PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Jangan Pernah Tersandung Karena Yesus
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2021 | Mei
    • ARTIKEL PELAJARAN 18

      Jangan Pernah Tersandung Karena Yesus

      ”Orang yang tidak tersandung karena aku adalah orang yang bahagia.”​—MAT. 11:6.

      NYANYIAN 54 ’Inilah Jalannya’

      YANG DIBAHASa

      1. Bagaimana tanggapan banyak orang saat Saudara pertama kali memberitahukan kebenaran yang Saudara pelajari?

      APAKAH Saudara ingat saat pertama kali Saudara menyadari bahwa Saudara sudah menemukan kebenaran? Bagi Saudara, apa yang Saudara pelajari dari Alkitab itu sangat jelas dan masuk akal. Saudara merasa bahwa semua orang pasti mau mempelajari apa yang sudah Saudara percayai itu. Saudara yakin bahwa kebenaran Alkitab bisa membuat mereka lebih bahagia dan punya masa depan yang cerah. (Mz. 119:105) Jadi, Saudara dengan bersemangat memberi tahu keluarga dan teman-teman Saudara tentang kebenaran yang Saudara pelajari. Tapi ternyata, banyak orang tidak mau menerima kebenaran yang Saudara sampaikan.

      2-3. Pada zaman Yesus, bagaimana tanggapan kebanyakan orang terhadap Yesus dan berita yang dia sampaikan?

      2 Kita tidak perlu kaget kalau orang tidak mau menerima berita yang kita sampaikan. Sewaktu Yesus berada di bumi, dia membuat berbagai mukjizat, yang menunjukkan bahwa dia mendapat kuasa dari Allah. Meski begitu, banyak orang menolak dia. Salah satu contohnya adalah ketika Yesus membangkitkan Lazarus. Para penentangnya tidak bisa menyangkal bahwa Yesus membuat mukjizat itu. Tapi, para pemimpin agama Yahudi tetap tidak mau mengakui bahwa Yesus adalah Mesias. Mereka malah ingin membunuh Yesus dan Lazarus!​—Yoh. 11:47, 48, 53; 12:9-11.

      3 Yesus tahu bahwa kebanyakan orang akan menolak dia dan tidak mau mengakui bahwa dia adalah Mesias. (Yoh. 5:39-44) Dia mengatakan kepada murid-murid Yohanes Pembaptis, ”Orang yang tidak tersandungb karena aku adalah orang yang bahagia.” (Mat. 11:2, 3, 6) Mengapa banyak orang menolak Yesus?

      4. Apa yang akan kita bahas di artikel ini?

      4 Di artikel ini dan artikel berikutnya, kita akan membahas beberapa hal yang menyebabkan banyak orang di abad pertama tidak beriman kepada Yesus. Kita juga akan membahas mengapa banyak orang sekarang tersandung dan menolak berita yang kita sampaikan. Dan yang terpenting, kita akan membahas apa yang perlu kita lakukan agar kita tidak tersandung.

      (1) LATAR BELAKANG YESUS

      Filipus menganjurkan Natanael untuk menemui Yesus, yang duduk di dekat situ.

      Banyak orang tersandung karena Yesus memiliki latar belakang yang sederhana. Bagaimana hal itu juga bisa membuat orang-orang tersandung pada zaman kita? (Lihat paragraf 5)c

      5. Apa yang mungkin membuat beberapa orang merasa bahwa Yesus bukanlah Mesias yang dinubuatkan?

      5 Banyak orang menolak Yesus karena mengetahui latar belakang keluarganya dan tempat dia dibesarkan. Mereka mengakui bahwa Yesus adalah guru yang sangat hebat dan bisa membuat mukjizat. Tapi bagi mereka, dia hanyalah anak dari seorang tukang kayu yang sederhana. Selain itu, Yesus berasal dari Nazaret, sebuah kota yang kemungkinan dianggap tidak penting. Bahkan Natanael, yang belakangan menjadi murid Yesus, awalnya mengatakan, ”Mana mungkin hal yang baik datang dari Nazaret?” (Yoh. 1:46) Natanael mungkin merasa bahwa kota itu tidak istimewa. Atau, dia mungkin mengingat nubuat di Mikha 5:2, yang mengatakan bahwa Mesias akan lahir di Betlehem, bukan di Nazaret.

      6. Apa yang sebenarnya perlu dilakukan orang-orang pada zaman Yesus agar mereka yakin bahwa dia adalah Mesias?

      6 Apa yang dinubuatkan dalam Kitab-Kitab Ibrani? Nabi Yesaya menubuatkan bahwa para penentang Yesus tidak akan mencoba mencari tahu ”asal usulnya”. (Yes. 53:8) Sebenarnya, mereka perlu memeriksa asal-usul Yesus dan membandingkannya dengan berbagai nubuat tentang Mesias. Kalau mereka melakukan itu, mereka akan mengetahui bahwa Yesus adalah keturunan Raja Daud dan memang lahir di Betlehem. (Luk. 2:4-7) Jadi, tempat kelahiran Yesus memang sesuai dengan nubuat di Mikha 5:2. Tapi masalahnya, para penentang Yesus tidak berusaha mencari informasi yang benar tentang dia. Mereka malah terlalu cepat mengambil kesimpulan, dan itu membuat mereka tersandung.

      7. Mengapa banyak orang sekarang tidak mau mendengarkan umat Yehuwa?

      7 Apakah orang-orang pada zaman kita juga tersandung karena hal yang sama? Ya. Kebanyakan hamba Yehuwa punya latar belakang yang sederhana. Mereka dianggap sebagai ”orang biasa yang tidak berpendidikan”. (Kis. 4:13) Beberapa orang merasa bahwa umat Allah tidak memenuhi syarat untuk mengajarkan Alkitab karena mereka bukan lulusan sekolah teologi. Ada juga yang mengatakan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa adalah ”agama orang Amerika”. Padahal, dari semua Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia, hanya ada sekitar 14 persen yang tinggal di Amerika Serikat. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa para Saksi tidak percaya Yesus. Selama bertahun-tahun, Saksi-Saksi Yehuwa di berbagai negeri dituduh sebagai ”Komunis”, ”mata-mata Amerika”, ”aliran sesat”, dan ”ekstremis”. Banyak orang yang mendengar tuduhan-tuduhan seperti itu tidak mau mencari informasi yang benar tentang para Saksi. Itu membuat mereka tidak mau menjadi Saksi Yehuwa.

      8. Seperti yang ditunjukkan di Kisah 17:11, apa yang harus dilakukan orang-orang yang ingin memastikan siapa umat Allah sekarang?

      8 Apa yang perlu orang-orang lakukan agar tidak tersandung? Mereka perlu berusaha mencari informasi yang benar. Lukas, salah satu penulis Injil, juga berusaha melakukan hal itu. Dia ingin agar orang-orang yang membaca tulisannya ”tahu betapa benarnya hal-hal” yang telah mereka dengar tentang Yesus. Jadi, dia ”dengan cermat menyelidiki semua itu dari awal”. (Luk. 1:1-4) Orang-orang Yahudi di Berea juga melakukan hal yang sama. Sewaktu mereka pertama kali mendengar kabar baik tentang Yesus, mereka membandingkannya dengan apa yang tertulis di Kitab-Kitab Ibrani untuk memastikan kebenarannya. (Baca Kisah 17:11.) Orang-orang sekarang juga harus melakukan hal yang sama. Mereka harus membandingkan apa yang diajarkan oleh umat Allah dengan apa yang Alkitab katakan. Mereka juga perlu mempelajari sejarah umat Yehuwa di zaman modern. Kalau mereka berusaha mencari informasi yang benar, mereka tidak akan mudah termakan oleh tuduhan-tuduhan orang terhadap umat Allah.

      (2) YESUS MENOLAK SEWAKTU DIMINTA MEMBUAT MUKJIZAT

      Yesus mengajar orang-orang.

      Banyak orang tersandung karena Yesus menolak ketika diminta membuat mukjizat. Bagaimana hal itu juga bisa membuat orang-orang tersandung pada zaman kita? (Lihat paragraf 9-10)d

      9. Bagaimana reaksi orang-orang ketika Yesus menolak untuk menunjukkan tanda dari surga?

      9 Meskipun ajaran Yesus sangat luar biasa, beberapa orang di zamannya masih belum puas. Mereka meminta Yesus ”menunjukkan suatu tanda dari surga” untuk membuktikan bahwa dia adalah Mesias. (Mat. 16:1) Mereka mungkin meminta hal itu karena mengira bahwa nubuat di Daniel 7:13, 14 akan menjadi kenyataan pada zaman mereka. Padahal, nubuat itu baru akan menjadi kenyataan di masa depan. Apa yang Yesus ajarkan seharusnya sudah cukup untuk meyakinkan mereka bahwa dia adalah Mesias. Tapi, mereka tersandung karena Yesus tidak mau membuat mukjizat yang mereka minta.​—Mat. 16:4.

      10. Sesuai dengan nubuat Yesaya, bagaimana Yesus melakukan pelayanannya?

      10 Apa yang dinubuatkan dalam Kitab-Kitab Ibrani? Nabi Yesaya menubuatkan tentang Mesias, ”Dia tidak akan berteriak atau berseru, [dan] suaranya tidak akan terdengar di jalan.” (Yes. 42:1, 2) Yesus tidak melakukan pelayanannya dengan cara yang menarik perhatian. Dia tidak membangun tempat-tempat ibadah yang megah. Dia juga tidak memakai jubah keagamaan atau meminta orang untuk memanggil dia dengan gelar kehormatan. Sewaktu diadili, Yesus tidak berupaya mengesankan Raja Herodes dengan membuat mukjizat meskipun nyawanya terancam. (Luk. 23:8-11) Yesus memang pernah membuat beberapa mukjizat. Tapi bagi Yesus, hal terpenting yang perlu dia lakukan adalah memberitakan kabar baik. Yesus mengatakan kepada murid-muridnya, ”Untuk itulah aku datang.”​—Mrk. 1:38.

      11. Pandangan salah apa yang dimiliki banyak orang sekarang?

      11 Apakah orang-orang pada zaman kita juga tersandung karena hal yang sama? Ya. Banyak orang sekarang terkesan dengan gereja-gereja yang megah, yang dihiasi dengan karya-karya seni yang bernilai tinggi. Mereka juga terkesan dengan para pemimpin agama yang memiliki gelar-gelar kehormatan. Selain itu, mereka juga mengagumi upacara-upacara keagamaan. Banyak orang lupa bahwa asal usul dan makna dari upacara-upacara itu tidak sesuai dengan ajaran Alkitab. Di acara-acara seperti itu, orang-orang tidak diajarkan kebenaran tentang Allah dan kehendak-Nya. Tapi, kalau kita menghadiri perhimpunan, kita bisa belajar tentang apa yang Yehuwa inginkan dari kita. Balai Kerajaan kita bukan bangunan yang megah dan penuh hiasan yang mahal, tapi bangunan itu sederhana dan bersih. Saudara-saudara yang memimpin di sidang tidak memakai jubah keagamaan atau dipanggil dengan gelar kehormatan. Semua ajaran dan kepercayaan kita berasal dari Alkitab. Meski begitu, banyak orang tersandung karena mereka merasa bahwa cara kita beribadah terlalu sederhana. Mereka juga merasa bahwa apa yang kita ajarkan tidak sesuai dengan keinginan mereka.

      12. Seperti yang dijelaskan di Ibrani 11:1, 6, iman kita harus didasarkan atas apa?

      12 Apa yang perlu kita lakukan agar tidak tersandung? Rasul Paulus mengatakan kepada orang-orang Kristen di Roma, ”Orang hanya akan beriman setelah mendengar berita itu, dan berita itu didengar ketika ada yang memberitakan tentang Kristus.” (Rm. 10:17) Jadi, kita bisa memperkuat iman kita dengan mempelajari Alkitab, bukan dengan mengikuti upacara-upacara keagamaan yang tidak berdasarkan Alkitab, meskipun acara-acara itu terlihat sangat indah dan mengesankan. Kita harus punya iman yang kuat dan didasarkan atas pengetahuan yang benar karena ”tanpa iman, orang tidak mungkin menyenangkan Allah”. (Baca Ibrani 11:1, 6.) Ya, kita tidak perlu melihat tanda yang luar biasa dari surga untuk membuktikan bahwa kita telah menemukan kebenaran. Kalau kita benar-benar mempelajari Alkitab, itu sudah cukup untuk membuat kita yakin, dan itu bisa menyingkirkan keraguan apa pun.

      (3) YESUS TIDAK MENGIKUTI BANYAK TRADISI YAHUDI

      Banyak orang tersandung karena Yesus tidak mengikuti banyak tradisi Yahudi. Bagaimana hal itu juga bisa membuat orang-orang tersandung pada zaman kita? (Lihat paragraf 13)e

      13. Apa yang membuat banyak orang menolak Yesus?

      13 Pada zaman Yesus, murid-murid Yohanes Pembaptis sangat bingung karena murid-murid Yesus tidak berpuasa. Yesus menjelaskan bahwa selama dia masih hidup, mereka tidak perlu berpuasa. (Mat. 9:14-17) Meski begitu, orang-orang Farisi dan orang-orang lain yang menentangnya tetap membenci Yesus karena dia tidak mengikuti tradisi mereka. Misalnya, mereka marah ketika Yesus menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat. (Mrk. 3:1-6; Yoh. 9:16) Di satu sisi, mereka dengan bangga mengatakan bahwa mereka mengikuti semua peraturan tentang Sabat. Tapi di sisi lain, mereka membiarkan orang-orang berjualan di bait. Mereka sangat marah ketika Yesus mengecam orang-orang yang berjualan itu. (Mat. 21:12, 13, 15) Dan sewaktu Yesus mengabar di rumah ibadah di Nazaret, orang-orang di situ sangat marah ketika Yesus menggunakan contoh di zaman dulu untuk menunjukkan bahwa mereka egois dan tidak beriman. (Luk. 4:16, 25-30) Tindakan Yesus yang tidak terduga membuat banyak orang tersandung.​—Mat. 11:16-19.

      14. Mengapa Yesus mengecam tradisi manusia yang tidak sesuai dengan Firman Allah?

      14 Apa yang dinubuatkan dalam Kitab-Kitab Ibrani? Yehuwa mengatakan melalui nabi-Nya Yesaya, ”Umat ini mendekat kepada-Ku di mulut saja dan menghormati Aku di bibir saja, tapi hati mereka jauh dari-Ku; mereka takut kepada-Ku hanya karena mengikuti perintah manusia yang diajarkan kepada mereka.” (Yes. 29:13) Pada zaman Yesus, orang-orang yang merasa bahwa aturan dan tradisi manusia lebih penting daripada Firman Allah sebenarnya menolak Yehuwa dan orang yang Dia utus sebagai Mesias. Itulah sebabnya Yesus mengecam tradisi manusia yang tidak sesuai dengan Firman Allah.

      15. Mengapa banyak orang sekarang tidak senang dengan Saksi-Saksi Yehuwa?

      15 Apakah orang-orang pada zaman kita juga tersandung karena hal yang sama? Ya. Banyak orang merasa tidak senang karena Saksi-Saksi Yehuwa tidak mengikuti perayaan yang tidak berdasarkan Alkitab, seperti ulang tahun dan Natal. Ada juga yang marah karena Saksi-Saksi Yehuwa tidak mengikuti perayaan kenegaraan atau tradisi pemakaman yang tidak sesuai dengan Firman Allah. Orang-orang yang tersandung itu mungkin benar-benar percaya bahwa Allah senang dengan cara ibadah mereka. Tapi sebenarnya, kalau mereka lebih memilih untuk mengikuti tradisi daripada mengikuti ajaran Alkitab, mereka tidak bisa menyenangkan Allah.​—Mrk. 7:7-9.

      16. Apa yang harus kita lakukan, dan apa yang tidak boleh kita lakukan? (Mazmur 119:97, 113, 163-165)

      16 Apa yang perlu kita lakukan agar tidak tersandung? Kita perlu berupaya untuk benar-benar mencintai hukum dan prinsip Yehuwa. (Baca Mazmur 119:97, 113, 163-165.) Kalau kita mengasihi Yehuwa, kita tidak akan mau mengikuti tradisi yang membuat Dia tidak senang. Kita tidak akan membiarkan hal apa pun menjadi lebih penting daripada persahabatan kita dengan Yehuwa.

      (4) YESUS TIDAK MEMBUAT PERUBAHAN POLITIK

      Banyak orang tersandung karena Yesus tidak mau ikut campur dalam urusan politik. Bagaimana hal itu juga bisa membuat orang-orang tersandung pada zaman kita? (Lihat paragraf 17)f

      17. Pada zaman Yesus, banyak orang berharap Mesias akan melakukan apa?

      17 Pada zaman Yesus, banyak orang menginginkan perubahan politik. Mereka berharap Mesias akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Tapi ketika mereka berupaya menjadikan Yesus sebagai raja mereka, Yesus menolaknya. (Yoh. 6:14, 15) Di sisi lain, para imam dan beberapa orang lainnya khawatir Yesus akan membuat perubahan politik. Mengapa? Karena kalau Yesus melakukan itu, pemerintah Romawi akan marah dan mencabut wewenang yang selama ini diberikan kepada para imam. Ya, banyak orang Yahudi tersandung karena mengkhawatirkan keadaan politik.

      18. Nubuat-nubuat apa yang diabaikan banyak orang pada zaman Yesus?

      18 Apa yang dinubuatkan dalam Kitab-Kitab Ibrani? Memang, ada banyak nubuat yang menunjukkan bahwa Mesias pada akhirnya akan menjadi Raja yang menaklukkan musuh-musuhnya. Tapi sebelum dia melakukan itu, menurut nubuat-nubuat lainnya, dia harus terlebih dulu mati untuk menebus dosa kita. (Yes. 53:9, 12) Jadi, mengapa banyak orang Yahudi mengira bahwa Yesus akan membuat perubahan pada zaman mereka? Itu karena mereka mengabaikan nubuat-nubuat yang menunjukkan bahwa Mesias tidak akan menyelesaikan masalah mereka saat itu juga.​—Yoh. 6:26, 27.

      19. Pandangan salah apa yang membuat banyak orang tersandung?

      19 Apakah orang-orang pada zaman kita juga tersandung karena hal yang sama? Ya. Banyak orang sekarang tersandung karena kita tidak ikut campur dalam urusan politik. Mereka ingin kita ikut serta dalam pemungutan suara untuk memilih pejabat pemerintahan. Tapi, kita tahu bahwa kalau kita memilih seorang pemimpin manusia, itu sama saja dengan menolak Yehuwa. (1 Sam. 8:4-7) Selain itu, orang-orang mungkin merasa bahwa kita seharusnya membangun sekolah dan rumah sakit serta melakukan kegiatan amal lainnya. Mereka tersandung karena kita berfokus untuk mengabar, bukannya berupaya menyelesaikan berbagai masalah di dunia ini.

      20. Seperti yang ditunjukkan oleh kata-kata Yesus di Matius 7:21-23, apa hal terpenting yang harus kita lakukan?

      20 Apa yang perlu kita lakukan agar tidak tersandung? (Baca Matius 7:21-23.) Yesus memerintahkan kita untuk mengabar, dan itu adalah hal terpenting yang harus kita lakukan. (Mat. 28:19, 20) Kita tidak boleh tersimpangkan dengan masalah politik atau sosial di dunia ini. Kita mengasihi orang lain dan prihatin dengan masalah yang mereka hadapi. Tapi, kita tahu bahwa cara terbaik untuk membantu mereka adalah dengan mengajar mereka tentang Kerajaan Allah dan membantu mereka bersahabat dengan Yehuwa.

      21. Apa seharusnya tekad kita?

      21 Di artikel ini, kita sudah membahas empat hal yang membuat banyak orang tersandung, baik pada abad pertama maupun pada zaman kita. Kita harus berhati-hati agar keempat hal itu tidak membuat kita tersandung juga. Di artikel berikutnya, kita akan membahas empat hal lain lagi yang membuat orang tersandung. Semoga kita semua bertekad untuk menjaga iman kita tetap kuat agar kita tidak tersandung.

  • Orang yang Mencintai Hukum Yehuwa Tidak Akan Tersandung
    Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2021 | Mei
    • ARTIKEL PELAJARAN 19

      Orang yang Mencintai Hukum Yehuwa Tidak Akan Tersandung

      ”Orang yang mencintai hukum-Mu merasakan kedamaian yang limpah; tidak ada yang bisa membuat mereka tersandung.”​—MZ. 119:165.

      NYANYIAN 122 Teguh dan Tak Goyah

      YANG DIBAHASa

      1-2. Apa yang dikatakan seorang penulis, dan apa yang akan kita bahas di artikel ini?

      SEKARANG ini, jutaan orang mengatakan bahwa mereka percaya Yesus. Tapi, mereka tidak menjalankan apa yang dia ajarkan. (2 Tim. 4:3, 4) Seorang penulis pernah mengatakan, ”Kalau di zaman kita ada seseorang yang seperti Yesus, yang berbicara seperti dia dulu . . . , apakah kita juga akan menolak dia, seperti orang-orang menolak Yesus dua ribu tahun yang lalu? . . . Jawabannya kemungkinan besar adalah ya.”

      2 Pada abad pertama, banyak orang sudah mendengar Yesus mengajar dan melihat dia membuat berbagai mukjizat. Tapi, mereka tidak mau beriman kepadanya. Mengapa? Di artikel sebelumnya, kita membahas empat hal yang membuat orang-orang tersandung dengan apa yang Yesus katakan dan lakukan. Sekarang, kita akan membahas empat hal lainnya. Kita juga akan membahas mengapa banyak orang sekarang menolak para pengikut Yesus dan apa yang perlu kita lakukan agar tidak tersandung.

      (1) YESUS TIDAK MEMBEDA-BEDAKAN ORANG

      Yesus duduk dan makan bersama dengan Matius dan beberapa pemungut pajak. Di pintu masuk, para pemimpin agama tidak senang melihat itu.

      Banyak orang tersandung karena Yesus bergaul dengan orang-orang yang dianggap sebagai orang berdosa. Bagaimana hal seperti itu juga membuat banyak orang tersandung sekarang? (Lihat paragraf 3)b

      3. Apa yang membuat beberapa orang menolak Yesus?

      3 Sewaktu berada di bumi, Yesus mau bergaul dengan segala macam orang. Dia pernah makan bersama orang yang kaya dan berkuasa, tapi dia juga sering bergaul dengan orang-orang yang miskin dan dipandang rendah. Selain itu, dia berbelaskasihan kepada orang-orang yang dianggap sebagai ”orang berdosa”. Tindakan Yesus itu membuat beberapa orang yang sombong menolak dia. Mereka bertanya kepada murid-murid Yesus, ”Kenapa kalian makan dan minum bersama pemungut pajak dan orang berdosa?” Yesus menjawab, ”Orang sehat tidak butuh tabib, tapi orang sakit butuh. Saya datang bukan untuk memanggil orang benar, tapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”​—Luk. 5:29-32.

      4. Mengapa orang-orang Yahudi seharusnya tidak heran kalau banyak orang menolak Yesus?

      4 Apa yang dinubuatkan dalam Kitab-Kitab Ibrani? Ratusan tahun sebelum Mesias datang, Nabi Yesaya menubuatkan bahwa Mesias akan ditolak oleh dunia ini. Nubuat itu mengatakan, ”Dia dihina, dan orang-orang menjauhi dia . . . Mukanya seolah-olah disembunyikan dari kami. Dia dihina, dan bagi kami dia tidak berarti.” (Yes. 53:3) Sesuai nubuat itu, Mesias akan dijauhi orang. Jadi, orang-orang Yahudi pada abad pertama seharusnya tidak heran kalau banyak orang menolak Yesus.

      5. Bagaimana pandangan banyak orang terhadap para pengikut Yesus?

      5 Apakah orang-orang pada zaman kita juga tersandung karena hal yang sama? Ya. Banyak pemimpin agama senang kalau mendapat anggota yang terkemuka, kaya, dan dianggap pintar oleh dunia ini. Padahal, orang-orang itu mungkin melakukan hal-hal yang Allah benci. Tapi, bagaimana pandangan para pemimpin agama itu terhadap kita, yang mengikuti standar Yehuwa dan melayani-Nya dengan bersemangat? Para pemimpin itu meremehkan kita karena dunia ini menganggap kita tidak penting. Seperti yang Paulus katakan, Allah memilih orang-orang ”yang diremehkan” oleh dunia ini. (1 Kor. 1:26-29) Tapi, pandangan Yehuwa berbeda dengan pandangan dunia ini. Bagi Yehuwa, semua hamba-Nya yang setia sangat berharga.

      6. Apa yang Yesus katakan di Matius 11:25, 26, dan bagaimana kita bisa meniru pandangannya?

      6 Apa yang perlu kita lakukan agar tidak tersandung? (Baca Matius 11:25, 26.) Jangan terpengaruh dengan pandangan dunia ini tentang umat Allah. Ingatlah bahwa Yehuwa hanya memilih orang-orang yang rendah hati untuk melakukan kehendak-Nya. (Mz. 138:6) Kita juga perlu merenungkan apa saja yang telah Yehuwa lakukan melalui umat-Nya, yang tidak dianggap pintar oleh dunia ini.

      (2) YESUS MENYINGKAPKAN AJARAN YANG SALAH

      7. Mengapa Yesus menyebut orang-orang Farisi sebagai orang yang munafik, dan bagaimana tanggapan mereka?

      7 Yesus dengan berani mengecam para pemimpin agama karena tindakan mereka yang salah. Misalnya, dia menyingkapkan kemunafikan orang-orang Farisi, yang lebih mementingkan cara mencuci tangan yang benar daripada kesejahteraan orang tua mereka. (Mat. 15:1-11) Murid-murid Yesus mungkin kaget sewaktu mendengar kata-kata Yesus kepada orang-orang Farisi. Mereka bertanya kepada Yesus, ”Apa kamu tahu bahwa orang Farisi tersandung mendengar kata-katamu?” Yesus menjawab, ”Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapakku yang di surga akan dicabut. Biarkan saja mereka. Mereka penuntun yang buta. Kalau orang buta menuntun orang buta, keduanya akan jatuh ke lubang.” (Mat. 15:12-14) Ya, Yesus tetap berani mengatakan apa yang benar meski para pemimpin agama tidak senang dengan kata-katanya.

      8. Bagaimana Yesus menunjukkan bahwa tidak semua agama diterima oleh Allah?

      8 Yesus juga menunjukkan kepada orang-orang bahwa para pemimpin agama mengajarkan hal-hal yang salah. Yesus tidak mengatakan bahwa semua agama diterima oleh Allah. Sebaliknya, dia mengatakan bahwa kebanyakan orang berada di jalan yang luas menuju kemusnahan dan hanya sedikit yang berada di jalan yang sempit menuju kehidupan. (Mat. 7:13, 14) Dia juga mengatakan bahwa ada orang-orang yang mengaku melayani Allah tapi sebenarnya tidak. Dia memperingatkan, ”Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepada kalian, yang dari luar terlihat seperti domba, padahal sebenarnya mereka serigala rakus. Kalian akan mengenali mereka dari buahnya.”​—Mat. 7:15-20.

      Yesus mengusir para pedagang dari bait. Mereka dengan terburu-buru membereskan dagangan mereka.

      Banyak orang tersandung karena Yesus mengecam ajaran dan tindakan yang salah dari para pemimpin agama. Bagaimana hal seperti itu juga membuat banyak orang tersandung sekarang? (Lihat paragraf 9)c

      9. Apa beberapa ajaran salah yang Yesus singkapkan?

      9 Apa yang dinubuatkan dalam Kitab-Kitab Ibrani? Alkitab menubuatkan bahwa semangat untuk rumah Yehuwa akan berkobar dalam diri Mesias. (Mz. 69:9; Yoh. 2:14-17) Karena semangat itu, Yesus dengan berani menyingkapkan ajaran dan tindakan yang salah dari para pemimpin agama. Misalnya, orang-orang Farisi percaya bahwa setelah meninggal, arwah seseorang akan terus hidup. Tapi, Yesus mengajarkan bahwa orang yang mati itu sedang tidur. (Yoh. 11:11) Orang-orang Saduki tidak percaya kebangkitan. Tapi, Yesus membangkitkan Lazarus sahabatnya. (Yoh. 11:43, 44; Kis. 23:8) Orang-orang Farisi mengajarkan bahwa kehidupan kita ditentukan oleh nasib atau takdir dari Allah. Tapi, Yesus mengajarkan bahwa manusia punya kebebasan memilih. Dia mengatakan bahwa kita bisa memilih apakah kita mau melayani Allah atau tidak.​—Mat. 11:28.

      10. Mengapa banyak orang tersandung dengan apa yang kita ajarkan?

      10 Apakah orang-orang pada zaman kita juga tersandung karena hal yang sama? Ya. Banyak orang tersandung karena kita menggunakan Alkitab untuk menyingkapkan beberapa ajaran agama yang salah. Para pemimpin agama mengajarkan bahwa Allah menghukum orang jahat di neraka. Mereka menggunakan ajaran itu untuk menakut-nakuti orang agar mau menaati mereka. Tapi, sebagai umat Yehuwa, yang menyembah Allah yang pengasih, kita membantu orang-orang memahami bahwa ajaran itu tidak benar. Selain itu, para pemimpin agama mengajarkan bahwa setelah meninggal, arwah seseorang akan terus hidup. Tapi, kita membuktikan bahwa ajaran ini tidak berasal dari Alkitab. Kalau ajaran itu benar, itu berarti kebangkitan tidak diperlukan. Banyak agama juga mengajarkan bahwa kehidupan kita ditentukan oleh nasib atau takdir dari Allah. Tapi, kita mengajarkan bahwa setiap orang punya kebebasan memilih dan bisa memutuskan apakah mereka mau melayani Allah atau tidak. Bagaimana reaksi para pemimpin agama sewaktu kita menyingkapkan ajaran mereka yang salah? Kebanyakan dari mereka sangat marah!

      11. Seperti yang ditunjukkan oleh kata-kata Yesus di Yohanes 8:45-47, apa yang Allah inginkan dari umat-Nya?

      11 Apa yang perlu kita lakukan agar tidak tersandung? Allah ingin agar umat-Nya ”membenci apa yang buruk” dan ”mencintai apa yang benar”, sama seperti Yesus dulu. (Rm. 12:9; Ibr. 1:9) Jika kita mencintai kebenaran, kita pasti akan menaati kata-kata Allah. (Baca Yohanes 8:45-47.) Kita tidak akan bersikap seperti Setan, yang tidak berdiri teguh dalam kebenaran. Kita tidak akan melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran Alkitab.​—Yoh. 8:44.

      (3) YESUS DIHUKUM MATI SEPERTI PENJAHAT

      Yesus dipaksa oleh prajurit Romawi untuk memikul tiang siksaannya. Di sekitarnya, ada banyak orang yang melihat.

      Banyak orang tersandung karena Yesus dihukum mati di tiang. Bagaimana hal seperti itu juga membuat banyak orang tersandung sekarang? (Lihat paragraf 12)d

      12. Mengapa kematian Yesus di tiang siksaan membuat banyak orang Yahudi tersandung?

      12 Hal apa lagi yang membuat orang-orang Yahudi di zaman Yesus tersandung? Paulus mengatakan, ”Kita memberitakan tentang Kristus yang dibunuh di tiang. Berita itu menjadi sandungan bagi orang Yahudi.” (1 Kor. 1:23) Mengapa kematian Yesus di tiang siksaan membuat banyak orang Yahudi tersandung? Mereka merasa bahwa itu membuat Yesus terlihat seperti penjahat dan orang yang berdosa. Jadi, mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias.​—Ul. 21:22, 23.

      13. Apa yang tidak disadari orang-orang Yahudi yang tersandung karena Yesus?

      13 Orang-orang Yahudi yang tersandung itu tidak menyadari bahwa Yesus sebenarnya tidak bersalah. Yesus ditangkap atas dasar tuduhan palsu, dan dia diperlakukan dengan tidak adil. Orang-orang yang mengadili Yesus tidak peduli dengan keadilan. Para hakim di Mahkamah Agung Yahudi ingin mengadakan persidangan secepat mungkin, tanpa mengikuti peraturan untuk pengadilan. (Luk. 22:54; Yoh. 18:24) Sewaktu orang-orang menyampaikan tuduhan dan bukti yang memberatkan Yesus, para hakim itu tidak berupaya mencari tahu kebenarannya. Mereka malah ”mencari-cari kesaksian palsu untuk menuduh Yesus, supaya mereka bisa menghukum mati dia”. Tapi, upaya mereka tidak berhasil. Karena itu, imam besar pun berupaya menjebak Yesus agar Yesus bisa dinyatakan bersalah. Itu adalah tindakan yang melanggar hukum. (Mat. 26:59; Mrk. 14:55-64) Dan setelah Yesus dibangkitkan, para hakim yang jahat itu memberikan ”banyak keping perak” kepada para prajurit Romawi yang menjaga makam Yesus. Mereka ingin para prajurit itu menyebarkan cerita bohong untuk menjelaskan mengapa makam itu kosong.​—Mat. 28:11-15.

      14. Apa yang sudah dinubuatkan di dalam Kitab-Kitab Ibrani tentang kematian Mesias?

      14 Apa yang dinubuatkan dalam Kitab-Kitab Ibrani? Banyak orang Yahudi pada zaman Yesus tidak menyadari bahwa Mesias memang harus mati. Padahal, kematian Yesus sebenarnya sudah dinubuatkan di dalam Kitab-Kitab Ibrani. Nubuat itu mengatakan, ”Dia sudah memberikan hidupnya sampai mati dan dianggap sama dengan orang jahat; dia memikul dosa banyak orang dan menjadi penengah bagi orang yang berdosa.” (Yes. 53:12) Jadi, orang-orang Yahudi seharusnya tidak tersandung ketika Yesus dihukum mati seperti seorang penjahat.

      15. Tuduhan palsu apa saja yang dilontarkan terhadap Saksi-Saksi Yehuwa, yang membuat beberapa orang tersandung?

      15 Apakah orang-orang pada zaman kita juga tersandung karena hal yang sama? Ya! Sama seperti Yesus, Saksi-Saksi Yehuwa sering dituduh dan didakwa dengan tidak adil. Misalnya, selama tahun 1930 sampai 1950, saudara-saudari kita di Amerika Serikat harus berulang kali membela kebebasan beribadah mereka di pengadilan. Beberapa hakim dengan terang-terangan bersikap tidak adil karena tidak menyukai para Saksi. Di Quebec, Kanada, pemerintah dan Gereja Katolik bekerja sama untuk menghentikan pekerjaan kita. Banyak penyiar dipenjarakan hanya karena mereka menceritakan tentang Kerajaan Allah kepada orang lain. Di Jerman, pemerintah Nazi menghukum mati banyak saudara muda yang setia. Dan belakangan ini, banyak saudara-saudari kita di Rusia didakwa dan dipenjarakan karena membahas Alkitab. Pemerintah Rusia menganggap kegiatan itu sebagai ”kegiatan ekstremis”. Pemerintah Rusia bahkan menganggap Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru dalam bahasa Rusia sebagai ”bacaan ekstremis” karena menggunakan nama Yehuwa. Karena itu, pemerintah melarang siapa pun memiliki dan membagikan Alkitab itu di Rusia.

      16. Menurut 1 Yohanes 4:1, kita harus berhati-hati agar tidak tertipu dengan kebohongan tentang umat Yehuwa. Mengapa itu penting?

      16 Apa yang perlu kita lakukan agar tidak tersandung? Berusahalah mencari informasi yang benar. Dalam Khotbah di Gunung, Yesus sudah memperingatkan para pendengarnya bahwa akan ada orang-orang yang ”mengatakan berbagai dusta yang jahat tentang” mereka. (Mat. 5:11) Sumber dari semua kebohongan itu adalah Setan. Dia memengaruhi para penentang untuk menyebarkan fitnah tentang orang-orang yang mencintai kebenaran. (Why. 12:9, 10) Kita harus menolak semua kebohongan itu. Jangan biarkan kebohongan-kebohongan seperti itu membuat kita takut atau membuat iman kita melemah.​—Baca 1 Yohanes 4:1.

      (4) YESUS DIKHIANATI DAN DITINGGALKAN

      Banyak orang tersandung karena Yesus dikhianati oleh Yudas. Bagaimana hal seperti itu juga membuat banyak orang tersandung sekarang? (Lihat paragraf 17-18)e

      17. Hal-hal apa yang terjadi tidak lama sebelum kematian Yesus, yang mungkin membuat beberapa orang tersandung?

      17 Tidak lama sebelum kematiannya, Yesus dikhianati oleh salah satu dari ke-12 rasulnya. Selain itu, salah satu rasulnya yang lain menyangkal dia tiga kali, dan semua rasulnya lari meninggalkan dia sewaktu dia ditangkap. (Mat. 26:14-16, 47, 56, 75) Yesus tidak heran sewaktu mereka melakukan itu. Dia bahkan sudah menubuatkan bahwa semua itu memang akan terjadi. (Yoh. 6:64; 13:21, 26, 38; 16:32) Orang-orang yang melihat tindakan para rasul mungkin tersandung dan tidak mau menjadi pengikut Yesus. Mereka mungkin berpikir, ’Saya tidak mau bergabung dengan orang-orang yang sikapnya seperti para rasul itu!’

      18. Nubuat apa saja yang menjadi kenyataan tidak lama sebelum kematian Yesus?

      18 Apa yang dinubuatkan dalam Kitab-Kitab Ibrani? Berabad-abad sebelum Yesus datang ke bumi, Yehuwa memberitahukan dalam Firman-Nya bahwa Mesias akan dikhianati untuk 30 keping perak. (Za. 11:12, 13) Orang yang akan mengkhianati dia adalah salah satu sahabatnya. (Mz. 41:9) Selain itu, Zakharia menulis, ”Serang gembala itu, dan biarkan kawanan dombanya tercerai-berai.” (Za. 13:7) Semua nubuat itu terjadi atas diri Yesus. Jadi, orang-orang yang tulus seharusnya tidak tersandung saat melihat semua itu. Itu seharusnya malah membuat iman mereka semakin kuat.

      19. Apa yang disadari oleh orang-orang yang melayani Yehuwa dengan tulus?

      19 Apakah orang-orang pada zaman kita juga tersandung karena hal yang sama? Ya. Pada zaman modern, beberapa Saksi yang dikenal banyak orang berhenti melayani Yehuwa. Mereka menjadi murtad lalu berupaya untuk membuat saudara-saudari lain juga meninggalkan Yehuwa. Mereka menyebarkan laporan negatif, cerita yang setengah benar, dan kebohongan tentang Saksi-Saksi Yehuwa melalui media massa dan Internet. Meski begitu, orang-orang yang melayani Yehuwa dengan tulus tidak akan tersandung dengan sikap mereka itu. Sebaliknya, mereka menyadari bahwa hal itu sudah dinubuatkan dalam Alkitab.​—Mat. 24:24; 2 Ptr. 2:18-22.

      20. Agar kita tidak tersandung dengan tindakan orang-orang murtad, apa yang perlu kita lakukan? (2 Timotius 4:4, 5)

      20 Apa yang perlu kita lakukan agar tidak tersandung? Kita harus menjaga iman kita tetap kuat. Kita bisa melakukannya dengan mempelajari Alkitab secara rutin, terus berdoa, dan terus sibuk melakukan tugas yang Yehuwa berikan kepada kita. (Baca 2 Timotius 4:4, 5.) Kalau iman kita kuat, kita tidak akan khawatir sewaktu mendengar laporan yang negatif tentang Saksi-Saksi Yehuwa. (Yes. 28:16) Selain itu, kita harus mengasihi Yehuwa, Firman-Nya, dan saudara-saudari kita. Dengan begitu, kita tidak akan tersandung dengan tindakan orang-orang yang telah meninggalkan kebenaran.

      21. Meskipun kebanyakan orang menolak berita yang kita sampaikan, kita bisa yakin akan hal apa?

      21 Pada abad pertama, banyak orang tersandung dan menolak Yesus. Tapi, ada banyak juga yang mau menjadi pengikutnya, termasuk ”banyak imam” dan setidaknya satu anggota Mahkamah Agung Yahudi. (Kis. 6:7; Mat. 27:57-60; Mrk. 15:43) Di zaman kita, jutaan orang juga tidak tersandung. Mengapa? Karena mereka mengetahui dan mencintai kebenaran di dalam Alkitab. Ini sesuai dengan apa yang Alkitab katakan: ”Orang yang mencintai hukum-Mu merasakan kedamaian yang limpah; tidak ada yang bisa membuat mereka tersandung.”​—Mz. 119:165.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan