PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Nasihat yang Membina
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
    • Untuk khotbah mereka yang pertama dalam Sekolah Pelayanan Teokratis, mereka harus memusatkan perhatian pada kedua pokok pertama, ”Bahannya memuat penerangan” dan ”Jelas, dapat dimengerti”, yang kedua-duanya dibahas dalam Pelajaran 21. Hamba sekolah akan memberitahu setiap siswa bilamana ia dapat beralih ke pokok-pokok berikut, biasanya pokok yang dibahas dalam Pelajaran 22.

      5 Ada siswa yang cepat maju, sedangkan yang lain mungkin harus mengusahakan satu pokok saja setiap kali dan tidak mencoba untuk mencakup semua pokok yang terdapat dalam satu pelajaran penuh. Sebenarnya, beberapa siswa sebaiknya dianjurkan untuk memberikan khotbah beberapa kali selama mereka mengusahakan satu pokok yang sukar, supaya mereka benar-benar menguasai sifat yang bersangkutan sebelum beralih kepada pokok lain.

      6, 7. Pokok-pokok mana akan dinasihati oleh hamba sekolah?

      6 Setelah setiap khotbah latihan, hamba sekolah (atau penasihat lain jika ada banyak siswa yang terdaftar) akan memberi nasihat yang ramah, dengan maksud membantu siswa agar terus meningkatkan kecakapan berkhotbah. Namun nasihat apapun yang diberikan kepada saudara yang mengucapkan khotbah petunjuk, disampaikan secara pribadi setelah sekolah selesai. Pembicara ini khususnya akan diberi nasihat jika ia melewati waktu yang ditentukan. Saudara yang mengucapkan khotbah petunjuk harus berusaha memberikan khotbah teladan dalam segala hal, sehingga nasihat pribadi tidak perlu diberikan.

      7 Pokok-pokok yang akan diberi nasihat selalu adalah pokok-pokok yang sudah diberitahu lebih dahulu untuk diusahakan oleh siswa. Sudah tentu, jika ada segi-segi lain yang bagus sekali dari khotbah, penasihat dapat memuji hal itu, tetapi ia tidak akan memberi tanda pada lembaran nasihat mengenai pokok tersebut. Tanda yang dipakai adalah sebagai berikut: ”U” (Usahakan ini) apabila berfaedah untuk mengerahkan usaha lebih lanjut atas suatu sifat khotbah tertentu; ”LB” (Lebih baik) apabila seorang pelajar telah mengusahakan satu pokok sedikit-dikitnya satu kali dan menunjukkan perbaikan, namun masih dapat mengusahakannya satu kali lagi; ”B” (Baik) bila sifat yang diperhatikan telah diperlihatkan dengan baik, sehingga ia boleh beralih kepada pelajaran mengenai sifat-sifat khotbah yang lain sewaktu mempersiapkan penugasan berikut dalam sekolah.

      8, 9. Dalam memberi tanda pada lembaran nasihat, apa yang hendaknya diingat oleh hamba sekolah agar dapat menganjurkan kemajuan?

      8 Hamba sekolah harus menggunakan pertimbangan yang matang agar nasihat yang ia berikan benar-benar menghasilkan manfaat terbesar. Jika pembicara masih baru sekali, mungkin satu-satunya yang dibutuhkan adalah anjuran. Siswa-siswa lain yang sudah lebih lama mengikuti sekolah, mungkin rajin mempersiapkan khotbah, memperhatikan sifat-sifat khotbah yang harus mereka usahakan, namun mempunyai kesanggupan yang terbatas. Dalam keadaan demikian, jika ia memperlihatkan sifat-sifat khotbah tertentu, sekalipun hanya sampai tingkat terbatas, hamba sekolah boleh memberi tanda ”B” pada lembaran nasihat.

      9 Sebaliknya, pembicara lain bisa jadi mempunyai lebih banyak pengalaman atau lebih banyak bakat alam, namun, karena kesibukan dari pekerjaan lain, ia mungkin tidak sempat mempelajari sifat khotbah yang harus ia usahakan, sehingga hasilnya tidak sebaik yang seharusnya dapat ia lakukan. Dalam keadaan ini kemajuan siswa sebenarnya akan terhambat jika pengawas sekolah memberi tanda ”B” di atas lembaran nasihat dan mengatakan ia boleh beralih ke pokok lain. Jika khotbahnya sedemikian rupa sehingga sifat khotbah yang harus ia usahakan sebenarnya dapat dicapai, maka penasihat akan memberi tanda ”U” (Usahakan ini) dan dengan ramah memberikan bantuan pribadi kepada siswa agar ia dapat maju. Dengan cara demikian siswa-siswa akan dianjurkan untuk membuat setiap khotbah menjadi petunjuk dalam kemajuannya sebagai pembicara, dan bukan sekedar melaksanakan penugasan.

  • Nasihat yang Membina
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
    • 11 Demikian pula, bila seorang siswa mendapat penugasan membaca, tidak selalu praktis untuk mengusahakan pokok berikut menurut urutan pada lembaran Nasihat Khotbah. Tidak semua pokok dari nasihat cocok dengan penugasan semacam itu. Maka, jika saudara mendapat penugasan membaca, bicarakanlah lebih dulu dengan penasihat saudara mengenai apa yang harus diusahakan. Kemudian, untuk khotbah berikut, jika itu lain bentuknya, saudara dapat kembali kepada pokok-pokok nasihat yang dilewatkan dan meneruskan menurut urutannya.

      12 Ingatlah bahwa latihan khotbah ini bersifat progresif. Jangan harap menjadi pengkhotbah yang cakap dalam sekejap. Ini adalah suatu proses yang bertahap, namun dapat dipercepat dengan usaha yang rajin. Jika saudara merenungkan saran-saran yang diberikan dalam acara latihan khotbah dan sungguh-sungguh mempersiapkan penugasan, maka tidak lama kemudian kemajuan saudara menjadi nyata kepada semua yang mengamati saudara.—1 Tim. 4:15.

      13-18. Penasihat akan berusaha mengikuti petunjuk-petunjuk apa agar nasihatnya membina?

      13 Penasihat. Hamba sekolah hendaknya dengan teliti mempelajari bahan pelajaran untuk tiap minggu, agar ia dapat menentukan apakah bahan yang ditugaskan telah dibahas dengan baik, dan agar ia dapat mengoreksi jika ada yang kurang saksama. Akan tetapi, jangan sampai ia tidak dapat menikmati khotbah-khotbah karena terlalu kritis terhadap cara bahannya disampaikan. Hendaknya ia pun menarik faedah dari kebenaran-kebenaran bagus yang dikemukakan.

      14 Dalam memberi nasihat ia biasanya mulai dengan memberi pujian atas usaha dari siswa. Selanjutnya ia memberi komentar mengenai pokok-pokok dari lembaran nasihat yang harus diusahakan si pembicara. Jika satu pokok perlu terus mendapat perhatian, hendaknya hal itu dipusatkan, bukan pada kelemahan pembicara, tetapi pada cara bagaimana perbaikan dapat dilakukan. Dengan demikian nasihat akan membina pembicara dan orang-orang lain yang hadir.

      15 Tidak cukup hanya memberitahu pembicara bahwa khotbahnya baik atau bahwa ia perlu mengusahakan lagi sifat khotbah tertentu. Akan sangat berfaedah bagi semua yang hadir jika penasihat menjelaskan mengapa hal itu baik atau mengapa hal itu perlu diperbaiki dan cara memperbaikinya. Selain itu, ada baiknya jika ia mengemukakan alasan-alasan mengapa sifat khotbah yang sedang dibahas begitu penting dalam dinas pengabaran atau dalam perhimpunan. Hal ini akan membangkitkan penghargaan seluruh sidang terhadap pokok itu dan akan menganjurkan siswa untuk terus memberikan perhatian.

      16 Bukan tugas dari penasihat untuk mengulangi khotbah siswa. Nasihatnya harus singkat dan langsung, dengan hati-hati membatasi hanya dua menit untuk setiap khotbah latihan. Dengan cara ini nasihat dan saran-saran tidak akan menjadi kabur karena terlalu banyak kata. Juga, ada baiknya menunjukkan kepada siswa halaman-halaman dalam buku ini yang memuat keterangan tambahan mengenai nasihat yang sedang dibahas.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan