ”Bode”) Waktu Yehuwa kini tiba untuk membawa rahasia suciNya kepada klimaksnya yang bahagia, dengan sukses yang gemilang!

      13. Apa gerangan rahasia suci Allah itu?

      13 Apa gerangan rahasia suci ini? Ini menyangkut benih yang mula-mula dijanjikan di Eden, yang ternyata terutama adalah Yesus Kristus. (Kejadian 3:15, Klinkert; 1 Timotius 3:16) Ini juga ada hubungannya dengan identitas dari perempuan yang darinya benih itu berasal. (Yesaya 54:1; Galatia 4:26, Bode; 4:27, 28) Selanjutnya, ia menyertakan anggota-anggota kedua dari golongan benih dan Kerajaan tempat benih itu memerintah. (Lukas 8:10; Efesus 3:3-9; Kolose 1:26, 27; 2:2; Wahyu 1:5, 6) Kabar baik tentang Kerajaan surgawi yang unik ini harus dikabarkan di seluruh bumi selama jaman akhir.—Matius 24:14.

      14. Mengapa celaka yang ketiga dihubungkan dengan Kerajaan Allah?

      14 Tentu, ini adalah berita yang paling baik. Namun, di Wahyu 11:14, 15, celaka yang ketiga dihubungkan dengan Kerajaan. Mengapa? Karena bagi mereka dari umat manusia yang lebih menyukai sistem Setan, diserukannya kabar baik bahwa rahasia suci Allah telah mencapai tujuan—yaitu, Kerajaan Mesias Allah sudah berdiri—merupakan kabar buruk. (Bandingkan 2 Korintus 2:16.) Ini berarti bahwa penyelenggaraan dunia yang sangat mereka sukai segera akan dihancurkan. Suara ketujuh guruh, yang berisi peringatan-peringatan tanda bahaya yang begitu tidak menyenangkan, menjadi lebih jelas dan lebih keras dengan mendekatnya hari pembalasan Yehuwa yang besar.—Zefanya 1:14-18.

      Gulungan Kitab yang Terbuka

      15. Apa yang diberitahukan kepada Yohanes oleh suara dari surga dan oleh malaikat yang kuat itu, dan apa dampaknya atas Yohanes?

      15 Sementara Yohanes menanti sangkakala ketujuh ini ditiup dan rahasia suci Allah digenapi, ia diberi tugas selanjutnya: ”Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: ’Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu.’ Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: ’Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu.’ Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya. Maka ia berkata kepadaku: ’Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja.’”—Wahyu 10:8-11.

      16. (a) Bagaimana nabi Yehezkiel mempunyai pengalaman yang sama dengan Yohanes? (b) Mengapa gulungan kitab kecil itu manis rasanya bagi Yohanes tetapi, mengapa pahit untuk dicernakan?

      16 Pengalaman Yohanes agak serupa dengan pengalaman nabi Yehezkiel selama pembuangannya di negeri Babel. Ia juga diperintahkan untuk makan sebuah gulungan yang terasa manis dalam mulutnya. Tetapi pada waktu ini mengisi perutnya, hal itu membuatnya bertanggung jawab untuk menubuatkan hal-hal buruk bagi rumah Israel yang memberontak. (Yehezkiel 2:8–3:15) Gulungan kitab terbuka yang diberikan oleh Yesus Kristus yang dimuliakan kepada Yohanes juga merupakan berita ilahi. Yohanes harus memberitakan perihal ”banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja.” Makan dari gulungan ini manis baginya karena ini berasal dari sumber ilahi. (Bandingkan Mazmur 119:103; Yeremia 15:15, 16.) Tetapi ia merasa hal itu pahit untuk dicernakan karena—seperti telah terjadi sebelumnya dengan Yehezkiel—hal itu menubuatkan perkara-perkara yang tidak menyenangkan bagi manusia yang memberontak.—Mazmur 145:20.

      17. (a) Siapakah pribadi-pribadi yang memerintahkan Yohanes untuk bernubuat ”lagi” dan apa artinya ini? (b) Bilamana penglihatan dramatis yang dilihat Yohanes akan digenapi?

      17 Pribadi-pribadi yang menyuruh Yohanes bernubuat lagi pasti adalah Allah Yehuwa dan Yesus Kristus. Yohanes, meskipun diasingkan di Pulau Patmos, sudah menubuatkan mengenai banyak bangsa, kaum, bahasa, dan raja melalui keterangan yang sudah dicatat sejauh ini dalam buku Wahyu. Kata ”lagi” berarti bahwa ia harus menulis dan menerbitkan sisa dari keterangan yang dicatat dalam buku Wahyu. Tetapi ingat, Yohanes di sini benar-benar ambil bagian dalam penglihatan nubuat itu. Apa yang ia catat, sebenarnya, adalah nubuat yang akan digenapi setelah 1914, manakala malaikat yang kuat itu mengambil kedudukannya menguasai bumi dan laut. Maka, apa yang diartikan oleh gambaran dramatis ini bagi golongan Yohanes jaman sekarang?

      Gulungan Kitab Kecil Dewasa Ini

      18. Pada awal hari Tuhan, minat apa yang diperlihatkan golongan Yohanes dalam buku Wahyu?

      18 Apa yang Yohanes lihat secara luar biasa menubuatkan pengalaman golongan Yohanes pada awal hari Tuhan. Pengertian mereka mengenai maksud-tujuan Yehuwa, termasuk pengertian mengenai ketujuh guruh, pada waktu itu belum lengkap. Meskipun demikian, mereka menaruh minat yang besar kepada buku Wahyu, dan Charles Taze Russell memberi komentar mengenai banyak bagian daripadanya ketika ia masih hidup. Setelah kematiannya pada tahun 1916, banyak dari tulisannya dikumpulkan dan diterbitkan dalam sebuah buku berjudul The Finished Mystery (Rahasia yang Tergenap). Tetapi, seraya waktu berlalu buku ini ternyata tidak memuaskan sebagai penjelasan dari buku Wahyu. Kaum sisa dari saudara-saudara Kristus harus menunggu sedikit waktu lagi, sampai penglihatan-penglihatan mulai digenapi, untuk mendapatkan pengertian yang tepat tentang catatan yang terilham itu.

      19. (a) Bagaimana golongan Yohanes digunakan oleh Allah Yehuwa bahkan sebelum suara ketujuh guruh diterbitkan secara lengkap? (b) Bilamana golongan Yohanes diberi gulungan kitab kecil yang terbuka, dan apa artinya ini bagi mereka?

      19 Tetapi, seperti Yohanes, mereka digunakan oleh Yehuwa bahkan sebelum suara ketujuh guruh diterbitkan secara lengkap. Mereka telah mengabar dengan rajin selama 40 tahun sebelum 1914, dan mereka telah berjuang untuk tetap aktif selama perang dunia pertama. Mereka terbukti sebagai orang yang, ketika tuannya itu datang, didapati memberikan orang-orangnya makanan pada waktunya. (Matius 24:45-47) Jadi, pada tahun 1919 mereka adalah pribadi-pribadi yang diberi gulungan kitab kecil yang terbuka—yaitu, sebuah berita terbuka untuk dikabarkan kepada umat manusia. Seperti Yehezkiel mereka mempunyai berita untuk suatu organisasi yang tidak setia—Susunan Kristen—yang mengaku melayani Allah tetapi, sebenarnya, tidak. Seperti Yohanes mereka harus memberitakan lebih banyak lagi perihal ”banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja.”

      20. Apa yang digambarkan dengan Yohanes memakan gulungan itu?

      20 Yohanes makan gulungan itu menggambarkan bahwa saudara-saudara Yesus menerima penugasan ini. Hal tersebut menjadi bagian dari mereka sampai pada taraf mereka sekarang dikenali dengan bagian dari Firman Allah yang terilham ini, dengan mendapat penyegaran daripadanya. Tetapi apa yang harus mereka kabarkan berisi pernyataan penghukuman Yehuwa yang tidak enak bagi banyak dari umat manusia. Sesungguhnya, itu termasuk tulah-tulah yang dinubuatkan dalam Wahyu pasal 8. Tetapi, ini manis bagi orang-orang Kristen yang tulus tersebut karena mereka mengetahui tentang penghukuman itu dan menyadari bahwa mereka sekali lagi digunakan oleh Yehuwa dalam memberitakannya.—Mazmur 19:10, 11.

      21. (a) Bagaimana berita dari gulungan kitab kecil menjadi manis juga bagi kumpulan besar? (b) Mengapa kabar baik itu merupakan kabar buruk bagi para penentang?

      21 Pada waktunya, berita dari gulungan ini juga menjadi manis bagi ”kumpulan besar . . . dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa” yang didapati mengeluh karena perkara-perkara menjijikkan yang mereka lihat sedang dilakukan dalam Susunan Kristen. (Wahyu 7:9; Yehezkiel 9:4) Mereka juga, dengan penuh semangat memberitakan kabar baik, menggunakan kata-kata yang manis, lemah lembut untuk menggambarkan persediaan Yehuwa yang menakjubkan bagi orang-orang Kristen yang seperti domba. (Mazmur 37:11, 29; Kolose 4:6) Tetapi bagi para penentang ini adalah kabar buruk. Mengapa? Ini berarti bahwa sistem yang mereka percayai—dan yang mungkin telah memberikan kepuasan sementara bagi mereka—harus berlalu. Bagi mereka, kabar baik itu menyatakan kebinasaan.—Filipi 1:27, 28; bandingkan Ulangan 28:15; 2 Korintus 2:15, 16.

  • Menghidupkan Kembali Kedua Saksi
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 25

      Menghidupkan Kembali Kedua Saksi

      1. Apa yang diperintahkan oleh malaikat yang kuat itu kepada Yohanes?

      SEBELUM celaka kedua akhirnya berlalu, malaikat yang kuat itu memanggil Yohanes untuk ambil bagian dalam suatu pertunjukan nubuat lain, yang ini ada hubungannya dengan bait. (Wahyu 9:12; 10:1) Inilah apa yang Yohanes laporkan: ”Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: ’Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.’”​—Wahyu 11:1.

      Bait Suci

      2. (a) Bait Suci apa yang akan tetap berdiri sampai jaman kita? (b) Siapakah Imam Besar dari bait suci, dan apa gerangan ruang Maha Kudusnya?

      2 Bait yang disebutkan di sini tidak mungkin suatu bait aksara di Yerusalem, karena bait yang terakhir telah dihancurkan oleh orang Roma pada tahun 70 M. Tetapi, rasul Paulus, memperlihatkan bahwa bahkan sebelum kehancuran itu, telah muncul sebuah bait suci lain yang akan tetap berdiri sampai jaman kita. Ini adalah bait rohani yang agung yang menggenapi gambaran-gambaran nubuat yang terkandung dalam kemah suci dan belakangan dalam bait-bait yang dibangun di Yerusalem. Bait tersebut adalah ”kemah sejati, yang didirikan oleh [Yehuwa, NW] dan bukan oleh manusia,” dan Imam Besarnya ialah Yesus, yang Paulus gambarkan sudah ”duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga.” Ruang Maha Kudusnya ialah tempat hadirat Yehuwa sendiri di surga.—Ibrani 8:1, 2; 9:11, 24.

      3. Di kemah suci, apa yang digambarkan oleh (a) tabir yang memisahkan ruang Maha Kudus dari ruang Kudus? (b) korban-korban binatang? (c) mezbah korban?

      3 Rasul Paulus menjelaskan bahwa tirai atau tabir dari kemah suci, yang memisahkan ruang Maha Kudus dari ruang Kudus, menggambarkan tubuh Yesus. Ketika Yesus mengorbankan kehidupannya, tabir itu terbelah dua, menunjukkan bahwa tubuh Yesus tidak lagi menjadi penghalang baginya untuk menghadap hadirat Yehuwa di surga. Atas dasar korban Yesus, imam-imam bawahannya yang terurap yang mati setia, pada waktunya, juga akan masuk ke surga. (Matius 27:50, 51; Ibrani 9:3; 10:19, 20) Paulus menegaskan juga, bahwa korban-korban binatang yang terus dipersembahkan di kemah suci menunjuk ke depan kepada satu korban dari Yesus berupa kehidupan manusianya yang sempurna. Mezbah korban di pelataran menggambarkan persediaan Yehuwa, menurut kehendakNya, untuk menerima korban Yesus demi kepentingan ”banyak orang”—dari kaum terurap dan, belakangan, dari domba-domba lain—yang akan ”sungguh-sungguh menantikan dia untuk mendapat keselamatan mereka.”—Ibrani 9:28, NW; 10:9, 10; Yohanes 10:16.

      4. Apa yang dilambangkan oleh (a) Tempat Kudus? (b) pelataran dalam?

      4 Dari keterangan yang diilhami ilahi ini, kita dapat menyimpulkan bahwa Tempat Kudus dalam kemah suci melambangkan keadaan suci yang dinikmati mula-mula oleh Kristus dan kemudian oleh para anggota yang terurap dari imamat yang rajani dari ke-144.000 pada waktu mereka masih ada di bumi, sebelum masuk melewati ”tabir.” (Ibrani 6:19, 20; 1 Petrus 2:9) Hal itu dengan tepat menggambarkan bahwa mereka sudah diangkat menjadi anak rohani Allah, sama seperti Allah mengakui Yesus sebagai anakNya setelah Yesus dibaptis di Sungai Yordan pada tahun 29 M. (Lukas 3:22; Roma 8:15) Dan bagaimana dengan pelataran dalam, satu-satunya bagian dari kemah suci yang kelihatan pada orang Israel yang bukan imam dan tempat korban-korban dipersembahkan? Ini menggambarkan kedudukan yang sempurna dari manusia Yesus yang membuatnya memenuhi syarat untuk mempersembahkan kehidupannya bagi umat manusia. Ini juga menggambarkan keadaan yang benar sebagai orang suci, yang diberikan atas dasar korban Yesus, yang dinikmati para pengikutnya yang terurap selama berada di bumi.a​—Roma 1:7; 5:1.

      Mengukur Bait Suci

      5. Dalam nubuat-nubuat Alkitab Ibrani, apa yang dimaksud dengan (a) diukurnya Yerusalem? (b) diukurnya bait dalam penglihatan Yehezkiel?

      5 Yohanes diperintahkan untuk ’mengukur Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.’ Apa yang dimaksud dengan ini? Dalam nubuat-nubuat Alkitab Ibrani, tindakan mengukur merupakan jaminan bahwa keadilan akan dijalankan atas dasar standar-standar Yehuwa yang sempurna. Pada jaman Raja Manasye yang jahat, diukurnya Yerusalem secara nubuat menyatakan penghukuman kebinasaan yang tidak dapat diubah atas kota itu. (2 Raja 21:13; Ratapan 2:8) Tetapi, belakangan, ketika Yeremia melihat Yerusalem sedang diukur, ini meneguhkan bahwa kota itu akan dibangun kembali. (Yeremia 31:39; lihat juga Zakharia 2:2-8.) Demikian pula, diukurnya bait secara meluas dan terinci, dalam penglihatan yang disaksikan oleh Yehezkiel, merupakan jaminan bagi orang Yahudi yang sedang dalam pembuangan di Babel bahwa ibadat sejati akan dipulihkan kembali di tanah air mereka. Ini juga untuk mengingatkan bahwa, akibat kesalahan mereka, sejak itu Israel harus hidup mematuhi standar-standar Allah yang kudus.—Yehezkiel 40:3, 4; 43:10.

      6. Diperintahkannya Yohanes untuk mengukur bait suci beserta imam-imam yang sedang beribadat di dalamnya merupakan tanda dari apa? Jelaskan.

      6 Maka, ketika Yohanes diperintahkan untuk mengukur Bait Suci beserta imam-imam yang beribadat di dalamnya, ini adalah tanda bahwa tidak sesuatu pun dapat mencegah penggenapan maksud-tujuan Yehuwa berkenaan penyelenggaraan bait dan mereka yang termasuk di dalamnya, dan bahwa maksud-tujuan tersebut sudah mendekati klimaksnya. Sekarang setelah segala sesuatu diletakkan di bawah kaki malaikat yang kuat dari Yehuwa, waktunya tiba manakala ”gunung tempat rumah [Yehuwa]” akan ”berdiri tegak di hulu gunung-gunung.” (Yesaya 2:2-4) Ibadat Yehuwa yang murni harus ditinggikan, setelah kemurtadan Susunan Kristen selama berabad-abad. Ini juga waktu bagi saudara-saudara Yesus yang setia yang telah mati untuk dibangkitkan ke dalam ”yang maha kudus.” (Daniel 9:24; 1 Tesalonika 4:14-16; Wahyu 6:11; 14:4) Dan orang-orang terakhir yang dimeteraikan di bumi dari ”hamba-hamba Allah kami” harus diukur atau dinilai menurut standar-standar ilahi agar memenuhi syarat untuk dapat mengambil tempat mereka yang tetap dalam penyelenggaraan bait sebagai anak Allah yang dilahirkan dengan roh. Golongan Yohanes dewasa ini sadar sepenuhnya akan standar-standar suci tersebut dan bertekad untuk hidup menurut ’ukuran’ itu.—Wahyu 7:1-3; Matius 13:41, 42; Efesus 1:13, 14; bandingkan Roma 11:20.

      Diinjak-injaknya Pelataran

      7. (a) Mengapa Yohanes diperintahkan untuk tidak mengukur pelataran? (b) Bilamana kota suci diinjak-injak selama 42 bulan? (c) Bagaimana kaum pendeta Susunan Kristen gagal untuk menjunjung tinggi standar-standar Yehuwa yang benar selama 42 bulan itu?

