PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Jadikan Yehuwa Kepercayaan Saudara
    Menara Pengawal—1988 (Seri 47) | Menara Pengawal—1988 (Seri 47)
    • 4. Menurut Yesus apa standar untuk agama yang sejati, dan mengapa ini suatu ”perintah baru”?

      4 Yesus menetapkan standar untuk agama yang sejati ketika ia mengatakan kepada para pengikutnya: ”Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yohanes 13:34, 35) Jadi mereka yang mempraktekkan agama sejati harus mengasihi satu sama lain. Ini suatu ”perintah baru” dalam hal Yesus mengatakan: ”Sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.” Ia rela menyerahkan kehidupannya bagi para pengikutnya. Mereka harus rela berbuat hal yang sama—bukan, bukan mengambil nyawa saudara-saudara seiman mereka, tetapi menyerahkan nyawa mereka sendiri jika perlu. Itulah yang baru, karena hal itu tidak dituntut oleh Taurat Musa.

      5. Bagaimana Firman Allah dengan tegas menandaskan perlunya kasih dan persatuan di kalangan para penyembahNya yang sejati?

      5 Firman Allah menyatakan: ”Jikalau seorang berkata: ’Aku mengasihi Allah’, dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.” (1 Yohanes 4:20, 21) Dengan kasih sedemikian, mereka yang percaya kepada Yehuwa mempertahankan persatuan internasional yang sejati. Rasul Paulus, di 1 Korintus 1:10, mengatakan: ”Aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.”—Lihat juga 1 Yohanes 3:10-12.

  • Jadikan Yehuwa Kepercayaan Saudara
    Menara Pengawal—1988 (Seri 47) | Menara Pengawal—1988 (Seri 47)
    • Meskipun banyak saksi dibunuh sebagai martir karena sikap mereka yang netral, mereka dapat mengatakan seperti rasul Paulus: ’Aku bersih dari pada darah sekalian orang.’—Kisah 20:26.

      7, 8. Bagaimana beberapa pendeta mengakui hutang darah mereka?

      7 Seorang imam Katolik yang dulu menjadi pendeta untuk awak pesawat terbang yang menjatuhkan bom-bom atom di Jepang pada tahun 1945 baru-baru ini menyatakan: ”Selama 1.700 tahun belakangan ini gereja telah membuat peperangan menjadi sesuatu yang terhormat. Gereja telah membujuk orang-orang untuk percaya bahwa ini adalah suatu profesi Kristen yang terhormat. Ini tidak benar. Kami telah dicuci otak. . . . Injil mengenai Perang yang Adil ialah injil yang tidak pernah diajarkan oleh Yesus. . . . Tidak ada sesuatu pun dalam kehidupan atau ajaran Yesus yang menyatakan bahwa walaupun memang tidak sah untuk membakar orang-orang dengan sebuah kepala tempur nuklir, membakar orang-orang dengan bom napalm atau senjata penyemprot api adalah sah.”

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan