PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ijwbv artikel 54
  • Ibrani 4:12—”Firman Allah Hidup dan Kuat”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Ibrani 4:12—”Firman Allah Hidup dan Kuat”
  • Ayat Alkitab Dijelaskan
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Arti Ibrani 4:12
  • Konteks Ibrani 4:12
  • Apakah Saudara Telah Memasuki Peristirahatan Allah?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1998
  • Firman
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Pertanyaan Pembaca
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2016
  • Sudahkah Saudara Memasuki Istirahat Allah?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2011
Lihat Lebih Banyak
Ayat Alkitab Dijelaskan
ijwbv artikel 54

AYAT ALKITAB DIJELASKAN

Ibrani 4:12—”Firman Allah Hidup dan Kuat”

”Firman Allah itu hidup dan penuh kuasa, lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun, bisa menusuk sampai memisahkan jiwa dan roh, juga sendi dan sumsum, dan bisa mengenali pikiran dan niat hati.”​—Ibrani 4:12, Terjemahan Dunia Baru.

”Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”​—Ibrani 4:12, Terjemahan Baru-LAI.

Arti Ibrani 4:12

Pesan Allah kepada manusia, seperti yang dicatat di dalam Alkitab, bisa menunjukkan pikiran dan niat hati kita yang sebenarnya. Pesan dari Allah itu juga bisa membuat kita menjadi orang yang lebih baik.

”Firman Allah itu hidup.” Ungkapan ”firman Allah” memaksudkan janji Allah, atau pernyataan Allah tentang kehendak-Nya, seperti yang dicatat di dalam Alkitab.a Salah satunya, Allah ingin agar manusia yang taat kepada-Nya hidup selamanya di bumi dalam keadaan yang benar-benar damai.​—Kejadian 1:28; Mazmur 37:29; Wahyu 21:3, 4.

Kenapa bisa dikatakan bahwa firman Allah, atau janji Allah, itu ”hidup”? Salah satunya karena firman Allah punya pengaruh yang besar atas orang-orang yang mau menerimanya. Itu bisa memberi mereka harapan dan membuat hidup mereka bermakna. (Ulangan 30:14; 32:47) Alasan lainnya adalah karena Allah terus aktif bekerja sampai sekarang untuk mewujudkan janji-janji-Nya. (Yohanes 5:17) Tidak seperti manusia, Allah tidak mungkin melupakan janji yang sudah Dia buat atau belakangan menyadari bahwa Dia tidak sanggup menepatinya. (Bilangan 23:19) Apa yang sudah Allah katakan ”tidak akan kembali kepada-[Nya] tanpa hasil”.​—Yesaya 55:10, 11.

”Firman Allah itu . . . penuh kuasa.” Ungkapan ”penuh kuasa” juga bisa diterjemahkan menjadi ”kuat”, ”aktif”, atau ”bisa mewujudkan semua hal yang ingin dicapai [firman itu]”. Jadi, semua hal yang Allah Yehuwab katakan atau janjikan pasti akan terwujud. (Mazmur 135:6; Yesaya 46:10) Allah bahkan bisa mewujudkan janji-janji-Nya dengan cara yang tidak terbayangkan oleh kita.​—Efesus 3:20.c

Firman Allah juga ”penuh kuasa” karena bisa membantu orang-orang yang menghargainya untuk menjadi orang yang lebih baik. Firman Allah seolah-olah menjadi bagian dari diri mereka, karena itu memengaruhi pikiran, gaya hidup, dan tujuan hidup mereka. (Roma 12:2; Efesus 4:24) Karena itulah dapat dikatakan bahwa ”kata-kata Allah [bisa] memengaruhi” orang-orang yang beriman pada firman itu.​—1 Tesalonika 2:13.

”Firman Allah itu . . . lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun.” Firman Allah digambarkan sebagai sesuatu yang lebih tajam daripada pedang buatan manusia mana pun. Kata-kata ini menunjukkan bahwa firman Allah punya kuasa untuk benar-benar menyentuh hati seseorang, dan tidak ada ajaran manusia mana pun yang punya kuasa seperti itu. Kata-kata selanjutnya dari Ibrani 4:12 ini menjelaskan seberapa besar kuasa firman Allah.

”Firman Allah . . . bisa menusuk sampai memisahkan jiwa dan roh, juga sendi dan sumsum.” Di dalam Alkitab, ”jiwa” bisa memaksudkan diri seseorang yang terlihat dari luar, dan ”roh” bisa memaksudkan diri orang itu yang sebenarnya, yang tidak terlihat dari luar. (Matius 26:41) ”Firman Allah” seolah-olah bisa menembus sampai ke ”sumsum”, yaitu pikiran dan perasaan kita yang terdalam. Jadi, firman Allah, atau ajaran Yehuwa, bisa menunjukkan sifat-sifat kita yang sebenarnya, yang tidak terlihat oleh orang lain. Itu bisa membuat kita tergerak untuk memperbaiki diri. Hasilnya, kita akan lebih bahagia, dan Yehuwa juga akan bersukacita.

”Firman Allah . . . bisa mengenali pikiran dan niat hati.” Pikiran dan niat hati seseorang, yang memengaruhi sikap atau tindakannya, bisa terlihat dari cara orang itu menanggapi firman Allah. Misalnya, kalau seseorang mengikuti apa yang firman Allah ajarkan dan berupaya membuat perubahan dalam hidupnya, itu berarti dia adalah orang yang tulus dan rendah hati. Dia ingin menyenangkan hati Penciptanya. Tapi, kalau dia kritis terhadap firman Allah, itu menunjukkan bahwa dia punya sifat-sifat negatif, seperti kesombongan atau sifat mementingkan diri. Mungkin dia bersikap kritis seperti itu karena dia ingin terus melakukan hal-hal yang Allah benci.​—Yeremia 17:9; Roma 1:24-27.

Seperti yang dikatakan oleh sebuah buku referensi Alkitab, firman Allah ”bisa mencapai bagian-bagian yang paling dalam dari diri kita”. Firman Allah bisa membuat kita tahu apa yang sebenarnya ada di dalam hati dan pikiran kita, dan semua itu tidak tersembunyi dari Allah. Ibrani 4:13 mengatakan, ”Segala sesuatu terbuka dan terlihat jelas di hadapan Dia, yang kepada-Nya kita harus bertanggung jawab.”

Konteks Ibrani 4:12

Buku Ibrani adalah surat yang ditulis oleh Rasul Paulus dengan bimbingan Allah pada tahun 61 M. Itu adalah surat untuk orang-orang Kristen Yahudi di Yerusalem dan Yudea.

Di pasal 3 dan 4, Paulus membahas tentang contoh buruk orang Israel zaman dulu, yang bisa menjadi peringatan bagi orang Kristen. (Ibrani 3:8-12; 4:11) Yehuwa berjanji untuk menyelamatkan bangsa Israel dari perbudakan dan membuat mereka ”tinggal dengan aman” di sebuah negeri yang akan Yehuwa berikan. (Ulangan 12:9, 10) Tapi, orang-orang Israel yang keluar dari Mesir berulang kali menunjukkan bahwa mereka tidak beriman pada janji-janji Allah, dan mereka sering melanggar perintah-Nya. Akibatnya, mereka tidak bisa ”masuk ke hari peristirahatan [Allah]”. Maksudnya, mereka tidak bisa menikmati hubungan baik dengan Allah. Orang-orang Israel yang tidak setia itu akhirnya mati di padang belantara. Dan, meskipun keturunan mereka pada akhirnya bisa tinggal di Negeri Perjanjian, orang-orang itu juga belakangan tidak setia kepada Yehuwa. Itu membuat bangsa Israel mengalami banyak kesulitan.​—Nehemia 9:29, 30; Mazmur 95:9-11; Lukas 13:34, 35.

Paulus menjelaskan bahwa orang Kristen harus berhati-hati agar tidak menjadi seperti orang Israel yang tidak setia. Sebagai orang Kristen, kita bisa masuk ke hari peristirahatan Allah dengan menjalankan firman-Nya dan benar-benar beriman pada janji-janji-Nya.​—Ibrani 4:1-3, 11.

Baca Ibrani pasal 4 dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru. Alkitab ini dilengkapi dengan rekaman audio, catatan kaki, ayat referensi, gambar, dan peta.

Tonton video singkat tentang garis besar buku Ibrani.

a Di Ibrani 4:12, ungkapan ”firman Allah” sebenarnya tidak hanya memaksudkan Alkitab. Tapi, ungkapan itu juga bisa dipakai untuk memaksudkan Alkitab, karena janji-janji yang Allah sampaikan memang dicatat di dalam Alkitab.

b Yehuwa adalah nama Allah. (Mazmur 83:18) Lihat artikel ”Siapa Yehuwa Itu?”

c Silakan baca artikel ”Efesus 3:20—’[Allah] Dapat Melakukan Jauh Lebih Banyak dari pada yang Kita Doakan atau Pikirkan’”.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan