PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g93 8/7 hlm. 13
  • Epidemi Anak-Anak yang Mengalami Stres

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Epidemi Anak-Anak yang Mengalami Stres
  • Sedarlah!—1993
  • Bahan Terkait
  • Stres​—Sebabnya dan Akibatnya
    Sedarlah!—2005
  • Stres yang Baik, Stres yang Buruk
    Sedarlah!—1998
  • Menjaga Stres Tetap Terkendali
    Sedarlah!—2010
  • Apa Saja Penyebab Stres?
    Sadarlah!—2020
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1993
g93 8/7 hlm. 13

Epidemi Anak-Anak yang Mengalami Stres

”RANDY!” jerit Rita dengan penuh rasa ngeri atas apa yang dilihatnya dari kejauhan seraya ia menuju rumahnya. Putranya, Randy, menjulurkan setengah tubuhnya dari jendela kamar tidur di tingkat atas, delapan meter di atas beranda beton. Dari dalam rumah, Larry mendengar jeritan histeris istrinya dan langsung bertindak. Ia segera menaiki tangga, bergegas ke kamar tidur dan merenggut Randy, menariknya ke dalam sehingga selamat. Orang-tua Randy perlu jawaban segera. ”Kenapa kamu lakukan itu? Kenapa?” tanya mereka dengan rasa tak percaya. ”Kamu bisa celaka; kamu bisa mati!” ”Saya ingin mati,” jawab Randy acuh tak acuh. Randy baru berusia lima tahun.

DARI seluruh penampilan luar, Randy adalah seorang anak yang normal dan sehat. Tak seorang pun curiga bahwa ia diam-diam ingin mati. Belakangan, setelah diadakan bimbingan dan penyuluhan, tersingkaplah bahwa Randy adalah anak yang mengalami stres berat.

Seperti Randy, tak terhitung banyaknya anak dewasa ini menjadi korban dari banyak gejolak. Karena tidak berhasil menemukan cara yang sehat untuk mengatasi tekanan, ada yang dengan sia-sia berupaya menekan kekhawatiran mereka. Namun, stres yang tertahan ini akhirnya akan menemukan jalan keluar. Bagi beberapa orang, kekhawatiran yang tidak dapat diutarakan akan mengakibatkan penyakit fisik atau perilaku yang melanggar hukum. Bagi orang-orang lain, stres akan berbalik menyerang diri sendiri melalui perbuatan yang merusak diri, termasuk melukai diri sendiri, makan tidak teratur, penyalahgunaan alkohol, obat bius, dan narkotik, serta bahkan bunuh diri. The Child in Crisis mengatakan, ”Banyak dari problem-problem ini​—khususnya bunuh diri—​dahulu dianggap hanya dapat dilakukan oleh orang-orang dewasa dan remaja. Sekarang, ternyata hal-hal itu merembet kepada anak-anak kecil.”

’Bagaimana mungkin ini terjadi?’ tanya orang-orang dewasa yang kebingungan. ’Bukankah masa kanak-kanak adalah waktu untuk bermain, waktu untuk bercanda dan bersenang-senang?’ Bagi banyak anak, jawabannya adalah tidak. ”Masa kanak-kanak sebagai masa untuk sepenuhnya bersenang-senang merupakan fiksi yang dibuat oleh orang dewasa,” kata Dr. Julius Segal. Kenyataan pahit ini dibenarkan oleh ahli terapi anak bernama Joseph Lupo, ”Saya telah berpraktek selama dua puluh lima tahun. Dewasa ini, saya mendapati empat kali lipat banyaknya pasien anak-anak dan remaja yang depresi.”

Apa penyebab stres pada anak-anak yang belum pernah terjadi sebelumnya? Apa tanda-tanda peringatannya? Bagaimana anak-anak yang mengalami stres dapat dibantu? Pertanyaan-pertanyaan ini akan dibahas dalam artikel berikut.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan