-
Pasal Terakhir dari ’Kitab Peperangan Yehuwa’Menara Pengawal—1990 | 1 Juli
-
-
Pasal Terakhir dari ’Kitab Peperangan Yehuwa’
”Dikatakan dalam kitab peperangan [Yehuwa].”—BILANGAN 21:14.
1, 2. Dalam peristiwa apa pada zaman dahulu Yehuwa menunjukkan kepada bangsa Mesir bahwa Ia adalah Allah pejuang, dan bagaimana Ia melakukan itu?
ORANG-ORANG dewasa ini kurang menghargai bahwa Allah Alkitab, Yehuwa, adalah panglima perang, kesatria dalam peperangan. Fakta ini didramatisasi ketika Ia membebaskan umat-Nya pada zaman dulu dari penindasan di Mesir. Firaun telah dihasut oleh musuh yang tidak kelihatan dari bangsa itu, Setan si Iblis, untuk mencoba mempekerjakan mereka sampai mati. Kini, karena menyadari kerugiannya dengan membiarkan umat Israel pergi, Firaun dan pasukan perangnya mengejar mereka.
2 Tetapi, Firaun tidak menyadari bahwa Allah orang-orang Israel dapat menjadi Allah pejuang, demi membebaskan umat-Nya. Pada waktu pasukan Mesir dengan perasaan dendam mengejar mereka, melewati dasar yang kering dari Laut Merah, Allah dari orang-orang Israel yang sedang terancam bertindak dan menenggelamkan para penunggang kereta perang dan penunggang kuda, dengan membuat air yang terhimpun ke atas jatuh menimpa lorong darurat yang secara mukjizat telah dibuka sebelumnya bagi orang-orang Israel.—Keluaran 14:14, 24-28.
3. Dalam lagu kemenangan mereka, orang-orang Israel menyebutkan Yehuwa sebagai Allah macam apa, tetapi fakta apa yang diabaikan oleh bangsa-bangsa dewasa ini?
3 Aman di tepi sebelah timur Laut Merah, orang-orang Israel yang riang gembira menyanyikan lagu kemenangan, memuji-muji Pembebas surgawi mereka, ”Baiklah aku menyanyi bagi [Yehuwa], sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkanNya ke dalam laut. [Yehuwa] itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia. [Yehuwa] itu pahlawan perang; [Yehuwa], itulah namaNya. Kereta Firaun dan pasukannya dibuangNya ke dalam laut; para perwiranya yang pilihan dibenamkan ke dalam Laut Teberau [Laut Merah].” (Keluaran 15:1-4) Di sana di Laut Merah, Yehuwa menunjukkan diri-Nya sebagai pahlawan perang yang sanggup melakukan hal-hal menakjubkan. Fakta ini telah diabaikan oleh bangsa-bangsa di dunia.
-
-
Pasal Terakhir dari ’Kitab Peperangan Yehuwa’Menara Pengawal—1990 | 1 Juli
-
-
6. Meskipun ia seorang musafir yang cinta damai di Negeri Perjanjian, bagaimana Abraham membuktikan dirinya sebagai pejuang yang bersandar kepada Yehuwa?
6 Meskipun mengembara bagaikan orang asing di Negeri Perjanjian, Abraham membuktikan bahwa ia dapat bertindak sebagai pejuang, panglima perang. Pada suatu peristiwa empat orang raja dari luar menyerbu Negeri Perjanjian dan membawa lari keponakan Abraham yakni Lot dan juga keluarga Lot. Abraham, yang digerakkan oleh ikatan keluarga yang kuat, mempersenjatai 318 dari hamba-hamba lelakinya, dan bersama-sama dengan bala bantuan dari tiga sekutunya di tempat itu, Aner, Eskol, dan Mamre, ia mengejar para penyerbu. Dengan mengadakan serangan tiba-tiba di malam hari, Abraham dan pasukannya mengalahkan para penyerbu, meskipun kekuatan mereka jauh lebih besar. Terjadi ”pembantaian atas raja-raja tersebut”. (Ibrani 7:1, NW; Kejadian 14:13-17) Abraham membebaskan Lot beserta keluarganya dan merampas kembali semua yang dicuri.
7-9. (a) Siapakah imam yang dikunjungi Abraham, dan berkat apakah yang ia terima? (b) Bagaimanakah Abraham menunjukkan bahwa ia ingin dijadikan kaya hanya oleh Allah Yang Mahatinggi? (c) Seperti diteguhkan oleh Melkisedek, siapakah yang memberikan kemenangan militer kepada Abraham?
7 Abraham menyadari bahwa upaya militernya telah berhasil berkat bantuan Allah Yehuwa, dan pada perjalanan pulangnya setelah menang, ia dapat membuat pengakuan di hadapan umum tentang fakta itu. Ia tahu bahwa imam yang diperkenan Allahnya dapat dijumpai di kota Salem. Jadi ke sanalah ia pergi. Bagian selanjutnya dari Kejadian pasal 14 memberi tahu kita apa yang kemudian terjadi:
8 ”Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Lalu ia memberkati Abram, katanya, ’Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.’ Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram, ’Berikanlah kepadaku orang-orang itu dan ambillah untukmu harta benda itu.’ Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu, ’Aku bersumpah demi [Yehuwa], Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi: Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya. Kalau aku, jangan sekali-kali! Hanya apa yang telah dimakan oleh bujang-bujang ini dan juga bagian orang-orang yang pergi bersama-sama dengan aku, yakni Aner, Eskol dan Mamre, biarlah mereka itu mengambil bagiannya masing-masing.’”—Kejadian 14:18-24.
9 Seperti ditunjukkan oleh ayat-ayat ini, Melkisedek, imam yang juga raja dari kota Salem, meneguhkan keyakinan Abraham bahwa Allah Yang Mahatinggilah yang berperang untuknya beserta pasukan perangnya, dan memberikan kemenangan itu kepada dia. Raja-Imam Melkisedek tidak mengecilkan peran Yehuwa dalam persoalan itu.
Kitab Peperangan Yehuwa
10. Apa kisah peperangan pertama yang dicantumkan dalam Alkitab, dan mengapa itu baru permulaan dari perang-perang Yehuwa yang berkemenangan?
10 Penjelasan dalam Kejadian 14 mengenai penyerbuan atas Negeri Perjanjian dan bagaimana Abraham mengalahkan para penyerbu yang bersenjata merupakan kisah peperangan pertama dalam Alkitab. Jadi, lebih dari empat abad sebelum perbuatan-Nya yang luar biasa di Laut Merah, Yehuwa menunjukkan Diri sebagai pejuang, ”panglima perang”. (Klinkert) Namun, itu baru permulaannya. Kemenangan-kemenangan yang jauh lebih besar dan gemilang akan menyusul, termasuk kemenangan terakhir pada ’kesudahan sistem ini’.—Matius 24:3, NW.
11. Apakah ’kitab Peperangan Yehuwa’ itu, tetapi di manakah juga terdapat banyak kisah petualangan peperangan-Nya?
11 Menurut apa yang dikatakan dalam Bilangan 21:14, suatu ’kitab peperangan Yehuwa’ mulai ditulis. Catatan atau sejarah yang dapat dipercaya ini, mengenai peperangan-peperangan Yehuwa demi umat-Nya, mungkin bermula dari pertempuran ini demi kepentingan Abraham yang setia. Musa mengetahui adanya buku ini tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenainya. Jadi, kita tidak diberi tahu mengenai segala cara bagaimana Yehuwa menunjukkan Diri sebagai pejuang selama periode waktu yang dicakup oleh kitab Peperangan Yehuwa itu. Tetapi, sejak disebutkannya buku itu, bagian utama dari Alkitab ditulis, dan ini memberikan kepada kita banyak catatan mengenai perbuatan militer Yehuwa.
-