PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g99 8/4 hlm. 31
  • Tunjukkan bahwa Anda Peduli

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Tunjukkan bahwa Anda Peduli
  • Sedarlah!—1999
  • Bahan Terkait
  • Bunuh Diri​—Tulah bagi Kaum Muda
    Sedarlah!—1998
  • Problem Sedunia
    Sedarlah!—2001
  • Mengapa Mereka Mengakhiri Hidup?
    Sedarlah!—2001
  • Bunuh Diri—Epidemi Tersembunyi
    Sedarlah!—2000
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1999
g99 8/4 hlm. 31

Tunjukkan bahwa Anda Peduli

Oleh koresponden Sedarlah! di Kanada

Derita batin yang dialami banyak orang lanjut usia di Kanada memicu kasus bunuh diri di kalangan ini sampai pada taraf mengkhawatirkan. Sebuah laporan dalam surat kabar Vancouver Sun menyatakan bahwa 1 dari 200 upaya bunuh diri di kalangan anak muda berakhir dengan kematian, sedangkan bagi orang-orang berusia di atas 65 tahun, rasionya adalah 1 banding 4. Selain itu, diyakini bahwa ”ada lebih banyak kasus bunuh diri di kalangan orang lanjut usia daripada yang dilaporkan, karena tidak mudah membedakannya dari penyebab kematian alami pada orang-orang lanjut usia yang memiliki problem kesehatan yang serius”.

Mengapa banyak orang lanjut usia kehilangan gairah hidup? Oluwafemi Agbayewa, psikiater dari University of British Columbia, seorang pakar urusan bunuh diri di kalangan orang lanjut usia, menuding depresi, keterasingan sosial, dan kesepian sebagai faktor pendukung. Gerry Harrington, direktur Pusat Informasi dan Pendidikan Bunuh Diri (Suicide Information and Education Centre) di Calgary, Alberta, mengamati bahwa seraya orang semakin lanjut usia, mereka ”kehilangan respek, kekuatan, kendali mereka. . . . Tiba-tiba, tak seorang pun meminta pendapat mereka lagi. Terlalu banyak orang yang akhirnya dirawat di panti wreda dan tidak melakukan apa-apa selain duduk, bermain kartu, serta menonton TV”. Perasaan ini diperburuk oleh fakta bahwa masyarakat menyanjung kemudaan, serta kebebasan, produktivitas, dan ketangkasan​—sifat-sifat yang justru berkurang seraya seseorang semakin lanjut usia.

Akan tetapi, di mata Allah Yehuwa, orang lanjut usia sangat dihargai. Bukti bahwa Ia sangat memahami kebutuhan emosi mereka dapat terlihat dari perintah-Nya kepada orang-orang Israel zaman dahulu, ”Engkau harus bangun berdiri di hadapan orang ubanan dan engkau harus menaruh hormat kepada orang yang tua dan engkau harus takut akan Allahmu.”​—Imamat 19:32.

Kalau begitu, bagaimana kita dapat ”menaruh hormat” pada orang-orang lanjut usia? Meskipun kata-kata berhikmat mungkin tidak selalu terucap dari bibir mereka dan ketidaksempurnaan mereka boleh jadi semakin terlihat akibat usia lanjut, mereka pantas mendapat respek dari kita. Tunjukkan bahwa Anda peduli. Berikan kepada mereka martabat, kehormatan, dan penghargaan dengan menimba pemahaman serta hikmat mereka, khususnya jika kehidupan mereka telah dibimbing oleh roh Allah dan pemahaman yang saksama akan Firman-Nya.

Ada lebih banyak lagi yang Firman Allah ajarkan tentang merawat dan menghormati orang lanjut usia. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, silakan menulis surat ke penerbit jurnal ini dan mintalah buku Rahasia Kebahagiaan Keluarga.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan