Laporan Sedunia
Hendaklah Terang Bersinar
Mercu Suar Aleksandria, salah satu dari antara tujuh keajaiban dunia purba, berdiri tegak di Pulau Pharos dekat pelabuhan Aleksandria, Mesir. Selama kurang lebih 1.500 tahun, sumber terang ini membimbing para pelaut ke tempat yang aman.
Akan tetapi, sumber terang yang jauh lebih penting diidentifikasi ketika Yesus Kristus mengatakan, ”Akulah terang dunia.” (Yoh. 8:12) Dengan memancarkan terang rohani berkenaan maksud-tujuan Allah, ia mengajar orang-orang caranya hidup, caranya memperoleh kehidupan kekal, dan ajarannya tetap memberikan pengaruh kuat hingga zaman kita. Selain itu, ia menginstruksikan murid-muridnya berkenaan tanggung jawab mereka, dengan mengatakan, ”Kamu adalah terang dunia.” Apakah mereka akan menyebarkan terang rohani hanya dengan berbicara kepada orang-orang lain? Yesus menambahkan, ”Hendaklah terangmu bersinar di hadapan manusia, agar mereka melihat perbuatan-perbuatan baikmu dan memberikan kemuliaan kepada Bapakmu yang ada di surga.”—Mat. 5:14-16.
Banyak orang di dunia mengakui bahwa Saksi-Saksi Yehuwa adalah orang-orang yang taat hukum dan mengasihi keluarga, serta memiliki standar moral dan etika yang tinggi dan dengan aktif mengabarkan berita Firman Allah. Akan tetapi, ada juga orang-orang yang menentang pekerjaan kita dan pantang menyerah dalam menodai reputasi umat Yehuwa serta dalam menghalangi upaya kita untuk memancarkan terang. Mereka berbuat demikian dengan memberikan informasi yang tidak akurat, menyesatkan, dan merendahkan tentang Saksi-Saksi Yehuwa kepada pemerintah dan media massa. Dalam upaya mengoreksi penyalahgambaran seperti itu, pada bulan Februari 1997, Badan Pimpinan menyetujui dibentuknya Biro Urusan Masyarakat, di bawah pengawasan Panitia Penulisan. Bagian informasi umum yang dibawahi oleh biro ini telah berfungsi di kantor-kantor cabang Lembaga.
Pekerjaan-Pekerjaan Baik Tampak Nyata
Maksud dibentuknya badan ini adalah untuk mengadakan pendekatan proaktif dengan cara menyediakan gambaran yang akurat tentang kepercayaan dan kegiatan kita kepada media massa, kalangan akademis, dan pejabat pemerintah. Dibentuknya badan ini tidak dimaksudkan sebagai upaya Saksi-Saksi Yehuwa untuk membanggakan diri. Mereka menghormati Yehuwa; dan mereka mendatangkan hormat bagi-Nya, antara lain, dengan mengimbau orang-orang untuk melihat pekerjaan-pekerjaan baik mereka, yang mencerminkan standar-standar Yehuwa yang tinggi.—1 Kor. 1:31.
Karena mereka mengikuti prinsip-prinsip Alkitab, umat Yehuwa, secara pribadi dan kelompok, merupakan aset di lingkungan masyarakat tempat mereka tinggal. Kegiatan kemasyarakatan Saksi-Saksi Yehuwa bukan hanya pekerjaan pengabaran dari rumah ke rumah, yang sudah sedemikian terkenal. Jika para profesional dan organisasi lebih mengenal pekerjaan-pekerjaan baik kita, kemungkinan besar mereka akan memiliki sikap yang positif sewaktu mereka dihubungi dalam dinas pengabaran.
Bantuan Kemanusiaan sewaktu Timbul Bencana
Salah satu cara kita memperlihatkan secara terbuka kepedulian kita terhadap sesama adalah dengan keterlibatan secara aktif dalam upaya bantuan kemanusiaan jika timbul bencana. Misalnya, di Republik Demokratik Kongo (dahulu Zaire), sebuah tim, yang semuanya adalah Saksi-Saksi Yehuwa, mengorganisasi bantuan kemanusiaan pada tahun 1997. Dengan bantuan ribuan Saksi-Saksi Yehuwa di Belgia, Prancis, dan Swiss, para pengungsi menerima kiriman berton-ton makanan, pakaian, vitamin, dan obat-obatan, serta 18.500 pasang sepatu dan 1.000 selimut, semuanya diangkut dengan pesawat ke Afrika. Total nilai kiriman itu hampir 1 juta dolar AS. Kiriman ini ditujukan terutama untuk Saksi-Saksi Yehuwa, tetapi mereka juga membagikan itu kepada orang-orang lain.—Gal. 6:10.
Kantor cabang Prancis ditugasi menyiapkan sebuah brosur yang memuat perincian tentang kegiatan ini. Brosur ini dibagikan kepada pejabat pemerintah dan media massa, dengan demikian mereka mendapat contoh tentang apa yang dilakukan Saksi-Saksi Yehuwa dengan cara yang positif dan praktis untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Sejumlah pejabat menyatakan penghargaan yang tulus atas informasi ini. Mereka terkesan khususnya akan apa yang dilakukan untuk memastikan bahwa kiriman akan diterima oleh orang-orang yang membutuhkan dan akan dibagikan secara merata.
Meningkatkan Mutu Kehidupan Keluarga
Hancurnya kehidupan keluarga memberikan beban berat atas lembaga-lembaga pemerintah dan memprihatinkan para pejabat. Sebelum buku Rahasia Kebahagiaan Keluarga disebarluaskan, suatu upaya terpadu dikerahkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa di Finlandia untuk secara pribadi menghubungi para gubernur distrik administratif, wali kota, gubernur kota praja, pejabat sosial, dan redaksi-redaksi surat kabar guna menjelaskan apa yang dilakukan Saksi-Saksi Yehuwa dan bagaimana buku Rahasia Kebahagiaan Keluarga dapat membantu keluarga-keluarga. Sebagai hasilnya, sekitar 120 surat kabar menulis artikel-artikel positif tentang hal tersebut. Hampir semua wali kota dan para pejabat lainnya menerima satu eksemplar buku itu dan berjanji untuk membacanya.
Di sebuah kota di Lituania, hanya ada sekelompok kecil penyiar. Para penyiar ini juga mengunjungi wali kota untuk menghadiahinya satu eksemplar buku Rahasia Keluarga dan menjelaskan tentang pekerjaan kita. Wali kota sangat terkesan dan bertanya apakah mereka mengadakan pertemuan-pertemuan rutin di kota itu, karena ia merasa bahwa keterangan semacam itu penting bagi masyarakat. Ketika menjelaskan bahwa jumlah mereka hanya sedikit dan tidak mempunyai balai, ia menganjurkan mereka untuk memulai perhimpunan. Karena adanya anjuran dari wali kota, Saksi-Saksi mulai mengadakan perhimpunan secara tetap tentu di Skuodas.
Fakta tentang Holocaust
Pada tahun-tahun belakangan ini, peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan zaman Nazi dan Holocaust (pembantaian massal oleh Nazi) kembali mendapat perhatian para pejabat pemerintah, sejarawan, dan guru. Saksi-Saksi Yehuwa adalah salah satu dari beberapa kelompok yang secara konsisten angkat suara menentang kekejaman yang dilancarkan rezim Hitler. Sejarah sehubungan dengan pendirian ini menarik minat kalangan akademis. Sebuah buku penuntun dan sebuah video pendidikan berdurasi 28 menit berjudul Saksi-Saksi Yehuwa Berdiri Teguh di Bawah Serangan Nazi telah diproduksi untuk membantu para pendidik untuk mengajarkan tentang peristiwa-peristiwa seputar Holocaust. Alat-alat ini menonjolkan masalah-masalah etika dan moral yang melahirkan tragedi semacam ini. Alat-alat ini memungkinkan para guru untuk memberikan kepada siswa mereka teladan positif suatu kelompok yang secara langsung menghadapi masalah-masalah seperti tekanan dan sikap tidak toleran dari saudara-saudara sebangsanya, serta hukum hati nurani. Para pendidik dari tingkat sekolah menengah hingga perguruan tinggi telah menyatakan keinginan yang tulus untuk memiliki bahan pengajaran itu.
Pemutaran perdana video Berdiri Teguh diadakan di Ravensbrück Concentration Camp Memorial, terletak 60 kilometer di sebelah utara Berlin, Jerman. Para pejabat pemerintah pusat dan daerah hadir bersama para sejarawan dan orang-orang yang luput dari penganiayaan Nazi. Pemutaran perdana ini mendapat publisitas yang positif. Sembilan puluh sembilan surat kabar serta dua stasiun radio utama meliput kisah ini. Video Berdiri Teguh diputar di lebih dari 150 kota di Jerman, dan ini menghasilkan banyak tanggapan positif dari masyarakat.
Pada bulan Mei 1997, di Moskwa, Rusia, dua saudara ikut serta dalam suatu simposium internasional para cendekiawan yang membahas Holocaust sebagai materi pengajaran. Mereka membahas sejarah Saksi-Saksi Yehuwa pada zaman Nazi, menonjolkan fakta bahwa Saksi-Saksi telah diajarkan bahwa semua manusia hendaknya dipandang sederajat.—Kis. 10:34, 35.
Pada kesempatan lain, sepuluh orang Saksi asal Rusia, Ukraina, dan Jerman yang pernah mengalami penganiayaan Nazi hadir pada konferensi pers dan pemutaran perdana video Berdiri Teguh berbahasa Rusia di Moskwa. Dua bekas korban kamp Stutthof, salah seorang dari Jerman dan yang seorang lagi dari Ukraina, terus berhubungan lewat surat sejak mereka dibebaskan pada bulan Mei 1945. Di Moskwa, mereka bertemu kembali setelah berpisah selama 52 tahun! Setelah konferensi pers, para juru berita berbaur dengan saudara-saudara, mengambil foto, dan mewawancarai mereka. Video Berdiri Teguh disambut dengan air mata haru dan tepuk tangan panjang. Peristiwa ini menarik perhatian media massa dan kalangan akademis. Para jurnalis Rusia, yang umumnya bersikap negatif terhadap Saksi-Saksi Yehuwa di masa lalu, mengatakan hal-hal positif tentang sejarah maupun pekerjaan kita. Salah satu surat kabar mengatakan, ”Banyak yang ditangkap, dijebloskan ke kamp konsentrasi, dan dieksekusi. Meskipun demikian, ketabahan manusiawi yang didukung oleh kepercayaan akan Allah terbukti lebih kuat. Syukurlah, terdapat tenaga-tenaga cakap yang membuat film ini sehingga menyingkapkan kepada dunia suatu lembaran sejarah yang tidak banyak diketahui tentang penindasan Nazisme. Kami berterima kasih kepada mereka.”
Mengambil Inisiatif
Para jurnalis yang bertanggung jawab akan sering memberikan laporan yang jujur dan akurat jika narasumber bersedia memberikan informasi dan bersedia bekerja sama. Oleh karena itu, ketika suatu gerombolan massa agama menyerang Balai Kerajaan di Israel, upaya terpadu dilakukan untuk memberi tahu media massa tentang insiden ini. Surat-surat kabar dan sebuah stasiun televisi meliput pekerjaan perbaikan yang dilakukan oleh 15 Saksi-Saksi Yehuwa yang sedang berwisata dengan kapal pesiar. Liputan berita ini memperlihatkan perbedaan jelas antara orang-orang yang sekadar mengaku percaya akan Allah dan orang-orang yang sungguh-sungguh hidup selaras dengan ajaran Allah.
Di Zambia, seorang jurnalis menulis artikel surat kabar yang mengaitkan Saksi-Saksi Yehuwa dengan Setanisme. Kantor cabang diberi pedoman tentang caranya menghubungi redaktur surat kabar itu, berikut sebuah sampel ”surat untuk redaksi” disediakan. Sang redaktur diberi satu eksemplar buku Pengetahuan dan brosur Roh Orang Mati. Ia berjanji untuk menangani permasalahan ini. Keesokan paginya, di bawah judul ”Saksi-Saksi Yehuwa Melawan Setanisme”, surat untuk redaksi ini dimuat tanpa disensor terlebih dahulu.
Karena mendapat gambaran dan informasi yang keliru, pendapat umum di beberapa negeri Eropa secara keliru mengaitkan Saksi-Saksi Yehuwa dengan kultus-kultus yang berbahaya. Kantor-kantor cabang telah dibantu untuk memberikan tanggapan yang dapat menjelaskan kegiatan kita sebagai suatu organisasi sehingga dapat menghalau ketakutan yang mungkin dirasakan pemerintah terhadap kita.
Meskipun dunia ini dilanda kegelapan rohani, terang kebenaran terus bersinar cemerlang. Betapa cocok kata-kata rasul Paulus di Filipi 2:15, ”Kamu bersinar sebagai penerang dalam dunia”! Kita berdoa memohon bimbingan dan berkat Yehuwa atas upaya-upaya yang dikerahkan untuk mengoreksi kesalahpahaman dan prasangka tentang organisasi dan kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa. Semoga dengan terus ’membuat terang kita bersinar’ seperti ini, akan ada lebih banyak pujian diberikan kepada Yehuwa, yang terang-Nya menyinari jalan kita.—Mzm. 36:10.
Afrika
Di benua Afrika, terdapat banyak bahasa yang digunakan—bukan hanya yang dibawa dari Eropa melainkan juga 750 bahasa lainnya. Maksud-tujuan Allah yang pengasih adalah agar pria, wanita, dan anak-anak ”dari semua bangsa dan suku dan umat dan bahasa” termasuk di antara orang-orang yang akan diselamatkan melampaui ”kesengsaraan besar”. (Pny. 7:9, 14) Ini berarti bahwa mereka membutuhkan kesempatan untuk belajar tentang Yehuwa. Agar mereka tidak hanya mendengar tetapi juga memperoleh pengetahuan yang saksama tentang jalan-jalan-Nya, Lembaga menerbitkan lektur dalam 127 bahasa yang digunakan oleh sebagian besar orang Afrika. (1 Tim. 2:3, 4) Publikasi dalam sembilan dari antara bahasa-bahasa ini baru mulai tersedia pada tahun dinas yang lalu, dan akan diterbitkan dalam 11 bahasa lagi. Pada tahun ini, Kitab-Kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru diterbitkan dalam bahasa Swahili di Tanzania dan Kenya. Alkitab ini juga diterbitkan di Botswana dan Afrika Selatan dalam bahasa Tswana.
Salah satu hal yang menarik di Angola adalah diterima dan disiarkannya buku Pengetahuan dan brosur Apa yang Allah Tuntut dalam tiga dari bahasa-bahasa yang digunakan di sana: Kimbundu, Kikongo, dan Umbundu. Sarana ini memungkinkan para penyiar untuk menggunakan persembahan yang sederhana dan langsung serta memulai pengajaran Alkitab pada kunjungan pertama. Jumlah PAR di Angola mencapai puncak baru yakni 71.000, yang berarti rata-rata lebih dari dua PAR per penyiar. Kenaikan jumlah pemberita Kerajaan juga luar biasa, mencapai 16 persen! Di Luanda, ibu kota negeri ini, dan sekitarnya, sekarang ada lebih dari 350 sidang, terbagi menjadi 17 wilayah.
Ketika seorang saudari di Etiopia memberikan kesaksian kepada sesama pejalan kaki, ia tidak tahu bahwa ada orang di belakangnya yang turut mendengarkan. Setelah orang-orang ini mengejek berita yang disampaikan, pria yang rendah hati ini muncul dan meminta pengajaran Alkitab. Untuk sekali belajar saja, ia harus berjalan kaki selama sembilan jam ke tempat pengajaran, dan sembilan jam lagi untuk perjalanan pulang. Ketika ia ingin menjadi penyiar, pengawas wilayah diundang untuk mengunjunginya. Alangkah terkejutnya ketika pengawas wilayah mendapati 30 orang sedang menantikan kedatangannya! Si pelajar Alkitab ini telah membagikan apa yang dipelajarinya. Mereka mengajukan banyak pertanyaan, dan pembahasan bersama mereka berlangsung hingga pukul tiga pagi. Namun, pengawas wilayah belum membahas syarat-syarat untuk menjadi penyiar baru dengan pelajar Alkitab ini. Agar dapat tiba tepat waktu di tempat tujuan berikutnya, pengawas wilayah harus berangkat pagi itu. Pelajar Alkitab berjalan bersamanya, dan pengawas wilayah mengajukan pertanyaan-pertanyaan sewaktu mereka berjalan. Akhirnya, pengawas wilayah mengatakan kepada si pelajar Alkitab bahwa ia memenuhi syarat. Mereka berdoa dan kemudian berpisah. Pria yang rendah hati itu dibaptis pada bulan Januari 1997. Ia masih menempuh perjalanan jauh—12 jam berjalan kaki pulang-pergi—untuk menghadiri perhimpunan.
Pada tahun-tahun terakhir di ladang Burkina Faso, terdapat banyak utusan injil berdatangan ke tempat ini; ada 42 yang sekarang melayani di negeri sub-Sahara itu. Beberapa utusan injil ini telah lulus dari Sekolah Gilead atau Sekolah Pelatihan Pelayanan sebelum menjalankan tugas tersebut. Selebihnya adalah para perintis yang mendapat pelatihan yang diterima semua umat Yehuwa di Balai Kerajaan. Dengan pengorbanan pribadi yang besar, namun disertai keyakinan akan Yehuwa, para perintis lainnya dari Prancis pindah ke negeri ini atas biaya sendiri untuk melayani di tempat yang membutuhkan tenaga. Pastilah Yehuwa memberkati upaya para pemberita Kerajaan-Nya yang bergairah ini!
Seorang wanita di Harare, Zimbabwe, mulai belajar Alkitab bersama Saksi-Saksi Yehuwa, menggunakan buku Hidup Kekal. Akan tetapi, suaminya menuduh dia memboroskan uang belanja dengan membeli buku-buku yang tidak berguna. Sang suami mendesak dia untuk bergabung dengan agama lain. Kemudian, mereka pindah dari kota untuk tinggal di rumah mereka di pinggiran Chendambuya. Di sana, keluarga itu terserang malaria. Sewaktu terbaring di tempat tidur, sang suami mengambil satu terbitan lama majalah Menara Pengawal yang disimpan istrinya. Kemudian ia membaca buku Hidup Kekal. Ia membacanya sampai selesai. Istrinya bertanya apakah ia boleh ikut membaca bersama sang suami. Demikianlah mereka belajar bersama. ”Apakah ini yang diajarkan di gereja yang kauhadiri sekarang?” tanyanya kepada sang istri. ”Tidak,” jawab sang istri. ”Kalau begitu, kamu tidak usah pergi ke gereja itu lagi,” katanya. ”Kita harus mencari gereja yang menerbitkan buku ini.” ”Tetapi, dulu kaubilang engkau tidak suka aku pergi ke sana,” kata sang istri mengingatkan dia. ”Saya tahu. Sudahlah, mari kita cari saja orang-orang ini.” Atas permintaan mereka, seorang Saksi mengunjungi mereka dan langsung memulai pengajaran berdasarkan buku Pengetahuan. Dalam sebulan, mereka telah menyelesaikan buku itu. Mereka dibaptis pada bulan Agustus di kebaktian distrik.
Tradisi pemakaman setempat tergolong ”perkara-perkara yang dibentengi dengan kuat” yang harus ditembus oleh saudara-saudara kita di Senegal. (2 Kor. 10:4, 5) Upacara penguburan sering kali disertai praktek-praktek yang berkaitan dengan kepercayaan bahwa jiwa tidak berkematian. Ketika seorang Saksi berusia 89 tahun di sebuah desa di dekat Dakar meninggal baru-baru ini, putranya tidak memperbolehkan upacara apa pun yang bertentangan dengan Alkitab. Tradisi suku menuntut agar selembar kain putih, untuk menutupi jenazah sebelum dimakamkan, disediakan oleh keluarga ayah almarhum. Akan tetapi, sebelum kain itu digunakan, sebagian darinya digunting dan dipotong-potong seukuran dasi, kemudian diikatkan di pergelangan tangan dan leher para anggota keluarga dekat. Ini bukan hanya akan mencirikan para anggota keluarga almarhum, tetapi juga secara takhayul dipercayai dapat melindungi mereka dari ketidaksenangan almarhum. Keluarga saudara kita adalah orang-orang pertama yang menolak tradisi ini, sehingga mengherankan seisi desa. Seorang penasihat Katolik Roma berkomentar, ”Apa yang telah kami perjuangkan selama 15 tahun, Saksi-Saksi Yehuwa melakukannya dalam sehari. Saya pikir mereka mempunyai kekuatan yang luar biasa.” Lebih dari 400 orang dari desa di pulau ini menghadiri pemakaman ibu lanjut usia ini. Banyak dari antara mereka sekarang mengajukan pertanyaan-pertanyaan Alkitab dan mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Saudara-saudara kita di Zaire (sekarang Republik Demokratik Kongo) telah sangat dianjurkan oleh Mazmur 112:7, yang berbunyi, ”Ia tidak akan takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN.” Tahun lalu dimulai dengan puncak baru sebanyak 104.134 penyiar. Perang berkecamuk di bagian timur negeri dan meluas hingga ke barat. Saudara-saudara di kantor cabang di Kinshasa tidak dapat berhubungan dengan saudara-saudara yang berada di daerah bahaya. Akan tetapi, terdapat 180 pengawas wilayah dan 11 pengawas distrik di seluruh negeri, dan mereka dikuatkan serta dianjurkan oleh saudara-saudara. Hakizimana Musa, salah seorang pengawas wilayah, menulis, ”Saya sering merenungkan Mazmur 46:2 sewaktu saya mengadakan perjalanan dengan sepeda untuk mengunjungi saudara-saudara. Saya tahu mereka membutuhkan anjuran pada masa-masa kritis ini. Kadang-kadang, saya melihat rumah-rumah yang terbakar dan semua orang sudah mengungsi—bahkan burung pun tidak ada lagi! Saya dicegat para tentara dan diperingatkan agar tidak meneruskan perjalanan karena bahaya. Meskipun saya takut dan hati saya berdebar kencang, saya berdoa dan terus berjalan agar dapat tiba di sidang berikutnya.”
Kantor cabang tidak dapat mengirimkan bantuan kemanusiaan di daerah-daerah bahaya, tetapi alangkah bersyukurnya saudara-saudara ketika sekelompok Saksi dari Eropa datang ke sana sebagai pekerja-pekerja bantuan kemanusiaan, membawa barang-barang yang dibutuhkan. Pada bulan Mei 1997, ibu kota Kinshasa jatuh. Sementara pemirsa TV di seluas dunia menyaksikan gambar yang jelas dan mengerikan tentang para pengungsi yang sangat melarat dan kelaparan, umat Yehuwa tetap netral dalam konflik ini. Meskipun dilanda kelaparan, penyakit, dan harus meninggalkan rumah, dengan tenang mereka tetap memberitakan kabar baik Kerajaan Allah. Diterbitkannya brosur Apa yang Allah Tuntut dalam bahasa Uruund mungkin bukanlah hal yang dianggap istimewa di belahan bumi lain. Tetapi, dengan menggunakan publikasi tersebut di sana, sebuah sidang beranggotakan 56 penyiar memulai 150 pengajaran Alkitab untuk menolong orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan yang hanya dapat diberikan oleh Allah.
Seorang perintis di Nigeria menggunakan brosur Apa yang Allah Tuntut untuk memberikan kesaksian kepada sesama penumpang di sebuah taksi antarkota. Mereka membahas bersama beberapa pokok dari pelajaran berjudul ”Praktek-Praktek yang Allah Benci”. Seorang pria mendengarkan dengan penuh perhatian, mengajukan pertanyaan, dan memperoleh sebuah brosur. Ketika mereka berhenti untuk beristirahat dan pergi ke restoran, pria itu berpaling kepada sang perintis dan memperlihatkan sebuah bungkusan kepadanya. ”Apa isinya?” tanya sang perintis. ”Isinya uang. Saya tidak tahu berapa jumlahnya, dan uang ini bukan milik saya. Saya mengambilnya dari salah satu tas di bagasi taksi.” Sekarang, karena apa yang telah diperlihatkan Saksi ini kepadanya dalam brosur, pria ini mengatakan bahwa ia hendak mengembalikan uang itu kepada pemiliknya. Pemiliknya, seorang pedagang yang masih muda, langsung mengenali uang miliknya. Bungkusan itu berisi 150.000 naira (sekitar 1.700 dolar AS). Pria yang mengambil uang itu telah membuntuti korbannya sejauh 500 kilometer. Ia memberi tahu si pedagang untuk berterima kasih kepada sang perintis karena berkat brosur itulah ia berubah pikiran. Karena kagum, supir dan para penumpang lainnya ingin memiliki brosur-brosur itu pula. Si pedagang sebelumnya tidak pernah memberikan kesempatan bagi Saksi-Saksi untuk berbicara kepadanya, tetapi sekarang, ia ingin mendapatkan pengajaran Alkitab.
Asia dan Pulau-Pulau di Pasifik
Daratan Asia didiami oleh sebagian besar penduduk bumi. Selain itu, terdapat ribuan pulau—ada yang besar, ada yang kecil—yang tersebar di lautan. Di mana pun orang-orang berada, Saksi-Saksi Yehuwa telah berupaya mencapai mereka dengan kabar baik Kerajaan Allah.
Pentingnya menyampaikan lektur Alkitab kepada orang-orang digambarkan dalam pengalaman berikut ini dari suatu negara pulau di sebelah tenggara India. Pada awal tahun 1980-an, seorang Saksi di Sri Lanka menempatkan buku Hidup Kekal kepada seorang pria yang tinggal di kota yang tidak terdapat Saksi-Saksi. Pada tahun 1985, ia mulai membaca buku itu dan sadar bahwa ini adalah kebenaran. Kemudian ia membacanya bersama keluarganya, setelah itu ia mulai membaca serta membahasnya bersama teman-teman dekatnya. Tidak lama kemudian, sebuah kelompok yang terdiri dari 11 orang mulai berkumpul di rumahnya untuk membahas keterangan ini. Mereka memutuskan hubungan dengan agama palsu, dan mereka tahu bahwa mereka juga harus mengabar kepada orang-orang lain. Pada bulan Januari 1997, kantor cabang menerima surat dari mereka yang isinya meminta bantuan.
Ketika sepasang perintis istimewa dikirim untuk mengunjungi mereka, dengan tulus mereka meminta, ”Tolong ajarkan kami berdoa.” Setelah menjawab banyak pertanyaan dan berdiskusi, kedua perintis tersebut diundang untuk bermalam. Keesokan paginya pada pukul 6.00, para perintis dibangunkan oleh tuan rumah yang gembira yang ingin sekali agar pertanyaan-pertanyaannya dijawab. Pada pukul 9.00, 16 orang telah hadir di rumah itu. Sebuah khotbah umum impromtu diberikan, dan banyak pertanyaan terjawab, dan kira-kira pukul 14.00, pasangan perintis ini pulang. Perhimpunan-perhimpunan secara tetap tentu sekarang diadakan di daerah itu.
Dalam perjalanan untuk bertemu seorang rekan Saksi, seorang saudari di Lebanon berjumpa dengan seorang wanita lanjut usia yang sedang beristirahat karena ia membawa barang berat. Ketika saudari ini menawarkan bantuan, wanita ini berseru, ”Apakah orang-orang seperti Anda masih ada?” Ia sangat berterima kasih kepada saudari ini dan mengundangnya untuk menikmati secangkir kopi. Saudari kita menerima undangan ini, menggunakan kesempatan untuk memberikan kesaksian kepadanya, dan berjanji akan membawakannya buku Pengetahuan. Meskipun ia mengatakan bahwa ia tidak suka Saksi-Saksi Yehuwa, wanita itu menerima buku itu. Sewaktu berkunjung kembali, saudari kita bertemu putri wanita tadi, dan sang putri sangat senang akan apa yang ia dengar. Pengajaran Alkitab secara tetap tentu dengan menggunakan buku Pengetahuan diberikan kepadanya.
Di antara orang-orang yang sangat berpengaruh dalam urusan politik, ada yang menghargai pekerjaan yang dilakukan oleh Saksi-Saksi Yehuwa. Tetapi, ada pula yang karena sangat ditekan oleh para pemimpin agama, memberlakukan pelarangan atas Saksi-Saksi. Akan tetapi, kita bersyukur bahwa pada tahun lalu, pengakuan resmi telah diberikan kepada Saksi-Saksi Yehuwa di Pakistan, Malaysia, dan Kazakstan.
Seorang penatua gereja setempat di Pakistan selalu memberi tahu orang-orang bahwa mereka tidak boleh menerima Saksi-Saksi di rumah mereka karena Saksi-Saksi tidak percaya akan Yesus dan doktrin-doktrin mereka tidak benar. Akan tetapi, seorang perintis istimewa memberikan pengajaran Alkitab kepada satu keluarga yang tidak ingin berhenti belajar. Pada suatu hari, penatua gereja datang mengunjungi keluarga itu selagi mereka menikmati pelajaran Alkitab rutin. Ia duduk dengan tenang selama pengajaran dan merasa kagum sewaktu mendapati bahwa Saksi-Saksi sebenarnya mengajarkan Alkitab. Hasilnya, pengajaran Alkitab diberikan juga untuk penatua gereja tersebut. Ia mulai menghadiri perhimpunan dan sekarang menjadi Saksi yang terbaptis. Melalui mantan penatua gereja itu, enam orang lainnya menjadi hadirin perhimpunan Saksi-Saksi Yehuwa yang tetap tentu.
Banyak kota di Malaysia yang meskipun berpopulasi lebih dari 30.000 jiwa, namun tidak terdapat seorang Saksi pun. Karena besarnya jumlah penduduk untuk dicapai dengan kabar baik, para penyiar di sana mengemban tugas yang besar. Beberapa daerah sangat subur. Dengan menggunakan brosur berjudul Everlasting Life in Paradise! (Hidup Kekal di Firdaus!), yang baru-baru ini diterjemahkan ke dalam bahasa Kadazan-Dusun, empat perintis istimewa sementara yang diberi tugas ke Sabah, Kalimantan utara, dapat memulai 50 pengajaran Alkitab di rumah dalam waktu tiga bulan.
Menyediakan lektur Alkitab dalam banyak bahasa di Timur merupakan tugas yang besar. Lektur ini tersedia dalam bahasa-bahasa yang setidaknya dimengerti hingga taraf tertentu oleh mayoritas orang. Tetapi, akan terdapat perbedaan besar apabila ada yang diterbitkan dalam bahasa asli mereka! Seorang saudari lanjut usia di Kirghizistan yang tidak bisa berbahasa Rusia merasa bahwa pelayanannya amat terbatas. Tetapi, ketika buku Pengetahuan mulai tersedia dalam bahasa Kirghiz, ia dengan bergairah menggunakannya. Sebagai hasilnya, orang-orang dari desa lain mendengar hal itu dan mulai mengunjunginya—datang dengan berjalan kaki, bersepeda, atau naik kereta yang dihela keledai. Saksi ini sekarang memimpin beberapa pengajaran Alkitab dan sangat bersyukur karena memiliki sesuatu dalam bahasanya sendiri yang dapat ia gunakan untuk menyebarkan kabar baik.
Eropa
Selama lebih dari 100 tahun, Saksi-Saksi Yehuwa telah memberitakan kabar baik di Eropa. Banyak Saksi dari Eropa telah pindah ke negeri-negeri lain yang sangat membutuhkan tenaga pemberita Kerajaan. Pada tahun 1990-an, perhatian khusus ditujukan untuk memberikan kesaksian yang intensif di Eropa Timur. Dan pada tahun-tahun belakangan ini, sejumlah besar imigran dari negeri-negeri dengan jumlah Saksi-Saksi yang relatif sedikit telah pindah ke Eropa, dan di sana, mayoritas Saksi-Saksi pada umumnya senang menyambut para imigran dan membagikan kabar baik Kerajaan Allah kepada mereka. Semua ini turut memberikan kesaksian ke ”bagian yang paling jauh di bumi”, selaras dengan apa yang Yesus nubuatkan.—Kis. 1:8.
Di banyak negeri, para imigran langsung menyambut berita Kerajaan. Ketika Saksi-Saksi setempat melakukan sebisa-bisanya untuk membagikan kebenaran Alkitab kepada orang-orang ini, roh Yehuwa membuka hati mereka. Itulah yang terjadi pada seorang pengungsi asal Amerika Latin di Norwegia. Ia mengamati orang-orang berpakaian rapi, tua dan muda, pergi ke Balai Kerajaan di dekat kamp pengungsi. Ia juga menghadiri beberapa perhimpunan di Balai Kerajaan dan menyukai apa yang ia lihat, tetapi ia tidak mengerti bahasa Norwegia, dan tidak seorang pun di sana yang bisa berbahasa Spanyol. Meskipun demikian, pengajaran Alkitab mulai diberikan kepadanya. Saksi-Saksi menggunakan buku Pengetahuan dan New World Translation dalam bahasa Norwegia; sedangkan peminat ini menggunakan publikasi yang sama dalam bahasa Spanyol. Dengan berpaut erat pada bahan pelajaran dan menandaskan ayat-ayat, peminat ini membuat kemajuan pesat. Suasana yang tertib, rukun, dan ramah yang dirasakan pria ini di perhimpunan memperkuat keyakinannya bahwa ia telah menemukan umat Allah.
Setelah beberapa bulan, ia ingin menjadi penyiar, tetapi karena kendala bahasa, para penatua tidak dapat mengamati apakah ia memenuhi syarat. Akan tetapi, kebaktian wilayah berbahasa Spanyol akan diadakan di Oslo, yang berjarak 2.400 kilometer dari kota mereka. Beberapa saudara menyumbang untuk membeli tiket pesawat terbang agar ia dapat hadir. Para penatua berbahasa Spanyol di kebaktian melihat bahwa ia sangat memenuhi syarat, dan di kebaktian, ia mulai ikut serta dalam dinas pengabaran untuk pertama kalinya. Sejak awal, ia mengerahkan upaya yang besar untuk memberikan kesaksian kepada para pengungsi lain di pusat penampungan dan mengundang mereka ke Balai Kerajaan. Dengan demikian, pengajaran Alkitab mulai diberikan kepada para pengungsi dari Amerika Selatan, Afrika, dan Eropa. Setahun setelah ia pertama kali menghadiri perhimpunan, ia dibaptis.
Beberapa anak muda menyambut kebenaran seperti karet busa menyerap air. Itulah yang terjadi atas Marko, seorang siswa di Finlandia. Seorang guru memberi tahu dia bahwa salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa bekerja di sebuah institut musik. Marko mendekati Saksi ini untuk meminta pandangannya tentang beberapa permasalahan, tetapi tidak banyak waktu yang tersedia untuk berbicara. Pada malam itu, Saksi ini menelepon Marko dan mengatakan kepadanya bahwa ia boleh meminjam buku-buku milik Saksi ini jika ia ingin tahu lebih banyak. Ia langsung pergi ke rumah si Saksi, dan di sana Saksi tersebut serta suaminya menjawab beberapa pertanyaannya dan memberinya brosur Apa yang Allah Tuntut, video Organisasi, dan buku Kehidupan—Bagaimana Asal Mulanya? Melalui Evolusi atau melalui Penciptaan? Setelah beberapa hari, ia kembali untuk meminta lebih banyak lektur. Dari percakapannya terlihat bahwa ia telah menyerap apa yang ia baca. Kali ini ia diberi buku Pengetahuan dan sebuah Alkitab. Pengaturan pengajaran Alkitab bagi para peminat dijelaskan kepadanya, tetapi ia ingin membaca buku ini terlebih dahulu. Dalam waktu satu minggu, ia telah membaca seluruh buku dan memeriksa ayat-ayatnya. Sebelum ia mulai mendapatkan pengajaran Alkitab, ia telah mengundurkan diri dari gereja. Ia segera mulai memberikan kesaksian kepada sanak saudara, teman-teman dan guru-guru di institut musik. Tiga setengah bulan sejak ia pertama kali belajar, ia dibaptis.
Seorang wanita di Estonia, guru bahasa Rusia, telah terlibat erat dalam spiritisme selama 20 tahun ketika ia bertemu Saksi-Saksi Yehuwa. Ia telah mengikuti kursus menggunakan bandul untuk mengetahui anggota-anggota tubuh yang sakit. (Bandul akan mulai bergerak bila pertanyaan diajukan.) Ia pernah menghadiri muktamar paranormal yang dihadiri oleh para praktisinya dari seluruh Uni Soviet. Ia pernah berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan Zaman Baru. Mengapa? Ibunya sakit keras, maka ia mencari jalan agar ibunya sembuh. Ia tahu bahwa Yesus dapat menyembuhkan orang, dan ia percaya bahwa para penyembuh roh dewasa ini pastilah hamba Allah. Ia tidak tahu bahwa kuasa untuk mengadakan penyembuhan bisa saja datang dari sumber lain selain Allah. (Ul. 18:10-12; Mat. 7:15-23) Tetapi, hantu-hantu mulai menggigit dan mencekiknya. Ia sangat membutuhkan bantuan. Karena kecewa terhadap kelompok agama lain, ia menghubungi Saksi-Saksi Yehuwa. Sebuah pengajaran Alkitab segera diberikan kepadanya. Ia belajar caranya berdoa dan caranya melawan si Iblis. Ketika ia memahami bagaimana Yehuwa memandang spiritisme, ia membakar buku-buku spiritisme dan menghancurkan kelima bandul yang dimilikinya. Dalam waktu empat bulan, ia sudah ikut serta dalam dinas pengabaran, membantu orang-orang lain mendapatkan manfaat dari kebenaran yang telah sangat membebaskannya. Sekarang ia melayani sebagai perintis ekstra tetap, ia bersyukur karena termasuk di antara umat Yehuwa yang berbahagia.
Dámaris, putri remaja seorang penatua di Spanyol, mengakui bahwa ia merasa sulit untuk mulai memberikan kesaksian kepada teman-teman sekelasnya. Tetapi, ia mengamati bahwa kebanyakan dari mereka merokok atau terlibat masalah obat bius. Ia tahu bahwa mereka membutuhkan bantuan. Akhirnya, ia berbicara kepada seorang teman sekelas tentang dampak obat bius dan merokok. Dámaris menjelaskan bahwa ia punya sebuah buku yang membahas pokok-pokok menarik bagi semua anak muda, termasuk dampak penggunaan obat bius. Gadis ini meminta untuk melihat-lihat buku itu, yang kemudian berpindah dari tangan ke tangan di kelasnya. Hampir sepertiga siswa di kelas itu ingin memiliki Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis. Hasilnya: Orang pertama yang diberi kesaksian oleh Dámaris berhenti merokok, dan ini membuka jalan untuk mengadakan diskusi lebih lanjut.
Selama perang berkecamuk di bekas Yugoslavia, saudara-saudara kita mengalami masa-masa yang sangat sukar. Secara materi, mereka melarat, namun secara rohani mereka kaya. Misalnya, di kebaktian distrik di Zagreb, Kroasia, mereka tersentuh oleh pengalaman yang menghangatkan hati dari Vukovar. Ini adalah sebuah kota di Kroasia yang pernah dikuasai Serbia, dan sekarang kembali ke tangan Kroasia. Beberapa kerusakan yang paling parah akibat perang terdapat di sana, dan sebagian besar penduduknya, termasuk saudara-saudara kita, harus meninggalkan daerah itu untuk menyelamatkan diri. Selama empat tahun, saudara-saudara di Kroasia tidak tahu bahwa ada seorang saudari, yakni Maria, yang tertinggal di kota itu. Ia mengabar, pada mulanya seorang diri, dan kadang-kadang dapat mengadakan perjalanan ke sidang terdekat di Serbia. Semangatnya selama masa perang sangat diberkati. Bayangkan betapa terkejutnya saudara-saudara di kebaktian distrik sewaktu menyambut sebuah kelompok yang terdiri dari 20 orang dari Vukovar!
Amerika
Sebagai hasil pelayanan mereka yang bergairah, Saksi-Saksi Yehuwa terkenal di seluruh Amerika. Banyak orang, sekalipun secara pribadi tidak memilih untuk hidup selaras dengan standar-standar Alkitab, menghargai pekerjaan yang dilakukan Saksi-Saksi. Mereka bahkan terkesan akan beberapa nasihat Alkitab yang praktis tentang kehidupan yang diperlihatkan kepada mereka oleh Saksi-Saksi. Tentu saja, Saksi-Saksi Yehuwa juga berupaya membantu mereka mengenal dan menghargai Allah Yehuwa, Sumber nasihat itu, dan mengenal maksud-tujuan-Nya yang pengasih bagi umat manusia.
Meskipun para perintis bekerja keras untuk membawa berita Kerajaan kepada orang-orang, mereka jarang menerima penghargaan atas pekerjaan mereka. Namun, itulah yang terjadi atas salah seorang perintis istimewa kita di Venezuela. Carmen Bravo merasa terkejut ketika pada suatu hari ia menerima undangan dari ”Organisasi Wanita Paez” untuk menghadiri suatu perayaan dan di sana, ia akan menerima medali penghargaan atas ”sumbangsihnya yang berguna di bidang agama”. Tetapi mengapa? Terdapat banyak kegiatan gerilya di kota Guasdualito, dan Saudari Carmen, yang berusia 70 tahun, mendatangkan pengaruh yang menenangkan bagi orang-orang sewaktu ia menjawab pertanyaan-pertanyaan berdasarkan Alkitab, memimpin pengajaran Alkitab, dan menempatkan lektur Alkitab. Banyak orang di kota itu membaca dan menghargai Menara Pengawal dan Sedarlah! Juga, kalangan berwenang terkesan akan jumlah perkawinan yang disahkan sebagai hasil dari pekerjaan penginjilan Saksi-Saksi Yehuwa. Pada dasarnya, Carmen dipandang sebagai aset masyarakat. Carmen dengan senang hati menerima medali itu, namun ia dengan rendah hati merasa bahwa ia hanyalah alat yang Yehuwa gunakan untuk menyampaikan berita-Nya kepada orang-orang.—Bandingkan 1 Korintus 3:6, 7.
Di Puerto Riko, Saksi-Saksi Yehuwa menghadap dewan pejabat pemerintah sehubungan dengan penggunaan stadion untuk penyelenggaraan kebaktian. Seorang pria yang telah bertahun-tahun mengurus pemberian izin pemakaian fasilitas tersebut mengatakan bahwa ia hendak berbicara terlebih dahulu kepada dewan. Ia mengatakan kepada mereka bahwa sekali setahun sewaktu Saksi-Saksi Yehuwa menggunakan stadion, pembersihannya dilakukan dengan sangat saksama. Setahun sebelumnya, unit penyejuk ruangan di salah satu sektor rusak. Setelah kebaktian Saksi-Saksi, ia mendapati bahwa Saksi-Saksi telah memperbaiki alat itu tanpa memungut biaya. Mereka juga memperbaiki beberapa bagian sistem listrik dan pipa ledeng. Tempat parkir juga dijaga tetap bersih. Akhirnya, dewan setuju untuk mengizinkan Saksi-Saksi menggunakan stadion secara cuma-cuma untuk kebaktian mendatang.
Karena maraknya perdagangan obat bius di daerah yang sangat miskin di Haiti, para tentara menggeledah dan menghancurkan sejumlah rumah. Akan tetapi, ketika mereka melihat Menara Pengawal dan publikasi Lembaga lainnya di rumah Anna, mereka mengatakan, ”Kita tidak boleh menghancurkan rumah ini. Saksi-Saksi Yehuwa tidak terlibat dalam perdagangan obat bius.” Setelah mengamati hal ini, seorang tetangga berlari ke rumahnya dan memajang lektur-lektur agama Protestan miliknya. Ketika para tentara tiba, sang tetangga ini berkata bahwa para tentara tidak perlu menggeledah rumahnya karena ia pun punya buku-buku agama. Para tentara ini melihat buku-buku tersebut dan berkata, ”Tidak, ini tidak sama dengan buku-buku yang tadi.” Dan mereka menghancurkan rumah tersebut. Ketika itu, Anna belum menjadi Saksi-Saksi Yehuwa. Tetapi, setelah pengalaman tersebut, ia berdoa kepada Yehuwa agar membantunya menyelaraskan kehidupannya dengan standar-standar keadilbenaran Allah. Sekarang, ia adalah seorang Saksi yang terbaptis.
Di sidang di El Cruce de Cajamarca, Peru, seorang perintis istimewa bertemu dengan Rafael. Pengaturan dibuat untuk mempelajari buku Pengetahuan bersamanya dan keluarganya. Karena jarak menuju rumahnya sangat jauh, pelajaran pada mulanya tidak diadakan setiap minggu. Pada pengajaran yang pertama, saudara-saudara terkejut ketika mengetahui bahwa Rafael tidak percaya kepada Tritunggal, api neraka, atau ”santo-santo”. Ketika ditanya, ”Dari mana Anda belajar ini semua?” ia menjawab, ”Dari membaca buku ini,” dan ia menunjukkan buku Hidup Kekal. ”Akan tetapi, masih banyak yang dituntut daripada sekadar membacanya,” katanya lagi. ”Saya butuh seseorang untuk membantu saya.” (Bandingkan Kisah 8:31.) Pada pelajarannya yang kedua, Rafael berkata bahwa ia dan istrinya menggunakan setiap hari Minggu untuk mengunjungi tetangga mereka dan mengajarkan kepada mereka apa yang telah mereka berdua telah pelajari. Pada waktu perintis ini berkunjung untuk yang ketiga kalinya, ia mendapati Rafael melakukan kunjungan penggembalaan dengan menggunakan keterangan di Menara Pengawal 15 September 1993, seperti yang dilakukan para perintis sewaktu mengadakan kunjungan penggembalaan. Dalam waktu singkat, Rafael dan istrinya menjadi penyiar yang belum dibaptis, dan pada bulan Agustus yang lalu, keduanya dibaptis.
Sementara jumlah pemberita Kerajaan di Meksiko meningkat pesat akhir-akhir ini, Departemen Hukum di kantor cabang juga bekerja keras sehingga hak saudara-saudara kita dapat dihormati. Salah satu cara ini dilakukan adalah dengan mengadakan komunikasi terus-menerus dengan kalangan berwenang untuk meyakinkan mereka akan kesediaan kita mengatasi persoalan dengan damai. Oleh karena itu, di Negara Bagian Chiapas, ketika masalah ketidakterlibatan Saksi-Saksi dalam perayaan-perayaan agama setempat diajukan ke pengadilan—dan keputusannya memenangkan Saksi-Saksi Yehuwa—Saksi-Saksi juga menggunakan kesempatan ini untuk menjelaskan bahwa mereka sangat bersedia untuk ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan yang tidak bersifat agama atau politik. Para petinggi yang menangani masalah ini terkesan akan kebersihan, martabat, dan respek yang diperlihatkan para petani rendah hati yang adalah Saksi-Saksi Yehuwa.
Seorang penatua di Maine, Amerika Serikat, mendapati bahwa memberikan kesaksian di kapal adalah salah satu corak yang paling produktif dalam pelayanannya. Antara lain, ia memberikan kesaksian kepada komandan kapal dari Filipina. Bertindak selaras dengan apa yang telah ia ketahui dari pembacaan Alkitab secara pribadi, pria ini telah menarik diri dari Gereja Katolik. Pada kunjungan pertama, sang penatua membahas bersamanya risalah Nikmatilah Kehidupan Keluarga. Karena kapal itu berlabuh hanya empat hari, kunjungan kembali yang pertama diadakan malam itu juga, dan dua kunjungan lagi diadakan sesudahnya. Saudara kita membawakan enam video Lembaga. Percakapan dan video sangat berpengaruh terhadap komandan kapal ini sehingga ia merasakan perlunya perubahan besar dalam kehidupannya. Ia menyatakan keinginan yang kuat untuk lebih banyak belajar dari Firman Allah dan menerapkannya secara pribadi.
Dari antara 37 kebaktian distrik yang dijadwalkan di Kanada pada tahun lalu, 9 dari antaranya diadakan di provinsi Quebec. Salah satunya diadakan di Quebec City, yang dihadiri oleh 9.213 orang. Lima kebaktian diadakan pada lima akhir pekan berturut-turut di Sherbrooke. Total hadirin untuk sembilan kebaktian di provinsi ini adalah 32.181. Betapa berbedanya hal ini dengan apa yang dialami Saksi-Saksi Yehuwa di sana pada tahun 1940-an dan 1950-an! Ratusan Saksi ditahan pada waktu itu. Ada yang menghadapi gerombolan massa. Tetapi, mereka terus menghormati Allah sebagai penguasa; mereka menolak untuk berhenti menceritakan kepada orang-orang tentang Kerajaan Allah. Sebagai akibat dari kegigihan mereka, undang-undang di Kanada berubah, dengan perlindungan yang lebih besar terhadap kemerdekaan seluruh warga Kanada. Sekarang terdapat 12 sidang yang berkembang pesat di Quebec City dan 4 sidang di Sherbrooke. Yehuwa telah memberkati dinas yang loyal yang terus dilakukan Saksi-Saksi-Nya.