      7 Mengapa Yohanes dilarang untuk mengukur pelataran? Ia memberitahu kita dengan kata-kata ini: ”Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya.” (Wahyu 11:2) Telah kita perhatikan bahwa pelataran bagian dalam menggambarkan kedudukan yang benar dari orang Kristen yang dilahirkan dengan roh selama berada di bumi. Seperti akan kita lihat, yang dimaksudkan di sini ialah 42 bulan aksara yang berlangsung dari bulan Desember 1914 sampai bulan Juni 1918, ketika semua orang yang mengaku Kristen diuji dengan hebat. Apakah mereka akan menjunjung tinggi standar-standar Yehuwa yang benar selama tahun-tahun peperangan itu? Kebanyakan tidak berbuat demikian. Secara kelompok, kaum pendeta Susunan Kristen mendahulukan nasionalisme di atas ketaatan kepada hukum ilahi. Di kedua belah pihak yang berperang, yang terutama berlangsung di negeri-negeri Susunan Kristen, kaum pendeta mengkhotbahi para pemuda agar terjun ke medan peperangan. Jutaan tewas terbunuh. Menjelang waktu ketika penghakiman dimulai dengan rumah Allah pada tahun 1918, Amerika Serikat juga ikut serta dalam pertumpahan darah itu, dan kaum pendeta dari seluruh Susunan Kristen membuat hutang darah yang masih menuntut diadakannya pembalasan ilahi. (1 Petrus 4:17) Mereka dibuang secara kekal, tidak dapat pulih kembali.—Yesaya 59:1-3, 7, 8; Yeremia 19:3, 4.

      8. Selama Perang Dunia I, apa yang disadari oleh banyak dari Siswa-Siswa Alkitab, namun apa yang tidak sepenuhnya mereka mengerti?

      8 Namun bagaimana dengan kelompok kecil Siswa-Siswa Alkitab? Apakah mereka segera akan diukur pada tahun 1914 melalui ketaatan mereka kepada standar-standar ilahi? Tidak. Seperti orang-orang yang mengaku Kristen dari Susunan Kristen, mereka juga harus diuji. Mereka ’dikecualikan, diberikan kepada bangsa-bangsa’ untuk diuji dan ditindas dengan hebat. Banyak dari mereka tahu bahwa membunuh sesama dilarang, tetapi ketika itu mereka tidak sepenuhnya memahami kenetralan Kristen. (Mikha 4:3; Yohanes 17:14, 16; 1 Yohanes 3:15) Di bawah tekanan bangsa-bangsa, ada yang berkompromi.

      9. Apa gerangan kota suci yang diinjak-injak oleh bangsa-bangsa, dan di bumi, siapa yang menggambarkan kota ini?

      9 Namun, bagaimana kota suci diinjak-injak oleh bangsa-bangsa? Jelas, ini tidak memaksudkan Yerusalem yang dihancurkan lebih dari 25 tahun sebelum buku Wahyu ditulis. Sebaliknya, kota suci adalah Yerusalem Baru, yang digambarkan belakangan dalam buku Wahyu, yang sekarang di bumi dilambangkan oleh orang Kristen terurap yang masih ada di pelataran bagian dalam dari bait. Kelak, mereka juga akan menjadi bagian kota suci. Jadi menginjak-injak mereka sama dengan menginjak-injak kota itu sendiri.—Wahyu 21:2, 9-21.

      Kedua Saksi

      10. Apa yang harus dilakukan saksi-saksi yang setia dari Yehuwa selama diinjak-injak?

      10 Bahkan meskipun diinjak-injak, orang-orang yang loyal ini tidak berhenti menjadi saksi Yehuwa yang setia. Maka nubuat itu selanjutnya berbunyi: ”Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksiKu, supaya mereka bernubuat sambil berkabung [”berkainkan kain guni,” Bode], seribu dua ratus enam puluh hari lamanya. Mereka adalah [”dilambangkan oleh,” NW] kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.”—Wahyu 11:3, 4.

      11. Apa artinya bernubuat ”berkainkan kain guni” bagi orang Kristen terurap yang setia?

      11 Orang Kristen terurap yang setia ini membutuhkan sifat ketekunan, karena mereka harus bernubuat ”berkainkan kain guni.” Apa artinya ini? Pada jaman Alkitab kain guni sering melambangkan perkabungan. Mengenakan pakaian itu merupakan tanda bahwa orang tersebut dalam keadaan yang sangat sedih atau berduka. (Kejadian 37:34; Ayub 16:15, 16; Yehezkiel 27:31) Kain guni dihubungkan dengan berita-berita yang sangat menyedihkan berupa kehancuran atau kesedihan yang harus diberitakan oleh nabi-nabi Allah. (Yesaya 3:8, 24-26; Yeremia 48:37; 49:3) Mengenakan kain guni dapat menyatakan kerendahan hati atau pertobatan karena mendapat peringatan ilahi. (Yunus 3:5) Kain guni yang dikenakan oleh dua saksi itu tampaknya menyatakan ketekunan mereka yang disertai kerendahan hati dalam mengumumkan penghukuman Yehuwa. Mereka adalah saksi-saksi yang memberitakan hari pembalasanNya yang juga akan mendatangkan perkabungan bagi bangsa-bangsa.—Ulangan 32:41-43.

      12. Mengapa jangka waktu selama kota suci akan diinjak-injak tampaknya bersifat aksara?

      12 Golongan Yohanes harus mengabarkan berita ini untuk suatu waktu yang telah dinyatakan dengan pasti: 1.260 hari, atau 42 bulan, jangka waktu yang sama dengan diinjak-injaknya kota suci. Rupanya jangka waktu ini aksara, karena ini dinyatakan dengan dua cara yang berbeda, pertama dalam bulan dan kemudian dalam hari. Selain itu, pada awal hari Tuhan, ada suatu jangka waktu yang ditandai yaitu tiga setengah tahun manakala pengalaman buruk dari umat Allah cocok dengan peristiwa-peristiwa yang dinubuatkan di sini—mulai bulan Desember 1914 dan berlanjut sampai bulan Juni 1918. (Wahyu 1:10) Mereka mengumumkan berita ”kain guni” perihal penghukuman Yehuwa atas Susunan Kristen dan dunia.

      13. (a) Apa yang dinyatakan oleh fakta bahwa orang Kristen terurap dilambangkan oleh dua saksi? (b) Nubuat apa dari Zakharia diingatkan kembali dengan disebutnya kedua saksi sebagai ”kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian” oleh Yohanes?

      13 Kenyataan bahwa mereka dilambangkan oleh dua saksi meneguhkan kepada kita bahwa berita mereka saksama dan mempunyai dasar yang kuat. (Bandingkan Ulangan 17:6; Yohanes 8:17, 18.) Yohanes menyebut mereka ”kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian,” dan mengatakan bahwa mereka ”berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.” Ini jelas menunjuk kepada nubuat Zakharia, yang melihat sebuah kandil atau kaki dian dengan tujuh cabang dan dua pohon zaitun. Pohon zaitun dikatakan menggambarkan ”kedua orang yang diurapi,” yaitu Gubernur Zerubabel dan Imam Besar Yosua, ”yang berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi.”—Zakharia 4:1-3, 14.

      14. Apa yang ditunjukkan oleh penglihatan Zakharia mengenai dua pohon zaitun dan kaki dian? (b) Apa yang dialami oleh orang Kristen terurap selama perang dunia pertama?

      14 Zakharia hidup pada suatu jaman pembangunan kembali, dan penglihatannya tentang dua pohon zaitun itu berarti bahwa Zerubabel dan Yosua akan diberkati dengan roh Yehuwa untuk menguatkan rakyat demi pekerjaan tersebut. Penglihatan tentang kaki dian mengingatkan Zakharia untuk tidak ”memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil” karena maksud-tujuan Yehuwa akan dilaksanakan—”’bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan rohKu,’ firman [Yehuwa] semesta alam.” (Zakharia 4:6, 10; 8:9) Kelompok kecil orang Kristen yang dengan tekun membawa terang kebenaran kepada umat manusia selama perang dunia pertama juga akan digunakan dalam pekerjaan pembangunan kembali. Mereka juga akan menjadi sumber anjuran dan, meskipun hanya berjumlah sedikit, mereka akan belajar untuk bersandar kepada kekuatan Yehuwa, tidak memandang hina hari dari permulaan yang kecil.

      15. (a) Kenyataan bahwa orang Kristen terurap digambarkan sebagai dua saksi juga mengingatkan kita kepada apa? Jelaskan. (b) Kedua saksi mendapat kuasa untuk mengadakan tanda-tanda macam apa?

      15 Kenyataan bahwa mereka digambarkan sebagai dua saksi juga mengingatkan kita kepada transfigurasi (perubahan rupa). Dalam penglihatan itu, tiga rasul Yesus melihatnya dalam kemuliaan Kerajaan, disertai oleh Musa dan Elia. Ini menubuatkan Yesus yang akan duduk di atas takhtanya yang mulia pada tahun 1914 untuk melaksanakan pekerjaan yang telah digambarkan sebelumnya oleh kedua nabi tersebut. (Matius 17:1-3) Maka dengan tepat dua saksi kini terlihat melaksanakan tanda-tanda yang mengingatkan kita kepada tanda-tanda yang diadakan oleh Musa dan Elia. Misalnya, Yohanes mengatakan tentang mereka: ”Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu. Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat.”—Wahyu 11:5, 6a.

      16. (a) Bagaimana tanda yang menyangkut api mengingatkan kita kepada masa ketika wewenang Musa ditantang di Israel? (b) Bagaimana para pendeta Susunan Kristen menantang Siswa-Siswa Alkitab dan menimbulkan kesulitan atas mereka selama perang dunia pertama, dan bagaimana mereka berjuang melawan hal ini?

      16 Ini mengingatkan kita kepada masa manakala wewenang Musa ditantang di Israel. Nabi itu mengucapkan kata-kata penghukuman yang berapi-api, dan Yehuwa membinasakan para pemberontak, menghanguskan 250 orang dari mereka dengan api aksara dari surga. (Bilangan 16:1-7, 28-35) Demikian pula, para pendeta Susunan Kristen menantang Siswa-Siswa Alkitab, dengan mengatakan bahwa mereka bukan lulusan sekolah teologia. Tetapi saksi-saksi Allah mempunyai surat kepercayaan yang lebih unggul sebagai rohaniwan: yaitu orang berhati lembut yang mengindahkan berita berdasarkan Alkitab yang mereka bawa. (2 Korintus 3:2, 3) Pada tahun 1917 Siswa-Siswa Alkitab menerbitkan The Finished Mystery (Rahasia yang Tergenap), sebuah ulasan yang penuh kuasa mengenai buku Wahyu dan buku Yehezkiel. Ini diikuti dengan disiarkannya 10.000.000 risalat empat halaman The Bible Students Monthly (Majalah Bulanan Siswa-Siswa Alkitab) dengan artikel utama yang berjudul ”Kejatuhan Babel—Mengapa Susunan Kristen Sekarang Harus Menderita—Hasil Akhirnya.” Di Amerika Serikat, kaum pendeta yang marah menggunakan masa kegilaan perang sebagai dalih untuk melarang buku itu. Di negeri-negeri lain buku itu disensor. Meskipun demikian hamba-hamba Allah terus membalas serangan dengan terbitan-terbitan risalat empat halaman yang berapi-api berjudul Kingdom News (Berita Kerajaan). Seraya hari Tuhan terus berlangsung, publikasi-publikasi lain menyingkapkan keadaan Susunan Kristen yang mati secara rohani.—Bandingkan Yeremia 5:14.

      17. (a) Peristiwa-peristiwa apa pada jaman Elia yang menyangkut masa kekeringan dan api? (b) Bagaimana api keluar dari mulut kedua saksi, dan masa kekeringan apa yang terlibat?

      17 Bagaimana dengan Elia? Pada jaman raja-raja Israel, nabi ini mengumumkan masa kekeringan sebagai pernyataan murka Yehuwa atas orang Israel yang menyembah Baal. Ini berlangsung tiga setengah tahun. (1 Raja 17:1; 18:41-45; Lukas 4:25; Yakobus 5:17) Kemudian, ketika Raja Ahazia yang tidak setia mengutus prajurit-prajurit untuk memaksa Elia menghadap raja, nabi itu menyuruh api turun dari langit untuk membakar prajurit-prajurit itu. Baru setelah seorang panglima tentara memperlihatkan hormat yang sepatutnya kepada kedudukannya sebagai nabi, Elia setuju ikut bersamanya menghadap raja. (2 Raja 1:5-16) Demikian pula, antara tahun 1914 dan 1918, kaum sisa yang terurap dengan berani menarik perhatian kepada masa kekeringan rohani dalam Susunan Kristen dan memperingatkan tentang penghakiman yang berapi-api pada ”hari [Yehuwa] yang besar dan dahsyat.”—Maleakhi 4:1, 5; Amos 8:11.

      18. (a) Wewenang apakah yang diberikan kepada kedua saksi, dan bagaimana hal ini serupa dengan wewenang yang diberikan kepada Musa? (b) Bagaimana kedua saksi menyingkapkan Susunan Kristen?

      18 Yohanes selanjutnya mengatakan tentang kedua saksi: ”Dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.” (Wahyu 11:6b) Untuk mendesak Firaun agar membiarkan Israel pergi dengan bebas, Yehuwa menggunakan Musa untuk memukul Mesir yang menindas, dengan tulah-tulah atau malapetaka, termasuk diubahnya air menjadi darah. Berabad-abad kemudian, orang Filistin musuh Israel mengingat dengan jelas tindakan Yehuwa melawan Mesir, yang menyebabkan mereka berseru: ”Siapakah yang menolong kita dari tangan Allah yang maha dahsyat ini? Inilah juga Allah, yang telah menghajar orang Mesir dengan berbagai-bagai tulah di padang gurun.” (1 Samuel 4:8; Mazmur 105:29) Musa menggambarkan Yesus, yang mempunyai wewenang untuk menyatakan penghakiman Allah atas para pemimpin agama pada jamannya. (Matius 23:13; 28:18; Kisah 3:22) Dan selama perang dunia pertama saudara-saudara Kristus, kedua saksi menyingkapkan sifat yang mematikan dari ”air” yang disajikan Susunan Kristen kepada kawanannya.

      Kedua Saksi Dibunuh

      19. Menurut kisah dalam buku Wahyu, apa yang terjadi ketika kedua saksi selesai dengan kesaksian mereka?

      19 Demikian hebat tulah atas Susunan Kristen sehingga setelah kedua saksi bernubuat selama 42 bulan dalam kain guni, Susunan Kristen menggunakan pengaruh duniawinya untuk ’membunuh’ mereka. Yohanes menulis: ”Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang [buas, ”NW”] yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka. Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan [”dipakukan pada tiang,” NW]. Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan. Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi.”—Wahyu 11:7-10.

      20. Apa gerangan ”binatang buas yang muncul dari jurang maut”?

      20 Di ayat ini untuk pertama kali binatang buas disebutkan dalam buku Wahyu, yang memuat istilah ini 37 kali. Pada waktunya nanti kita akan mempelajari mengenai hal ini dan binatang-binatang lain dengan terinci. Sekarang cukup dikatakan bahwa ”binatang buas yang muncul dari jurang maut” adalah rancangan Setan, sistem politik yang hidup.b​—Bandingkan Wahyu 13:1; Daniel 7:2, 3, 17.

      21. (a) Bagaimana golongan agama yang menentang kedua saksi menarik keuntungan dari keadaan perang? (b) Kenyataan bahwa mayat kedua saksi dibiarkan tidak dikubur menunjukkan apa? (c) Bagaimana jangka waktu tiga setengah hari harus dipandang? (Lihat catatan kaki.)

      21 Sejak tahun 1914 sampai 1918 bangsa-bangsa disibukkan dengan perang dunia pertama. Semangat nasionalistis sangat kuat, dan pada musim semi tahun 1918, golongan agama yang menentang kedua saksi menarik keuntungan dari keadaan ini. Dengan licik mereka mengatur siasat agar alat Negara memenjarakan rohaniwan-rohaniwan yang bertanggung jawab dari Lembaga Alkitab dan Risalat Menara Pengawal atas tuduhan subversi. Rekan-rekan sekerja yang setia terkejut. Kegiatan Kerajaan hampir berhenti. Pekerjaan pengabaran seolah-olah sudah mati. Pada jaman Alkitab, tidak dikubur dalam makam peringatan merupakan penghinaan yang sangat memalukan. (Mazmur 79:1-3; 1 Raja 13:21, 22) Maka, meninggalkan kedua saksi tanpa dikubur mendatangkan celaan yang besar. Dalam iklim Palestina yang panas, mayat di jalan raya benar-benar akan mulai mengeluarkan bau busuk setelah tiga setengah hari aksara.c (Bandingkan Yohanes 11:39.) Rincian dalam nubuat ini dengan demikian menunjukkan rasa malu yang harus diderita oleh kedua saksi. Orang-orang tersebut di atas yang dipenjarakan, bahkan tidak boleh dibebaskan dengan uang jaminan walaupun kasus mereka dalam proses naik banding. Mereka disingkapkan di depan umum untuk waktu yang cukup lama sehingga menjadi bau busuk bagi penduduk ”kota besar.” Namun apa gerangan ”kota besar” ini?

      22. (a) Apa gerangan kota besar itu? Jelaskan. (b) Bagaimana pers umum bergabung dengan kaum pendeta dalam bersukacita atas pembungkaman kedua saksi?

      22 Yohanes memberi kita beberapa petunjuk. Ia mengatakan bahwa Yesus dipakukan di sana. Jadi kita akan langsung berpikir tentang Yerusalem. Namun ia juga mengatakan bahwa kota besar itu disebut Sodom dan Mesir. Nah, Yerusalem aksara pernah disebut Sodom karena praktek-prakteknya yang najis. (Yesaya 1:8-10; bandingkan Yehezkiel 16:49, 53-58.) Dan Mesir, kuasa dunia pertama, kadang-kadang muncul sebagai gambaran dari sistem dunia ini. (Yesaya 19:1, 19; Yoel 3:19) Jadi, kota besar ini menggambarkan ”Yerusalem” yang telah cemar yang mengaku menyembah Allah tetapi telah menjadi najis dan penuh dosa, seperti Sodom, dan menjadi bagian dari sistem dunia yang keji, seperti Mesir. Kota itu menggambarkan Susunan Kristen, persamaan jaman modern dari Yerusalem yang tidak setia, organisasi yang anggota-anggotanya mempunyai begitu banyak alasan untuk bersukacita ketika mereka menghentikan pengabaran yang mengganggu dari dua saksi.

      Bangkit Kembali!

      23. (a) Apa yang terjadi atas kedua saksi setelah tiga setengah hari, dan apa dampaknya atas musuh-musuh mereka? (b) Bilamana Wahyu 11:11, 12 dan nubuat Yehezkiel tentang Yehuwa menghembuskan nafas kepada tulang-tulang kering dalam lembah digenapi pada jaman modern?

      23 Pers umum bergabung dengan kaum pendeta dalam mencemarkan nama umat Allah, dan sebuah surat kabar mengatakan: ”Akhir dari The Finished Mystery sudah menjadi kenyataan.” Namun, hal itu sama sekali tidak benar! Kedua saksi tidak tetap mati. Kita membaca, ”Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut. Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: ’Naiklah ke mari!’ Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.” (Wahyu 11:11, 12) Jadi, mereka mengalami hal serupa seperti yang terjadi atas tulang-tulang kering di lembah yang Yehezkiel kunjungi dalam penglihatan. Yehuwa menghembuskan nafas kepada tulang-tulang kering itu, dan tulang-tulang tersebut hidup kembali, yang menggambarkan kelahiran kembali bangsa Israel setelah ditawan selama 70 tahun di Babel. (Yehezkiel 37:1-14) Kedua nubuat ini, di Yehezkiel dan di Wahyu, mengalami penggenapan yang mencolok di jaman modern pada tahun 1919, ketika Yehuwa memulihkan saksi-saksiNya yang ”mati” kepada kehidupan yang aktif.

      24. Ketika kedua saksi hidup kembali, apa akibatnya atas golongan agama yang menindas mereka?

      24 Benar-benar suatu pukulan bagi para penganiaya! Mayat kedua saksi tiba-tiba hidup dan aktif lagi. Ini benar-benar pil pahit yang harus ditelan oleh kaum pendeta, terlebih lagi karena para rohaniwan Kristen yang mereka rencanakan untuk masukkan ke dalam penjara bebas kembali, dan belakangan dibebaskan sama sekali dari semua tuduhan. Kejutan itu pasti lebih besar lagi ketika, pada bulan September 1919, Siswa-Siswa Alkitab mengadakan kebaktian di Cedar Point, Ohio, A.S. Di sini presiden Lembaga Menara Pengawal yang baru dibebaskan, J. F. Rutherford, menggugah para hadirin kebaktian dengan khotbahnya ”Mengumumkan Kerajaan,” yang didasarkan pada Wahyu 15:2 dan Yesaya 52:7. Mereka dari golongan Yohanes mulai lagi ”bernubuat,” atau mengabar kepada umum. Mereka maju semakin kuat, tidak takut menyingkapkan kemunafikan Susunan Kristen.

      25. (a) Bilamana kedua saksi diberitahu, ”Naiklah ke mari,” dan bagaimana hal itu terjadi? (b) Pengaruh mengejutkan apa yang ditimbulkan oleh pemulihan dari kedua saksi itu atas kota besar itu?

      25 Susunan Kristen berulang kali mencoba mengulangi kemenangan yang mereka peroleh pada tahun 1918. Mereka menggunakan aksi gerombolan, siasat secara hukum, pemenjaraan, dan bahkan hukuman mati—namun semua sia-sia! Setelah tahun 1919 wilayah rohani dari kedua saksi tidak dapat mereka jangkau. Pada tahun itu Yehuwa mengatakan kepada mereka: ”Naiklah ke mari,” dan mereka telah naik kepada keadaan rohani yang ditinggikan yang dapat dilihat oleh musuh-musuh mereka tetapi tidak dapat mereka sentuh. Yohanes menggambarkan akibat yang mengejutkan dari pemulihan mereka atas kota besar itu, ”Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah yang di sorga.” (Wahyu 11:13) Dalam wilayah agama terjadi guncangan yang sangat besar. Tempat berpijak para pemimpin gereja-gereja yang mapan seolah-olah goyah pada waktu badan dari orang-orang Kristen yang telah dihidupkan kembali ini mulai bekerja. Sepersepuluh dari kota mereka, secara kiasan 7.000 orang, begitu dipengaruhi oleh hal itu sehingga mereka dikatakan seolah-olah mati.

      26. Siapa yang digambarkan oleh ”sepersepuluh bagian dari kota” dan ”tujuh ribu orang” di Wahyu 11:13? Jelaskan.

      26 Ungkapan ”sepersepuluh bagian dari kota itu” mengingatkan kita akan nubuat Yesaya mengenai Yerusalem purba bahwa sepersepuluh akan selamat melewati kebinasaan kota tersebut sebagai tunas yang kudus. (Yesaya 6:13) Demikian pula, angka 7.000 mengingatkan kita bahwa ketika Elia merasa dia saja yang tetap setia di Israel, Yehuwa memberitahu dia bahwa sebenarnya, masih ada 7.000 orang yang tidak sujud menyembah Baal. (1 Raja 19:14, 18) Pada abad pertama, rasul Paulus mengatakan bahwa 7.000 orang ini menggambarkan kaum sisa orang Yahudi yang menyambut kabar baik tentang Kristus. (Roma 11:1-5) Ayat-ayat ini membantu kita mengerti bahwa ”tujuh ribu orang” dan ”sepersepuluh bagian dari kota” dalam Wahyu 11:13 adalah mereka yang menyambut dua saksi yang telah dipulihkan dan meninggalkan kota besar yang penuh dosa itu. Mereka seolah-olah mati bagi Susunan Kristen, dan nama mereka dicabut dari daftar keanggotaan. Mereka sudah lenyap sejauh menyangkut pandangan Susunan Kristen.d

      27, 28. (a) Bagaimana ’orang-orang lain memuliakan Allah yang di sorga’? (b) Apa yang terpaksa harus diakui oleh kaum pendeta Susunan Kristen?

      27 Namun bagaimana ’orang-orang lain [dari Susunan Kristen] memuliakan Allah yang di surga’? Pasti tidak dengan meninggalkan agama mereka yang murtad dan menjadi hamba Allah. Sebaliknya, halnya seperti dijelaskan dalam Word Studies in the New Testament (Pelajaran Mengenai Kata-Kata dalam Perjanjian Baru) karangan Vincent, ketika membahas ungkapan ”memuliakan Allah yang di sorga.” Di sana dikatakan: ”Kalimat itu tidak memaksudkan bahwa mereka berbalik, atau bertobat, juga bukan ucapan syukur, tetapi pengakuan, yang adalah pengertiannya yang biasa dalam Alkitab. Bandingkan Yos. vii. 19 (Sept.). Yoh. ix. 24; Kis. xii. 23; Rm. iv. 20.” Dengan sangat kecewa, Susunan Kristen harus mengakui bahwa Allah dari Siswa-Siswa Alkitab telah memperlihatkan perbuatan besar dalam memulihkan mereka kepada kegiatan Kristen.

      28 Mungkin kaum pendeta mengakui hal ini hanya secara mental, atau dalam hati. Pasti tidak satu pun dari mereka secara terus terang dan di depan umum mengakui Allah dari kedua saksi. Tetapi nubuat Yehuwa melalui Yohanes membantu kita mengerti apa yang ada dalam hati mereka dan menyadari pukulan memalukan yang mereka alami pada tahun 1919. Sejak tahun itu dan seterusnya, pada waktu ”tujuh ribu orang” itu meninggalkan Susunan Kristen meskipun usaha yang terus-menerus di pihaknya untuk mempertahankan domba-dombanya, kaum pendeta terpaksa harus mengakui bahwa Allah golongan Yohanes lebih kuat dari allah mereka. Pada tahun-tahun kemudian mereka akan menyadari hal ini dengan lebih jelas lagi, seraya lebih banyak dari kawanan mereka pergi meninggalkan mereka, sambil mendengungkan kata-kata dari rakyat ketika Elia menang atas para penganut ilah Baal di Gunung Karmel: ”Yehuwa adalah Allah yang sejati! Yehuwa adalah Allah yang sejati!”​—1 Raja 18:39, NW.

      29. Apa yang menurut Yohanes akan segera menyusul, dan guncangan lebih lanjut apa menanti Susunan Kristen?

      29 Tetapi dengarkan! Yohanes memberitahu kita, ”Celaka yang kedua sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyusul.” (Wahyu 11:14) Jika Susunan Kristen terguncang oleh apa yang telah terjadi sejauh ini, apa yang akan ia lakukan pada waktu celaka yang ketiga diumumkan, malaikat ketujuh meniup sangkakalanya, dan rahasia suci Allah akhirnya tergenap?​—Wahyu 10:7, NW.

      [Catatan Kaki]

      a Untuk pembahasan lengkap mengenai bait rohani yang agung ini, lihat artikel ”Bait Rohani Yehuwa yang Hebat” dalam Menara Pengawal 1 Juli 1996, dan artikel ”The One True Temple at Which to Worship” dalam The Watchtower 1 Desember 1972.

      b ”Jurang maut” (bahasa Yunani, aʹbys·sos; bahasa Ibrani, tehohmʹ) secara simbolis mengartikan suatu tempat tanpa kegiatan. (Lihat Wahyu 9:2.) Namun secara harfiah dapat juga memaksudkan lautan yang luas. Kata Ibraninya sering diterjemahkan ”samudera raya.” (Mazmur 71:20; 106:9; Yunus 2:5) Maka ”binatang [buas, NW] yang muncul dari jurang maut” adalah sama dengan ’binatang [buas, NW] yang keluar dari dalam laut.’​—Wahyu 11:7; 13:1.

      c Perhatikan bahwa dalam meneliti pengalaman umat Allah pada masa tersebut, tampaknya bahwa meskipun ke-42 bulan menggambarkan tiga setengah tahun aksara, tiga setengah hari tidak menggambarkan jangka waktu 84 jam aksara. Kemungkinan besar, jangka waktu spesifik tiga setengah hari disebutkan dua kali (dalam ayat 9 dan 11) untuk menonjolkan bahwa hal itu hanya suatu waktu yang singkat dibandingkan dengan tiga setengah tahun yang sesungguhnya dari kegiatan yang mendahului.

      d Bandingkan penggunaan kata ”mati,” dan ”hidup” dalam ayat-ayat seperti misalnya Roma 6:2, 10, 11; 7:4, 6, 9; Galatia 2:19; Kolose 2:20; 3:3.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan