PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Membuka Rahasia Suci
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • 5. Bagaimana Yesus menjelaskan ”ketujuh bintang” dan ”ketujuh kaki dian”?

      5 Yohanes telah melihat Yesus di tengah-tengah tujuh kaki dian emas dengan tujuh bintang di tangan kanannya. (Wahyu 1:12, 13, 16) Sekarang Yesus menjelaskan ini: ”Rahasia [suci, ”NW”] ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kananKu dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat [”malaikat-malaikat,” NW] ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat.”—Wahyu 1:20.

      6. Apa yang dilambangkan oleh ketujuh bintang dan mengapa pesan-pesan itu khusus ditujukan kepada mereka?

      6 ’Bintang-bintang’ itu adalah ”malaikat-malaikat ketujuh jemaat.” Dalam Wahyu, bintang-bintang kadang-kadang melambangkan malaikat-malaikat aksara, tetapi Yesus tentu tidak akan menggunakan seorang sekretaris manusia untuk menulis kepada makhluk-makhluk roh yang tidak kelihatan. Jadi ’bintang-bintang’ pasti adalah pengawas-pengawas, atau penatua-penatua manusia, di sidang-sidang, yang dianggap sebagai utusan-utusan Yesus.b Pesan-pesan itu ditujukan kepada bintang-bintang, karena mereka bertanggung jawab untuk mengawasi kawanan domba Yehuwa.—Kisah 20:28.

      7. (a) Apa yang memperlihatkan bahwa meskipun Yesus berbicara kepada satu malaikat saja di tiap sidang, tidak berarti bahwa tiap sidang hanya mempunyai satu penatua? (b) Siapa, sebenarnya, yang dilambangkan oleh ketujuh bintang dalam tangan kanan Yesus?

      7 Karena Yesus hanya berbicara kepada satu ’malaikat’ di tiap sidang, apakah ini berarti bahwa tiap sidang hanya mempunyai satu penatua? Tidak. Sudah sejak jaman Paulus, sidang Efesus mempunyai sejumlah penatua, tidak hanya satu saja. (Wahyu 2:1; Kisah 20:17) Jadi pada jaman Yohanes, ketika pesan-pesan dikirimkan kepada ketujuh bintang untuk dibacakan kepada sidang-sidang (termasuk sidang di Efesus), bintang-bintang itu pasti memaksudkan semua yang melayani dalam badan-badan penatua di dalam sidang Yehuwa yang terurap. Dengan cara yang sama, para pengawas dewasa ini membacakan kepada sidang-sidang mereka surat-surat yang diterima dari Badan Pimpinan, yang terdiri dari para pengawas yang terurap yang melayani di bawah Yesus sebagai kepala. Badan penatua setempat harus memastikan agar nasihat Yesus diterapkan oleh sidang-sidang mereka. Tentu, nasihat ini demi kefaedahan semua yang bergabung dalam sidang-sidang, bukan hanya bagi para penatua saja.—Lihat Wahyu 2:11a.

      8. Apa yang dimaksud dengan para penatua berada di tangan kanan Yesus?

      8 Karena Yesus adalah Kepala sidang, para penatua dengan tepat dikatakan berada di tangan kanannya, artinya, di bawah pengawasan dan petunjuknya. (Kolose 1:18) Ia adalah Gembala Utama, dan mereka adalah gembala-gembala bawahan.—1 Petrus 5:2-4.

      9. (a) Apa yang dilambangkan oleh ketujuh kaki dian, dan mengapa kaki dian suatu lambang yang cocok untuk itu? (b) Penglihatan itu kemungkinan akan mengingatkan rasul Yohanes akan hal apa?

      9 Ketujuh kaki dian adalah ketujuh jemaat yang kepada mereka Yohanes menyampaikan buku Wahyu: Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia. Mengapa sidang-sidang dilambangkan dengan kaki dian? Karena orang-orang Kristen, secara pribadi atau secara kolektif sebagai sidang-sidang, harus ’membiarkan terang mereka bercahaya di depan orang’ dalam dunia yang gelap-gulita ini. (Matius 5:14-16) Selain itu, kaki-kaki dian terdapat di antara perabotan di bait Salomo. Dengan menyebut sidang-sidang sebagai kaki dian, kemungkinan ini akan mengingatkan Yohanes bahwa, dalam arti kiasan, tiap sidang setempat dari kaum terurap adalah ”bait Allah” tempat kediaman roh Allah. (1 Korintus 3:16) Lagi pula, dalam imbangan dari penyelenggaraan bait Yahudi, para anggota dari sidang kaum terurap melayani sebagai ”imamat yang rajani” dalam penyelenggaraan bait rohani Yehuwa yang besar, tempat Yesus menjadi Imam Besar dan tempat Yehuwa berdiam secara pribadi di ruang Mahakudus surgawi.—1 Petrus 2:4, 5, 9; Ibrani 3:1; 6:20; 9:9-14, 24.

      Kemurtadan Besar

      10. Apa yang terjadi pada tahun 70 M. atas sistem Yahudi dan para pendukungnya yang tidak bertobat?

      10 Ketika Yohanes menulis Wahyu, Kekristenan sudah berumur lebih dari 60 tahun. Dilihat secara sepintas ia tetap teguh selama 40 tahun masa penindasan yang terus-menerus oleh Yudaisme. Kemudian sistem Yahudi mendapat pukulan maut pada tahun 70 M. ketika orang-orang Yahudi yang tidak bertobat kehilangan identitas nasional mereka dan apa yang bagi mereka telah menjadi berhala—bait di Yerusalem.

      11. Mengapa begitu tepat waktunya bagi Gembala Utama itu untuk memperingatkan sidang-sidang terhadap gejala-gejala yang berkembang?

      11 Tetapi, rasul Paulus telah menubuatkan bahwa akan terjadi kemurtadan di kalangan orang-orang Kristen terurap, dan pesan-pesan dari Yesus memperlihatkan bahwa dalam usia Yohanes yang lanjut kemurtadan ini sudah mulai berkembang. Yohanes adalah orang terakhir dari mereka yang bertindak sebagai penahan dari usaha Setan sekuat tenaga untuk merusak benih perempuan itu. (2 Tesalonika 2:3-12; 2 Petrus 2:1-3; 2 Yohanes 7-11) Jadi memang ini waktu yang tepat bagi Gembala Utama dari Yehuwa untuk menulis kepada para penatua di sidang-sidang, memperingatkan tentang gejala-gejala yang berkembang dan menganjurkan orang-orang yang berhati jujur agar tetap teguh demi kebenaran.

      12. (a) Bagaimana kemurtadan berkembang pada abad-abad setelah jaman Yohanes? (b) Bagaimana Susunan Kristen dilahirkan?

      12 Bagaimana sidang-sidang pada tahun 96 M. menanggapi pesan-pesan Yesus kita tidak tahu. Tetapi kita tahu bahwa kemurtadan berkembang dengan pesat setelah Yohanes mati. ”Orang-orang Kristen” tidak lagi menggunakan nama Yehuwa dan menggantikannya dengan ”Tuhan” atau ”Allah” dalam naskah-naskah Alkitab. Menjelang abad keempat, doktrin palsu mengenai Tritunggal telah menyusup ke dalam sidang-sidang. Pada masa yang sama ini, gagasan tentang jiwa yang tidak berkematian diterima. Akhirnya, Kaisar Roma Konstantin memberikan persetujuan negara kepada agama ”Kristen,” dan ini mengarah pada perkembangan Susunan Kristen, tempat Gereja dan Negara memadukan kekuatan untuk memerintah selama seribu tahun. Menjadi seorang ”Kristen” versi baru menjadi mudah. Suku-suku bangsa secara keseluruhan menyesuaikan kepercayaan kafir mereka yang terdahulu dengan versi-versi dari agama ini. Banyak dari pemimpin-pemimpin dalam Susunan Kristen menjadi penindas-penindas politik yang kejam, yang memaksakan pandangan mereka yang murtad dengan pedang.

      13. Meskipun Yesus telah memperingatkan terhadap kecenderungan untuk memecah-belah, haluan apa yang diambil oleh orang-orang Kristen yang menjadi murtad?

      13 Kata-kata Yesus kepada ketujuh sidang itu sama sekali diabaikan oleh orang-orang Kristen yang menjadi murtad. Yesus telah memperingatkan orang-orang Efesus untuk memulihkan kembali kasih yang mereka miliki semula. (Wahyu 2:4) Namun demikian, para anggota Susunan Kristen, yang tidak lagi dipersatukan dalam kasih untuk Yehuwa, memperjuangkan perang-perang yang keji dan saling menindas satu sama lain secara mengerikan. (1 Yohanes 4:20) Yesus telah memperingatkan sidang di Pergamus terhadap kecenderungan untuk terpecah-belah menjadi sekte-sekte (sectarianism). Namun, sekte-sekte muncul bahkan pada abad kedua, dan dewasa ini Susunan Kristen mempunyai ribuan sekte dan agama yang saling bertengkar.—Wahyu 2:15.

      14. (a) Meskipun Yesus memperingatkan terhadap kematian secara rohani, haluan apa yang diambil oleh orang-orang yang mengaku Kristen? (b) Dalam hal apa saja orang-orang yang mengaku Kristen tidak mentaati peringatan Kristus terhadap penyembahan berhala dan imoralitas?

      14 Yesus telah memperingatkan sidang Sardis terhadap kematian secara rohani. (Wahyu 3:1) Seperti mereka di Sardis, orang-orang yang mengaku Kristen dengan cepat lupa akan pekerjaan Kristen dan segera menyerahkan pekerjaan pengabaran yang sangat penting kepada suatu golongan kecil kaum pendeta yang dibayar. Yesus memperingatkan sidang di Tiatira terhadap penyembahan berhala dan percabulan. (Wahyu 2:20) Namun, Susunan Kristen secara terang-terangan menyetujui penggunaan patung-patung, dan juga memperkembangkan penyembahan berhala yang lebih halus berupa nasionalisme dan materialisme. Dan imoralitas, meskipun kadang-kadang dalam perkataan ditentang, dalam perbuatan selalu dibiarkan secara luas.

      15. Kata-kata Yesus kepada ketujuh sidang menyingkapkan apa mengenai agama-agama Susunan Kristen, dan para pendeta Susunan Kristen terbukti sebagai apa?

      15 Jadi, kata-kata Yesus kepada ketujuh sidang itu menyingkapkan kegagalan total dari semua agama Susunan Kristen untuk menjadi umat yang khusus dari Yehuwa. Sesungguhnya, para pendeta Susunan Kristen telah menjadi anggota-anggota yang paling terkemuka dari benih Setan. Ketika menyebut mereka sebagai ”si pendurhaka,” rasul Paulus menubuatkan bahwa ’kedatangan mereka adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat.’—2 Tesalonika 2:9, 10.

      16. (a) Terhadap siapa para pemimpin Susunan Kristen memperlihatkan kebencian khusus? (b) Apa yang terjadi dalam Susunan Kristen pada Abad Pertengahan? (c) Apakah pemberontakan Protestan, atau Reformasi, mengubah haluan yang murtad dari Susunan Kristen?

      16 Meskipun mengaku sebagai gembala dari kawanan domba Allah, para pemimpin Susunan Kristen, secara agama dan duniawi, telah memperlihatkan kebencian khusus terhadap setiap orang yang berusaha menganjurkan pembacaan Alkitab atau siapapun yang menyingkapkan praktek-praktek mereka yang tidak berdasarkan Alkitab. John Hus dan penerjemah Alkitab William Tyndale dikejar dan dihukum mati sebagai martir. Selama Abad Pertengahan yang gelap-gulita, kekuasaan golongan yang murtad mencapai puncaknya dalam hal inkwisisi Katolik yang keji. Setiap orang yang membantah ajaran atau wewenang gereja ditindas tanpa ampun, dan tidak terhitung banyaknya orang yang dianggap bidat disiksa sampai mati atau dibakar pada tiang. Jadi Setan berusaha memastikan agar benih sejati apapun yang berasal dari organisasi Allah yang diumpamakan seperti seorang perempuan dengan cepat dihancurkan. Ketika pemberontakan Protestan, atau Reformasi, terjadi (dari tahun 1517 seterusnya), banyak dari gereja-gereja Protestan memperlihatkan semangat tidak toleran yang sama. Mereka juga berhutang darah dengan membunuh sebagai martir orang-orang yang berusaha loyal kepada Allah dan Kristus. Benar, ”darah orang-orang kudus” dicurahkan dengan deras!—Wahyu 16:6; bandingkan Matius 23:33-36.

      Benih Itu Bertekun

      17. (a) Apa yang dinubuatkan oleh perumpamaan Yesus tentang gandum dan lalang? (b) Apa yang terjadi pada tahun 1918, yang menghasilkan penolakan apa dan pengangkatan apa?

      17 Dalam perumpamaannya tentang gandum dan lalang, Yesus menubuatkan jaman kegelapan yang akan timbul pada waktu Susunan Kristen merajalela. Meskipun demikian, sepanjang abad-abad terjadinya kemurtadan, ada orang-orang Kristen perseorangan yang bagaikan gandum, orang-orang terurap yang sejati. (Matius 13:24-29, 36-43) Jadi, ketika hari Tuhan tiba pada bulan Oktober 1914, tetap ada orang-orang Kristen sejati di bumi. (Wahyu 1:10) Tampaknya Yehuwa datang ke bait rohaniNya untuk mengadili kira-kira tiga setengah tahun kemudian, pada tahun 1918, disertai oleh Yesus sebagai ”Malaikat Perjanjian”-Nya. (Maleakhi 3:1; Matius 13:47-50) Waktunya tiba bagi sang Majikan untuk akhirnya menolak orang-orang Kristen palsu dan mengangkat ’hamba yang setia dan bijaksana menjadi pengawas segala miliknya.’—Matius 7:22, 23; 24:45-47.

      18. ”Jam” apa tiba pada tahun 1914, dan waktunya tiba bagi hamba untuk berbuat apa?

      18 Waktunya juga tiba bagi hamba ini untuk memberikan perhatian istimewa kepada hal-hal yang tertulis dalam pesan-pesan Yesus kepada ketujuh sidang, seperti dapat kita lihat dari apa yang dinyatakan di dalamnya. Sebagai contoh, Yesus menyebut tentang kedatangannya untuk menghakimi sidang-sidang, yang mulai pada tahun 1918. (Wahyu 2:5, 16, 22, 23; 3:3) Ia berbicara tentang melindungi sidang Filadelfia dari ”hari [”jam,” NW] pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia.” (Wahyu 3:10, 11) ”Jam pencobaan” ini hanya akan tiba dengan mulainya hari Tuhan pada tahun 1914, dan baru setelah itu orang-orang Kristen diuji keloyalan mereka kepada Kerajaan Allah yang telah didirikan.—Bandingkan Matius 24:3, 9-13.

      19. (a) Apa yang digambarkan oleh ketujuh sidang dewasa ini? (b) Siapa yang telah bergabung dalam jumlah yang sangat besar dengan orang-orang Kristen terurap, dan mengapa nasihat Yesus dan keadaan yang ia gambarkan berlaku juga untuk mereka? (c) Bagaimana hendaknya kita memandang pesan-pesan Yesus kepada ketujuh sidang pada abad pertama?

      19 Karena alasan ini, kata-kata Yesus kepada sidang-sidang mempunyai penerapan utama sejak 1914. Dalam hal ini, ketujuh sidang menggambarkan semua sidang dari orang-orang Kristen terurap selama hari Tuhan. Selain itu, selama 70 tahun lebih belakangan ini, orang-orang Kristen terurap yang digambarkan oleh Yohanes telah disertai oleh suatu jumlah yang sangat besar dari orang-orang percaya yang berharap untuk hidup kekal dalam Firdaus di bumi. Nasihat dari Yesus Kristus yang telah dimuliakan dan keadaan yang ia dapati dalam ketujuh sidang sebagai hasil pemeriksaannya berlaku sama tegasnya bagi mereka, karena hanya ada satu standar untuk kebenaran dan kesetiaan bagi semua hamba Yehuwa. (Keluaran 12:49; Kolose 3:11) Jadi, berita Yesus kepada ketujuh sidang di Asia Kecil pada abad pertama bukan hanya sekedar bersifat sejarah. Ini berarti kehidupan atau kematian bagi kita masing-masing. Maka, marilah kita dengan saksama mendengarkan kata-kata Yesus.

  • Membuka Rahasia Suci
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • [Peta di hlm. 28, 29]

      (Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)

      EFESUS

      SMIRNA

      PERGAMUS

      TIATIRA

      SARDIS

      FILADELFIA

      LAODIKIA

  • Hidupkan Kembali Kasih yang Semula!
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 7

      Hidupkan Kembali Kasih yang Semula!

      EFESUS

      1. Kepada sidang mana pesan Yesus yang pertama ditujukan, dan tentang apa ia mengingatkan para pengawas?

      PESAN Yesus yang pertama ditujukan kepada sidang di Efesus, yang pada waktu itu sebuah kota pesisir yang sedang berkembang di Asia Kecil dekat Pulau Patmos. Ia memerintahkan Yohanes: ”Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kananNya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.” (Wahyu 2:1) Seperti dalam enam pesan lain, Yesus di sini menarik perhatian kepada suatu segi yang menyatakan kedudukannya yang berwenang. Ia mengingatkan para pengawas di Efesus bahwa semua penatua berada di bawah pengawasan dan perlindungannya sendiri dan bahwa ia sedang memeriksa semua sidang. Terus sampai abad ke-20 kita ini, ia tetap menjalankan kekepalaan dengan penuh kasih, mengawasi para penatua dan dengan ramah menggembalakan semua yang bergabung dengan sidang. Dari waktu ke waktu, ia mengadakan penyesuaian atas penyelenggaraan-penyelenggaraan sidang agar terang dapat bersinar dengan lebih cemerlang. Ya, Yesus adalah Gembala Utama atas kawanan domba Allah.​—Matius 11:28-30; 1 Petrus 5:2-4.

      2. (a) Untuk hal-hal bagus apa Yesus memuji sidang Efesus? (b) Nasihat apa dari rasul Paulus jelas telah ditaati oleh para penatua di Efesus?

      2 Kemudian Yesus menetapkan suatu pola untuk semua kecuali dua dari ketujuh pesannya yang lain dengan kata-kata pujian yang hangat sebagai pembukaan. Bagi orang-orang Efesus, ia mempunyai pesan ini: ”Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena namaKu; dan engkau tidak mengenal lelah.” (Wahyu 2:2, 3) Bertahun-tahun sebelumnya, rasul Paulus telah mengingatkan para penatua di Efesus terhadap ”serigala-serigala yang ganas,” orang-orang murtad pengganggu kawanan, dan telah mengatakan kepada para penatua itu untuk ’berjaga-jaga,’ dan mengikuti teladannya sendiri yang tidak kenal lelah. (Kisah 20:29, 31) Karena Yesus sekarang memuji mereka untuk kerja keras dan ketekunan serta usaha yang tidak kenal lelah, mereka pasti telah menerapkan nasihat itu.

      3. (a) Bagaimana ”rasul-rasul palsu” berusaha memperdayakan orang-orang yang setia di jaman kita? (b) Peringatan apa terhadap orang-orang yang murtad diberikan oleh Petrus?

      3 Pada hari Tuhan juga, kadang-kadang muncul orang-orang yang menyebut dirinya ”rasul-rasul palsu” yang ’dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid supaya mengikut mereka.’ (2 Korintus 11:13; Kisah 20:30; Wahyu 1:10) Mereka melihat ada kebaikan dalam agama yang terbagi-bagi dalam sekte-sekte yang saling bertentangan, mengaku bahwa Allah tidak mempunyai suatu organisasi, dan menyangkal bahwa Yesus menerima kuasa Kerajaan pada tahun 1914. Mereka menggenapi nubuat di 2 Petrus 3:3, 4: ”Pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: ’Di manakah janji tentang kedatanganNya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.’”

      4. (a) Bagaimana keangkuhan dan pemberontakan dari para pengejek dinyatakan? (b) Orang-orang Kristen dewasa ini memperlihatkan diri sama dengan orang-orang Efesus dengan mengambil tindakan apa terhadap para pendusta yang menentang?

      4 Para pengejek ini menentang gagasan untuk menyatakan iman mereka di hadapan umum. (Roma 10:10) Mereka telah mendapat dukungan dari kaum pendeta Susunan Kristen dan bantuan dari surat kabar serta stasiun-stasiun TV untuk menyebarkan berita-berita dusta mengenai bekas rekan-rekan mereka. Orang-orang yang setia segera mengetahui bahwa tutur kata dan tingkah laku para pendusta ini tidak benar. Seperti orang-orang di Efesus, orang-orang Kristen dewasa ini ”tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat,” maka mereka memecat orang-orang tersebut dari sidang-sidang mereka.a

      5. (a) Kelemahan apa yang menurut Yesus dimiliki oleh orang-orang Efesus? (b) Kata-kata mana seharusnya diingat oleh orang-orang di Efesus?

      5 Tetapi, sekarang, seperti yang ia lakukan dengan lima dari ketujuh sidang, Yesus menyorot suatu problem yang serius. Ia mengatakan kepada orang-orang Efesus: ”Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.” (Wahyu 2:4) Mereka seharusnya tidak gagal dalam hal ini, karena 35 tahun sebelumnya Paulus telah menulis kepada mereka, menyebutkan tentang ”kasih [Allah] yang besar, yang dilimpahkanNya kepada kita,” dan ia mendesak mereka: ”Jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu.” (Efesus 2:4; 5:1, 2) Selanjutnya, kata-kata Yesus seharusnya terukir tanpa terhapuskan dalam hati mereka: ”[Yehuwa] Allah kita, [Yehuwa] itu esa. Kasihilah [Yehuwa], Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.” (Markus 12:29-31) Orang-orang Efesus telah kehilangan kasih yang semula itu.

      6. (a) Tidak soal apakah kita sudah lama atau baru bergabung dengan sidang, terhadap bahaya dan kecenderungan apa kita harus waspada? (b) Kasih kita kepada Allah seharusnya mendorong kita untuk berbuat apa?

      6 Tidak soal kita orang-orang yang sudah lama atau baru bergabung dengan sidang, kita harus waspada agar tidak kehilangan kasih kita yang semula untuk Yehuwa. Bagaimana ini dapat terjadi? Kita dapat membiarkan ikatan kepada pekerjaan duniawi kita, keinginan untuk mendapatkan banyak uang, atau mengejar kesenangan menjadi hal utama dalam kehidupan kita. Jadi kita dapat menjadi orang yang terus memikirkan hal-hal jasmani dan bukan rohani. (Roma 8:5-8; 1 Timotius 4:8; 6:9, 10) Kasih kepada Yehuwa hendaknya mendorong kita untuk mengoreksi kecenderungan sedemikian dan ’terus mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya’ (NW), dengan demikian ’mengumpulkan bagi diri kita harta di surga.’—Matius 6:19-21, 31-33.

      7. (a) Dinas kita kepada Yehuwa seharusnya digerakkan oleh apa? (b) Apa yang dikatakan Yohanes sehubungan dengan kasih?

      7 Hendaknya dinas kita kepada Yehuwa selalu digerakkan oleh kasih yang dalam untuk Dia. Hendaknya kita mempunyai penghargaan yang sungguh-sungguh terhadap semua yang telah dilakukan Yehuwa dan Kristus bagi kita. Seperti ditulis oleh Yohanes sendiri belakangan: ”Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus AnakNya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.” Yohanes selanjutnya memberitahu kita: ”Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” Semoga kasih kita kepada Yehuwa, kepada Tuhan Yesus Kristus, dan kepada Firman kehidupan dari Allah tidak pernah kita biarkan menjadi pudar! Kasih ini dapat kita nyatakan tidak hanya dalam dinas yang bergairah kepada Allah tetapi juga dengan taat kepada ”perintah ini [yang] kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.”—1 Yohanes 4:10, 16, 21; Ibrani 4:12; lihat juga 1 Petrus 4:8; Kolose 3:10-14; Efesus 4:15.

      ”Lakukanlah Lagi Apa yang Semula Engkau Lakukan”

      8. Menurut Yesus bagaimana seharusnya tindakan orang-orang Efesus?

      8 Orang-orang Efesus harus menghidupkan kembali kasih yang pernah mereka miliki jika mereka tidak ingin gagal. ”Sebab itu,” Yesus mengatakan kepada mereka, ”ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.” (Wahyu 2:5) Bagaimana orang-orang Kristen di sidang Efesus menyambut kata-kata tersebut? Kita tidak tahu. Kita harap mereka telah bertobat dan berhasil membangkitkan kembali kasih mereka untuk Yehuwa. Jika tidak, lampu mereka sudah akan dipadamkan dan kaki dian mereka disingkirkan. Mereka akan kehilangan hak istimewa untuk memancarkan kebenaran.

      9. (a) Kata-kata anjuran apa yang Yesus berikan kepada orang-orang Efesus? (b) Bagaimana sidang-sidang setelah jaman Yohanes tidak mentaati nasihat Yesus kepada orang-orang Efesus?

      9 Meskipun demikian, Yesus memberikan kata-kata anjuran ini kepada orang-orang Efesus: ”Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.” (Wahyu 2:6) Sedikitnya mereka membenci perpecahan menjadi sekte-sekte, sama seperti Tuhan Yesus Kristus juga membencinya. Tetapi, seraya tahun-tahun berlalu, banyak sidang tidak mentaati kata-kata Yesus tersebut. Kurangnya kasih untuk Yehuwa, untuk kebenaran, dan untuk satu sama lain mengakibatkan mereka hanyut ke dalam kegelapan rohani. Mereka terpecah-belah menjadi banyak sekte yang saling bertengkar. Para penyalin ”Kristen” yang tidak mempunyai kasih kepada Yehuwa menghapus nama Allah dari naskah-naskah Alkitab bahasa Yunani. Kurangnya kasih juga membuka kesempatan bagi ajaran dari doktrin-doktrin Babel dan Yunani, misalnya seperti, api neraka, api penyucian, dan Tritunggal, dalam nama Kekristenan. Karena tidak mempunyai kasih untuk Allah dan kebenaran, kebanyakan dari mereka yang mengaku Kristen tidak lagi memberitakan kabar baik dari Kerajaan Allah. Mereka akhirnya dikuasai oleh golongan pendeta yang mementingkan diri yang mendirikan kerajaan mereka sendiri di bumi.—Bandingkan 1 Korintus 4:8.

      10. Bagaimana keadaan agama dalam Susunan Kristen pada tahun 1918?

      10 Ketika penghakiman dimulai dengan rumah Allah pada tahun 1918, kaum pendeta dari sekte-sekte Susunan Kristen secara terang-terangan sedang memberikan dukungan kepada Perang Dunia I, dengan menganjurkan orang-orang Katolik dan Protestan di kedua pihak untuk saling membantai. (1 Petrus 4:17) Tidak seperti sidang Efesus yang membenci apa yang dilakukan oleh sekte Nikolaus, agama-agama Susunan Kristen sudah lama dimasuki doktrin-doktrin anti Allah yang saling bertentangan, dan kaum pendeta mereka telah menceburkan diri dalam urusan dunia, padahal Yesus mengatakan bahwa murid-muridnya tidak boleh menjadi bagian dari dunia. (Yohanes 15:17-19) Jemaat-jemaat mereka, yang tidak mengetahui tema Alkitab, Kerajaan Allah, bukan kaki dian yang memancarkan kebenaran Alkitab. Anggota-anggota mereka juga bukan bagian dari bait rohani Yehuwa. Pria-pria (dan wanita) mereka yang terkemuka bukan bintang-bintang tetapi disingkapkan sebagai anggota-anggota dari ”manusia durhaka.”—2 Tesalonika 2:3; Maleakhi 3:1-3.

      11. (a) Kelompok Kristen apa di dunia pada tahun 1918 mempraktekkan kata-kata Yesus kepada orang-orang Efesus? (b) Apa yang dilakukan oleh golongan Yohanes sejak tahun 1919 seterusnya?

      11 Namun, golongan Yohanes, keluar dari masa yang penuh pergolakan dari perang dunia pertama dengan memiliki kasih untuk Yehuwa dan kebenaran yang mendorong mereka melayani Dia dengan semangat berapi-api. Mereka menolak orang-orang yang berusaha memecah-belah dengan, dapat dikatakan, memuja presiden pertama dari Lembaga Menara Pengawal, Charles T. Russell, setelah kematiannya pada tahun 1916. Karena telah didisiplin oleh penindasan dan keadaan-keadaan yang buruk, kelompok Kristen ini dengan jelas mendapat penilaian ”baik sekali perbuatanmu” dari Majikan mereka dan undangan untuk turut dalam sukacitanya. (Matius 25:21, 23) Mereka melihat dalam jalannya peristiwa-peristiwa dunia, dan dalam pengalaman mereka sendiri, penggenapan dari tanda yang Yesus telah berikan untuk menandai kehadirannya yang tidak kelihatan dalam kuasa Kerajaan. Dari tahun 1919 seterusnya, mereka terus maju untuk ambil bagian dalam penggenapan lebih lanjut dari nubuat Yesus yang besar: ”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Matius 6:9, 10; 24:3-14) Jika kasih mereka kepada Yehuwa dalam beberapa hal tidak memadai, maka ini dikobarkan lagi sejak waktu itu.

      12. (a) Pada kebaktian bersejarah tahun 1922, seruan apa yang dikumandangkan? (b) Nama apa yang diterima oleh orang-orang Kristen sejati pada tahun 1931, dan dari apa mereka bertobat?

      12 Pada suatu kebaktian bersejarah, yang dihadiri oleh 18.000 dari orang-orang Kristen ini, di Cedar Point, Ohio, A.S., pada tanggal 5-13 September 1922, seruan ini dikumandangkan: ”Kembali ke ladang, hai kalian putra-putra Allah yang mahatinggi! . . . Dunia harus tahu bahwa Yehuwa adalah Allah dan bahwa Yesus Kristus adalah Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan. . . . Maka umumkan, umumkan, umumkan Raja dan kerajaannya.” Nama Yehuwa yang mulia dibuat lebih menonjol lagi. Pada tahun 1931, orang-orang Kristen ini, yang berkumpul pada kebaktian di Colombus, Ohio, A.S., bersukacita menerima dan memakai nama yang dinyatakan Allah dalam nubuat Yesaya—Saksi-Saksi Yehuwa. (Yesaya 43:10, 12) Dengan terbitannya tanggal 1 Maret 1939, nama majalah utama dari organisasi itu diubah menjadi The Watchtower Announcing Jehovah’s Kingdom (Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa), dengan demikian memberikan kehormatan utama kepada Pencipta kita dan pemerintahan dirajaNya. Saksi-Saksi Yehuwa, dengan kasih yang diperbaharui untuk Yehuwa, telah bertobat dari kegagalan apapun yang mungkin terjadi sebelumnya untuk menghormati dan mengagungkan nama dan KerajaanNya yang termasyhur.—Mazmur 106:6, 47, 48.

      ”Barangsiapa Menang”

      13. (a) Berkat-berkat apa menantikan orang-orang Efesus jika mereka ”menang”? (b) Bagaimana orang-orang Kristen di Efesus akan ”menang”?

      13 Akhirnya, seperti yang juga ia lakukan dalam pesan-pesannya yang lain, Yesus menarik perhatian kepada roh Allah yang melalui Yesus memberitahu pahala untuk kesetiaan. Kepada orang-orang Efesus ia mengatakan: ”Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.” (Wahyu 2:7) Mereka yang mendengarkan ingin sekali mentaati pesan yang penting itu, karena mengetahui bahwa ini datangnya bukan atas prakarsa Yesus tetapi berasal dari Tuhan Yang Berdaulat Yehuwa sendiri, melalui roh suci, atau tenaga aktifNya. Bagaimana mereka akan menang? Dengan saksama mengikuti jejak kaki Yesus, yang memelihara integritas sampai mati dan dengan demikian dapat mengatakan: ”Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”—Yohanes 8:28; 16:33; lihat juga 1 Yohanes 5:4.

      14. Apa yang pasti dimaksudkan oleh ”Taman Firdaus Allah” yang disebutkan oleh Yesus?

      14 Karena tidak berharap untuk hidup dalam firdaus di bumi, bagaimana orang-orang Kristen terurap, seperti mereka di Efesus, mendapat pahala untuk makan ”dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah”? Ini tidak mungkin Firdaus yang dipulihkan di bumi, karena ke-144.000 orang Kristen terurap, termasuk mereka dari sidang di Efesus, ditebus dari antara umat manusia untuk memerintah bersama Anak Domba, Kristus Yesus, di Gunung Sion surgawi sebagai putra-putra roh. (Efesus 1:5-12; Wahyu 14:1, 4) Jadi, yang dimaksud di sini pastilah wilayah alam surgawi yang seperti taman yang diwarisi oleh orang-orang yang menang ini. Di sana, ”di Taman Firdaus Allah,” ya, di hadapan hadirat Yehuwa sendiri, mereka yang menang yang telah dikaruniai peri tidak berkematian akan tetap hidup untuk selama-lamanya, yang di sini dilambangkan dengan makan dari pohon kehidupan.

      15. Mengapa anjuran Yesus untuk menang sangat penting bagi kumpulan besar dewasa ini?

      15 Maka, bagaimana dengan para pendukung yang loyal di bumi dari 144.000 orang terurap? Suatu kumpulan besar dari rekan-rekan Saksi-Saksi ini juga akan menang. Tetapi mereka berharap untuk memasuki firdaus di bumi, di mana mereka akan minum dari ”sungai air kehidupan” dan mendapat kesembuhan dari ”daun pohon-pohon” yang ditanam sepanjang sisi sungai itu. (Wahyu 7:4, 9, 17; 22:1, 2) Jika saudara salah seorang dari kelompok ini, semoga saudara juga menyatakan kasih saudara yang hangat kepada Yehuwa dan menang dalam perjuangan iman. Dengan demikian saudara dapat memperoleh kebahagiaan berupa kehidupan kekal dalam bumi Firdaus.—Bandingkan 1 Yohanes 2:13, 14.

      [Catatan Kaki]

      a Untuk rincian sejarah tentang munculnya rasul-rasul palsu, lihat halaman 223-228 dari buku petunjuk Bertukar Pikiran Mengenai Ayat-Ayat Alkitab, yang dapat diperoleh dari penerbit buku ini.

  • Berjuang untuk Menjadi Pemenang
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 8

      Berjuang untuk Menjadi Pemenang

      SMIRNA

      1. (a) Sidang apa berikutnya menerima pesan dari Yesus yang telah dimuliakan? (b) Dengan menyebut dirinya ”Yang Awal dan Yang Akhir,” Yesus mengingatkan orang-orang Kristen di sidang itu akan hal apa?

      DEWASA ini, kota Efesus purba tinggal reruntuhan. Tetapi pesan Yesus yang kedua masih tetap ditujukan kepada suatu tempat di sebuah kota yang sibuk. Kira-kira 56 kilometer sebelah utara puing-puing kota Efesus terdapat kota Izmir di Turki, tempat beradanya empat buah sidang yang bergairah dari Saksi-Saksi Yehuwa bahkan pada jaman sekarang. Di abad pertama, di sini terdapat kota Smirna. Sekarang, perhatikan kata-kata Yesus berikut ini: ”Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali.” (Wahyu 2:8) Dengan mengatakan ini kepada orang-orang Kristen di Smirna, Yesus mengingatkan mereka bahwa ia adalah pemelihara integritas yang pertama dan terakhir yang Yehuwa secara langsung bangkitkan kepada kehidupan roh yang tidak berkematian. Yesus sendirilah yang akan membangkitkan semua orang Kristen terurap lainnya. Dengan demikian Yesus benar-benar memenuhi syarat untuk memberikan nasihat kepada saudara-saudaranya yang berharap untuk ikut menikmati kehidupan yang tidak berkematian di surga bersamanya.

      2. Mengapa semua orang Kristen terhibur oleh perkataan dari pribadi yang ”telah mati dan hidup kembali”?

      2 Yesus membuka jalan dalam bertekun menghadapi pengejaran demi kebenaran, dan ia mendapat pahala yang selayaknya ia terima. Kesetiaannya sampai mati dan kebangkitannya setelah itu merupakan dasar dari harapan bagi semua orang Kristen. (Kisah 17:31) Kenyataan bahwa Yesus ”telah mati dan hidup kembali” membuktikan bahwa apapun yang harus diderita demi kebenaran tidak sia-sia. Kebangkitan Yesus merupakan sumber anjuran yang sangat besar bagi semua orang Kristen, teristimewa bila dipaksa untuk menderita demi iman mereka. Demikiankah keadaan saudara? Maka saudara dapat memperoleh kekuatan juga dari kata-kata Yesus berikutnya kepada sidang di Smirna:

      3. (a) Anjuran apa yang Yesus berikan kepada orang-orang Kristen di Smirna? (b) Meskipun orang-orang Kristen di Smirna miskin, mengapa Yesus mengatakan bahwa mereka ”kaya”?

      3 ”Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu—namun engkau kaya—dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.” (Wahyu 2:9) Yesus tidak mempunyai kritikan untuk saudara-saudaranya di Smirna, hanya pujian yang hangat. Mereka telah menderita banyak kesukaran karena iman mereka. Secara materi mereka miskin, kemungkinan karena kesetiaan mereka. (Ibrani 10:34) Namun, perhatian utama mereka ialah kepada hal-hal rohani, dan mereka telah menimbun harta di surga, seperti yang Yesus nasihatkan. (Matius 6:19, 20) Jadi, Gembala Utama itu menganggap mereka ”kaya”.—Bandingkan Yakobus 2:5.

      4. Dari siapa orang-orang Kristen di Smirna menderita banyak tentangan, dan bagaimana Yesus memandang para penentang itu?

      4 Yesus khususnya memperhatikan bahwa orang-orang Kristen di Smirna telah menderita banyak tentangan dari orang-orang Yahudi jasmani. Pada masa awalnya, banyak dari agama ini dengan keras menentang penyebaran Kekristenan. (Kisah 13:44, 45; 14:19) Sekarang, baru beberapa puluh tahun setelah kejatuhan Yerusalem, orang-orang Yahudi di Smirna memperlihatkan semangat jahat yang sama. Tidak heran bahwa Yesus menganggap mereka sebagai ”jemaah Iblis”!a

      5. Ujian-ujian apa yang masih akan dihadapi orang-orang Kristen di Smirna?

      5 Karena harus menghadapi kebencian sedemikian, orang-orang Kristen di Smirna dihibur oleh Yesus: ”Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaraMU ke dalam penjara supaya KAMU [benar-benar, ”NW”] dicobai dan KAMU akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.” (Wahyu 2:10) Di sini Yesus tiga kali menggunakan bentuk jamak dari kata ”kamu” dalam bahasa Yunani, yang memperlihatkan bahwa kata-katanya mencakup sidang secara keseluruhan. Yesus tidak dapat berjanji bahwa ujian atas orang-orang Kristen di Smirna akan segera berakhir. Beberapa dari mereka akan terus dikejar dan dilemparkan ke dalam penjara. Mereka akan mendapat kesusahan selama ”sepuluh hari”. Sepuluh adalah angka yang melambangkan kelengkapan atau keseluruhan secara jasmani. Bahkan pemelihara integritas yang kaya secara rohani seperti mereka akan mendapat ujian yang hebat selama mereka dalam tubuh jasmani.

      6. (a) Mengapa orang-orang Kristen di Smirna tidak perlu takut? (b) Bagaimana Yesus mengakhiri pesannya kepada sidang di Smirna?

      6 Meskipun demikian, orang-orang Kristen di Smirna tidak perlu takut atau berkompromi. Jika mereka tetap setia sampai akhir, di hadapan mereka terbentang sebagai pahala ”mahkota kehidupan,” dalam hal mereka ini adalah kehidupan tidak berkematian di surga. (1 Korintus 9:25; 2 Timotius 4:6-8) Rasul Paulus memandang pahala yang berharga ini sebagai sesuatu yang sangat bernilai sehingga ia rela mengorbankan semua hal lain, bahkan kehidupan manusianya. (Filipi 3:8) Jelas, mereka yang setia di Smirna mempunyai perasaan yang sama. Yesus mengakhiri pesannya dengan mengatakan: ”Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat. Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua.” (Wahyu 2:11) Para pemenang dijamin harapan yang pasti berupa kehidupan surgawi yang kekal yang tidak dapat dijamah oleh kematian.—1 Korintus 15:53, 54.

      ”Kesusahan Selama Sepuluh Hari”

      7, 8. Seperti sidang di Smirna, bagaimana sidang Kristen ”benar-benar dicobai” pada tahun 1918?

      7 Sangat serupa dengan orang-orang Kristen di Smirna, golongan Yohanes dan rekan-rekan mereka dewasa ini telah dan masih terus ”benar-benar dicobai”. Kesetiaan mereka di bawah ujian menandai mereka sebagai umat Allah sendiri. (Markus 13:9, 10) Tidak lama setelah hari Tuhan mulai, kata-kata Yesus kepada orang-orang Kristen di Smirna mendatangkan penghiburan sejati atas kelompok kecil internasional dari umat Yehuwa. (Wahyu 1:10) Sejak tahun 1879, mereka telah menggali kekayaan rohani dari Firman Allah yang mereka bagikan secara cuma-cuma kepada orang-orang lain. Tetapi selama Perang Dunia I, mereka menghadapi kebencian dan pertentangan yang hebat, sebagian karena mereka tidak dipengaruhi oleh demam peperangan dan sebagian karena mereka dengan berani menyingkapkan kesalahan-kesalahan Susunan Kristen. Pengejaran yang mereka alami yang terjadi atas hasutan beberapa dari pemimpin-pemimpin Susunan Kristen mencapai puncaknya pada tahun 1918 dan dapat dibandingkan dengan apa yang dialami oleh orang-orang Kristen di Smirna dari masyarakat Yahudi di sana.

      8 Gelombang penindasan di Amerika Serikat mencapai puncaknya ketika presiden yang baru dari Lembaga Menara Pengawal, Joseph F. Rutherford, dan tujuh rekannya dijebloskan ke dalam penjara pada tanggal 22 Juni 1918, kebanyakan dari mereka dengan hukuman 20 tahun. Mereka dibebaskan dengan jaminan sembilan bulan kemudian. Pada tanggal 14 Mei 1919, pengadilan banding menarik kembali tuduhan-tuduhan mereka yang ternyata keliru; diperlihatkan ada 130 kesalahan dalam pengadilan sebelumnya. Hakim Manton seorang Katolik Roma, kesatria dari ordo St. Gregory Agung, yang pada tahun 1918 telah menolak untuk membebaskan orang-orang Kristen ini dengan jaminan, belakangan pada tahun 1939, dijatuhi hukuman penjara dua tahun dan denda $10.000 (A.S.) atas enam tuduhan sehubungan dengan meminta dan menerima suap.

      9. Bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa di Nazi Jerman diperlakukan oleh Hitler, dan bagaimana reaksi kaum pendeta?

      9 Semasa pemerintahan Nazi Jerman, Hitler sama sekali melarang pekerjaan pengabaran dari Saksi-Saksi Yehuwa. Selama bertahun-tahun, ribuan Saksi dengan kejam ditahan dalam kamp-kamp konsentrasi. Di tempat itu banyak di antara mereka yang meninggal, sedangkan ratusan pemuda yang menolak untuk berperang dalam tentara Hitler dihukum mati. Dukungan kaum pendeta atas semua ini dibuktikan oleh kata-kata seorang imam Katolik, yang diterbitkan dalam surat kabar The German tanggal 29 Mei 1938. Antara lain, ia mengatakan: ”Sekarang ada satu negeri di bumi yang melarang kelompok yang disebut . . . Siswa-Siswa Alkitab [Saksi-Saksi Yehuwa]. Itulah Jerman! . . . Ketika Adolf Hitler berkuasa, dan Keuskupan Katolik Jerman mengulangi permohonan mereka, Hitler mengatakan, ’Orang-orang yang disebut Siswa-Siswa Alkitab yang Rajin ini [Saksi-Saksi Yehuwa] adalah pengacau; . . . saya menganggap mereka tukang obat yang palsu; saya tidak setuju bahwa orang-orang Katolik Jerman akan dicemari sedemikian rupa oleh Hakim Amerika Rutherford ini; saya membubarkan [Saksi-Saksi Yehuwa] di Jerman.’” Kepada pernyataan ini imam itu menambahkan: ”Bravo (setuju sekali)!”

      10. (a) Seraya hari Tuhan berlangsung terus, pengejaran apa yang dihadapi oleh Saksi-Saksi Yehuwa? (b) Sering kali apa hasilnya bila orang-orang Kristen memperjuangkan kebebasan agama di pengadilan?

      10 Seraya hari Tuhan berlangsung terus, Ular dan benihnya tidak pernah berhenti berperang melawan orang-orang Kristen terurap dan rekan-rekan mereka. Banyak dari mereka telah dipenjarakan dan dikejar dengan keji. (Wahyu 12:17) Musuh-musuh itu terus ”merancangkan kejahatan berdasarkan hukum,” tetapi umat Yehuwa tetap teguh pada pendirian mereka: ”Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia”. (Mazmur 94:20, BIS; Kisah 5:29) Pada tahun 1954 majalah Menara Pengawal melaporkan: ”Lebih dari tujuh puluh negeri pada suatu waktu selama empat puluh tahun terakhir telah mengeluarkan ketetapan-ketetapan pembatasan dan telah menindas Saksi-Saksi Yehuwa.” Jika ada kemungkinan untuk memperjuangkan kebebasan agama di pengadilan, orang-orang Kristen ini telah berbuat demikian dan keluar dengan kemenangan yang gemilang di sejumlah negeri. Dalam Mahkamah Agung Amerika Serikat saja, Saksi-Saksi Yehuwa telah memenangkan 50 keputusan pengadilan.

      11. Nubuat apa dari Yesus mengenai tanda kehadirannya telah digenapi atas Saksi-Saksi Yehuwa selama hari Tuhan?

      11 Tidak ada kelompok lain yang begitu sungguh-sungguh mentaati perintah Yesus untuk membayar kepada Kaisar barang yang Kaisar punya. (Lukas 20:25, Bode; Roma 13:1, 7) Namun, tidak ada kelompok lain yang anggota-anggotanya dipenjarakan dalam begitu banyak negeri di bawah begitu banyak bentuk pemerintahan yang berbeda, dan ini terus berlangsung sampai sekarang di negeri-negeri Amerika, Eropa, Afrika, dan di Asia. Nubuat Yesus yang besar mengenai tanda kehadirannya mencakup kata-kata ini: ”Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena namaKu.” (Matius 24:3, 9) Ini ternyata telah digenapi atas Saksi-Saksi Kristen dari Yehuwa selama hari Tuhan.

      12. Bagaimana golongan Yohanes telah menguatkan umat Allah menghadapi pengejaran?

      12 Untuk menguatkan umat Yehuwa menghadapi kesukaran, golongan Yohanes terus mengingatkan mereka akan inti dari kata-kata Yesus kepada orang-orang Kristen di Smirna. Misalnya, ketika penindasan oleh Nazi mulai, Menara Pengawal pada tahun 1933 dan 1934 memuat artikel-artikel seperti misalnya ”Jangan Takut Kepada Mereka,” yang membahas Matius 10:26-33; ”Pengujian,” yang didasarkan atas Daniel 3:17, 18; dan ”Mulut-Mulut Singa,” dengan Daniel 6:23 sebagai ayat kunci. Pada tahun 1980-an, dasawarsa manakala Saksi-Saksi Yehuwa telah menderita pengejaran yang keji di lebih dari 40 negeri, Menara Pengawal telah menguatkan umat Allah dengan artikel-artikel seperti misalnya ”Berbahagia Meskipun Dianiaya!” dan ”Orang-Orang Kristen Menghadapi Penindasan Dengan Ketekunan”.b

      13. Seperti orang-orang Kristen di Smirna, mengapa Saksi-Saksi Kristen dari Yehuwa tidak takut kepada pengejaran?

      13 Sesungguhnya, Saksi-Saksi Kristen dari Yehuwa sedang menderita pengejaran fisik dan ujian lain selama sepuluh hari. Seperti orang-orang Kristen di Smirna dulu, mereka tidak takut; kita masing-masing juga tidak perlu takut meskipun kesukaran kian memburuk di bumi ini. Kita sudah siap untuk bertekun di bawah penganiayaan dan menerima dengan sukacita bahkan bila ’harta kita dirampas.’ (Ibrani 10:32-34) Dengan mempelajari Firman Allah dan menjadikannya milik kita sendiri, kita akan diperlengkapi untuk berdiri dengan iman yang teguh. Yakinlah bahwa Yehuwa dapat dan akan melindungi saudara dalam integritas saudara. ”Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu.”​—1 Petrus 5:6-11.

      [Catatan Kaki]

      a Kira-kira 60 tahun setelah Yohanes meninggal, Polycarp yang berumur 86 tahun dibakar sampai mati di Smirna karena tidak mau menyangkal kepercayaannya kepada Yesus. The Martyrdom of Polycarp (Kematian Polycarp sebagai Martir), karya yang dianggap sejaman dengan peristiwa ini, menyatakan bahwa ketika kayu dikumpulkan untuk membakar, ”orang-orang Yahudi luar biasa bergairah, sebagaimana memang kebiasaan mereka, dalam membantu hal ini”​—meskipun hukuman mati itu dilakukan pada ”hari Sabat besar.”

      b Lihat The Watchtower tanggal 1 Nopember 1933; 1 dan 15 Oktober, 1 dan 15 Desember 1934; 1 Mei 1983.

  • Berpegang Teguh kepada Nama Yesus
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 9

      Berpegang Teguh kepada Nama Yesus

      PERGAMUS

      1. Sidang mana menerima pesan Yesus yang berikut, dan dalam kota macam apa orang-orang Kristen itu tinggal?

      DENGAN menempuh perjalanan 80 kilometer ke sebelah utara di sepanjang jalan pesisir dari Smirna dan kemudian 24 kilometer ke daerah pedalaman menyusuri lembah Sungai Kaikus, kita sampai di Pergamus, yang sekarang disebut Bergama. Kota itu terkenal dengan kuil Zeus, atau Yupiter. Pada tahun 1800-an, para ahli arkeologi mengangkut altar dari kuil itu ke Jerman, dan sampai sekarang masih dapat dilihat di sana, bersama banyak patung dan gambar-gambar timbul (relief) dari ilah-ilah kafir, di Museum Pergamon, Berlin Timur. Pesan macam apakah yang akan dikirimkan Tuhan Yesus kepada sidang yang ada di tengah-tengah semua penyembahan berhala itu?

      2. Bagaimana Yesus menetapkan identitasnya, dan apa artinya ia mempunyai ’pedang bermata dua’?

      2 Pertama-tama, Yesus menetapkan identitasnya, dengan mengatakan: ”Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua.” (Wahyu 2:12) Di sini Yesus mengulangi gambaran yang diberikan tentang dia di Wahyu 1:16. Sebagai Hakim dan Pelaksana Hukuman, ia akan membinasakan mereka yang menganiaya murid-muridnya. Betapa menghibur jaminan itu! Tetapi, mengenai penghakiman, biarlah mereka yang ada di dalam sidang juga diperingatkan bahwa Yehuwa, yang bertindak melalui ”Malaikat Perjanjian” ini, Yesus Kristus, ”akan segera menjadi saksi” menentang semua orang yang mengaku Kristen namun mempraktekkan penyembahan berhala, imoralitas, dusta, dan ketidakjujuran dan tidak memperhatikan orang-orang yang kekurangan. (Maleakhi 3:1, 5; Ibrani 13:1-3) Nasihat dan teguran yang disampaikan oleh Yesus atas kehendak Allah harus ditaati!

      3. Ibadat palsu apa yang dilakukan di Pergamus, dan bagaimana dapat dikatakan bahwa ”takhta Setan” ada di sana?

      3 Yesus sekarang memberitahu sidang itu: ”Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis [”Setan,” NW].” (Wahyu 2:13a) Memang, orang-orang Kristen itu dikelilingi ibadat yang keji [kepada Setan]. Selain kuil Zeus, ada sebuah kuil untuk Aeskulapius, dewa kesembuhan. Pergamus juga terkenal sebagai pusat ibadat pemujaan kaisar. Kata Ibrani yang diterjemahkan ”Setan” [NW] berarti ”Penentang,” dan ”takhta”-nya melambangkan pemerintahannya atas dunia yang diijinkan ilahi untuk sementara waktu. (Ayub 1:6, catatan kaki New World Translation Reference Bible) Banyaknya penyembahan berhala di Pergamus memperlihatkan bahwa ”takhta” Setan telah ditegakkan di kota itu. Setan pasti marah sekali karena orang-orang Kristen di sana tidak sujud kepadanya dalam ibadat yang nasionalistis!

      4. (a) Pujian apa yang Yesus berikan kepada orang-orang Kristen di Pergamus? (b) Apa yang ditulis oleh utusan Roma Pliny kepada Kaisar Trayan sehubungan dengan perlakuan atas orang-orang Kristen? (c) Meskipun berbahaya, haluan apa yang diambil oleh orang-orang Kristen di Pergamus?

      4 Ya, ”takhta Setan” ada di situ di Pergamus. ”Dan [meskipun begitu, ”NW”],” Yesus melanjutkan, ”engkau berpegang [teguh, ”NW”] kepada namaKu, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepadaKu, juga tidak pada zaman Antipas, saksiKu, yang setia kepadaKu, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.” (Wahyu 2:13b) Benar-benar pujian yang menggugah hati! Pasti Antipas mati sebagai martir karena ia menolak untuk ikut melakukan praktek-praktek spiritisme dan pemujaan kepada kaisar Roma. Tidak lama setelah Yohanes menerima nubuat ini, Pliny Muda, duta pribadi dari Kaisar Trayan dari Roma, menulis kepada Trayan dan menjelaskan cara ia menangani orang-orang yang dituduh sebagai orang Kristen​—suatu prosedur yang disetujui oleh kaisar. Mereka yang menyangkal sebagai orang Kristen dibebaskan setelah, seperti dikatakan Pliny, ”mereka mengikuti kata-kata saya mengucapkan pembacaan doa kepada ilah-ilah, mempersembahkan kemenyan dan anggur kepada patung anda [Trayan] . . . dan, selain itu, mengutuk Kristus.” Siapapun yang didapati sebagai orang Kristen dihukum mati. Meskipun menghadapi bahaya tersebut, orang-orang Kristen di Pergamus tidak menyangkal iman mereka. Mereka ’berpegang teguh kepada nama Yesus’ dengan terus menghormati kedudukannya yang tinggi sebagai Pembenar Yehuwa dan Hakim yang dilantik. Mereka dengan loyal mengikuti jejak kaki Yesus sebagai saksi-saksi Kerajaan.

      5. (a) Pada jaman modern, imbangan apa, dari sistem ibadat berupa pemujaan kaisar, telah menimbulkan ujian yang hebat bagi orang-orang Kristen pada abad ke-20 ini? (b) Bantuan apa yang telah disediakan oleh The Watchtower bagi orang-orang Kristen?

      5 Dalam berbagai kesempatan, Yesus memberitahu bahwa Setan memerintah dunia fasik yang ada sekarang, tetapi karena integritas Yesus, Setan tidak berkuasa atasnya. (Matius 4:8-11; Yohanes 14:30) Dalam abad ke-20 ini, bangsa-bangsa yang kuat, khususnya ”raja negeri Utara” dan ”raja negeri Selatan,” terus berjuang memperebutkan kekuasaan atas dunia. (Daniel 11:40) Semangat patriotis dikobarkan, dan sistem agama berupa penyembahan kepada kaisar mempunyai imbangan pada jaman modern dalam gelombang nasionalisme yang melanda bumi ini. Artikel-artikel mengenai kenetralan dalam The Watchtower terbitan 1 Nopember 1939, dan sekali lagi terbitan dari 1 Nopember 1979 (wIN No. 33), dan 1 September 1986 (wIN-s28), dengan jelas menyatakan ajaran Alkitab mengenai soal ini, dengan memberikan patokan bagi orang-orang Kristen yang ingin berjalan dalam nama Yehuwa dan mengalahkan dunia, seperti yang dilakukan Yesus dengan begitu berani.—Mikha 4:1, 3, 5; Yohanes 16:33; 17:4, 6, 26; 18:36, 37; Kisah 5:29.

      6. Seperti Antipas, bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa telah mengambil sikap yang tegas di jaman modern?

      6 Nasihat sedemikian dibutuhkan dengan sangat mendesak. Dalam menghadapi semangat patriotis yang berlebihan, Saksi-Saksi Yehuwa, kaum terurap maupun rekan-rekan mereka, harus berdiri teguh dalam iman. Di Amerika Serikat, ratusan anak dan guru dikeluarkan dari sekolah karena mereka tidak memberi salut kepada bendera nasional, sedangkan di Jerman Saksi-Saksi itu dianiaya dengan keji karena menolak memberi salut kepada swastika. Seperti telah dibahas, kelompok Nazi Hitler membunuh ribuan hamba Yehuwa yang loyal karena mereka tidak mau ikut dalam penyembahan berhala yang nasionalistis demikian. Pada tahun 1930-an, pada masa kejayaan Jepang dalam penyembahan kaisar menurut agama Shinto, dua rohaniwan perintis menabur banyak benih Kerajaan di Taiwan yang dijajah Jepang. Para penguasa militer menjebloskan mereka ke dalam penjara, dan salah seorang dari mereka meninggal di sana karena perlakuan kejam. Yang satunya belakangan dibebaskan, hanya untuk ditembak dari belakang—seorang Antipas jaman modern. Sampai hari ini, ada negeri-negeri yang menuntut pemujaan lambang-lambang nasional dan pengabdian yang eksklusif kepada Negara. Banyak Saksi remaja dipenjarakan, dan tidak sedikit yang dihukum mati karena sikap mereka yang teguh sebagai orang-orang Kristen yang netral. Jika saudara seorang remaja yang menghadapi masalah sedemikian, pelajarilah Firman Allah setiap hari agar saudara dapat ”beriman sehingga selamat jiwa” (Bode), dengan harapan kehidupan kekal.—Ibrani 10:39–11:1; Matius 10:28-31.

      7. Bagaimana anak-anak di India menghadapi masalah pemujaan nasionalistis, dan dengan hasil apa?

      7 Orang-orang muda di sekolah menghadapi masalah yang sama. Pada tahun 1985, di negara bagian Kerala, India, tiga anak dari Saksi Yehuwa menolak untuk mengkompromikan iman mereka yang didasarkan Alkitab, tidak mau menyanyikan lagu kebangsaan. Mereka berdiri dengan penuh hormat seraya anak-anak lain menyanyi, tetapi meskipun demikian mereka tetap dikeluarkan dari sekolah. Ayah mereka naik banding atas tindakan ini sampai ke Mahkamah Agung India, yang kedua hakimnya memberikan keputusan yang membenarkan anak-anak itu, dan dengan berani menyatakan: ”Tradisi kita mengajarkan toleransi; filsafat kita mengajarkan toleransi; undang-undang kita menjalankan toleransi; jangan kita melemahkan hal itu.” Pemberitaan surat kabar dan tajuk-tajuk rencana yang membela sebagai hasil dari kasus ini, memberitahu seluruh bangsa yang jumlah penduduknya hampir seperlima penduduk bumi ini, bahwa ada orang-orang Kristen di negeri itu yang menyembah Allah yang benar Yehuwa dan bahwa mereka tetap loyal kepada prinsip-prinsip Alkitab.

      Pengaruh-Pengaruh yang Merusak

      8. Teguran keras apa yang menurut Yesus perlu diberikan kepada orang-orang Kristen di Pergamus?

      8 Ya, orang-orang Kristen di Pergamus adalah pemelihara integritas. ”Tetapi,” kata Yesus, ”Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau.” Apa yang telah mereka lakukan sehingga layak mendapat kecaman? Yesus memberitahu kita, ”Di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.”—Wahyu 2:14.

      9. Siapakah Bileam itu, dan bagaimana nasihatnya ”menyesatkan orang Israel”?

      9 Pada jaman Musa, Raja Balak dari Moab telah menyewa Bileam, seorang nabi bukan Israel yang mengetahui beberapa hal tertentu tentang jalan-jalan Yehuwa, untuk mengutuk Israel. Yehuwa menentang Bileam, dengan memaksanya untuk mengucapkan berkat bagi orang Israel dan malapetaka bagi musuh-musuh mereka. Bileam menenangkan kemarahan Balak atas hal itu, dengan menyarankan serangan yang lebih licik: Biarkan wanita-wanita Moab merayu pria-pria Israel untuk melakukan imoralitas seks dan penyembahan berhala kepada ilah palsu Baal dari Peor! Taktik ini berhasil. Murka Yehuwa yang benar menyala, dan Ia memberikan tulah yang membunuh 24.000 orang Israel yang melakukan percabulan itu—suatu tulah yang baru berhenti setelah imam Pinehas mengambil tindakan positif dengan menyingkirkan kejahatan dari Israel.—Bilangan 24:10, 11; 25:1-3, 6-9; 31:16.

      10. Batu-batu sandungan apa telah menyusup ke dalam sidang di Pergamus, dan mengapa orang-orang Kristen tersebut mungkin merasa bahwa Allah akan mengabaikan pelanggaran mereka?

      10 Nah, pada jaman Yohanes, apakah ada batu-batu sandungan yang serupa di Pergamus? Ya ada! Imoralitas dan penyembahan berhala telah menyusup ke dalam sidang. Orang-orang Kristen itu tidak mentaati peringatan Allah yang diberikan melalui rasul Paulus. (1 Korintus 10:6-11) Karena mereka telah bertekun dalam penganiayaan, mungkin mereka merasa bahwa Yehuwa akan mengabaikan pelanggaran seks mereka. Maka Yesus membuat jelas bahwa mereka harus membenci perbuatan demikian.

      11. (a) Terhadap apa hendaknya orang-orang Kristen waspada, dan pemikiran macam apa harus mereka hindari? (b) Selama bertahun-tahun, berapa banyak yang telah dipecat dari sidang Kristen, dan kebanyakan atas dasar apa?

      11 Demikian pula dewasa ini, orang-orang Kristen harus waspada agar tidak ”menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu.” (Yudas 4) Kita wajib membenci apa yang jahat dan ’menyiksa tubuh kita’ untuk menempuh haluan kebajikan Kristen. (1 Korintus 9:27, Bode; Mazmur 97:10; Roma 8:6) Jangan sekali-kali kita berpikir bahwa gairah dalam dinas Allah dan integritas dalam penganiayaan membuat kita boleh melakukan perbuatan seks yang salah. Selama bertahun-tahun, para pelanggar yang dipecat dari sidang Kristen seluas dunia, yang sebagian besar disebabkan oleh imoralitas seks, berjumlah puluhan ribu. Dalam tahun-tahun tertentu bahkan ada lebih banyak daripada yang jatuh di Israel purba karena Baal-Peor. Semoga kita tetap waspada sehingga kita tidak pernah akan termasuk dalam golongan itu!—Roma 11:20; 1 Korintus 10:12.

      12. Seperti hamba-hamba Allah pada masa permulaan, prinsip-prinsip apa yang berlaku bagi orang-orang Kristen dewasa ini?

      12 Yesus juga menegur orang-orang Kristen di Pergamus karena ”makan persembahan berhala.” Apa yang tersangkut dalam hal ini? Mengingat kata-kata Paulus kepada orang-orang Korintus, mungkin ada yang menyalahgunakan kebebasan Kristen mereka dan dengan sengaja melukai hati nurani orang-orang lain. Tetapi, kemungkinan besar, dengan cara tertentu mereka benar-benar ambil bagian dalam upacara-upacara berhala. (1 Korintus 8:4-13; 10:25-30) Orang-orang Kristen yang setia dewasa ini harus memperlihatkan kasih yang tidak mementingkan diri dalam menjalankan kebebasan Kristen mereka, berlaku hati-hati untuk tidak menjadi sandungan bagi orang-orang lain. Tentu, mereka harus menghindari bentuk-bentuk penyembahan berhala modern, seperti misalnya memuja bintang-bintang dari TV, film, dan olahraga, atau menjadikan uang, atau bahkan perut mereka sendiri, sebagai ilah!—Matius 6:24; Filipi 1:9, 10; 3:17-19.

      Hindari Kecenderungan untuk Memecah-belah!

      13. Kata-kata teguran apa yang kemudian Yesus berikan kepada orang-orang Kristen di Pergamus, dan mengapa sidang itu membutuhkannya?

      13 Yesus selanjutnya menegur orang-orang Kristen di Pergamus, dengan mengatakan: ”Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.” (Wahyu 2:15) Sebelumnya, Yesus telah memuji orang-orang Efesus karena mereka membenci perbuatan para pengikut atau sekte ini. Tetapi orang-orang Kristen di Pergamus membutuhkan nasihat untuk tetap menjaga sidang bebas dari pengaruh yang memecah-belah. Mereka harus lebih tegas dalam menjunjung tinggi standar-standar Kristen agar persatuan yang didoakan oleh Yesus di Yohanes 17:20-23 dapat dipelihara. Mereka perlu ”menasihatkan orang di dalam pengajaran yang benar itu, dan menempelak orang yang melawan.”—Titus 1:9, Bode.

      14. (a) Dari masa permulaan, siapa yang harus ditentang sidang Kristen, dan bagaimana rasul Paulus menggambarkan mereka? (b) Kata-kata apa dari Yesus hendaknya ditaati oleh setiap orang yang mungkin cenderung mengikuti kelompok yang memisahkan diri?

      14 Sejak permulaan, sidang Kristen harus berjuang melawan orang-orang murtad yang sombong, yang dengan kata-kata licik dan menyesatkan ’menimbulkan perpecahan dan godaan, bertentangan dengan pengajaran’ yang disediakan melalui saluran Yehuwa (Roma 16:17, 18) Rasul Paulus memperingatkan terhadap ancaman ini dalam hampir semua suratnya.a Pada jaman modern, ketika Yesus telah memulihkan sidang yang sejati kepada kemurnian dan persatuan Kristen, bahaya dari kecenderungan untuk memecah-belah tetap ada. Jadi, setiap orang yang mungkin cenderung mengikuti kelompok yang memisahkan diri, dengan demikian mendirikan suatu sekte, hendaknya mentaati kata-kata Yesus berikut ini: ”Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulutKu ini.”—Wahyu 2:16.

      15. Bagaimana kecenderungan untuk memecah-belah dimulai?

      15 Bagaimana kecenderungan untuk memecah-belah ini dimulai? Mungkin seseorang yang mengaku diri sebagai guru menaburkan keragu-raguan, membantah beberapa kebenaran Alkitab (seperti misalnya bahwa kita berada di hari-hari terakhir), dan dengan demikian satu kelompok memisahkan diri dan mengikuti dia. (2 Timotius 3:1; 2 Petrus 3:3, 4) Atau seseorang mengritik cara Yehuwa melaksanakan pekerjaanNya dan menganjurkan semangat menyayangi diri, dengan mengatakan bahwa pergi dari rumah ke rumah membawa berita Kerajaan tidak berdasarkan Alkitab atau tidak perlu. Ambil bagian dalam dinas sedemikian mengikuti teladan Yesus dan para rasul akan membuat orang-orang ini tetap rendah hati; tetapi, mereka lebih senang memisahkan diri dan bersikap santai, mungkin hanya sewaktu-waktu membaca Alkitab dalam suatu kelompok pribadi. (Matius 10:7, 11-13; Kisah 5:42; 20:20, 21) Orang-orang sedemikian menciptakan gagasan mereka sendiri tentang Peringatan kematian Yesus, perintah Alkitab untuk menjauhkan diri dari darah, merayakan hari-hari raya, dan penggunaan tembakau. Selain itu, mereka merendahkan nama Yehuwa; dalam waktu yang sangat singkat mereka kembali lagi kepada jalan-jalan yang serba boleh dari Babel Besar. Lebih buruk lagi, ada yang digerakkan oleh Setan untuk melawan dan ”memukul [sesama, NW] hamba-hamba lain,” bekas saudara-saudara mereka.—Matius 24:49; Kisah 15:29; Wahyu 17:5.

      16. (a) Mengapa orang-orang yang goyah karena pengaruh orang-orang murtad hendaknya cepat bertobat? (b) Apa yang akan terjadi atas mereka yang tidak mau bertobat?

      16 Setiap orang yang menjadi goyah karena pengaruh orang-orang murtad hendaknya segera mentaati seruan Yesus untuk bertobat! Propaganda orang-orang murtad harus ditolak sebagai sesuatu yang memang beracun! Dasarnya ialah iri hati dan kebencian, bertentangan dengan kebenaran-kebenaran yang adil, suci, dan pengasih yang Yesus sajikan kepada sidangnya. (Lukas 12:42; Filipi 1:15, 16; 4:8, 9) Tentang orang-orang yang tidak mau bertobat, Tuhan Yesus benar-benar akan ”memerangi mereka dengan pedang yang di mulutNya.” Ia menyaring rakyatnya untuk memelihara persatuan yang ia doakan pada malam terakhir ia bersama murid-muridnya di bumi. (Yohanes 17:20-23, 26) Karena orang-orang yang murtad menolak nasihat yang pengasih dan bantuan yang diberikan oleh bintang-bintang di tangan kanannya, Yesus mengadili dan menghukum mereka ”teramat sangat” (Bode), dengan mencampakkan mereka kepada ”kegelapan yang paling gelap.” Mereka dipecat, tidak dapat lagi menjadi ragi di antara umat Allah.—Matius 24:48-51; 25:30; 1 Korintus 5:6, 9, 13; Wahyu 1:16.

      ’Manna yang Tersembunyi dan Batu Putih’

      17. Pahala apa yang tersedia bagi orang-orang Kristen terurap yang ”menang,” dan apa yang perlu diatasi oleh orang-orang Kristen di Pergamus?

      17 Pahala yang mulia menantikan semua orang yang mentaati nasihat Yesus, yang diberikan melalui petunjuk roh suci Yehuwa. Dengarkan! ”Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya.” (Wahyu 2:17) Jadi, orang-orang Kristen di Pergamus, seperti orang-orang Kristen di Smirna, dianjurkan untuk ”menang.” Jika mereka ingin berhasil, mereka yang di Pergamus, di tempat takhta Setan berada, harus menjauhi penyembahan berhala. Mereka harus mengalahkan imoralitas, kecenderungan untuk memecah-belah, dan kemurtadan yang dihubungkan dengan Balak, Bileam, dan sekte Nikolaus. Dengan berbuat demikian, orang-orang Kristen yang terurap itu akan diundang untuk makan dari ”manna yang tersembunyi.” Apa artinya ini?

      18, 19. (a) Apa manna yang Yehuwa sediakan bagi orang-orang Israel? (b) Manna apa yang tersembunyi? (c) Apa yang dilambangkan dengan makan dari manna yang tersembunyi?

      18 Pada jaman Musa, Yehuwa menyediakan manna untuk memelihara orang-orang Israel selama perjalanan mereka di padang gurun. Manna itu tidak tersembunyi, karena tiap pagi—kecuali pada hari Sabat—manna itu muncul secara mujizat, seperti serpihan salju yang menutupi bumi. Ini merupakan persediaan ilahi agar orang-orang Israel dapat tetap hidup. Sebagai peringatan, Yehuwa memerintahkan agar Musa menyimpan sedikit ”roti” ini dalam sebuah bejana emas di dalam tabut perjanjian suci ”turun temurun [”sepanjang generasi-generasi Israel,” NW].”—Keluaran 16:14, 15, 23, 26, 33; Ibrani 9:3, 4.

      19 Benar-benar suatu lambang yang cocok! Manna ini tersembunyi dalam ruang Maha Kudus dari tabernakel, tempat yang cahaya mujizat menyinari penutup Tabut itu yang melambangkan kehadiran Yehuwa sendiri. (Keluaran 26:34) Tidak seorang pun diijinkan masuk ke tempat suci itu untuk makan manna yang tersembunyi. Tetapi, Yesus mengatakan bahwa para pengikutnya yang terurap yang menang akan makan ”manna yang tersembunyi.” Seperti Kristus sebelum mereka, mereka ”bukan [akan] masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri.” (Ibrani 9:12, 24) Pada waktu mereka dibangkitkan, mereka akan mengenakan peri tidak berkebinasaan dan tidak berkematian—persediaan Yehuwa yang menakjubkan, yang dilambangkan dengan diberinya mereka ”manna yang tersembunyi” yang tidak dapat rusak. Betapa besar hak istimewa dari kelompok kecil orang-orang yang menang tersebut!—1 Korintus 15:53-57.

      20, 21. (a) Apa yang dilambangkan dengan diberikannya sebuah batu putih kepada orang-orang Kristen terurap? (b) Karena hanya ada 144.000 batu putih, harapan apa yang dimiliki oleh kumpulan besar?

      20 Mereka juga menerima sebuah ”batu putih.” Dalam pengadilan Roma, batu-batu digunakan untuk menyatakan keputusan.b Batu putih berarti kebebasan, sedangkan batu hitam berarti hukuman, sering kali hukuman mati. Yesus memberikan ”batu putih” kepada orang-orang Kristen di Pergamus berarti bahwa ia menilai mereka tidak bersalah, murni, dan bersih. Tetapi kata-kata Yesus bisa mempunyai arti lebih jauh. Pada jaman Roma, batu-batu juga digunakan seperti karcis untuk dapat menghadiri peristiwa-peristiwa penting. Demikian pula batu putih dapat menunjukkan sesuatu yang sangat istimewa bagi orang Kristen terurap yang menang—ia diterima ke tempat yang terhormat di surga pada waktu perkawinan Anak Domba. Hanya 144.000 dari batu-batu demikian yang disediakan.—Wahyu 14:1; 19:7-9.

      21 Apakah ini berarti bahwa saudara tidak akan diperhatikan jika saudara salah seorang dari kumpulan besar dari rekan-rekan sesama penyembah? Sama sekali tidak! Meskipun tidak menerima batu putih yang berarti diterima ke dalam surga, saudara dapat, jika saudara bertekun, keluar dari kesusahan yang besar, ambil bagian dalam pekerjaan yang menggembirakan yaitu memulihkan Firdaus di bumi. Bersama saudara dalam pekerjaan ini akan ada orang-orang setia dari jaman pra-Kristen dan mereka dari domba-domba lain yang mungkin belum lama ini meninggal, yang semuanya dibangkitkan. Akhirnya, semua orang mati lain yang telah ditebus akan mendapat perkenan dengan dibangkitkan kepada kehidupan di bumi firdaus.—Mazmur 45:17; Yohanes 10:16; Wahyu 7:9, 14.

      22, 23. Apa makna dari nama yang tertulis pada batu yang diberikan kepada orang-orang Kristen terurap, dan anjuran apa yang seharusnya diberikan oleh hal ini?

      22 Apa nama baru yang tertulis pada batu itu? Nama merupakan sarana untuk mengenali seseorang dan membedakannya dari orang-orang lain. Orang-orang Kristen terurap menerima batu itu setelah mereka mengakhiri kehidupan mereka di bumi sebagai pemenang. Maka jelas bahwa nama di atas batu itu ada hubungannya dengan hak istimewa mereka untuk dipersatukan dengan Yesus di surga—kedudukan yang sangat akrab berupa dinas Kerajaan yang patut dihargai sepenuhnya dan dinikmati hanya oleh mereka yang mewarisi Kerajaan surgawi. Jadi, ini sebuah nama, atau jabatan, ”yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya.”—Bandingkan Wahyu 3:12.

      23 Benar-benar suatu dorongan bagi golongan Yohanes untuk ”mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat” dan menerapkannya! Dan betapa hal ini menganjurkan rekan-rekan mereka, kumpulan besar, untuk terus melayani dengan setia bersama mereka seraya kumpulan ini masih dapat menikmati persahabatan dengan mereka di bumi ini dan ambil bagian bersama mereka dalam mengumumkan Kerajaan Yehuwa!

      [Catatan Kaki]

      a Lihat juga 1 Korintus 3:3, 4, 18, 19; 2 Korintus 11:13; Galatia 4:9; Efesus 4:14, 15; Filipi 3:18, 19; Kolose 2:8; 1 Tesalonika 3:5; 2 Tesalonika 2:1-3; 1 Timotius 6:3-5; 2 Timotius 2:17; 4:3, 4; Titus 1:13, 14; 3:10; Ibrani 10:26, 27.

      b Lihat Kisah 26:10 dan catatan kaki dalam New World Translation Reference Bible.

  • Membenci ”Segala Perkara Iblis yang Dalam-Dalam”
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 10

      Membenci ”Segala Perkara Iblis yang Dalam-Dalam”

      TIATIRA

      1. Bagaimana letak Tiatira dalam hubungan dengan sidang-sidang lain, dan bagaimana lingkungan agama di sekitarnya?

      KIRA-KIRA 64 kilometer di sebelah tenggara Bergama (Pergamus) di Turki terdapat kota Akhisar yang sedang berkembang. Kurang lebih 1.900 tahun yang lalu, kota ini merupakan lokasi dari Tiatira. Seorang pengawas keliling dengan mudah dapat mencapai Tiatira melalui daerah pedesaan dari Pergamus dan kemudian pergi ke sidang-sidang lain yang ada dalam wilayah dari Wahyu pasal 3—Sardis, Filadelfia, dan Laodikia. Tidak seperti Pergamus, Tiatira nampaknya bukan merupakan pusat penyembahan kepada kaisar, tetapi kota ini juga mempunyai kuil-kuil dan tempat-tempat ibadat yang dibaktikan kepada ilah-ilah kafir. Tiatira terkenal sebagai pusat perdagangan komersial.

      2, 3. (a) Apa yang dicatat sebelumnya tentang seorang Tiatira yang menjadi Kristen? (b) Pernyataan bahwa Yesus adalah ”Anak Allah” dan bahwa ”mataNya bagaikan nyala api” mempunyai makna penting apa bagi orang-orang Kristen di Tiatira?

      2 Ketika Paulus mengabar di Makedonia, ia bertemu dengan seorang wanita Tiatira bernama Lidia, seorang penjual kain ungu. Lidia dan seluruh keluarganya dengan senang hati menerima berita yang dikabarkan Paulus dan memperlihatkan sikap suka memberi tumpangan yang luar biasa. (Kisah 16:14, 15) Menurut catatan ia menjadi orang Tiatira pertama yang menerima Kekristenan. Lambat-laun, kota itu sendiri mempunyai sidang dari orang-orang Kristen. Yesus menujukan pesannya yang terpanjang ke sana: ”Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mataNya bagaikan nyala api dan kakiNya bagaikan tembaga [bergilap, ”Bode”].”—Wahyu 2:18.

      3 Ini satu-satunya ayat dalam buku Wahyu yang menyebut istilah ”Anak Allah,” meskipun di bagian-bagian lain Yesus memang menyebut Yehuwa sebagai ”BapaKu.” (Wahyu 2:27; 3:5, 21) Penggunaan gelar itu di sini kemungkinan mengingatkan orang-orang Kristen di Tiatira akan keakraban Yesus dengan Yehuwa. Putra ini ”mataNya bagaikan nyala api”—peringatan kepada orang-orang Kristen di Tiatira bahwa penghukumannya akan menyala terhadap segala sesuatu yang ia lihat mencemarkan sidang. Dengan dua kali menyebut mengenai kakinya yang mengkilap bagaikan tembaga, ia menandaskan teladan kesetiaannya sendiri yang menonjol pada waktu hidup di bumi. Orang-orang Kristen di Tiatira pasti mentaati nasihatnya, dan demikianlah seharusnya kita dewasa ini!—1 Petrus 2:21.

      4, 5. (a) Mengapa Yesus dapat memuji orang-orang Kristen di Tiatira? (b) Bagaimana sidang di Tiatira merupakan ciri khas dari 54.000 lebih sidang dari Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini?

      4 Senang sekali bahwa Yesus dapat memuji orang-orang di Tiatira. Ia mengatakan: ”Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.” (Wahyu 2:19) Tidak seperti orang-orang Efesus, orang-orang Kristen terurap di sana tidak kehilangan kasih mereka yang mula-mula untuk Yehuwa. Iman mereka kuat. Selain itu, pekerjaan mereka lebih banyak daripada sebelumnya, dan seperti ketiga sidang yang terdahulu, orang-orang Kristen di Tiatira bertekun. Benar-benar ciri khas dari hampir 100.000 sidang Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh bumi dewasa ini! Kasih kepada Yehuwa memancar dengan terang, karena kegairahan dalam pelayanan meliputi organisasi, menggerakkan tua dan muda. Suatu jumlah yang terus meningkat mencurahkan tenaga sebagai perintis-perintis, dengan demikian secara bijaksana menggunakan waktu yang masih ada untuk memberitakan harapan yang mulia dari Kerajaan Allah yang akan datang!—Matius 24:14; Markus 13:10.

      5 Selama puluhan tahun, banyak orang yang setia, dari kaum sisa terurap maupun kumpulan besar, telah memperlihatkan ketekunan yang patut ditiru dalam dinas Allah, seraya dunia di sekeliling mereka tenggelam makin lama makin dalam kepada kegelapan yang tanpa harapan. Namun marilah kita tetap kuat hati! Wahyu meneguhkan kesaksian dari nabi-nabi Allah sebelumnya. ”Sudah dekat hari [Yehuwa] yang hebat itu, sudah dekat dan datang dengan cepat sekali.”—Zefanya 1:14; Yoel 2:1; Habakuk 2:3; Wahyu 7:9; 22:12, 13.

      ”Wanita Izebel”

      6. (a) Meskipun ada segi-segi yang patut dipuji, problem apa yang Yesus amati di sidang di Tiatira yang perlu segera diperhatikan? (b) Siapakah Izebel itu, dan apakah ia berhak mengaku sebagai nabiah?

      6 Mata Yesus yang menyala-nyala menembus lebih jauh. Ia mengamati sesuatu yang perlu segera mendapat perhatian. ”Tetapi,” katanya kepada orang-orang Kristen di Tiatira, ”Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hambaKu supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.” (Wahyu 2:20) Pada abad kesepuluh S.M., Ratu Izebel, seorang penyembah Baal istri Raja Ahab dari Israel, mempunyai nama buruk karena cara-caranya yang suka membunuh, suka berzinah, dan suka menguasai. Yehu, sebagai orang yang diurapi Yehuwa, menghukum mati wanita ini. (1 Raja 16:31; 18:4; 21:1-16; 2 Raja 9:1-7, 22, 30, 33) Izebel yang menyembah berhala tidak dapat mengaku sebagai nabiah. Ia tidak seperti Miryam dan Debora, yang melayani sebagai nabiah yang setia di Israel. (Keluaran 15:20, 21; Hakim 4:4; 5:1-31) Dan roh Yehuwa tidak menggerakkan dia untuk bernubuat sebagaimana roh itu menggerakkan Hana yang sudah lanjut usia dan empat putri Filipus sang penginjil.—Lukas 2:36-38; Kisah 21:9.

      7. (a) Dengan menyebut ”wanita Izebel” itu, Yesus jelas memaksudkan pengaruh apa? (b) Bisa jadi bagaimana beberapa wanita yang bergabung telah membenarkan haluan mereka yang keras kepala?

      7 Maka jelas, ”wanita Izebel” yang mengaku sebagai nabiah di Tiatira adalah seorang penipu. Ia tidak mendapat dukungan dari roh Allah. Siapakah dia? Kemungkinan, ia seorang wanita atau kelompok wanita yang memberikan pengaruh merusak dan tanpa malu di sidang. Beberapa wanita yang bergabung mungkin telah melibatkan para anggota sidang dalam imoralitas, seraya mereka dengan terang-terangan membenarkan haluan mereka yang keras kepala dengan memutarbalikkan ayat-ayat Alkitab. Mereka benar-benar menubuatkan kepalsuan! Mereka akan mempengaruhi orang-orang lain agar jatuh ke dalam cara-cara mereka sendiri yaitu ”percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.” (Kolose 3:5) Mereka akan memperbolehkan orang-orang di sidang memuaskan hawa nafsu dalam gaya hidup yang imoral, memikirkan diri sendiri, seperti yang sekarang disetujui, atau pura-pura tidak dilihat, dalam kebanyakan dari agama-agama Susunan Kristen.

      8. (a) Apa pernyataan Yesus tentang ”Izebel” di Tiatira? (b) Bagaimanakah pengaruh wanita yang tidak pantas terlihat pada jaman modern?

      8 Yesus selanjutnya memberitahu para penatua di Tiatira: ”Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya. Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.” (Wahyu 2:21, 22) Sama seperti Izebel yang dulu jelas telah menguasai Ahab dan kemudian menentang Yehu, pelaksana penghukuman Allah, demikian pula pengaruh wanita ini mungkin akan mencoba untuk memanipulasi para suami dan para penatua. Rupanya, para penatua di Tiatira bersikap toleran terhadap pengaruh Izebel yang tidak bersahaja ini. Yesus di sini memberikan peringatan yang keras kepada mereka, dan juga kepada sidang dari umat Yehuwa seluas dunia dewasa ini. Pada jaman modern, beberapa dari wanita-wanita yang keras kepala sedemikian telah mendorong suami mereka untuk menjadi orang-orang murtad dan bahkan telah menuntut tindakan pengadilan terhadap hamba-hamba Yehuwa yang setia.—Bandingkan Yudas 5-8.

      9. (a) Mengapa kata-kata Yesus tentang Izebel tidak memberikan gambaran yang buruk tentang semua wanita di sidang? (b) Hanya pada keadaan apa pengaruh Izebel muncul?

      9 Hal ini sama sekali tidak memberikan gambaran yang buruk tentang wanita-wanita yang setia di sidang Kristen. Pada jaman sekarang, bagian besar dari pekerjaan kesaksian dilaksanakan oleh saudari-saudari yang setia; melalui pelajaran-pelajaran Alkitab rumahan yang mereka pimpin, mereka membawa banyak sekali orang baru ke dalam sidang. Allah sendiri memberkati penyelenggaraan ini, seperti ditunjukkan oleh Mazmur 68:12: ”[Yehuwa] menyampaikan sabda; orang-orang [”para wanita,” BIS, ayat 11] yang membawa kabar baik itu merupakan tentara yang besar.” Para suami dapat dipengaruhi ke arah yang baik melalui tingkah laku istri mereka yang lemah lembut, penuh hormat, yang ”sangat berharga di mata Allah.” (1 Petrus 3:1-4) Istri yang cakap dan rajin, dipuji oleh Raja Lemuel. (Amsal 31:10-31) Hanya bila wanita-wanita melewati batas dengan membujuk pria-pria atau dengan menantang atau mengabaikan kekepalaan, pengaruh Izebel itu timbul.—Efesus 5:22, 23; 1 Korintus 11:3.

      10. (a) Mengapa Izebel dan anak-anaknya mendapat hukuman? (b) Dalam keadaan yang berbahaya apa mereka yang menjadi anak-anak Izebel berada, dan apa yang harus dilakukan orang-orang tersebut?

      10 Menunjuk kepada ”wanita Izebel” itu, Yesus melanjutkan: ”Dan anak-anaknya akan Kumatikan [dengan bela sampar yang mematikan, ”NW”] dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin [”ginjal,” NW] dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.” (Wahyu 2:23) Yesus telah memberikan Izebel dan anak-anaknya waktu untuk bertobat, tetapi mereka berkeras dalam jalan-jalan mereka yang imoral dan karena itu harus mendapat hukuman. Ada berita yang penuh kuasa di sini bagi orang-orang Kristen dewasa ini. Mereka yang meniru Izebel, tidak soal pria atau wanita, dan karena itu menjadi anak-anaknya dengan melanggar prinsip-prinsip Alkitab mengenai kekepalaan dan moral atau bersikap keras kepala sehingga mengabaikan penyelenggaraan teokratis, secara rohani berada dalam keadaan sakit yang berbahaya. Memang, jika orang sedemikian meminta para penatua di sidang untuk berdoa baginya, ”doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia”—asalkan ia dengan rendah hati bertindak selaras dengan doa-doa tersebut. Namun jangan seorang pun berpikir bahwa ia (pria atau wanita) dapat mengelabui Allah atau Kristus dengan mencoba menyembunyikan kelakuan yang imoral atau dengan berpura-pura memberikan penampilan bergairah dalam dinas.—Yakobus 5:14, 15.

      11. Bagaimana sidang-sidang dewasa ini dibantu untuk waspada terhadap menyusupnya pengaruh wanita yang tidak sah?

      11 Untunglah, kebanyakan sidang dari Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini sadar terhadap bahaya ini. Para penatua waspada terhadap kecenderungan ke arah sikap yang tidak teokratis dan perbuatan salah. Mereka berusaha membantu pria-pria maupun wanita-wanita yang berada dalam bahaya agar mereka dapat membina kerohanian dan membuat penyesuaian sebelum terlambat. (Galatia 5:16; 6:1) Dengan kasih dan tegas, para pengawas Kristen ini mencegah usaha apapun dari kaum wanita untuk membentuk kelompok-kelompok dengan tujuan memperkembangkan tindakan-tindakan yang serupa dengan gerakan pembebasan wanita. Selain itu, nasihat yang tepat pada waktunya diberikan secara berkala dalam publikasi-publikasi Lembaga Menara Pengawal.a

      12. Dalam hal apa golongan Yohanes dewasa ini memperlihatkan gairah yang serupa dengan gairah Yehu?

      12 Namun, jika ada imoralitas yang serius, dan khususnya apabila hal ini menjadi kebiasaan, para pedosa yang tidak bertobat harus dipecat. Kita ingat gairah Yehu dalam menyingkirkan semua bekas-bekas pengaruh Izebel di Israel. Demikian pula, golongan Yohanes dewasa ini mengambil tindakan tegas, memberikan teladan untuk rekan-rekan ”Yonadab” mereka dan memperlihatkan diri jauh berbeda dari rohaniwan-rohaniwan Susunan Kristen yang bersikap serba boleh.—2 Raja 9:22, 30-37; 10:12-17.

      13. Apa yang akan terjadi atas mereka yang menyerah kepada pengaruh wanita yang salah?

      13 Sebagai Utusan dan Hakim Yehuwa, Anak Allah bertindak dengan tepat dalam menyingkapkan Izebel modern dan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit, karena penyakit rohaninya memang benar-benar kronis. (Maleakhi 3:1, 5) Mereka yang telah menyerah kepada pengaruh wanita yang salah ini juga akan menderita kesusahan yang besar—kesedihan karena dipecat, dikucilkan dari sidang Kristen seolah-olah mati. Jika mereka tidak bertobat, berpaling, dan diterima kembali ke dalam sidang, mereka juga akan menghadapi kematian jasmani melalui ”bela sampar yang mematikan”—selambat-lambatnya, dalam sengsara besar. Sementara itu, pemulihan masih mungkin jika mereka benar-benar bertobat dari perbuatan salah mereka.—Matius 24:21, 22; 2 Korintus 7:10.

      14. (a) Bagaimana Yesus menggunakan para penatua untuk menangani problem-problem tertentu, seperti misalnya pengaruh Izebel? (b) Bagaimana hendaknya sidang mendukung para penatua yang menangani problem-problem sedemikian?

      14 ”Semua jemaat” harus mengetahui bahwa Yesus menyelidiki ”ginjal,” perasaan yang paling dalam, dan ”hati,” batin manusia yang tersembunyi, termasuk motif-motif yang sebenarnya. Untuk itu, ia menggunakan bintang-bintang, atau para penatua yang dipercaya, dalam menangani problem-problem tertentu, seperti misalnya pengaruh Izebel apapun yang muncul. (Wahyu 1:20) Setelah para penatua dengan saksama memeriksa masalah semacam ini dan memberikan keputusan, pribadi-pribadi tidak layak untuk menyelidiki mengapa dan untuk alasan apa tindakan itu diambil. Semua hendaknya dengan rendah hati menerima cara para penatua menangani masalah-masalah itu dan terus mendukung bintang-bintang sidang ini. Keloyalan kepada Yehuwa dan penyelenggaraan organisasiNya akan mendapat pahala. (Mazmur 37:27-29; Ibrani 13:7, 17) Bagi saudara sendiri, semoga saudara mendapat berkat pada waktu Yesus membalaskan kepada setiap orang masing-masing menurut perbuatannya.—Lihat juga Galatia 5:19-24; 6:7-9.

      ’Peganglah dengan Teguh Apa yang Ada Padamu’

      15. (a) Apa yang Yesus katakan kepada mereka yang tidak dirusak oleh Izebel? (b) Apa yang memperlihatkan bahwa tidak semua yang mengaku Kristen pada tahun 1918 dulu telah dicemari oleh Susunan Kristen yang murtad?

      15 Kata-kata Yesus berikut memberikan hiburan: ”Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis [”segala perkara Iblis yang dalam-dalam,” Bode], kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu. Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.” (Wahyu 2:24, 25) Ada orang-orang setia di Tiatira yang tidak dipengaruhi oleh Izebel. Demikian pula, selama 40 tahun sebelum 1918 dan sejak itu, tidak semua orang yang mengaku Kristen bersikap toleran terhadap haluan yang imoral dan bejat yang begitu merajalela dalam Susunan Kristen. Kelompok kecil dari Siswa-Siswa Alkitab, yang sekarang dikenal sebagai Saksi-Saksi Yehuwa, yang berusaha membantu para anggota gereja untuk melihat asal-usul yang tidak bersifat Kristen dari banyak doktrin-doktrin Susunan Kristen, telah mengambil tindakan untuk membersihkan diri dari semua kepercayaan dan praktek-praktek bersifat Babel yang diterima melalui Susunan Kristen yang murtad. Ini termasuk ajaran yang serba bebas dari ”wanita Izebel” itu.

      16. Meskipun Yesus dan badan pimpinan Kristen abad pertama tidak menambahkan beban lain lagi, hal-hal apa harus dihindari?

      16 Golongan Yohanes dewasa ini juga menganjurkan rekan-rekan mereka, kumpulan besar, agar waspada terhadap pengaruh yang imoral, seperti yang terdapat dalam dunia hiburan yang merendahkan martabat. Tidak perlu menonton atau mengalami kebejatan hanya karena ingin tahu atau untuk mempelajari apa yang harus dihindari. Haluan yang bijaksana ialah untuk menjauhkan diri dari ”segala perkara Iblis yang dalam-dalam.” Seperti dikatakan Yesus: ”Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.” Ini mengingatkan kita akan keputusan dari badan pimpinan Kristen di abad pertama: ”Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik.” (Kisah 15:28, 29) Demi kesejahteraan rohani, hindari agama palsu, penyalahgunaan darah (seperti dalam transfusi darah), dan imoralitas! Maka kesehatan jasmani saudara kemungkinan besar juga akan dilindungi.

      17. (a) Bagaimana Setan telah menggoda orang-orang dewasa ini dengan ’perkara yang dalam-dalam’? (b) Bagaimana seharusnya sikap kita terhadap ’perkara yang dalam-dalam’ dari dunia Setan yang canggih?

      17 Setan mempunyai ’perkara yang dalam-dalam’ lain dewasa ini, seperti misalnya spekulasi dan filsafat yang rumit yang membuat kaum cendekiawan terpesona. Selain pemikiran yang serba boleh dan imoral, ini termasuk spiritisme dan teori evolusi. Bagaimana pandangan Pencipta yang mahabijaksana terhadap ’perkara yang dalam-dalam’ ini? Rasul Paulus mengutip kata-kataNya yang berbunyi: ”Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat.” Bertentangan dengan itu, ”perkara Allah yang dalam-dalam” adalah sederhana, jelas, dan menghangatkan hati. Orang-orang Kristen yang bijaksana menjauhi ’perkara yang dalam-dalam’ dari dunia Setan yang canggih. Ingat, ”dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”—1 Korintus 1:19; lihat juga Kingdom Interlinear; 2:10, Bode; 1 Yohanes 2:17.

      18. Berkat-berkat apa yang Yesus janjikan kepada orang-orang Kristen terurap yang tetap setia sampai akhir, dan hak istimewa apa dimiliki oleh orang-orang yang dibangkitkan ini di Armagedon?

      18 Kepada orang-orang Kristen di Tiatira, Yesus sekarang mengucapkan kata-kata yang hangat. Kata-kata tersebut juga menganjurkan orang-orang Kristen terurap dewasa ini: ”Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaanKu sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk—sama seperti yang Kuterima dari BapaKu.” (Wahyu 2:26, 27) Benar-benar suatu hak istimewa yang menakjubkan! Wewenang yang diterima para pemenang yang terurap pada waktu mereka dibangkitkan ialah untuk bersama-sama Yesus mengayunkan ”tongkat besi” berupa kebinasaan atas bangsa-bangsa yang memberontak di Armagedon. Dalam keadaan terbaik, daya ledak nuklir dari bangsa-bangsa itu akan meletup-letup seperti petasan yang basah pada waktu Kristus menghancurkan musuh-musuhnya sampai berkeping-keping seperti ia menghancurkan bejana-bejana tanah liat.—Mazmur 2:8, 9; Wahyu 16:14, 16; 19:11-13, 15.

      19. (a) Siapa gerangan ”bintang timur” itu, dan bagaimana ia akan diberikan kepada mereka yang menang? (b) Anjuran apa diberikan kepada kumpulan besar?

      19 Yesus menambahkan: ”Dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.” (Wahyu 2:28) Yesus sendiri belakangan menjelaskan apa ”bintang” ini, dengan mengatakan: ”Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang.” (Wahyu 22:16) Ya, Yesuslah yang menggenapi nubuat yang Yehuwa paksakan dari bibir Bileam yang enggan mengucapkannya: ”Bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel.” (Bilangan 24:17) Bagaimana Yesus akan memberikan ”bintang timur” kepada mereka yang menang? Rupanya, dengan memberikan dirinya kepada mereka, dengan membawa mereka ke dalam hubungan yang paling akrab, paling erat dengannya. (Yohanes 14:2, 3) Pasti suatu dorongan yang kuat untuk bertekun! Hal ini juga membangkitkan semangat dari kumpulan besar untuk mengetahui bahwa ”bintang timur yang gilang-gemilang itu” tidak lama lagi akan menjalankan wewenangnya sebagai raja dalam memulihkan Firdaus di bumi ini!

      Peliharalah Integritas

      20. Perkembangan apa dalam Susunan Kristen mengingatkan kita akan beberapa kelemahan dari sidang Tiatira?

      20 Pesan ini pasti telah menganjurkan orang-orang Kristen di Tiatira. Coba bayangkan—Putra Allah yang telah dimuliakan di surga secara pribadi berbicara kepada orang-orang Kristen di Tiatira mengenai beberapa dari problem mereka! Pasti, sedikitnya beberapa di sidang menyambut penggembalaan yang penuh kasih seperti itu. Berita yang paling panjang dari ketujuh pesan lainnya ini juga membantu kita mengenali sidang Kristen yang sejati dewasa ini. Pada tahun 1918 ketika Yesus datang ke bait Yehuwa untuk menghakimi, mayoritas terbesar dari organisasi-organisasi yang mengaku Kristen dicemari oleh penyembahan berhala dan imoralitas rohani. (Yakobus 4:4) Ada yang mendasarkan kepercayaan mereka pada ajaran dari wanita-wanita yang berkemauan keras dari abad ke-19, seperti misalnya Ellen White dari kelompok Advent Hari Ketujuh dan Mary Baker Eddy dari Christian Scientists, dan belakangan ini banyak wanita telah berkhotbah dari mimbar. (Pertentangkan 1 Timotius 2:11, 12.) Di antara kelompok-kelompok Katolik yang berbeda, Maria sering dihormati melebihi Allah dan Kristus. Yesus tidak menghormati Maria dengan cara demikian. (Yohanes 2:4; 19:26) Dapatkah organisasi-organisasi yang menerima pengaruh wanita sedemikian yang tidak berwenang benar-benar diterima sebagai Kristen?

      21. Pelajaran apakah yang ada bagi pribadi-pribadi dalam pesan Yesus kepada sidang Tiatira?

      21 Orang-orang Kristen secara pribadi, dari golongan Yohanes ataupun domba-domba lain, ada baiknya memikirkan berita ini. (Yohanes 10:16) Ada yang mungkin merasa tergoda untuk mengikuti haluan yang mudah, seperti dilakukan murid-murid dari Izebel di Tiatira itu. Ada juga godaan untuk berkompromi. Dewasa ini, masalah-masalah seperti makan produk-produk darah atau menerima transfusi darah harus dihadapi. Ada yang mungkin merasa bahwa gairah dalam dinas pengabaran atau memberikan khotbah-khotbah membuat mereka berhak untuk tidak terlalu tegas dalam bidang-bidang lain, seperti misalnya menonton film-film dan video tape yang keras dan imoral, atau berlebihan dalam minum minuman keras. Peringatan Yesus kepada orang-orang Kristen di Tiatira memberitahu kita agar tidak bertindak bebas seperti itu. Yehuwa ingin agar kita bersih, sepenuh jiwa, tidak terbagi, seperti banyak orang Kristen di Tiatira.

      22. Bagaimana Yesus menandaskan pentingnya mendengarkan?

      22 Akhirnya, Yesus mengumumkan: ”Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.” (Wahyu 2:29) Untuk keempat kali, Yesus di sini mengulangi refrain (ulangan) yang menggugah ini, dan hal itu akan mengakhiri ketiga pesan yang masih akan menyusul. Apakah saudara mempunyai telinga yang mau mendengarkan? Maka teruslah dengarkan dengan sungguh-sungguh seraya Allah, melalui rohNya, terus memberikan nasihat melalui saluranNya.

      [Catatan Kaki]

      a Lihat, misalnya, artikel ”Para Wanita Kristen yang Setia—Penyembah Allah yang Berharga” dalam Menara Pengawal terbitan 1 November 2003.

  • Apakah Nama Saudara Ada dalam Kitab Kehidupan?
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 11

      Apakah Nama Saudara Ada dalam Kitab Kehidupan?

      SARDIS

      1. Bagaimana keadaan rohani dari sidang di Sardis, dan bagaimana Yesus memulai beritanya?

      KIRA-KIRA 48 kilometer di sebelah selatan Akhisar (Tiatira) modern terletak sidang berikut yang akan menerima berita dari Yesus yang telah dimuliakan: Sardis. Pada abad keenam sebelum Tarikh Masehi, kota ini adalah ibukota yang megah dari kerajaan Libia jaman purba dan tempat kedudukan Raja Kroesus yang luar biasa kaya. Pada jaman Yohanes, kota ini telah jatuh dalam masa-masa yang sukar, dan semaraknya sebelum itu di bawah Kroesus hanya tinggal sejarah belaka. Demikian pula, sidang Kristen di sana telah menjadi miskin secara rohani. Untuk pertama kali Yesus tidak memulai beritanya dengan kata-kata pujian. Sebaliknya, ia mengatakan: ”Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!”​—Wahyu 3:1.

      2. (a) Apa makna penting bagi orang-orang Kristen di Sardis bahwa Yesus mempunyai ”ketujuh Roh”? (b) Reputasi apa dimiliki sidang Sardis, namun apa fakta-faktanya?

      2 Mengapa Yesus memperkenalkan dirinya sebagai pribadi ”yang memiliki ketujuh Roh”? Karena roh-roh ini melambangkan roh suci Yehuwa yang mengalir dengan limpah. Belakangan, Yohanes menggambarkan mereka juga sebagai ’tujuh mata,’ menunjukkan penglihatan menyelidik yang dikaruniakan roh kudus Allah kepada Yesus. (Wahyu 5:6) Maka, ia dapat menyingkapkan dan menangani keadaan apapun yang terjadi. (Matius 10:26; 1 Korintus 4:5) Sidang di Sardis mempunyai reputasi berada dalam keadaan hidup, aktif. Tetapi Yesus dapat melihat bahwa sidang ini mati secara rohani. Jelas, kebanyakan dari para anggotanya telah jatuh kembali ke dalam sikap acuh tak acuh yang sama seperti keadaan mereka sebelum menjadi orang Kristen.—Bandingkan Efesus 2:1-3; Ibrani 5:11-14.

      3. (a) Mengapa seharusnya ”malaikat jemaat di Sardis” memberikan perhatian istimewa kepada kenyataan bahwa Yesus mempunyai ”ketujuh bintang itu”? (b) Nasihat tegas apakah yang Yesus berikan kepada sidang di Sardis?

      3 Yesus juga mengingatkan ”malaikat jemaat di Sardis” bahwa Dialah pribadi yang mempunyai ”ketujuh bintang.” Ia memegang para penatua sidang di tangan kanannya, karena mempunyai wewenang untuk memimpin mereka dalam pekerjaan penggembalaan. Mereka harus bertekad untuk ’mengenal baik-baik keadaan kambing domba.’ (Amsal 27:23) Jadi, sebaiknya mereka mendengarkan dengan saksama kata-kata Yesus berikut: ”Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna [”dilaksanakan sepenuhnya,” NW] di hadapan AllahKu. Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.”—Wahyu 3:2, 3.

      4. Bagaimana kata-kata Petrus dapat membantu sidang di Sardis untuk ’menguatkan apa yang masih tinggal’?

      4 Para penatua di Sardis perlu mengingat sukacita yang mula-mula mereka nikmati ketika belajar kebenaran dan berkat-berkat yang mereka terima pada waktu itu. Tetapi sekarang mereka mati dalam hal kegiatan rohani. Lampu sidang mereka redup berkelip-kelip karena kekurangan pekerjaan iman. Bertahun-tahun sebelumnya, rasul Petrus menulis kepada sidang-sidang di Asia (kemungkinan termasuk Sardis) agar membina penghargaan terhadap kabar baik yang mulia yang telah diterima oleh orang-orang Kristen dan yang telah dinyatakan ’dengan perantaraan Roh Kudus, yang diutus dari surga’—sebagaimana dilambangkan oleh ketujuh roh dari penglihatan Yohanes. Petrus juga mengingatkan orang-orang Kristen di Asia bahwa mereka termasuk dalam ’bangsa terpilih, imamat rajani, bangsa kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya mereka memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil mereka ke luar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib.’ (1 Petrus 1:12, 25; 2:9) Dengan merenungkan kebenaran rohani demikian, sidang di Sardis akan dibantu untuk bertobat dan ’menguatkan apa yang masih tinggal.’—Bandingkan 2 Petrus 3:9.

      5. (a) Apa yang terjadi dengan penghargaan dari orang-orang Kristen di Sardis? (b) Apa yang akan terjadi jika orang-orang Kristen di Sardis tidak menyambut nasihat Yesus?

      5 Pada saat itu, penghargaan dan kasih mereka terhadap kebenaran seperti api yang hampir padam. Hanya beberapa bara api yang tetap menyala. Yesus menganjurkan mereka untuk mengipas api itu, mengobarkan nyalanya, bertobat dari dosa-dosa yang telah dilakukan akibat kelalaian mereka, dan sekali lagi menjadi sidang yang hidup secara rohani. (Bandingkan 2 Timotius 1:6, 7.) Jika tidak, pada waktu Yesus datang dengan tidak terduga—”seperti pencuri”—untuk melaksanakan penghukuman, sidang di Sardis akan tidak siap.—Matius 24:43, 44.

      Datang ”seperti Pencuri”

      6. Bagaimana Yesus datang ”seperti pencuri” pada tahun 1918, dan keadaan apa ia temukan di antara orang-orang yang mengaku menjadi pengikutnya?

      6 Peringatan Yesus bahwa ia akan datang ”seperti pencuri” terus berlaku sampai jaman modern. Ini secara istimewa berlaku bagi orang-orang Kristen yang hidup memasuki hari Tuhan. Tidak lama setelah 1914, nubuat Maleakhi digenapi: ”Dengan mendadak Tuhan [yang benar, NW] yang kamu cari itu akan masuk ke baitNya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman [Yehuwa] semesta alam.” (Maleakhi 3:1; Wahyu 1:10) Sebagai ”Malaikat Perjanjian,” Yesus datang untuk memeriksa dan menghakimi orang-orang yang mengaku sebagai pengikutnya. (1 Petrus 4:17) Ketika itu, pada tahun 1918, Susunan Kristen terlibat dalam pertumpahan darah selama Perang Dunia I dan sama sekali mati, secara rohani. Bahkan orang-orang Kristen sejati, yang sebelum perang telah memberitakan dengan begitu bergairah, melewati suatu masa mengantuk secara rohani. Beberapa dari para penatua mereka yang terkemuka dipenjarakan, dan kegiatan pengabaran hampir berhenti. Ketika tahun berikutnya roh Yehuwa membangunkan orang-orang Kristen ini, tidak semua siap. Ada yang, seperti gadis-gadis bodoh dari perumpamaan Yesus, tidak diperlengkapi secara rohani untuk hak istimewa melayani Yehuwa. Tetapi untunglah, ada banyak yang, seperti gadis-gadis bijaksana, telah mentaati peringatan Yesus: ”Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”—Matius 25:1-13.

      7. Mengapa orang-orang Kristen dewasa ini perlu tetap waspada?

      7 Perlunya seorang Kristen waspada tidak berakhir pada awal hari Tuhan. Dalam nubuatnya yang besar mengenai ’tanda kalau semuanya itu akan sampai kepada kesudahannya,’ Yesus memberikan peringatan keras: ”Tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, . . . Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!” (Markus 13:4, 32, 33, 37) Ya, sampai saat ini juga, kita masing-masing, dari golongan terurap atau kumpulan besar, perlu tetap waspada dan berjuang agar tidak hanyut dalam keadaan tidur rohani. Pada waktu hari Yehuwa datang secara tiba-tiba ”seperti pencuri pada malam,” semoga kita didapati benar-benar bangun untuk dapat menerima penilaian yang baik.—1 Tesalonika 5:2, 3; Lukas 21:34-36; Wahyu 7:9.

      8. Bagaimana golongan Yohanes dewasa ini menggerakkan umat Allah untuk tetap hidup secara rohani?

      8 Golongan Yohanes sendiri dewasa ini sadar akan perlunya menggerakkan semangat umat Allah agar tetap hidup secara rohani. Untuk itu, pertemuan-pertemuan istimewa diatur di seluruh dunia beberapa kali tiap tahun. Dalam tahun yang baru lalu, jumlah seluruh hadirin di 2.981 kebaktian distrik 10.953.744, dan ada 122.701 orang yang baru percaya dibaptis. Selama seratus tahun lebih, golongan Yohanes telah menggunakan majalah Menara Pengawal untuk mengumumkan nama dan maksud-tujuan Yehuwa. Sebagai reaksi atas pengejaran yang hebat selama dua perang dunia, Menara Pengawal membangkitkan Saksi-Saksi Yehuwa kepada gairah yang diperbaharui dengan menerbitkan artikel-artikel seperti misalnya ”Diberkatilah Mereka yang Tidak Takut” (1919), ”Seruan untuk Bertindak” (1925), dan ”Kekalahan dari Penindasan” (1942).

      9. (a) Pertanyaan apa seharusnya diajukan oleh semua orang Kristen kepada diri sendiri? (b) Anjuran apakah yang telah diberikan oleh Menara Pengawal?

      9 Seperti di Sardis, demikian pula dalam sidang-sidang dewasa ini, terus-menerus memeriksa diri penting bagi semua orang Kristen. Kita semua hendaknya selalu menanyakan kepada diri sendiri: Apakah ’pekerjaan kita dilaksanakan sepenuhnya’ di hadapan Allah kita? Tanpa mengadili orang-orang lain, apakah kita secara pribadi memupuk semangat rela berkorban dan berusaha memberikan dinas sepenuh jiwa kepada Allah? Sehubungan dengan ini, majalah Menara Pengawal telah memberikan anjuran dengan membahas topik-topik seperti ”Teruslah Memeriksa Diri Bagaimana Kamu Sebenarnya” dan ”Hidup Tidak Lagi bagi Diri Sendiri.”a Dengan bantuan Alkitab seperti itu, marilah kita menyelidiki batin kita seraya kita berupaya berjalan dengan rendah hati dan sungguh-sungguh dalam integritas di hadapan Yehuwa.—Mazmur 26:1-3; 139:23, 24.

      ”Beberapa Orang”

      10. Segi menganjurkan apa yang Yesus perhatikan dalam sidang di Sardis, dan bagaimana hendaknya ini mempengaruhi kita?

      10 Kata-kata Yesus berikutnya kepada sidang di Sardis sangat menganjurkan. Ia mengatakan: ”Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu. Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan BapaKu dan di hadapan para malaikatNya.” (Wahyu 3:4, 5) Tidakkah kata-kata ini menggugah kita dan menguatkan tekad kita untuk setia? Karena kelalaian di pihak badan penatua, sebuah sidang secara keseluruhan dapat tertidur lelap secara rohani. Namun, beberapa orang di dalamnya mungkin berjuang dengan teguh untuk menjaga identitas Kristen mereka murni, tidak bercela dan dengan demikian terus mempunyai nama baik di hadapan Yehuwa.—Amsal 22:1.

      11, 12. (a) Bahkan selama kemurtadan besar, bagaimana pasti ada orang-orang yang seperti ”beberapa orang” yang setia di Sardis? (b) Kebebasan apa yang diperoleh orang-orang Kristen yang seperti gandum selama hari Tuhan?

      11 Ya, ’pakaian’ memaksudkan identitas pribadi yang benar sebagai orang Kristen. (Bandingkan Wahyu 16:15; 19:8.) Pasti Yesus merasa dihangatkan melihat bahwa, meskipun sikap acuh tak acuh dari mayoritas, ”beberapa orang,” beberapa orang Kristen terurap di Sardis, masih berusaha untuk tetap mempertahankan identitas ini. Demikian pula, pada waktu orang-orang yang mengaku Kristen diserap ke dalam Babel Besar, imperium agama palsu sedunia, selama abad-abad yang panjang dari kemurtadan besar, pasti selalu ada beberapa pribadi yang berusaha, meskipun menghadapi tantangan luar biasa besar, untuk melakukan kehendak Yehuwa. Mereka inilah orang-orang yang benar sama seperti gandum yang tersembunyi di tengah-tengah banyak lalang sekte.—Wahyu 17:3-6; Matius 13:24-29.

      12 Yesus berjanji bahwa ia akan menyertai orang-orang Kristen yang bagaikan gandum ini ”senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Ia tahu siapa mereka dan nama baik apa yang telah mereka buat bagi diri mereka. (Matius 28:20; Pengkhotbah 7:1) Bayangkan sukacita dari ”beberapa” orang yang setia itu yang masih hidup pada permulaan hari Tuhan! Mereka akhirnya dipisahkan dari Susunan Kristen yang mati secara rohani dan dikumpulkan ke dalam sidang yang benar yang hampir serupa dengan sidang di Smirna.—Matius 13:40-43.

      13. Berkat-berkat apa disediakan bagi orang-orang Kristen terurap yang tidak ”mencemarkan pakaiannya”?

      13 Mereka di Sardis yang setia sampai akhir dan tidak mencemari identitas Kristen mereka memperoleh perwujudan dari harapan yang menakjubkan. Setelah Kerajaan Mesias Yesus didirikan pada tahun 1914, mereka dibangkitkan kepada kehidupan roh dan sebagai pemenang diberikan pakaian putih yang melambangkan keadaan mereka yang benar tanpa cacat, dan tidak bernoda. Setelah menempuh jalan sempit yang menuju kehidupan, mereka akan menikmati pahala yang kekal.—Matius 7:14; lihat juga Wahyu 6:9-11.

      Untuk Selama-lamanya dalam Kitab Kehidupan!

      14. Apa gerangan ”kitab kehidupan” itu, dan nama-nama siapa yang dicatat di dalamnya?

      14 Apa gerangan ”kitab kehidupan” itu, dan nama-nama siapakah yang akan tetap ada di dalamnya? Kitab, atau gulungan kehidupan itu memaksudkan catatan tentang hamba-hamba Yehuwa yang memenuhi syarat untuk menerima karunia hidup kekal. (Maleakhi 3:16) Di sini, dalam buku Wahyu, secara spesifik disebutkan nama dari orang-orang Kristen terurap. Tetapi nama-nama dari mereka yang akan mendapat hidup kekal di bumi juga dicatat di dalamnya. Selain itu, nama-nama dapat ’dihapus’ dari kitab itu. (Keluaran 32:32, 33) Namun, mereka dari golongan Yohanes yang nama-namanya tetap ada dalam kitab kehidupan sampai mereka mati, mendapat kehidupan tidak berkematian di surga. (Wahyu 2:10) Ini adalah nama-nama yang secara istimewa Yesus akui di hadapan Bapanya dan di hadapan para malaikatNya. Betapa luar biasa pahala itu!

      15. Bagaimana para anggota dari kumpulan besar dapat mengusahakan agar nama-nama mereka tanpa dapat dihapus, tetap tertulis dalam kitab kehidupan?

      15 Kumpulan besar yang nama-namanya juga tertulis dalam kitab kehidupan, akan keluar dari kesusahan besar dalam keadaan hidup. Dengan mempraktekkan iman sepanjang Pemerintahan Milenium Yesus dan selama ujian yang menentukan setelah itu, mereka akan diberi pahala kehidupan kekal dalam Firdaus di bumi. (Daniel 12:1; Wahyu 7:9, 14; 20:15; 21:4) Maka nama-nama mereka tanpa dapat dihapus akan tetap tertulis dalam kitab kehidupan. Karena mengetahui apa yang disampaikan di sini melalui roh suci, tidakkah saudara menyambut dengan penuh semangat nasihat Yesus yang diulangi: ”Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat”?​—Wahyu 3:6.

      [Catatan Kaki]

      a Lihat Menara Pengawal, 15 Juli 2005 dan 15 Maret 2005.

  • ”Peganglah Dengan Teguh Apa yang Ada Padamu”
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 12

      ”Peganglah Dengan Teguh Apa yang Ada Padamu”

      FILADELFIA

      1. Pesan Yesus yang keenam ditujukan kepada sidang di kota mana, dan apa arti dari nama kota itu?

      KASIH PERSAUDARAAN​—benar-benar suatu sifat yang diinginkan! Pasti Yesus mengingat hal ini ketika ia menyampaikan pesannya yang keenam, yang ditujukan kepada sidang di Filadelfia, karena nama itu berarti ”Kasih Persaudaraan.” Yohanes yang sudah lanjut usia masih mengingat peristiwa ketika Petrus, lebih dari 60 tahun sebelumnya, tiga kali mengatakan dengan tegas kepada Yesus bahwa ia mempunyai kasih yang hangat untuk Tuhannya. (Yohanes 21:15-17) Apakah orang-orang Kristen di Filadelfia memperlihatkan kasih persaudaraan? Rupanya memang demikian!

      2. Kota macam apakah Filadelfia itu, dan sidang macam apa yang ada di situ, dan apa yang Yesus katakan kepada malaikat dari sidang ini?

      2 Filadelfia terletak kira-kira 48 kilometer di sebelah tenggara Sardis (di tempat kota Alasehir, di Turki sekarang), dan pada jaman Yohanes ini sebuah kota yang cukup makmur. Tetapi, yang lebih penting ialah kesejahteraan dari sidang Kristen di sana. Pasti mereka sangat bersukacita menerima rohaniwan yang telah menempuh perjalanan dan datang kepada mereka, kemungkinan lewat Sardis! Pesan yang ia bawa berisi nasihat yang menggugah bagi mereka. Tetapi pertama-tama pesan itu menunjuk kepada wewenang dari Pengirimnya yang termasyhur. Ia mengatakan: ”Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.”​—Wahyu 3:7.

      3. Mengapa tepat bahwa Yesus disebut ”kudus,” dan bagaimana dapat dikatakan bahwa ia ”benar”?

      3 Yohanes telah mendengar Petrus mengatakan kepada pria Yesus Kristus: ”PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.” (Yohanes 6:68, 69) Karena Allah Yehuwa pada dasarnya adalah perwujudan dari kekudusan, Putra tunggalNya pasti juga ”kudus.” (Wahyu 4:8) Yesus juga ”benar.” Kata Yunani yang digunakan di sini (a·le·thi·nosʹ) menyatakan kemurnian. Dalam pengertian ini, Yesus adalah terang yang sejati dan roti yang benar yang turun dari surga. (Yohanes 1:9; 6:32) Ia adalah pokok anggur yang benar. (Yohanes 15:1) Yesus juga benar dalam arti bahwa ia dapat dipercaya. Ia selalu berbicara kebenaran. (Lihat Yohanes 8:14, 17, 26.) Putra Allah ini benar-benar layak melayani sebagai Raja dan Hakim.—Wahyu 19:11, 16.

      ”Kunci Daud”

      4, 5. Dengan perjanjian apa ”kunci Daud” dihubungkan?

      4 Yesus mempunyai ”kunci Daud.” Dengan menggunakannya, ia ’membuka sehingga tidak ada yang dapat menutup, dan menutup, sehingga tidak ada yang dapat membuka.’ Apa gerangan ”kunci Daud” ini?

      5 Yehuwa mengadakan perjanjian untuk kerajaan yang kekal dengan Raja Daud dari Israel. (Mazmur 89:2-5, 35-38) Keluarga Daud memerintah dari takhta Yehuwa di Yerusalem dari tahun 1070 sampai 607 S.M., tetapi kemudian penghukuman Allah dilaksanakan atas kerajaan itu karena ia berpaling kepada kejahatan. Dengan demikian Yehuwa mulai menggenapi nubuatNya di Yehezkiel 21:27 (NW): ”Puing, puing, puing akan Kujadikan dia [Yerusalem di bumi]! Inipun [tongkat jabatan sebagai raja dalam garis keturunan Daud] tidak akan dipegang oleh seorang pun sampai ia datang yang berhak atasnya, dan kepadanya akan Kuberikan itu.”

      6, 7. Bilamana dan bagaimana pribadi ”yang berhak atasnya” muncul?

      6 Bilamana dan bagaimana pribadi ”yang berhak atasnya” muncul? Bagaimana tongkat kerajaan Daud akan diberikan kepadanya?

      7 Kira-kira 600 tahun kemudian, seorang keturunan Raja Daud, perawan Yahudi Maria, menjadi hamil oleh roh suci. Allah mengutus malaikat Gabriel untuk memberitahu Maria bahwa ia akan mempunyai anak laki-laki, yang akan dinamakan Yesus. Gabriel menambahkan: ”Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan [Yehuwa] Allah akan mengaruniakan kepadaNya takhta Daud, bapa leluhurNya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan KerajaanNya tidak akan berkesudahan.”—Lukas 1:31-33.

      8. Bagaimana Yesus membuktikan diri memenuhi syarat untuk mewarisi jabatan sebagai raja di takhta Daud?

      8 Ketika, pada tahun 29 M., Yesus dibaptis di Sungai Yordan dan diurapi dengan roh suci, ia menjadi Calon-Raja dalam garis keturunan Daud. Ia memperlihatkan gairah yang patut ditiru dalam memberitakan kabar baik Kerajaan dan menugaskan murid-muridnya untuk juga mengabar. (Matius 4:23; 10:7, 11) Yesus merendahkan dirinya, bahkan sampai mati pada tiang siksaan, dengan demikian membuktikan diri betul-betul memenuhi syarat untuk mewarisi kedudukan sebagai raja di takhta Daud. Yehuwa membangkitkan Yesus sebagai roh yang tidak berkematian dan meninggikan dia ke tangan kananNya sendiri di surga. Di sana ia mewarisi semua hak dari kerajaan Daud. Tepat pada waktunya Yesus akan menjalankan haknya untuk ’memerintah di antara musuhnya.’—Mazmur 110:1, 2; Filipi 2:8, 9; Ibrani 10:13, 14.

      9. Bagaimana Yesus menggunakan kunci Daud untuk membuka dan menutup?

      9 Sementara itu Yesus akan menggunakan kunci Daud, dengan membuka kesempatan dan hak istimewa yang berhubungan dengan Kerajaan Allah. Melalui Yesus, Yehuwa sekarang akan membebaskan orang-orang Kristen terurap di bumi ”dari kuasa kegelapan,” dengan memindahkan mereka ”ke dalam Kerajaan AnakNya yang kekasih.” (Kolose 1:13, 14) Kunci itu juga akan digunakan untuk menutup hak istimewa sedemikian bagi setiap orang yang terbukti tidak setia. (2 Timotius 2:12, 13) Mengingat ahli waris kekal dari kerajaan Daud ini mendapat dukungan Yehuwa, tidak satu makhluk pun dapat mencegah dia untuk memenuhi kewajiban sedemikian.—Bandingkan Matius 28:18-20.

      10. Anjuran apa yang Yesus berikan kepada sidang di Filadelfia?

      10 Karena berasal dari sumber yang sedemikian berwenang, kata-kata Yesus kepada orang-orang Kristen di Filadelfia pastilah sangat menghibur! Ia memuji mereka, dengan mengatakan: ”Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firmanKu dan engkau tidak menyangkal namaKu.” (Wahyu 3:8) Sidang itu aktif, dan sebuah pintu dibuka di hadapannya—pasti pintu kesempatan untuk dinas pelayanan. (Bandingkan 1 Korintus 16:9; 2 Korintus 2:12.) Maka, Yesus menganjurkan sidang untuk memanfaatkan sepenuhnya kesempatan untuk mengabar. Mereka telah bertekun dan memperlihatkan bahwa mereka mempunyai cukup kekuatan, dengan bantuan roh Allah, untuk terus melaksanakan lebih banyak ’pekerjaan-pekerjaan’ lagi dalam dinas Yehuwa. (2 Korintus 12:10; Zakaria 4:6) Mereka telah mentaati perintah Yesus dan tidak menyangkal Kristus, dengan kata-kata ataupun tindakan.

      ”Mereka Akan Sujud Kepadamu”

      11. Berkat apa yang Yesus janjikan kepada orang-orang Kristen, dan bagaimana ini diwujudkan?

      11 Karena itu, Yesus menjanjikan hasil bagi mereka: ”Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur [’sujud,’ BIS] di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.” (Wahyu 3:9) Mungkin, seperti di Smirna, sidang itu mempunyai problem dengan orang-orang Yahudi setempat. Yesus menyebut mereka sebagai ”jemaah Iblis.” Meskipun demikian, sedikitnya beberapa dari orang-orang Yahudi itu akan menyadari bahwa apa yang diberitakan oleh orang-orang Kristen tentang Yesus adalah kebenaran. Mereka ’sujud’ kemungkinan dengan cara yang dilukiskan oleh Paulus di 1 Korintus 14:24, 25, sehingga mereka benar-benar bertobat dan menjadi orang Kristen, menghargai sepenuhnya kasih Yesus yang besar dalam menyerahkan bahkan kehidupannya demi murid-muridnya.—Yohanes 15:12, 13.

      12. Mengapa anggota-anggota sinagoga Yahudi di Filadelfia kemungkinan akan terkejut ketika mengetahui bahwa ada dari mereka yang akan ”sujud” kepada masyarakat Kristen setempat?

      12 Para anggota dari sinagoga Yahudi di Filadelfia kemungkinan akan terkejut ketika mengetahui bahwa beberapa dari mereka akan ”sujud” kepada masyarakat Kristen setempat. Mengingat kenyataan bahwa pasti ada banyak orang-orang bukan Yahudi di sidang itu, mereka berharap akan terjadi hal yang sebaliknya. Mengapa? Karena Yesaya menubuatkan, ”Raja-raja [bukan Yahudi] akan menjadi pengasuhmu [orang-orang Israel] dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi inangmu. Mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai ke tanah.” (Yesaya 49:23; 45:14; 60:14) Dengan nada yang sama, Zakharia diilhami untuk menulis, ”Pada waktu itu sepuluh orang [bukan Yahudi] dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata: Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Allah menyertai kamu!” (Zakharia 8:23) Ya, orang-orang bukan Yahudi akan sujud kepada orang-orang Yahudi, bukan sebaliknya!

      13. Siapakah orang-orang Yahudi yang akan mengalami penggenapan dari nubuat-nubuat yang ditujukan kepada Israel purba?

      13 Nubuat-nubuat itu ditujukan kepada bangsa pilihan Allah. Pada waktu nubuat-nubuat diucapkan, Israel jasmani menempati kedudukan yang terhormat itu. Tetapi ketika bangsa Yahudi menolak Mesias, Yehuwa membuang mereka. (Matius 15:3-9; 21:42, 43; Lukas 12:32; Yohanes 1:10, 11) Pada hari Pentakosta tahun 33 M., Ia memilih sebagai pengganti mereka Israel sejati milik Allah, sidang Kristen. Para anggotanya adalah orang-orang Yahudi rohani yang bersunat sejati dalam hati. (Kisah 2:1-4, 41, 42; Roma 2:28, 29; Galatia 6:16) Setelah itu, satu-satunya cara orang-orang Yahudi jasmani secara perseorangan dapat mempunyai hubungan yang diperkenan lagi dengan Yehuwa ialah dengan menaruh iman mereka dalam Yesus sebagai Mesias. (Matius 23:37-39) Jelas, inilah yang akan terjadi atas beberapa orang di Filadelfia.a

      14. Bagaimana Yesaya 49:23 dan Zakharia 8:23 mengalami penggenapan yang penting pada jaman modern?

      14 Pada jaman modern, nubuat-nubuat seperti di Yesaya 49:23 dan Zakharia 8:23 telah mengalami penggenapan yang sangat penting. Sebagai hasil pengabaran oleh golongan Yohanes, orang-orang dalam jumlah luar biasa telah masuk melalui pintu yang terbuka ke dalam dinas Kerajaan.b Kebanyakan dari mereka telah keluar dari Susunan Kristen, yang agama-agamanya secara palsu mengaku Israel rohani. (Bandingkan Roma 9:6.) Mereka, sebagai suatu kumpulan besar, mencuci jubah mereka dan membuatnya putih dengan mempraktekkan iman dalam darah korban Yesus. (Wahyu 7:9, 10, 14) Dengan patuh kepada pemerintahan Kerajaan Kristus, mereka berharap untuk mewarisi berkat-berkatnya di bumi. Mereka datang kepada saudara-saudara Yesus yang terurap dan ”sujud” kepada mereka, dalam arti rohani, karena ’mendengar bahwa Allah menyertai mereka.’ Mereka melayani kaum terurap ini, dengan siapa mereka sendiri bersatu dalam suatu persekutuan saudara-saudara seluas dunia.—Matius 25:34-40; 1 Petrus 5:9.

      ”Jam Pencobaan”

      15. (a) Apa yang Yesus janjikan kepada orang-orang Kristen di Filadelfia, dan mereka dianjurkan untuk melakukan apa? (b) Orang-orang Kristen berharap akan menerima ”mahkota” apa?

      15 Yesus selanjutnya mengatakan: ”Karena engkau memelihara firman tentang ketekunanku, aku pun akan melindungi engkau dari jam pencobaan, yang akan datang atas seluruh dunia, untuk mencobai mereka yang diam di bumi. Aku akan datang segera. Peganglah dengan teguh apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.” (Wahyu 3:10, 11, ”NW”) Meskipun orang-orang Kristen pada jaman Yohanes tidak akan hidup sampai hari Tuhan (yang mulai pada tahun 1914), keyakinan mereka bahwa Yesus akan datang memberi mereka kekuatan untuk terus mengabar. (Wahyu 1:10; 2 Timotius 4:2) ”Mahkota,” atau pahala hidup kekal; tersedia bagi mereka di surga. (Yakobus 1:12; Wahyu 11:18) Jika mereka setia sampai mati, tidak seorang pun dapat merampas pahala itu dari mereka.—Wahyu 2:10.

      16, 17. (a) Apa gerangan ”jam pencobaan, yang akan datang atas seluruh dunia”? (b) Bagaimana keadaan kaum terurap pada awal dari ”jam pencobaan”?

      16 Tetapi, apa gerangan ”jam pencobaan” itu? Tidak disangsikan, orang-orang Kristen di Asia harus menghadapi gelombang lebih lanjut dari pengejaran hebat yang dilancarkan oleh kekaisaran Roma.c Tetapi, penggenapan utama ialah jam penyaringan dan penghakiman yang akhirnya tiba selama hari Tuhan dan mencapai puncaknya sejak tahun 1918 seterusnya. Ujian itu ialah untuk menentukan apakah seseorang berpihak kepada Kerajaan Allah yang telah didirikan atau kepada dunia Setan. Ini suatu jangka waktu yang relatif singkat, satu ”jam,” tetapi masih belum selesai. Sebelum itu, kita sekali-kali tidak boleh lupa bahwa kita hidup pada ”jam pencobaan.”—Lukas 21:34-36.

      17 Pada tahun 1918 golongan Yohanes dari orang-orang Kristen terurap—seperti sidang di Filadelfia yang teguh—harus menghadapi perlawanan dari ”jemaah Iblis” jaman modern. Para pemimpin agama dari Susunan Kristen, yang mengaku Yahudi rohani, dengan licik menghasut para penguasa agar menindas orang-orang Kristen sejati. Meskipun demikian, mereka ini berusaha keras untuk ’memelihara firman tentang ketekunan Yesus’; maka, dengan bantuan rohani, ’kekuatan yang tidak seberapa’ namun cukup berarti, mereka tetap terpelihara dan digerakkan untuk memasuki pintu yang kini terbuka di hadapan mereka. Dalam hal apa?

      ’Pintu yang Terbuka’

      18. Pengangkatan apa yang Yesus laksanakan pada tahun 1919, dan bagaimana mereka yang diangkat dengan demikian menjadi seperti hamba Hizkia yang setia?

      18 Pada tahun 1919 Yesus memenuhi janjinya dan mengakui kelompok kecil dari orang-orang Kristen sejati yang terurap sebagai ’hambanya yang setia dan bijaksana.’ (Matius 24:45-47) Mereka memasuki hak istimewa serupa dengan yang dinikmati oleh hamba yang setia Elyakim pada jaman Raja Hizkia.d Yehuwa mengatakan tentang Elyakim: ”Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.” Elyakim memikul tanggung jawab yang berat untuk Hizkia, putra Raja Daud. Demikian pula sekarang, golongan Yohanes yang terurap mempunyai ”kunci rumah Daud” yang ditaruh di atas bahunya dalam hal mereka dipercayakan dengan kepentingan Kerajaan Mesias di bumi. Yehuwa telah menguatkan hamba-hambaNya untuk hak istimewa ini, dengan menambah kekuatan mereka yang tidak seberapa menjadi kekuatan dinamis yang cukup untuk kesaksian raksasa ke seluruh dunia.—Yesaya 22:20, 22; 40:29.

      19. Bagaimana golongan Yohanes menangani tanggung jawab yang Yesus berikan kepadanya pada tahun 1919, dan apa hasilnya?

      19 Dari tahun 1919 dan seterusnya kaum sisa terurap, mengikuti teladan Yesus, memulai kampanye yang penuh semangat untuk memberitakan kabar baik Kerajaan di mana-mana. (Matius 4:17; Roma 10:18) Hasilnya, beberapa dari jemaah Iblis modern, Susunan Kristen, datang kepada kaum sisa terurap ini, bertobat dan ”sujud,” mengakui wewenang hamba ini. Mereka akhirnya juga melayani Yehuwa dengan bersatu-padu bersama orang-orang terdahulu dari golongan Yohanes. Ini terus berlangsung sampai jumlah lengkap dari saudara-saudara Yesus yang terurap dikumpulkan. Setelah itu, ”suatu kumpulan besar . . . dari segala bangsa” telah datang untuk ”sujud” kepada hamba yang terurap. (Wahyu 7:3, 4, 9) Bersama-sama, golongan hamba dan kumpulan besar ini melayani sebagai satu kawanan dari Saksi-Saksi Yehuwa.

      20. Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini harus teristimewa kuat dalam iman dan aktif dalam dinas Allah?

      20 Seperti orang-orang Kristen di Filadelfia yang bersatu-padu dalam ikatan kasih persaudaraan yang sejati, Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini menyadari bahwa pekerjaan pengabaran mereka harus dilakukan dengan mendesak. Tidak lama lagi, kesusahan besar akan mengakhiri dunia Setan yang jahat. Pada waktu itu, semoga kita masing-masing didapati kuat dalam iman dan aktif dalam dinas Allah, sehingga nama-nama kita tidak akan dihapus dari kitab kehidupan Yehuwa. (Wahyu 7:14) Marilah kita dengan sangat serius memperhatikan nasihat Yesus kepada sidang di Filadelfia agar kita dapat berpegang teguh kepada hak istimewa kita dalam dinas dan memperoleh pahala hidup kekal.

      Berkat-Berkat bagi Para Pemenang

      21. Bagaimana orang-orang Kristen terurap dewasa ini ’memelihara firman tentang ketekunan Yesus,’ dan harapan apa menantikan mereka?

      21 Golongan Yohanes dewasa ini telah ’memelihara firman tentang ketekunan Yesus,’ artinya, mereka telah mengikuti teladannya dan bertekun. (Ibrani 12:2, 3; 1 Petrus 2:21) Mereka telah mendapat anjuran yang besar dari kata-kata Yesus selanjutnya kepada sidang di Filadelfia: ”Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci AllahKu, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ.”—Wahyu 3:12a.

      22. (a) Apa gerangan bait dari Allah Yesus? (b) Bagaimana orang-orang Kristen terurap yang menang akan menjadi sokoguru dalam bait ini?

      22 Betapa besar hak istimewa bagi seseorang untuk menjadi sokoguru dalam bait Yehuwa! Di Yerusalem purba, bait aksara menjadi pusat ibadat kepada Yehuwa. Dalam bait itu, imam besar mempersembahkan darah dari binatang-binatang korban, satu hari setiap tahun, di hadapan sinar mujizat yang melambangkan kehadiran Yehuwa dalam ruang ”yang maha kudus.” (Ibrani 9:1-7) Pada waktu Yesus dibaptis, mulailah berdiri sebuah bait lain, suatu penyelenggaraan menyerupai bait, yang bersifat rohani dan agung, untuk menyembah Yehuwa. Ruang maha kudus dari bait ini ada di surga, tempat Yesus pada waktunya muncul ”menghadap hadirat Allah.” (Ibrani 9:24) Yesus adalah Imam Besar, dan hanya ada satu korban yang dipersembahkan untuk menebus dosa secara tuntas: darah yang dicurahkan dari manusia sempurna Yesus. (Ibrani 7:26, 27; 9:25-28; 10:1-5, 12-14) Selama mereka tetap setia, orang-orang Kristen terurap di bumi melayani sebagai imam-imam bawahan di halaman bait ini di bumi. (1 Petrus 2:9) Tetapi setelah mereka menang, mereka juga akan memasuki ruang maha kudus surgawi dan menjadi pendukung yang kokoh, seperti tiang-tiang, atau sokoguru, dari penyelenggaraan untuk ibadat yang menyerupai bait itu. (Ibrani 10:19; Wahyu 20:6) Tidak ada bahaya bahwa mereka ”akan keluar lagi dari situ.”

      23. (a) Apa yang Yesus selanjutnya janjikan kepada orang-orang Kristen terurap yang menang? (b) Apa hasil dari ditulisnya nama Yehuwa dan nama Yerusalem baru di atas para pemenang Kristen?

      23 Yesus selanjutnya mengatakan: ”Dan padanya akan Kutuliskan nama AllahKu, nama kota AllahKu, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari AllahKu, dan namaKu yang baru.” (Wahyu 3:12b) Ya, atas para pemenang ini tertulis nama Yehuwa—Allah mereka dan Allah dari Yesus. Ini menunjukkan dengan jelas bahwa Yehuwa dan Yesus adalah dua pribadi yang terpisah dan bukan dua bagian dari Allah tiga serangkai, atau Tritunggal. (Yohanes 14:28; 20:17) Semua makhluk harus menyadari bahwa kaum terurap ini adalah milik Yehuwa. Mereka adalah saksi-saksiNya. Di atas mereka tertulis juga nama dari Yerusalem baru, kota surgawi yang turun dari surga dalam arti bahwa pemerintahannya yang penuh kebajikan diperluas meliputi seluruh umat manusia yang setia. (Wahyu 21:9-14) Semua domba-domba Kristen di bumi akan mengetahui bahwa para pemenang yang terurap ini adalah warga dari Yerusalem sorgawi.—Mazmur 87:5, 6; Matius 25:33, 34; Filipi 3:20; Ibrani 12:22.

      24. Apa yang digambarkan oleh nama Yesus yang baru, dan bagaimana ini tertulis di atas orang-orang Kristen terurap yang setia?

      24 Akhirnya, di atas para pemenang yang terurap dituliskan nama Yesus yang baru. Ini memaksudkan jabatan Yesus yang baru dan hak-hak istimewa unik yang dikaruniakan kepadanya oleh Yehuwa. (Filipi 2:9-11; Wahyu 19:12) Tidak seorang pun dapat mengetahui nama itu, dalam arti bahwa tidak seorang pun mempunyai pengalaman-pengalaman itu atau dipercayakan dengan hak-hak istimewa tersebut. Namun demikian, pada waktu Yesus menulis namanya di atas saudara-saudaranya yang setia, mereka memasuki hubungan yang akrab dengan dia dalam alam surgawi dan bahkan ambil bagian dalam hak-hak istimewanya. (Lukas 22:29, 30) Tidak mengherankan bahwa Yesus mengakhiri pesannya kepada orang-orang terurap tersebut dengan mengulangi nasihat: ”Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”—Wahyu 3:13.

      25. Bagaimana tiap orang Kristen secara pribadi dewasa ini dapat menerapkan prinsip di balik nasihat yang Yesus berikan kepada sidang di Filadelfia?

      25 Pesan tersebut pasti benar-benar merupakan anjuran yang bagus sekali bagi orang-orang Kristen yang setia di Filadelfia! Dan pesan itu tentu mengandung pelajaran yang penuh kuasa bagi golongan Yohanes sekarang, selama hari Tuhan. Namun prinsip-prinsipnya penting bagi setiap orang Kristen perseorangan, dari kaum terurap atau domba-domba lain. (Yohanes 10:16) Kita masing-masing berbuat baik jika terus menghasilkan buah-buah Kerajaan seperti dilakukan oleh orang-orang Kristen di Filadelfia. Semua kita sedikitnya mempunyai kekuatan. Semua kita dapat berbuat sesuatu dalam dinas Yehuwa. Marilah kita menggunakan kekuatan ini! Sehubungan dengan hak-hak istimewa Kerajaan yang makin bertambah, marilah kita berlaku waspada untuk memasuki pintu apapun yang terbuka bagi kita. Kita bahkan dapat berdoa agar Yehuwa membuka pintu sedemikian. (Kolose 4:2, 3) Seraya kita mengikuti pola ketekunan Yesus dan terbukti benar demi namanya, kita akan menunjukkan bahwa kita juga mempunyai telinga untuk mendengarkan apa yang dikatakan roh kudus Allah kepada jemaat-jemaat.

      [Catatan Kaki]

      a Pada jaman Paulus, Sostenes, kepala sinagoga Yahudi di Korintus, menjadi seorang saudara Kristen.​—Kisah 18:17; 1 Korintus 1:1.

      b Majalah Menara Pengawal, yang diterbitkan oleh golongan Yohanes, terus menonjolkan betapa mendesaknya untuk memanfaatkan kesempatan ini dan ambil bagian sepenuhnya dalam pekerjaan pengabaran; misalnya, lihat artikel ”Biarlah Semua Menyatakan Kemuliaan Yehuwa” dan ”Suara Mereka Pergi ke Seluruh Bumi” dalam Menara Pengawal terbitan 1 Januari 2004. Dalam terbitan 1 Juni 2004, artikel ”Diberkatilah Orang-Orang yang Memuliakan Allah,” ditandaskan tentang masuk melalui ’pintu yang terbuka’ menuju dinas sepenuh waktu. Ada puncak 1.093.552 perintis yang melaporkan dinas sedemikian dalam satu bulan pada tahun 2005.

      c Cyclopedia dari McClintock dan Strong (Jilid X, halaman 519) melaporkan: ”Kekristenan dengan terpaksa dihadapkan kepada perhatian para penguasa oleh huru-hara yang ditimbulkan di kalangan penduduk oleh imam-imam kafir, yang mengamati kemajuan yang luar biasa dari iman itu dengan perasaan kuatir, dan karena itu Trayan [98-117 M.] mengeluarkan dekrit yang secara bertahap menekan ajaran baru tersebut yang mengubah orang menjadi pembenci dewa-dewa. Pemerintahan Pliny muda sebagai gubernur dari Bitinia [perbatasan propinsi Roma di Asia di sebelah utara] direpotkan dengan masalah-masalah yang timbul karena perluasan yang pesat dari Kekristenan dan kemarahan penduduk kafir dalam propinsinya sebagai akibat dari itu.”

      d Nama Hizkia berarti ”Yehuwa Menguatkan.” Lihat 2 Raja 16:20, catatan kaki, New World Translation Reference Bible.

  • ”Peganglah Dengan Teguh Apa yang Ada Padamu”
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • [Kotak di hlm. 63]

      Membantu Banyak Orang untuk Sujud

      Dari ke-144.000 orang terurap yang akan mewarisi Kerajaan surgawi, tampaknya suatu sisa, golongan Yohanes, yang berjumlah kurang dari 9.000 masih harus menyelesaikan haluan kehidupan mereka di bumi. Pada waktu yang sama, kumpulan besar telah berkembang menjadi kelompok yang sangat besar dari 6.600.000 orang lebih. (Wahyu 7:4, 9) Apa yang telah membantu menghasilkan pertambahan yang sangat besar ini? Berbagai macam sekolah yang diselenggarakan oleh Saksi-Saksi Yehuwa merupakan sumbangan besar. Jauh berbeda dari seminari-seminari Susunan Kristen yang mengajarkan filsafat duniawi dan merendahkan Alkitab, sekolah-sekolah Saksi ini menanamkan iman yang dalam kepada Firman Allah. Mereka memperlihatkan penerapannya yang praktis dalam kehidupan yang bersih, bermoral dan dinas yang penuh pengabdian kepada Allah. Di seluruh dunia sejak 1943, tiap sidang dari Saksi-Saksi Yehuwa mengadakan Sekolah Pelayanan Teokratis setempat dalam Balai Kerajaannya. Jutaan mengikuti sekolah ini tiap pekan, dengan mengikuti suatu program pendidikan Alkitab yang seragam.

      Sejak 1959 Saksi-Saksi Yehuwa juga mengadakan Sekolah Pelayanan Kerajaan untuk melatih para penatua dan pelayan-pelayan sidang. Dan sejak 1977, Sekolah Dinas Perintis telah melatih lebih dari ratusan ribu lebih saudara dan saudari, yang dengan semangat Filadelfia sejati, melayani Yehuwa sepenuh waktu dalam pekerjaan pengabaran. Pada tahun 1987 Sekolah Latihan Pelayanan dimulai guna melatih Saksi-Saksi pria untuk penugasan istimewa dalam ladang dunia.

      Yang menonjol di antara sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh Saksi-Saksi Yehuwa ialah Sekolah Alkitab Menara Pengawal Gilead. Sejak 1943 sekolah utusan injil ini, yang terletak di negara bagian New York, telah mewisuda dua rombongan siswa hampir setiap tahun. Keseluruhannya, sekolah ini telah melatih lebih dari 7.000 rohaniwan dari Yehuwa untuk dinas utusan injil ke negeri asing. Para lulusan sekolah ini melayani dalam lebih dari seratus negeri, dan di banyak dari negeri-negeri itu mereka berperan penting dalam membuka pekerjaan Kerajaan. Setelah kira-kira 40 tahun, banyak dari utusan-utusan injil yang mula-mula itu masih melakukan pekerjaan ini, bekerja sama dengan utusan-utusan injil yang baru dalam memajukan perluasan organisasi Yehuwa di seluruh dunia. Benar-benar suatu perluasan yang sangat menakjubkan telah terlaksana!

      [Tabel di hlm. 64]

      Pada tahun 1919 Raja Yesus yang sudah memerintah membuka pintu kesempatan untuk dinas Kristen. Orang-orang Kristen yang berbakti yang makin bertambah jumlahnya telah memanfaatkan kesempatan itu.

      Negeri-Negeri Orang-Orang Pemberita-

      yang Dicapai oleh Kristen yang Pemberitae

      Pengabaran Ikut dalam Sepenuh Waktu

      Tahun Pengabaranf

      1918 14 3.868 591

      1928 32 23.988 1.883

      1938 52 47.143 4.112

      1948 96 230.532 8.994

      1958 175 717.088 23.772

      1968 200 1.155.826 63.871

      1978 205 2.086.698 115.389

      1988 212 3.430.926 455.561

      1998 233 5.544.059 698.781

      2005 235 6.390.022 843.234

      [Catatan Kaki]

      e Angka-angka di atas adalah rata-rata tiap bulan.

      f Angka-angka di atas adalah rata-rata tiap bulan.

      [Tabel di hlm. 65]

      Kegiatan dari Saksi-Saksi Yehuwa dilakukan sepenuh hati. Pertimbangkan, misalnya, jam-jam yang mereka gunakan untuk mengabar dan mengajar dan jumlah yang sangat besar dari pelajaran-pelajaran Alkitab secara cuma-cuma yang mereka adakan di rumah-rumah orang.

      Jumlah Jam Pelajaran Alkitab

      dalam yang Dipimpin

      Pengabaran (Rata-Rata Tiap

      Tahun (Tiap Tahun) Bulan)

      1918 19.116 Tidak Dicatat

      1​9​2​8 2​.8​6​6.164 Tidak Dicatat

      1938 10.572.086 Tidak Dicatat

      1948 49.832.205 130.281

      1958 110.390.944 508.320

      1968 208.666.762 977.503

      1978 307.272.262 1.257.084

      1988 785.521.697 3.237.160

      1998 1.186.666.708 4.302.852

      2005 1.278.235.504 6.061.534

  • Membeli Emas yang Telah Dimurnikan dalam Api
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 13

      Membeli Emas yang Telah Dimurnikan dalam Api

      LAODIKIA

      1, 2. Apa lokasi sidang terakhir dari ketujuh sidang yang menerima pesan dari Yesus yang telah dimuliakan, dan apa beberapa ciri dari kota itu?

      LAODIKIA adalah sidang terakhir dari ketujuh sidang yang menerima pesan dari Yesus yang telah dibangkitkan. Dan pesan ini benar-benar memuat penjelasan yang membuka mata dan menggugah hati!

      2 Dewasa ini, saudara bisa menemukan puing-puing dari Laodikia dekat Denizli, kira-kira 88 kilometer di sebelah tenggara Alasehir. Pada abad pertama, Laodikia merupakan sebuah kota yang makmur. Kota ini terletak pada suatu persimpangan jalan utama, dan merupakan pusat perbankan dan perdagangan yang penting. Penjualan salep mata yang terkenal menambah kekayaannya, dan kota ini juga terkenal dengan pakaiannya yang bermutu tinggi produksi setempat dari wol hitam yang halus. Kekurangan air, yang merupakan problem utama dari kota ini, berhasil diatasi dengan menyalurkan air dari sumber-sumber air panas yang terletak tidak jauh dari sana. Jadi, pada waktu masuk di kota air itu hanya suam-suam kuku.

      3. Bagaimana Yesus membuka pesannya kepada sidang di Laodikia?

      3 Laodikia terletak dekat kota Kolose. Ketika menulis kepada orang-orang Kolose, rasul Paulus menyebut tentang surat yang ia kirimkan kepada orang-orang Laodikia. (Kolose 4:15, 16) Kita tidak tahu apa yang Paulus tulis dalam surat itu, tetapi pesan yang Yesus kirimkan sekarang kepada orang-orang Laodikia menunjukkan bahwa mereka telah jatuh ke dalam keadaan rohani yang menyedihkan. Walaupun demikian, seperti biasa, Yesus mula-mula menyebutkan identitasnya sendiri, dengan mengatakan: ”Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah.”​—Wahyu 3:14.

      4. Bagaimana Yesus adalah ”Amin”?

      4 Mengapa Yesus menyebut dirinya ”Amin”? Gelar ini menambah bobot pengadilan kepada pesannya. ”Amin” adalah transliterasi (penyalinan huruf dari satu abjad ke huruf abjad bahasa lain) dari kata Ibrani yang berarti ”pasti,” ”terjadilah demikian,” dan digunakan pada akhir doa-doa untuk meneguhkan perasaan yang dinyatakan di dalamnya. (1 Korintus 14:16) Yesus adalah ”Amin” karena integritasnya yang tanpa cacat dan kematiannya sebagai korban meneguhkan dan menjamin penggenapan semua janji Yehuwa yang berharga. (2 Korintus 1:20) Sejak waktu itu, semua doa sepatutnya ditujukan kepada Yehuwa melalui Yesus.—Yohanes 15:16; 16:23, 24.

      5. Dalam hal apa Yesus adalah ”Saksi yang setia dan benar”?

      5 Yesus juga ”Saksi yang setia dan benar.” Dalam nubuat ia sering dihubungkan dengan kesetiaan, kebenaran, dan kejujuran, karena ia dapat dipercaya sepenuhnya sebagai hamba dari Allah Yehuwa. (Mazmur 45:5; Yesaya 11:4, 5; Wahyu 1:5; 19:11) Ia adalah Saksi yang terbesar bagi Yehuwa. Sebenarnya, sebagai ”permulaan dari ciptaan Allah,” Yesus telah menyatakan kemuliaan Allah dari awal mula sekali. (Amsal 8:22-30) Sebagai manusia di bumi, ia memberi kesaksian tentang kebenaran. (Yohanes 18:36, 37; 1 Timotius 6:13) Setelah kebangkitannya, ia menjanjikan roh suci kepada murid-muridnya dan mengatakan kepada mereka, ”Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Dari hari Pentakosta tahun 33 M. seterusnya, Yesus memimpin orang-orang Kristen terurap ini dalam memberitakan kabar baik ”di seluruh alam di bawah langit.” (Kisah 1:6-8; Kolose 1:23) Sesungguhnya, Yesus layak disebut Saksi yang setia dan benar. Orang-orang Kristen yang terurap di Laodikia akan mendapat manfaat dengan mendengarkan kata-katanya.

      6. (a) Bagaimana Yesus menggambarkan keadaan rohani dari sidang di Laodikia? (b) Teladan bagus apa dari Yesus yang tidak diikuti oleh orang-orang Kristen di Laodikia?

      6 Pesan apa yang ingin disampaikan Yesus kepada orang-orang Laodikia? Ia tidak mempunyai kata-kata pujian. Dengan terus terang ia memberitahu mereka: ”Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulutKu.” (Wahyu 3:15, 16) Bagaimana tanggapan saudara terhadap pesan sedemikian dari Tuhan Yesus Kristus? Tidakkah saudara akan sadar dan memeriksa diri sendiri? Tentu, orang-orang Laodikia itu perlu bertindak, karena mereka telah menjadi lamban secara rohani, rupanya terlalu menganggap semua seolah-olah sudah semestinya. (Bandingkan 2 Korintus 6:1.) Sebagai orang-orang Kristen mereka seharusnya meniru Yesus, yang selalu memperlihatkan gairah yang berapi-api untuk Yehuwa dan dinasNya. (Yohanes 2:17) Selanjutnya, orang-orang yang penurut mendapati bahwa ia selalu ramah dan lemah lembut, menyegarkan seperti secangkir air dingin pada hari yang panas terik. (Matius 11:28, 29) Tetapi orang-orang Kristen di Laodikia tidak panas dan juga tidak dingin. Seperti air yang mengalir ke kota mereka, mereka telah menjadi suam-suam kuku. Mereka layak ditolak sama sekali oleh Yesus, ’dimuntahkan dari mulutnya’! Semoga kita sendiri selalu berusaha dengan bergairah, seperti yang dilakukan Yesus, untuk selalu memberikan penyegaran rohani kepada orang-orang lain.—Matius 9:35-38.

      ”Engkau Berkata, ’Aku Kaya’”

      7. (a) Bagaimana Yesus menyatakan akar dari problem orang-orang Kristen di Laodikia? (b) Mengapa Yesus mengatakan bahwa orang-orang Kristen Laodikia ”buta dan telanjang”?

      7 Apa sebenarnya akar dari problem orang-orang Laodikia? Kita mendapat pandangan yang baik dari kata-kata Yesus berikut: ”Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang.” (Wahyu 3:17; bandingkan Lukas 12:16-21.) Karena hidup di sebuah kota yang kaya, mereka merasa yakin kepada diri sendiri karena harta mereka. Kemungkinan, jalan hidup mereka dipengaruhi oleh arena, teater, dan gedung olahraga, sehingga mereka ”lebih suka pada kesenangan dunia daripada menuruti Allah.”a (2 Timotius 3:4, BIS) Tetapi orang-orang Laodikia yang kaya secara materi sebenarnya telah menjadi miskin secara rohani. Mereka hanya mempunyai sedikit, kalaupun ada, ’harta yang tersimpan di sorga.’ (Matius 6:19-21) Mereka tidak menjaga mata mereka tetap baik, dengan menaruh Kerajaan Allah di tempat pertama dalam kehidupan mereka. Mereka benar-benar dalam kegelapan, buta, tanpa penglihatan rohani. (Matius 6:22, 23, 33) Selain itu, meskipun pakaian yang indah dapat dibeli dengan kekayaan materi mereka, dalam mata Yesus mereka telanjang. Mereka tidak mempunyai pakaian rohani untuk menyatakan diri sebagai orang Kristen.—Bandingkan Wahyu 16:15.

      8. (a) Cara bagaimana keadaan seperti di Laodikia juga terdapat dewasa ini? (b) Bagaimana ada orang-orang Kristen yang menipu diri sendiri dalam dunia yang tamak ini?

      8 Benar-benar keadaan yang mengejutkan! Namun tidakkah kita sering melihat keadaan yang serupa dewasa ini? Apa sebab utamanya? Ini adalah sikap percaya diri yang timbul oleh karena bersandar pada harta benda dan sumber daya manusia. Seperti para pengunjung gereja dari Susunan Kristen, dari kalangan umat Yehuwa ada yang telah menipu diri, dengan berpikir bahwa mereka dapat menyenangkan Allah dengan hanya sewaktu-waktu menghadiri perhimpunan. Mereka mencoba untuk selamat hanya dengan menjadi ”pelaku firman” sekedarnya saja. (Yakobus 1:22) Meskipun berulang kali diperingatkan oleh golongan Yohanes, mereka menaruh perhatian pada pakaian yang penuh gaya, mobil, dan rumah, dan pada kehidupan yang dipusatkan pada rekreasi dan kesenangan. (1 Timotius 6:9, 10; 1 Yohanes 2:15-17) Ini semua mengakibatkan tumpulnya daya pengertian rohani. (Ibrani 5:11, 12) Sebaliknya dari keadaan suam-suam kuku tanpa gairah, mereka perlu mengobarkan kembali ”api roh” dan memperlihatkan keinginan besar yang menyegarkan untuk ’memberitakan firman.’—1 Tesalonika 5:19, NW; 2 Timotius 4:2, 5.

      9. (a) Kata-kata Yesus yang mana seharusnya menyentakkan orang-orang Kristen yang suam-suam kuku, dan mengapa? (b) Bagaimana ’domba-domba’ yang tersesat dapat dibantu oleh sidang?

      9 Bagaimana pandangan Yesus terhadap orang-orang Kristen yang suam-suam kuku? Kata-katanya yang terus terang seharusnya menyentakkan mereka: ”Engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang.” Hati nurani mereka telah sedemikian tumpul sehingga mereka bahkan tidak menyadari keadaan mereka yang memuakkan. (Bandingkan Amsal 16:2; 21:2.) Keadaan yang serius ini dalam sidang tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Dengan memberikan contoh bagus dalam kegairahan dan dengan menggembalakan dalam kasih, para penatua dan orang-orang lain yang ditugaskan oleh mereka mungkin dapat membangunkan ’domba-domba’ yang tersesat ini kepada sukacita dari dinas sepenuh hati yang mereka nikmati sebelumnya.—Lukas 15:3-7.

      Nasihat tentang ”Menjadi Kaya”

      10. Apa gerangan ”emas” yang Yesus katakan kepada orang-orang Kristen di Laodikia agar mereka beli dari dia?

      10 Apakah ada obat untuk keadaan yang menyedihkan ini di Laodikia? Ya, jika orang-orang Kristen itu mau mengikuti nasihat Yesus: ”Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari padaKu emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya.” (Wahyu 3:18a) ”Emas” Kristen sejati, yang telah dimurnikan dalam api dan disingkirkan semua kotorannya akan menjadikan mereka ”kaya di hadapan Allah.” (Lukas 12:21) Di mana mereka dapat membeli emas sedemikian? Bukan dari pemilik-pemilik bank setempat tetapi dari Yesus! Rasul Paulus menjelaskan apa gerangan emas itu ketika ia menyuruh Timotius memberikan perintah kepada orang-orang Kristen yang kaya ”agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang.” Hanya dengan berusaha keras secara ini mereka dapat ”mencapai hidup yang sebenarnya.” (1 Timotius 6:17-19) Orang-orang Laodikia yang kaya secara materi seharusnya mengikuti saran Paulus dan dengan demikian menjadi kaya secara rohani.—Lihat juga Amsal 3:13-18.

      11. Teladan-teladan jaman modern apa yang ada dari mereka yang membeli ”emas yang telah dimurnikan dalam api”?

      11 Apakah ada teladan-teladan pada jaman modern dari mereka yang membeli ”emas yang telah dimurnikan dalam api”? Ya, ada! Bahkan ketika hari Tuhan mendekat, suatu kelompok kecil siswa Alkitab sadar akan kesalahan dari banyak ajaran Susunan Kristen yang bersifat Babel, seperti misalnya Tritunggal, jiwa yang tidak berkematian, siksaan api neraka, baptisan bayi, dan penyembahan patung-patung (termasuk salib dan patung Maria). Dalam membela kebenaran Alkitab, orang-orang Kristen ini menyatakan Kerajaan Yehuwa sebagai satu-satunya harapan umat manusia dan korban tebusan Yesus sebagai dasar untuk keselamatan. Hampir 40 tahun sebelumnya, mereka menyatakan bahwa tahun 1914 adalah tahun yang ditandai dalam nubuat Alkitab sebagai masa berakhirnya zaman Orang Kafir, yang disertai oleh perkembangan-perkembangan yang mengejutkan di bumi.—Wahyu 1:10.

      12. Siapakah salah seorang dari mereka yang ambil pimpinan di kalangan orang-orang Kristen yang sadar, dan bagaimana ia memberikan contoh yang bagus sekali dalam menimbun harta di surga?

      12 Yang mengambil pimpinan di kalangan orang-orang Kristen yang sadar ini adalah Charles Taze Russell, yang pada awal tahun 1870-an, membentuk kelas pelajaran Alkitab di Allegheny (sekarang bagian dari Pittsburgh), Pennsylvania, A.S. Ketika ia mulai menyelidiki kebenaran, Russell mempunyai usaha kongsi dengan ayahnya dan bakal menjadi jutawan. Tetapi ia menjual usaha pertokoannya yang mempunyai banyak cabang dan menggunakan hartanya untuk membantu membiayai pemberitaan Kerajaan Allah di seluruh dunia. Pada tahun 1884 Russell menjadi presiden pertama dari badan hukum yang sekarang dikenal sebagai Lembaga Alkitab dan Risalat Menara Pengawal dari Pennsylvania. Pada tahun 1916 ia meninggal dalam sebuah kereta api dekat Pampa, Texas, dalam perjalanan ke New York, karena kelelahan setelah perjalanan pengabarannya yang terakhir mengelilingi Amerika Serikat bagian barat. Ia memberikan contoh yang sangat bagus dalam menimbun harta rohani di surga, teladan yang diikuti oleh ratusan ribu rohaniwan perintis yang rela berkorban dalam tahun-tahun terakhir dari tahun 1900-an.—Ibrani 13:7; Lukas 12:33, 34; bandingkan 1 Korintus 9:16; 11:1.

      Membubuhkan Salep Mata Rohani

      13. (a) Bagaimana minyak mata rohani akan memperbaiki keadaan orang-orang Laodikia? (b) Pakaian macam apakah yang disarankan Yesus, dan mengapa?

      13 Yesus juga dengan tegas menasihati orang-orang Laodikia itu: ”Supaya engkau membeli . . . pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.” (Wahyu 3:18b) Mereka harus mencari obat untuk kebutaan rohani mereka dengan membeli minyak (salep) mata yang dapat menyembuhkan, bukan yang dijual oleh tabib-tabib setempat, tetapi jenis yang hanya dapat disediakan oleh Yesus. Hal ini akan membantu mereka untuk mendapat pengertian rohani, membantu mereka agar dapat berjalan pada ”jalan orang benar” dengan mata mereka yang berseri-seri dipusatkan untuk melakukan kehendak Allah. (Amsal 4:18, 25-27) Jadi, mereka akan mengenakan, bukan pakaian yang mahal dari wol hitam produksi setempat di Laodikia, tetapi ”pakaian putih” halus yang menyatakan identitas mereka yaitu hak istimewa sebagai pengikut Yesus Kristus.—Bandingkan 1 Timotius 2:9, 10; 1 Petrus 3:3-5.

      14. (a) Minyak mata rohani apa yang tersedia sejak tahun 1879? (b) Apakah sumber pokok dari dukungan keuangan Saksi-Saksi Yehuwa? (c) Dalam menggunakan sumbangan, bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa berbeda dari yang lain?

      14 Apakah minyak mata rohani ini tersedia pada jaman modern? Tentu! Pada tahun 1879 Pastor Russell, sebutan penuh kasih untuknya pada waktu itu, sebagai pembelaan atas kebenaran mulai menerbitkan majalah yang dikenal di seluruh dunia sebagai The Watchtower Announcing Jehovah’s Kingdom (Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa). Dalam terbitannya yang kedua, ia mengatakan: ”[Majalah ini], kami percaya, mempunyai YEHUWA sebagai pendukungnya, dan karena itu tidak pernah akan mengemis ataupun memohon manusia untuk mendukungnya. Bila Ia yang mengatakan: ’Semua emas dan perak di gunung-gunung adalah kepunyaanKu,’ tidak lagi menyediakan dana yang diperlukan, kami akan mengerti bahwa itulah waktunya untuk menghentikan penerbitannya.” Beberapa penginjil televisi abad ke-20 telah mengumpulkan banyak sekali harta dan hidup dalam kemewahan yang tanpa malu (dan kadang-kadang imoral). (Bandingkan Wahyu 18:3.) Bertentangan dengan itu, Siswa-Siswa Alkitab, yang sekarang dikenal sebagai Saksi-Saksi Yehuwa, telah menggunakan semua sumbangan sukarela yang mereka terima untuk mengorganisasi dan memajukan pengabaran Kerajaan Yehuwa yang akan datang di seluruh dunia. Golongan Yohanes sampai sekarang memimpin penerbitan Menara Pengawal dan Sedarlah!, majalah-majalah yang telah mempunyai peredaran bersama pada tahun 2006 sejumlah lebih dari 59 juta eksemplar. Menara Pengawal tersedia dalam kira-kira 150 bahasa. Ini adalah majalah resmi dari sidang jemaat dari enam juta lebih orang Kristen yang telah menggunakan minyak mata rohani sedemikian untuk membuka mata mereka kepada agama palsu dan menyadari betapa mendesaknya memberitakan Injil kepada semua bangsa.—Markus 13:10.

      Mengambil Manfaat dari Teguran dan Disiplin

      15. Mengapa Yesus memberikan nasihat yang keras kepada orang-orang Kristen di Laodikia, dan bagaimana seharusnya reaksi sidang terhadap itu?

      15 Mari kita kembali kepada orang-orang Laodikia. Bagaimana mereka akan menanggapi nasihat Yesus yang keras? Apakah mereka layak kecil hati dan merasa bahwa Yesus tidak lagi menghendaki mereka sebagai pengikutnya? Tidak, sama sekali tidak demikian. Pesan itu selanjutnya berbunyi: ”Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar, sebab itu relakanlah hatimu [”hendaklah kalian bersemangat,” BIS] dan bertobatlah!” (Wahyu 3:19) Sama seperti disiplin dari Yehuwa, disiplin dari Yesus adalah tanda dari kasihnya. (Ibrani 12:4-7) Sidang Laodikia seharusnya menarik manfaat dari perhatiannya yang pengasih dan menerapkan nasihatnya. Mereka seharusnya bertobat, mengakui bahwa keadaan mereka yang suam-suam kuku sama saja dengan berdosa. (Ibrani 3:12, 13; Yakobus 4:17) Biarlah para penatua mereka meninggalkan jalan-jalan yang materialistis dan ”mengobarkan karunia” yang mereka miliki dari Allah. Dengan mulai bekerjanya minyak mata rohani itu, biarlah semua di sidang mendapatkan penyegaran seperti dari seteguk air yang mendinginkan dari mata air yang sejuk.—2 Timotius 1:6; Amsal 3:5-8; Lukas 21:34.

      16. (a) Bagaimana kasih sayang Yesus diperlihatkan dewasa ini? (b) Jika kita mendapat nasihat yang keras, bagaimana seharusnya reaksi kita?

      16 Bagaimana dengan kita dewasa ini? Yesus tetap ”mengasihi orang-orang yang menjadi miliknya di dunia.” Ini akan ia lakukan ”senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Yohanes 13:1, BIS; Matius 28:20) Kasih sayangnya diperlihatkan melalui golongan Yohanes jaman modern dan bintang-bintang, atau para penatua, di sidang Kristen. (Wahyu 1:20) Dalam jaman yang sangat sulit ini, para penatua berminat sekali untuk membantu kita semua, tua dan muda, agar tetap berada di dalam batas-batas kawanan teokratis, menolak kebebasan, ketamakan yang materialistis, dan kenajisan dari imoralitas dunia. Jika kita sewaktu-waktu mendapat nasihat atau disiplin yang keras, ingat bahwa ”teguran yang mendidik itu jalan kehidupan.” (Amsal 6:23) Kita semua tidak sempurna dan hendaknya bergairah untuk bertobat sebagaimana perlu agar kita dapat diperbaiki dan tetap berada dalam kasih Allah.—2 Korintus 13:11.

      17. Bagaimana kekayaan dapat berbahaya secara rohani bagi kita?

      17 Kita tidak boleh membiarkan materialisme, kekayaan, atau kurangnya kekayaan membuat kita suam-suam kuku. Kekayaan dapat membantu membuka kemungkinan-kemungkinan corak pelayanan yang baru, tetapi itu juga dapat berbahaya. (Matius 19:24) Seorang yang kaya mungkin merasa bahwa ia tidak perlu bergairah dalam pekerjaan pengabaran seperti orang-orang lain, asalkan ia dari waktu ke waktu memberikan sumbangan yang besar. Atau ia mungkin merasa bahwa karena ia kaya ia berhak mendapat beberapa kelebihan tertentu. Selain itu, ada banyak kesenangan dan rekreasi yang dapat dinikmati orang kaya yang tidak mampu dinikmati oleh orang-orang lain. Tetapi selingan itu menghabiskan waktu dan dapat menjauhkan seseorang yang tidak waspada dari pelayanan Kristen, dengan demikian membuat orang yang tidak bijaksana itu suam-suam kuku. Semoga kita menghindari semua jerat sedemikian dan tetap ”berjerih payah dan berjuang” sepenuh hati, sambil mengharapkan hidup kekal.—1 Timotius 4:8-10; 6:9-12.

      ”Makan Bersama-sama”

      18. Kesempatan apa yang Yesus letakkan di hadapan orang-orang Kristen di Laodikia?

      18 Yesus selanjutnya mengatakan: ”Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membuka pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” (Wahyu 3:20) Jika saja orang-orang Kristen di Laodikia itu mau menyambut Yesus ke dalam sidang mereka, ia akan membantu mereka mengatasi keadaan mereka yang suam-suam kuku!—Matius 18:20.

      19. Apa yang Yesus maksudkan ketika ia berjanji untuk makan malam bersama sidang di Laodikia?

      19 Yesus menyebut tentang perjamuan makan, yang pasti mengingatkan orang-orang Laodikia akan saat-saat ketika ia makan bersama para muridnya. (Yohanes 12:1-8) Kesempatan-kesempatan sedemikian selalu mendatangkan berkat rohani bagi mereka yang hadir. Demikian pula, ada peristiwa-peristiwa penting setelah kebangkitan Yesus ketika ia hadir pada suatu perjamuan makan bersama murid-muridnya, dan kesempatan-kesempatan sedemikian sangat menguatkan mereka. (Lukas 24:28-32; Yohanes 21:9-19) Maka, janjinya untuk datang ke sidang Laodikia dan makan malam bersama mereka adalah janji untuk memberikan manfaat rohani yang limpah kepada mereka andaikata saja mereka mau menerima dia.

      20. (a) Pada permulaan hari Tuhan, apa akibatnya atas keadaan suam-suam kuku dari Susunan Kristen? (b) Bagaimana pengadilan Yesus terhadap Susunan Kristen?

      20 Teguran Yesus yang pengasih kepada orang-orang Laodikia mempunyai arti yang sangat penting bagi orang-orang Kristen terurap yang masih ada sekarang ini. Ada dari mereka yang ingat bahwa seraya hari Tuhan mulai, para penganut agama Susunan Kristen berada dalam keadaan suam-suam kuku sampai taraf yang memalukan. Bukannya menyambut kedatangan kembali Tuhan kita pada tahun 1914, kaum pendetanya melibatkan diri dalam pembantaian pada Perang Dunia I, yang 24 dari 28 bangsa yang berperang mengaku Kristen. Betapa besar hutang darah mereka! Selama Perang Dunia II, yang juga diperjuangkan sebagian besar oleh orang-orang dalam Susunan Kristen, dosa-dosa agama palsu sekali lagi ”bertimbun-timbun sampai ke langit.” (Wahyu 18:5) Selanjutnya, kaum pendeta telah membelakangi Kerajaan Yehuwa yang akan datang dengan mendukung Liga Bangsa Bangsa, Perserikatan Bangsa Bangsa, dan gerakan-gerakan yang nasionalistis, revolusioner, yang tidak satu pun dari antaranya dapat memecahkan problem-problem umat manusia. Yesus sudah lama menolak golongan pendeta, mengadili dan mencampakkan mereka, sama seperti seorang nelayan membuang ikan yang tidak baik yang tertangkap dalam jalanya. Keadaan yang menyedihkan dari gereja-gereja Susunan Kristen dewasa ini membuktikan penghakiman atasnya. Semoga nasib akhirnya menjadi peringatan bagi kita!—Matius 13:47-50.

      21. Sejak tahun 1919 dan seterusnya, bagaimana orang-orang Kristen di sidang yang sejati menyambut kata-kata Yesus kepada orang-orang Kristen di Laodikia?

      21 Bahkan dalam sidang yang sejati, ada pribadi-pribadi yang suam-suam kuku, bagaikan minuman yang tidak panas sehingga membangkitkan semangat ataupun tidak dingin menyegarkan. Tetapi Yesus masih tetap mengasihi sidangnya dengan hangat. Ia menyediakan diri bagi orang-orang Kristen yang menyambutnya dengan tangan terbuka, dan banyak yang telah menyambut dia, seolah-olah kepada suatu perjamuan makan. Hasilnya, dari tahun 1919 seterusnya mata mereka telah dibuka kepada arti dari nubuat-nubuat Alkitab. Mereka menikmati masa penyuluhan yang besar.—Mazmur 97:11; 2 Petrus 1:19.

      22. Perjamuan makan apa di masa depan yang boleh jadi dimaksudkan Yesus, dan siapa yang akan ambil bagian di dalamnya?

      22 Ketika berbicara kepada orang-orang Laodikia, boleh jadi Yesus juga memaksudkan perjamuan makan lain. Belakangan dalam buku Wahyu kita membaca: ”Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Ini adalah perjamuan kemenangan yang agung demi kepujian bagi Yehuwa setelah Ia melaksanakan penghukuman atas agama palsu—suatu perjamuan yang dinikmati di surga oleh Kristus beserta pengantin perempuan yang lengkap yakni 144.000. (Wahyu 19:1-9) Para anggota yang suka menyambut dari sidang Laodikia purba itu—ya, dan saudara-saudara Kristus Yesus yang setia dewasa ini, yang mengenakan pakaian yang bersih yaitu tanda pengenal sebagai orang Kristen terurap yang sejati—semua akan berpesta dengan Pengantin Laki-Laki mereka pada perjamuan tersebut. (Matius 22:2-13) Benar-benar suatu dorongan yang kuat untuk bersemangat dan bertobat!

      Takhta bagi Para Pemenang

      23, 24. (a) Mengenai pahala lebih lanjut apa Yesus berbicara? (b) Bilamana Yesus duduk di atas takhta Mesiasnya, dan bilamana ia mulai menghakimi orang-orang yang mengaku Kristen? (c) Janji yang menakjubkan apa yang Yesus berikan kepada murid-muridnya ketika ia memperkenalkan Peringatan kematiannya?

      23 Yesus berbicara tentang pahala selanjutnya, dengan mengatakan: ”Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhtaKu, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan BapaKu di atas takhtaNya.” (Wahyu 3:21) Sebagai penggenapan kata-kata Daud di Mazmur 110:1, 2, Yesus yang memelihara integritas, setelah mengalahkan dunia, telah dibangkitkan pada tahun 33 M. dan ditinggikan untuk duduk bersama Bapanya di takhta surgawiNya. (Kisah 2:32, 33) Pada suatu tahun yang penting lain, 1914, Yesus datang untuk duduk di atas takhta Mesiasnya sendiri sebagai Raja dan Hakim. Penghakiman mulai pada tahun 1918 dengan orang-orang yang mengaku Kristen. Para pemenang terurap yang mati sebelum tahun tersebut ketika itu dibangkitkan dan bergabung dengan Yesus dalam Kerajaannya. (1 Petrus 4:17) Ia telah menjanjikan ini kepada mereka ketika memperkenalkan Peringatan kematiannya, dengan mengatakan kepada murid-muridnya: ”Aku menentukan hak-hak kerajaan bagi kamu, sama seperti BapaKu menentukannya bagiKu, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam KerajaanKu, dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.”—Lukas 22:28-30.

      24 Benar-benar satu penugasan yang menakjubkan—duduk dengan Raja yang memerintah pada waktu ”penciptaan kembali” dan bersama-sama dengan dia, atas dasar korbannya yang sempurna, memulihkan dunia umat manusia yang taat kepada kesempurnaan seperti di Eden! (Matius 19:28; 20:28) Seperti Yohanes memberitahu kita, Yesus membuat mereka yang menang menjadi ’suatu kerajaan, imam-imam bagi Allah, BapaNya,’ untuk menduduki takhta-takhta di sekeliling takhta surgawi Yehuwa sendiri yang agung. (Wahyu 1:6; 4:4) Mari kita semua—dari kaum terurap atau masyarakat bumi baru yang berharap untuk ikut memulihkan Firdaus—mencamkan kata-kata Yesus kepada orang-orang Laodikia!—2 Petrus 3:13; Kisah 3:19-21.

      25. (a) Seperti pesan-pesan sebelumnya, bagaimana Yesus mengakhiri pesannya kepada Laodikia? (b) Bagaimana orang-orang Kristen secara perorangan dewasa ini harus menanggapi kata-kata Yesus kepada sidang di Laodikia?

      25 Seperti pesan-pesan sebelumnya, Yesus mengakhiri surat ini dengan kata-kata nasihat: ”Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.” (Wahyu 3:22) Kita sekarang telah jauh memasuki jaman akhir. Bukti ada di sekeliling kita bahwa sehubungan dengan kasih Susunan Kristen telah mendingin. Sebaliknya, semoga kita sebagai orang-orang Kristen sejati dengan sungguh-sungguh menyambut pesan Yesus kepada sidang di Laodikia, ya, kepada seluruh tujuh pesan dari Tuhan kita kepada sidang-sidang. Ini dapat kita lakukan dengan turut serta secara bergairah dalam penggenapan atas nubuat Yesus yang besar untuk jaman kita, ”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”—Matius 24:12-14.

      26. Kapankah Yesus berbicara lagi secara langsung kepada Yohanes, namun dalam hal apa ia ambil bagian?

      26 Nasihat Yesus kepada ketujuh sidang selesai. Ia baru berbicara lagi kepada Yohanes dalam buku Wahyu di pasal terakhir; tetapi ia ambil bagian dalam banyak dari penglihatan-penglihatan, misalnya, dalam melaksanakan penghukuman Yehuwa. Marilah kita sekarang bergabung dengan golongan Yohanes dalam mempelajari penglihatan kedua yang penting yang disingkapkan oleh Tuhan Yesus Kristus.

      [Catatan Kaki]

      a Tempat-tempat ini telah digali ahli-ahli arkeologi di lokasi Laodikia.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan