PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Keagungan Takhta Yehuwa di Surga
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 14

      Keagungan Takhta Yehuwa di Surga

      Penglihatan 2​—Wahyu 4:1–5:14

      Pokok: Peristiwa-peristiwa yang dahsyat di hadapan takhta pengadilan Allah

      Masa penggenapan: Penglihatan ini menonjolkan peristiwa-peristiwa yang terjadi sejak 1914 sampai akhir Milenium dan setelah itu, manakala semua makhluk yang ada di sorga dan di bumi akan memuji Yehuwa.​—Wahyu 5:13

      1. Mengapa kita harus betul-betul berminat akan penglihatan-penglihatan yang Yohanes beritahukan kepada kita?

      YOHANES mulai memberitahu kita penglihatan-penglihatan selanjutnya yang menggugah hati. Melalui ilham ia masih berada pada hari Tuhan. Jadi, apa yang ia gambarkan mempunyai makna yang dalam bagi kita yang benar-benar hidup pada hari itu. Melalui penglihatan-penglihatan ini, Yehuwa mengangkat tabir yang menutupi perkara-perkara yang terjadi di surga dan memberi kita pandanganNya sendiri tentang penghukumanNya yang akan dilaksanakan di bumi. Selain itu, tidak soal kita mempunyai harapan di surga atau di bumi, penyingkapan ini membantu kita melihat tempat kita dalam maksud-tujuan Yehuwa. Maka, kita semua hendaknya terus menaruh minat yang sungguh-sungguh kepada pernyataan Yohanes, ”Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya.”​—Wahyu 1:3.

      2. Apa yang kini dialami oleh Yohanes?

      2 Apa yang selanjutnya dilihat oleh Yohanes jauh melebih apapun yang dipertunjukkan melalui video kepada manusia abad ke-20 ini! Ia menulis: ”Kemudian daripada itu aku tampak suatu pintu terbuka disurga, maka suara yang mula-mula kudengar itu seperti bunyi sangkakala bertutur kepadaku, katanya: ’Naiklah ke mari, Aku menunjukkan kepadamu barang yang tak dapat tiada akan jadi kemudian kelak.’” (Wahyu 4:1, ”Bode”) Yohanes dalam penglihatan menembus surga yang tidak kelihatan tempat dari hadirat Yehuwa, yang ditinggikan jauh di atas ruang angkasa yang dijelajahi para antariksawan modern, bahkan jauh di atas galaksi-galaksi dari jagat raya fisik. Seolah-olah dengan memasuki sebuah pintu yang terbuka, Yohanes diundang untuk mencuci mata melihat pemandangan yang sangat mempesonakan dari surga itu sendiri tempat Yehuwa bertakhta. (Mazmur 11:4; Yesaya 66:1) Benar-benar suatu hak istimewa yang besar!

      3. Suara ”seperti bunyi sangkakala” mengingatkan kepada apa, dan siapa yang pasti menjadi Sumber dari itu?

      3 Alkitab tidak memperkenalkan ”suara yang mula-mula” ini. Seperti suara keras dari Yesus yang terdengar sebelumnya, suara ini bagaikan bunyi sangkakala yang memberi perintah. (Wahyu 1:10, 11) Ini mengingatkan kepada tiupan sangkakala yang nyaring yang menandai kehadiran Yehuwa di Gunung Sinai. (Keluaran 19:18-20) Pasti, Yehuwa adalah Sumber yang agung dari seruan-seruan ini. (Wahyu 1:1) Ia telah membuka pintu agar Yohanes, dalam penglihatan, dapat memasuki tempat yang paling kudus di seluruh alam kedaulatan Yehuwa yang sangat luas.

      Kehadiran Yehuwa yang Gilang-Gemilang

      4. (a) Apa arti penglihatan Yohanes bagi orang-orang Kristen yang terurap? (b) Apa artinya penglihatan ini bagi mereka yang berharap untuk hidup kekal di bumi?

      4 Apa yang Yohanes lihat? Dengarkan, seraya ia sekarang menceritakan kepada kita pengalamannya yang hebat: ”Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.” (Wahyu 4:2) Dalam waktu sekejap, Yohanes secara rohani diangkut oleh tenaga aktif Allah ke takhta Yehuwa yang sesungguhnya. Betapa menggetarkan bagi Yohanes! Di sini ia diberi pertunjukan pendahuluan yang mempesonakan dari surga itu sendiri, tempat yang telah disediakan bagi dia dan orang-orang Kristen terurap lain, ”suatu bagian [”warisan,” Bode] yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu.” (1 Petrus 1:3-5; Filipi 3:20) Bagi mereka yang mempunyai harapan untuk hidup kekal di bumi, penglihatan Yohanes juga mempunyai arti yang penting. Ini membantu mereka untuk memahami kemuliaan dari kehadiran Yehuwa dan struktur pemerintahan surgawi yang digunakan oleh Yehuwa dalam menghakimi bangsa-bangsa dan setelah itu dalam mengatur kehidupan manusia di bumi. Yehuwa benar-benar Allah pengorganisasi yang luar biasa!

      5. Kenyataan apa yang Yohanes lihat yang dilambangkan oleh tutup tabut perjanjian?

      5 Banyak dari apa yang Yohanes lihat di surga serupa dengan corak-corak dari kemah suci di padang gurun. Ini dibangun kira-kira 1.600 tahun sebelumnya sebagai tempat suci untuk ibadat sejati bagi orang-orang Israel. Dalam ruang Maha Kudus dari kemah suci itu terdapat tabut perjanjian, dan dari atas tutup Tabut yang terbuat dari emas murni dari tabut itulah Yehuwa sendiri berbicara. (Keluaran 25:17-22; Ibrani 9:5) Jadi, tutup Tabut itu menjadi lambang dari takhta Yehuwa. Yohanes sekarang melihat kenyataan dari gambaran simbolis itu: Tuhan Yang Berdaulat Yehuwa sendiri duduk dalam keagungan yang indah sekali di atas takhta surgawiNya yang mulia!

      6. Kesan apa tentang Yehuwa diberikan Yohanes kepada kita, dan mengapa ini cocok?

      6 Tidak seperti nabi-nabi sebelumnya yang mendapat penglihatan tentang takhta Yehuwa, Yohanes tidak menggambarkan secara terinci Pribadi Kudus yang mendudukinya. (Yehezkiel 1:26, 27; Daniel 7:9, 10) Tetapi Yohanes memberi kita kesannya tentang Pribadi yang bertakhta dengan kata-kata berikut: ”Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.” (Wahyu 4:3) Benar-benar suatu keagungan yang tiada bandingnya! Yohanes melihat keindahan yang anggun, gemerlapan seperti batu-batu permata yang berkilauan. Hal ini dengan tepat sekali selaras dengan gambaran Yakobus sang murid tentang Yehuwa sebagai ”Bapa segala terang”! (Yakobus 1:17) Tidak lama setelah menulis buku Wahyu, Yohanes sendiri mengatakan, ”Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.” (1 Yohanes 1:5) Yehuwa benar-benar Tokoh yang mulia dan agung!

      7. Apa yang dapat kita pelajari dari kenyataan bahwa ada sebuah pelangi di sekeliling takhta Yehuwa?

      7 Perhatikan bahwa Yohanes melihat di sekeliling takhta ada sebuah pelangi, berwarna hijau zamrud. Kata Yunani yang di sini diterjemahkan pelangi (irʹis) menyatakan suatu bentuk lingkaran penuh. Pelangi pertama kali disebutkan dalam Alkitab sehubungan dengan jaman Nuh. Setelah air dari Air Bah surut, Yehuwa menyebabkan munculnya sebuah pelangi di awan, dan Ia menjelaskan apa yang dilambangkan oleh itu dengan kata-kata berikut, ”BusurKu [”pelangiku,” Klinkert] Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. Maka Aku akan mengingat perjanjianKu yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.” (Kejadian 9:13, 15) Maka, penglihatan surgawi itu akan mengingatkan Yohanes kepada hal apa? Pelangi yang ia lihat pasti mengingatkan dia akan perlunya hubungan yang penuh damai dengan Yehuwa, seperti yang dinikmati golongan Yohanes dewasa ini. Hal itu juga akan mengesankan dalam dirinya keteduhan dan kedamaian dari kehadiran Yehuwa, ketentraman yang akan meliputi seluruh umat manusia yang taat pada waktu Yehuwa menebarkan kemahNya atas umat manusia dalam masyarakat bumi baru.—Mazmur 119:165; Filipi 4:7; Wahyu 21:1-4.

      Mengenali ke-24 Tua-Tua

      8. Siapa yang Yohanes lihat di sekeliling takhta itu, dan siapa yang dilambangkan oleh ini?

      8 Yohanes tahu bahwa imam-imam diangkat untuk melayani dalam kemah suci jaman purba. Maka ia mungkin heran melihat apa yang selanjutnya ia gambarkan: ”Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.” (Wahyu 4:4) Ya, sebaliknya dari imam-imam, ada 24 tua-tua, ditakhtakan dan diberi mahkota seperti raja-raja. Siapakah tua-tua ini? Mereka tidak lain adalah kaum terurap dari sidang Kristen, yang dibangkitkan dan menduduki jabatan surgawi yang telah Yehuwa janjikan kepada mereka. Bagaimana kita tahu?

      9, 10. Bagaimana kita tahu bahwa 24 tua-tua itu melambangkan sidang Kristen yang terurap dalam kedudukannya yang mulia di surga?

      9 Pertama-tama, mereka memakai mahkota. Alkitab mengatakan bahwa orang-orang Kristen yang terurap mendapat ”mahkota yang abadi” dan memperoleh hidup kekal—peri tidak berkematian. (1 Korintus 9:25; 15:53, 54) Tetapi karena 24 tua-tua ini duduk di atas takhta, mahkota emas dalam ikatan kalimat ini melambangkan wewenang kerajaan. (Bandingkan Wahyu 6:2; 14:14.) Ini mendukung kesimpulan bahwa ke-24 tua-tua itu menggambarkan para pengikut jejak Yesus yang terurap dalam kedudukan surgawi mereka, karena Yesus membuat perjanjian dengan mereka untuk duduk di atas takhta-takhta dalam Kerajaannya. (Lukas 22:28-30) Hanya Yesus dan ke-24 penatua ini—bahkan malaikat-malaikat pun tidak—digambarkan memerintah di surga di hadirat Yehuwa.

      10 Ini selaras dengan janji yang Yesus berikan kepada sidang Laodikia: ”Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhtaKu.” (Wahyu 3:21) Tetapi penugasan surgawi dari ke-24 tua-tua itu tidak terbatas kepada tata pemerintahan. Dalam kata pengantar untuk buku Wahyu, Yohanes mengatakan tentang Yesus, ”Dia . . . telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, BapaNya.” (Wahyu 1:5, 6) Mereka ini adalah raja dan juga imam. ”Mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.”—Wahyu 20:6.

      11. Mengapa cocok bahwa jumlah tua-tua itu 24, dan apa yang diartikan oleh angka itu?

      11 Apa arti angka 24, dalam hal Yohanes melihat 24 tua-tua di sekeliling takhta? Dalam banyak hal, mereka ini dahulu digambarkan oleh imam-imam yang setia dari Israel purba. Rasul Petrus menulis kepada orang-orang Kristen terurap: ”Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri.” (1 Petrus 2:9) Menarik sekali bahwa imamat Yahudi purba dibagi menjadi 24 bagian. Tiap bagian ditugaskan pada minggu-minggu yang telah ditetapkan untuknya dalam satu tahun untuk melayani di hadapan Yehuwa, sehingga dinas suci dilaksanakan tanpa ada waktu kosong. (1 Tawarikh 24:5-19) Maka cocok bahwa ada 24 tua-tua yang digambarkan dalam penglihatan Yohanes tentang imamat surgawi karena imamat ini melayani Yehuwa terus-menerus, tanpa henti-hentinya. Bila telah lengkap, akan ada 24 bagian, masing-masing dengan 6.000 pemenang, karena Wahyu 14:1-4 menceritakan kepada kita bahwa 144.000 (24 x 6.000) ”ditebus dari antara manusia” untuk berdiri di atas Gunung Sion surgawi bersama Anak Domba, Yesus Kristus. Karena angka 12 mengartikan organisasi yang seimbang, angka 24 melipatgandakan—atau menegaskan—penyelenggaraan sedemikian.

      Kilat, Suara-Suara dan Bunyi Guruh yang Menderu

      12. Apa yang kemudian Yohanes lihat dan dengar, dan ”kilat dan beberapa suara dan bunyi guruh yang menderu” mengingatkan kepada apa?

      12 Apa yang selanjutnya dilihat dan didengar oleh Yohanes? ”Dari takhta itu keluar kilat [dan beberapa suara, ”Bode”] dan bunyi guruh yang menderu.” (Wahyu 4:5a) Hal ini benar-benar mengingatkan kepada pertunjukan-pertunjukan lain yang dahsyat dari kuasa surgawi Yehuwa! Misalnya, ketika Yehuwa ”turun” di Gunung Sinai, Musa melaporkan: ”Pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras . . . Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh [”dengan bunyi suara,” Klinkert].”—Keluaran 19:16-19.

      13. Apa yang digambarkan oleh kilat yang keluar dari takhta Yehuwa?

      13 Sepanjang hari Tuhan, Yehuwa memperlihatkan kuasa dan kehadiranNya dengan cara yang mahamulia. Tidak, tidak dengan kilat aksara, karena Yohanes melihat tanda-tanda. Maka, apa yang dilambangkan oleh kilat? Nah, cahaya kilat dapat memberikan penerangan, tetapi hal itu juga dapat mematikan seseorang. Jadi, kilat yang keluar dari takhta Yehuwa dengan tepat menggambarkan cahaya penerangan yang terus Ia berikan kepada umatNya, dan lebih penting lagi, pesan-pesan penghukumanNya yang berapi-api.—Bandingkan Mazmur 18:15; 144:5, 6; Matius 4:14-17; 24:27.

      14. Bagaimana suara-suara diserukan dewasa ini?

      14 Bagaimana dengan suara-suara? Pada waktu Yehuwa turun ke Gunung Sinai, suatu suara berbicara kepada Musa. (Keluaran 19:19, Klinkert) Suara-suara dari surga menyatakan banyak dari perintah-perintah dan pernyataan-pernyataan yang ada dalam buku Wahyu. (Wahyu 4:1; 10:4, 8; 11:12; 12:10; 14:13; 16:1, 17; 18:4; 19:5; 21:3) Dewasa ini, Yehuwa juga mengeluarkan perintah dan pernyataan kepada umatNya, yang memperjelas pengertian mereka tentang nubuat-nubuat dan prinsip-prinsip Alkitab. Keterangan yang memberikan pengertian sering disampaikan pada kebaktian-kebaktian internasional, dan kebenaran-kebenaran Alkitab sedemikian, selanjutnya, diumumkan ke seluruh dunia. Rasul Paulus mengatakan tentang pemberita-pemberita kabar baik yang setia: ”Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi.”—Roma 10:18.

      15. Guntur apa yang keluar dari takhta pada bagian ini dari hari Tuhan?

      15 Suara guruh biasanya menyusul kilat. Daud menyebut guruh aksara sebagai ”suara [Yehuwa].” (Mazmur 29:3, 4) Ketika Yehuwa berperang untuk Daud melawan musuh-musuhnya, dikatakan bahwa ada guntur yang keluar dariNya. (2 Samuel 22:14; Mazmur 18:14) Elihu mengatakan kepada Ayub bahwa suara Yehuwa seperti guntur bunyinya, seraya Ia melaksanakan ”perbuatan-perbuatan besar yang tidak tercapai oleh pengetahuan kita.” (Ayub 37:4, 5) Pada bagian ini dari hari Tuhan, Yehuwa ’menggemuruh,’ memperingatkan tentang perbuatan-perbuatan hebat yang akan Ia adakan melawan musuh-musuhNya. Bunyi guntur simbolis ini telah menggema berulang kali di seluruh dunia. Berbahagialah saudara jika saudara memberi perhatian kepada pengumuman-pengumuman yang mengguntur ini dan dengan bijaksana menggunakan lidah saudara dalam menambah besar bunyinya!—Yesaya 50:4, 5; 61:1, 2.

      Obor dan Lautan Kaca

      16. Apa yang diartikan oleh ”tujuh obor”?

      16 Apa yang selanjutnya Yohanes lihat? Ini: ”Dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal.” (Wahyu 4:5b, 6a) Yohanes sendiri memberitahu kita arti dari ketujuh obor itu: ”Itulah ketujuh Roh Allah.” Angka tujuh melambangkan kelengkapan ilahi; jadi ketujuh obor itu pasti melambangkan segenap kuasa penyuluhan dari roh kudus. Betapa bersyukur golongan Yohanes dewasa ini karena telah dipercayakan dengan penyuluhan ini, beserta tanggung jawab untuk menyampaikannya kepada orang-orang yang lapar rohani di bumi! Betapa bahagia kita bahwa setiap tahun lebih dari 200 juta majalah Menara Pengawal terus memancarkan cahaya ini dalam kira-kira 150 bahasa!—Mazmur 43:3.

      17. Apa yang dilambangkan oleh ”lautan kaca bagaikan kristal”?

      17 Yohanes juga melihat ”lautan kaca bagaikan kristal.” Apa yang dilambangkan oleh ini sehubungan dengan mereka yang diundang kepada halaman istana surgawi Yehuwa. Paulus berbicara tentang cara Yesus menguduskan sidang, ”dengan memandikannya dengan air dan firman.” (Efesus 5:26) Sebelum kematiannya, Yesus mengatakan kepada murid-muridnya: ”Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yohanes 15:3) Jadi, lautan kaca bagaikan kristal ini pasti melambangkan Firman Allah tertulis yang dapat membersihkan. Mereka dari imamat diraja yang menghadap hadirat Yehuwa pasti telah dibersihkan secara saksama oleh FirmanNya.

      Lihat—”Empat Makhluk”!

      18. Apa yang Yohanes lihat di tengah-tengah dan di sekeliling takhta?

      18 Yohanes sekarang melihat corak yang lain lagi. Ia menulis: ”Di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.”—Wahyu 4:6b.

      19. Apa yang digambarkan oleh empat makhluk hidup, dan bagaimana kita tahu ini?

      19 Apa yang digambarkan oleh makhluk-makhluk ini? Sebuah penglihatan yang dilaporkan oleh seorang nabi lain, Yehezkiel, membantu kita mendapatkan jawabannya. Yehezkiel melihat Yehuwa bertakhta di atas sebuah kereta surgawi, disertai oleh makhluk-makhluk yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan yang digambarkan oleh Yohanes. (Yehezkiel 1:5-11, 22-28) Belakangan, Yehezkiel sekali lagi melihat takhta kereta itu disertai makhluk-makhluk ini. Tetapi, kali ini ia menyebut makhluk-makhluk itu kerub. (Yehezkiel 10:9-15) Empat makhluk hidup yang dilihat Yohanes pasti menggambarkan banyak kerub milik Allah—makhluk-makhluk yang mempunyai kedudukan tinggi dalam organisasi rohNya. Yohanes tidak menganggap aneh melihat kerub-kerub di tempat yang begitu dekat dengan pribadi Yehuwa, karena dalam penyelenggaraan kemah suci pada jaman purba, dua kerub dari emas dipertunjukkan di atas tutup tabut perjanjian, yang melambangkan takhta Yehuwa. Dari antara dua kerub ini, suara Yehuwa mengeluarkan perintah-perintah kepada bangsa itu.—Keluaran 25:22; Mazmur 80:2.

      20. Dalam hal apa dapat dikatakan bahwa empat makhluk hidup tersebut ada ”di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya”?

      20 Empat makhluk hidup ini ada ”di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya.” Tepatnya apa artinya ini? Ini dapat memaksudkan bahwa mereka ditempatkan di sekitar takhta itu demikian rupa seperti seseorang yang berdiri di tengah-tengah dari tiap sisinya. Jadi, para penerjemah Alkitab dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari menyadur ungkapan Yunani yang semula sebagai berikut: ”di sekeliling takhta pada setiap sisinya.” Kemungkinan lain, ungkapan itu dapat berarti bahwa empat makhluk hidup itu berada di pusat di surga tempat takhta itu berada. Kemungkinan, itulah sebabnya The Jerusalem Bible menerjemahkan kalimat ini, ”di tengah-tengah, berkelompok di sekeliling takhta itu sendiri.” Hal yang penting ialah dekatnya kerub-kerub itu dengan takhta Yehuwa, yang dapat disamakan seperti dekatnya kerub-kerub yang Yehezkiel lihat pada tiap sudut dari kereta organisasi Yehuwa. (Yehezkiel 1:15-22) Semua ini selaras dengan kata-kata Mazmur 99:1: ”[Yehuwa] itu Raja . . . Ia duduk di atas kerub-kerub.”

      21, 22. (a) Bagaimana Yohanes menggambarkan empat makhluk hidup itu? (b) Apa yang digambarkan oleh rupa masing-masing dari empat makhluk hidup itu?

      21 Yohanes melanjutkan: ”Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.” (Wahyu 4:7) Mengapa rupa empat makhluk hidup ini begitu berbeda satu sama lain? Makhluk-makhluk hidup yang berbeda ini jelas menonjolkan sifat-sifat saleh yang spesifik. Pertama, singa. Singa dalam Alkitab digunakan sebagai lambang keberanian, terutama dalam mengejar keadilan dan kebenaran. (2 Samuel 17:10; Amsal 28:1) Jadi, singa dengan tepat melambangkan sifat saleh yaitu keadilan yang disertai keberanian. (Ulangan 32:4; Mazmur 89:15) Makhluk hidup yang kedua menyerupai seekor anak lembu. Seekor lembu mengingatkan saudara kepada sifat apa? Bagi orang Israel lembu adalah milik yang berharga karena kekuatannya. (Amsal 14:4; lihat juga Ayub 39:12-14.) Maka anak lembu yang masih muda itu melambangkan kekuatan, tenaga dinamis yang diberikan oleh Yehuwa.—Mazmur 62:12; Yesaya 40:26.

      22 Makhluk hidup yang ketiga mempunyai wajah seperti wajah manusia. Ini pasti melambangkan kasih yang seperti kasih Allah, karena di atas bumi hanya manusia yang diciptakan dalam gambar Allah, dengan sifat kasih yang unggul. (Kejadian 1:26-28; Matius 22:36-40; 1 Yohanes 4:8, 16) Tiada sangsi lagi, kerub-kerub itu memperlihatkan sifat ini seraya mereka melayani di sekeliling takhta Yehuwa. Sekarang bagaimana dengan makhluk hidup yang keempat? Yang ini bagaikan burung nasar yang sedang terbang. Yehuwa sendiri menarik perhatian kepada daya penglihatan burung nasar yang sangat kuat: ”Dari jauh matanya mengamat-amati.” (Ayub 39:32) Jadi, burung nasar dengan tepat melambangkan hikmat yang berpandangan jauh. Yehuwa adalah Sumber hikmat. Kerub-kerubNya mempraktekkan hikmat ilahi seraya mereka mentaati perintah-perintahNya.—Amsal 2:6; Yakobus 3:17.

      Puji-pujian Bagi Yehuwa Bergema

      23. Apa yang dilambangkan oleh kenyataan bahwa empat makhluk hidup itu ”penuh dengan mata,” dan apa yang ditandaskan dalam hal mereka mempunyai tiga pasang sayap?

      23 Yohanes melanjutkan gambarannya: ”Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: ’Kudus, kudus, kuduslah [Yehuwa] Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.’” (Wahyu 4:8) Penuh dengan mata menyatakan penglihatan yang lengkap dan jauh ke depan. Keempat makhluk hidup terus berbuat demikian, karena mereka tidak perlu tidur. Mereka meniru Pribadi yang tentangNya tertulis: ”Karena mata [Yehuwa] menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatanNya kepada mereka yang bersungguh-sungguh hati terhadap Dia.” (2 Tawarikh 16:9) Karena mempunyai begitu banyak mata, kerub-kerub itu dapat melihat ke segala tempat. Tidak ada yang luput dari perhatian mereka. Jadi mereka benar-benar diperlengkapi untuk melayani Allah dalam pekerjaan pengadilanNya. Mengenai Dia dikatakan: ”Mata [Yehuwa] ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.” (Amsal 15:3) Dan dengan tiga pasang sayap—angka tiga digunakan dalam Alkitab untuk menandaskan—kerub-kerub itu dapat bergerak secepat kilat untuk mengumumkan dan melaksanakan penghukuman Yehuwa.

      24. Bagaimana kerub-kerub itu memuji Yehuwa, dan apa artinya?

      24 Dengarkan! Nyanyian puji-pujian yang ditujukan oleh kerub-kerub itu kepada Yehuwa benar-benar merdu dan menggugah hati: ”Kudus, kudus, kuduslah [Yehuwa] Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.” Sekali lagi, pernyataan tiga kali menyatakan penegasan. Kerub-kerub itu dengan tandas meneguhkan kekudusan Allah Yehuwa. Ialah Sumber dan Standar kekudusan yang paling utama. Ia juga ”Raja yang kekal,” selalu ”Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” (1 Timotius 1:17, Bode; Wahyu 22:13) Kerub-kerub itu tidak mengambil waktu istirahat seraya mereka mengumumkan sifat-sifat Yehuwa yang tiada bandingnya di hadapan semua makhluk.

      25. Bagaimana makhluk-makhluk hidup itu dan ke-24 tua-tua itu bersatu dalam memuja Yehuwa?

      25 Surga segala surga menggema dengan puji-pujian kepada Yehuwa! Gambaran Yohanes selanjutnya berbunyi: ”Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: ’Ya [Yehuwa] dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendakMu semuanya itu ada dan diciptakan.’” (Wahyu 4:9-11) Dalam seluruh Alkitab, ini salah satu pernyataan penghormatan yang paling mulia kepada Yehuwa, Allah dan Tuhan kita Yang Berdaulat!

      26. Mengapa 24 tua-tua itu melemparkan mahkota-mahkota mereka di hadapan Yehuwa?

      26 Ke-24 tua-tua itu mempunyai sikap mental yang sama yang Yesus perlihatkan, mereka bahkan melepaskan mahkota mereka di hadapan Yehuwa. Meninggikan diri sendiri di hadirat Allah sama sekali tidak ada dalam pikiran mereka. Dengan rendah hati mereka mengakui bahwa satu-satunya tujuan dari kedudukan mereka sebagai raja ialah untuk mendatangkan kehormatan dan kemuliaan kepadaNya, sama seperti yang selalu Yesus lakukan. (Filipi 2:5, 6, 9-11) Dengan tunduk, mereka mengakui kedudukan mereka sendiri yang rendah dan mengakui bahwa pemerintahan mereka bergantung kepada kedaulatan Yehuwa. Jadi, mereka sepenuh hati selaras dengan kerub-kerub dan makhluk-makhluk yang setia lainnya dalam memberikan puji-pujian dan kemuliaan kepada Allah yang menciptakan segala sesuatu.—Mazmur 150:1-6.

      27, 28. (a) Bagaimana hendaknya gambaran Yohanes tentang penglihatan ini mempengaruhi kita? (b) Pertanyaan-pertanyaan apa timbul berkenaan apa yang selanjutnya dilihat dan didengar oleh Yohanes?

      27 Siapa yang tidak akan tergugah membaca kisah Yohanes tentang penglihatan ini? Penglihatan ini benar-benar megah, agung! Namun bagaimana kenyataan yang sebenarnya? Keagungan Yehuwa pasti membangkitkan semangat setiap orang yang mempunyai hati penuh penghargaan untuk bergabung dengan keempat makhluk hidup itu dan ke-24 tua-tua dalam memuji Dia, melalui doa maupun dengan memberitakan namaNya kepada umum. Inilah Allah untuk siapa orang-orang Kristen mendapat hak istimewa menjadi saksi-saksi dewasa ini. (Yesaya 43:10) Ingat bahwa penglihatan Yohanes berlaku sampai hari Tuhan, saat kita sekarang berada. ”Ketujuh Roh” selalu siap membimbing dan menguatkan kita. (Galatia 5:16-18) Firman Allah tersedia dewasa ini dan membantu kita untuk kudus dalam melayani Allah yang kudus. (1 Petrus 1:14-16) Tentu, kita berbahagia membaca kata-kata nubuat ini dengan suara keras. (Wahyu 1:3) Hal itu benar-benar memberikan dorongan untuk setia kepada Yehuwa dan tidak membiarkan dunia menyimpangkan kita sehingga tidak menyanyikan puji-pujian bagiNya dengan aktif!—1 Yohanes 2:15-17.

      28 Sejauh ini, Yohanes telah melukiskan apa yang ia lihat ketika ia diundang untuk mendekat melalui pintu yang terbuka di surga. Yang paling luar biasa, ia melaporkan bahwa Yehuwa, dalam seluruh keagungan dari kemuliaan dan wibawaNya duduk di atas takhta surgawiNya. Ia dikelilingi oleh organisasi yang paling berkuasa yang ada—cemerlang dalam kemegahan dan keloyalan. Pengadilan ilahi sedang bersidang. (Daniel 7:9, 10, 18) Panggung telah disiapkan untuk sesuatu yang luar biasa yang bakal terjadi. Apa gerangan itu, dan bagaimana hal itu mempengaruhi kita dewasa ini? Mari kita menyaksikan seraya pemandangan itu disingkapkan kepada kita!

  • Keagungan Takhta Yehuwa di Surga
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • [Gambar sehalaman penuh di hlm. 75]

      [Gambar sehalaman penuh di hlm. 78]

  • ”Siapakah yang Layak Membuka Gulungan Kitab Itu?”
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 15

      ”Siapakah yang Layak Membuka Gulungan Kitab Itu?”

      1. Apa yang terjadi sekarang dalam penglihatan Yohanes?

      MAHAMULIA! MEMBANGKITKAN RASA TAKUT DAN HORMAT! Demikianlah penglihatan yang menggugah dari takhta Yehuwa yang berada di tengah obor-obor, kerub-kerub, ke-24 tua-tua, dan lautan kaca. Tetapi Yohanes, apa yang selanjutnya saudara lihat? Yohanes memusatkan perhatian tepat ke tengah-tengah adegan surgawi ini, dengan menceritakan kepada kita: ”Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: ’Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?’ Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.”​—Wahyu 5:1-4.

      2, 3. (a) Mengapa Yohanes ingin sekali agar seseorang ditemukan untuk membuka gulungan tersebut, tetapi tampaknya bagaimana prospek untuk itu? (b) Apa yang dengan penuh harap dinantikan oleh umat Allah yang terurap pada jaman kita?

      2 Yehuwa sendiri, Tuhan Yang Berdaulat dari semua ciptaan, memegang gulungan kitab itu. Gulungan tersebut pasti penuh dengan keterangan penting, karena ada tulisan di bagian depan dan belakang. Perasaan ingin tahu kita dibangkitkan. Apa isi gulungan itu? Kita ingat undangan Yehuwa kepada Yohanes: ”Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.” (Wahyu 4:1) Dengan hati berdebar kita menantikan penjelasan tentang hal-hal itu. Tetapi sayang sekali, gulungan tersebut tertutup rapat, dimeteraikan dengan tujuh meterai!

      3 Apakah malaikat yang kuat tersebut akan menemukan seorang yang layak untuk membuka gulungan itu? Menurut Kingdom Interlinear, gulungan itu ada ”di atas tangan kanan” Yehuwa. Ini mengartikan bahwa Ia memegangnya di telapak tanganNya yang terbuka. Namun tampaknya tidak ada satu pribadi pun di surga atau di bumi yang layak menerima dan membuka gulungan itu. Bahkan di bawah bumi, di antara hamba-hamba Allah yang setia yang telah meninggal, tidak ada yang memenuhi syarat untuk kehormatan mulia ini. Tidak heran bahwa Yohanes terlihat merasa sedih! Mungkin ia tidak pernah akan tahu ”apa yang harus terjadi.” Pada jaman kita juga, umat Allah yang terurap dengan penuh harap menantikan Yehuwa untuk mengirimkan terang dan kebenaranNya mengenai buku Wahyu. Ini akan Ia lakukan secara progresif pada waktu yang telah ditetapkan untuk penggenapan nubuat itu, dengan maksud membimbing umatNya dalam jalan ”keselamatan yang mulia.”—Mazmur 43:3, 5, NW.

      Pribadi yang Layak

      4. (a) Siapa yang ditemukan layak membuka gulungan itu dengan meterai-meterainya? (b) Dalam pahala dan hak istimewa apa golongan Yohanes dan rekan-rekan mereka sekarang ambil bagian?

      4 Ya, ada seorang yang dapat membuka gulungan itu! Yohanes menceritakan: ”Berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: ’Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.’” (Wahyu 5:5) Jadi Yohanes, hapuskan air matamu! Golongan Yohanes dan rekan-rekan mereka yang loyal dewasa ini juga telah bertekun selama puluhan tahun di bawah ujian yang hebat sambil menantikan penyuluhan dengan sabar. Benar-benar suatu pahala yang menghibur yang kita miliki sekarang karena dapat mengerti penglihatan itu, dan benar-benar suatu hak istimewa untuk ambil bagian dalam penggenapannya dengan mengumumkan beritanya kepada orang-orang lain!

      5. (a) Nubuat apa diucapkan berkenaan Yehuda, dan di mana keturunan Yehuda memerintah? (b) Siapakah Silo?

      5 Ah, ”singa dari suku Yehuda”! Yohanes mengenal benar nubuat yang telah diucapkan oleh Yakub, nenek moyang bangsa Yahudi, mengenai putranya yang keempat, Yehuda, ”Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya [”Silo,” Klinkert], maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.” (Kejadian 49:9, 10) Garis keturunan diraja dari umat Allah berasal dari Yehuda. Mulai dengan Daud, semua raja-raja yang memerintah di Yerusalem sampai orang-orang Babel menghancurkan kota itu adalah keturunan Yehuda. Namun tidak seorang pun dari mereka adalah Silo yang dinubuatkan oleh Yakub. Silo berarti ”Ia Yang [Berhak] Atasnya.” Secara nubuat, nama ini menunjuk kepada Yesus, pribadi yang sekarang dan untuk selamanya menjadi pemilik dari Kerajaan Daud.—Yehezkiel 21:25-27; Lukas 1:32, 33; Wahyu 19:16.

      6. Dengan cara bagaimana Yesus adalah ”taruk” dari Isai dan juga ”tunas Daud”?

      6 Yohanes segera mengenali sebutan ”tunas Daud.” Mesias yang dijanjikan, secara nubuat disebut ”tunas [yang] akan keluar dari tunggul Isai [ayah Raja Daud] . . . taruk” dan juga ”taruk dari pangkal Isai [yang] akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa.” (Yesaya 11:1, 10) Yesus adalah tunas dari Isai, karena ia dilahirkan dalam garis keturunan Raja Daud, putra Isai. Selanjutnya, sebagai taruk dari pangkal Isai, ia adalah Pribadi yang menyebabkan dinasti Daud tumbuh lagi, dengan memberinya kehidupan dan tunjangan untuk selama-lamanya.—2 Samuel 7:16.

      7. Mengapa Yesus layak menerima gulungan itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta?

      7 Yesus secara unggul adalah pribadi yang, sebagai manusia sempurna melayani Yehuwa dalam integritas dan di bawah ujian-ujian yang sangat menyakitkan. Ia memberikan jawaban lengkap kepada tantangan Setan. (Amsal 27:11) Dengan demikian, ia dapat mengatakan seperti yang ia lakukan pada malam sebelum kematiannya sebagai korban, ”Aku telah mengalahkan dunia.” (Yohanes 16:33) Untuk alasan ini, Yehuwa mempercayakan kepada Yesus yang telah dibangkitkan ”segala kuasa di sorga dan di bumi.” Dia saja di antara semua hamba Allah yang memenuhi syarat untuk menerima gulungan itu, dengan maksud mengumumkan pesannya yang penting.—Matius 28:18.

      8. (a) Sehubungan dengan Kerajaan itu, apa yang menunjukkan kelayakan Yesus? (b) Mengapa tepat bahwa salah seorang dari ke-24 tua-tua menyingkapkan kepada Yohanes pribadi yang layak membuka gulungan itu?

      8 Memang tepat bahwa Yesus yang akan membuka gulungan itu. Sejak 1914 ia telah dinobatkan sebagai Raja dari Kerajaan Mesias Allah, dan gulungan itu menyingkapkan begitu banyak hal mengenai Kerajaan itu dan apa yang akan dilaksanakannya. Yesus dengan setia memberi kesaksian tentang kebenaran Kerajaan pada waktu ia berada di bumi. (Yohanes 18:36, 37) Ia mengajar para pengikutnya untuk mendoakan kedatangan Kerajaan itu. (Matius 6:9, 10) Ia memprakarsai pemberitaan kabar baik Kerajaan pada permulaan jaman Kristen dan menubuatkan puncak dari pekerjaan pengabaran itu pada jaman akhir. (Matius 4:23; Markus 13:10) Demikian pula tepat bahwa salah seorang dari ke-24 tua-tua menyingkapkan kepada Yohanes bahwa Yesuslah pribadi yang akan membuka meterai-meterai itu. Mengapa? Sebab tua-tua ini duduk di atas takhta dan memakai mahkota, karena mereka adalah sesama waris dengan Kristus dalam Kerajaannya.—Roma 8:17; Wahyu 4:4.

      ’Anak Domba yang Telah Disembelih’

      9. Sebaliknya dari seekor singa, apa yang Yohanes lihat berdiri ”di tengah-tengah takhta,” dan bagaimana ia melukiskan itu?

      9 Yohanes memandang untuk melihat ”singa dari suku Yehuda” ini. Namun betapa mengejutkan! Suatu bentuk simbolis yang sama sekali berbeda muncul: ”Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.”—Wahyu 5:6.

      10. Siapakah ”Anak Domba” yang Yohanes lihat, dan mengapa istilah itu tepat?

      10 Tepat di tengah-tengah, di samping takhta itu, dalam lingkaran yang dibentuk oleh keempat makhluk dan ke-24 tua-tua, ada seekor anak domba! Pasti Yohanes segera mengenali bahwa anak domba ini adalah ”singa dari suku Yehuda” dan ”tunas Daud.” Ia mengetahui bahwa, lebih dari 60 tahun sebelumnya, Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus kepada orang-orang Yahudi yang sedang menonton sebagai ”Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” (Yohanes 1:29) Sepanjang seluruh kehidupannya di bumi, Yesus tetap tidak dicemari oleh dunia—sama seperti seekor anak domba yang tidak bernoda—sehingga ia dapat mempersembahkan kehidupannya yang tidak bernoda sebagai korban bagi umat manusia.—1 Korintus 5:7; Ibrani 7:26.

      11. Mengapa gambaran Yesus yang telah dimuliakan sebagai ”Anak Domba seperti telah disembelih” tidak bersifat merendahkan?

      11 Apakah bersifat meremehkan atau tidak pantas untuk menggambarkan Yesus yang telah dimuliakan ini sebagai ”seekor Anak Domba seperti telah disembelih”? Sama sekali tidak! Kenyataan bahwa Yesus tetap setia sampai mati merupakan kekalahan besar bagi Setan dan kemenangan besar bagi Allah Yehuwa. Menggambarkan Yesus dalam cara ini dengan hidup melukiskan kemenangannya atas dunia Setan dan mengingatkan kepada kasih yang dalam yang Yehuwa dan Yesus miliki untuk umat manusia. (Yohanes 3:16; 15:13; bandingkan Kolose 2:15.) Jadi Yesus ditunjuk sebagai Benih yang dijanjikan, yang secara luar biasa memenuhi syarat untuk membuka gulungan itu.—Kejadian 3:15.

      12. Apa yang digambarkan oleh ketujuh tanduk dari Anak Domba?

      12 Apa lagi yang menambah penghargaan kita kepada ”Anak Domba” ini? Ia mempunyai tujuh tanduk. Tanduk dalam Alkitab sering melambangkan kekuasaan atau wewenang, dan tujuh menunjukkan kelengkapan. (Bandingkan 1 Samuel 2:1, 10; Mazmur 112:9; 148:14.) Jadi, ketujuh tanduk Anak Domba melambangkan kekuasaan penuh yang Yehuwa percayakan kepada Yesus. Ia ”jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.” (Efesus 1:20-23; 1 Petrus 3:22) Yesus khususnya telah menjalankan kekuasaan, kekuasaan pemerintahan, sejak 1914 ketika Yehuwa menobatkan dia sebagai Raja surgawi.—Mazmur 2:6.

      13. (a) Apa yang digambarkan oleh ketujuh mata dari Anak Domba? (b) Apa yang selanjutnya dilakukan oleh Anak Domba?

      13 Selain itu, Yesus dipenuhi secara sempurna dengan roh kudus, seperti digambarkan oleh ketujuh mata Anak Domba, yang berarti ”ketujuh Roh Allah.” Yesus adalah saluran yang melaluinya kesempurnaan dari tenaga aktif Yehuwa mengalir kepada hamba-hambaNya di bumi. (Titus 3:6) Pastilah, melalui roh yang sama ini ia melihat dari surga apa yang terjadi di atas bumi. Seperti Bapanya, Yesus mempunyai daya pengertian yang sempurna. Tidak ada yang luput dari perhatiannya. (Bandingkan Mazmur 11:4; Zakharia 4:10.) Jelas, Putra ini—pemelihara integritas yang mengalahkan dunia; singa dari suku Yehuda; tunas Daud; pribadi yang menyerahkan kehidupannya bagi umat manusia; pribadi dengan wewenang penuh, penuh dengan roh kudus, dan daya pengertian yang sempurna dari Allah Yehuwa—ya, pribadi ini benar-benar sangat layak untuk menerima gulungan dari tangan Yehuwa. Apakah ia ragu-ragu menerima tugas dinas ini dalam organisasi Yehuwa yang mulia? Tidak! Sebaliknya, ”datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.” (Wahyu 5:7) Benar-benar suatu teladan dari ketundukan sukarela!

      Nyanyian-Nyanyian Pujian

      14. (a) Bagaimana reaksi keempat makhluk hidup dan ke-24 tua-tua ketika Yesus menerima gulungan tersebut? (b) Bagaimana keterangan yang diterima Yohanes mengenai ke-24 tua-tua meneguhkan identitas dan kedudukan mereka?

      14 Bagaimana reaksi makhluk-makhluk lain itu di hadapan takhta Yehuwa? ”Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.” (Wahyu 5:8) Seperti keempat makhluk hidup yang menyerupai kerub di hadapan takhta Allah, ke-24 tua-tua membungkuk di hadapan Yesus sebagai pengakuan akan wewenangnya. Namun hanya tua-tua ini saja yang mempunyai kecapi dan cawan-cawan yang berisi kemenyan.a Dan hanya mereka saja yang sekarang menyanyikan sebuah nyanyian baru. (Wahyu 5:9) Jadi mereka menyerupai ke-144.000 dari ”Israel milik Allah” yang kudus, yang juga membawa kecapi-kecapi dan menyanyikan nyanyian baru. (Galatia 6:16; Kolose 1:12; Wahyu 7:3-8; 14:1-4) Selanjutnya, ke-24 tua-tua diperlihatkan memenuhi fungsi surgawi, sebagai imam, yang digambarkan oleh fungsi imam di Israel purba yang membakar kemenyan untuk Yehuwa dalam kemah suci—suatu fungsi yang berakhir di bumi ketika Allah menyingkirkan Taurat Musa, dengan memakukannya pada tiang siksaan Yesus. (Kolose 2:14) Kesimpulan apa yang kita tarik dari ini semua? Bahwa di sini para pemenang yang terurap terlihat dalam penugasan mereka yang utama sebagai ’imam-imam Allah dan Kristus, yang memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.’—Wahyu 20:6.

      15. (a) Di Israel, hanya siapa yang mendapat hak istimewa untuk memasuki ruang Maha Kudus dari kemah suci? (b) Mengapa suatu soal hidup atau mati bagi imam besar untuk membakar kemenyan sebelum masuk ke ruang Maha Kudus?

      15 Di Israel purba, hanya imam besar saja yang bisa memasuki ruang Maha Kudus di hadapan hadirat Yehuwa secara simbolis. Bagi dia, membawa kemenyan merupakan soal hidup atau mati. Hukum Yehuwa berbunyi: ”[Harun] harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan [Yehuwa], serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir. Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan [Yehuwa], sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah, supaya ia jangan mati.” (Imamat 16:12, 13) Imam besar tidak mungkin masuk dengan selamat ke dalam ruang Maha Kudus jika ia tidak membakar ukupan atau kemenyan.

      16. (a) Di bawah sistem Kristen, siapa yang memasuki ruang Maha Kudus imbangan? (b) Mengapa orang-orang Kristen terurap harus ’membakar kemenyan’?

      16 Dalam sistem Kristen bukan hanya Imam Besar imbangan, Yesus Kristus saja, tetapi juga masing-masing dari ke-144.000 imam bawahan akhirnya akan memasuki ruang Maha Kudus imbangan, tempat hadirat Yehuwa di surga. (Ibrani 10:19-23) Imam-imam ini, yang di sini digambarkan oleh ke-24 tua-tua, tidak mungkin memasuki ruang Maha Kudus jika mereka tidak ’membakar kemenyan,’ artinya terus mempersembahkan doa-doa dan permohonan kepada Yehuwa.—Ibrani 5:7; Yudas 20, 21; bandingkan Mazmur 141:2.

      Suatu Nyanyian Baru

      17. (a) Nyanyian baru apa yang dinyanyikan oleh ke-24 tua-tua? (b) Bagaimana istilah ”nyanyian baru” biasanya digunakan dalam Alkitab?

      17 Sebuah nyanyian yang merdu kini didengungkan. Ini dinyanyikan bagi Anak Domba oleh rekan-rekan imamnya, ke-24 tua-tua: ”Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: ’Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darahMu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.’” (Wahyu 5:9) Istilah ”nyanyian baru” terdapat beberapa kali dalam Alkitab dan biasanya memaksudkan memuji Yehuwa karena suatu tindakan penyelamatan yang hebat. (Mazmur 96:1; 98:1; 144:9) Jadi, nyanyian ini baru karena penyanyinya sekarang dapat memberitakan perbuatan-perbuatan menakjubkan yang lain dari Yehuwa dan menyatakan penghargaan yang diperbaharui untuk namaNya yang mulia.

      18. Untuk apa ke-24 tua-tua memuji Yesus dengan nyanyian baru mereka?

      18 Namun, di sini, ke-24 tua-tua menyanyikan sebuah nyanyian baru di hadapan Yesus dan bukan di hadapan Yehuwa. Tetapi prinsipnya sama. Mereka memuji Yesus untuk perkara-perkara baru yang ia, sebagai Putra Allah, telah lakukan demi kepentingan mereka. Melalui darahnya, ia menjadi perantara dari perjanjian baru dan dengan demikian memungkinkan terbitnya suatu bangsa baru sebagai milik istimewa Yehuwa. (Roma 2:28, 29; 1 Korintus 11:25; Ibrani 7:18-25) Para anggota dari bangsa rohani yang baru ini datang dari banyak bangsa jasmani, tetapi Yesus mempersatukan mereka dalam satu sidang sebagai satu bangsa.—Yesaya 26:2; 1 Petrus 2:9, 10.

      19. (a) Berkat apa yang tidak diperoleh Israel jasmani karena ketidaksetiaan mereka? (b) Berkat apa yang akan dinikmati oleh bangsa baru Yehuwa?

      19 Ketika Yehuwa membentuk orang-orang Israel menjadi bangsa pada jaman Musa dulu, Ia membuat perjanjian dengan mereka dan berjanji bahwa jika mereka tetap setia kepada perjanjian itu, mereka akan menjadi kerajaan imam-imam di hadapan Dia. (Keluaran 19:5, 6) Orang-orang Israel tidak setia dan tidak pernah mengalami perwujudan dari janji itu. Sebaliknya, bangsa baru ini, yang dibentuk berdasarkan perjanjian baru dengan perantaranya Yesus, tetap setia. Karena itu para anggotanya akan memerintah atas bumi sebagai raja dan juga melayani sebagai imam, dengan membantu mereka yang berhati benar di antara umat manusia untuk diperdamaikan dengan Yehuwa. (Kolose 1:20) Halnya tepat seperti dinyatakan oleh nyanyian baru itu: ”Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di [atas, ”Bode”] bumi.” (Wahyu 5:10) Betapa sukacita ke-24 tua-tua dalam menyanyikan nyanyian pujian yang baru ini untuk Yesus yang telah dimuliakan!

      Paduan Suara Surgawi

      20. Nyanyian pujian apa bagi Anak Domba kini didengungkan?

      20 Bagaimana sambutan yang lain-lain dari kumpulan surgawi yang besar dari organisasi Yehuwa atas nyanyian baru ini? Yohanes sangat gembira menyaksikan keserasian mereka yang sepenuh hati: ”Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring: ’Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!’” (Wahyu 5:11, 12) Benar-benar suatu nyanyian pujian yang mengesankan!

      21. Apakah pujian bagi Anak Domba mengalihkan perhatian dari kedaulatan atau kedudukan Yehuwa? Jelaskan.

      21 Apakah ini berarti bahwa sekarang Yesus dengan cara tertentu telah menggantikan Allah Yehuwa dan bahwa semua makhluk telah berpaling untuk memuji dia dan bukan Bapanya? Sama sekali tidak! Sebaliknya, nyanyian pujian ini selaras dengan apa yang ditulis oleh rasul Paulus: ”Allah sangat meninggikan [Yesus] dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: ’Yesus Kristus adalah Tuhan,’ bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Filipi 2:9-11) Yesus di sini mendapat pujian yang tinggi karena perannya dalam menyelesaikan sengketa utama di hadapan semua makhluk—pembenaran kedaulatan Yehuwa yang sah. Hal ini benar-benar membawa kemuliaan yang besar bagi Bapanya!

      Nyanyian yang Hebat

      22. Dalam nyanyian apa suara-suara dari wilayah di bumi bergabung?

      22 Dalam pemandangan yang digambarkan oleh Yohanes, kumpulan surgawi memberikan sambutan yang merdu kepada Yesus sebagai pengakuan akan kesetiaannya dan wewenang surgawinya. Dalam hal ini, mereka diiringi suara-suara dari wilayah di bumi seraya mereka juga ambil bagian dalam memuji Bapa maupun Putra. Sama seperti prestasi seorang anak manusia dapat membawa kehormatan besar bagi orangtuanya, demikian pula haluan Yesus yang loyal menghasilkan kebaikan di antara seluruh makhluk ciptaan ”bagi kemuliaan Allah, Bapa.” Jadi, Yohanes selanjutnya melaporkan: ”Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: ’Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!’”—Wahyu 5:13.

      23, 24. (a) Apa yang menunjukkan bilamana nyanyian itu akan dimulai di surga, dan bilamana di bumi? (b) Bagaimana nyanyian itu terdengar makin keras seraya tahun-tahun berlalu?

      23 Bilamana nyanyian yang hebat ini didengungkan? Ini mulai pada awal hari Tuhan. Setelah Setan dan hantu-hantunya dicampakkan dari surga, ”semua makhluk yang di sorga” dapat bersatu dalam nyanyian pujian ini. Dan, seperti ditunjukkan oleh catatan ini, sejak 1919 kumpulan yang terus bertambah di bumi telah menyatukan suara mereka dalam memuji Yehuwa, meningkat dari beberapa ribu sampai jauh melebihi enam juta pada tahun 2005.b Setelah sistem Setan di bumi dibinasakan, ”semua makhluk . . . di bumi” akan menyanyikan pujian bagi Yehuwa dan PutraNya. Pada waktu Yehuwa sendiri yang tepat, kebangkitan dari jutaan orang mati yang tak terhitung akan mulai, dan pada waktu itulah ”semua makhluk . . . yang di bawah bumi” yang ada dalam ingatan Allah akan mendapat kesempatan untuk bergabung dalam menyanyikan nyanyian itu.

      24 ”Dari ujung bumi . . . laut . . . dan pulau-pulau,” jutaan orang telah menyanyikan nyanyian baru dengan bersatu bersama organisasi Yehuwa sedunia. (Yesaya 42:10; Mazmur 150:1-6) Puji-pujian yang penuh sukacita ini akan mencapai puncaknya pada akhir dari Milenium, manakala umat manusia telah disempurnakan. Ular tua itu, penipu ulung, Setan sendiri, setelah waktu itu akan dibinasakan dalam penggenapan lengkap dari Kejadian 3:15, dan dalam puncak yang berkemenangan, semua makhluk hidup, roh dan manusia, akan menyanyi secara terpadu: ”Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” Tidak akan ada suara yang sumbang di seluruh alam semesta.

      25. (a) Membaca kisah Yohanes tentang nyanyian universal ini akan menggerakkan kita untuk berbuat apa? (b) Contoh bagus sekali apa yang diberikan kepada kita oleh keempat makhluk hidup dan ke-24 tua-tua pada waktu penglihatan itu berakhir?

      25 Benar-benar suatu masa yang penuh sukacita kelak! Pasti, apa yang Yohanes lukiskan di sini membuat hati kita meluap dengan kebahagiaan dan menggerakkan kita untuk bergabung bersama kumpulan surgawi dalam menyanyikan puji-pujian sepenuh hati bagi Allah Yehuwa dan Yesus Kristus. Tidakkah kita lebih bertekad daripada sebelumnya untuk bertekun dalam pekerjaan yang benar? Jika kita berbuat demikian, kita dapat berharap bahwa, dengan bantuan Yehuwa, kita akan berada di sana secara pribadi pada klimaks yang bahagia, dan menambahkan suara kita kepada nyanyian pujian universal itu. Pasti, empat makhluk hidup yang menyerupai kerub dan orang-orang Kristen terurap yang telah dibangkitkan bersatu sepenuhnya, karena penglihatan itu berakhir dengan kata-kata: ”Dan keempat makhluk itu berkata: ’Amin.’ Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.”—Wahyu 5:14.

      26. Dalam hal apa kita harus mempraktekkan iman, dan apa yang siap dilakukan oleh Anak Domba?

      26 Semoga saudara, pembaca yang terhormat, mempraktekkan iman dalam korban Anak Domba—’dia yang layak’—dan diberkati dalam usaha saudara yang rendah hati untuk menyembah dan melayani Yehuwa—”Dia yang duduk di atas takhta.” Biarlah golongan Yohanes membantu saudara dewasa ini seraya mereka menyediakan ”makanan [rohani]” yang diperlukan ”pada waktunya.” (Lukas 12:42) Tetapi lihat! Anak Domba itu bersiap-siap untuk membuka ketujuh meterai. Penyingkapan yang menggetarkan apa yang kini tersedia bagi kita?

      [Catatan Kaki]

      a Secara tata bahasa, istilah ”masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan” dapat berlaku atas para tua-tua maupun keempat makhluk. Tetapi, ikatan kalimatnya menunjukkan dengan jelas bahwa istilah itu hanya berlaku atas ke-24 tua-tua.

      b Lihat tabel di halaman 64.

  • ”Siapakah yang Layak Membuka Gulungan Kitab Itu?”
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • [Gambar sehalaman penuh di hlm. 86]

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan