PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Kenali Musuh Saudara
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2018 | Mei
    • Setan menggunakan pemerintah, dunia bisnis, dan agama palsu untuk menyesatkan orang

      Kenali Musuh Saudara

      ”Kita sudah tahu siasat-siasat [Setan].”​—2 KOR. 2:11.

      NYANYIAN: 150, 32

      APA JAWABAN SAUDARA?

      • Seberapa besar kuasa Setan?

      • Bagaimana Setan berusaha memengaruhi manusia?

      • Apa saja yang Saudara ketahui tentang musuh kita?

      1. Setelah Adam dan Hawa berdosa, apa yang Yehuwa singkapkan tentang musuh kita?

      ADAM tahu bahwa ular tidak bisa bicara, maka dia mungkin tahu bahwa yang berbicara dengan Hawa adalah makhluk roh. (Kej. 3:1-6) Adam dan Hawa tidak tahu siapa makhluk roh itu. Tapi, Adam mendengarkan dia dan memberontak terhadap Bapaknya yang pengasih di surga. (1 Tim. 2:14) Saat itu juga, Yehuwa mulai menyingkapkan tentang musuh yang jahat ini. Dia berjanji bahwa musuh itu akan dilenyapkan. Tapi, Yehuwa memperingatkan bahwa sebelum itu terjadi, makhluk roh ini akan menentang semua yang menyayangi Allah.​—Kej. 3:15.

      2, 3. Kemungkinan, mengapa Yehuwa hanya menyingkapkan sedikit tentang Setan sebelum Mesias datang?

      2 Yehuwa tidak pernah memberi tahu kita nama malaikat pemberontak itu.a Yehuwa baru menyingkapkan siapa pemberontak itu 2.500 tahun setelah Adam dan Hawa memberontak. (Ayb. 1:6) Malaikat itu dijuluki ”Setan”, yang artinya ”Penentang”. Di Kitab-Kitab Ibrani, hanya ada tiga buku yang menyebutkan Setan, yaitu 1 Tawarikh, Ayub, dan Zakharia. Mengapa tidak ada banyak keterangan tentang musuh ini sebelum Mesias datang?

      3 Di Kitab-Kitab Ibrani, Yehuwa tidak memberikan banyak perincian tentang Setan, karena tujuan Kitab-Kitab Ibrani adalah membantu orang-orang mengenali Mesias dan menjadi pengikutnya. (Luk. 24:44; Gal. 3:24) Sebagian besar keterangan tentang Setanb dan para malaikat yang bergabung dengannya disingkapkan setelah Mesias datang. Yehuwa menggunakan Mesias dan para muridnya untuk menyingkapkannya. Ini cocok karena Yehuwa akan menggunakan Yesus dan kaum terurap untuk melenyapkan Setan dan pengikutnya.​—Rm. 16:20; Why. 17:14; 20:10.

      4. Mengapa kita tidak perlu takut terhadap Iblis?

      4 Rasul Petrus menggambarkan Setan si Iblis sebagai ”singa yang mengaum”, dan Yohanes menyebutnya ”ular” dan ”naga”. (1 Ptr. 5:8; Why. 12:9) Tapi, kita tidak perlu takut terhadap Iblis karena kuasanya terbatas. (Baca Yakobus 4:7.) Selain itu, kita dilindungi oleh Yehuwa, Yesus, dan para malaikat yang setia. Dengan bantuan mereka, kita bisa melawan musuh kita. Tapi, kita perlu menjawab tiga pertanyaan ini: Seberapa besar kuasa Setan? Bagaimana dia berusaha memengaruhi manusia? Dan apa yang tidak bisa dia lakukan? Mari kita bahas ketiga pertanyaan ini dan pelajarannya.

      SEBERAPA BESAR KUASA SETAN?

      5, 6. Mengapa pemerintahan manusia tidak bisa menyelesaikan semua masalah kita?

      5 Banyak malaikat ikut melawan Allah seperti Setan. Sebelum Air Bah, Setan membuat beberapa malaikat tergoda untuk berhubungan seks dengan para wanita. Alkitab menggambarkannya seperti naga yang jatuh dari langit, yang menyeret sepertiga bintang bersamanya. (Kej. 6:1-4; Yud. 6; Why. 12:3, 4) Dengan meninggalkan keluarga Allah, para malaikat itu akhirnya berada di bawah kendali Setan. Di alam roh, Setan membuat pemerintahannya sendiri yang mirip dengan Kerajaan Allah. Dia menjadikan dirinya raja, mengorganisasi roh-roh jahat, memberi mereka kuasa, dan menjadikan mereka penguasa dunia. Jadi, mereka adalah kelompok yang terorganisasi.​—Ef. 6:12.

      6 Melalui organisasinya, Setan mengendalikan semua pemerintahan manusia. Dari mana kita tahu? Saat memperlihatkan ”semua kerajaan dunia” kepada Yesus, Setan berkata, ”Aku akan memberimu kekuasaan atas semua ini dan kemuliaannya. Semua ini telah diserahkan kepadaku, dan aku bisa memberikannya kepada siapa pun yang aku mau.” (Luk. 4:5, 6) Memang, banyak pemerintah berbuat baik bagi rakyatnya, dan ada juga pemimpin yang berniat baik. Tapi, tidak ada pemerintahan manusia yang bisa menyelesaikan semua masalah kita.​—Mz. 146:3, 4; Why. 12:12.

      7. Selain menggunakan pemerintahan, bagaimana Setan menggunakan agama palsu dan dunia bisnis? (Lihat gambar di awal artikel.)

      7 Setan dan roh-roh jahat juga menggunakan agama palsu dan dunia bisnis untuk ”menyesatkan seluruh dunia”. (Why. 12:9) Melalui agama palsu, Setan menyebarkan dusta tentang Yehuwa dan bahkan berusaha menyembunyikan nama Allah. (Yer. 23:26, 27) Akibatnya, banyak orang yang tulus mengira bahwa mereka menyembah Allah, padahal mereka menyembah roh-roh jahat. (1 Kor. 10:20; 2 Kor. 11:13-15) Melalui dunia bisnis, Setan menyebarkan dusta bahwa uang dan harta benda bisa membuat kita bahagia. (Ams. 18:11) Orang yang memercayai dusta itu menggunakan hidup mereka untuk melayani ”Kekayaan”, bukan Allah. (Mat. 6:24) Bahkan, karena lebih mengasihi kekayaan, orang yang pernah mengasihi Allah pun akhirnya tidak mengasihi Allah lagi.​—Mat. 13:22; 1 Yoh. 2:15, 16.

      8, 9. (a) Dua hal apa yang kita pelajari dari pemberontakan Adam, Hawa, dan para malaikat? (b) Apa manfaatnya jika kita tahu bahwa Setan menguasai dunia?

      8 Kita bisa belajar dua hal penting dari pemberontakan Adam, Hawa, dan para malaikat. Pertama, kita harus memilih satu dari dua pihak yang ada: pihak Yehuwa atau pihak Setan. (Mat. 7:13) Kedua, yang bergabung dengan Setan hanya mendapat sedikit manfaat. Misalnya, Adam dan Hawa bisa menentukan sendiri apa yang benar dan salah, dan roh-roh jahat bisa punya kuasa atas pemerintah manusia. (Kej. 3:22) Tapi semua itu sia-sia, karena memihak Setan selalu mengakibatkan kerugian yang jauh lebih besar!​—Ayb. 21:7-17; Gal. 6:7, 8.

      9 Karena tahu bahwa Setan menguasai dunia ini, kita punya pandangan yang benar tentang pemerintah dan tergerak untuk memberitakan kabar baik. Kita tahu bahwa Yehuwa ingin agar kita menghormati pemerintah. (1 Ptr. 2:17) Dia meminta kita menaati hukum mereka, asalkan hukum itu tidak bertentangan dengan standar-Nya. (Rm. 13:1-4) Tapi, kita juga tahu bahwa kita harus tetap netral. Kita tidak boleh mendukung partai politik atau pemimpin mana pun. (Yoh. 17:15, 16; 18:36) Kita mengerti bahwa Setan berusaha menyembunyikan nama Yehuwa dan merusak nama baik-Nya. Jadi, kita berusaha sebisa-bisanya untuk mengajarkan kebenaran tentang Allah. Kita bangga menyandang nama Yehuwa dan menggunakannya. Mengasihi Allah jauh lebih bermanfaat daripada mengasihi uang atau harta benda.​—Yes. 43:10; 1 Tim. 6:6-10.

      CARA SETAN MEMENGARUHI YANG LAIN

      10-12. (a) Apa yang mungkin Setan lakukan untuk menggoda para malaikat? (b) Apa pelajarannya untuk kita?

      10 Setan pintar memengaruhi yang lain. Dia menggunakan umpan yang menggoda dan berusaha menekan mereka, agar mereka melakukan apa yang dia inginkan.

      11 Setan menggunakan umpan untuk menggoda banyak malaikat. Mungkin, dia sudah lama mengamati mereka untuk tahu apa yang bisa menggoda mereka. Dia pun berhasil membuat sebagian malaikat tergoda untuk berhubungan seks dengan para wanita. Anak-anak mereka menjadi raksasa kejam yang suka menindas. (Kej. 6:1-4) Selain menggoda mereka untuk berbuat cabul, Setan mungkin berjanji untuk membuat mereka berkuasa atas semua manusia. Tujuannya mungkin untuk mencegah lahirnya ’keturunan wanita itu’, yang dijanjikan Yehuwa. (Kej. 3:15) Tapi, Yehuwa tidak membiarkannya. Dia mendatangkan Air Bah, yang menggagalkan rencana Setan dan roh-roh jahat itu.

      Setan menggunakan umpan berupa perbuatan amoral, kesombongan, dan hal-hal gaib

      Setan berusaha menggoda kita dengan menggunakan perbuatan amoral, kesombongan, dan hal-hal gaib (Lihat paragraf 12, 13)

      12 Apa pelajarannya? Kita harus sangat berhati-hati terhadap godaan untuk berbuat amoral dan bersikap sombong. Para malaikat yang mengikuti Setan sudah hidup di surga bersama Allah untuk waktu yang lama sekali! Tapi, mereka membiarkan keinginan yang salah berkembang menjadi sangat kuat. Ingatlah, tidak soal berapa lama kita sudah melayani Yehuwa, keinginan yang salah bisa berkembang di hati kita. (1 Kor. 10:12) Maka, kita harus terus memeriksa diri dan membuang pikiran yang amoral dan kesombongan!​—Gal. 5:26; baca Kolose 3:5.

      13. (a) Umpan apa lagi yang Setan gunakan? (b) Bagaimana kita bisa menolaknya?

      13 Setan tahu bahwa manusia penasaran dengan hal-hal gaib. Jadi, dia memanfaatkan itu sebagai umpan. Dia menggunakan agama palsu dan hiburan, seperti film dan game elektronik, agar mereka tertarik dengan roh-roh jahat. Bagaimana agar kita tidak tergoda? Organisasi Allah tidak akan memberi kita daftar hiburan yang baik dan tidak. Kita harus melatih hati nurani kita supaya bisa membuat pilihan yang sesuai dengan prinsip Yehuwa. (Ibr. 5:14) Kita akan bisa memilih dengan bijak jika kasih kita kepada Allah tidak munafik. (Rm. 12:9, ctk.) Pikirkanlah: ’Apakah saya sendiri menjalankan prinsip yang saya ajarkan kepada orang lain? Kalau pelajar Alkitab atau orang yang saya kabari tahu pilihan hiburan saya, apa yang akan mereka katakan?’ Jika kita sendiri menjalankan prinsip yang kita ajarkan kepada orang lain, kita bisa lebih mudah menolak umpan Setan.​—1 Yoh. 3:18.

      Setan menggunakan umpan untuk menekan kita melalui pemerintah, teman sekolah, dan keluarga

      Setan berusaha menekan kita dengan menggunakan pemerintah, teman sekolah, dan keluarga (Lihat paragraf 14)

      14. (a) Bagaimana Setan berusaha menekan kita? (b) Bagaimana kita bisa menghadapinya?

      14 Setan juga berusaha menekan kita dan menakut-nakuti kita supaya kita tidak setia kepada Yehuwa. Misalnya, dia mungkin memengaruhi pemerintah untuk melarang pekerjaan pengabaran. Dia juga bisa memengaruhi teman kerja atau teman sekolah kita untuk mengejek kita karena mengikuti Alkitab. (1 Ptr. 4:4) Setan bahkan bisa memengaruhi anggota keluarga kita yang tidak seiman. Dengan niat baik, mereka mungkin menghalangi kita berhimpun. (Mat. 10:36) Bagaimana agar kita tidak menyerah? Pertama, kita tidak perlu heran jika mendapat tekanan, karena kita tahu Setan sedang menyerang kita. (Why. 2:10; 12:17) Kedua, kita harus ingat satu hal yang penting: Setan menuduh bahwa kita akan melayani Yehuwa hanya jika itu mudah. Menurutnya, jika ditekan, kita akan meninggalkan Allah. (Ayb. 1:9-11; 2:4, 5) Ketiga, kita harus selalu meminta kekuatan dari Yehuwa. Ingatlah, Yehuwa tidak akan pernah meninggalkan kita.​—Ibr. 13:5.

      YANG TIDAK BISA SETAN LAKUKAN

      15. Bisakah Setan memaksa kita melakukan apa yang tidak kita inginkan? Jelaskan.

      15 Setan tidak bisa memaksa kita melakukan apa yang tidak kita inginkan. (Yak. 1:14) Banyak orang tidak sadar bahwa mereka sedang memihak Setan. Tapi saat seseorang belajar kebenaran, dia harus memilih apakah dia mau memihak Yehuwa atau Setan. (Kis. 3:17; 17:30) Jika kita bertekad untuk menaati Allah, Setan tidak bisa mematahkan kesetiaan kita.​—Ayb. 2:3; 27:5.

      16, 17. (a) Apa lagi yang tidak bisa dilakukan Setan dan roh-roh jahat? (b) Mengapa kita tidak perlu takut berdoa dengan bersuara kepada Yehuwa?

      16 Ada lagi yang tidak bisa dilakukan oleh Setan dan roh-roh jahat. Misalnya, Alkitab tidak pernah berkata bahwa mereka bisa membaca pikiran atau hati kita. Hanya Yehuwa dan Yesus yang bisa melakukannya. (1 Sam. 16:7; Mrk. 2:8) Ada yang takut berdoa dengan bersuara, karena berpikir bahwa Setan dan roh-roh jahat mendengarnya dan bisa memanfaatkannya untuk menyerang mereka. Tapi, apakah kita perlu takut? Tidak! Mengapa? Coba pikirkan: Kita tidak takut melakukan hal-hal baik untuk melayani Yehuwa meskipun bisa dilihat oleh Iblis. Begitu juga, kita tidak perlu takut berdoa dengan bersuara meskipun bisa didengar oleh Iblis. Lagi pula, di Alkitab ada banyak hamba Yehuwa yang berdoa dengan bersuara. Tidak ada catatan bahwa mereka takut didengar Iblis. (1 Raj. 8:22, 23; Yoh. 11:41, 42; Kis. 4:23, 24) Kalau kita berusaha sebisa-bisanya untuk berbicara dan bertindak sesuai dengan kehendak Allah, kita bisa yakin bahwa Yehuwa tidak akan membiarkan Iblis membuat kita menderita selamanya.​—Baca Mazmur 34:7.

      17 Kita perlu mengenal musuh kita, tapi kita tidak perlu takut kepadanya. Walaupun kita tidak sempurna, kita bisa menaklukkan Setan dengan bantuan Yehuwa! (1 Yoh. 2:14) Jika kita melawannya, dia akan lari dari kita. (Yak. 4:7; 1 Ptr. 5:9) Di zaman sekarang, yang terutama diincar Setan sepertinya adalah anak-anak muda. Bagaimana mereka bisa menghadapi serangan Iblis? Kita akan membahas itu di artikel berikutnya.

      a Alkitab menunjukkan bahwa beberapa malaikat punya nama. (Hak. 13:18; Dan. 8:16; Luk. 1:19; Why. 12:7) Alkitab juga berkata bahwa Yehuwa menamai setiap bintang. (Mz. 147:4) Jadi, bisa disimpulkan bahwa Yehuwa juga menamai semua malaikat, termasuk malaikat yang belakangan menjadi Setan.

      b Sebutan ”Setan” muncul tidak sampai 20 kali di Kitab-Kitab Ibrani, tapi lebih dari 30 kali di Kitab-Kitab Yunani Kristen.

  • Anak Muda—Berdirilah Teguh Melawan Iblis
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2018 | Mei
    • Seorang prajurit Romawi menggunakan semua perlengkapan perang

      Anak Muda​—Berdirilah Teguh Melawan Iblis

      ”Pakailah seluruh perlengkapan perang dari Allah, agar kalian sanggup berdiri teguh menghadapi siasat-siasat licik Iblis.”​—EF. 6:11.

      NYANYIAN: 79, 140

      APA JAWABAN SAUDARA?

      • Apa saja yang termasuk perlengkapan perang rohani?

      • Mengapa kita harus memakai semuanya?

      • Teladan apa yang kita dapatkan dari anak-anak muda Kristen kita?

      1, 2. (a) Mengapa anak muda Kristen bisa mengalahkan Setan dan roh-roh jahat? (Lihat gambar di awal artikel.) (b) Apa yang akan kita bahas?

      RASUL PAULUS menyamakan orang Kristen dengan prajurit. Itu cocok karena kita sedang berperang. Perang ini bukan perang sungguhan, tapi musuh kita benar-benar ada! Yang kita lawan bukan manusia, tapi Setan dan roh-roh jahat. Mereka sudah menjadi prajurit selama ribuan tahun dan terampil berperang. Sekilas, kelihatannya tidak mungkin kita bisa menang, apalagi kalau kita masih muda. Tapi, anak muda bisa melawan musuh yang kuat itu, bahkan bisa mengalahkannya! Mengapa? Karena mereka mendapat kekuatan dari Yehuwa. Dan seperti prajurit yang terlatih, mereka ’memakai seluruh perlengkapan perang dari Allah’, sehingga mereka siap bertempur.​—Baca Efesus 6:10-12.

      2 Saat memberikan perumpamaan itu, Paulus mungkin membayangkan perlengkapan perang yang dipakai prajurit Romawi. (Kis. 28:16) Di artikel ini, kita akan membahas perumpamaan yang bagus itu. Kita juga akan membahas komentar beberapa anak muda mengenai tantangan dan manfaatnya memakai setiap bagian perlengkapan kita.

      Seorang saudari muda membutuhkan setiap perlengkapan perang rohani dalam kehidupannya sebagai orang Kristen

      Apakah kamu memakai seluruh perlengkapan perangmu?

      ”IKAT PINGGANG BERUPA KEBENARAN”

      3, 4. Mengapa kebenaran Alkitab bisa disamakan dengan ikat pinggang prajurit Romawi?

      3 Baca Efesus 6:14. Ikat pinggang prajurit Romawi memiliki lempengan-lempengan logam, yang melindungi pinggangnya dan menopang pelindung dada yang berat. Di beberapa ikat pinggang, ada tempat untuk menaruh pedang dan pisau. Jika ikat pinggangnya sudah terikat kencang, prajurit itu akan lebih siap berperang.

      4 Kebenaran yang kita dapatkan dari Firman Allah bisa disamakan dengan ikat pinggang karena melindungi kita dari ajaran yang salah. (Yoh. 8:31, 32; 1 Yoh. 4:1) Dan, semakin kita mengasihi kebenaran yang Allah berikan, semakin mudah bagi kita untuk mengikuti standar Allah, atau memakai ”pelindung dada” kita. (Mz. 111:7, 8; 1 Yoh. 5:3) Juga, jika kita semakin memahami kebenaran, kita akan semakin siap menjawab siapa pun yang mempertanyakannya.​—1 Ptr. 3:15.

      5. Mengapa kita harus selalu mengatakan apa yang benar?

      5 Karena menghargai kebenaran dalam Firman Allah, kita menjalankan apa yang Alkitab katakan dan selalu mengatakan apa yang benar. Kebohongan adalah salah satu senjata Setan yang paling berhasil. Jika kita berbohong, kita menyakiti diri sendiri dan orang yang kita bohongi. (Yoh. 8:44) Jadi walaupun tidak sempurna, kita berupaya sebisa-bisanya untuk selalu jujur. (Ef. 4:25) Ini mungkin tidak mudah. Abigail, yang berumur 18, berkata, ”Kadang, kita sepertinya rugi kalau jujur, apalagi kalau berbohong bisa membuat kita terhindar dari masalah.” Jadi, mengapa dia selalu berupaya jujur? Dia berkata, ”Kalau saya jujur, saya punya hati nurani yang bersih di hadapan Yehuwa. Orang tua dan teman-teman saya juga akan tahu bahwa saya bisa dipercaya.” Victoria, yang berumur 23, berkata, ”Kalau kita jujur dan membela kepercayaan kita, kita mungkin diperlakukan buruk. Tapi, manfaatnya jauh lebih besar: Kita lebih percaya diri, semakin dekat dengan Yehuwa, dan direspek oleh orang-orang yang menyayangi kita.” Jelaslah, kita harus selalu memakai ”ikat pinggang berupa kebenaran”.

      Seorang saudari muda menjelaskan kepercayaannya tentang penciptaan kepada gurunya

      Ikat pinggang berupa kebenaran (Lihat paragraf 3-5)

      ”PELINDUNG DADA BERUPA TINGKAH LAKU YANG BENAR”

      6, 7. Mengapa standar Yehuwa tentang tingkah laku yang benar bisa disamakan dengan pelindung dada?

      6 Pelindung dada seorang prajurit Romawi biasanya terbuat dari lembaran-lembaran besi yang panjang, yang dipasang melingkari dadanya. Kedua ujung setiap lembaran itu tersambung dengan kait logam dan tali kulit. Bagian bahu juga ditutupi oleh lembaran-lembaran besi yang disambungkan dengan tali kulit. Pelindung dada memang membuat prajurit itu tidak bebas bergerak, dan dia harus sering memastikan bahwa pelindung dada itu tidak bergeser atau lepas. Tapi, itu melindungi jantung dan organ tubuh lainnya dari pedang dan panah!

      7 Seperti pelindung dada itu, standar Yehuwa tentang tingkah laku yang benar bisa melindungi hati kita. (Ams. 4:23) Seorang prajurit tidak akan menukar pelindung dadanya yang terbuat dari besi dengan yang terbuat dari logam murahan. Begitu juga, kita tidak akan menukar standar Yehuwa dengan pandangan kita sendiri. Kita tidak cukup bijak untuk melindungi hati kita sendiri. (Ams. 3:5, 6) Karena itulah kita harus selalu memastikan apakah ”pelindung dada” kita masih menjaga hati kita.

      8. Apa manfaatnya mengikuti standar Yehuwa?

      8 Pernahkah kamu merasa bahwa standar Yehuwa membebani atau membuatmu tidak bebas? Daniel, yang berumur 21, berkata, ”Saya diejek guru dan teman-teman saya karena mengikuti standar Alkitab. Saya sempat merasa ragu dan tertekan.” Tapi dia berkata, ”Lama-lama, saya mengerti manfaatnya menaati standar Yehuwa. Ada teman saya yang memakai narkoba, dan ada yang dikeluarkan dari sekolah. Sedih sekali melihatnya. Yehuwa benar-benar melindungi kita.” Madison, yang berumur 15, berkata, ”Saya harus berjuang untuk tetap menaati standar Yehuwa dan tidak ikut-ikutan teman.” Jadi, apa yang dia lakukan? ”Saya selalu ingat bahwa saya menyandang nama Yehuwa, dan godaan yang saya hadapi adalah serangan dari Setan. Saya merasa puas saat berhasil mengatasi itu.”

      Seorang saudari muda menolak untuk merokok meski dipaksa oleh teman-temannya

      Pelindung dada berupa tingkah laku yang benar (Lihat paragraf 6-8)

      ”SEPATU BERUPA KESIAPAN UNTUK MEMBERITAKAN KABAR BAIK TENTANG KEDAMAIAN”

      9-11. (a) Sepatu kiasan apa yang dipakai orang Kristen? (b) Bagaimana agar kita bisa lebih berani mengabar?

      9 Baca Efesus 6:15. Seorang prajurit Romawi tidak akan bertempur tanpa memakai sepatu. Sepatu mereka sangat kuat karena terbuat dari tiga lapis kulit. Tapi sepatu itu nyaman dipakai, sehingga prajurit itu bisa berjalan tanpa takut terpeleset.

      10 Sepatu milik prajurit Romawi membantunya menang dalam perang, sedangkan sepatu kiasan kita membantu kita ”memberitakan kabar baik tentang kedamaian”. (Yes. 52:7; Rm. 10:15) Meski begitu, kadang kita butuh lebih banyak keberanian untuk mengabar. Bo, yang berumur 20, berkata, ”Dulu, saya takut mengabar kepada teman sekelas, mungkin karena saya malu. Tapi kalau dipikir-pikir, sebenarnya saya tidak perlu merasa begitu. Sekarang saya senang mengabar ke teman saya.”

      11 Banyak anak muda Kristen bisa berani mengabar karena sudah membuat persiapan. Bagaimana kamu bisa membuat persiapan? Julia, yang berumur 16, berkata, ”Saya bawa publikasi di tas sekolah saya, dan saya dengarkan teman sekelas saya menyampaikan pendapat dan kepercayaannya. Lalu, saya pikirkan apa yang bisa membantu mereka. Karena sudah persiapan, saya bisa memberi tahu mereka hal yang bermanfaat bagi mereka.” Makenzie, yang berumur 23, berkata, ”Kalau kita baik hati dan suka mendengar, kita jadi tahu apa yang dihadapi teman kita. Saya membaca semua bahan yang diterbitkan untuk anak muda. Hasilnya, saya bisa menunjukkan ayat atau bahan di jw.org yang bisa membantu teman saya.” Membuat persiapan yang baik sebelum mengabar bisa disamakan dengan memakai ”sepatu” yang ukurannya cocok.

      Seorang saudari muda menceritakan tentang harapan kebangkitan kepada teman sekelasnya

      Sepatu berupa kesiapan (Lihat paragraf 9-11)

      ”PERISAI BESAR BERUPA IMAN”

      12, 13. Apa salah satu ”panah berapi” dari Setan?

      12 Baca Efesus 6:16. Prajurit Romawi biasanya membawa perisai besar yang menutupi bagian bahu sampai lututnya. Itu melindunginya dari pedang, tombak, dan panah.

      13 Salah satu ”panah berapi” yang Setan arahkan kepada kamu adalah dusta tentang Yehuwa. Setan ingin kamu merasa bahwa Yehuwa tidak menyayangi dan memedulikan kamu. Ida, yang berumur 19, berkata, ”Dulu, saya sering merasa Yehuwa jauh dari saya dan tidak mau menjadi Sahabat saya.” Apa yang dia lakukan? ”Dengan berhimpun, iman saya diperkuat. Dulu, saya hanya duduk dan tidak memberi komentar. Saya pikir, tidak ada yang mau mendengar komentar saya. Tapi sekarang, saya persiapan sebelum berhimpun dan berusaha memberi komentar dua atau tiga kali. Meskipun sulit, itu membuat saya senang. Saudara-saudari juga sangat menguatkan saya. Setiap pulang berhimpun, saya selalu merasa Yehuwa sayang kepada saya.”

      14. Apa yang kita pelajari dari pengalaman Ida?

      14 Ukuran perisai seorang prajurit tidak bisa berubah. Tapi, seperti yang kita pelajari dari pengalaman Ida, iman kita bisa semakin besar atau semakin kecil, semakin kuat atau semakin lemah. Ini bergantung pada kita sendiri. (Mat. 14:31; 2 Tes. 1:3) Jadi, kita perlu terus memperkuat iman!

      Seorang saudari muda berkomentar di perhimpunan

      Perisai besar berupa iman (Lihat paragraf 12-14)

      ”KETOPONG BERUPA KESELAMATAN”

      15, 16. Mengapa harapan kita bisa disamakan dengan ketopong?

      15 Baca Efesus 6:17. (Lihat catatan kaki.) Ketopong yang dipakai prajurit Romawi melindungi kepala, leher, dan wajahnya. Kadang, ketopong itu memiliki pegangan sehingga mudah dibawa.

      16 Seperti ketopong yang melindungi otak seorang prajurit, ”harapan keselamatan” melindungi pikiran kita. (1 Tes. 5:8; Ams. 3:21) Karena memiliki harapan, kita tetap fokus pada janji-janji Allah dan tidak putus asa saat ada masalah. (Mz. 27:1, 14; Kis. 24:15) Tapi agar harapan itu bisa melindungi kita, harapan itu harus nyata bagi kita. ”Ketopong” kita harus dipakai, bukan dibawa-bawa saja.

      17, 18. (a) Bagaimana Setan bisa membuat kita melepaskan ketopong kita? (b) Bagaimana kita bisa menunjukkan bahwa kita tidak tertipu oleh Setan?

      17 Setan bisa membuat kita melepaskan ketopong kita. Bagaimana caranya? Perhatikan bagaimana dia menggoda Yesus. Setan tahu bahwa Yesus akan berkuasa atas manusia. Tapi sebelumnya, Yesus harus menderita dan mati. Lalu, Yesus harus menunggu sampai Yehuwa menjadikannya Raja. Jadi, Setan menawari dia kesempatan untuk memerintah lebih awal. Setan berjanji bahwa jika Yesus sujud menyembahnya satu kali saja, Yesus akan langsung menjadi penguasa dunia. (Luk. 4:5-7) Setan juga tahu bahwa Yehuwa menjanjikan banyak berkat bagi kita di dunia baru. Tapi, kita masih harus menunggu, dan sekarang kita memiliki banyak masalah. Jadi, Setan menawari kita kesempatan untuk hidup nyaman sekarang. Dia ingin agar kita lebih mengutamakan kepentingan pribadi daripada Kerajaan Allah.​—Mat. 6:31-33.

      18 Banyak anak muda Kristen tidak tertipu oleh Setan. Misalnya, Kiana, yang berumur 20, berkata, ”Saya tahu bahwa hanya Kerajaan Allah yang bisa menyelesaikan semua masalah kita.” Apa pengaruh harapan itu terhadap Kiana? Karena harapan itu, dia ingat bahwa segala hal di dunia ini hanya sementara. Jadi, dia menggunakan waktu dan tenaganya untuk melayani Yehuwa, bukan mengejar karier.

      Seorang saudari muda membayangkan tentang Kerajaan Allah

      Ketopong keselamatan (Lihat paragraf 15-18)

      ”PEDANG ROHANI BERUPA FIRMAN ALLAH”

      19, 20. Bagaimana kita bisa lebih terampil menggunakan Firman Allah?

      19 Prajurit Romawi memiliki pedang yang panjangnya kira-kira 50 sentimeter. Mereka terampil menggunakannya karena berlatih setiap hari.

      20 Rasul Paulus berkata bahwa Firman Allah seperti sebuah pedang yang Yehuwa berikan kepada kita. Tapi, kita harus belajar menggunakannya dengan terampil agar bisa membela kepercayaan kita atau mengubah cara berpikir kita. (2 Kor. 10:4, 5; 2 Tim. 2:15) Bagaimana kita bisa lebih terampil? Sebastian, yang berumur 21, berkata, ”Setelah membaca Alkitab, saya menulis satu ayat dari setiap pasal. Saya membuat daftar ayat favorit saya. Hasilnya, saya lebih paham cara berpikir Yehuwa.” Daniel, yang disebutkan sebelumnya, menambahkan, ”Saat membaca Alkitab, saya mencari ayat-ayat yang bisa membantu orang-orang yang saya kabari. Ternyata, kalau mereka melihat kita bersemangat membahas Alkitab dan berupaya sebisa-bisanya untuk membantu mereka, mereka akan menanggapi kita dengan baik.”

      Seorang saudari muda menggunakan Alkitab dalam pelayanan

      Pedang rohani (Lihat paragraf 19, 20)

      21. Mengapa kita tidak perlu takut kepada Setan dan roh-roh jahat?

      21 Seperti anak-anak muda yang disebutkan di artikel ini, kita tidak perlu takut kepada Setan dan roh-roh jahat. Mereka memang kuat, tapi Yehuwa lebih kuat daripada mereka. Mereka juga tidak akan terus hidup. Selama Pemerintahan Seribu Tahun Kristus, mereka akan dipenjarakan dan tidak bisa menyerang siapa pun. Setelah itu, mereka akan dimusnahkan. (Why. 20:1-3, 7-10) Kita sudah tahu siapa musuh kita, apa siasatnya, dan apa tujuannya. Dengan bantuan Yehuwa, kita pasti bisa berdiri teguh melawannya!

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan