PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Meremukkan Kepala Ular
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 40

      Meremukkan Kepala Ular

      Penglihatan 14​—Wahyu 20:1-10

      Pokok: Setan dicampakkan ke dalam jurang maut, Pemerintahan Milenium, ujian terakhir bagi umat manusia, dan kebinasaan Setan

      Masa penggenapan: Dari akhir sengsara besar sampai kebinasaan Setan

      1. Bagaimana penggenapan nubuat Alkitab yang pertama terus berlangsung?

      APAKAH saudara ingat nubuat pertama dalam Alkitab? Ini diucapkan oleh Allah Yehuwa ketika Ia mengatakan kepada ular: ”Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kejadian 3:15) Sekarang penggenapan nubuat itu sampai pada klimaksnya! Kita telah menelusuri sejarah mengenai Setan yang berperang melawan organisasi surgawi Yehuwa yang bagaikan seorang perempuan. (Wahyu 12:1, 9) Keturunan, atau benih Ular di bumi, beserta agama, politik, dan bisnis besarnya, telah melancarkan penindasan yang kejam atas benih perempuan, Yesus Kristus dan 144.000 pengikutnya yang terurap, di bumi ini. (Yohanes 8:37, 44; Galatia 3:16, 29) Setan mengakibatkan Yesus mati secara menyakitkan. Tetapi ini ternyata seperti luka di tumit, karena Allah membangkitkan PutraNya yang setia pada hari ketiga.​—Kisah 10:38-40.

      2. Bagaimana Ular diremukkan, dan apa yang terjadi atas benih Ular di bumi?

      2 Bagaimana dengan Ular dan benihnya? Kira-kira pada tahun 56 M. rasul Paulus menulis surat yang panjang kepada orang Kristen di Roma. Dalam kata penutupnya, ia menganjurkan mereka dengan mengatakan: ”Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu.” (Roma 16:20) Ini bukan hanya sekedar menimbulkan luka memar. Setan akan dihancurkan! Paulus di sini menggunakan kata Yunani, syn·triʹbo, yang berarti memukul hingga menjadi seperti selai, menginjak-injak, menghancurkan sama sekali dengan meremukkan. Berkenaan manusia yang menjadi benih Ular, mereka segera akan ditimpa tulah yang berat pada hari Tuhan, yang mencapai klimaks pada sengsara besar dalam penghancuran total atas Babel Besar dan sistem politik dunia, bersama dengan kaki tangan mereka dalam bidang keuangan dan militer. (Wahyu, pasal 18 dan 19) Jadi Yehuwa membawa permusuhan antara kedua benih tersebut kepada puncaknya. Benih perempuan Allah akan menang atas benih Ular di bumi, dan benih itu tidak akan ada lagi!

      Setan Dimasukkan ke Jurang Maut

      3. Menurut Yohanes, apa yang akan terjadi atas Setan?

      3 Kemudian, apa yang akan dialami Setan sendiri dan hantu-hantunya? Yohanes memberitahu kita: ”Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.”​—Wahyu 20:1-3.

      4. Siapakah malaikat dengan kunci jurang maut, dan bagaimana kita tahu?

      4 Siapakah malaikat ini? Ia pasti mempunyai kekuasaan yang sangat besar untuk dapat menyingkirkan musuh utama Yehuwa. Ia mempunyai ”anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar.” Tidakkah ini mengingatkan kita kepada penglihatan sebelumnya? Ya, raja para belalang disebut ”malaikat jurang maut”! (Wahyu 9:11) Jadi di sini kita sekali lagi melihat Pembenar Yehuwa yang Utama, Yesus Kristus yang dimuliakan, bertindak. Penghulu malaikat ini yang mencampakkan Setan dari surga, yang menghukum Babel Besar, dan yang menyingkirkan ”raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka” di Armagedon, pasti tidak akan mundur untuk membiarkan malaikat yang lebih rendah melancarkan pukulan yang jitu itu dalam melemparkan Setan ke jurang maut!​—Wahyu 12:7-9; 18:1, 2; 19:11-21.

      5. Bagaimana malaikat jurang maut menangani Setan si Iblis, dan mengapa?

      5 Ketika naga merah padam yang besar dilempar dari surga, ia disebut ”si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia.” (Wahyu 12:3, 9) Sekarang, pada saat ditangkap dan dimasukkan ke jurang maut, ia sekali lagi digambarkan secara lengkap sebagai ”naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan.” Penelan, penipu, pemfitnah, dan penentang yang keji ini diikat dengan rantai dan dicampakkan ”ke dalam jurang maut,” yang ditutup dan dimeteraikan dengan rapat, ”supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa.” Setan dimasukkan ke jurang maut selama seribu tahun, dan selama jangka waktu itu pengaruhnya atas umat manusia tidak akan lebih daripada tahanan yang dipenjarakan di ruang bawah tanah yang dalam. Malaikat jurang maut itu menyingkirkan Setan sama sekali dari hubungan apapun dengan Kerajaan kebenaran. Benar-benar suatu kelegaan bagi umat manusia!

      6. (a) Apa buktinya bahwa hantu-hantu juga masuk ke jurang maut? (b) Apa yang sekarang dapat dimulai, dan mengapa?

      6 Apa yang terjadi dengan hantu-hantu? Mereka juga ’disimpan sampai hari penghakiman.’ (2 Petrus 2:4) Setan disebut ”Beelzebul, penghulu setan.” (Lukas 11:15, 18; Matius 10:25) Mengingat kerja sama mereka yang sudah lama dengan Setan, tidakkah penghukuman serupa harus dijatuhkan atas mereka? Jurang maut itu telah lama menjadi sesuatu yang ditakuti hantu-hantu tersebut; pada suatu peristiwa ketika Yesus berhadapan dengan mereka, mereka ”memohon kepada Yesus, supaya Ia jangan memerintahkan mereka masuk ke dalam jurang maut.” (Lukas 8:31) Tetapi ketika Setan dimasukkan ke jurang maut, malaikat-malaikatnya pasti akan dicampakkan ke dalam jurang maut itu bersamanya. (Bandingkan Yesaya 24:21, 22.) Setelah Setan beserta hantu-hantunya dimasukkan ke jurang maut, Pemerintahan Seribu Tahun dari Yesus Kristus dapat dimulai.

      7. (a) Bagaimana keadaan Setan dan hantu-hantunya selama dalam jurang maut, dan bagaimana kita tahu? (b) Apakah Hades dan jurang maut sama? (Lihat catatan kaki.)

      7 Apakah Setan dan hantu-hantunya akan aktif selama berada dalam jurang maut? Nah, ingat binatang buas merah-ungu berkepala tujuh yang ’dahulu pernah hidup, tetapi sekarang tidak hidup lagi, dan sebentar lagi akan keluar dari jurang maut.’ (Wahyu 17:8, BIS) Selama dalam jurang maut, ia ”tidak hidup lagi.” Ia tidak berfungsi, dilumpuhkan, mati dalam semua keinginan dan tujuannya. Demikian pula, ketika berbicara tentang Yesus, rasul Paulus mengatakan: ”’Siapakah akan turun ke jurang maut?’, yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.” (Roma 10:7) Selama dalam jurang maut itu, Yesus mati.a Maka, masuk akal untuk menyimpulkan bahwa Setan dan hantu-hantunya akan menjadi tidak aktif seperti mati selama seribu tahun berada dalam jurang maut. Benar-benar kabar baik bagi para pecinta kebenaran!

      Hakim-Hakim selama Seribu Tahun

      8, 9. Apa yang Yohanes ceritakan kepada kita sekarang mengenai orang-orang yang duduk di atas takhta, dan siapakah mereka itu?

      8 Setelah seribu tahun itu, Setan dibebaskan dari jurang maut untuk waktu yang singkat. Mengapa? Sebelum memberikan jawaban, Yohanes membawa perhatian kita kembali kepada awal dari jangka waktu itu. Kita membaca: ”Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi.” (Wahyu 20:4a) Siapakah mereka yang duduk di atas takhta-takhta dan memerintah di surga bersama Yesus yang telah dimuliakan?

      9 Mereka adalah ”orang-orang kudus” yang Daniel gambarkan memerintah di dalam Kerajaan dengan Pribadi ”seperti anak manusia.” (Daniel 7:13, 14, 18) Mereka sama dengan 24 tua-tua yang duduk di atas takhta-takhta surgawi di hadapan Yehuwa sendiri. (Wahyu 4:4) Mereka termasuk 12 rasul yang kepada siapa Yesus berjanji: ”Pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaanNya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.” (Matius 19:28) Mereka juga termasuk Paulus, maupun orang Kristen di Korintus yang tetap setia. (1 Korintus 4:8; 6:2, 3) Mereka akan termasuk, juga, para anggota sidang Laodikia yang menang.​—Wahyu 3:21.

      10. (a) Bagaimana Yohanes sekarang menggambarkan ke-144.000 raja itu? (b) Dari apa yang Yohanes beritahukan sebelumnya kepada kita, siapa yang termasuk 144.000 raja tersebut?

      10 Takhta-takhta​—sejumlah 144.000—​disiapkan bagi para pemenang yang terurap ini yang ”ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.” (Wahyu 14:1, 4) Yohanes melanjutkan: ”Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya [”dihukum mati dengan kapak,” NW] karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka.” (Wahyu 20:4b) Jadi, di antara raja-raja tersebut, terdapat para martir Kristen yang terurap yang sebelumnya, pada waktu meterai kelima dibuka, bertanya kepada Yehuwa berapa lama lagi Ia akan menunggu untuk membalaskan darah mereka. Pada waktu itu, mereka diberi jubah putih dan disuruh menunggu sebentar lagi. Tetapi sekarang pembalasan demi mereka telah dilaksanakan melalui kehancuran Babel Besar, kebinasaan bangsa-bangsa oleh Raja segala raja dan Tuan segala tuan, dan dicampakkannya Setan ke dalam jurang maut.​—Wahyu 6:9-11; 17:16; 19:15, 16.

      11. (a) Bagaimana kita harus mengerti ungkapan ”dihukum mati dengan kapak”? (b) Mengapa dapat dikatakan bahwa seluruh 144.000 mati sebagai korban?

      11 Apakah semua 144.000 hakim kerajaan ini secara fisik ”dipenggal kepalanya”? Kemungkinan, relatif sedikit dari mereka mengalami hal itu secara aksara. Namun, ungkapan ini pasti dimaksudkan untuk mencakup semua orang Kristen terurap tersebut yang mati sahid dengan satu atau lain cara.b (Matius 10:22, 28) Memang, Setan ingin agar mereka semua dihukum mati dengan kapak, atau dipenggal kepalanya, tetapi, dalam kenyataannya, tidak semua dari saudara-saudara Yesus yang terurap, mati sahid. Banyak dari mereka mati karena penyakit atau usia lanjut. Tetapi, orang-orang ini juga termasuk dalam kelompok yang sekarang dilihat oleh Yohanes. Kematian mereka semua, dalam arti tertentu, adalah sebagai korban. (Roma 6:3-5) Selain itu, tidak seorang pun dari mereka menjadi bagian dari dunia. Jadi, mereka semua dibenci oleh dunia dan, sesungguhnya, mati dalam pandangannya. (Yohanes 15:19; 1 Korintus 4:13) Tidak seorang pun dari mereka menyembah binatang buas atau patungnya, dan pada waktu mereka mati, tidak seorang pun dari mereka mempunyai tanda binatang tersebut. Mereka semua mati sebagai pemenang.​—1 Yohanes 5:4; Wahyu 2:7; 3:12; 12:11.

      12. Apa yang Yohanes laporkan mengenai 144.000 raja, dan bilamana kebangkitan mereka terjadi?

      12 Sekarang para pemenang ini hidup kembali. Yohanes melaporkan: ”Dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.” (Wahyu 20:4c) Apakah ini berarti bahwa hakim-hakim tersebut baru akan dibangkitkan setelah bangsa-bangsa dibinasakan dan Setan beserta hantu-hantunya dimasukkan ke jurang maut? Tidak. Kebanyakan dari mereka sudah benar-benar hidup, karena mereka mendampingi Yesus melawan bangsa-bangsa di Armagedon. (Wahyu 2:26, 27; 19:14) Sesungguhnya, Paulus menunjukkan bahwa kebangkitan mereka dimulai segera setelah awal kehadiran Yesus pada tahun 1914 dan bahwa ada yang dibangkitkan sebelum yang lain-lain. (1 Korintus 15:51-54; 1 Tesalonika 4:15-17) Karena itu, dihidupkannya mereka kembali terjadi selama suatu jangka waktu seraya mereka secara perorangan menerima karunia kehidupan tidak berkematian di surga.​—2 Tesalonika 1:7; 2 Petrus 3:11-14.

      13. (a) Bagaimana hendaknya kita memandang seribu tahun manakala 144.000 memerintah, dan mengapa? (b) Bagaimana pandangan Papias dari Hierapolis tentang seribu tahun? (Lihat catatan kaki.)

      13 Mereka akan memerintah dan menjadi hakim selama seribu tahun. Apakah ini seribu tahun aksara, atau apakah kita harus memandangnya dalam arti simbolis sebagai suatu jangka waktu yang lama, tidak tertentu? ”Beribu-ribu” dapat berarti suatu jumlah yang besar, tidak tertentu, seperti dalam 1 Samuel 21:11. Tetapi di sini ”seribu” adalah aksara, karena angka ini muncul tiga kali dalam Wahyu 20:5-7 sebagai ”seribu tahun itu.” Paulus menyebut masa penghakiman ini ”suatu hari” ketika ia menyatakan: ”Ia [Allah] telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia.” (Kisah 17:31) Karena Petrus memberitahu kita bahwa satu hari bagi Yehuwa sama seperti seribu tahun, tepat bahwa Hari Penghakiman ini adalah seribu tahun aksara.c​—2 Petrus 3:8.

      Orang-Orang Mati yang Lain

      14. (a) Pernyataan apa yang Yohanes sisipkan mengenai ”orang-orang mati yang lain”? (b) Bagaimana ungkapan yang dibuat oleh rasul Paulus menjelaskan istilah ”dihidupkan kembali”?

      14 Tetapi, siapakah yang akan dihakimi oleh raja-raja ini jika, seperti yang disisipkan rasul Yohanes di sini, ”orang-orang mati yang lain tidak bangkit [”dihidupkan kembali,” BIS] sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu”? (Wahyu 20:5a) Sekali lagi, ungkapan ”dihidupkan kembali” harus dimengerti berdasarkan ikatan kalimatnya. Ungkapan ini dapat mempunyai berbagai arti dalam berbagai keadaan. Sebagai contoh, Paulus mengatakan tentang sesama Kristennya yang terurap: ”Kamulah yang telah dihidupkan oleh Allah meskipun dahulu kamu mati dalam pelanggaran dan dosa-dosamu.” (Efesus 2:1, NW) Ya, orang Kristen yang diurapi dengan roh telah ”dihidupkan,” bahkan pada abad pertama, yaitu dinyatakan benar atas dasar iman mereka kepada korban Yesus.​—Roma 3:23, 24.

      15. (a) Saksi-Saksi Yehuwa dari jaman pra-Kristen menikmati kedudukan apa di hadapan Allah? (b) Bagaimana domba-domba lain ”dihidupkan kembali,” dan bilamana mereka akan memiliki bumi dalam arti sepenuhnya?

      15 Demikian pula, saksi-saksi Yehuwa pada jaman pra-Kristen dinyatakan benar dalam hal bersahabat dengan Allah; dan Abraham, Ishak, dan Yakub dikatakan ”hidup” meskipun mereka mati secara jasmani. (Matius 22:31, 32; Yakobus 2:21, 23) Namun, mereka dan semua orang lain yang dibangkitkan, maupun kumpulan besar dari domba-domba lain yang setia yang selamat melampaui Armagedon dan anak-anak yang akan dilahirkan bagi mereka dalam dunia baru, masih harus dibawa kepada kesempurnaan manusiawi. Ini akan terlaksana oleh Kristus dan rekan-rekan raja serta imam selama Hari Penghakiman seribu tahun, atas dasar korban tebusan Yesus. Menjelang akhir Hari itu, ”orang-orang mati yang lain” sudah akan ”dihidupkan kembali” dalam arti bahwa mereka akan menjadi manusia yang sempurna. Seperti akan kita lihat, setelah itu mereka harus melewati ujian akhir, tetapi mereka akan menghadapi ujian itu sebagai manusia yang telah disempurnakan. Pada waktu mereka lulus dari ujian itu, Allah akan menyatakan mereka layak untuk hidup kekal, benar dalam arti sepenuhnya. Mereka akan mengalami penggenapan yang lengkap dari janji: ”Segala orang yang benar itu akan mempusakai tanah itu, dan mendiami dia sampai selama-lamanya.” (Mazmur 37:29, Klinkert) Masa depan yang benar-benar menggembirakan tersedia bagi umat manusia yang taat!

      Kebangkitan Pertama

      16. Bagaimana Yohanes menggambarkan kebangkitan yang dialami oleh mereka yang memerintah sebagai raja-raja bersama Kristus, dan mengapa?

      16 Sekarang kembali kepada orang-orang yang ”hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus,” Yohanes menulis: ”Inilah kebangkitan pertama.” (Wahyu 20:5b) Bagaimana ini yang pertama? Ini adalah ”kebangkitan pertama” dalam segi waktu, karena mereka yang mengalaminya adalah ”korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba.” (Wahyu 14:4) Ini juga pertama dalam segi pentingnya, karena mereka yang ambil bagian di dalamnya menjadi rekan-rekan penguasa bersama Yesus dalam Kerajaan surgawinya dan akan menghakimi manusia yang lain. Akhirnya, ini pertama atau nomor satu dalam mutu. Selain Yesus Kristus sendiri, hanya mereka yang dibangkitkan dalam kebangkitan pertama dikatakan dalam Alkitab menerima peri tidak berkematian.​—1 Korintus 15:53; 1 Timotius 6:16.

      17. (a) Bagaimana Yohanes menggambarkan prospek yang menyenangkan bagi orang Kristen yang terurap? (b) Apa ”kematian yang kedua” itu, dan mengapa hal itu ”tidak berkuasa” atas 144.000 pemenang?

      17 Benar-benar prospek yang menyenangkan bagi kaum terurap tersebut! Seperti Yohanes katakan: ”Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka.” (Wahyu 20:6a) Sebagaimana dijanjikan Yesus kepada orang Kristen di Smirna, para pemenang ini yang ambil bagian dalam ”kebangkitan pertama” tidak akan lagi berada dalam bahaya menderita ”kematian yang kedua,” yang berarti pemusnahan, kebinasaan tanpa harapan kebangkitan. (Wahyu 2:11; 20:14) Kematian kedua ”tidak berkuasa” atas para pemenang tersebut, karena mereka sudah akan mengenakan peri tidak berkematian dan tidak berkebinasaan.​—1 Korintus 15:53.

      18. Apa yang Yohanes katakan sekarang mengenai para penguasa yang baru dari bumi, dan apa yang akan mereka capai?

      18 Betapa berbeda dari raja-raja yang memerintah bumi selama masa jabatan Setan sebagai penguasa! Mereka memerintah paling lama hanya 50 atau 60 tahun, dan mayoritas terbesar hanya untuk beberapa tahun. Banyak dari mereka menindas umat manusia. Dalam keadaan apapun, bagaimana bangsa-bangsa dapat memperoleh manfaat yang kekal di bawah penguasa-penguasa yang silih berganti dengan kebijaksanaan politik yang juga silih berganti? Bertentangan dengan itu, Yohanes mengatakan tentang para penguasa yang baru dari bumi: ”Tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.” (Wahyu 20:6b) Bersama Yesus, mereka akan membentuk pemerintahan tunggal selama seribu tahun. Dinas keimaman mereka, dalam menerapkan manfaat korban manusia Yesus yang sempurna, akan mengangkat manusia yang taat kepada kesempurnaan rohani, moral, dan fisik. Dinas mereka sebagai raja akan menghasilkan didirikannya masyarakat manusia seluas dunia yang mencerminkan kebenaran dan kesucian Yehuwa. Sebagai hakim untuk seribu tahun, mereka, bersama Yesus, akan dengan penuh kasih membimbing manusia yang mau mendengarkan kepada cita-cita kehidupan kekal.​—Yohanes 3:16.

      Ujian Terakhir

      19. Bagaimana keadaan bumi dan keadaan umat manusia menjelang akhir Pemerintahan Seribu Tahun, dan apa yang sekarang Yesus lakukan?

      19 Menjelang akhir Pemerintahan Seribu Tahun, seluruh bumi sudah akan menyerupai Eden yang mula-mula. Bumi benar-benar suatu firdaus. Umat manusia yang sempurna tidak lagi membutuhkan seorang imam besar untuk meminta pengampunan baginya ke hadapan Allah, karena semua bekas dosa Adam sudah akan disingkirkan dan musuh terakhir, kematian, dilenyapkan. Kerajaan Kristus akan mencapai maksud-tujuan Allah untuk menciptakan satu dunia dengan satu pemerintahan. Pada saat itu, Yesus akan ”menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa.”​—1 Korintus 15:22-26; Roma 15:12.

      20. Apa yang Yohanes katakan kepada kita akan terjadi, bila tiba waktunya untuk ujian akhir?

      20 Tiba waktunya untuk ujian terakhir. Apakah dunia umat manusia yang telah disempurnakan itu, bertentangan dengan manusia pertama di Eden, akan tetap teguh dalam integritasnya? Yohanes memberitahu kita apa yang terjadi: ”Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya, dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu.”​—Wahyu 20:7-9a.

      21. Sebagai usaha terakhir, bagaimana tindakan Setan, dan mengapa kita tidak usah heran bahwa ada orang yang akan mengikuti Setan bahkan setelah Pemerintahan Seribu Tahun?

      21 Bagaimana hasil usaha Setan yang terakhir? Ia memperdayakan ”bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog,” dan menggiring mereka kepada ’peperangan.’ Siapa yang masih mau memihak kepada Setan setelah menikmati pemerintahan teokratis yang membina dan penuh sukacita selama seribu tahun? Nah, jangan lupa bahwa Setan mampu menyesatkan Adam dan Hawa yang sempurna pada waktu mereka sedang menikmati kehidupan dalam Firdaus di Eden. Dan ia sanggup menyelewengkan malaikat-malaikat surgawi yang telah melihat akibat buruk dari pemberontakan yang pertama. (2 Petrus 2:4; Yudas 6) Jadi kita tidak usah heran bahwa ada manusia sempurna yang akan tergoda untuk mengikuti Setan bahkan setelah seribu tahun yang menyenangkan di bawah pemerintahan Kerajaan Allah.

      22. (a) Apa yang ditunjukkan oleh ungkapan ”bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi”? (b) Mengapa para pemberontak disebut ”Gog dan Magog”?

      22 Alkitab menyebut para pemberontak ini ”bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi.” Ini tidak berarti bahwa umat manusia kembali terbagi menjadi kesatuan-kesatuan nasional yang masing-masing berdiri sendiri. Ini hanya menunjukkan bahwa mereka akan memisahkan diri dari umat Yehuwa yang benar, loyal, dan akan memperlihatkan semangat yang sama buruknya seperti yang diperlihatkan oleh bangsa-bangsa dewasa ini. Mereka akan ”membuat rancangan jahat,” seperti yang dilakukan Gog dari Magog dalam nubuat Yehezkiel, dengan tujuan menghancurkan pemerintahan teokratis di bumi. (Yehezkiel 38:3, 10-12) Karena itu, mereka disebut ”Gog dan Magog.”

      23. Apa yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa jumlah para pemberontak ”sama dengan banyaknya pasir di laut”?

      23 Jumlah orang yang bergabung dengan Setan dalam pemberontakannya akan ”sama dengan banyaknya pasir di laut.” Berapa banyakkah itu? Tidak ada jumlah yang ditentukan sebelumnya. (Bandingkan Yosua 11:4; Hakim 7:12.) Jumlah keseluruhan yang terakhir dari para pemberontak akan bergantung pada bagaimana reaksi tiap pribadi terhadap tipu muslihat Setan. Tetapi, pasti akan ada suatu jumlah yang cukup besar, karena mereka akan merasa cukup kuat untuk mengalahkan ”perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi.”

      24. (a) Apa gerangan ”kota yang dikasihi” itu, dan bagaimana ini dapat dikepung? (b) Apa yang dilambangkan oleh ”perkemahan tentara orang-orang kudus”?

      24 ”Kota yang dikasihi” pastilah kota yang dikatakan oleh Yesus Kristus yang telah dimuliakan kepada para pengikutnya di Wahyu 3:12 dan yang ia sebut ”kota AllahKu, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari AllahKu.” Karena ini suatu organisasi di surga, bagaimana mungkin pasukan di bumi tersebut ”mengepung”nya? Dalam arti mereka mengepung ”perkemahan tentara orang-orang kudus.” Perkemahan berada di luar kota, karena itu, ”perkemahan tentara orang-orang kudus” pasti melambangkan orang-orang di bumi di luar lokasi Yerusalem Baru di surga yang dengan loyal mendukung sistem pemerintahan Yehuwa. Pada waktu para pemberontak di bawah Setan menyerang orang-orang yang setia itu, Tuhan Yesus menganggapnya sebagai serangan terhadap dirinya. (Matius 25:40, 45) ”Bangsa-bangsa itu” akan mencoba menyapu bersih segala sesuatu yang telah dicapai oleh Yerusalem Baru surgawi dalam menjadikan bumi suatu firdaus. Jadi dengan menyerang ”perkemahan tentara orang-orang kudus,” mereka juga menyerang ”kota yang dikasihi.”

      Lautan Api dan Belerang

      25. Bagaimana Yohanes menggambarkan hasil serangan para pemberontak atas ”perkemahan tentara orang-orang kudus,” dan apa artinya ini bagi Setan?

      25 Apakah usaha Setan yang terakhir ini akan berhasil? Pasti tidak​—sebagaimana serangan yang tidak lama lagi akan dilancarkan oleh Gog dari Magog ke atas Israel rohani pada jaman kita juga tidak akan berhasil! (Yehezkiel 38:18-23) Yohanes dengan jelas sekali menggambarkan hasilnya: ”Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu.” (Wahyu 20:9b-10a) Setan, Ular yang semula, tidak hanya dimasukkan ke jurang maut, tetapi kali ini akan benar-benar dimusnahkan, dihancurleburkan, dibinasakan sama sekali seperti dengan api.

      26. Mengapa ”lautan api dan belerang” tidak mungkin suatu tempat siksaan aksara?

      26 Sudah jelas bagi kita bahwa ”lautan api dan belerang” tidak mungkin tempat siksaan aksara. (Wahyu 19:20) Jika Setan harus menderita siksaan yang hebat di sana untuk selama-lamanya, Yehuwa harus membuatnya tetap hidup. Padahal kehidupan adalah suatu karunia, bukan hukuman. Kematian adalah hukuman untuk dosa, dan menurut Alkitab, makhluk-makhluk yang mati tidak merasa sakit. (Roma 6:23; Pengkhotbah 9:5, 10) Selain itu, belakangan kita membaca bahwa kematian itu sendiri, bersama dengan Hades, dicampakkan ke lautan api dan belerang yang sama ini. Tentu kematian dan Hades tidak dapat menderita rasa sakit!​—Wahyu 20:14.

      27. Bagaimana kejadian atas Sodom dan Gomora membantu kita mengerti istilah lautan api dan belerang?

      27 Ini semua meneguhkan pandangan bahwa lautan api dan belerang adalah kiasan. Selanjutnya, disebutnya api dan belerang mengingatkan kepada nasib Sodom dan Gomora purba, yang dibinasakan oleh Allah karena kejahatan mereka yang besar. Ketika saat mereka tiba, ”[Yehuwa] menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari [Yehuwa], dari langit.” (Kejadian 19:24) Apa yang menimpa kedua kota itu disebut ”hukuman api kekal.” (Yudas 7, NW) Tetapi, kedua kota itu tidak menderita siksaan kekal. Sebaliknya, mereka dilenyapkan, disingkirkan untuk selama-lamanya, bersama dengan penduduk mereka yang keji. Kota-kota itu tidak ada dewasa ini, dan tidak seorang pun dapat mengatakan dengan pasti letak kota-kota tersebut dahulu.

      28. Apa lautan api dan belerang itu, dan bagaimana ini tidak sama seperti kematian, Hades, dan jurang maut?

      28 Selaras dengan ini, Alkitab sendiri menjelaskan arti lautan api dan belerang: ”Itulah kematian yang kedua: lautan api.” (Wahyu 20:14) Ini jelas sama dengan Gehenna yang Yesus bicarakan, tempat orang jahat tetap binasa, tidak disiksa untuk selama-lamanya. (Matius 10:28) Ini adalah kebinasaan total yang lengkap tanpa harapan kebangkitan. Jadi, walaupun ada kunci-kunci untuk kematian, Hades, dan jurang maut, kunci untuk membuka lautan api dan belerang tidak disebutkan. (Wahyu 1:18; 20:1) Lautan api tidak pernah akan membebaskan tawanannya.​—Bandingkan Markus 9:43-47.

      Disiksa Siang Malam untuk Selama-lamanya

      29, 30. Apa yang Yohanes katakan tentang si Iblis maupun binatang buas dan nabi palsu, dan bagaimana ini harus dimengerti?

      29 Berbicara tentang si Iblis maupun binatang buas dan nabi palsu, Yohanes sekarang memberitahu kita: ”Dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.” (Wahyu 20:10b) Apa artinya ini? Seperti sudah disebutkan, tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa lambang-lambang, seperti misalnya binatang buas dan nabi palsu, maupun kematian dan Hades, dapat menderita siksaan secara aksara. Jadi, tidak ada alasan untuk percaya bahwa Setan akan menderita selama-lamanya. Ia akan dibinasakan.

      30 Kata Yunani yang di sini digunakan untuk ”siksaan,” ba·sa·niʹzo, terutama berarti ”menguji (logam) dengan batu ujian.” ”Mengajukan pertanyaan dengan siksaan” adalah arti kedua. (The New Thayer’s Greek-English Lexicon of the New Testament) Dalam ikatan kalimatnya, penggunaan kata Yunani ini menunjukkan bahwa apa yang terjadi atas Setan, untuk selama-lamanya akan menjadi batu ujian dalam sengketa tentang sah dan benarnya pemerintahan Yehuwa. Sengketa mengenai pemerintahan yang paling tinggi sudah akan diselesaikan sekali untuk selama-lamanya. Tantangan atas kedaulatan Yehuwa tidak pernah lagi akan perlu diuji selama suatu jangka waktu yang panjang untuk dibuktikan salah.​—Bandingkan Mazmur 92:2, 16.

      31. Bagaimana dua kata Yunani yang ada hubungannya dengan kata yang berarti ”siksaan” membantu kita mengerti penghukuman yang dijalani oleh Setan si Iblis?

      31 Selain itu, kata yang ada hubungannya, ba·sa·ni·stesʹ, ”penyiksa,” digunakan dalam Alkitab untuk memaksudkan ”penunggu penjara.” (Matius 18:34, Kingdom Interlinear) Selaras dengan ini, Setan akan dipenjarakan dalam lautan api untuk selama-lamanya; ia tidak pernah akan dibebaskan. Akhirnya, dalam Septuaginta Yunani, yang dikenal baik oleh Yohanes, kata yang ada hubungannya, baʹsa·nos, digunakan untuk memaksudkan penghinaan yang membawa kematian. (Yehezkiel 32:24, 30) Ini membantu kita untuk mengerti bahwa penghukuman yang dijalani oleh Setan merupakan kematian yang hina, kekal, dalam lautan api dan belerang. Perbuatan-perbuatannya mati bersama dia.​—1 Yohanes 3:8.

      32. Hukuman apa yang akan dijalani oleh hantu-hantu itu, dan bagaimana kita tahu?

      32 Sekali lagi, dalam ayat ini hantu-hantu tidak disebutkan. Apakah mereka akan dibebaskan bersama Setan pada akhir seribu tahun dan kemudian menjalani hukuman kematian kekal bersamanya? Bukti menjawab ya. Dalam perumpamaan tentang domba dan kambing, Yesus mengatakan bahwa kambing akan masuk ”ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.” (Matius 25:41) Ungkapan ”api yang kekal” pasti memaksudkan lautan api dan belerang tempat Setan dicampakkan. Malaikat-malaikat si Iblis dicampakkan dari surga bersama dia. Tentu, mereka akan masuk ke jurang maut bersamanya pada awal Pemerintahan Seribu Tahun. Maka, sesuai dengan itu mereka juga akan dibinasakan bersamanya dalam lautan api dan belerang.​—Matius 8:29.

      33. Rincian terakhir apa dari Kejadian 3:15 pada waktu itu akan digenapi, dan kepada hal apa roh Yehuwa sekarang menarik perhatian Yohanes?

      33 Dengan demikian, rincian terakhir dari nubuat yang dicatat dalam Kejadian 3:15 sudah digenapi. Pada waktu Setan dicampakkan ke dalam lautan api, ia akan mati seperti ular yang kepalanya diinjak-injak di bawah tumit besi. Ia dan hantu-hantunya akan lenyap untuk selama-lamanya. Mereka tidak disebutkan lagi dalam buku Wahyu. Nah, setelah secara nubuat menyingkirkan mereka, roh Yehuwa menarik perhatian kepada soal yang sangat mendesak bagi mereka yang mendambakan harapan hidup di bumi: Apakah hasil pemerintahan surgawi sang ”Raja di atas segala raja” dan ”mereka yang terpanggil, dan yang telah dipilih dan yang setia” bagi umat manusia? (Wahyu 17:14) Untuk menjawab itu, Yohanes sekali lagi membawa kita kembali kepada awal Pemerintahan Seribu Tahun.

      [Catatan Kaki]

      a Ayat-ayat lain mengatakan bahwa Yesus berada dalam Hades pada waktu ia mati. (Kisah 2:31, NW) Tetapi, kita tidak boleh menyimpulkan bahwa Hades dan jurang maut selalu sama. Meskipun binatang buas dan Setan masuk ke dalam jurang maut, hanya manusia yang dikatakan pergi ke Hades, tempat mereka tidur dalam kematian hingga kebangkitan mereka.​—Ayub 14:13; Wahyu 20:13.

      b Kapak (bahasa Yunani, peʹle·kus) tampaknya adalah alat tradisional untuk menghukum mati di Roma, meskipun pada jaman Yohanes pedang lebih umum dipakai. (Kisah 12:2) Karena itu, kata Yunani yang digunakan di sini, pe·pe·le·kis·meʹnon (”dihukum mati dengan kapak,” NW) pada prinsipnya berarti ”dihukum mati.”

      c Menarik bahwa Papias dari Hierapolis, yang dianggap telah menerima beberapa dari pengetahuan Alkitabnya dari murid-murid Yohanes, penulis buku Wahyu, oleh sejarawan abad keempat Eusebius dilaporkan percaya kepada Pemerintahan Seribu Tahun yang aksara dari Kristus (walaupun Eusebius sangat tidak setuju dengannya).​—The History of the Church (Sejarah Gereja), Eusebius, III, 39.

  • Hari Penghakiman Allah​—Hasil Akhirnya yang Menggembirakan!
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 41

      Hari Penghakiman Allah​—Hasil Akhirnya yang Menggembirakan!

      Penglihatan 15​—Wahyu 20:11–21:8

      Pokok: Kebangkitan umum, Hari Penghakiman, dan berkat-berkat dari langit baru dan bumi baru

      Masa penggenapan: Pemerintahan Seribu Tahun

      1. (a) Umat manusia kehilangan apa ketika Adam dan Hawa berdosa? (b) Maksud-tujuan Allah yang mana tidak berubah, dan bagaimana kita tahu?

      SEBAGAI manusia, kita diciptakan untuk hidup kekal. Andaikata Adam dan Hawa mentaati perintah-perintah Allah, mereka tidak pernah akan mati. (Kejadian 1:28; 2:8, 16, 17; Pengkhotbah 3:10, 11) Tetapi ketika mereka berdosa, mereka kehilangan kesempurnaan dan kehidupan bagi diri mereka sendiri maupun keturunan mereka, dan kematian mulai berkuasa atas umat manusia sebagai musuh yang tidak kenal belas kasihan. (Roma 5:12, 14; 1 Korintus 15:26) Meskipun demikian, maksud-tujuan Allah agar manusia yang sempurna hidup kekal di suatu bumi firdaus tidak berubah. Karena kasihNya yang besar bagi umat manusia, Ia mengutus ke bumi Putra tunggalNya, Yesus, yang menyerahkan kehidupan manusianya yang sempurna sebagai tebusan bagi ”banyak orang” dari keturunan Adam. (Matius 20:28; Yohanes 3:16) Yesus sekarang dapat menggunakan manfaat yang sah dari korbannya ini untuk memulihkan manusia yang percaya kepada kehidupan yang sempurna di suatu bumi firdaus. (1 Petrus 3:18; 1 Yohanes 2:2) Benar-benar alasan yang menakjubkan bagi umat manusia untuk ”bersorak-sorak dan bersuka-cita”!​—Yesaya 25:8, 9.

      2. Apa yang Yohanes laporkan dalam Wahyu 20:11, dan apa gerangan ”takhta putih yang besar” itu?

      2 Dengan dipenjarakannya Setan dalam jurang maut, Pemerintahan Seribu Tahun yang mulia dari Yesus mulai. Itulah ”hari” manakala Allah ”dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukanNya.” (Kisah 17:31; 2 Petrus 3:8) Yohanes menyatakan: ”Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapanNya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.” (Wahyu 20:11) Apa gerangan ”takhta putih yang besar” itu? Hal itu tidak lain adalah kursi pengadilan ”Allah, yang menghakimi semua orang.” (Ibrani 12:23) Sekarang Ia akan menghakimi umat manusia sehubungan dengan siapa yang akan mendapat manfaat dari korban tebusan Yesus.​—Markus 10:45.

      3. (a) Apa yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa takhta Allah dikatakan ”besar” dan ”putih”? (b) Siapakah yang akan melaksanakan penghakiman pada Hari Penghakiman, dan berdasarkan apa?

      3 Takhta Allah ”besar,” menandaskan keagungan Yehuwa sebagai Tuhan Yang Berdaulat, dan takhta itu ”putih,” memusatkan perhatian kepada kebenaranNya yang tanpa cacat. Ia adalah Hakim tertinggi dari umat manusia. (Mazmur 19:8-12; Yesaya 33:22; 51:5, 8) Tetapi, Ia telah menyerahkan pekerjaan penghakiman kepada Yesus Kristus: ”Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak.” (Yohanes 5:22) Bersama Yesus ada ke-144.000 rekannya, yang ”diserahkan kuasa untuk menghakimi . . . untuk masa seribu tahun.” (Wahyu 20:4) Meskipun demikian, standar-standar Yehuwalah yang menentukan apa yang akan terjadi atas setiap pribadi selama Hari Penghakiman.

      4. Apa artinya ’bumi dan langit lenyap’?

      4 Bagaimana ’bumi dan langit lenyap’? Ini adalah langit yang sama yang menghilang bagaikan gulungan kitab pada waktu meterai keenam dibuka​—kuasa-kuasa pemerintahan manusia yang ”terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.” (Wahyu 6:14; 2 Petrus 3:7) Bumi adalah sistem yang terorganisasi yang ada di bawah pemerintahan ini. (Wahyu 8:7) Kebinasaan dari binatang buas dan raja-raja di bumi serta bala tentara mereka, bersama orang-orang yang menerima tanda binatang buas dan orang-orang yang menyembah patungnya, menandai lenyapnya langit dan bumi ini. (Wahyu 19:19-21) Setelah penghukuman dilaksanakan atas bumi dan langit milik Setan, Hakim Agung menyatakan suatu Hari Penghakiman lain.

      Hari Penghakiman Seribu Tahun

      5. Setelah bumi tua dan langit tua lenyap, siapa yang harus dihakimi?

      5 Siapa yang masih harus dihakimi setelah bumi yang tua dan langit yang tua itu lenyap? Bukan kaum sisa terurap dari 144.000, karena mereka sudah dihakimi dan dimeteraikan. Jika ada kaum terurap yang masih hidup di bumi setelah Armagedon, tidak lama setelah itu mereka harus mati dan menerima pahala surgawi mereka melalui kebangkitan. (1 Petrus 4:17; Wahyu 7:2-4) Tetapi, jutaan dari kumpulan besar yang pada waktu itu telah keluar dari kesusahan besar berdiri dengan mencolok ”di depan takhta.” Mereka sudah dianggap benar untuk selamat karena iman mereka dalam darah yang dicurahkan oleh Yesus, namun penghakiman atas mereka harus terus berlangsung sepanjang seribu tahun seraya Yesus terus membimbing mereka kepada ”mata air kehidupan.” Kemudian, karena sudah dipulihkan kepada kesempurnaan manusia dan diuji setelah itu, mereka akan dinyatakan benar dalam arti sepenuhnya. (Wahyu 7:9, 10, 14, 17) Anak-anak yang selamat melampaui sengsara besar dan anak-anak yang dilahirkan bagi kumpulan besar selama Milenium juga perlu dihakimi selama seribu tahun itu.​—Bandingkan Kejadian 1:28; 9:7; 1 Korintus 7:14.

      6. (a) Kumpulan besar apa yang Yohanes lihat, dan apa yang dinyatakan oleh kata-kata ’orang-orang besar dan kecil’? (b) Bagaimana jutaan orang yang tak terhitung dalam ingatan Allah pasti akan dibangkitkan?

      6 Tetapi, Yohanes melihat sekumpulan orang yang jumlahnya jauh melebihi kumpulan besar yang selamat. Jumlahnya mencapai ribuan juta! ”Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab.” (Wahyu 20:12a) ’Orang-orang yang besar dan kecil’ mencakup mereka yang terkemuka maupun yang kurang terkemuka dari antara umat manusia yang telah hidup dan mati di bumi ini selama 6.000 tahun yang lampau. Dalam Injil yang ditulis oleh rasul Yohanes tidak lama setelah buku Wahyu, Yesus mengatakan tentang sang Bapa: ”Ia telah memberikan kuasa kepadaNya [Yesus] untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan [peringatan, NW] akan mendengar suaraNya, dan mereka . . . akan keluar.” (Yohanes 5:27-29) Benar-benar suatu proyek raksasa​—pekerjaan menyingkirkan kematian dan pemakaman dari sepanjang sejarah! Pasti jutaan orang yang tidak terhitung ini dalam ingatan Allah akan dibangkitkan secara bertahap agar kumpulan besar​—yang begitu sedikit dibandingkan dengan mereka—​akan dapat menangani problem-problem yang bisa jadi timbul karena mereka yang dibangkitkan mungkin mula-mula cenderung mengikuti gaya hidup mereka yang lama, dengan kelemahan dan sikap jasmani mereka.

      Siapa yang Dibangkitkan dan Dihakimi?

      7, 8. (a) Kitab apa yang dibuka, dan apa yang terjadi setelah itu? (b) Bagi siapa tidak akan ada kebangkitan?

      7 Yohanes menambahkan: ”Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut [”Hades,” NW] menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.” (Wahyu 20:12b, 13) Benar-benar suatu pemandangan yang menakjubkan! ’Laut, maut, dan Hades’ masing-masing memainkan peranan, namun perhatikan bahwa istilah-istilah ini tidak berdiri sendiri-sendiri.a Yunus, ketika berada dalam perut ikan dan dengan demikian di tengah-tengah laut, menyebut dirinya berada dalam Sheol, atau Hades. (Yunus 2:2, NW) Jika seseorang berada dalam cengkeraman kematian karena warisan Adam, maka kemungkinan ia juga berada dalam Hades. Kata-kata nubuat ini memberikan jaminan yang kuat bahwa tidak seorang pun akan terlupakan.

      8 Tentu, ada suatu jumlah yang tidak diketahui yang tidak akan dibangkitkan. Di antara mereka adalah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi yang tidak mau bertobat yang menolak Yesus dan rasul-rasul, ”manusia durhaka” dalam arti agama, dan orang Kristen terurap ”yang murtad.” (2 Tesalonika 2:3; Ibrani 6:4-6; Matius 23:29-33) Yesus juga berbicara tentang orang-orang yang seperti kambing pada akhir dunia yang menuju kepada ”api yang tidak bisa padam [”kekal,” TB], yang sudah disediakan bagi Iblis dan malaikat-malaikatnya,” yaitu, ”hukuman yang kekal.” (Matius 25:41, 46, BIS) Tidak ada kebangkitan bagi mereka!

      9. Bagaimana rasul Paulus menunjukkan bahwa ada yang akan mendapat perkenan istimewa dalam kebangkitan, dan ini termasuk siapa?

      9 Sebaliknya, ada yang akan mendapat perkenan khusus dalam kebangkitan. Rasul Paulus menunjukkan ini ketika ia mengatakan: ”Aku menaruh pengharapan kepada Allah . . . bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar.” (Kisah 24:15) Sehubungan dengan kebangkitan di bumi, ”orang-orang yang benar” akan termasuk pria dan wanita yang setia pada jaman purba—Abraham, Rahab, dan banyak orang lain—yang dinyatakan benar sehubungan dengan persahabatan dengan Allah. (Yakobus 2:21, 23, 25) Dalam kelompok yang sama ini akan termasuk domba-domba lain yang benar yang mati setia demi Yehuwa pada jaman modern. Kemungkinan besar, semua pemelihara integritas tersebut akan dibangkitkan pada awal Pemerintahan Milenium Yesus. (Ayub 14:13-15; 27:5; Daniel 12:13; Ibrani 11:35, 39, 40) Pasti banyak dari orang-orang benar yang dibangkitkan ini akan mendapat hak istimewa khusus untuk mengawasi pekerjaan pemulihan yang luar biasa besar dalam Firdaus.​—Mazmur 45:17, Klinkert; bandingkan Yesaya 32:1, 16-18; 61:5; 65:21-23.

      10. Mengenai mereka yang akan dibangkitkan, siapakah ”orang-orang yang tidak benar”?

      10 Namun, siapakah ”orang-orang yang tidak benar” yang disebutkan di Kisah 24:15? Mereka akan termasuk kelompok besar dari umat manusia yang telah mati sepanjang sejarah, khususnya yang hidup pada ”zaman kebodohan.” (Kisah 17:30) Karena lingkungan tempat mereka dilahirkan atau jaman semasa mereka hidup, mereka tidak mempunyai kesempatan untuk belajar taat kepada kehendak Yehuwa. Selain itu, bisa jadi ada orang-orang yang memang mendengar berita keselamatan tetapi tidak memberikan sambutan sepenuhnya pada waktu itu atau mati sebelum mereka maju kepada pembaktian dan baptisan. Dalam masa kebangkitan orang-orang demikian harus membuat penyesuaian lebih jauh dalam cara berpikir dan haluan hidup mereka jika mereka ingin mendapat manfaat dari kesempatan untuk memperoleh hidup kekal.

      Kitab Kehidupan

      11. (a) Apa gerangan ”kitab kehidupan” itu, dan nama-nama siapakah yang dicatat dalam kitab ini? (b) Mengapa kitab kehidupan akan dibuka selama Pemerintahan Seribu Tahun?

      11 Yohanes berbicara tentang ”kitab kehidupan.” Ini adalah catatan dari orang-orang yang siap menerima hidup kekal dari Yehuwa. Nama dari saudara-saudara Yesus yang terurap, dari kumpulan besar, dan dari pria-pria jaman purba yang setia, seperti misalnya Musa, telah dicatat dalam kitab ini. (Keluaran 32:32, 33; Daniel 12:1; Wahyu 3:5) Sampai sekarang, dari ”orang-orang yang tidak benar” yang dibangkitkan tidak seorang pun tertulis namanya dalam kitab kehidupan. Jadi kitab kehidupan akan dibuka selama Pemerintahan Seribu Tahun untuk memungkinkan ditulisnya nama dari orang-orang lain yang kemudian memenuhi syarat. Mereka yang namanya tidak ditulis dalam kitab kehidupan akan ”dilemparkan ke dalam lautan api.”​—Wahyu 20:15; bandingkan Ibrani 3:19.

      12. Apa yang akan menentukan apakah nama seseorang akan tertulis dalam kitab kehidupan yang dibuka, dan bagaimana Hakim yang dilantik Yehuwa memberikan teladan?

      12 Maka, apa yang akan menentukan apakah nama seseorang akan tertulis dalam kitab kehidupan yang dibuka pada waktu itu? Faktor kuncinya akan sama seperti pada jaman Adam dan Hawa: ketaatan kepada Yehuwa. Seperti yang ditulis oleh rasul Yohanes kepada sesama Kristennya yang kekasih: ”Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” (1 Yohanes 2:4-7, 17) Dalam soal ketaatan, Hakim yang dilantik Yehuwa memberikan teladan: ”Sekalipun [Yesus] adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritaNya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaanNya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepadaNya.”​—Ibrani 5:8, 9.

      Membuka Kitab-Kitab Lain

      13. Bagaimana mereka yang dibangkitkan harus memperlihatkan ketaatan mereka, dan prinsip-prinsip apa yang harus mereka ikuti?

      13 Bagaimana mereka yang dibangkitkan harus menunjukkan ketaatan mereka? Yesus sendiri menunjuk kepada dua perintah besar, dengan mengatakan: ”Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan [Yehuwa, NW] Allah kita, Tuhan [Yehuwa, NW] itu esa. Kasihilah Tuhan [Yehuwa, NW], Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Markus 12:29-31) Ada pula prinsip-prinsip yang telah Yehuwa tetapkan dengan teguh yang harus mereka ikuti, seperti misalnya tidak lagi mencuri, berdusta, membunuh, dan melakukan imoralitas.​—1 Timotius 1:8-11; Wahyu 21:8.

      14. Kitab-kitab lain apa yang dibuka, dan apa yang terdapat di dalamnya?

      14 Tetapi, Yohanes baru saja menyebutkan kitab-kitab lain yang akan dibuka selama Pemerintahan Milenium. (Wahyu 20:12) Apa gerangan kitab-kitab itu? Kadang-kadang, Yehuwa memberikan petunjuk spesifik untuk keadaan khusus. Sebagai contoh, pada jaman Musa, Ia memberikan serentetan hukum yang terinci yang akan berarti kehidupan bagi orang Israel jika mereka mentaatinya. (Ulangan 4:40; 32:45-47) Pada abad pertama, petunjuk-petunjuk baru diberikan untuk membantu mereka yang setia agar dapat mengikuti prinsip-prinsip Yehuwa di bawah sistem Kristen. (Matius 28:19, 20; Yohanes 13:34; 15:9, 10) Kini Yohanes melaporkan bahwa orang mati akan ”dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.” Maka, pasti dibukanya kitab-kitab itu akan mengumumkan tuntutan Yehuwa yang terinci bagi umat manusia selama seribu tahun itu. Dengan menerapkan peraturan dan perintah dari kitab-kitab itu dalam kehidupan mereka, umat manusia yang taat akan dapat memperpanjang umur mereka, dan akhirnya mendapat kehidupan kekal.

      15. Kampanye pendidikan macam apa yang akan diperlukan selama masa kebangkitan, dan bagaimana kebangkitan itu kemungkinan akan berlangsung?

      15 Betapa luasnya kampanye pendidikan teokratis yang diperlukan! Pada tahun 2005, Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia mengadakan, rata-rata, 6.061.534 pelajaran Alkitab di berbagai tempat. Namun selama kebangkitan, jutaan pelajaran yang tidak terhitung, yang didasarkan pada Alkitab dan kitab-kitab yang baru itu, pasti akan dipimpin! Umat Allah semua harus menjadi guru dan berusaha keras. Mereka yang dibangkitkan, seraya mereka maju, pasti akan ambil bagian dalam program pengajaran yang sangat luas ini. Kemungkinan besar, kebangkitan itu akan berlangsung sedemikian rupa sehingga mereka yang hidup akan menikmati sukacita untuk menyambut dan mengajar anggota-anggota keluarga dan kenalan-kenalan mereka dulu, yang, setelah itu, juga akan menyambut dan mengajar orang-orang lain. (Bandingkan 1 Korintus 15:19-28, 58.) Lebih dari tiga juta Saksi-Saksi Yehuwa yang aktif menyiarkan kebenaran dewasa ini membubuh dasar yang baik untuk hak istimewa yang mereka harap akan nikmati selama masa kebangkitan.​—Yesaya 50:4; 54:13.

      16. (a) Nama-nama siapakah yang tidak akan ditulis dalam kitab kehidupan? (b) Siapakah yang kebangkitannya ternyata adalah ”untuk hidup yang kekal”?

      16 Sehubungan dengan kebangkitan di bumi, Yesus mengatakan bahwa ”mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.” Di sini ’kehidupan’ dan ’penghukuman’ saling bertentangan, yang memperlihatkan bahwa mereka yang dibangkitkan yang ”berbuat jahat” setelah diajar dalam Alkitab yang terilham dan kitab-kitab itu, dinilai tidak layak untuk hidup. Nama mereka tidak akan ditulis dalam kitab kehidupan. (Yohanes 5:29) Hal ini juga berlaku bagi mereka yang sebelumnya mengikuti haluan yang benar namun yang, karena suatu alasan, menyimpang selama Pemerintahan Seribu Tahun. Nama-nama dapat dihapus. (Keluaran 32:32, 33) Sebaliknya, mereka yang dengan taat mengikuti semua hal yang tertulis dalam kitab-kitab itu akan mempertahankan nama mereka dalam catatan yang tertulis itu, kitab kehidupan, dan tetap hidup. Bagi mereka, kebangkitkan itu ternyata adalah ”untuk hidup yang kekal.”

      Akhir Dari Maut dan Hades

      17. (a) Tindakan menakjubkan apa yang digambarkan oleh Yohanes? (b) Bilamana Hades dikosongkan? (c) Bilamana kematian warisan Adam ”dilemparkan ke dalam lautan api”?

      17 Selanjutnya, Yohanes menggambarkan sesuatu yang benar-benar menakjubkan! ”Lalu maut dan kerajaan maut [”Hades,” NW] itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.” (Wahyu 20:14, 15) Menjelang akhir Hari Penghakiman milenium, ”maut dan Hades” akan dilenyapkan sama sekali. Mengapa hal ini berlangsung seribu tahun? Hades, kuburan umum dari seluruh umat manusia, dikosongkan pada waktu orang terakhir dalam ingatan Allah dibangkitkan. Namun selama manusia masih dinodai oleh dosa warisan, kematian warisan Adam masih berlaku atas mereka. Semua yang dibangkitkan di bumi, maupun kumpulan besar yang selamat melewati Armagedon, harus mentaati apa yang tertulis dalam kitab-kitab itu sampai manfaat tebusan Yesus diterapkan dalam melenyapkan sama sekali penyakit, usia tua, dan cacat warisan lain. Kemudian kematian warisan Adam, bersama dengan Hades, ”dilemparkan ke dalam lautan api.” Hal-hal itu akan lenyap untuk selama-lamanya!

      18. (a) Bagaimana rasul Paulus menggambarkan sukses dari pemerintahan Yesus sebagai Raja? (b) Apa yang Yesus lakukan dengan keluarga manusia yang telah disempurnakan? (c) Hal-hal lain apa yang terjadi pada akhir seribu tahun?

      18 Jadi, program yang digambarkan oleh rasul Paulus dalam suratnya kepada orang Korintus akan selesai: ”Karena [Yesus] harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuhNya di bawah kakiNya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut [warisan Adam].” Apa yang terjadi setelah itu? ”Kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diriNya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawahNya.” Dengan kata lain, Yesus ”menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa.” (1 Korintus 15:24-28) Ya, Yesus, setelah menaklukkan kematian warisan Adam melalui manfaat korban tebusannya, akan menyerahkan keluarga umat manusia yang telah disempurnakan kepada Bapanya, Yehuwa. Jelas bahwa Setan pada saat tersebut, pada akhir seribu tahun, akan dilepaskan dan ujian akhir berlangsung untuk menentukan nama-nama siapa yang akan tetap tertulis secara permanen dalam kitab kehidupan. ”Berjuanglah dengan sekuat tenaga” agar nama saudara termasuk di antaranya!​—Lukas 13:24, NW; Wahyu 20:5.

      [Catatan Kaki]

      a Mereka yang dibangkitkan dari laut tidak akan termasuk penduduk bumi yang bejat yang lenyap dalam Air Bah pada jaman Nuh; kebinasaan tersebut bersifat mutlak, seperti halnya pelaksanaan penghukuman Yehuwa dalam sengsara besar.​—Matius 25:41, 46, BIS; 2 Petrus 3:5-7.

  • Langit Baru dan Bumi Baru
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 42

      Langit Baru dan Bumi Baru

      1. Apa yang Yohanes gambarkan ketika malaikat itu membawanya kembali kepada awal Pemerintahan Seribu Tahun?

      PENGLIHATAN yang menakjubkan ini terus terlihat seraya malaikat membawa Yohanes kembali kepada awal Pemerintahan Seribu Tahun. Apa yang ia lukiskan? ”Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.” (Wahyu 21:1) Suatu pemandangan yang sangat indah terlihat di sini!

      2. (a) Bagaimana nubuat Yesaya mengenai langit baru dan bumi baru digenapi atas orang Yahudi yang dipulihkan pada tahun 537 S.M.? (b) Bagaimana kita tahu bahwa akan ada penerapan lebih jauh dari nubuat Yesaya, dan bagaimana janji ini dipenuhi?

      2 Ratusan tahun sebelum jaman Yohanes, Yehuwa mengatakan kepada Yesaya: ”Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.” (Yesaya 65:17; 66:22) Nubuat ini mula-mula digenapi ketika orang Yahudi yang setia kembali ke Yerusalem pada tahun 537 S.M. setelah mereka dibuang ke Babel selama 70 tahun. Dalam pemulihan itu, mereka membentuk masyarakat yang telah dibersihkan, ’bumi baru’ di bawah sistem pemerintahan yang baru, ’langit baru.’ Tetapi, rasul Petrus menunjuk kepada penerapan lebih jauh dari nubuat itu, dengan mengatakan: ”Tetapi sesuai dengan janjiNya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.” (2 Petrus 3:13) Kini Yohanes menunjukkan bahwa janji ini dipenuhi pada hari Tuhan. ’Langit pertama dan bumi pertama,’ yaitu sistem Setan yang terorganisasi dengan sistem pemerintahannya yang dipengaruhi oleh Setan dan hantu-hantunya, akan lenyap. ”Laut” yang bergolak dari umat manusia yang jahat dan memberontak tidak akan ada lagi. Sebagai gantinya akan ada ’langit baru dan bumi baru’​—masyarakat yang baru di bumi di bawah pemerintahan yang baru, Kerajaan Allah.​—Bandingkan Wahyu 20:11.

      3. (a) Apa yang Yohanes lukiskan, dan apa gerangan Yerusalem Baru itu? (b) Bagaimana Yerusalem Baru ”turun dari sorga”?

      3 Yohanes melanjutkan: ”Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.” (Wahyu 21:2) Yerusalem Baru adalah pengantin perempuan Kristus, yang terdiri dari orang Kristen terurap yang tetap setia sampai mati dan yang dibangkitkan untuk menjadi raja dan imam bersama Yesus yang telah dimuliakan. (Wahyu 3:12; 20:6) Sebagaimana Yerusalem di bumi menjadi pusat pemerintahan di Israel purba, Yerusalem Baru yang agung dan Pengantin Laki-Lakinya membentuk pemerintahan dari sistem yang baru. Inilah langit baru. ’Pengantin perempuan itu turun dari sorga,’ tidak secara aksara, tetapi dalam arti mengarahkan perhatian ke bumi. Pengantin perempuan Anak Domba itu akan menjadi pasangan pembantunya yang loyal dalam menjalankan pemerintahan yang adil benar atas seluruh umat manusia. Benar-benar suatu berkat bagi bumi baru!

      4. Janji apa yang Allah buat yang sama dengan yang Ia berikan kepada bangsa Israel yang baru dibentuk?

      4 Yohanes memberitahu kita lebih lanjut: ”Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: ’Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umatNya dan Ia akan menjadi Allah mereka.’” (Wahyu 21:3) Ketika Yehuwa membuat perjanjian Taurat dengan bangsa Israel yang pada waktu itu baru dibentuk, Ia berjanji: ”Aku akan menempatkan Kemah SuciKu di tengah-tengahmu dan hatiKu tidak akan muak melihat kamu. Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umatKu.” (Imamat 26:11, 12) Sekarang Yehuwa membuat janji yang sama kepada manusia yang setia. Selama Hari Penghakiman seribu tahun, mereka akan menjadi umat yang sangat istimewa bagiNya.

      5. (a) Bagaimana Allah akan berdiam dengan umat manusia selama Pemerintahan Milenium? (b) Bagaimana Allah akan berdiam di antara umat manusia setelah Pemerintahan Seribu Tahun?

      5 Selama Pemerintahan Milenium, Yehuwa akan ”diam” di antara umat manusia dalam suatu penyelenggaraan yang bersifat sementara, Ia diwakili oleh Putra dirajaNya, Yesus Kristus. Tetapi, pada akhir Pemerintahan Seribu Tahun, ketika Yesus menyerahkan Kerajaan kepada Bapanya, wakil atau perantara diraja tidak diperlukan. Yehuwa secara rohani akan berdiam dengan ”umatNya” secara permanen dan langsung. (Bandingkan Yohanes 4:23, 24.) Benar-benar suatu hak istimewa yang mulia bagi umat manusia yang telah dipulihkan!

      6, 7. (a) Janji-janji menakjubkan apa yang Yohanes singkapkan, dan siapa yang akan menikmati berkat-berkat itu? (b) Bagaimana Yesaya menggambarkan firdaus rohani maupun firdaus jasmani?

      6 Yohanes selanjutnya mengatakan: ”Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (Wahyu 21:4) Sekali lagi, kita diingatkan kepada janji-janji terilham sebelumnya. Yesaya juga menantikan masa bila kematian dan perkabungan tidak akan ada lagi dan kesedihan akan diganti dengan kegembiraan. (Yesaya 25:8; 35:10; 51:11; 65:19) Yohanes sekarang menegaskan bahwa janji ini akan digenapi secara menakjubkan selama Hari Penghakiman seribu tahun. Pertama-tama kumpulan besar akan menikmati berkat-berkat. ”Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu,” yang akan terus menggembalakan mereka, ”akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.” (Wahyu 7:9, 17) Tetapi pada akhirnya semua yang dibangkitkan dan mempraktekkan iman dalam persediaan Yehuwa akan ada di sana bersama mereka, menikmati firdaus rohani maupun jasmani.

      7 ”Pada waktu itu,” kata Yesaya, ”mata orang-orang buta akan dicelikkan dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.” Ya, ”pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai.” (Yesaya 35:5, 6) Pada waktu itu, juga, ”mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga. Mereka tidak akan mendirikan sesuatu, supaya orang lain mendiaminya, dan mereka tidak akan menanam sesuatu, supaya orang lain memakan buahnya; sebab umur umatKu akan sepanjang umur pohon, dan orang-orang pilihanKu akan menikmati pekerjaan tangan mereka.” (Yesaya 65:21, 22) Jadi mereka tidak akan dicabut dari bumi.

      8. Apa yang Yehuwa sendiri katakan tentang dapat dipercayainya janji-janji yang menakjubkan ini?

      8 Pandangan pendahuluan yang benar-benar menakjubkan mengisi pikiran kita seraya kita merenungkan janji-janji tersebut! Persediaan yang menakjubkan sudah disiapkan bagi umat manusia yang setia di bawah pemerintahan surga yang pengasih. Apakah janji-janji tersebut terlalu bagus untuk dapat dipercaya? Apakah itu hanya khayalan dari seorang tua yang dibuang di Pulau Patmos? Yehuwa sendiri menjawab: ”Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: ’Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!’ Dan firmanNya: ’Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.’ FirmanNya lagi kepadaku: ’Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir.’”​—Wahyu 21:5, 6a.

      9. Mengapa berkat-berkat di masa depan ini dapat dianggap mutlak pasti terwujud?

      9 Halnya seolah-olah Yehuwa sendiri menandatangani suatu jaminan, atau surat bukti hak milik, untuk berkat-berkat di masa depan ini bagi umat manusia yang setia. Siapa yang berani meragukan Penjamin sedemikian? Ya, janji-janji Yehuwa tersebut begitu pasti sehingga Ia berbicara seolah-olah hal itu sudah digenapi: ”Semuanya telah terjadi.” Bukankah Yehuwa adalah ”Alfa dan Omega, . . . yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa”? (Wahyu 1:8) Memang demikian! Ia sendiri menyatakan: ”Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari padaKu.” (Yesaya 44:6) Karena demikian halnya, maka Ia dapat mengilhami nubuat-nubuat dan menggenapinya dalam tiap rinciannya. Betapa menguatkan iman! Jadi Ia berjanji: ”Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru”! Sebaliknya dari meragukan apakah hal-hal yang menakjubkan ini benar-benar akan terwujud, tentu kita seharusnya bertanya dalam hati: ’Apa yang harus saya lakukan secara pribadi untuk mewarisi berkat-berkat sedemikian?’

      ”Air” bagi Mereka yang Haus

      10. ”Air” apa yang Yehuwa tawarkan, dan apa artinya itu?

      10 Yehuwa sendirilah yang menyatakan: ”Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.” (Wahyu 21:6b) Untuk memuaskan dahaga tersebut, seseorang harus sadar akan kebutuhan rohaninya dan mau menerima ”air” yang Yehuwa sediakan. (Yesaya 55:1; Matius 5:3, NW) ”Air” apa? Yesus sendiri menjawab pertanyaan itu ketika memberi kesaksian kepada seorang wanita di pinggir sebuah sumur di Samaria. Ia memberitahu wanita itu: ”Orang yang minum air yang akan kuberikan, tidak akan haus lagi selama-lamanya. Sebab air yang akan kuberikan itu akan menjadi mata air di dalam dirinya yang memancar keluar dan memberikan kepadanya hidup sejati dan kekal.” (BIS) ”Mata air kehidupan” itu mengalir dari Allah melalui Kristus sebagai persediaanNya untuk memulihkan umat manusia kepada kesempurnaan hidup. Seperti wanita Samaria itu, betapa besar seharusnya keinginan kita untuk minum sebanyak-banyaknya dari mata air itu! Dan seperti wanita itu, betapa siap seharusnya kita untuk meninggalkan kepentingan-kepentingan duniawi agar dapat menceritakan kabar baik itu kepada orang-orang lain!​—Yohanes 4:14, 15, 28, 29.

      Mereka yang Menang

      11. Janji apa yang Yehuwa buat, dan kepada siapa kata-kata itu pertama-tama berlaku?

      11 Mereka yang minum dari ”air” yang menyegarkan itu juga harus menang, seperti yang selanjutnya dikatakan oleh Yehuwa: ”Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anakKu.” (Wahyu 21:7) Janji ini sama dengan janji-janji yang terdapat dalam pesan-pesan kepada ketujuh sidang; jadi, kata-kata ini pertama-tama harus berlaku atas murid-murid yang terurap. (Wahyu 2:7, 11, 17, 26-28; 3:5, 12, 21) Saudara-saudara rohani Kristus selama berabad-abad dengan penuh harap menantikan hak istimewa untuk menjadi bagian dari Yerusalem Baru. Jika mereka menang, seperti Yesus telah menang, harapan mereka akan terwujud.​—Yohanes 16:33.

      12. Bagaimana janji Yehuwa di Wahyu 21:7 akan digenapi bagi kumpulan besar?

      12 Kumpulan besar dari segala bangsa juga mengharapkan perwujudan janji ini. Mereka juga harus menang, dengan loyal melayani Allah sampai mereka keluar dari kesusahan besar. Kemudian mereka akan memasuki warisan mereka di bumi, ’kerajaan yang telah disediakan bagi mereka sejak dunia dijadikan.’ (Matius 25:34) Mereka dan orang-orang lain dari domba-domba Tuhan di bumi yang lulus ujian pada akhir seribu tahun disebut ”orang-orang kudus.” (Wahyu 20:9) Mereka akan menikmati hubungan yang suci dan pengasih, seperti antara ayah dan anak, dengan Pencipta mereka, Allah Yehuwa, sebagai anggota dari organisasi universalNya.​—Yesaya 66:22; Yohanes 20:31; Roma 8:21.

      13, 14. Untuk mewarisi janji-janji Allah yang mulia, praktek-praktek apa yang dengan tegas harus kita hindari, dan mengapa?

      13 Dengan terbentangnya harapan yang mulia ini, betapa penting agar Saksi-Saksi Yehuwa sekarang tetap bersih dari hal-hal yang cemar dari dunia Setan! Kita perlu kuat, mempunyai tekad bulat, untuk tidak membiarkan si Iblis menyeret kita ke dalam kelompok yang Yehuwa sendiri lukiskan di sini: ”Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.” (Wahyu 21:8) Ya, para calon pewaris harus menghindari praktek-praktek yang mencemari sistem tua ini. Ia harus menang dengan tetap setia menghadapi semua tekanan dan godaan.​—Roma 8:35-39.

      14 Susunan Kristen, walaupun mengaku sebagai pengantin perempuan Kristus, dicirikan oleh praktek-praktek yang menjijikkan yang Yohanes lukiskan di sini. Jadi ia akan menuju kebinasaan kekal bersama bagian-bagian lain dari Babel Besar. (Wahyu 18:8, 21) Demikian pula, siapapun juga dari antara kaum terurap atau kumpulan besar yang mempraktekkan hal-hal yang jahat tersebut, atau mulai menganjurkannya, menghadapi kebinasaan kekal. Jika mereka berkeras dalam tindakan tersebut, mereka tidak akan mewarisi janji-janji itu. Dan dalam bumi baru, siapapun yang mencoba memperkenalkan praktek-praktek sedemikian akan dibinasakan dengan segera, menuju kematian kedua tanpa harapan kebangkitan.​—Yesaya 65:20.

      15. Siapa yang menonjol sebagai pemenang, dan dengan penglihatan apa buku Wahyu dibawa kepada klimaksnya yang sangat menakjubkan?

      15 Yang paling menonjol sebagai pemenang adalah Anak Domba, Yesus Kristus, dan pengantin perempuannya yaitu 144.000, Yerusalem Baru. Maka, betapa cocok bahwa buku Wahyu harus dibawa kepada klimaksnya yang paling menakjubkan dengan pemandangan terakhir yang sangat menakjubkan dari Yerusalem Baru! Yohanes sekarang melukiskan penglihatan terakhir itu.

  • Langit Baru dan Bumi Baru
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • [Gambar di hlm. 302]

      Dalam masyarakat bumi baru, akan ada pekerjaan yang menggembirakan dan persaudaraan bagi semua

  • Kota yang Gemerlapan
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 43

      Kota yang Gemerlapan

      Penglihatan 16​—Wahyu 21:9–22:7

      Pokok: Gambaran mengenai Yerusalem Baru

      Masa Penggenapan: Setelah sengsara besar dan Setan dimasukkan ke dalam jurang maut

      1, 2. (a) Ke mana seorang malaikat membawa Yohanes untuk melihat Yerusalem Baru, dan pertentangan apa yang kita lihat di sini? (b) Mengapa ini adalah klimaks yang menakjubkan dari buku Wahyu?

      SEORANG malaikat telah membawa Yohanes ke padang gurun untuk memperlihatkan kepadanya Babel Besar. Sekarang salah seorang dari kelompok malaikat yang sama membawa Yohanes ke sebuah gunung yang tinggi. Betapa bertentangan apa yang ia lihat! Di sini tidak terdapat kota yang najis, imoral, seperti pelacur yang bersifat Babel, melainkan Yerusalem Baru​—murni, rohani, suci—​dan kota ini turun dari surga sendiri.​—Wahyu 17:1, 5.

      2 Bahkan Yerusalem di bumi tidak pernah demikian cemerlang. Yohanes memberitahu kita: ”Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: ’Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.’ Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah.” (Wahyu 21:9-11a) Dari kedudukan yang menguntungkan di atas gunung yang menjulang tinggi itu, Yohanes mengamat-amati kota yang bagus itu dengan semua rinciannya yang sangat indah. Pria-pria yang beriman dengan penuh harap telah menantikan kedatangannya sejak umat manusia jatuh ke dalam dosa dan kematian. Akhirnya kota itu datang! (Roma 8:19; 1 Korintus 15:22, 23; Ibrani 11:39, 40) Ini adalah kota rohani yang agung, yang terdiri dari 144.000 pemelihara integritas yang loyal, cemerlang dalam kesucian dan mencerminkan kemuliaan Yehuwa. Inilah klimaks yang menakjubkan dari buku Wahyu!

      3. Bagaimana Yohanes menggambarkan keindahan Yerusalem Baru?

      3 Yerusalem Baru sangat mempesonakan dalam keindahannya: ”Dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.” (Wahyu 21:11b-14) Betapa cocok bahwa kesan pertama yang Yohanes catat ialah kecemerlangannya yang berkilauan! Bercahaya bagaikan pengantin baru, Yerusalem Baru benar-benar istri yang cocok bagi Kristus. Ia sangat berkilauan, yang memang patut sebagai ciptaan dari ”Bapa segala terang.”​—Yakobus 1:17.

      4. Apa yang menunjukkan bahwa Yerusalem Baru bukan bangsa Israel jasmani?

      4 Di atas 12 pintu gerbangnya, terukir nama-nama ke-12 suku Israel. Karena itu, kota simbolis ini terdiri dari 144.000, yang dimeteraikan ”dari semua suku keturunan Israel.” (Wahyu 7:4-8). Selaras dengan ini, di atas batu-batu dasarnya tertulis nama 12 rasul Anak Domba. Ya, Yerusalem Baru bukan bangsa Israel jasmani yang dibentuk atas dasar 12 putra Yakub. Ini adalah Israel rohani, yang mempunyai dasar ”para rasul dan para nabi.”​—Efesus 2:20.

      5. Apa yang dinyatakan oleh ’tembok yang besar lagi tinggi’ dari Yerusalem Baru dan kenyataan bahwa malaikat-malaikat ditempatkan pada tiap pintu masuknya?

      5 Kota simbolis itu mempunyai tembok yang sangat besar. Pada jaman purba, tembok-tembok kota dibangun untuk menjaga keamanan terhadap musuh. ’Tembok yang besar lagi tinggi’ dari Yerusalem Baru memperlihatkan bahwa ia aman secara rohani. Tidak ada musuh kebenaran, tidak ada orang yang najis atau tidak jujur, yang dapat masuk ke dalamnya. (Wahyu 21:27) Tetapi bagi mereka yang diijinkan masuk, memasuki kota yang indah ini sama seperti memasuki Firdaus. (Wahyu 2:7) Setelah Adam diusir, kerub-kerub ditempatkan di depan Firdaus yang semula agar manusia yang najis tidak masuk. (Kejadian 3:24) Demikian pula, malaikat-malaikat ditempatkan pada tiap pintu masuk dari kota suci Yerusalem untuk menjamin keamanan rohani kota itu. Sesungguhnya, selama hari-hari terakhir, malaikat-malaikat menjaga sidang orang Kristen yang terurap, yang menjadi Yerusalem Baru, agar tidak dicemarkan oleh Babel.​—Matius 13:41.

      Mengukur Kota Itu

      6. (a) Bagaimana Yohanes menggambarkan pengukuran kota itu, dan apa yang dinyatakan oleh pengukuran ini? (b) Apa yang menjelaskan bahwa ukuran yang digunakan adalah ”menurut ukuran manusia, yang adalah juga ukuran malaikat”? (Lihat catatan kaki.)

      6 Yohanes melanjutkan kisahnya: ”Dan ia, yang berkata-kata dengan aku, mempunyai suatu tongkat pengukur dari emas untuk mengukur kota itu serta pintu-pintu gerbangnya dan temboknya. Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu mil [”setadi,” Bode]; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama. Lalu ia mengukur temboknya: seratus empat puluh empat hasta, menurut ukuran manusia, yang adalah juga ukuran malaikat.” (Wahyu 21:15-17) Diukurnya bait suci dulu, memberi jaminan bahwa maksud-tujuan Yehuwa sehubungan dengan bait itu akan tergenap. (Wahyu 11:1) Sekarang, diukurnya Yerusalem Baru oleh malaikat itu menunjukkan betapa tidak berubahnya maksud-tujuan Yehuwa sehubungan dengan kota yang gemilang ini.a

      7. Apa yang luar biasa berkenaan ukuran kota itu?

      7 Kota ini benar-benar luar biasa! Sebuah kubus yang sempurna dengan lingkar keliling 12.000 setadi (kira-kira 2.220 kilometer), yang dikelilingi oleh tembok setinggi 144 hasta, atau 64 meter. Tidak ada kota aksara yang bisa mempunyai ukuran demikian. Kota seperti itu akan meliputi daerah yang luasnya sekitar 14 kali luas Israel jaman modern, dan akan menjulang tinggi hampir 560 kilometer ke angkasa! Wahyu diberikan dalam tanda-tanda. Jadi, apa yang ditunjukkan oleh ukuran tersebut kepada kita mengenai Yerusalem Baru surgawi?

      8. Apa yang dinyatakan oleh (a) tembok-tembok kota setinggi 144 hasta? (b) ukuran kota itu, 12.000 setadi? (c) kota itu berbentuk kubus yang sempurna?

      8 Tembok-tembok setinggi 144 hasta mengingatkan kita bahwa kota itu terdiri dari 144.000 putra-putra angkat rohani dari Allah. Angka 12 yang muncul dalam ukuran 12.000 setadi dari kota itu—dengan panjang, lebar, dan tinggi yang sama—secara kiasan digunakan dalam hal-hal yang bersifat organisasi dalam nubuat Alkitab. Jadi, Yerusalem Baru adalah suatu penyelenggaraan organisasi yang telah dirancang dengan luar biasa bagus untuk melaksanakan maksud-tujuan Allah yang kekal. Yerusalem Baru, bersama dengan Raja Yesus Kristus, adalah organisasi Kerajaan Yehuwa. Kemudian bentuk kota itu: sebuah kubus yang sempurna. Dalam bait Salomo, ruang yang Maha Kudus, yang berisi gambaran simbolis dari kehadiran Yehuwa, merupakan kubus yang sempurna. (1 Raja 6:19, 20) Maka, betapa cocok bahwa Yerusalem Baru, yang diterangi oleh kemuliaan Yehuwa sendiri, terlihat sebagai kubus yang sempurna, dalam skala besar! Semua ukurannya seimbang dengan sempurna. Ini adalah kota tanpa cacat.​—Wahyu 21:22.

      Bahan-Bahan Bangunan yang Mahal

      9. Bagaimana Yohanes menggambarkan bahan-bahan bangunan kota itu?

      9 Yohanes melanjutkan gambarannya: ”Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen, bagaikan kaca murni. Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata. Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud, dasar yang kelima batu unam, dasar yang keenam batu sardis, dasar yang ketujuh batu ratna cempaka, yang kedelapan batu beril, yang kesembilan batu krisolit, yang kesepuluh batu krisopras, yang kesebelas batu lazuardi dan yang kedua belas batu kecubung. Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.”​—Wahyu 21:18-21.

      10. Apa yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa kota itu dibangun dari batu yaspis, emas, dan ”segala jenis permata”?

      10 Bangunan kota ini benar-benar gemerlapan. Tidak seperti bahan-bahan bangunan biasa, yang ada di bumi misalnya tanah liat atau batu, kita membaca tentang batu yaspis, emas murni, dan ”segala jenis permata.” Betapa cocok hal ini menggambarkan bahan bangunan surgawi! Tidak ada sesuatu pun yang lebih agung. Tabut perjanjian jaman purba dilapisi emas murni, dan dalam Alkitab unsur ini sering menggambarkan perkara-perkara yang baik dan berharga. (Keluaran 25:11; Amsal 25:11; Yesaya 60:6, 17) Tetapi seluruh Yerusalem Baru dan bahkan jalannya yang lebar, dibangun dari ”emas tulen, bagaikan kaca murni,” yang menggambarkan keindahan dan nilai sejati yang benar-benar mengguncangkan daya khayal.

      11. Apa yang menjamin bahwa mereka yang membentuk Yerusalem Baru akan bersinar dengan kemurnian rohani yang paling unggul?

      11 Tidak ada tukang lebur logam manusia manapun yang dapat menghasilkan emas yang demikian murni. Tetapi Yehuwa adalah Pemurni Ahli. Ia duduk ”seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak,” dan Ia memurnikan setiap anggota Israel rohani yang setia ”seperti emas dan seperti perak,” dengan menyingkirkan semua kecemaran dari mereka. Hanya pribadi-pribadi yang benar-benar telah dimurnikan dan dibersihkan akhirnya akan membentuk Yerusalem Baru, dan dengan cara demikian Yehuwa membangun kota dengan bahan-bahan bangunan yang hidup yang berkilauan dengan kemurnian rohani yang paling unggul.​—Maleakhi 3:3, 4.

      12. Apa yang diartikan oleh fakta bahwa (a) fondasi kota itu dihiasi dengan 12 permata yang berharga? (b) pintu-pintu gerbang kota itu adalah mutiara-mutiara?

      12 Bahkan fondasi kota itu indah, dihiasi dengan 12 batu permata yang berharga. Ini mengingatkan kepada imam besar Yahudi jaman purba, yang pada hari-hari upacara mengenakan efod bertatahkan 12 macam batu berharga yang hampir sama dengan yang digambarkan di sini. (Keluaran 28:15-21) Tentu ini bukan suatu kebetulan! Sebaliknya, ini menandaskan fungsi keimaman dari Yerusalem Baru, yang ”lampunya” ialah Yesus, Imam Besar agung. (Wahyu 20:6; 21:23; Ibrani 8:1) Juga melalui Yerusalem Baru manfaat-manfaat pelayanan Yesus sebagai Imam Besar disalurkan kepada umat manusia. (Wahyu 22:1, 2) Ke-12 pintu gerbang kota itu, masing-masing sebuah mutiara yang sangat indah, mengingatkan kepada perumpamaan Yesus yang menyamakan Kerajaan itu dengan sebuah mutiara yang sangat berharga. Semua yang masuk melalui pintu-pintu gerbang itu telah memperlihatkan penghargaan sejati untuk nilai-nilai rohani.​—Matius 13:45, 46; bandingkan Ayub 28:12, 17, 18.

      Kota dari Terang

      13. Apa yang Yohanes selanjutnya katakan mengenai Yerusalem Baru, dan mengapa kota ini tidak membutuhkan bait aksara?

      13 Pada jaman Salomo, Yerusalem diperintah melalui sebuah bait yang dibangun di tempat yang paling tinggi dari kota itu di Bukit Moria di sebelah utara. Namun bagaimana dengan Yerusalem Baru? Yohanes mengatakan: ”Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan [Yehuwa] Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.” (Wahyu 21:22, 23) Sebenarnya, sebuah bait aksara tidak perlu dibangun di sana. Bait Yahudi jaman purba hanya sebuah pola, dan perwujudan pola itu, bait rohani yang besar, telah ada sejak Yehuwa mengurapi Yesus sebagai Imam Besar pada tahun 29 M. (Matius 3:16, 17; Ibrani 9:11, 12, 23, 24) Sebuah bait juga menggambarkan golongan imam yang mempersembahkan korban-korban kepada Yehuwa demi kepentingan umat. Namun semua yang menjadi bagian dari Yerusalem Baru adalah imam-imam. (Wahyu 20:6) Dan korban yang besar, kehidupan manusia sempurna Yesus, telah dipersembahkan sekali untuk selama-lamanya. (Ibrani 9:27, 28) Selain itu, Yehuwa secara pribadi dapat dihampiri oleh setiap orang yang tinggal di kota itu.

      14. (a) Mengapa Yerusalem Baru tidak membutuhkan matahari dan bulan untuk bersinar atasnya? (b) Apa yang dinyatakan oleh nubuat Yesaya mengenai organisasi universal Yehuwa, dan bagaimana Yerusalem Baru termasuk di dalam hal ini?

      14 Ketika kemuliaan Yehuwa lewat di depan Musa di atas Gunung Sinai, hal itu menyebabkan wajah Musa bersinar demikian terang sehingga ia harus menutup wajahnya dari sesama orang Israel. (Keluaran 34:4-7, 29, 30, 33) Maka, dapatkah saudara bayangkan betapa terang sebuah kota yang selama-lamanya diterangi dengan kemuliaan Yehuwa? Dalam kota demikian tidak mungkin ada malam hari. Kota itu tidak membutuhkan matahari atau bulan aksara. Ia akan selama-lamanya memancarkan terang. (Bandingkan 1 Timotius 6:16.) Yerusalem Baru diliputi kecemerlangan yang luar biasa demikian. Sesungguhnya, pengantin perempuan ini dan Raja Pengantin Laki-Lakinya menjadi pusat dari organisasi universal Yehuwa​—”perempuan”Nya, ”Yerusalem yang di atas”—​yang mengenai itu Yesaya bernubuat: ”Bagimu matahari tidak lagi menjadi penerang pada siang hari dan cahaya bulan tidak lagi memberi terang pada malam hari, tetapi [Yehuwa] akan menjadi penerang abadi bagimu dan Allahmu akan menjadi keagunganmu. Bagimu akan ada matahari yang tidak pernah terbenam dan bulan yang tidak surut, sebab [Yehuwa] akan menjadi penerang abadi bagimu, dan hari-hari perkabunganmu akan berakhir.”​—Yesaya 60:1, NW; 60:19, 20; Galatia 4:26, Bode.

      Terang bagi Bangsa-Bangsa

      15. Kata-kata apa dari buku Wahyu mengenai Yerusalem Baru sama dengan nubuat Yesaya?

      15 Nubuat yang sama ini juga menyatakan: ”Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.” (Yesaya 60:3) Buku Wahyu memperlihatkan bahwa kata-kata ini akan mencakup Yerusalem Baru: ”Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan [”kemuliaan,” Bode] mereka kepadanya; dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana; dan kekayaan [”kemuliaan,” Bode] dan hormat bangsa-bangsa akan dibawa kepadanya.”​—Wahyu 21:24-26.

      16. Siapakah ”bangsa-bangsa” yang akan berjalan dengan terang Yerusalem Baru?

      16 Siapakah ”bangsa-bangsa” ini yang berjalan dengan terang dari Yerusalem Baru? Mereka adalah suatu umat, yang pernah menjadi bagian dari bangsa-bangsa dari dunia yang jahat ini, yang menyambut terang yang dipancarkan melalui kota surgawi yang mulia ini. Yang paling depan di antara mereka ialah kumpulan besar, yang sudah keluar dari ”segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa” dan yang beribadat kepada Allah siang dan malam bersama golongan Yohanes. (Wahyu 7:9, 15) Setelah Yerusalem Baru turun dari surga dan Yesus menggunakan kunci-kunci maut dan Hades untuk membangkitkan orang mati, mereka akan disertai jutaan orang lain lagi, yang berasal dari ”bangsa-bangsa,” yang kemudian mengasihi Yehuwa dan PutraNya, Suami yang bagaikan Anak Domba dari Yerusalem Baru.​—Wahyu 1:18.

      17. Siapakah ”raja-raja di bumi” yang ”membawa kemuliaan mereka” ke dalam Yerusalem Baru?

      17 Maka, siapakah ”raja-raja di bumi” yang ”membawa kemuliaan mereka kepadanya”? Mereka bukan raja-raja aksara di bumi sebagai kelompok, karena mereka menuju kebinasaan dengan berperang melawan Kerajaan Allah di Armagedon. (Wahyu 16:14, 16; 19:17, 18) Apakah raja-raja itu mungkin beberapa orang berpangkat tinggi dari bangsa-bangsa yang menjadi bagian dari kumpulan besar, atau apakah mereka raja-raja yang dibangkitkan yang tunduk kepada Kerajaan Allah dalam dunia baru? (Matius 12:42) Tidak, karena sebagian besar, kemuliaan dari raja-raja demikian bersifat duniawi dan sudah lama pudar. Maka, ”raja-raja di bumi” yang membawa kemuliaan mereka ke dalam Yerusalem Baru pasti 144.000, yang telah ’dibeli dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bahasa’ untuk memerintah sebagai raja bersama Anak Domba, Yesus Kristus. (Wahyu 5:9, 10; 22:5) Mereka membawa kemuliaan yang mereka peroleh dari Allah ke dalam kota untuk menambah kecemerlangannya.

      18. (a) Siapa yang dilarang masuk ke dalam Yerusalem Baru? (b) Hanya siapa yang diijinkan untuk memasuki kota itu?

      18 Yohanes melanjutkan: ”Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.” (Wahyu 21:27) Apapun yang telah dicemari oleh sistem Setan tidak dapat menjadi bagian dari Yerusalem Baru. Meskipun pintu-pintu gerbangnya selamanya terbuka, tidak seorang pun yang ”melakukan kekejian atau dusta” akan diijinkan masuk. Tidak akan ada orang-orang murtad dalam kota itu ataupun anggota-anggota Babel Besar. Dan jika ada yang mencoba mengotori kota itu dengan merusak calon anggota-anggotanya selama mereka masih di bumi, usaha mereka akan digagalkan. (Matius 13:41-43) Hanya ”mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu,” 144.000, akhirnya akan masuk ke dalam Yerusalem Baru.b​—Wahyu 13:8; Daniel 12:3.

      Sungai Air Kehidupan

      19. (a) Bagaimana Yohanes menggambarkan Yerusalem Baru menyalurkan berkat-berkat kepada umat manusia? (b) Bilamana ”sungai air kehidupan” mengalir, dan bagaimana kita tahu?

      19 Yerusalem Baru yang gemerlapan itu akan menyalurkan berkat-berkat yang menakjubkan kepada umat manusia di bumi. Inilah yang diketahui oleh Yohanes selanjutnya: ”Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu.” (Wahyu 22:1, 2a) Bilamana ”sungai” ini mengalir? Karena mengalirnya ”dari takhta Allah dan takhta Anak Domba,” ini baru dapat terjadi setelah hari Tuhan mulai pada tahun 1914. Itu adalah saat untuk peristiwa yang diumumkan dengan ditiupnya sangkakala ketujuh dan pengumuman yang besar: ”Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapiNya.” (Wahyu 11:15; 12:10) Selama akhir zaman, roh dan pengantin perempuan itu telah mengundang orang-orang yang memiliki kecenderungan yang benar untuk mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma. Air dari sungai ini akan terus tersedia bagi orang-orang semacam itu hingga akhir dari sistem ini dan, setelah itu, dalam dunia baru, saat Yerusalem Baru ”turun dari sorga, dari Allah.”​—Wahyu 21:2.

      20. Apa yang menunjukkan bahwa sejumlah air kehidupan sudah tersedia?

      20 Bukan untuk pertama kali air yang memberi kehidupan ditawarkan kepada umat manusia. Ketika berada di bumi, Yesus berbicara mengenai air yang memberikan kehidupan kekal. (Yohanes 4:10-14, BIS; 7:37, 38) Selanjutnya, Yohanes akan mendengar undangan yang pengasih: ”Roh dan pengantin perempuan itu berkata: ’Marilah!’ Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: ’Marilah!’ Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma.” (Wahyu 22:17) Undangan ini sedang diserukan bahkan sekarang, yang menunjukkan bahwa sejumlah air kehidupan sudah tersedia. Tetapi dalam dunia baru, air tersebut akan mengalir dari takhta Allah dan melalui Yerusalem Baru seperti sungai yang sungguh-sungguh.

      21. Apa yang digambarkan oleh ”sungai air kehidupan,” dan bagaimana penglihatan Yehezkiel mengenai sungai ini membantu kita mengetahuinya?

      21 Apa gerangan ”sungai air kehidupan” ini? Air aksara merupakan unsur penting untuk kehidupan. Tanpa makanan manusia dapat tetap hidup untuk beberapa minggu, tetapi tanpa air ia akan mati dalam kira-kira satu minggu. Air juga alat pembersih dan penting untuk kesehatan. Jadi, air kehidupan pasti menggambarkan sesuatu yang sangat penting untuk kehidupan dan kesehatan umat manusia. Nabi Yehezkiel juga dikaruniai penglihatan mengenai ”sungai air kehidupan” ini, dan dalam penglihatannya, sungai itu mengalir ke luar dari bait di Yerusalem dan menuju ke Laut Mati. Kemudian, terjadilah mujizat yang luar biasa! Air yang tidak ada makhluk hidupnya, yang jenuh dengan bahan-bahan kimia itu diubah menjadi air bersih yang penuh dengan ikan! (Yehezkiel 47:1-12) Ya, sungai dalam penglihatan itu menghidupkan kembali sesuatu yang sebelumnya telah mati, yang menegaskan bahwa sungai air kehidupan menggambarkan persediaan Allah melalui Yesus Kristus untuk memulihkan kehidupan manusia sempurna kepada umat manusia yang telah ”mati.” Sungai ini ”jernih bagaikan kristal,” yang memperlihatkan betapa murni dan suci persediaan Allah. Ini tidak seperti ”air” Susunan Kristen yang bernoda darah dan mematikan.​—Wahyu 8:10, 11.

      22. (a) Dari mana asalnya sungai ini, dan mengapa ini cocok? (b) Apa yang termasuk dalam air kehidupan, dan apa yang termasuk dalam sungai simbolis ini?

      22 Sungai ini berasal dari ”takhta Allah dan takhta Anak Domba.” Ini cocok, karena dasar dari persediaan Yehuwa yang memberi kehidupan ialah korban tebusan, dan ini disediakan karena ”begitu besar kasih [Yehuwa] akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16) Air kehidupan juga mencakup Firman Allah, yang disebut sebagai air dalam Alkitab. (Efesus 5:26, Bode) Tetapi, sungai air kehidupan tidak hanya mencakup kebenaran melainkan juga semua persediaan Yehuwa yang lain, yang didasarkan pada korban Yesus, untuk memulihkan manusia yang taat dari dosa dan kematian dan mengaruniakan kepada mereka hidup yang kekal.​—Yohanes 1:29; 1 Yohanes 2:1, 2.

      23. (a) Mengapa cocok bahwa sungai air kehidupan ini mengalir di tengah-tengah jalan raya dari Yerusalem Baru? (b) Janji ilahi apa kepada Abraham akan digenapi pada waktu air kehidupan mengalir dengan limpah?

      23 Selama Pemerintahan Seribu Tahun manfaat dari tebusan diterapkan sepenuhnya melalui imamat Yesus dan 144.000 imam bawahannya. Maka, tepat bahwa sungai air kehidupan itu mengalir di tengah-tengah jalan besar dari Yerusalem Baru. Ini terdiri dari Israel rohani, yang bersama Yesus membentuk benih sejati dari Abraham. (Galatia 3:16, 29) Maka, pada waktu air kehidupan ini mengalir dengan limpah di tengah-tengah jalan raya kota simbolis itu, ”semua bangsa di bumi” akan mendapat kesempatan penuh untuk memberkati diri mereka sendiri melalui benih Abraham. Janji Yehuwa kepada Abraham akan digenapi sepenuhnya.​—Kejadian 22:17, 18, NW.

      Pohon-Pohon Kehidupan

      24. Apa yang sekarang Yohanes lihat di kedua sisi sungai air kehidupan, dan apa yang digambarkan oleh itu?

      24 Dalam penglihatan Yehezkiel, sungai itu bahkan menjadi aliran yang sangat deras, dan nabi itu melihat di kedua sisinya tumbuh segala macam pohon yang menghasilkan buah. (Yehezkiel 47:12) Tetapi apa yang Yohanes lihat? Ini: ”Di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.” (Wahyu 22:2b) ”Pohon-pohon kehidupan” ini pasti juga menggambarkan bagian dari persediaan Yehuwa untuk memberikan kehidupan kekal kepada umat manusia yang taat.

      25. Persediaan limpah apa yang Yehuwa buat bagi umat manusia yang mau menyambut dalam Firdaus sedunia?

      25 Betapa limpah persediaan yang Yehuwa buat untuk manusia yang mau menyambut! Mereka tidak hanya boleh ambil bagian dari air yang menyegarkan itu tetapi dari pohon-pohon tersebut mereka juga dapat memetik berbagai macam buah yang menguatkan. Oh, andaikata saja orangtua kita yang semula merasa puas dengan persediaan serupa yang ”menarik” dalam Firdaus Eden! (Kejadian 2:9) Tetapi sekarang suatu Firdaus seluas dunia ada di sini, dan Yehuwa bahkan membuat persediaan melalui daun dari pohon-pohon simbolis itu untuk ”menyembuhkan bangsa-bangsa.”c Karena jauh lebih unggul daripada obat-obatan, ramu-ramuan atau apapun juga yang disalurkan dewasa ini, penggunaan daun-daun simbolis yang bersifat menenangkan itu, akan mengangkat umat manusia yang percaya kepada kesempurnaan rohani dan jasmani.

      26. Apa yang juga dapat digambarkan oleh pohon-pohon kehidupan, dan mengapa?

      26 Pohon-pohon tersebut, yang mendapat banyak air dari sungai itu, mungkin mencakup ke-144.000 anggota istri Anak Domba. Selama di bumi mereka juga minum dari persediaan Allah untuk kehidupan melalui Yesus Kristus. Yang menarik, saudara-saudara Yesus yang diperanakkan roh ini secara nubuat disebut ”pohon tarbantin [”pohon besar,” NW] kebenaran.” (Yesaya 61:1-3; Wahyu 21:6) Mereka sudah menghasilkan banyak buah rohani demi kepujian Yehuwa. (Matius 21:43) Dan selama Pemerintahan Seribu Tahun, mereka akan ambil bagian dalam menyalurkan persediaan tebusan untuk ”menyembuhkan bangsa-bangsa” dari dosa dan kematian.​—Bandingkan 1 Yohanes 1:7.

      Malam Tidak Akan Ada Lagi

      27. Berkat-berkat lebih jauh apa yang Yohanes sebutkan bagi mereka yang mendapat hak istimewa untuk memasuki Yerusalem Baru, dan mengapa dikatakan bahwa ”tidak akan ada lagi laknat”?

      27 Masuk ke dalam Yerusalem Baru​—tentu, tidak mungkin ada hak istimewa yang lebih menakjubkan! Coba bayangkan—​mereka yang dulu adalah manusia yang hina, tidak sempurna akan mengikuti Yesus ke surga untuk menjadi bagian dari penyelenggaraan yang begitu mulia! (Yohanes 14:2) Yohanes memberikan gambaran mengenai berkat-berkat yang akan mereka nikmati: ”Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hambaNya akan beribadah kepadaNya, dan mereka akan melihat wajahNya, dan namaNya akan tertulis di dahi mereka.” (Wahyu 22:3, 4) Pada waktu imamat Israel menjadi cemar, imamat tersebut menderita kutukan Yehuwa. (Maleakhi 2:2) Yesus menyatakan bahwa ”Rumah” Yerusalem yang tidak setia akan ditinggalkan. (Matius 23:37-39) Tetapi dalam Yerusalem Baru, ”tidak akan ada lagi laknat.” (Bandingkan Zakharia 14:11.) Semua penduduknya telah diuji dalam api ujian di atas bumi ini, dan setelah memperoleh kemenangan, mereka harus ’mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang tidak dapat mati.’ Dalam hal mereka, Yehuwa tahu, sama seperti Ia tahu berkenaan Yesus, bahwa mereka tidak pernah akan murtad. (1 Korintus 15:53, 57) Selanjutnya, ”takhta Allah dan takhta Anak Domba” akan ada di sana, yang membuat kedudukan kota itu aman untuk selama-lamanya.

      28. Mengapa nama Allah tertulis di atas dahi para anggota Yerusalem Baru, dan harapan yang menggetarkan apa yang terbentang di hadapan mereka?

      28 Seperti Yohanes sendiri, semua calon anggota kota surgawi itu adalah ’hamba-hamba’ Allah. Dalam kedudukan tersebut, nama Allah secara mencolok tertulis di atas dahi mereka, yang menyatakan bahwa Dialah Pemilik mereka. (Wahyu 1:1; 3:12) Mereka akan menganggap suatu hak istimewa yang tak terhitung nilainya untuk memberikan kepadaNya dinas suci sebagai bagian dari Yerusalem Baru. Selama Yesus berada di bumi, ia memberikan janji yang menggetarkan kepada calon-calon penguasa sedemikian, dengan mengatakan: ”Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” (Matius 5:8) Betapa bahagia hamba-hamba ini kelak untuk benar-benar melihat dan menyembah Yehuwa secara Pribadi!

      29. Mengapa Yohanes mengatakan bahwa ”malam tidak akan ada lagi” di Yerusalem Baru surgawi?

      29 Yohanes melanjutkan: ”Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan [Yehuwa, ”NW”] Allah akan menerangi mereka.” (Wahyu 22:5a) Yerusalem purba, seperti kota lain manapun di bumi, bergantung kepada matahari untuk penerangan pada siang hari dan pada cahaya bulan dan terang buatan pada malam hari. Namun dalam Yerusalem Baru surgawi, penerangan demikian tidak diperlukan. Kota itu akan diterangi oleh Yehuwa sendiri. ”Malam” dapat juga digunakan dalam arti kiasan, untuk memaksudkan malapetaka atau keadaan terpisah dari Yehuwa. (Mikha 3:6; Yohanes 9:4; Roma 13:11, 12) Tidak mungkin akan ada malam semacam itu lagi di hadapan hadirat yang mulia dan cemerlang dari Allah yang mahakuasa.

      30. Bagaimana Yohanes mengakhiri penglihatan yang luar biasa itu, dan mengenai apa buku Wahyu meyakinkan kita?

      30 Yohanes mengakhiri kisahnya tentang penglihatan yang luar biasa ini dengan mengatakan mengenai hamba-hamba Allah tersebut: ”Dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.” (Wahyu 22:5b) Memang, pada akhir seribu tahun, manfaat tebusan sudah akan diterapkan secara lengkap, dan kepada Bapanya Yesus akan mempersembahkan umat manusia yang telah disempurnakan. (1 Korintius 15:25-28) Apa rencana Yehuwa bagi Yesus dan 144.000 setelah itu, kita tidak tahu. Tetapi buku Wahyu meyakinkan kita bahwa hak istimewa dinas suci mereka kepada Yehuwa akan tetap sampai selama-lamanya.

      Klimaks yang Membahagiakan dari Buku Wahyu

      31. (a) Puncak apa yang ditandai oleh penglihatan tentang Yerusalem Baru? (b) Apa yang dicapai oleh Yerusalem Baru bagi orang-orang lain yang setia dari antara umat manusia?

      31 Perwujudan dari penglihatan tentang Yerusalem Baru ini, pengantin perempuan Anak Domba, adalah klimaks yang membahagiakan yang dinyatakan oleh buku Wahyu, dan memang tepat demikian. Semua rekan Kristen Yohanes pada abad pertama kepada siapa buku ini mula-mula ditujukan berharap untuk memasuki kota itu sebagai rekan-rekan penguasa roh yang tidak berkematian bersama Yesus Kristus. Kaum sisa orang Kristen terurap yang masih hidup dewasa ini mempunyai harapan yang sama. Jadi buku Wahyu terus maju menuju klimaksnya yang menakjubkan, seraya pengantin perempuan yang lengkap dipersatukan dengan Anak Domba. Setelah itu, melalui Yerusalem Baru, manfaat korban tebusan Yesus akan diterapkan kepada umat manusia, sehingga akhirnya semua orang yang setia akan mendapat kehidupan kekal. Dengan cara ini pengantin perempuan, Yerusalem Baru, sebagai pasangan pembantu yang loyal dari Raja pengantin laki-lakinya, akan ambil bagian dalam membangun suatu bumi baru yang adil-benar untuk selama-lamanya​—semua demi kemuliaan Tuhan kita Yang Berdaulat Yehuwa.​—Matius 20:28; Yohanes 10:10, 16; Roma 16:27.

      32, 33. Apa yang telah kita pelajari dari buku Wahyu, dan bagaimana seharusnya sambutan kita yang sepenuh hati?

      32 Maka, betapa besar sukacita yang kita rasakan, seraya kita mendekati akhir pembahasan kita mengenai buku Wahyu! Kita telah melihat usaha-usaha terakhir dari Setan dan benihnya digagalkan sama sekali dan penghukuman Yehuwa yang adil-benar dilaksanakan sampai tuntas. Babel Besar harus lenyap untuk selama-lamanya, untuk diikuti oleh semua unsur dunia Setan yang bejat dan tidak memberikan harapan apapun. Setan sendiri dan hantu-hantunya akan dimasukkan ke dalam jurang maut dan belakangan dibinasakan. Yerusalem Baru akan memerintah bersama Kristus dari surga seraya kebangkitan dan penghakiman terus berlangsung, dan umat manusia yang telah disempurnakan akhirnya akan menikmati kehidupan kekal dalam bumi Firdaus. Betapa sangat jelas buku Wahyu menggambarkan semua hal tersebut! Betapa hal itu menguatkan tekad kita untuk ’memberitakan Injil yang kekal ini sebagai kabar baik yang menggembirakan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum’ di atas bumi dewasa ini! (Wahyu 14:6, 7) Apakah saudara mengerahkan usaha sepenuhnya dalam pekerjaan besar ini?

      33 Dengan hati yang begitu dipenuhi rasa syukur, marilah kita memberikan perhatian kepada kata-kata penutup dari buku Wahyu.

      [Catatan Kaki]

      a Kenyataan bahwa ukuran yang digunakan adalah ”menurut ukuran manusia, yang adalah juga ukuran malaikat” kemungkinan ada hubungannya dengan kenyataan bahwa kota itu terdiri dari 144.000, yang semula adalah manusia tetapi yang menjadi makhluk-makhluk roh di antara para malaikat.

      b Perhatikan bahwa ”kitab kehidupan Anak Domba itu” hanya berisi nama 144.000 dari Israel rohani. Jadi ini berbeda dari ”kitab kehidupan” yang juga memuat nama orang-orang yang menerima kehidupan di bumi.​—Wahyu 20:12.

      c Perhatikan bahwa ungkapan ”bangsa-bangsa” sering memaksudkan mereka yang tidak termasuk Israel rohani. (Wahyu 7:9; 15:4; 20:3; 21:24, 26) Penggunaan ungkapan itu di sini tidak berarti bahwa umat manusia akan terus diorganisasi menjadi kelompok-kelompok nasional yang terpisah selama Pemerintahan Seribu Tahun.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan