-
Apakah Pencipta yang Mahatinggi Memang Ada?Hidup Damai dan Bahagia Selamanya—Bagaimana Caranya?
-
-
Apakah Kehidupan Muncul secara Kebetulan?
3 Makhluk hidup terbentuk dari sel, dan bahan dasar sel adalah protein. Para penganut evolusi mengakui bahwa kemungkinannya atom dan molekul yang tepat bisa secara kebetulan membentuk sebuah protein sederhana hanyalah 1 banding 10113, atau angka 1 diikuti dengan 113 angka nol. Dengan kata lain, dalam 10113 kali percobaan, itu hanya bisa terjadi satu kali. Namun, para ahli matematika mengatakan bahwa apa pun yang hanya bisa terjadi 1 kali dalam 1050 kali percobaan sebenarnya tidak akan pernah bisa terjadi.
4 Tapi, agar suatu kehidupan bisa terbentuk, dibutuhkan lebih dari satu molekul protein yang sederhana. Agar sebuah sel dapat tetap berfungsi, dibutuhkan kira-kira 2.000 jenis protein. Jadi, seberapa besar kemungkinannya kehidupan muncul secara kebetulan? Kemungkinannya adalah 1 banding 1040.000, atau angka 1 diikuti dengan 40.000 angka nol! Apakah Anda mau meyakini sesuatu yang mustahil?
-
-
Apakah Pencipta yang Mahatinggi Memang Ada?Hidup Damai dan Bahagia Selamanya—Bagaimana Caranya?
-
-
Sebuah sel bagaikan kota dengan sarana pendukung yang lengkap
8, 9. Apa yang diperlihatkan oleh rancangan tubuh manusia yang menakjubkan?
8 Tubuh kita yang menakjubkan juga meneguhkan bahwa Pencipta memang ada. Kita bisa yakin akan hal ini kalau kita memperhatikan sel hidup yang sangat kecil. Tubuh kita terdiri dari kira-kira 100 triliun (100.000.000.000.000) sel yang sangat kecil. Tiap sel ini punya sistem yang sangat hebat. Sel mirip dengan sebuah kota yang punya banyak sarana pendukung, misalnya pembangkit listrik, sistem administrasi, sistem transportasi, dan sistem pertahanan. Selain itu, inti sel punya puluhan ribu gen dalam DNA yang tersusun dengan sangat rapi. Menurut penelitian, DNA bisa memuat informasi sebanyak 1.000 buku tebal. Semua informasi ini membentuk sebuah cetak biru genetik dan menentukan warna kulit, jenis rambut, bentuk tubuh, dan berbagai bagian tubuh lainnya. Jika cetak biru sebuah bangunan saja harus dirancang dengan teliti, bagaimana dengan cetak biru genetik dalam tubuh kita? Siapa yang merancangnya?
-