PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Betapa Mulia Nama Yehuwa!
    Menara Pengawal—1986 (Seri 31) | Menara Pengawal—1986 (Seri 31)
    • 5, 6. (a) Mengapa kedua mata-mata itu pergi ke Yerikho dan ke rumah Rahab? (b) Dewasa ini, bagaimana Yehuwa sering menjawab seruan memohonkan bantuan? (c) Bagaimana Rahab memperlihatkan diri sebagai ”orang yang suka damai”?

      5 Tepat sebelum Israel menyeberangi Sungai Yordan, Yehuwa mengarahkan perhatian kepada kota Yerikho. Yosua mengutus dua orang mata-mata, yang mewakili seluruh Israel, dan mengatakan kepada mereka, ”Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho.” Mengapa mereka harus memata-matai Yerikho? Meskipun kota itu kecil dan bukan tandingan bagi bala tentara Israel, posisi kota itu cocok sebagai jalan masuk untuk menaklukkan Kanaan.

  • Betapa Mulia Nama Yehuwa!
    Menara Pengawal—1986 (Seri 31) | Menara Pengawal—1986 (Seri 31)
    • 10. Perhatian istimewa apa harus diberikan kepada Yerikho?

      10 Mari kita melihat peristiwa-peristiwa yang dramatis ini dari sudut lain. ”Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk.” Ini adalah kota pertama di Kanaan yang akan dihukum oleh pedang Yehuwa. Karena alasan itu, sebagai buah-buah pertama yang dibaktikan kepada Allah, ini harus mendapat perhatian istimewa. Yosua menjelaskan, ”Kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi [Yehuwa] untuk dimusnahkan.”—Yosua 6:1-17; bandingkan Keluaran 22:29; Imamat 27:26.

  • Betapa Mulia Nama Yehuwa!
    Menara Pengawal—1986 (Seri 31) | Menara Pengawal—1986 (Seri 31)
    • 13. (a) Peristiwa-peristiwa apa mengarah kepada penyerangan atas Yerikho? (b) Persamaan apa yang kita lihat dewasa ini?

      13 Yosua membuat persiapan yang saksama untuk menyerang Yerikho. Pria-pria yang menjadi dewasa di padang belantara disunat. Ini melambangkan bahwa mereka telah menyingkirkan segala sesuatu yang dapat menghalangi pembaktian sepenuh hati kepada Yehuwa. (Ulangan 10:16; 30:5, 6) Paskah mereka rayakan lagi. Orang-orang mulai mendapat makanan dari hasil-hasil negeri itu dan tidak mendapat lagi manna yang dulu disediakan secara mujizat. Selain itu, ”Panglima Balatentara [Yehuwa],” pasti Logos sebelum menjadi manusia, muncul di hadapan Yosua untuk meyakinkan dia. Dan Yosua dengan rendah hati mengakui kehadiran Pribadi itu. Dari semua hal tersebut, kita dapat melihat persamaan dalam pengalaman dari saksi-saksi Yehuwa pada jaman modern seraya mereka membaktikan diri kepada pekerjaan yang ada. Makanan rohani kita telah menjadi lebih beragam dan berbobot dalam isinya seraya ”hamba yang setia dan bijaksana” maju terus dengan progresif di bawah kepemimpinan Tuhan Yesus Kristus.—Yosua 5:1-15.

      14. Taktik-taktik aneh apa yang Yehuwa perintahkan dalam menyerang Yerikho?

      14 Sekarang mari kita melihat kancah peperangan. Yehuwa benar-benar menuntut digunakannya taktik-taktik yang aneh! Selama enam hari, satu kali tiap hari imam-imam Israel berbaris mengelilingi Yerikho, sambil mengangkat Tabut, yang melambangkan kehadiran Yehuwa. Mereka didahului oleh tujuh imam yang meniup tanduk-tanduk domba, dan prajurit-prajurit Israel berbaris di depan dan di belakang mereka. Tetapi pada hari ketujuh mereka bangun ”pagi-pagi, ketika fajar menyingsing,” dan berbaris mengelilingi kota itu tujuh kali. Orang-orang Yerikho pasti sangat ketakutan!—Yosua 6:2-15.

  • Betapa Mulia Nama Yehuwa!
    Menara Pengawal—1986 (Seri 31) | Menara Pengawal—1986 (Seri 31)
    • 16. (a) Mujizat-mujizat apa menandai kejatuhan Yerikho? (b) Bagaimana iman Rahab diberkati?

      16 Akhirnya Yosua memberi perintah kepada orang-orang itu, ”Bersoraklah, sebab [Yehuwa] telah menyerahkan kota ini kepadamu!” Sorak peperangan yang keras mengguntur. Bumi berguncang dan—benar-benar suatu mujizat—tembok-tembok Yerikho runtuh. Orang-orang Israel dengan taat menyerbu untuk membinasakan semua makhluk hidup di kota itu. Mereka membakarnya dengan api. Namun lihat! Satu bagian kecil dari tembok sebelah luar masih tetap berdiri, dan di jendelanya terdapat sebuah tali merah. Rahab dan keluarga ayahnya dibawa ke luar tanpa cedera. Pada waktunya, iman Rahab diberkati lebih jauh dalam hal ia menjadi istri dari orang Israel bernama Salmon dan menjadi nenek moyang dari Yesus Kristus.—Yosua 6:16-26; Matius 1:5.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan