MASA pemerintahan Raja Salomo memberi kita sekilas gambaran yang mengandung nubuat tentang masa depan. Selama pemerintahannya, Israel mencapai puncak kemakmuran dan kejayaan. Salomo bukan saja raja yang berhikmat, melainkan juga organisator ulung. Ia membangun bait yang megah bagi Yehuwa, banyak bangunan pemerintah, dan istana raja, seperti digambarkan di bawah. Ia membentuk distrik-distrik administratif yang, secara bergilir, menyediakan berbagai jenis makanan bagi rumah tangga kerajaan, tidak soal musimnya.

Masa pemerintahan Salomo adalah masa yang penuh kedamaian dan keamanan sejati. Hal ini cocok sekali untuk menggambarkan pemerintahan Mesias yang penuh damai, yang ”akan mempunyai rakyat dari laut ke laut dan dari Sungai [Efrat] sampai ke ujung-ujung bumi”.—Mz 72:8.

Salomo membangun bait bagi Yehuwa setelah Israel menetap di Tanah Perjanjian dan merebut kota yang belakangan menjadi tempat Yehuwa menaruh nama-Nya. Arsiteknya adalah Yehuwa sendiri. Daud, ayah Salomo, menerima ”rancangan arsitektur dari segala sesuatu . . . melalui ilham”. (1Taw 28:11, 12) Lebih dari 180.000 orang membangun bait itu selama tujuh setengah tahun, dan merampungkannya pada tahun 1027 SM. (1Raj 5:13-16; 6:1, 38) Bait itu, sebagaimana tabernakel sebelumnya, menggambarkan ”kemah sejati”, bait rohani Yehuwa.—Ibr 8:1-5; 9:2-10, 23.

Salomo memperbesar kota itu dan membangunnya sampai ke puncak kemegahannya, membangun bait yang megah dan juga kompleks bangunan pemerintah yang mengesankan di atas G. Moria dan lereng-lerengnya.