PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Yesus Mengecam Para Pemimpin Agama
    Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
    • Para murid dan orang-orang lain mendengarkan percakapan itu. Yesus sekarang memperingatkan mereka tentang para ahli Taurat dan orang Farisi yang ”mengambil kedudukan Musa” untuk mengajarkan Hukum Allah. Yesus memberi tahu para pendengarnya, ”Lakukan semua yang mereka beri tahukan kepada kalian, tapi jangan bertindak seperti mereka, karena mereka berbicara tapi tidak melakukan.”​—Matius 23:2, 3.

      Yesus kemudian memberikan contoh tindakan mereka yang munafik. Dia berkata, ”Mereka memperbesar kotak-kotak berisi ayat yang mereka pakai sebagai jimat.” Sejumlah orang Yahudi memakai kotak-kotak kecil berisi ayat dari hukum Taurat. Mereka memakainya di dahi atau lengan mereka. Namun, orang Farisi memakai kotak yang lebih besar untuk memberikan kesan bahwa mereka sangat menaati hukum Taurat. Selain itu, mereka ”memperpanjang rumbai pakaian mereka”. Orang Israel memang diperintahkan untuk membuat pinggiran berumbai pada pakaian mereka, tapi orang Farisi membuat rumbai yang lebih panjang. (Bilangan 15:38-40) Mereka melakukan semua itu ”untuk dilihat orang”.​—Matius 23:5.

      Kesombongan seperti itu bisa menular bahkan kepada murid-murid Yesus. Jadi Yesus menasihati mereka, ”Janganlah kalian dipanggil Rabi, karena Guru kalian satu, dan kalian semua bersaudara. Juga, jangan sebut siapa pun di bumi Bapak, karena Bapak kalian satu, yaitu yang di surga. Juga, jangan disebut pemimpin, karena Pemimpin kalian satu, yaitu Kristus.” Jadi, bagaimana seharusnya sikap para murid? Yesus memberi tahu mereka, ”Yang terbesar di antara kalian harus menjadi pelayan kalian. Siapa pun yang meninggikan diri akan direndahkan, dan siapa pun yang merendahkan diri akan ditinggikan.”​—Matius 23:8-12.

      Yesus lalu berkata kepada para ahli Taurat dan orang Farisi, ”Sungguh celaka kalian, ahli Taurat dan orang Farisi, orang-orang munafik! Kalian menutup pintu Kerajaan surga di depan orang-orang. Kalian sendiri tidak masuk, dan kalian tidak mengizinkan orang yang mau masuk.”​—Matius 23:13.

      Yesus mengecam orang Farisi karena mereka tidak memedulikan hal-hal yang Yehuwa anggap penting. Mereka malah membuat berbagai peraturan tidak masuk akal. Misalnya mereka mengatakan, ”Kalau seseorang bersumpah demi bait, itu tidak ada artinya, tapi kalau dia bersumpah demi emas di bait, dia terikat sumpah itu.” Mereka lebih mementingkan emas di bait daripada nilai bait itu sebagai tempat ibadah kepada Yehuwa. Jadi, mereka buta secara rohani. Mereka ”mengabaikan hal-hal yang lebih penting dalam Taurat, yaitu keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan”.​—Matius 23:16, 23; Lukas 11:42.

      Yesus mengatakan kepada orang-orang Farisi itu, ”Penuntun-penuntun buta, nyamuk kalian singkirkan dari minuman kalian, tapi unta malah kalian telan!” (Matius 23:24) Mereka menyaring nyamuk dari minuman mereka karena menurut Taurat, nyamuk dianggap najis. Namun, mereka mengabaikan hal-hal yang lebih penting dalam Taurat. Mereka seolah menelan unta, yang juga binatang yang najis, namun jauh lebih besar daripada nyamuk.​—Imamat 11:4, 21-24.

  • Hari Terakhir Yesus di Bait
    Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
    • Pada hari terakhirnya di bait, Yesus terus membongkar kemunafikan para ahli Taurat dan orang Farisi. Dia bahkan terang-terangan menyebut mereka munafik. Dia berkata, ”Kalian membersihkan bagian luar mangkuk dan piring, tapi bagian dalamnya penuh dengan keserakahan dan nafsu yang tak terkendali. Orang Farisi yang buta, bersihkan dulu bagian dalam mangkuk dan piring itu, supaya bagian luarnya juga bersih.” (Matius 23:25, 26) Orang Farisi begitu memperhatikan kebersihan dan penampilan luar, tapi mereka tidak membersihkan pikiran dan hati mereka.

      Mereka dengan munafik membangun dan menghiasi makam para nabi. Padahal, seperti yang Yesus katakan, mereka adalah ”keturunan dari pembunuh para nabi”. (Matius 23:31) Buktinya, mereka sekarang berusaha membunuh Yesus.​—Yohanes 5:18; 7:1, 25.

      Yesus kemudian mengatakan apa yang akan dialami para pemimpin agama itu jika tidak bertobat: ”Ular-ular, keturunan ular berbisa, bagaimana kalian akan lolos dari hukuman Gehena?” (Matius 23:33) Gehena, atau Lembah Hinom, adalah tempat pembakaran sampah yang ada di dekat sana. Itu cocok menggambarkan kebinasaan abadi yang akan dialami para ahli Taurat dan orang Farisi yang jahat.

      Murid-murid Yesus akan mewakili dia sebagai ”nabi, orang bijak, dan guru”. Bagaimana mereka akan diperlakukan? Yesus berkata kepada para pemimpin agama, ”Sebagian dari [murid-murid saya] akan kalian bunuh dan hukum mati di tiang, dan sebagian akan kalian cambuk di rumah-rumah ibadah kalian dan aniaya dari kota ke kota, sehingga kalian akan menanggung darah semua orang benar yang ditumpahkan di bumi, mulai dari darah Habel yang adalah orang benar sampai Zakharia . . . yang kalian bunuh.” Yesus memperingatkan, ”Hukuman atas semua dosa itu akan menimpa generasi ini.” (Matius 23:34-36) Itulah yang terjadi pada tahun 70 M, ketika pasukan Romawi menghancurkan Yerusalem dan menewaskan ribuan orang Yahudi.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan