PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Celaka yang Kedua​—Pasukan Tentara Berkuda
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 23

      Celaka yang Kedua​—Pasukan Tentara Berkuda

      1. Meskipun kaum pendeta berusaha untuk memusnahkan belalang-belalang itu, apa yang telah terjadi, dan apa yang ditunjukkan dengan munculnya dua celaka lagi?

      DARI tahun 1919 dan seterusnya, serbuan belalang-belalang simbolis atas Susunan Kristen telah menimbulkan banyak ketidaksenangan di kalangan kaum pendeta. Mereka berusaha memusnahkan belalang-belalang itu, tetapi kawanan tersebut terus berdatangan lebih kuat daripada sebelumnya. (Wahyu 9:7) Dan itu belum semuanya! Yohanes menulis: ”Celaka yang pertama sudah lewat. Sekarang akan menyusul dua celaka lagi.” (Wahyu 9:12) Tulah-tulah lain yang menyiksa dipersiapkan bagi Susunan Kristen.

      2. (a) Apa yang terjadi ketika malaikat keenam meniup sangkakalanya? (b) Apa yang digambarkan oleh ”satu suara [yang] keluar dari keempat tanduk mezbah emas”? (c) Mengapa empat malaikat disebutkan?

      2 Apa sumber dari celaka yang kedua? Yohanes menulis: ”Lalu malaikat yang keenam meniup sangkakalanya, dan aku mendengar suatu [”satu,” NW] suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah, dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: ’Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu.’” (Wahyu 9:13, 14) Dilepaskannya para malaikat adalah sebagai jawaban kepada suara yang keluar dari keempat tanduk mezbah emas. Ini adalah mezbah kemenyan emas, dan dua kali sebelumnya kemenyan dari cawan-cawan emas dari mezbah ini dihubungkan dengan doa orang-orang kudus. (Wahyu 5:8; 8:3, 4) Karena itu, satu suara ini melambangkan doa yang terpadu dari orang-orang kudus di bumi. Mereka mohon agar mereka sendiri dibebaskan untuk dinas lebih lanjut yang penuh semangat sebagai ’pesuruh-pesuruh’ dari Yehuwa, karena kata ini adalah arti dasar dari kata Yunani yang di sini diterjemahkan ”malaikat.” Mengapa ada empat malaikat? Angka simbolis ini tampaknya menunjukkan bahwa mereka begitu terorganisasi sehingga dapat meliputi bumi secara keseluruhan.—Bandingkan Wahyu 7:1; 20:8.

      3. Bagaimana keempat malaikat itu ”terikat dekat sungai besar Efrat”?

      3 Bagaimana malaikat-malaikat itu ”terikat dekat sungai besar Efrat”? Sungai Efrat pada jaman purba menjadi batas di sebelah timur laut dari negeri yang telah Yehuwa janjikan kepada Abraham. (Kejadian 15:18; Ulangan 11:24) Rupanya, malaikat-malaikat itu telah ditahan pada perbatasan dari negeri yang Allah berikan kepada mereka, atau wilayah kegiatan di bumi, ditahan untuk sepenuhnya memasuki dinas yang Yehuwa siapkan bagi mereka. Sungai Efrat juga secara mencolok dihubungkan dengan kota Babel, dan setelah kejatuhan Yerusalem pada tahun 607 S.M., orang Israel jasmani ditawan di sana selama 70 tahun, ”terikat dekat sungai besar Efrat.” (Mazmur 137:1) Pada tahun 1919 orang Israel rohani terikat dalam belenggu yang sama, dalam keadaan putus asa dan memohon bimbingan Yehuwa.

      4. Keempat malaikat mempunyai tugas apa, dan bagaimana itu terlaksana?

      4 Untunglah, Yohanes dapat melaporkan: ”Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia.” (Wahyu 9:15) Yehuwa adalah Pribadi yang selalu berpegang pada waktu dengan tepat. Ia mempunyai jadwal waktu dan selalu berpaut kepadanya. Jadi, pesuruh-pesuruh ini dilepaskan tepat menurut jadwal dan tepat pada waktunya untuk melaksanakan apa yang harus mereka lakukan. Bayangkan sukacita mereka ketika bebas dari belenggu pada tahun 1919, siap untuk bekerja! Mereka mempunyai tugas bukan hanya untuk menyiksa tetapi akhirnya ”untuk membunuh sepertiga dari umat manusia.” Ini ada hubungannya dengan tulah-tulah yang diserukan oleh keempat tiupan sangkakala pertama, yang menimpa sepertiga dari bumi, laut, makhluk-makhluk di laut, mata air dan sungai-sungai, dan sumber-sumber penerang di langit. (Wahyu 8:7-12) Keempat malaikat bertindak lebih lanjut. Mereka ”membunuh,” secara tuntas menyingkapkan keadaan Susunan Kristen yang mati secara rohani. Ini telah dilaksanakan melalui pernyataan-pernyataan yang diserukan sejak tahun 1922 dan terus sampai saat ini.

      5. Sehubungan dengan Susunan Kristen, bagaimana suara tiupan sangkakala keenam dikumandangkan pada tahun 1927?

      5 Ingat, malaikat surgawi baru saja meniup sangkakala keenam. Menyambut hal itu, kebaktian keenam dari serentetan kebaktian internasional tahunan dari Siswa-Siswa Alkitab diadakan di Toronto, Ontario, Kanada. Acara pada hari Minggu, tanggal 24 Juli 1927 di sana, disiarkan melalui suatu mata rantai dari 53 pemancar radio, jaringan siaran yang paling luas sampai pada waktu itu. Berita yang disampaikan mencapai hadirin yang kemungkinan berjumlah jutaan. Mula-mula, suatu resolusi yang keras menyingkapkan bahwa Susunan Kristen telah mati secara rohani dan mengulurkan undangan: ”Pada masa kebingungan ini Allah Yehuwa menawarkan kepada orang-orang untuk pergi dari dan untuk selama-lamanya meninggalkan ’Susunan Kristen’ atau ’Kekristenan yang diorganisasi’ dan sama sekali berbalik menjauh daripadanya . . . ; [biarlah] orang-orang memberikan pengabdian hati dan ketaatan mereka yang sepenuhnya kepada Allah Yehuwa dan kepada Raja dan kerajaanNya.” ”Kemerdekaan bagi Orang-Orang” adalah judul khotbah umum yang menyusul setelah itu. J. F. Rutherford, presiden Lembaga Menara Pengawal, menyampaikan khotbah ini dalam gayanya yang dinamis seperti biasa, yang cocok dengan ”api, dan asap dan belerang” yang Yohanes lihat selanjutnya dalam penglihatan.

      6. Bagaimana Yohanes menggambarkan tentara pasukan berkuda yang ia lihat selanjutnya?

      6 ”Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka. Maka demikianlah aku melihat dalam penglihatan ini kuda-kuda dan orang-orang yang menungganginya; mereka memakai baju zirah, merah api dan biru dan kuning belerang warnanya; kepala kuda-kuda itu sama seperti kepala singa, dan dari mulutnya keluar api, dan asap dan belerang. Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.”—Wahyu 9:16-18.

      7, 8. (a) Di bawah pengarahan siapa pasukan berkuda itu maju menyerbu? (b) Dalam hal apa saja pasukan berkuda tersebut serupa dengan belalang-belalang yang mendahuluinya?

      7 Rupanya, pasukan berkuda ini melaju dengan pesat di bawah bimbingan dan petunjuk keempat malaikat. Pemandangan yang benar-benar mengerikan! Bayangkan bagaimana reaksi saudara jika saudara yang menjadi sasaran serangan pasukan berkuda demikian! Penampilannya saja akan menimbulkan kengerian dalam hati saudara. Tetapi, apakah saudara memperhatikan, betapa serupa pasukan berkuda ini dengan belalang-belalang yang mendahuluinya? Belalang-belalang itu seperti kuda; dalam pasukan berkuda itu ada kuda. Maka, kedua-duanya terlibat dalam peperangan teokratis. (Amsal 21:31) Belalang-belalang itu mempunyai gigi seperti gigi singa; kuda dari pasukan berkuda mempunyai kepala seperti kepala singa. Maka kedua-duanya dihubungkan dengan Singa dari suku Yehuda yang berani, Yesus Kristus, yang adalah Pemimpin, Panglima, dan Teladan mereka.—Wahyu 5:5; Amsal 28:1.

      8 Belalang-belalang dan pasukan berkuda itu kedua-duanya ambil bagian dalam pekerjaan penghukuman Yehuwa. Belalang-belalang muncul dari asap yang menandakan malapetaka dan api penghancuran bagi Susunan Kristen; dari mulut kuda itu keluar api, asap, dan belerang. Belalang-belalang mempunyai baju zirah dari besi, yang mengartikan bahwa hati mereka dilindungi oleh pengabdian yang tidak terpatahkan kepada kebenaran; pasukan berkuda mengenakan baju zirah berwarna merah, biru, dan kuning, yang menggambarkan api, asap, dan belerang dari berita-berita penghukuman yang mematikan yang memancar dari mulut kuda. (Bandingkan Kejadian 19:24, 28; Lukas 17:29, 30.) Belalang-belalang itu mempunyai ekor seperti kalajengking untuk menyiksa; kuda itu mempunyai ekor seperti ular untuk membunuh! Tampaknya apa yang telah dimulai oleh belalang-belalang diteruskan oleh pasukan berkuda dengan lebih hebat lagi hingga selesai.

      9. Apa yang dilambangkan oleh pasukan berkuda itu?

      9 Jadi, apa yang dilambangkan oleh pasukan berkuda ini? Sebagaimana golongan Yohanes yang terurap mulai menyatakan penghukuman Yehuwa yang bagaikan sangkakala yaitu pembalasan ilahi terhadap Susunan Kristen, dengan wewenang untuk ’menyengat dan menyakiti,’ demikian pula dapat kita harapkan bahwa kelompok makhluk hidup yang sama akan digunakan dalam ’pembunuhan,’ yaitu, dalam mengumumkan bahwa Susunan Kristen dan kaum pendetanya sama sekali mati secara rohani, dicampakkan oleh Yehuwa dan siap dimasukkan ke dalam ”dapur api” kebinasaan kekal. Sesungguhnya, semua dari Babel Besar harus binasa. (Wahyu 9:5, 10; 18:2, 8; Matius 13:41-43) Tetapi, sebelum kehancurannya, golongan Yohanes menggunakan ”pedang Roh, yaitu firman Allah,” dalam menyingkapkan keadaan Susunan Kristen yang seperti mati itu. Keempat malaikat dan para penunggang kuda memberi pengarahan untuk secara kiasan membunuh ”sepertiga dari umat manusia.” (Efesus 6:17; Wahyu 9:15, 18) Ini menunjukkan organisasi yang baik dan pengarahan teokratis di bawah pengawasan Tuhan Yesus Kristus seraya kelompok pemberita Kerajaan yang dahsyat itu terus maju menuju peperangan.

      Dua Puluh Ribu Laksa

      10. Dalam arti apa ada dua puluh ribu laksa pasukan berkuda?

      10 Bagaimana mungkin ada dua puluh ribu laksa pasukan berkuda? Satu laksa secara aksara ialah 10.000. Maka, dua puluh ribu laksa akan berjumlah 200 juta.a Untunglah, sekarang ada jutaan pemberita Kerajaan, tetapi jumlah mereka jauh kurang dari ratusan juta! Tetapi, ingat kata-kata Musa di Bilangan 10:36: ”Kembalilah, [Yehuwa], kepada umat Israel yang beribu-ribu laksa ini.” (Bandingkan Kejadian 24:60.) Hal itu secara aksara akan berarti, ’Kembalilah kepada puluhan juta orang Israel.’ Padahal orang Israel hanya berjumlah kira-kira dua sampai tiga juta pada jaman Musa. Kalau begitu, apa yang dimaksud oleh Musa? Pasti yang ada dalam pikirannya ialah bahwa jumlah orang Israel akan tak terhitung seperti ”bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut,” sebaliknya daripada dapat dihitung. (Kejadian 22:17; 1 Tawarikh 27:23) Maka, ia menggunakan kata ”laksa” untuk menunjukkan suatu jumlah yang besar tetapi tidak disebutkan berapa. Jadi, The New English Bible menerjemahkan ayat ini: ”Berhentilah, TUHAN dari ribuan orang Israel yang tidak terhitung.” Ini selaras dengan definisi kedua dari kata untuk ”laksa” yang terdapat dalam kamus Yunani dan kamus Ibrani: ”Kumpulan banyak orang yang tidak terhitung,” suatu ”kumpulan banyak orang.”—The New Thayer’s Greek-English Lexicon of the New Testament; A Hebrew and English Lexicon of the Old Testament dari Gesenius, terjemahan Edward Robinson.

      11. Agar golongan Yohanes menjadi berlaksa-laksa bahkan secara simbolis, apa yang diperlukan?

      11 Tetapi, mereka dari golongan Yohanes yang masih ada di bumi berjumlah kurang dari 10.000—kurang dari satu laksa aksara. Bagaimana mungkin mereka disamakan dengan pasukan berkuda yang jumlahnya ribuan, tidak terhitung? Untuk menjadi berlaksa-laksa bahkan dalam arti simbolis, tidakkah mereka membutuhkan bala bantuan tambahan? Itulah yang mereka perlukan, dan melalui kasih karunia Yehuwa, itulah yang telah mereka dapatkan! Dari mana mereka dapatkan itu?

      12, 13. Perkembangan sejarah apa dari tahun 1918 sampai 1935 menunjukkan sumber bala bantuan bagi mereka?

      12 Dari tahun 1918 sampai 1922 golongan Yohanes mulai mengulurkan kepada umat manusia yang menderita, harapan yang bahagia bahwa ”jutaan yang sekarang hidup tidak pernah akan mati.” Pada tahun 1923 juga diumumkan bahwa domba-domba dari Matius 25:31-34 akan mewarisi kehidupan di bumi di bawah Kerajaan Allah. Harapan yang serupa diulurkan dalam buku kecil Freedom for the Peoples (Kemerdekaan bagi Rakyat), yang diterbitkan pada kebaktian internasional tahun 1927. Pada awal tahun 1930-an golongan Yonadab yang tulus dan ”orang-orang yang berkeluh kesah” atas keadaan rohani yang menyedihkan dari Susunan Kristen dinyatakan sama dengan domba-domba simbolis yang mempunyai harapan di bumi. (Yehezkiel 9:4; 2 Raja 10:15, 16) Dalam mengarahkan orang-orang demikian kepada ’kota-kota perlindungan’ jaman modern, The Watchtower tanggal 15 Agustus 1934, menyatakan: ”Mereka dari golongan Yonadab telah mendengar suara sangkakala Allah dan mentaati peringatan dengan lari kepada organisasi Allah dan bergabung dengan umat Allah, dan di sana mereka harus tinggal.”—Bilangan 35:6.

      13 Pada tahun 1935 mereka dari golongan Yonadab ini khusus diundang untuk menghadiri kebaktian Saksi-Saksi Yehuwa di Washington, D.C., A.S. Di sana, pada hari Jumat, tanggal 31 Mei, J. F. Rutherford memberikan khotbahnya yang terkenal yaitu ”Kumpulan Besar,” dan dengan jelas ia memperlihatkan bahwa kelompok di Wahyu 7:9 ini adalah sama dengan domba-domba di Matius 25:33—suatu kelompok yang berbakti dengan harapan di bumi. Sebagai tanda dari hal-hal yang akan datang, pada kebaktian itu 840 Saksi baru dibaptis, kebanyakan dari mereka mengaku termasuk kumpulan besar.b

      14. Apakah kumpulan besar mempunyai bagian dalam serangan pasukan berkuda simbolis, dan tekad apa yang dinyatakan pada tahun 1963?

      14 Apakah kumpulan besar ini ambil bagian dalam serangan pasukan berkuda yang sedang berlangsung pada tahun 1922 dan yang khusus ditekankan pada kebaktian di Toronto pada tahun 1927? Di bawah pimpinan keempat malaikat, golongan Yohanes yang terurap, memang demikian! Pada Kebaktian ”Kabar Kesukaan yang Kekal” yang mengelilingi dunia pada tahun 1963, mereka bergabung dengan golongan Yohanes dalam suatu resolusi yang menggugah. Ketika itu dinyatakan bahwa dunia ”menghadapi gempa bumi berupa kesulitan dunia seperti yang belum pernah dikenal sebelumnya, dan semua lembaga politik dan Babel modern yang bersifat agama akan diguncang sampai berkeping-keping.” Tekad dinyatakan bahwa ”kami akan terus memberitakan kepada semua orang tanpa pandang bulu, ’kabar kesukaan yang kekal’ mengenai kerajaan Mesias Allah dan mengenai penghukumanNya, yang seperti tulah bagi musuh-musuhNya tetapi yang akan dilaksanakan demi pembebasan semua orang yang ingin menyembah Allah sang Pencipta dengan patut melalui roh dan kebenaran.” Resolusi ini diterima dengan penuh semangat pada 24 kebaktian di seluruh muka bumi oleh suatu jumlah yang besar dari 454.977 hadirin kebaktian, yang 95 persen lebih adalah dari kumpulan besar.

      15. (a) Pada tahun 1988 kumpulan besar membentuk berapa persen dari tenaga kerja yang Yehuwa gunakan di lapangan? (b) Bagaimana doa Yesus di Yohanes 17:20, 21 menyatakan persatuan antara kumpulan besar dengan golongan Yohanes?

      15 Kumpulan besar terus menyatakan persatuannya yang tanpa syarat dengan golongan Yohanes dalam mencurahkan malapetaka atau tulah atas Susunan Kristen. Pada tahun 1988 kumpulan besar ini membentuk 99,7 persen lebih dari tenaga kerja yang Yehuwa gunakan di lapangan. Anggota-anggotanya bekerja seia-sekata dengan golongan Yohanes, mengenai siapa Yesus berdoa di Yohanes 17:20, 21: ”Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepadaKu oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Seraya golongan Yohanes yang terurap mengambil pimpinan di bawah Yesus, kumpulan besar yang bergairah ambil bagian bersama mereka dalam serangan pasukan berkuda yang paling dahsyat dalam seluruh sejarah manusia!c

      16. (a) Bagaimana Yohanes menggambarkan mulut dan ekor dari kuda simbolis itu? (b) Bagaimana mulut umat Yehuwa dipersiapkan untuk dinas? (c) Apa yang sesuai dengan kenyataan bahwa ’ekor mereka sama seperti ular’?

      16 Pasukan berkuda itu membutuhkan perlengkapan untuk peperangan. Dan betapa menakjubkan Yehuwa telah menyediakannya! Yohanes menggambarkannya: ”Sebab kuasa kuda-kuda itu terdapat di dalam mulutnya dan di dalam ekornya. Sebab ekornya sama seperti ular; mereka berkepala dan dengan kepala mereka itu mereka mendatangkan kerusakan.” (Wahyu 9:19) Yehuwa telah mentahbiskan pelayan-pelayanNya yang berbakti, dibaptis, untuk dinas ini. Melalui Sekolah Pelayanan Teokratis serta perhimpunan dan sekolah-sekolah lain, Ia telah mengajar mereka cara memberitakan firman, sehingga mereka dapat berbicara dengan penuh kuasa dengan ”lidah seorang murid [berpengalaman, NW].” Ia telah menaruh firmanNya dalam mulut mereka dan mengutus mereka untuk mengumumkan penghukumanNya ”di depan umum dan dari rumah ke rumah.” (2 Timotius 4:2; Yesaya 50:4; 61:2; Yeremia 1:9, 10; Kisah 20:20, NW) Golongan Yohanes dan kumpulan besar meninggalkan berita yang menyengat, yang berhubungan dengan ’ekor mereka,’ dalam bentuk ribuan juta Alkitab, buku, brosur, dan majalah yang disiarkan selama bertahun-tahun. Bagi penentang-penentang mereka, yang diberitahu tentang kerusakan yang akan datang dari Yehuwa, tentara pasukan berkuda ini benar-benar tampaknya seperti dua puluh ribu laksa.—Bandingkan Yoel 2:4-6.

      17. Apakah Saksi-Saksi Yehuwa mempunyai bagian dalam serangan pasukan berkuda di negeri-negeri, yang karena pekerjaan dilarang bacaan tidak dapat disiarkan? Jelaskan.

      17 Suatu bagian yang paling bergairah dari pasukan berkuda ini terdiri dari saudara-saudara di negeri-negeri yang melarang pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa. Seperti domba di tengah-tengah serigala, mereka harus ”waspada seperti ular dan tulus hati seperti burung merpati.” Karena taat kepada Yehuwa, mereka tidak mungkin berhenti berkata-kata tentang apa yang telah mereka lihat dan dengar. (Matius 10:16, BIS; Kisah 4:19, 20; 5:28, 29, 32) Mengingat bahwa mereka hanya mempunyai sedikit atau tidak mempunyai bahan cetakan untuk disiarkan kepada umum, apakah kita harus menarik kesimpulan bahwa mereka tidak ambil bagian dalam serangan pasukan berkuda itu? Sama sekali tidak! Mereka mempunyai mulut dan wewenang Yehuwa untuk digunakan dalam menyatakan kebenaran Alkitab. Ini mereka lakukan, secara tidak resmi dan meyakinkan, dengan mendirikan pelajaran Alkitab dan ”menuntun banyak orang kepada kebenaran.” (Daniel 12:3) Walaupun mereka mungkin tidak akan menyengat dengan ekor mereka dalam arti meninggalkan bacaan yang memberikan pukulan keras, dari mulut mereka keluar api, asap, dan belerang simbolis seraya mereka memberi kesaksian dengan penuh kewaspadaan dan bijaksana mengenai mendekatnya hari pembenaran Yehuwa.

      18. Dalam berapa banyak bahasa dan kepada berapa banyak orang pasukan berkuda ini telah menyebarkan berita yang bagaikan tulah dalam bentuk cetakan?

      18 Di tempat-tempat lain, bacaan Kerajaan terus menyingkapkan doktrin-doktrin dan haluan Susunan Kristen yang bersifat Babel, mendatangkan kerusakan yang patut baginya secara kiasan. Dengan menggunakan cara-cara mencetak yang modern, pasukan berkuda yang sangat banyak ini dalam 68 tahun sebelum 2005 dapat menyiarkan, dalam lebih dari 450 bahasa di bumi, miliaran Alkitab, buku-buku, majalah, dan brosur—berlipat-ganda lebih banyak daripada dua puluh ribu laksa aksara. Betapa sakitnya sengatan yang diakibatkan oleh ekor-ekor itu!

      19, 20. (a) Walaupun sasaran spesifik dari berita-berita yang mencelakakan itu adalah Susunan Kristen, bagaimana sambutan orang di negeri-negeri di luar Susunan Kristen? (b) Bagaimana Yohanes menggambarkan reaksi orang-orang pada umumnya?

      19 Yehuwa bermaksud agar berita yang bagaikan tulah ini ”membunuh sepertiga dari umat manusia.” Jadi, sasarannya yang spesifik ialah Susunan Kristen. Tetapi berita ini telah mencapai jauh lebih banyak negeri di luar Susunan Kristen, termasuk banyak negeri yang kemunafikan dari agama-agama Susunan Kristen sudah sangat dikenal. Apakah orang-orang di negeri-negeri ini lebih mendekat kepada Yehuwa karena melihat malapetaka yang menimpa organisasi agama yang bejat ini? Memang banyak yang telah berbuat demikian! Ada sambutan spontan di kalangan orang yang lemah-lembut dan patut dikasihi yang tinggal di daerah-daerah di luar lingkungan pengaruh langsung Susunan Kristen. Namun berkenaan orang-orang pada umumnya, Yohanes menggambarkan reaksi mereka: ”Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan, dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian.” (Wahyu 9:20, 21) Tidak akan ada pertobatan dunia dari orang-orang yang tidak mau berbalik. Semua yang berkeras dalam haluan mereka yang jahat harus menghadapi hukuman Yehuwa yang keras pada hari besar pembenaranNya. Tetapi ”barangsiapa yang berseru kepada nama [Yehuwa] akan diselamatkan.”—Yoel 2:32; Mazmur 145:20; Kisah 2:20, 21.

      20 Apa yang baru kita bahas adalah bagian dari celaka yang kedua. Masih ada lagi yang akan datang sebelum celaka ini berakhir, seperti akan kita lihat dalam pasal-pasal selanjutnya.

      [Catatan Kaki]

      a Commentary on Revelation (Komentar mengenai Buku Wahyu), oleh Henry Barclay Swete, mengatakan mengenai angka ”dua puluh ribu laksa”: ”Jumlah yang sangat besar ini melarang kita untuk mencari penggenapan aksara, dan gambaran yang menyusul setelah itu mendukung kesimpulan ini.”

      b Lihat halaman 119-26; juga Vindication (Pembenaran), Buku Ketiga, yang diterbitkan pada tahun 1932 oleh Watch Tower Bible and Tract Society, halaman 83-4.

      c Tidak seperti belalang, tentara pasukan berkuda yang dilihat Yohanes tidak mengenakan ”sesuatu yang menyerupai mahkota [yang seperti, NW] emas.” (Wahyu 9:7) Ini selaras dengan kenyataan bahwa kumpulan besar, yang dewasa ini membentuk bagian terbesar dari pasukan berkuda itu, tidak berharap untuk memerintah dalam kerajaan surgawi Allah.

  • Berita yang Manis dan Pahit
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 24

      Berita yang Manis dan Pahit

      Penglihatan 6​—Wahyu 10:1–11:19

      Pokok: Penglihatan mengenai gulungan kitab kecil; pengalaman di bait; sangkakala ketujuh ditiup

      Masa penggenapan: Sejak Yesus ditakhtakan pada tahun 1914 sampai sengsara besar

      1, 2. (a) Apa akibat dari celaka yang kedua, dan bilamana celaka ini akan dinyatakan berakhir? (b) Siapa yang Yohanes sekarang lihat turun dari surga?

      CELAKA yang kedua benar-benar merusak. Ini menyerang Susunan Kristen dan para pemimpinnya, ”sepertiga dari umat manusia,” yang dengan cara demikian disingkapkan telah mati secara rohani. (Wahyu 9:15) Yohanes pasti bertanya-tanya dalam hati setelah itu apa yang kemungkinan akan ditimbulkan oleh celaka yang ketiga. Tetapi tunggu! Celaka yang kedua belum berakhir​—tidak sebelum kita sampai pada pokok yang dicatat di Wahyu 11:14. Sebelum itu, Yohanes harus menyaksikan perubahan peristiwa yang di dalamnya ia sendiri ambil bagian secara aktif. Ini dimulai dengan suatu pemandangan yang dahsyat:

      2 ”Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.”—Wahyu 10:1.

      3. (a) Siapakah ’malaikat yang kuat’ itu? (b) Apa arti pelangi di atas kepalanya?

      3 Siapakah ’malaikat yang kuat’ ini? Ini jelas adalah Yesus Kristus yang telah dimuliakan dalam peranan yang lain. Ia berselubungkan awan atau tidak kelihatan, yang mengingatkan kita kepada kata-kata Yohanes sebelumnya mengenai Yesus: ”Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia.” (Wahyu 1:7; bandingkan Matius 17:2-5.) Pelangi di atas kepalanya mengingatkan kita kepada penglihatan Yohanes sebelumnya mengenai takhta Yehuwa, dengan ’pelangi yang bagaikan zamrud rupanya.’ (Wahyu 4:3; bandingkan Yehezkiel 1:28.) Pelangi itu menyatakan ketentraman dan kedamaian yang mengelilingi takhta Allah. Dengan cara yang sama, pelangi di atas kepala malaikat itu menyatakan bahwa ia adalah utusan perdamaian istimewa, ”Raja Damai” dari Yehuwa yang telah dinubuatkan.—Yesaya 9:5, 6.

      4. Apa yang diartikan oleh kenyataan bahwa (a) wajah malaikat yang kuat itu ”seperti matahari”? (b) kakinya ”bagaikan tiang api”?

      4 Wajah malaikat yang kuat itu ”sama seperti matahari.” Sebelumnya, dalam penglihatannya mengenai Yesus di bait ilahi, Yohanes melihat bahwa wajah Yesus ”bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.” (Wahyu 1:16) Yesus, sebagai ”surya kebenaran,” bersinar dengan kesembuhan pada sayapnya demi manfaat mereka yang takut akan nama Yehuwa. (Maleakhi 4:2) Bukan hanya wajah tetapi juga kaki dari malaikat ini berkilauan ”bagaikan tiang api.” Sikapnya yang gagah adalah seperti Pribadi yang kepadanya Yehuwa telah memberikan ”segala kuasa . . . di sorga dan di bumi.”—Matius 28:18; Wahyu 1:14, 15.

      5. Apa yang Yohanes lihat dalam tangan malaikat yang kuat itu?

      5 Yohanes melihat selanjutnya: ”Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi.” (Wahyu 10:2) Sebuah gulungan lain? Ya, tetapi kali ini tidak dimeteraikan. Bersama Yohanes, kita dapat berharap untuk segera melihat penyingkapan lebih lanjut yang menggetarkan. Tetapi, mula-mula kita diberi latar belakang untuk apa yang akan menyusul.

      6. (a) Mengapa cocok bahwa kaki Yesus ada di atas bumi dan laut? (b) Bilamana Mazmur 8:6-9 digenapi sepenuhnya?

      6 Mari kita kembali kepada gambaran tentang Yesus. Kakinya yang bernyala-nyala ada di atas bumi dan laut, yang atasnya ia sekarang menjalankan wewenang penuh. Halnya tepat seperti dinyatakan nubuat dalam mazmur: ”Engkau [Yehuwa] telah menjadikan dia [Yesus] kurang sedikit dari pada segala malaekat dan Engkau memahkotai dia dengan kemuliaan dan dengan hormat, dan Engkau menjadikan dia pemerintah atas segala perbuatan tanganMu, dan Engkau telah menaklukkan semesta sekalian di bawah kakinya; kambing domba dan lembu, sekaliannya itu dan lagi segala margasatwapun, baik segala unggas yang di udara baik segala ikan yang di dalam laut dan segala yang bergerak pada jalan-jalan lautan besar.” (Mazmur 8:6-9, Klinkert; lihat juga Ibrani 2:5-9.) Mazmur ini digenapi sepenuhnya pada tahun 1914, ketika Yesus dinobatkan sebagai Raja dari Kerajaan Allah dan jaman akhir mulai. Jadi, apa yang Yohanes lihat dalam penglihatan di sini berlaku sejak tahun itu.—Mazmur 110:1-6; Kisah 2:34-36; Daniel 12:4.

      Ketujuh Guruh

      7. Cara bagaimana malaikat yang kuat itu berseru, dan apa arti seruannya?

      7 Renungan Yohanes tentang malaikat yang kuat ini disela oleh malaikat itu sendiri: ”Dan ia [malaikat itu] berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.” (Wahyu 10:3) Seruan yang demikian kuat akan menarik perhatian Yohanes, yang meneguhkan bahwa Yesus benar-benar ”singa dari suku Yehuda.” (Wahyu 5:5) Yohanes juga akan mengetahui bahwa Yehuwa, juga, kadang-kadang dikatakan ”mengaum.” Secara nubuat Yehuwa mengaum mengumumkan dikumpulkannya kembali Israel rohani dan akan datangnya ”hari [Yehuwa]” yang menghancurkan. (Hosea 11:10; Yoel 3:14, 16; Amos 1:2; 3:7, 8) Maka jelas, seruan bagaikan auman singa dari malaikat yang kuat ini memperingatkan akan terjadinya peristiwa-peristiwa besar yang serupa untuk laut dan bumi. Ia menyuruh ketujuh guruh berbicara.

      8. Apa gerangan ’suara dari ketujuh guruh itu’?

      8 Sebelumnya Yohanes telah mendengar suara guruh keluar dari takhta Yehuwa sendiri. (Wahyu 4:5) Pada jaman Daud dulu, guruh aksara kadang-kadang dikatakan sebagai ”suara [Yehuwa].” (Mazmur 29:3) Ketika Yehuwa dengan suara keras mengumumkan maksud-tujuanNya untuk memuliakan namaNya sendiri pada masa pelayanan Yesus di bumi, bagi banyak orang ini kedengaran bagaikan guruh. (Yohanes 12:28, 29) Karena itu, masuk akal untuk menyimpulkan bahwa ’suara ketujuh guruh itu’ adalah pernyataan Yehuwa sendiri tentang maksud-tujuanNya. Kenyataan bahwa ada ”tujuh” guruh menunjukkan lengkapnya apa yang Yohanes dengar.

      9. Apa yang diperintahkan oleh suatu suara dari surga?

      9 Tetapi dengar! Suatu suara lain terdengar. Ia menyerukan perintah yang pasti kedengarannya aneh bagi Yohanes: ”Dan sesudah ketujuh guruh itu selesai berbicara, aku mau menuliskannya, tetapi aku mendengar suatu suara dari sorga berkata: ’Meteraikanlah apa yang dikatakan oleh ketujuh guruh itu dan janganlah engkau menuliskannya!’” (Wahyu 10:4) Yohanes pasti ingin sekali mendengar dan mencatat berita-berita yang menggemuruh itu, sama seperti golongan Yohanes dewasa ini dengan penuh semangat menanti Yehuwa yang akan menyingkapkan maksud-tujuan ilahiNya untuk diterbitkan. Penyingkapan sedemikian hanya keluar pada waktu yang telah ditentukan Yehuwa.—Lukas 12:42; lihat juga Daniel 12:8, 9.

      Genapnya Rahasia Suci

      10. Demi siapa malaikat yang kuat itu sekarang bersumpah, dan untuk pernyataan apa?

      10 Sementara itu, Yehuwa mempunyai tugas lain untuk Yohanes. Setelah ketujuh guruh diperdengarkan, malaikat yang kuat itu berbicara lagi: ”Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit, dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: ’Tidak akan ada penundaan lagi!’” (Wahyu 10:5, 6) Demi siapakah malaikat yang kuat itu bersumpah? Yesus yang telah dimuliakan bersumpah, bukan demi dirinya sendiri, tetapi demi Penguasa tertinggi dari semuanya, Yehuwa, Pencipta yang tidak berkematian dari langit dan bumi. (Yesaya 45:12, 18) Dengan sumpah ini, sang malaikat meyakinkan Yohanes bahwa tidak akan ada penundaan lebih lanjut di pihak Allah.

      11, 12. (a) Apa yang dimaksud dengan ”tidak akan ada penundaan lagi”? (b) Apa yang digenapi?

      11 Kata Yunani yang di sini diterjemahkan ”penundaan” ialah khroʹnos, yang secara aksara berarti ”waktu.” Jadi ada yang merasa bahwa pernyataan malaikat ini seharusnya diterjemahkan: ”Tidak akan ada waktu lagi,” seolah-olah waktu seperti yang kita ketahui akan berakhir. Tetapi kata khroʹnos di sini digunakan tanpa kata sandang tertentu. Jadi, kata ini tidak memaksudkan waktu pada umumnya melainkan, sebaliknya, ”suatu waktu” atau ”suatu jangka waktu.” Dengan kata lain, tidak akan ada satu jangka waktu (atau, penundaan) lebih lanjut dari Yehuwa. Sebuah kata Yunani yang berasal dari khroʹnos digunakan juga di Ibrani 10:37, ketika Paulus, yang mengutip Habakuk 2:3, 4, menulis bahwa ’Ia yang akan datang tidak akan menangguhkan kedatanganNya.’

      12 ”Tidak akan ada penundaan lagi”—betapa menarik kata-kata tersebut bagi golongan Yohanes yang sudah semakin tua dewasa ini! Dalam hal apa tidak akan ada penundaan lagi? Yohanes memberitahu kita: ”Tetapi pada masa suara malaekat yang ketujuh itu, apabila ia hendak meniup sangkakalanya, baharulah rahasia [suci, ”NW”] Allah [benar-benar, ”NW”] genap, menurut seperti kabar kesukaan yang diberitakan kepada segala hambaNya, yaitu nabi-nabi.” (Wahyu 10:7, ”Bode”) Waktu Yehuwa kini tiba untuk membawa rahasia suciNya kepada klimaksnya yang bahagia, dengan sukses yang gemilang!

      13. Apa gerangan rahasia suci Allah itu?

      13 Apa gerangan rahasia suci ini? Ini menyangkut benih yang mula-mula dijanjikan di Eden, yang ternyata terutama adalah Yesus Kristus. (Kejadian 3:15, Klinkert; 1 Timotius 3:16) Ini juga ada hubungannya dengan identitas dari perempuan yang darinya benih itu berasal. (Yesaya 54:1; Galatia 4:26, Bode; 4:27, 28) Selanjutnya, ia menyertakan anggota-anggota kedua dari golongan benih dan Kerajaan tempat benih itu memerintah. (Lukas 8:10; Efesus 3:3-9; Kolose 1:26, 27; 2:2; Wahyu 1:5, 6) Kabar baik tentang Kerajaan surgawi yang unik ini harus dikabarkan di seluruh bumi selama jaman akhir.—Matius 24:14.

      14. Mengapa celaka yang ketiga dihubungkan dengan Kerajaan Allah?

      14 Tentu, ini adalah berita yang paling baik. Namun, di Wahyu 11:14, 15, celaka yang ketiga dihubungkan dengan Kerajaan. Mengapa? Karena bagi mereka dari umat manusia yang lebih menyukai sistem Setan, diserukannya kabar baik bahwa rahasia suci Allah telah mencapai tujuan—yaitu, Kerajaan Mesias Allah sudah berdiri—merupakan kabar buruk. (Bandingkan 2 Korintus 2:16.) Ini berarti bahwa penyelenggaraan dunia yang sangat mereka sukai segera akan dihancurkan. Suara ketujuh guruh, yang berisi peringatan-peringatan tanda bahaya yang begitu tidak menyenangkan, menjadi lebih jelas dan lebih keras dengan mendekatnya hari pembalasan Yehuwa yang besar.—Zefanya 1:14-18.

      Gulungan Kitab yang Terbuka

      15. Apa yang diberitahukan kepada Yohanes oleh suara dari surga dan oleh malaikat yang kuat itu, dan apa dampaknya atas Yohanes?

      15 Sementara Yohanes menanti sangkakala ketujuh ini ditiup dan rahasia suci Allah digenapi, ia diberi tugas selanjutnya: ”Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: ’Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu.’ Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: ’Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu.’ Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya. Maka ia berkata kepadaku: ’Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja.’”—Wahyu 10:8-11.

      16. (a) Bagaimana nabi Yehezkiel mempunyai pengalaman yang sama dengan Yohanes? (b) Mengapa gulungan kitab kecil itu manis rasanya bagi Yohanes tetapi, mengapa pahit untuk dicernakan?

      16 Pengalaman Yohanes agak serupa dengan pengalaman nabi Yehezkiel selama pembuangannya di negeri Babel. Ia juga diperintahkan untuk makan sebuah gulungan yang terasa manis dalam mulutnya. Tetapi pada waktu ini mengisi perutnya, hal itu membuatnya bertanggung jawab untuk menubuatkan hal-hal buruk bagi rumah Israel yang memberontak. (Yehezkiel 2:8–3:15) Gulungan kitab terbuka yang diberikan oleh Yesus Kristus yang dimuliakan kepada Yohanes juga merupakan berita ilahi. Yohanes harus memberitakan perihal ”banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja.” Makan dari gulungan ini manis baginya karena ini berasal dari sumber ilahi. (Bandingkan Mazmur 119:103; Yeremia 15:15, 16.) Tetapi ia merasa hal itu pahit untuk dicernakan karena—seperti telah terjadi sebelumnya dengan Yehezkiel—hal itu menubuatkan perkara-perkara yang tidak menyenangkan bagi manusia yang memberontak.—Mazmur 145:20.

      17. (a) Siapakah pribadi-pribadi yang memerintahkan Yohanes untuk bernubuat ”lagi” dan apa artinya ini? (b) Bilamana penglihatan dramatis yang dilihat Yohanes akan digenapi?

      17 Pribadi-pribadi yang menyuruh Yohanes bernubuat lagi pasti adalah Allah Yehuwa dan Yesus Kristus. Yohanes, meskipun diasingkan di Pulau Patmos, sudah menubuatkan mengenai banyak bangsa, kaum, bahasa, dan raja melalui keterangan yang sudah dicatat sejauh ini dalam buku Wahyu. Kata ”lagi” berarti bahwa ia harus menulis dan menerbitkan sisa dari keterangan yang dicatat dalam buku Wahyu. Tetapi ingat, Yohanes di sini benar-benar ambil bagian dalam penglihatan nubuat itu. Apa yang ia catat, sebenarnya, adalah nubuat yang akan digenapi setelah 1914, manakala malaikat yang kuat itu mengambil kedudukannya menguasai bumi dan laut. Maka, apa yang diartikan oleh gambaran dramatis ini bagi golongan Yohanes jaman sekarang?

      Gulungan Kitab Kecil Dewasa Ini

      18. Pada awal hari Tuhan, minat apa yang diperlihatkan golongan Yohanes dalam buku Wahyu?

      18 Apa yang Yohanes lihat secara luar biasa menubuatkan pengalaman golongan Yohanes pada awal hari Tuhan. Pengertian mereka mengenai maksud-tujuan Yehuwa, termasuk pengertian mengenai ketujuh guruh, pada waktu itu belum lengkap. Meskipun demikian, mereka menaruh minat yang besar kepada buku Wahyu, dan Charles Taze Russell memberi komentar mengenai banyak bagian daripadanya ketika ia masih hidup. Setelah kematiannya pada tahun 1916, banyak dari tulisannya dikumpulkan dan diterbitkan dalam sebuah buku berjudul The Finished Mystery (Rahasia yang Tergenap). Tetapi, seraya waktu berlalu buku ini ternyata tidak memuaskan sebagai penjelasan dari buku Wahyu. Kaum sisa dari saudara-saudara Kristus harus menunggu sedikit waktu lagi, sampai penglihatan-penglihatan mulai digenapi, untuk mendapatkan pengertian yang tepat tentang catatan yang terilham itu.

      19. (a) Bagaimana golongan Yohanes digunakan oleh Allah Yehuwa bahkan sebelum suara ketujuh guruh diterbitkan secara lengkap? (b) Bilamana golongan Yohanes diberi gulungan kitab kecil yang terbuka, dan apa artinya ini bagi mereka?

      19 Tetapi, seperti Yohanes, mereka digunakan oleh Yehuwa bahkan sebelum suara ketujuh guruh diterbitkan secara lengkap. Mereka telah mengabar dengan rajin selama 40 tahun sebelum 1914, dan mereka telah berjuang untuk tetap aktif selama perang dunia pertama. Mereka terbukti sebagai orang yang, ketika tuannya itu datang, didapati memberikan orang-orangnya makanan pada waktunya. (Matius 24:45-47) Jadi, pada tahun 1919 mereka adalah pribadi-pribadi yang diberi gulungan kitab kecil yang terbuka—yaitu, sebuah berita terbuka untuk dikabarkan kepada umat manusia. Seperti Yehezkiel mereka mempunyai berita untuk suatu organisasi yang tidak setia—Susunan Kristen—yang mengaku melayani Allah tetapi, sebenarnya, tidak. Seperti Yohanes mereka harus memberitakan lebih banyak lagi perihal ”banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja.”

      20. Apa yang digambarkan dengan Yohanes memakan gulungan itu?

      20 Yohanes makan gulungan itu menggambarkan bahwa saudara-saudara Yesus menerima penugasan ini. Hal tersebut menjadi bagian dari mereka sampai pada taraf mereka sekarang dikenali dengan bagian dari Firman Allah yang terilham ini, dengan mendapat penyegaran daripadanya. Tetapi apa yang harus mereka kabarkan berisi pernyataan penghukuman Yehuwa yang tidak enak bagi banyak dari umat manusia. Sesungguhnya, itu termasuk tulah-tulah yang dinubuatkan dalam Wahyu pasal 8. Tetapi, ini manis bagi orang-orang Kristen yang tulus tersebut karena mereka mengetahui tentang penghukuman itu dan menyadari bahwa mereka sekali lagi digunakan oleh Yehuwa dalam memberitakannya.—Mazmur 19:10, 11.

      21. (a) Bagaimana berita dari gulungan kitab kecil menjadi manis juga bagi kumpulan besar? (b) Mengapa kabar baik itu merupakan kabar buruk bagi para penentang?

      21 Pada waktunya, berita dari gulungan ini juga menjadi manis bagi ”kumpulan besar . . . dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa” yang didapati mengeluh karena perkara-perkara menjijikkan yang mereka lihat sedang dilakukan dalam Susunan Kristen. (Wahyu 7:9; Yehezkiel 9:4) Mereka juga, dengan penuh semangat memberitakan kabar baik, menggunakan kata-kata yang manis, lemah lembut untuk menggambarkan persediaan Yehuwa yang menakjubkan bagi orang-orang Kristen yang seperti domba. (Mazmur 37:11, 29; Kolose 4:6) Tetapi bagi para penentang ini adalah kabar buruk. Mengapa? Ini berarti bahwa sistem yang mereka percayai—dan yang mungkin telah memberikan kepuasan sementara bagi mereka—harus berlalu. Bagi mereka, kabar baik itu menyatakan kebinasaan.—Filipi 1:27, 28; bandingkan Ulangan 28:15; 2 Korintus 2:15, 16.

  • Menghidupkan Kembali Kedua Saksi
    Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!
    • Pasal 25

      Menghidupkan Kembali Kedua Saksi

      1. Apa yang diperintahkan oleh malaikat yang kuat itu kepada Yohanes?

      SEBELUM celaka kedua akhirnya berlalu, malaikat yang kuat itu memanggil Yohanes untuk ambil bagian dalam suatu pertunjukan nubuat lain, yang ini ada hubungannya dengan bait. (Wahyu 9:12; 10:1) Inilah apa yang Yohanes laporkan: ”Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: ’Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.’”​—Wahyu 11:1.

      Bait Suci

      2. (a) Bait Suci apa yang akan tetap berdiri sampai jaman kita? (b) Siapakah Imam Besar dari bait suci, dan apa gerangan ruang Maha Kudusnya?

      2 Bait yang disebutkan di sini tidak mungkin suatu bait aksara di Yerusalem, karena bait yang terakhir telah dihancurkan oleh orang Roma pada tahun 70 M. Tetapi, rasul Paulus, memperlihatkan bahwa bahkan sebelum kehancuran itu, telah muncul sebuah bait suci lain yang akan tetap berdiri sampai jaman kita. Ini adalah bait rohani yang agung yang menggenapi gambaran-gambaran nubuat yang terkandung dalam kemah suci dan belakangan dalam bait-bait yang dibangun di Yerusalem. Bait tersebut adalah ”kemah sejati, yang didirikan oleh [Yehuwa, NW] dan bukan oleh manusia,” dan Imam Besarnya ialah Yesus, yang Paulus gambarkan sudah ”duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga.” Ruang Maha Kudusnya ialah tempat hadirat Yehuwa sendiri di surga.—Ibrani 8:1, 2; 9:11, 24.

      3. Di kemah suci, apa yang digambarkan oleh (a) tabir yang memisahkan ruang Maha Kudus dari ruang Kudus? (b) korban-korban binatang? (c) mezbah korban?

      3 Rasul Paulus menjelaskan bahwa tirai atau tabir dari kemah suci, yang memisahkan ruang Maha Kudus dari ruang Kudus, menggambarkan tubuh Yesus. Ketika Yesus mengorbankan kehidupannya, tabir itu terbelah dua, menunjukkan bahwa tubuh Yesus tidak lagi menjadi penghalang baginya untuk menghadap hadirat Yehuwa di surga. Atas dasar korban Yesus, imam-imam bawahannya yang terurap yang mati setia, pada waktunya, juga akan masuk ke surga. (Matius 27:50, 51; Ibrani 9:3; 10:19, 20) Paulus menegaskan juga, bahwa korban-korban binatang yang terus dipersembahkan di kemah suci menunjuk ke depan kepada satu korban dari Yesus berupa kehidupan manusianya yang sempurna. Mezbah korban di pelataran menggambarkan persediaan Yehuwa, menurut kehendakNya, untuk menerima korban Yesus demi kepentingan ”banyak orang”—dari kaum terurap dan, belakangan, dari domba-domba lain—yang akan ”sungguh-sungguh menantikan dia untuk mendapat keselamatan mereka.”—Ibrani 9:28, NW; 10:9, 10; Yohanes 10:16.

      4. Apa yang dilambangkan oleh (a) Tempat Kudus? (b) pelataran dalam?

      4 Dari keterangan yang diilhami ilahi ini, kita dapat menyimpulkan bahwa Tempat Kudus dalam kemah suci melambangkan keadaan suci yang dinikmati mula-mula oleh Kristus dan kemudian oleh para anggota yang terurap dari imamat yang rajani dari ke-144.000 pada waktu mereka masih ada di bumi, sebelum masuk melewati ”tabir.” (Ibrani 6:19, 20; 1 Petrus 2:9) Hal itu dengan tepat menggambarkan bahwa mereka sudah diangkat menjadi anak rohani Allah, sama seperti Allah mengakui Yesus sebagai anakNya setelah Yesus dibaptis di Sungai Yordan pada tahun 29 M. (Lukas 3:22; Roma 8:15) Dan bagaimana dengan pelataran dalam, satu-satunya bagian dari kemah suci yang kelihatan pada orang Israel yang bukan imam dan tempat korban-korban dipersembahkan? Ini menggambarkan kedudukan yang sempurna dari manusia Yesus yang membuatnya memenuhi syarat untuk mempersembahkan kehidupannya bagi umat manusia. Ini juga menggambarkan keadaan yang benar sebagai orang suci, yang diberikan atas dasar korban Yesus, yang dinikmati para pengikutnya yang terurap selama berada di bumi.a​—Roma 1:7; 5:1.

      Mengukur Bait Suci

      5. Dalam nubuat-nubuat Alkitab Ibrani, apa yang dimaksud dengan (a) diukurnya Yerusalem? (b) diukurnya bait dalam penglihatan Yehezkiel?

      5 Yohanes diperintahkan untuk ’mengukur Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.’ Apa yang dimaksud dengan ini? Dalam nubuat-nubuat Alkitab Ibrani, tindakan mengukur merupakan jaminan bahwa keadilan akan dijalankan atas dasar standar-standar Yehuwa yang sempurna. Pada jaman Raja Manasye yang jahat, diukurnya Yerusalem secara nubuat menyatakan penghukuman kebinasaan yang tidak dapat diubah atas kota itu. (2 Raja 21:13; Ratapan 2:8) Tetapi, belakangan, ketika Yeremia melihat Yerusalem sedang diukur, ini meneguhkan bahwa kota itu akan dibangun kembali. (Yeremia 31:39; lihat juga Zakharia 2:2-8.) Demikian pula, diukurnya bait secara meluas dan terinci, dalam penglihatan yang disaksikan oleh Yehezkiel, merupakan jaminan bagi orang Yahudi yang sedang dalam pembuangan di Babel bahwa ibadat sejati akan dipulihkan kembali di tanah air mereka. Ini juga untuk mengingatkan bahwa, akibat kesalahan mereka, sejak itu Israel harus hidup mematuhi standar-standar Allah yang kudus.—Yehezkiel 40:3, 4; 43:10.

      6. Diperintahkannya Yohanes untuk mengukur bait suci beserta imam-imam yang sedang beribadat di dalamnya merupakan tanda dari apa? Jelaskan.

      6 Maka, ketika Yohanes diperintahkan untuk mengukur Bait Suci beserta imam-imam yang beribadat di dalamnya, ini adalah tanda bahwa tidak sesuatu pun dapat mencegah penggenapan maksud-tujuan Yehuwa berkenaan penyelenggaraan bait dan mereka yang termasuk di dalamnya, dan bahwa maksud-tujuan tersebut sudah mendekati klimaksnya. Sekarang setelah segala sesuatu diletakkan di bawah kaki malaikat yang kuat dari Yehuwa, waktunya tiba manakala ”gunung tempat rumah [Yehuwa]” akan ”berdiri tegak di hulu gunung-gunung.” (Yesaya 2:2-4) Ibadat Yehuwa yang murni harus ditinggikan, setelah kemurtadan Susunan Kristen selama berabad-abad. Ini juga waktu bagi saudara-saudara Yesus yang setia yang telah mati untuk dibangkitkan ke dalam ”yang maha kudus.” (Daniel 9:24; 1 Tesalonika 4:14-16; Wahyu 6:11; 14:4) Dan orang-orang terakhir yang dimeteraikan di bumi dari ”hamba-hamba Allah kami” harus diukur atau dinilai menurut standar-standar ilahi agar memenuhi syarat untuk dapat mengambil tempat mereka yang tetap dalam penyelenggaraan bait sebagai anak Allah yang dilahirkan dengan roh. Golongan Yohanes dewasa ini sadar sepenuhnya akan standar-standar suci tersebut dan bertekad untuk hidup menurut ’ukuran’ itu.—Wahyu 7:1-3; Matius 13:41, 42; Efesus 1:13, 14; bandingkan Roma 11:20.

      Diinjak-injaknya Pelataran

      7. (a) Mengapa Yohanes diperintahkan untuk tidak mengukur pelataran? (b) Bilamana kota suci diinjak-injak selama 42 bulan? (c) Bagaimana kaum pendeta Susunan Kristen gagal untuk menjunjung tinggi standar-standar Yehuwa yang benar selama 42 bulan itu?

      7 Mengapa Yohanes dilarang untuk mengukur pelataran? Ia memberitahu kita dengan kata-kata ini: ”Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya.” (Wahyu 11:2) Telah kita perhatikan bahwa pelataran bagian dalam menggambarkan kedudukan yang benar dari orang Kristen yang dilahirkan dengan roh selama berada di bumi. Seperti akan kita lihat, yang dimaksudkan di sini ialah 42 bulan aksara yang berlangsung dari bulan Desember 1914 sampai bulan Juni 1918, ketika semua orang yang mengaku Kristen diuji dengan hebat. Apakah mereka akan menjunjung tinggi standar-standar Yehuwa yang benar selama tahun-tahun peperangan itu? Kebanyakan tidak berbuat demikian. Secara kelompok, kaum pendeta Susunan Kristen mendahulukan nasionalisme di atas ketaatan kepada hukum ilahi. Di kedua belah pihak yang berperang, yang terutama berlangsung di negeri-negeri Susunan Kristen, kaum pendeta mengkhotbahi para pemuda agar terjun ke medan peperangan. Jutaan tewas terbunuh. Menjelang waktu ketika penghakiman dimulai dengan rumah Allah pada tahun 1918, Amerika Serikat juga ikut serta dalam pertumpahan darah itu, dan kaum pendeta dari seluruh Susunan Kristen membuat hutang darah yang masih menuntut diadakannya pembalasan ilahi. (1 Petrus 4:17) Mereka dibuang secara kekal, tidak dapat pulih kembali.—Yesaya 59:1-3, 7, 8; Yeremia 19:3, 4.

      8. Selama Perang Dunia I, apa yang disadari oleh banyak dari Siswa-Siswa Alkitab, namun apa yang tidak sepenuhnya mereka mengerti?

      8 Namun bagaimana dengan kelompok kecil Siswa-Siswa Alkitab? Apakah mereka segera akan diukur pada tahun 1914 melalui ketaatan mereka kepada standar-standar ilahi? Tidak. Seperti orang-orang yang mengaku Kristen dari Susunan Kristen, mereka juga harus diuji. Mereka ’dikecualikan, diberikan kepada bangsa-bangsa’ untuk diuji dan ditindas dengan hebat. Banyak dari mereka tahu bahwa membunuh sesama dilarang, tetapi ketika itu mereka tidak sepenuhnya memahami kenetralan Kristen. (Mikha 4:3; Yohanes 17:14, 16; 1 Yohanes 3:15) Di bawah tekanan bangsa-bangsa, ada yang berkompromi.

      9. Apa gerangan kota suci yang diinjak-injak oleh bangsa-bangsa, dan di bumi, siapa yang menggambarkan kota ini?

      9 Namun, bagaimana kota suci diinjak-injak oleh bangsa-bangsa? Jelas, ini tidak memaksudkan Yerusalem yang dihancurkan lebih dari 25 tahun sebelum buku Wahyu ditulis. Sebaliknya, kota suci adalah Yerusalem Baru, yang digambarkan belakangan dalam buku Wahyu, yang sekarang di bumi dilambangkan oleh orang Kristen terurap yang masih ada di pelataran bagian dalam dari bait. Kelak, mereka juga akan menjadi bagian kota suci. Jadi menginjak-injak mereka sama dengan menginjak-injak kota itu sendiri.—Wahyu 21:2, 9-21.

      Kedua Saksi

      10. Apa yang harus dilakukan saksi-saksi yang setia dari Yehuwa selama diinjak-injak?

      10 Bahkan meskipun diinjak-injak, orang-orang yang loyal ini tidak berhenti menjadi saksi Yehuwa yang setia. Maka nubuat itu selanjutnya berbunyi: ”Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksiKu, supaya mereka bernubuat sambil berkabung [”berkainkan kain guni,” Bode], seribu dua ratus enam puluh hari lamanya. Mereka adalah [”dilambangkan oleh,” NW] kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.”—Wahyu 11:3, 4.

      11. Apa artinya bernubuat ”berkainkan kain guni” bagi orang Kristen terurap yang setia?

      11 Orang Kristen terurap yang setia ini membutuhkan sifat ketekunan, karena mereka harus bernubuat ”berkainkan kain guni.” Apa artinya ini? Pada jaman Alkitab kain guni sering melambangkan perkabungan. Mengenakan pakaian itu merupakan tanda bahwa orang tersebut dalam keadaan yang sangat sedih atau berduka. (Kejadian 37:34; Ayub 16:15, 16; Yehezkiel 27:31) Kain guni dihubungkan dengan berita-berita yang sangat menyedihkan berupa kehancuran atau kesedihan yang harus diberitakan oleh nabi-nabi Allah. (Yesaya 3:8, 24-26; Yeremia 48:37; 49:3) Mengenakan kain guni dapat menyatakan kerendahan hati atau pertobatan karena mendapat peringatan ilahi. (Yunus 3:5) Kain guni yang dikenakan oleh dua saksi itu tampaknya menyatakan ketekunan mereka yang disertai kerendahan hati dalam mengumumkan penghukuman Yehuwa. Mereka adalah saksi-saksi yang memberitakan hari pembalasanNya yang juga akan mendatangkan perkabungan bagi bangsa-bangsa.—Ulangan 32:41-43.

      12. Mengapa jangka waktu selama kota suci akan diinjak-injak tampaknya bersifat aksara?

      12 Golongan Yohanes harus mengabarkan berita ini untuk suatu waktu yang telah dinyatakan dengan pasti: 1.260 hari, atau 42 bulan, jangka waktu yang sama dengan diinjak-injaknya kota suci. Rupanya jangka waktu ini aksara, karena ini dinyatakan dengan dua cara yang berbeda, pertama dalam bulan dan kemudian dalam hari. Selain itu, pada awal hari Tuhan, ada suatu jangka waktu yang ditandai yaitu tiga setengah tahun manakala pengalaman buruk dari umat Allah cocok dengan peristiwa-peristiwa yang dinubuatkan di sini—mulai bulan Desember 1914 dan berlanjut sampai bulan Juni 1918. (Wahyu 1:10) Mereka mengumumkan berita ”kain guni” perihal penghukuman Yehuwa atas Susunan Kristen dan dunia.

      13. (a) Apa yang dinyatakan oleh fakta bahwa orang Kristen terurap dilambangkan oleh dua saksi? (b) Nubuat apa dari Zakharia diingatkan kembali dengan disebutnya kedua saksi sebagai ”kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian” oleh Yohanes?

      13 Kenyataan bahwa mereka dilambangkan oleh dua saksi meneguhkan kepada kita bahwa berita mereka saksama dan mempunyai dasar yang kuat. (Bandingkan Ulangan 17:6; Yohanes 8:17, 18.) Yohanes menyebut mereka ”kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian,” dan mengatakan bahwa mereka ”berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.” Ini jelas menunjuk kepada nubuat Zakharia, yang melihat sebuah kandil atau kaki dian dengan tujuh cabang dan dua pohon zaitun. Pohon zaitun dikatakan menggambarkan ”kedua orang yang diurapi,” yaitu Gubernur Zerubabel dan Imam Besar Yosua, ”yang berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi.”—Zakharia 4:1-3, 14.

      14. Apa yang ditunjukkan oleh penglihatan Zakharia mengenai dua pohon zaitun dan kaki dian? (b) Apa yang dialami oleh orang Kristen terurap selama perang dunia pertama?

      14 Zakharia hidup pada suatu jaman pembangunan kembali, dan penglihatannya tentang dua pohon zaitun itu berarti bahwa Zerubabel dan Yosua akan diberkati dengan roh Yehuwa untuk menguatkan rakyat demi pekerjaan tersebut. Penglihatan tentang kaki dian mengingatkan Zakharia untuk tidak ”memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil” karena maksud-tujuan Yehuwa akan dilaksanakan—”’bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan rohKu,’ firman [Yehuwa] semesta alam.” (Zakharia 4:6, 10; 8:9) Kelompok kecil orang Kristen yang dengan tekun membawa terang kebenaran kepada umat manusia selama perang dunia pertama juga akan digunakan dalam pekerjaan pembangunan kembali. Mereka juga akan menjadi sumber anjuran dan, meskipun hanya berjumlah sedikit, mereka akan belajar untuk bersandar kepada kekuatan Yehuwa, tidak memandang hina hari dari permulaan yang kecil.

      15. (a) Kenyataan bahwa orang Kristen terurap digambarkan sebagai dua saksi juga mengingatkan kita kepada apa? Jelaskan. (b) Kedua saksi mendapat kuasa untuk mengadakan tanda-tanda macam apa?

      15 Kenyataan bahwa mereka digambarkan sebagai dua saksi juga mengingatkan kita kepada transfigurasi (perubahan rupa). Dalam penglihatan itu, tiga rasul Yesus melihatnya dalam kemuliaan Kerajaan, disertai oleh Musa dan Elia. Ini menubuatkan Yesus yang akan duduk di atas takhtanya yang mulia pada tahun 1914 untuk melaksanakan pekerjaan yang telah digambarkan sebelumnya oleh kedua nabi tersebut. (Matius 17:1-3) Maka dengan tepat dua saksi kini terlihat melaksanakan tanda-tanda yang mengingatkan kita kepada tanda-tanda yang diadakan oleh Musa dan Elia. Misalnya, Yohanes mengatakan tentang mereka: ”Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu. Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat.”—Wahyu 11:5, 6a.

      16. (a) Bagaimana tanda yang menyangkut api mengingatkan kita kepada masa ketika wewenang Musa ditantang di Israel? (b) Bagaimana para pendeta Susunan Kristen menantang Siswa-Siswa Alkitab dan menimbulkan kesulitan atas mereka selama perang dunia pertama, dan bagaimana mereka berjuang melawan hal ini?

      16 Ini mengingatkan kita kepada masa manakala wewenang Musa ditantang di Israel. Nabi itu mengucapkan kata-kata penghukuman yang berapi-api, dan Yehuwa membinasakan para pemberontak, menghanguskan 250 orang dari mereka dengan api aksara dari surga. (Bilangan 16:1-7, 28-35) Demikian pula, para pendeta Susunan Kristen menantang Siswa-Siswa Alkitab, dengan mengatakan bahwa mereka bukan lulusan sekolah teologia. Tetapi saksi-saksi Allah mempunyai surat kepercayaan yang lebih unggul sebagai rohaniwan: yaitu orang berhati lembut yang mengindahkan berita berdasarkan Alkitab yang mereka bawa. (2 Korintus 3:2, 3) Pada tahun 1917 Siswa-Siswa Alkitab menerbitkan The Finished Mystery (Rahasia yang Tergenap), sebuah ulasan yang penuh kuasa mengenai buku Wahyu dan buku Yehezkiel. Ini diikuti dengan disiarkannya 10.000.000 risalat empat halaman The Bible Students Monthly (Majalah Bulanan Siswa-Siswa Alkitab) dengan artikel utama yang berjudul ”Kejatuhan Babel—Mengapa Susunan Kristen Sekarang Harus Menderita—Hasil Akhirnya.” Di Amerika Serikat, kaum pendeta yang marah menggunakan masa kegilaan perang sebagai dalih untuk melarang buku itu. Di negeri-negeri lain buku itu disensor. Meskipun demikian hamba-hamba Allah terus membalas serangan dengan terbitan-terbitan risalat empat halaman yang berapi-api berjudul Kingdom News (Berita Kerajaan). Seraya hari Tuhan terus berlangsung, publikasi-publikasi lain menyingkapkan keadaan Susunan Kristen yang mati secara rohani.—Bandingkan Yeremia 5:14.

      17. (a) Peristiwa-peristiwa apa pada jaman Elia yang menyangkut masa kekeringan dan api? (b) Bagaimana api keluar dari mulut kedua saksi, dan masa kekeringan apa yang terlibat?

      17 Bagaimana dengan Elia? Pada jaman raja-raja Israel, nabi ini mengumumkan masa kekeringan sebagai pernyataan murka Yehuwa atas orang Israel yang menyembah Baal. Ini berlangsung tiga setengah tahun. (1 Raja 17:1; 18:41-45; Lukas 4:25; Yakobus 5:17) Kemudian, ketika Raja Ahazia yang tidak setia mengutus prajurit-prajurit untuk memaksa Elia menghadap raja, nabi itu menyuruh api turun dari langit untuk membakar prajurit-prajurit itu. Baru setelah seorang panglima tentara memperlihatkan hormat yang sepatutnya kepada kedudukannya sebagai nabi, Elia setuju ikut bersamanya menghadap raja. (2 Raja 1:5-16) Demikian pula, antara tahun 1914 dan 1918, kaum sisa yang terurap dengan berani menarik perhatian kepada masa kekeringan rohani dalam Susunan Kristen dan memperingatkan tentang penghakiman yang berapi-api pada ”hari [Yehuwa] yang besar dan dahsyat.”—Maleakhi 4:1, 5; Amos 8:11.

      18. (a) Wewenang apakah yang diberikan kepada kedua saksi, dan bagaimana hal ini serupa dengan wewenang yang diberikan kepada Musa? (b) Bagaimana kedua saksi menyingkapkan Susunan Kristen?

      18 Yohanes selanjutnya mengatakan tentang kedua saksi: ”Dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.” (Wahyu 11:6b) Untuk mendesak Firaun agar membiarkan Israel pergi dengan bebas, Yehuwa menggunakan Musa untuk memukul Mesir yang menindas, dengan tulah-tulah atau malapetaka, termasuk diubahnya air menjadi darah. Berabad-abad kemudian, orang Filistin musuh Israel mengingat dengan jelas tindakan Yehuwa melawan Mesir, yang menyebabkan mereka berseru: ”Siapakah yang menolong kita dari tangan Allah yang maha dahsyat ini? Inilah juga Allah, yang telah menghajar orang Mesir dengan berbagai-bagai tulah di padang gurun.” (1 Samuel 4:8; Mazmur 105:29) Musa menggambarkan Yesus, yang mempunyai wewenang untuk menyatakan penghakiman Allah atas para pemimpin agama pada jamannya. (Matius 23:13; 28:18; Kisah 3:22) Dan selama perang dunia pertama saudara-saudara Kristus, kedua saksi menyingkapkan sifat yang mematikan dari ”air” yang disajikan Susunan Kristen kepada kawanannya.

      Kedua Saksi Dibunuh

      19. Menurut kisah dalam buku Wahyu, apa yang terjadi ketika kedua saksi selesai dengan kesaksian mereka?

      19 Demikian hebat tulah atas Susunan Kristen sehingga setelah kedua saksi bernubuat selama 42 bulan dalam kain guni, Susunan Kristen menggunakan pengaruh duniawinya untuk ’membunuh’ mereka. Yohanes menulis: ”Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang [buas, ”NW”] yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka. Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan [”dipakukan pada tiang,” NW]. Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan. Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi.”—Wahyu 11:7-10.

      20. Apa gerangan ”binatang buas yang muncul dari jurang maut”?

      20 Di ayat ini untuk pertama kali binatang buas disebutkan dalam buku Wahyu, yang memuat istilah ini 37 kali. Pada waktunya nanti kita akan mempelajari mengenai hal ini dan binatang-binatang lain dengan terinci. Sekarang cukup dikatakan bahwa ”binatang buas yang muncul dari jurang maut” adalah rancangan Setan, sistem politik yang hidup.b​—Bandingkan Wahyu 13:1; Daniel 7:2, 3, 17.

      21. (a) Bagaimana golongan agama yang menentang kedua saksi menarik keuntungan dari keadaan perang? (b) Kenyataan bahwa mayat kedua saksi dibiarkan tidak dikubur menunjukkan apa? (c) Bagaimana jangka waktu tiga setengah hari harus dipandang? (Lihat catatan kaki.)

      21 Sejak tahun 1914 sampai 1918 bangsa-bangsa disibukkan dengan perang dunia pertama. Semangat nasionalistis sangat kuat, dan pada musim semi tahun 1918, golongan agama yang menentang kedua saksi menarik keuntungan dari keadaan ini. Dengan licik mereka mengatur siasat agar alat Negara memenjarakan rohaniwan-rohaniwan yang bertanggung jawab dari Lembaga Alkitab dan Risalat Menara Pengawal atas tuduhan subversi. Rekan-rekan sekerja yang setia terkejut. Kegiatan Kerajaan hampir berhenti. Pekerjaan pengabaran seolah-olah sudah mati. Pada jaman Alkitab, tidak dikubur dalam makam peringatan merupakan penghinaan yang sangat memalukan. (Mazmur 79:1-3; 1 Raja 13:21, 22) Maka, meninggalkan kedua saksi tanpa dikubur mendatangkan celaan yang besar. Dalam iklim Palestina yang panas, mayat di jalan raya benar-benar akan mulai mengeluarkan bau busuk setelah tiga setengah hari aksara.c (Bandingkan Yohanes 11:39.) Rincian dalam nubuat ini dengan demikian menunjukkan rasa malu yang harus diderita oleh kedua saksi. Orang-orang tersebut di atas yang dipenjarakan, bahkan tidak boleh dibebaskan dengan uang jaminan walaupun kasus mereka dalam proses naik banding. Mereka disingkapkan di depan umum untuk waktu yang cukup lama sehingga menjadi bau busuk bagi penduduk ”kota besar.” Namun apa gerangan ”kota besar” ini?

      22. (a) Apa gerangan kota besar itu? Jelaskan. (b) Bagaimana pers umum bergabung dengan kaum pendeta dalam bersukacita atas pembungkaman kedua saksi?

      22 Yohanes memberi kita beberapa petunjuk. Ia mengatakan bahwa Yesus dipakukan di sana. Jadi kita akan langsung berpikir tentang Yerusalem. Namun ia juga mengatakan bahwa kota besar itu disebut Sodom dan Mesir. Nah, Yerusalem aksara pernah disebut Sodom karena praktek-prakteknya yang najis. (Yesaya 1:8-10; bandingkan Yehezkiel 16:49, 53-58.) Dan Mesir, kuasa dunia pertama, kadang-kadang muncul sebagai gambaran dari sistem dunia ini. (Yesaya 19:1, 19; Yoel 3:19) Jadi, kota besar ini menggambarkan ”Yerusalem” yang telah cemar yang mengaku menyembah Allah tetapi telah menjadi najis dan penuh dosa, seperti Sodom, dan menjadi bagian dari sistem dunia yang keji, seperti Mesir. Kota itu menggambarkan Susunan Kristen, persamaan jaman modern dari Yerusalem yang tidak setia, organisasi yang anggota-anggotanya mempunyai begitu banyak alasan untuk bersukacita ketika mereka menghentikan pengabaran yang mengganggu dari dua saksi.

      Bangkit Kembali!

      23. (a) Apa yang terjadi atas kedua saksi setelah tiga setengah hari, dan apa dampaknya atas musuh-musuh mereka? (b) Bilamana Wahyu 11:11, 12 dan nubuat Yehezkiel tentang Yehuwa menghembuskan nafas kepada tulang-tulang kering dalam lembah digenapi pada jaman modern?

      23 Pers umum bergabung dengan kaum pendeta dalam mencemarkan nama umat Allah, dan sebuah surat kabar mengatakan: ”Akhir dari The Finished Mystery sudah menjadi kenyataan.” Namun, hal itu sama sekali tidak benar! Kedua saksi tidak tetap mati. Kita membaca, ”Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut. Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: ’Naiklah ke mari!’ Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.” (Wahyu 11:11, 12) Jadi, mereka mengalami hal serupa seperti yang terjadi atas tulang-tulang kering di lembah yang Yehezkiel kunjungi dalam penglihatan. Yehuwa menghembuskan nafas kepada tulang-tulang kering itu, dan tulang-tulang tersebut hidup kembali, yang menggambarkan kelahiran kembali bangsa Israel setelah ditawan selama 70 tahun di Babel. (Yehezkiel 37:1-14) Kedua nubuat ini, di Yehezkiel dan di Wahyu, mengalami penggenapan yang mencolok di jaman modern pada tahun 1919, ketika Yehuwa memulihkan saksi-saksiNya yang ”mati” kepada kehidupan yang aktif.

      24. Ketika kedua saksi hidup kembali, apa akibatnya atas golongan agama yang menindas mereka?

      24 Benar-benar suatu pukulan bagi para penganiaya! Mayat kedua saksi tiba-tiba hidup dan aktif lagi. Ini benar-benar pil pahit yang harus ditelan oleh kaum pendeta, terlebih lagi karena para rohaniwan Kristen yang mereka rencanakan untuk masukkan ke dalam penjara bebas kembali, dan belakangan dibebaskan sama sekali dari semua tuduhan. Kejutan itu pasti lebih besar lagi ketika, pada bulan September 1919, Siswa-Siswa Alkitab mengadakan kebaktian di Cedar Point, Ohio, A.S. Di sini presiden Lembaga Menara Pengawal yang baru dibebaskan, J. F. Rutherford, menggugah para hadirin kebaktian dengan khotbahnya ”Mengumumkan Kerajaan,” yang didasarkan pada Wahyu 15:2 dan Yesaya 52:7. Mereka dari golongan Yohanes mulai lagi ”bernubuat,” atau mengabar kepada umum. Mereka maju semakin kuat, tidak takut menyingkapkan kemunafikan Susunan Kristen.

      25. (a) Bilamana kedua saksi diberitahu, ”Naiklah ke mari,” dan bagaimana hal itu terjadi? (b) Pengaruh mengejutkan apa yang ditimbulkan oleh pemulihan dari kedua saksi itu atas kota besar itu?

      25 Susunan Kristen berulang kali mencoba mengulangi kemenangan yang mereka peroleh pada tahun 1918. Mereka menggunakan aksi gerombolan, siasat secara hukum, pemenjaraan, dan bahkan hukuman mati—namun semua sia-sia! Setelah tahun 1919 wilayah rohani dari kedua saksi tidak dapat mereka jangkau. Pada tahun itu Yehuwa mengatakan kepada mereka: ”Naiklah ke mari,” dan mereka telah naik kepada keadaan rohani yang ditinggikan yang dapat dilihat oleh musuh-musuh mereka tetapi tidak dapat mereka sentuh. Yohanes menggambarkan akibat yang mengejutkan dari pemulihan mereka atas kota besar itu, ”Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah yang di sorga.” (Wahyu 11:13) Dalam wilayah agama terjadi guncangan yang sangat besar. Tempat berpijak para pemimpin gereja-gereja yang mapan seolah-olah goyah pada waktu badan dari orang-orang Kristen yang telah dihidupkan kembali ini mulai bekerja. Sepersepuluh dari kota mereka, secara kiasan 7.000 orang, begitu dipengaruhi oleh hal itu sehingga mereka dikatakan seolah-olah mati.

      26. Siapa yang digambarkan oleh ”sepersepuluh bagian dari kota” dan ”tujuh ribu orang” di Wahyu 11:13? Jelaskan.

      26 Ungkapan ”sepersepuluh bagian dari kota itu” mengingatkan kita akan nubuat Yesaya mengenai Yerusalem purba bahwa sepersepuluh akan selamat melewati kebinasaan kota tersebut sebagai tunas yang kudus. (Yesaya 6:13) Demikian pula, angka 7.000 mengingatkan kita bahwa ketika Elia merasa dia saja yang tetap setia di Israel, Yehuwa memberitahu dia bahwa sebenarnya, masih ada 7.000 orang yang tidak sujud menyembah Baal. (1 Raja 19:14, 18) Pada abad pertama, rasul Paulus mengatakan bahwa 7.000 orang ini menggambarkan kaum sisa orang Yahudi yang menyambut kabar baik tentang Kristus. (Roma 11:1-5) Ayat-ayat ini membantu kita mengerti bahwa ”tujuh ribu orang” dan ”sepersepuluh bagian dari kota” dalam Wahyu 11:13 adalah mereka yang menyambut dua saksi yang telah dipulihkan dan meninggalkan kota besar yang penuh dosa itu. Mereka seolah-olah mati bagi Susunan Kristen, dan nama mereka dicabut dari daftar keanggotaan. Mereka sudah lenyap sejauh menyangkut pandangan Susunan Kristen.d

      27, 28. (a) Bagaimana ’orang-orang lain memuliakan Allah yang di sorga’? (b) Apa yang terpaksa harus diakui oleh kaum pendeta Susunan Kristen?

      27 Namun bagaimana ’orang-orang lain [dari Susunan Kristen] memuliakan Allah yang di surga’? Pasti tidak dengan meninggalkan agama mereka yang murtad dan menjadi hamba Allah. Sebaliknya, halnya seperti dijelaskan dalam Word Studies in the New Testament (Pelajaran Mengenai Kata-Kata dalam Perjanjian Baru) karangan Vincent, ketika membahas ungkapan ”memuliakan Allah yang di sorga.” Di sana dikatakan: ”Kalimat itu tidak memaksudkan bahwa mereka berbalik, atau bertobat, juga bukan ucapan syukur, tetapi pengakuan, yang adalah pengertiannya yang biasa dalam Alkitab. Bandingkan Yos. vii. 19 (Sept.). Yoh. ix. 24; Kis. xii. 23; Rm. iv. 20.” Dengan sangat kecewa, Susunan Kristen harus mengakui bahwa Allah dari Siswa-Siswa Alkitab telah memperlihatkan perbuatan besar dalam memulihkan mereka kepada kegiatan Kristen.

      28 Mungkin kaum pendeta mengakui hal ini hanya secara mental, atau dalam hati. Pasti tidak satu pun dari mereka secara terus terang dan di depan umum mengakui Allah dari kedua saksi. Tetapi nubuat Yehuwa melalui Yohanes membantu kita mengerti apa yang ada dalam hati mereka dan menyadari pukulan memalukan yang mereka alami pada tahun 1919. Sejak tahun itu dan seterusnya, pada waktu ”tujuh ribu orang” itu meninggalkan Susunan Kristen meskipun usaha yang terus-menerus di pihaknya untuk mempertahankan domba-dombanya, kaum pendeta terpaksa harus mengakui bahwa Allah golongan Yohanes lebih kuat dari allah mereka. Pada tahun-tahun kemudian mereka akan menyadari hal ini dengan lebih jelas lagi, seraya lebih banyak dari kawanan mereka pergi meninggalkan mereka, sambil mendengungkan kata-kata dari rakyat ketika Elia menang atas para penganut ilah Baal di Gunung Karmel: ”Yehuwa adalah Allah yang sejati! Yehuwa adalah Allah yang sejati!”​—1 Raja 18:39, NW.

      29. Apa yang menurut Yohanes akan segera menyusul, dan guncangan lebih lanjut apa menanti Susunan Kristen?

      29 Tetapi dengarkan! Yohanes memberitahu kita, ”Celaka yang kedua sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyusul.” (Wahyu 11:14) Jika Susunan Kristen terguncang oleh apa yang telah terjadi sejauh ini, apa yang akan ia lakukan pada waktu celaka yang ketiga diumumkan, malaikat ketujuh meniup sangkakalanya, dan rahasia suci Allah akhirnya tergenap?​—Wahyu 10:7, NW.

      [Catatan Kaki]

      a Untuk pembahasan lengkap mengenai bait rohani yang agung ini, lihat artikel ”Bait Rohani Yehuwa yang Hebat” dalam Menara Pengawal 1 Juli 1996, dan artikel ”The One True Temple at Which to Worship” dalam The Watchtower 1 Desember 1972.

      b ”Jurang maut” (bahasa Yunani, aʹbys·sos; bahasa Ibrani, tehohmʹ) secara simbolis mengartikan suatu tempat tanpa kegiatan. (Lihat Wahyu 9:2.) Namun secara harfiah dapat juga memaksudkan lautan yang luas. Kata Ibraninya sering diterjemahkan ”samudera raya.” (Mazmur 71:20; 106:9; Yunus 2:5) Maka ”binatang [buas, NW] yang muncul dari jurang maut” adalah sama dengan ’binatang [buas, NW] yang keluar dari dalam laut.’​—Wahyu 11:7; 13:1.

      c Perhatikan bahwa dalam meneliti pengalaman umat Allah pada masa tersebut, tampaknya bahwa meskipun ke-42 bulan menggambarkan tiga setengah tahun aksara, tiga setengah hari tidak menggambarkan jangka waktu 84 jam aksara. Kemungkinan besar, jangka waktu spesifik tiga setengah hari disebutkan dua kali (dalam ayat 9 dan 11) untuk menonjolkan bahwa hal itu hanya suatu waktu yang singkat dibandingkan dengan tiga setengah tahun yang sesungguhnya dari kegiatan yang mendahului.

      d Bandingkan penggunaan kata ”mati,” dan ”hidup” dalam ayat-ayat seperti misalnya Roma 6:2, 10, 11; 7:4, 6, 9; Galatia 2:19; Kolose 2:20; 3:3.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan