PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Waktu Kedatangan Mesias Disingkapkan
    Perhatikanlah Nubuat Daniel!
    • ”TUJUH PULUH MINGGU” UNTUK MENGHABISI DOSA

      13, 14. (a) Informasi penting apa yang diungkapkan Gabriel kepada Daniel? (b) Berapa lamakah ”tujuh puluh minggu” itu, dan bagaimana kita mengetahuinya?

      13 Daniel yang berdoa dengan khusyuk itu ternyata menerima jawaban yang benar-benar hebat! Yehuwa tidak saja meyakinkan dia bahwa orang Yahudi akan dikembalikan ke tanah air mereka tetapi juga memberinya pemahaman tentang sesuatu yang jauh lebih penting—munculnya Mesias yang dinubuatkan. (Kejadian 22:17, 18; Yesaya 9:6, 7) Gabriel memberi tahu Daniel, ”Ada tujuh puluh minggu yang telah ditentukan atas bangsamu dan atas kota kudusmu, untuk mengakhiri pelanggaran, untuk menghabisi dosa, untuk mengadakan pendamaian atas kesalahan, untuk mendatangkan keadilbenaran sampai waktu yang tidak tertentu, untuk menerakan meterai pada penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi Yang Kudus Atas Segala Yang Kudus. Dan hendaklah engkau tahu dan memiliki pemahaman bahwa sejak keluarnya firman untuk memulihkan dan membangun kembali Yerusalem sampai datangnya Mesias, sang Pemimpin, akan ada tujuh minggu, juga enam puluh dua minggu. Kota itu akan kembali dan sesungguhnya dibangun kembali, dengan lapangan dan parit, tetapi pada masa yang sulit.”—Daniel 9:24, 25.

      14 Ini benar-benar kabar baik! Tidak saja Yerusalem akan dibangun kembali dan ibadat akan dipulihkan di bait yang baru, tetapi juga ”Mesias, sang Pemimpin” akan muncul pada waktu yang spesifik. Semua ini akan terjadi dalam jangka waktu ”tujuh puluh minggu”. Karena Gabriel tidak menyebutkan hari-hari, ini bukan minggu-minggu yang masing-masing terdiri dari tujuh hari, yang jumlahnya 490 hari—atau satu sepertiga tahun saja. Pembangunan kembali Yerusalem ”dengan lapangan dan parit”, sebagaimana dinubuatkan, memerlukan waktu yang lebih lama dari itu. Minggu-minggu yang dimaksud terdiri dari tahun-tahun. Bukti bahwa setiap minggu lamanya tujuh tahun diperlihatkan oleh sejumlah terjemahan modern. Sebagai contoh, catatan kaki untuk Daniel 9:24 dalam Tanakh—The Holy Scriptures yang diterbitkan oleh The Jewish Publication Society menerjemahkannya sebagai ”tujuh puluh minggu-tahun”. An American Translation berbunyi, ”Tujuh puluh minggu-tahun ditentukan untuk bangsamu dan untuk kota kudusmu.” Terjemahan serupa muncul dalam terjemahan Moffat dan Rotherham.

      15. ”Tujuh puluh minggu” itu dibagi ke dalam tiga periode apa, dan kapan itu dimulai?

      15 Menurut kata-kata sang malaikat, ”tujuh puluh minggu” akan dibagi menjadi tiga periode: (1) ”tujuh minggu”, (2) ”enam puluh dua minggu”, dan (3) satu minggu. Berarti, 49 tahun, 434 tahun, dan 7 tahun—seluruhnya berjumlah 490 tahun. Menarik, The Revised English Bible berbunyi, ”Tujuh puluh kali tujuh tahun telah ditandai untuk bangsamu dan kota kudusmu.” Setelah dibuang dan menderita di Babilon selama 70 tahun, orang Yahudi akan merasakan perkenan istimewa dari Allah selama 490 tahun, atau 70 tahun dikalikan 7. Titik awalnya adalah ”keluarnya firman untuk memulihkan dan membangun kembali Yerusalem”. Kapan ini terjadi?

      ”TUJUH PULUH MINGGU” DIMULAI

      16. Sebagaimana diperlihatkan dalam dekretnya, untuk tujuan apa Kores mengembalikan orang Yahudi ke tanah air mereka?

      16 Tiga peristiwa penting layak diperhatikan sehubungan dengan dimulainya ”tujuh puluh minggu”. Yang pertama terjadi pada tahun 537 SM sewaktu Kores mengeluarkan dekret yang memungkinkan orang Yahudi kembali ke tanah air mereka. Dekret tersebut berbunyi, ”Inilah yang dikatakan Kores, raja Persia, ’Semua kerajaan di bumi telah diberikan kepadaku oleh Yehuwa, Allah yang berkuasa atas surga, dan ia sendiri telah menugasi aku untuk membangun baginya sebuah rumah di Yerusalem, yang ada di Yehuda. Siapa pun di antara kamu yang adalah umatnya, semoga Allahnya menyertai dia. Maka biarlah dia pergi ke Yerusalem, yang ada di Yehuda, dan membangun kembali rumah Yehuwa, Allah Israel,—ia adalah Allah yang benar—yang ada di Yerusalem. Mengenai siapa pun yang masih tersisa, di mana pun ia berdiam sebagai orang asing, biarlah orang-orang di daerahnya membantu dia dengan perak, emas, barang-barang dan binatang-binatang peliharaan serta persembahan sukarela bagi rumah Allah yang benar, yang ada di Yerusalem.’” (Ezra 1:2-4) Jelaslah, tujuan spesifik dekret ini adalah agar bait—”rumah Yehuwa”—dibangun kembali di lokasinya yang semula.

      17. Sesuai dengan surat yang diberikan kepadanya, untuk tujuan apa Ezra mengadakan perjalanan ke Yerusalem?

      17 Peristiwa kedua terjadi pada tahun ketujuh pemerintahan raja Persia, Artahsasta (Artahsasta Longimanus, putra Xerxes I). Pada waktu itu, Ezra, sang penyalin, mengadakan perjalanan selama empat bulan dari Babilon ke Yerusalem. Ia membawa surat khusus dari raja, tetapi surat itu tidak memberinya wewenang untuk membangun kembali Yerusalem. Sebaliknya, tugas Ezra hanyalah ”membuat indah rumah Yehuwa”. Itulah sebabnya surat itu menyebutkan tentang emas dan perak, bejana-bejana suci, serta sumbangan berupa gandum, anggur, minyak, dan garam untuk mendukung ibadat di bait, dan juga pembebasan pajak bagi orang-orang yang melayani di sana.—Ezra 7:6-27.

      18. Kabar apa yang menggelisahkan Nehemia, dan bagaimana sampai Raja Artahsasta mengetahuinya?

      18 Peristiwa ketiga terjadi 13 tahun setelah itu, pada tahun ke-20 pemerintahan Artahsasta, raja Persia. Pada waktu itu, Nehemia melayani sebagai juru minuman raja di ”Puri Syusyan”. Yerusalem telah dibangun sampai taraf tertentu oleh sisa orang Yahudi yang kembali dari Babilon. Tetapi, tidak semuanya berjalan baik. Belakangan, Nehemia tahu bahwa ”tembok Yerusalem roboh, dan gerbang-gerbangnya telah terbakar oleh api”. Hal ini benar-benar menggelisahkan dirinya, dan hatinya pun diliputi kesuraman. Sewaktu ditanya mengapa ia bersedih, Nehemia menjawab, ”Biarlah raja hidup sampai waktu yang tidak tertentu! Bagaimana mungkin mukaku tidak akan suram jika kota, tempat pekuburan bapak-bapak leluhurku, hancur, dan gerbang-gerbangnya telah habis dimakan api?”—Nehemia 1:1-3; 2:1-3.

      19. (a) Sewaktu ditanya oleh Raja Artahsasta, apa yang pertama-tama Nehemia lakukan? (b) Apa yang Nehemia mohonkan, dan bagaimana ia mengakui peranan Allah dalam hal ini?

      19 Kisah tentang Nehemia itu berlanjut, ”Maka raja mengatakan kepadaku, ’Apa yang hendak engkau upayakan?’ Seketika itu juga aku berdoa kepada Allah yang berkuasa atas surga. Setelah itu aku mengatakan kepada raja, ’Jika tampaknya baik bagi raja, dan jika hambamu tampaknya baik di matamu, kiranya engkau mau mengutus aku ke Yehuda, ke kota pekuburan bapak-bapak leluhurku, agar aku membangunnya kembali.’” Artahsasta senang dengan usul tersebut, dan dia juga mengabulkan permohonan Nehemia selanjutnya, ”Jika tampaknya baik bagi raja, biarlah diberikan kepadaku surat-surat untuk gubernur-gubernur di seberang Sungai [Efrat], agar mereka membiarkan aku lewat sampai aku tiba di Yehuda; juga sepucuk surat kepada Asaf, penjaga taman milik raja, agar ia memberi aku pohon-pohon untuk membangun gerbang-gerbang Puri dari rumah itu dengan kayu, untuk tembok kota, dan untuk rumah yang akan kumasuki.” Nehemia mengakui peranan Yehuwa dalam mewujudkan semua ini, dengan berkata, ”Demikianlah raja memberikan [surat-surat] itu kepadaku, sesuai dengan tangan baik dari Allahku atasku.”—Nehemia 2:4-8.

      20. (a) Kapan firman ”untuk memulihkan dan membangun kembali Yerusalem” terlaksana? (b) Kapan ”tujuh puluh minggu” dimulai, dan kapan periode itu berakhir? (c) Apa yang membuktikan kesaksamaan waktu dimulai dan berakhirnya ”tujuh puluh minggu”?

      20 Meskipun izin diberikan pada bulan Nisan, yaitu pada awal tahun ke-20 pemerintahan Artahsasta, ”keluarnya firman untuk memulihkan dan membangun kembali Yerusalem” baru benar-benar terlaksana beberapa bulan kemudian. Ini terjadi sewaktu Nehemia tiba di Yerusalem dan memulai pekerjaan pemulihan. Perjalanan Ezra memakan waktu empat bulan, tetapi Syusyan terletak lebih dari 322 kilometer di timur Babilon, jadi lebih jauh lagi dari Yerusalem. Oleh karena itu, kemungkinan besar, Nehemia tiba di Yerusalem menjelang akhir tahun ke-20 pemerintahan Artahsasta, atau pada tahun 455 SM. Pada tahun itulah, ”tujuh puluh minggu” atau 490 tahun yang dinubuatkan, dimulai. Periode ini akan berakhir pada bagian akhir tahun 36 M.—Lihat ”Kapan Artahsasta Mulai Memerintah?” di halaman 197.

      ”MESIAS, SANG PEMIMPIN” MUNCUL

      21. (a) Apa yang akan terlaksana selama ”tujuh minggu” pertama, meskipun adanya keadaan apa? (b) Pada tahun berapa Mesias akan muncul, dan menurut Injil Lukas, apa yang terjadi pada waktu itu?

      21 Berapa tahun berlalu sampai akhirnya Yerusalem benar-benar dibangun kembali? Nah, pemulihan kota itu akan dilaksanakan ”pada masa yang sulit” karena kesulitan yang timbul di kalangan orang Yahudi sendiri serta tentangan dari orang Samaria dan orang-orang lainnya. Berdasarkan bukti yang ada, pekerjaan itu diselesaikan sampai tahap yang dianggap memadai kira-kira pada tahun 406 SM—dalam jangka waktu ”tujuh minggu”, atau 49 tahun. (Daniel 9:25) Periode 62 minggu, atau 434 tahun, akan menyusul. Setelah periode tersebut, Mesias yang telah lama dijanjikan akan muncul. Dengan menghitung 483 tahun (49 tambah 434) dari tahun 455 SM, kita akan sampai pada tahun 29 M. Apa yang terjadi pada waktu itu? Lukas, sang penulis Injil, memberi tahu kita, ”Pada tahun kelima belas masa pemerintahan Kaisar Tiberius, sewaktu Pontius Pilatus menjadi gubernur Yudea, dan Herodes menjadi penguasa distrik Galilea, . . . datanglah pernyataan Allah kepada Yohanes putra Zakharia di padang belantara. Maka ia datang ke seluruh daerah sekitar Sungai Yordan, dengan memberitakan pembaptisan sebagai lambang pertobatan untuk pengampunan dosa.” Pada waktu itu, ”orang-orang sedang menanti” datangnya sang Mesias.—Lukas 3:1-3, 15.

      22. Kapan dan bagaimana Yesus menjadi Mesias yang dinubuatkan?

      22 Yohanes bukanlah Mesias yang dijanjikan. Tetapi, sehubungan dengan apa yang ia saksikan pada waktu Yesus dari Nazaret dibaptis pada musim gugur tahun 29 M, Yohanes berkata, ”Aku telah melihat roh turun dari langit seperti seekor merpati, dan tinggal di atas dia. Bahkan aku tidak mengenal dia, tetapi Pribadi yang mengutus aku untuk membaptis dalam air telah mengatakan kepadaku, ’Apabila engkau melihat roh turun dan tinggal di atas seseorang, inilah pribadi yang membaptis dengan roh kudus.’ Dan aku telah melihat itu, dan aku telah memberikan kesaksian bahwa pribadi ini adalah Putra Allah.” (Yohanes 1:32-34) Pada waktu dibaptis, Yesus menjadi Pribadi Terurap—Mesias, atau Kristus. Segera setelah itu, Andreas, murid Yohanes, bertemu dengan Yesus yang diurapi, lalu ia memberi tahu Simon Petrus, ”Kami telah menemukan Mesias.” (Yohanes 1:41) Jadi, ”Mesias, sang Pemimpin” muncul tepat pada waktunya—pada akhir 69 minggu!

      PERISTIWA-PERISTIWA PADA MINGGU TERAKHIR

      23. Mengapa ”Mesias, sang Pemimpin” harus mati, dan kapan ini akan terjadi?

      23 Apa yang akan terlaksana selama minggu ke-70? Gabriel mengatakan bahwa periode ”tujuh puluh minggu” telah ditentukan ”untuk mengakhiri pelanggaran, untuk menghabisi dosa, untuk mengadakan pendamaian atas kesalahan, untuk mendatangkan keadilbenaran sampai waktu yang tidak tertentu, untuk menerakan meterai pada penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi Yang Kudus Atas Segala Yang Kudus”. Agar hal ini terlaksana, ”Mesias, sang Pemimpin” harus mati. Kapan? Gabriel berkata, ”Setelah enam puluh dua minggu itu, Mesias akan dilenyapkan, tanpa memiliki apa-apa. . . . Dan ia akan memberlakukan perjanjian itu bagi banyak orang selama satu minggu; dan pada pertengahan minggu itu, ia akan menghentikan korban dan persembahan pemberian.” (Daniel 9:26a, 27a) Saat yang menentukan tersebut adalah ”pada pertengahan minggu itu”, yaitu pada pertengahan minggu-tahun yang terakhir.

      24, 25. (a) Sebagaimana dinubuatkan, kapan Kristus mati, dan apa yang diakhiri melalui kematian dan kebangkitannya? (b) Apa yang dimungkinkan oleh kematian Yesus?

      24 Pelayanan Yesus Kristus kepada umum dimulai pada bagian akhir tahun 29 M, dan berlangsung selama tiga setengah tahun. Sebagaimana telah dinubuatkan, pada awal tahun 33 M, Kristus ”dilenyapkan” sewaktu ia mati pada tiang siksaan, memberikan kehidupan manusianya sebagai tebusan bagi umat manusia. (Yesaya 53:8; Matius 20:28) Korban binatang dan persembahan pemberian yang ditetapkan oleh Hukum sudah tidak dibutuhkan lagi setelah Yesus yang dibangkitkan mempersembahkan nilai kehidupan manusianya yang dikorbankan kepada Allah di surga. Meskipun para imam Yahudi terus memberikan persembahan sampai bait di Yerusalem dibinasakan pada tahun 70 M, korban-korban itu tidak lagi diperkenan Allah. Itu semua telah digantikan oleh korban yang lebih baik, korban yang tidak perlu diulang-ulang lagi. Rasul Paulus menulis, ”[Kristus] mempersembahkan satu korban karena dosa untuk selamanya . . . Karena melalui satu persembahan korban ia menyempurnakan orang-orang yang disucikan, untuk selamanya.”—Ibrani 10:12, 14.

      25 Meskipun dosa dan kematian masih membuat umat manusia menderita, kematian Yesus dan kebangkitannya kepada kehidupan surgawi telah menggenapi nubuat. ’Pelanggaran diakhiri, dosa dihabisi, pendamaian atas kesalahan diadakan, dan keadilbenaran didatangkan.’ Allah telah menyingkirkan perjanjian Hukum, yang telah menyingkapkan dan mengutuk orang Yahudi sebagai pedosa. (Roma 5:12, 19, 20; Galatia 3:13, 19; Efesus 2:15; Kolose 2:13, 14) Kini, dosa para pelaku kesalahan yang bertobat dapat dihapus, dan karenanya hukuman dapat dibatalkan. Melalui korban pendamaian sang Mesias, orang-orang yang menjalankan iman dapat dirukunkan dengan Allah. Mereka dapat menantikan saat manakala mereka dapat menerima karunia Allah berupa ”kehidupan abadi melalui Kristus Yesus”.—Roma 3:21-26; 6:22, 23; 1 Yohanes 2:1, 2.

      26. (a) Meskipun perjanjian Hukum telah disingkirkan, perjanjian apa yang tetap ’diberlakukan selama satu minggu’? (b) Apa yang terjadi pada akhir minggu ke-70?

      26 Demikianlah Yehuwa menyingkirkan perjanjian Hukum melalui kematian Kristus pada tahun 33 M. Kalau begitu, bagaimana dapat dikatakan bahwa Mesias ”akan memberlakukan perjanjian itu bagi banyak orang selama satu minggu”? Karena ia tetap memberlakukan perjanjian Abraham. Hingga minggu ke-70 berakhir, Allah mengulurkan berkat-berkat perjanjian itu kepada orang Ibrani keturunan Abraham. Tetapi, pada akhir ”tujuh puluh minggu” tahun, pada tahun 36 M, rasul Petrus mengabar kepada seorang pria Italia yang tulus bernama Kornelius, keluarganya, dan orang Kafir lainnya. Dan sejak hari itu, kabar baik mulai diberitakan di antara orang-orang berbagai bangsa.—Kisah 3:25, 26; 10:1-48; Galatia 3:8, 9, 14.

      27. ”Yang Kudus Atas Segala Yang Kudus” mana yang diurapi, dan bagaimana?

      27 Nubuat itu juga menyebutkan bahwa ”Yang Kudus Atas Segala Yang Kudus” akan diurapi. Hal ini tidak memaksudkan pengurapan Ruang Mahakudus, atau ruang yang paling dalam, dari bait di Yerusalem. Ungkapan ”Yang Kudus Atas Segala Yang Kudus” di sini memaksudkan tempat suci Allah di surga. Di sanalah Yesus mempersembahkan nilai korban manusianya kepada Bapaknya. Pembaptisan Yesus, pada tahun 29 M, telah mengurapi, atau mengkhususkan, realitas yang bersifat surgawi dan rohani itu, yang digambarkan oleh Ruang Mahakudus dari tabernakel di bumi dan dari bait yang ada belakangan.—Ibrani 9:11, 12.

      NUBUAT DITEGUHKAN OLEH ALLAH

      28. Apa yang dimaksud dengan ”menerakan meterai pada penglihatan dan nabi”?

      28 Nubuat tentang Mesias yang diucapkan malaikat Gabriel juga berbicara tentang ”menerakan meterai pada penglihatan dan nabi”. Berarti, segala sesuatu yang dinubuatkan mengenai Mesias—semua hal yang ia capai melalui pengorbanannya, kebangkitannya, dan tampilnya ia di surga, maupun hal-hal lain yang terjadi selama minggu ke-70—akan dibubuhi meterai dukungan ilahi, akan terbukti benar, dan dapat dipercaya. Penglihatan itu akan dimeteraikan, hanya berlaku atas Mesias. Penggenapannya akan terjadi pada Mesias dan pekerjaan Allah yang dilakukan melalui dia. Kita dapat memperoleh penafsiran yang benar atas penglihatan itu hanya jika kita menghubungkannya dengan Mesias yang dinubuatkan. Selain dengan cara itu, maknanya tidak dapat disingkapkan.

      29. Apa yang akan terjadi atas Yerusalem yang telah dibangun kembali, dan mengapa?

      29 Gabriel sebelumnya telah menubuatkan bahwa Yerusalem akan dibangun kembali. Kini, ia menubuatkan pembinasaan kota dan baitnya yang telah dibangun kembali itu, dengan berkata, ”Kota serta tempat kudus itu akan dibinasakan oleh orang-orang dari seorang pemimpin yang akan datang. Kesudahannya akan datang melalui banjir. Dan sampai ke akhir akan ada perang; apa yang telah diputuskan adalah kehancuran. . . . Dan di atas sayap perkara-perkara yang menjijikkan itu akan ada yang menyebabkan kehancuran; dan sampai suatu pembasmian, perkara yang diputuskan itu juga akan tercurah ke atas yang dihancurkan itu.” (Daniel 9:26b, 27b) Meskipun kehancuran ini akan terjadi setelah ”tujuh puluh minggu”, peristiwa ini merupakan akibat langsung dari hal-hal yang terjadi selama ”minggu” terakhir, manakala orang Yahudi menolak Kristus dan membunuhnya.—Matius 23:37, 38.

      30. Sebagaimana diperlihatkan oleh catatan sejarah, bagaimana ketetapan dari Pemegang Jadwal Yang Agung tergenap?

      30 Catatan sejarah memperlihatkan bahwa pada tahun 66 M, legiun Romawi di bawah gubernur Siria, Cestius Gallus, mengepung Yerusalem. Meskipun orang Yahudi mengadakan perlawanan, pasukan Romawi yang membawa panji-panji atau bendera mereka yang bersifat berhala, menerobos masuk ke kota dan mulai meruntuhkan tembok bait sebelah utara. Keberadaan mereka di sana menjadikan mereka ”perkara menjijikkan” yang dapat menyebabkan kehancuran total. (Matius 24:15, 16) Pada tahun 70 M, orang Romawi di bawah Jenderal Titus datang bagaikan ”banjir” dan menghancurkan kota itu beserta baitnya. Tidak ada yang dapat menghentikan mereka, karena peristiwa tersebut sudah ditetapkan—”diputuskan”—oleh Allah. Pemegang Jadwal Yang Agung, Yehuwa, sekali lagi menggenapi firman-Nya!

  • Waktu Kedatangan Mesias Disingkapkan
    Perhatikanlah Nubuat Daniel!
    • [Kotak/Gambar di hlm. 197]

      Kapan Artahsasta Mulai Memerintah?

      PARA sejarawan tidak sepakat mengenai tahun manakala Artahsasta, raja Persia, mulai memerintah. Beberapa menyatakan bahwa ia naik takhta pada tahun 465 SM karena bapaknya, Xerxes, mulai memerintah pada tahun 486 SM, dan mati pada tahun ke-21 pemerintahannya. Akan tetapi, terdapat bukti bahwa Artahsasta naik takhta pada tahun 475 SM, dan memulai tahun pertama pemerintahannya pada tahun 474 SM.

      Inskripsi dan pahatan yang digali di Persepolis, ibu kota Persia kuno, menunjukkan bahwa Xerxes dan bapaknya, Darius I, memerintah bersama-sama. Jika pemerintahan ini berlangsung selama 10 tahun dan Xerxes memerintah seorang diri selama 11 tahun setelah Darius mati pada 486 SM, tahun pertama pemerintahan Artahsasta pastilah tahun 474 SM.

      Bukti kedua melibatkan Temistokles, gubernur Athena yang mengalahkan pasukan Xerxes pada tahun 480 SM. Belakangan ia tidak disukai oleh orang Yunani dan dituduh berkhianat. Temistokles melarikan diri dan meminta suaka di istana raja Persia, dan di sana ia disambut dengan baik. Menurut sejarawan Yunani bernama Tusidides, peristiwa ini terjadi sewaktu Artahsasta ”baru saja naik takhta”. Sejarawan Yunani bernama Diodorus Sikulus menulis bahwa Temistokles mati pada tahun 471 SM. Karena Temistokles meminta waktu satu tahun untuk mempelajari dahulu bahasa Persia sebelum menghadap Raja Artahsasta, ia pasti sudah tiba di Asia Kecil sekurang-kurangnya pada tahun 473 SM. Tahun tersebut didukung oleh Chronicle of Eusebius yang ditulis oleh Jerome. Karena Artahsasta ”baru naik takhta” sewaktu Temistokles tiba di Asia pada tahun 473 SM, sarjana Jerman bernama Ernst Hengstenberg dalam karyanya yang berjudul Christology of the Old Testament menyatakan bahwa pemerintahan Artahsasta dimulai pada tahun 474 SM, sebagaimana dinyatakan oleh sumber-sumber lainnya. Ia menambahkan, ”Tahun kedua puluh pemerintahan Artahsasta adalah tahun 455 sebelum Masehi.”

      [Gambar]

      Patung Temistokles

      [Bagan/Gambar di hlm. 188, 189]

      (Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)

      ”TUJUH PULUH MINGGU”

      455 SM 406 SM 29 M 33 M 36 M

      ”Firman untuk Yerusalem Mesias Mesias Akhir

      memulihkan . . . dibangun muncul dilenyapkan ”tujuh puluh

      Yerusalem” minggu”

      7 minggu 62 minggu 1 minggu

      49 tahun 434 tahun 7 tahun

  • Waktu Kedatangan Mesias Disingkapkan
    Perhatikanlah Nubuat Daniel!
    • [Gambar penuh di hlm. 193]

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan