PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g90_No37 hlm. 7-9
  • Remaja Masa Kini—Menghadapi Tantangan Tahun 1990-an

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Remaja Masa Kini—Menghadapi Tantangan Tahun 1990-an
  • Sedarlah!—1990 (No. 37)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Sumber Bantuan Terbaik bagi Kaum Remaja
  • No. 130—Mempersembahkan Kabar Kesukaan—Kpd Kaum Muda
    Pelayanan Kerajaan Kita—1989
  • No. 130—Membantu Kaum Muda Menghindari Malapetaka
    Pelayanan Kerajaan Kita—1989
  • Kaum Remaja—Bagaimana KALIAN Dapat Bahagia?
    Kebahagiaan—Cara Memperolehnya
  • Seberapa Menarikkah Agama bagi Kaum Muda?
    Sedarlah!—1998
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1990 (No. 37)
g90_No37 hlm. 7-9

Remaja Masa Kini—Menghadapi Tantangan Tahun 1990-an

NOVEMBER 1985. Orang-orang terkemuka dari 103 negara berkumpul di kantor pusat Perserikatan Bangsa Bangsa untuk merencanakan ”strategi global dalam menghadapi problem-problem kaum muda di dunia”.—UN Chronicle.

Lima tahun telah berlalu, dan problem-problem kaum remaja tampak lebih besar daripada yang sudah-sudah. Pertentangan filsafat politik, kurangnya dana, dan prioritas yang terus berganti telah mengacaukan upaya-upaya yang dibuat dengan maksud baik oleh pemerintah-pemerintah untuk bekerja sama demi kaum muda.

Demikian juga agama telah gagal untuk menjadi kekuatan yang efektif demi kebaikan. Survai-survai Gallup baru-baru ini di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa seraya mayoritas anak-anak muda (kira-kira 90 persen) percaya akan Allah (atau suatu roh universal), hanya minoritas yang memikirkan bahwa agama sangat penting dalam kehidupan mereka. Lagi pula, agama sedikit sekali atau sama sekali tidak berbuat apa-apa untuk mengurangi kelakuan seks yang tidak senonoh.

Kemudian ada lagi yang disebut para pakar—ahli psikologi, sosiologi, penasihat, dan semacamnya—yang memberikan nasihat kepada kaum muda. Ada nasihat-nasihat yang baik dan membantu. Namun, nasihat mereka cenderung menaruh perhatian kepada hal-hal fisik: kesulitan ekonomi bagi remaja hamil, menghindari AIDS, bahaya fisik akibat penggunaan obat bius. Kalaupun pernah, jarang sekali mereka menanggapi persoalan moral mendasar yang tersangkut. Para ”pakar” biasanya merasa puas dengan hanya mengikuti kecenderungan sentimen yang sedang populer atau mengulangi slogan-slogan umum, seperti ”Seks yang aman” atau ”Katakan saja tidak!”

Bagaimana dengan orang-tua? Kebanyakan terlalu sibuk dengan urusan kehidupan. Karena merasa tidak pasti mengenai bimbingan yang patut diberikan atau merasa canggung dalam membahas hal-hal yang sensitif, banyak orang-tua cenderung menghindar jika timbul masalah yang peka. Maka, tidak mengherankan jika banyak anak muda mencari bantuan dari teman-teman yang tidak berpengalaman.

Sumber Bantuan Terbaik bagi Kaum Remaja

Jadi, bagaimana kaum remaja dapat memperoleh jawaban yang praktis bagi pertanyaan-pertanyaan yang mengganggu mereka? Pertanyaan-pertanyaan seperti: ’Haruskah saya mencoba narkotik dan alkohol?’ ’Bagaimana dengan seks sebelum pernikahan?’ ’Bagaimana saya mengetahui bahwa itu adalah cinta sejati?’ ’Apakah harapan masa depan bagi saya?’

Mungkin ada orang-orang yang merasa heran bila mendengar bahwa sumber nasihat yang terbaik bagi kaum remaja adalah Firman Allah, Alkitab. Alkitab? Ya, Alkitab memuat banyak pesan bagi kaum muda. (Lihat Amsal, pasal 1-7; Efesus 6:1-3.) Selain itu, Alkitab diilhami oleh Pencipta kita, yang mengetahui dengan tepat mengenai ”nafsu orang muda”. (2 Timotius 2:20-22; 3:16) Sebelum anda mengesampingkan gagasan bahwa buku kuno ini cocok dengan kehidupan pada tahun-tahun 1990-an, pikirkan: Apakah nasihat-nasihat yang diajukan ”para pakar” dewasa ini mungkin masih akan dibaca dan dihargai dalam waktu 50 tahun dari sekarang? Namun, Alkitab masih dianggap penting ribuan tahun setelah ditulis!

Memang masyarakat manusia telah banyak berubah sejak zaman Alkitab, tetapi sifat dasar manusia tetap sama. Hasrat kemudaan pada dasarnya masih sama. Dengan demikian Alkitab tetap berlaku. Dan kitab ini membahas langsung ke akar banyak masalah yang memprihatinkan kaum remaja dewasa ini. Pada waktu yang sama, Alkitab memberikan kepada kaum muda harapan untuk masa depan.

Karena Alkitab datang dari Pencipta kita, kita patut mengharapkan nasihatnya bisa diterapkan, praktis. Pengalaman-pengalaman sejati dari ribuan anak muda dewasa ini, yang mengikuti nasihat Alkitab, telah membuktikan bahwa memang benar demikian! Untuk membantu kaum muda, Lembaga Menara Pengawal telah menerbitkan buku yang bernama Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis. Buku tersebut mencakup spektrum yang luas mengenai masalah-masalah kaum muda, dan nasihatnya secara konsisten berdasarkan Alkitab! Tanggapan yang antusias dari para pembaca muda terhadap buku ini memberikan bukti bukan hanya mengenai kemanjuran instruksi Alkitab tetapi mengenai fakta bahwa kaum muda ingin dan memang bertumbuh dewasa dengan bimbingan Alkitab. Artikel berikut ini mengajukan beberapa pernyataan tulus yang dibuat oleh kaum remaja di seluruh dunia.

Baik anda muda ataupun tua, anda perlu mengenal Alkitab demi kebaikan anda. Saksi-Saksi Yehuwa telah membantu jutaan orang melakukan hal itu melalui penyelenggaraan pengajaran Alkitab di rumah secara cuma-cuma, dan mereka sangat senang membantu anda. Dengan mengenal dan menerapkan nasihat Alkitab, kaum remaja belajar bukan hanya mengenai jalan keluar yang praktis bagi problem-problem dewasa ini tetapi juga cara untuk mendapat perkenan Allah, yang mengundang orang-orang muda untuk melayani Dia.—Pengkhotbah 12:1.

[Kotak di hlm. 8]

Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis

Ini adalah contoh nasihat Alkitab yang diberikan buku ini untuk beberapa masalah masa kini.

Epidemi AIDS, ”Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.”—1 Korintus 6:18; bandingkan Amsal 5:3-20.

Penyalahgunaan Alkohol, ”Janganlah engkau ada di antara peminum anggur dan pelahap daging. Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin, dan kantuk membuat orang berpakaian compang-camping. Tetapi kemudian memagut seperti ular, dan menyemburkan bisa seperti beludak.”—Amsal 23:20, 21, 32.

Pekerjaan, ”Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.”—Amsal 22:29.

”Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan [”Yehuwa”, ”NW”] dan bukan untuk manusia.”—Kolose 3:23.

Rasa Takut akan Pemusnahan oleh Nuklir, ”Sebab beginilah firman [Yehuwa], yang menciptakan langit,—Dialah Allah—yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya,—dan Ia membentuknya untuk didiami.”—Yesaya 45:18; 55:10, 11; Pengkhotbah 1:4.

Ketidaktentuan Ekonomi, ”Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga. Mereka tidak akan mendirikan sesuatu, supaya orang lain mendiaminya, dan mereka tidak akan menanam sesuatu, supaya orang lain memakan buahnya. . . . Mereka tidak akan bersusah payah dengan percuma.”—Yesaya 65:21-23.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan