PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-1 “Cincin”
  • Cincin

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Cincin
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Bahan Terkait
  • Cincin meterai
    Daftar Istilah
  • Anting Hidung
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Apa Fungsi Cap Zaman Dulu?
    Topik Menarik Lainnya
  • Hiasan; Perhiasan
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 1
it-1 “Cincin”

CINCIN

Suatu benda berbentuk lingkaran. Beragam perhiasan berbentuk cincin, yang dikenakan baik pria maupun wanita, merupakan benda-benda yang lazim di kalangan orang Ibrani, Mesir, Asiria, Babilonia, Yunani, Romawi, dan bangsa-bangsa lain pada zaman dahulu. Perhiasan yang berbentuk cincin dikenakan di hidung, telinga, dan jari tangan. (Lihat ANTING-ANTING; ANTING HIDUNG.) Bahan-bahan untuk membuat cincin antara lain ialah emas, perak, kuningan, perunggu, kaca, besi, dan gading; beberapa cincin bermatakan batu. Orang Mesir khususnya menyukai cincin dengan hiasan berbentuk kumbang skarab, yang bagi mereka merupakan simbol kehidupan kekal. Di antara banyak perhiasan yang ditemukan dalam penggalian makam Firaun Tutankhamen dari Mesir terdapat sebuah cincin rangkap tiga dengan tiga kumbang skarab, yang satu terbuat dari kaca berwarna biru dan yang dua lagi terbuat dari emas. Beberapa cincin orang Romawi berukirkan desain-desain mitologis atau bahkan gambar para leluhur atau sahabat mereka.

Dalam perumpamaan Yesus tentang anak yang hilang, sang ayah yang suka mengampuni dikatakan menyuruh agar sebuah cincin dikenakan pada tangan anak hilang yang sudah kembali. (Luk 15:22) Tindakan ini menunjukkan perkenan dan kasih sayang sang ayah sekaligus martabat, kehormatan, dan kedudukan yang diberikan kepada putra yang kembali tersebut. Yakobus, saudara tiri Yesus, menasihati orang Kristen agar tidak memperlihatkan sikap pilih kasih terhadap orang-orang yang berpakaian mewah dan mengenakan cincin emas pada jari tangannya (yang menunjukkan kekayaan dan status sosial). (Yak 2:1-9) Dengan nada serupa, rasul Petrus, sekalipun tidak mengutuk pemakaian perhiasan semacam itu, menandaskan bahwa perhiasan rohani jauh lebih penting.—1Ptr 3:1-5.

Cincin Cap. Kata Ibrani yang digunakan untuk cincin, cincin cap, atau cincin meterai berasal dari kata dasar yang artinya ”terbenam” (Yer 38:6) dan ’meterai’. (1Raj 21:8) Kata-kata itu mungkin berkaitan dengan penggunaan utama cincin pada zaman dahulu, yakni untuk membuat cetakan dengan ’membenamkan’ atau menekan cincin pada tanah liat atau lilin. Cincin semacam itu terbuat dari emas, perak, atau perunggu; ada pula yang bermatakan batu yang berukirkan nama atau simbol pemiliknya. Batu pada cincin seperti itu ada yang direkatkan, atau bisa diputar-putar. Ada pula cincin cap yang digantung, mungkin dikalungkan, pada seutas tali yang indah.—Kej 38:18, 25.

Cincin cap milik seorang penguasa atau pejabat adalah simbol wewenangnya. (Kej 41:41, 42) Dokumen atau hal-hal resmi yang tidak boleh dirusak ataupun diubah dimeteraikan dengan cincin cap, sama seperti penggunaan meterai atau tanda tangan resmi pada zaman modern.—Est 3:10-13; 8:2, 8-12; Dan 6:16, 17.

Sebagai Kiasan. Pada zaman dahulu, kelihatannya cincin cap digunakan sebagai kiasan untuk suatu objek atau pribadi yang dianggap penting. Nubuat Yeremia menunjukkan bahwa Raja Konia (Yehoyakhin) dari Yehuda tidak akan diluputkan dari malapetaka sekalipun ia adalah ’cincin meterai pada tangan kanan Yehuwa’. Yehoyakhin digulingkan setelah masa pemerintahan yang sangat singkat. (Yer 22:24; 2Raj 24:8-15) Selain itu, Yehuwa berfirman sehubungan dengan Zerubabel yang setia, ”Aku akan mengambilmu, . . . dan aku pasti akan menetapkan engkau sebagai cincin meterai, karena engkau adalah orang yang telah kupilih.” (Hag 2:23) Zerubabel, yang melayani Yehuwa sebagai pejabat dalam proyek pembangunan kembali bait di Yerusalem, dianggap berharga oleh Yehuwa, bagaikan cincin cap di tangan Allah sendiri. Zerubabel tanpa gentar mengindahkan anjuran Yehuwa melalui nabi Hagai dan nabi Zakharia, dan menangani pekerjaan pembangunan bait sekalipun ada larangan dari raja Persia yang mendapat informasi yang keliru. (Ezr 4:24–5:2) Yehuwa akan terus menggunakan Zerubabel untuk melaksanakan maksud-tujuan-Nya yang telah dinyatakan, dan tidak ada penguasa manusia mana pun yang akan dapat mencopotnya dari dinas yang mulia tersebut.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan