PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ed hlm. 27-30
  • Peranan Orang-Tua

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Peranan Orang-Tua
  • Saksi-Saksi Yehuwa dan Pendidikan
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Rekan Sekerja, Bukan Saingan
  • Problem-Problem Sekolah Dewasa Ini
  • Kunci-Kunci Menuju Pendidikan yang Baik
    Sedarlah!—1995
  • Orang Tua​—Latihlah Anak Saudara dengan Kasih
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2007
  • Orang Tua—Bantulah Anak Kalian Mengasihi Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2022
  • Menyenangkan Hati Orang Tua Anda
    Membina Keluarga Bahagia
Lihat Lebih Banyak
Saksi-Saksi Yehuwa dan Pendidikan
ed hlm. 27-30
Gambar di hlm. 26-27

Peranan Orang-Tua

Tidak diragukan, membesarkan anak-anak menjadi orang dewasa yang seimbang dalam masyarakat dewasa ini bukanlah tugas yang mudah.

BADAN Kesehatan Mental Nasional AS menerbitkan hasil dari suatu survei tentang orang-tua yang dianggap berhasil​—mereka yang anak-anaknya, dengan usia lebih dari 21 tahun, ”semua adalah orang-orang dewasa yang produktif yang tampaknya dapat menyesuaikan diri dengan baik kepada masyarakat kita”. Para orang-tua ini ditanya, ’Berdasarkan pengalaman pribadi Anda, saran terbaik apa yang dapat Anda berikan kepada orang-tua lainnya?’ Jawaban yang paling sering disebutkan adalah: ’Limpahi mereka dengan kasih’, ’berilah disiplin yang membangun’, ’gunakan waktu bersama anak-anak’, ’ajar anak-anak Anda untuk membedakan yang benar dan yang salah’, ’kembangkan respek timbal balik’, ’dengarkan mereka dengan sungguh-sungguh’, ’berikan bimbingan bukan pidato’, dan ’hendaklah realistis’.

Gambar di hlm. 28

Para pendidik memainkan peranan penting dalam menghasilkan kaum muda yang dapat menyesuaikan diri dengan baik

Akan tetapi, orang-tua tidak sendirian dalam upaya menghasilkan kaum muda yang dapat menyesuaikan diri dengan baik. Para pendidik juga memainkan peranan penting dalam hal ini. Seorang penasihat sekolah yang berpengalaman menyatakan, ”Tujuan utama dari pendidikan formal adalah mendukung orang-tua dalam menghasilkan kaum muda yang penuh tanggung jawab yang berkembang baik secara intelektual, fisik, dan emosi.”

Jadi orang-tua dan pendidik mempunyai tujuan yang sama​—menghasilkan remaja-remaja yang kelak menjadi orang dewasa yang matang dan seimbang yang menikmati kehidupan dan sanggup menemukan tempat mereka di masyarakat yang di dalamnya mereka hidup.

Rekan Sekerja, Bukan Saingan

Akan tetapi, problem-problem timbul jika orang-tua gagal bekerja sama dengan para pendidik. Sebagai contoh, beberapa orang-tua sama sekali tidak memedulikan pendidikan anak mereka; yang lain berupaya bersaing dengan para guru. Ketika membahas keadaan ini, sebuah jurnal dalam bahasa Prancis mengatakan, ”Guru bukan lagi satu-satunya kapten kapal. Orang-tua, yang terobsesi akan keberhasilan anak mereka, memeriksa buku-buku sekolah, menghakimi dan mengkritik metode-metode pengajaran, dan langsung bereaksi pada waktu anak mereka pertama kali mendapat nilai buruk.” Tindakan-tindakan seperti itu dapat melanggar hak-hak istimewa para guru.

Gambar di hlm. 29

Saksi-Saksi Yehuwa merasa bahwa anak-anak mereka akan mendapat lebih banyak manfaat jika orang-tua bekerja sama dengan para pendidik, memberi perhatian yang aktif serta bermanfaat bagi pendidikan anak mereka

Saksi-Saksi Yehuwa merasa bahwa anak-anak mereka akan mendapat lebih banyak manfaat jika orang-tua bekerja sama dengan para pendidik, memberi perhatian yang aktif serta bermanfaat bagi pendidikan anak mereka. Mereka percaya bahwa kerja sama demikian khususnya penting karena pekerjaan Anda sebagai pendidik telah menjadi semakin sulit.

Problem-Problem Sekolah Dewasa Ini

Karena sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang dicerminkan olehnya, sekolah tidak terlindung dari problem-problem masyarakat pada umumnya. Problem sosial telah meningkat dengan cepat tahun demi tahun. Ketika melukiskan keadaan sebuah sekolah di Amerika Serikat, The New York Times melaporkan, ”Para siswa tidur di dalam kelas, mereka saling mengancam di koridor-koridor sekolah yang penuh coretan, mereka meremehkan siswa-siswa yang baik. . . . Hampir semua siswa menghadapi problem-problem seperti mengurus bayi, berurusan dengan orang-tua yang dipenjarakan dan menyelamatkan diri dari kekerasan geng. Pada hari-hari tertentu, hampir seperlima siswa absen.”

Yang khususnya mengkhawatirkan adalah bertambahnya problem kekerasan di sekolah secara internasional. Perkelahian yang timbul sekali-kali dengan saling dorong dan saling pukul telah digantikan dengan saling tembak dan saling tusuk secara rutin. Senjata menjadi semakin umum, serangan semakin kejam, dan anak-anak semakin cepat menggunakan kekerasan sebagai jalan keluar pada usia yang semakin lebih muda.

Tentunya, tidak semua negara menghadapi keadaan suram demikian. Akan tetapi, banyak pendidik di seluas dunia menghadapi situasi yang disebutkan dalam majalah mingguan bahasa Prancis Le Point, ”Guru tidak lagi dihormati; ia tidak memiliki wewenang.”

Gambar di hlm. 30

Orang-tua yang berhasil menggunakan waktu bersama anak-anak mereka

Rasa tidak hormat terhadap wewenang demikian menghadirkan bahaya yang nyata kepada semua anak. Jadi Saksi-Saksi Yehuwa mencoba menanamkan dalam diri anak-anak mereka ketaatan dan hormat kepada wewenang, sifat-sifat yang sering kali sangat kurang dalam kehidupan sekolah dewasa ini.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan