PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Yehuwa Memberi Harapan di Tengah Dukacita
    Menara Pengawal—1988 (Seri 52) | Menara Pengawal—1988 (Seri 52)
    • Dosa tidak membawa sukacita. Lihatlah! Yerusalem yang berdosa, pernah menjadi ibu kota Yehuda yang ramai, kini duduk terasing. Yehuda sendiri seperti putri yang menjadi janda menangis karena ia telah dihancurkan. ”Kekasih” seperti Mesir tidak dapat menyelamatkannya dari penaklukan Babel pada tahun 607 S.M. Orang-orang tidak lagi berbondong-bondong menuju Sion untuk perayaan-perayaan. Anak-anaknya menjadi tawanan, dan musuh-musuh tertawa atas kehancurannya. Orang-orang asing yang najis telah menodai bait, penduduknya terpaksa menjual barang-barang ganti makanan. Semua ini oleh karena dosa!—1:1-11.

  • Yehuwa Memberi Harapan di Tengah Dukacita
    Menara Pengawal—1988 (Seri 52) | Menara Pengawal—1988 (Seri 52)
    • Kita dapat membawa kebinasaan atas diri sendiri melalui dosa yang disengaja. Karena dosa-dosa Yehuda, ”anak-anak Sion yang berharga” dianggap sebagai pecahan belanga dari tanah yang tidak berharga. Pada waktu pengepungan, mereka yang mati oleh pedang lebih baik daripada yang pelan-pelan mati karena kelaparan. Allah benar-benar telah, ”mencurahkan murkaNya yang menyala-nyala.” Nabi-nabi dan imam-imam yang cemar berjalan kian ke mari bagaikan orang buta, dan Raja Zedekia—”orang yang diurapi [Yehuwa]”—telah ditangkap.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan