PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w97 1/12 hlm. 3-4
  • Apa yang Terjadi atas Kaum Muda?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apa yang Terjadi atas Kaum Muda?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Seberapa Besarkah Perbedaannya?
  • Ini Salah Siapa?
  • No. 130—Mempersembahkan Kabar Kesukaan—Kpd Kaum Muda
    Pelayanan Kerajaan Kita—1989
  • Menyukseskan Masa Muda Saudara
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2001
  • Kaum Remaja—Bagaimana KALIAN Dapat Bahagia?
    Kebahagiaan—Cara Memperolehnya
  • Seberapa Menarikkah Agama bagi Kaum Muda?
    Sedarlah!—1998
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
w97 1/12 hlm. 3-4

Apa yang Terjadi atas Kaum Muda?

ADA kabar baik dan ada pula kabar buruk​—mana yang ingin saudara dengar lebih dahulu? Sewaktu disodori pertanyaan ini, banyak orang memilih untuk mendengarkan kabar buruk lebih dahulu dengan harapan bahwa kabar baik akan melekat dalam pikiran.

Sewaktu memeriksa apa yang sedang terjadi atas kaum muda, pikirkan terlebih dahulu keadaan zaman sekarang yang menyedihkan. Orang-orang dari generasi yang lampau pada umumnya berkomentar bahwa kaum muda dewasa ini tidak seperti kaum muda zaman dulu. Di pihak lain, kaum muda merasa kecewa karena dianggap tidak memenuhi standar-standar zaman dulu. Meskipun demikian, para pengamat yang jeli setuju bahwa kaum muda dewasa ini memang berbeda.

Seberapa Besarkah Perbedaannya?

Meskipun orang-orang pada umumnya percaya bahwa kaum muda seyogianya mempunyai tata krama yang baik, rasa tanggung jawab, dan respek terhadap orang lain, kenyataannya sering kali sangat kurang dari yang diharapkan. Menurut sebuah survei yang diterbitkan dalam surat kabar London, The Independent, kaum muda ”sedang mengembangkan ’semangat memberontak gaya baru’ melawan suatu dunia yang di mata mereka teramat sangat mengecewakan”. ”Semangat memberontak gaya baru” ini tercermin dari temuan bahwa semakin sedikit anak muda zaman sekarang yang ingin dipandang ”berakal sehat dan bertanggung jawab” mereka justru lebih senang dipandang ”urakan dan tidak berpendirian”.

Di Inggris, misalnya, kejahatan yang dilaporkan​—sebagian besar dilakukan oleh kaum muda​—meningkat sepuluh kali lipat antara tahun 1950 dan 1993. Trend penyalahgunaan obat bius serta alkohol tak kalah besarnya. Pada saat yang sama, demikian pernyataan The Times dari London, hampir semua negara maju telah mengalami ”peningkatan yang serius berupa kelainan psikososial di antara kaum muda sejak Perang Dunia Kedua”. Menurut David J. Smith, dosen kriminologi, kelainan-kelainan ini ”tidak ada hubungannya dengan berkurang atau bertambahnya kemakmuran dalam bentuk apa pun”. Riset menunjukkan bahwa perbedaan yang lebih besar sekarang nyata antara generasi muda dan generasi tua.

Anak-anak dan remaja zaman sekarang menghadapi tekanan yang meningkat. Kasus-kasus upaya bunuh diri atau kasus kematian akibat bunuh diri terjadi di mana-mana. Upaya bunuh diri di kalangan anak-anak di bawah usia 12 tahun berlipat ganda dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun, demikian harian Herald dari Glasgow, Skotlandia melaporkan. Anak-anak yang beranjak remaja membiarkan keputusasaan mempengaruhi mereka untuk melakukan bunuh diri. ”Mereka adalah korban yang ekstrem dari meningkatnya problem psikiatrik di kalangan kaum muda yang melampaui jumlah pelayanan yang tersedia untuk membantu mereka,” demikian komentar surat kabar tersebut.

Ini Salah Siapa?

Orang-orang dewasa dengan mudahnya menyalahkan kaum muda karena pandangan-pandangan mereka yang ”menyimpang”. Namun, sejujurnya, bukankah orang dewasa yang seharusnya patut dipersalahkan atas apa yang sekarang terjadi di kalangan kaum muda? Penganiayaan, pengabaian oleh orang dewasa, kurangnya figur anutan yang dapat dipercaya sering kali disorot sewaktu menjelaskan perilaku menyimpang pada kaum muda. ”Depresi di kalangan masyarakat secara umum sama saja dengan 30 tahun yang lalu,” demikian pernyataan Profesor Sir Michael Rutter, kepala Dewan Penelitian Medis Unit Psikiatri Anak di Inggris. ”Tetapi,” ia menambahkan, ”insiden karena depresi di kalangan remaja dan anak muda telah meningkat pesat. . . . Tidak diragukan bahwa keluarga berantakan juga turut berperan; ini bukan hanya perceraian, tetapi juga tingkat ketidakharmonisan dan konflik yang umum di kalangan orang-orang dewasa.”

Seorang peneliti menyatakan bahwa kaum muda ”menolak segala sesuatu yang bersifat kolot”. Mengapa? ”Karena hal-hal yang bersifat kolot tidak cocok bagi mereka.” Contohnya, pandangan yang berubah sehubungan dengan peran pria dan wanita. Banyak wanita muda meniru sifat-sifat yang lebih maskulin yaitu agresif dan keras, sedangkan pria-pria muda menjadi feminin. Sungguh berbeda dengan norma-norma zaman dulu!

Tetapi, mengapa kita mengalami perubahan-perubahan radikal semacam itu sekarang? Dan apa kabar baik yang tersedia bagi kaum muda dewasa ini? Bagaimana mereka memiliki masa depan yang terjamin? Artikel berikut membahas jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan