PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w94 1/8 hlm. 21-26
  • Melayani bersama Organisasi yang Paling Progresif

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Melayani bersama Organisasi yang Paling Progresif
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Masa Awal
  • Kehidupan Baru di Betel
  • Pergaulan dengan Saudara Rutherford
  • Masa-Masa Sulit secara Finansial
  • Bekerja dengan Menggunakan Radio
  • Fonograf
  • Pekerjaan yang Membawa Sukacita dalam Dinas Pengabaran
  • Bimbingan Ilahi
  • Kehidupan yang Kaya dalam Dinas kepada Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2001
  • Metode Pengabaran​—Menggunakan Segala Sarana untuk Menjangkau Orang-Orang
    Kerajaan Allah Memerintah!
  • Umumkan Raja dan Kerajaan! (1919-1941)
    Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah
  • ’Yehuwa Telah Berbuat Baik Kepadaku’
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1984 (s-4)
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
w94 1/8 hlm. 21-26

Melayani bersama Organisasi yang Paling Progresif

SEBAGAIMANA DICERITAKAN OLEH ROBERT HATZFELD

Dewasa ini, begitu banyak orang menyalakan televisi dengan menggunakan remote control untuk menonton berita malam dalam gambar yang hidup dan berwarna, tetapi tidak menganggap hal itu sesuatu yang luar biasa. Namun, rasanya baru kemarin ketika saya, seorang bocah berusia 12 tahun, tercengang melihat di layar bioskop gambar manusia yang jauh lebih besar daripada ukuran aslinya dan ia berbicara!

MUNGKIN saudara berpikir itu bukanlah berita penting. Tetapi, jelas hal itu bagaikan mukjizat zaman modern bagi saya dahulu pada tahun 1915, pada awal dari zaman film hitam putih yang bisu. Seorang pria berjanggut yang berwibawa muncul di layar dan berkata, ”Drama-Foto Penciptaan dipersembahkan oleh IBSA, International Bible Students Association.” Selama dua jam berikutnya, kisah Alkitab dibuka di hadapan kami. Berita Alkitabnya jelas dan menyegarkan. Namun, itulah film dengan gambar yang bergerak, diselingi slide-slide berwarna, dan suaranya yang disinkronisasikan benar-benar menarik perhatian saya.

Pada waktu itu saya tidak menyadarinya, namun gairah jiwa muda saya terhadap teknologi yang bersejarah itu merupakan permulaan menuju karier seumur hidup bersama organisasi yang paling progresif di bumi.

Masa Awal

Pada tahun 1891, ayah saya datang dari Dillenburg, Jerman, ke masyarakat Jerman di Allegheny, Pennsylvania, AS. Belakangan ia bertemu seorang gadis dari suatu keluarga Jerman di sana, dan mereka menikah. Saya dilahirkan pada tanggal 7 Juli 1903, dan dibesarkan dengan berbahasa Jerman dan Inggris. Tepat menjelang Perang Dunia I yang mulai pada tahun 1914, epidemi tuberkulosis merenggut kedua orang-tua saya sehingga saya menjadi yatim-piatu. Kakek meninggal pada waktu yang sama akibat stroke.

Bibi saya, Minna Boemer dengan baik hati menerima saya dalam keluarganya. ”Saya mempunyai lima anak,” katanya. ”Tidak apa-apa jika ditambah satu lagi.” Meskipun saya merindukan orang-tua saya, Bibi Minna menciptakan suasana rumah yang nyaman bagi saya.

Bibi saya sudah lama menjadi anggota Sidang Allegheny dari Siswa-Siswa Alkitab (demikian Saksi-Saksi Yehuwa disebut pada masa itu). Menjelang tahun 1909, Saudara C. T. Russell, presiden Lembaga Menara Pengawal saat itu, juga bergabung dengan sidang tersebut. Bibi Minna membawa saya ke perhimpunan. Meskipun keluarga kami tidak membuat upaya terpadu untuk belajar atau mengabar ketika itu, apa saja yang kami dengar di perhimpunan, kami bagikan secara tidak resmi kepada orang-orang yang kami kenal.

Selama periode itulah ”Drama-Foto” membuat saya takjub. Karena saya tertarik pada hal-hal mekanik, teknik-teknik fotografi yang baru dan sinkronisasi suara/gambar membuat saya kagum, demikian juga mengenai fotografi time-lapse (selang waktu). Sungguh menggetarkan mengamati mekarnya bunga-bunga dalam drama foto tersebut!

Pada tahun 1916, kami berduka cita atas kematian Saudara Russell. Karena kami tinggal di Allegheny, kami menghadiri pemakamannya di Balai Carnegie. Ini adalah balai tempat Saudara Russell berdebat dengan E. L. Eaton pada tahun 1903. Saya telah mendengar kisah mengenai rohaniwan Episkopal Metodis ini yang menantang C. T. Russell untuk berdebat selama enam hari, berharap untuk mendiskreditkan pengetahuan Alkitab Saudara Russell. Tetapi sebaliknya, dikatakan, Russell ’mengarahkan pipa air ke neraka’. Sara Kaelin, seorang kolportir terkenal di Pittsburgh, mengenal keluarga Russell secara pribadi. Pada waktu pemakaman, ia melihat Maria Russell meletakkan bunga di peti jenazah dengan catatan, ”Untuk Suamiku Tercinta”. Meskipun ia telah berpisah dengan Russell beberapa tahun sebelumnya, Maria masih mengakui dia sebagai suaminya.

Seraya waktu berlalu, saya memiliki banyak kesempatan untuk memperoleh keahlian teknik yang berguna bagi karier saya di masa depan. Paman yang adalah wali saya bekerja sebagai kontraktor bangunan. Selama liburan sekolah, ia mengajak saya bekerja bersama montir-montir listriknya, mengganti instalasi gas dengan listrik pada rumah-rumah mewah yang tua. Pada tahun 1918, siswa-siswa di sekolah kami membuat peralatan radio dan telegrap amatir. Kami berkumpul setiap malam untuk belajar dan mengadakan eksperimen langsung mengenai hal listrik dan magnetisme. Pada tahun 1926, saya dan seorang teman memutuskan untuk mengejar impian masa kanak-kanak—bekerja di kapal dan keliling dunia. Kami mendaftarkan diri di sekolah operator radio-telegrap yang disponsori oleh Radio Corporation of America.

Kehidupan Baru di Betel

Sekolah radio yang kami ikuti berada di New York City, maka saya menyeberangi sungai ke Brooklyn untuk menghadiri perhimpunan Siswa-Siswa Alkitab, yang diadakan di auditorium sewaan di Masonic Temple yang tua. Pada waktu itu, hanya ada satu sidang untuk seluruh daerah metropolitan New York. Ketika saudara-saudara dari Betel (tempat tinggal keluarga Siswa-Siswa Alkitab dari kantor pusat) mengetahui bahwa saya belajar untuk mendapatkan lisensi radio komersial, mereka mengatakan, ”Mengapa harus pergi berlayar? Kita memiliki sebuah stasiun radio di sini dan membutuhkan seorang operator radio.” Mereka mengundang saya datang ke kantor untuk diwawancarai. Saya tidak tahu apa-apa tentang Betel kecuali bahwa itu adalah kantor pusat Siswa-Siswa Alkitab.

Saudara-saudara mewawancarai saya dan menganjurkan agar saya menyelesaikan sekolah, mendapat lisensi, kemudian masuk Betel. Setelah lulus, sebaliknya daripada berlayar menuju laut lepas, saya mengemasi pakaian saya yang tidak banyak jumlahnya dan naik kereta api bawah tanah menuju Betel. Meskipun saya membaktikan diri kepada Yehuwa dan telah ambil bagian dalam pekerjaan pengabaran selama bertahun-tahun, saya baru dibaptis pada bulan Desember 1926, dua minggu setelah tiba di Betel. Pada waktu itu hal tersebut bukannya tidak lazim.

Dengan 150 anggotanya, Betel terlalu penuh pada masa itu. Setiap kamar dihuni oleh empat orang. Saya segera mengenal sebagian besar dari mereka, karena kami semua makan, bekerja, dan tidur dalam satu kompleks, dan tentu saja, kami semua menghadiri satu-satunya sidang di New York City. Rumah Betel yang baru di 124 Columbia Heights selesai dibangun pada tahun 1927, dan satu kamar dapat ditempati oleh dua orang.

Juga pada tahun 1927, percetakan yang baru di 117 Adams Street dibuka. Saya membantu memindahkan peralatan dari percetakan yang lama di 55 Concord Street. Selain peralatan radio, di percetakan terdapat lift, mesin cetak, peralatan laundry, alat pembakar yang menggunakan minyak—jika itu menggunakan kabel listrik, saya mengerjakannya.

Namun, Betel lebih daripada sekadar sebuah percetakan. Meskipun ikut andil dalam menerbitkan banyak buku, risalah, dan majalah, mereka adalah sekelompok pelayan yang rajin dan rendah hati. Tujuan mereka bukan untuk mencari ketenaran. Sebaliknya, mereka hanya ingin menyelesaikan pekerjaan Tuhan—dan ada banyak hal yang harus dilakukan!

Pergaulan dengan Saudara Rutherford

Saya mendapat manfaat besar dari hak istimewa dapat bekerja bersama Joseph F. Rutherford, presiden Lembaga yang kedua. Ia berperawakan besar, dengan tinggi lebih dari 183 sentimeter, tidak gemuk, namun tegap. Banyak saudara muda di Betel agak segan terhadapnya sebelum mereka mengenal pria ini. Ia terus-menerus belajar, mempersiapkan bahan tertulis.

Saudara Rutherford memiliki rasa humor yang baik. Ada dua saudari lajang yang lanjut usia di keluarga Betel yang telah berada di sana sejak zaman Saudara Russell. Mereka benar-benar berwajah tegang dan berpikir bahwa tidak sopan untuk tertawa keras-keras bahkan jika ada sesuatu yang lucu. Kadang-kadang pada waktu makan malam Saudara Rutherford menceritakan sebuah cerita yang membuat semua orang tertawa, dan membuat kedua saudari ini jengkel. Akan tetapi, ia juga sering mengarahkan pembicaraan kepada pembahasan Alkitab yang serius pada waktu makan.

Saudara Rutherford adalah seorang juru masak yang pandai dan senang menyiapkan hidangan untuk teman-teman. Suatu ketika para juru masak Betel meremukkan tulang-tulang ayam ketika memotong ayam. Ia melangkah ke dapur dan memperlihatkan cara yang benar untuk memotong ayam. Ia tidak suka pecahan-pecahan tulang ayam yang remuk dalam makanannya!

Saya sering berada dekat dengan Saudara Rutherford dalam pertemuan-pertemuan informal, seperti di stasiun radio kami, WBBR, atau di ruang belajarnya di Staten Island. Ia seorang yang baik hati dan mempraktekkan apa yang ia katakan. Ia tidak mengharapkan apa pun dari orang lain yang ia sendiri tidak lakukan. Tidak seperti orang-orang yang bertanggung jawab dalam banyak organisasi agama lain, Saudara Rutherford memiliki karakter moral dan rohani yang paling luhur. Jelas, ia hidup untuk Kerajaan Yehuwa.

Masa-Masa Sulit secara Finansial

Beberapa tahun setelah saya tiba di Betel, dunia memasuki Depresi Besar. Pasar modal ambruk, demikian juga harga komoditi. Pekerjaan menjadi langka, dan dana terbatas. Betel berjalan dengan dana sumbangan, namun Yehuwa selalu memastikan adanya cukup dana untuk melaksanakan pekerjaan. Kami tidak pernah kekurangan makanan, meskipun hidangannya tidak selalu seperti yang diinginkan setiap orang. Kami hidup sehemat mungkin, dan saudara-saudara di luar Betel membantu kami secara materi dalam batas kemampuan mereka.

Pada tahun 1932, Saudara Robert Martin, pengawas percetakan kami yang setia, meninggal. Nathan Knorr yang berusia dua puluh tujuh tahun ditunjuk sebagai penggantinya. Ia seorang pemuda yang sangat cakap. Seingat saya tidak ada orang yang merasa sulit untuk menerimanya sebagai pengawas percetakan. Saudara-saudara lain yang setia, di antaranya John Kurzen, George Kelly, Doug Galbraith, Ralph Leffler, dan Ed Becker—semuanya adalah rekan-rekan sekerja yang saya kasihi—yang bersedia membaktikan keahlian dan kepandaian mereka untuk dinas Kerajaan.—Bandingkan Keluaran 35:34, 35.

Bekerja dengan Menggunakan Radio

Yang paling penting, organisasi kami dibaktikan untuk menyebarkan kabar baik dengan sarana apa saja yang tersedia. Seluruh dunia perlu mengetahui tentang Kerajaan, namun jumlah kami hanya beberapa ribu orang. Teknologi radio baru dimulai sesudah Perang Dunia I. Akan tetapi, saudara-saudara yang arif merasa bahwa metode komunikasi ini adalah sesuatu yang Yehuwa sediakan pada waktu itu. Maka pada tahun 1923 mereka merencanakan untuk membangun stasiun WBBR di Staten Island, salah satu dari lima sektor di New York City.

Kadang-kadang saya satu-satunya operator di stasiun radio kami. Saya tinggal di daerah Staten Island namun tidak berkeberatan untuk naik feri dan kereta api bawah tanah selama tiga jam ke percetakan di Brooklyn untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan listrik dan mesin. Agar stasiun radio kami dapat memiliki sumber tenaga sendiri, kami memasang sebuah generator diesel. Di Staten Island kami juga memiliki sumur-sumur air dan sebuah kebun yang menyediakan makanan untuk staf yang tidak begitu besar di sana, juga untuk keluarga Betel di Brooklyn.

Sampai lebih banyak bantuan datang kemudian, tanggung jawab atas pekerjaan radio sangat membatasi kehadiran saya di perhimpunan dan dinas pengabaran. Tidak ada waktu sama sekali untuk beramah-tamah atau melakukan perjalanan akhir pekan selain pada waktu liburan tahunan kami. Seseorang pernah bertanya kepada saya, ”Dengan jadwal yang sedemikian padat, apakah Anda tidak pernah berpikir untuk meninggalkan Betel?” Secara jujur saya harus katakan, ”Tidak.” Merupakan suatu hak istimewa dan sukacita untuk tinggal dan bekerja bersama begitu banyak saudara dan saudari yang berbakti. Dan selalu ada pekerjaan yang perlu dilakukan, suatu proyek baru yang harus dikerjakan.

Kami memproduksi dan menyiarkan drama-drama radio yang menggugah hati. Karena pada waktu itu belum ada rekaman efek-khusus, kami harus menciptakan metode kami sendiri. Kami membuat sebuah mesin yang dapat menimbulkan bunyi desiran angin atau badai yang sedang mengamuk. Suara paruhan tempurung kelapa yang diadu dengan bilah papan menjadi bunyi tapak kaki kuda di jalan berbatu. Setiap drama merupakan pekerjaan yang spektakuler. Dan orang-orang mendengarkan. Pada masa-masa yang belum terdapat banyak hal yang mengalihkan perhatian, banyak orang duduk dan mendengarkan dengan penuh perhatian.

Pada tahun 1920-an dan awal 1930-an, Lembaga membuat catatan bersejarah dalam bidang komunikasi radio, dengan berulang kali menghubungkan banyak stasiun radio untuk menyiarkan sebuah acara. Dengan demikian, berita Kerajaan mencapai jutaan orang di seluas dunia.

Fonograf

Pada pertengahan tahun 1930-an dan awal tahun 1940-an, kami merancang dan membuat mesin rekaman, fonograf, dan peralatan suara lainnya. Dengan sebuah mesin bubut khusus, kami memotong master record (piringan asli) dari piringan-piringan yang permukaannya sehalus kaca yang terbuat dari beeswax. Kemudian kami memeriksa setiap master record dengan sangat saksama di bawah mikroskop untuk memastikan semuanya sempurna. Jika ada yang cacat, perekaman harus diulang dan master record yang baru dibuat kembali. Kemudian kami mengirim beeswax master ke perusahaan piringan hitam, yang memproduksi fonograf dan memperbanyak piringan hitam.

Satu peristiwa menggetarkan yang saya ingat betul adalah khotbah Saudara Rutherford pada tahun 1933 berjudul ”Pengaruh Tahun Kudus Atas Perdamaian dan Kemakmuran”. Paus telah mengumumkan tahun tersebut sebagai ”tahun kudus”, dan melalui siaran radio serta fonograf, kami memperdengarkannya dan memperlihatkan bahwa tidak ada hal kudus yang akan terjadi. Kenyataannya, Hitler berkuasa pada tahun itu dengan dukungan Gereja Katolik, maka harapan akan perdamaian sirna.

Di Amerika Serikat, organisasi Aksi Katolik dibentuk untuk melaksanakan apa yang gereja inginkan. Mereka menempatkan orang-orang mereka sendiri pada dewan redaksi surat kabar utama, majalah, dan penerbit buku. Mereka ikut campur dalam dunia politik dan mengancam untuk memboikot stasiun radio mana pun yang menyiarkan ceramah-ceramah Alkitab kami. Banyak Saksi-Saksi dikepung oleh kelompok-kelompok Aksi Katolik, khususnya di dekat New Jersey. Itu adalah hari-hari yang sangat mendebarkan hati!

Pekerjaan yang Membawa Sukacita dalam Dinas Pengabaran

Menjelang pertengahan tahun 1950-an, barisan penyiar Kerajaan yang terus bertambah mencapai lebih banyak orang di pintu rumah mereka. Hal ini terbukti jauh lebih efektif daripada radio dalam membantu orang perorangan memahami kebenaran Alkitab. Maka, pada tahun 1957 diputuskan untuk menjual WBBR dan mengarahkan sumber-sumber daya kami kepada pekerjaan utusan injil yang semakin meluas di negeri-negeri lain.

Pada tahun 1955, saya ditugaskan ke Sidang Bedford di Brooklyn, tempat saya secara tetap tentu memimpin Pelajaran Menara Pengawal. Lembaga juga mengutus saya sebagai pengkhotbah keliling ke New York sebelah utara, Pennsylvania, Connecticut, dan New Jersey. Ketika ditugaskan ke Sidang Bedford, saya berkata kepada diri saya, ’Saya sudah berusia 50 tahun lebih. Lebih baik saya ambil bagian sebanyak mungkin dalam dinas pengabaran sekarang. Nanti mungkin saya kena rematik pinggang dan tidak begitu menikmati pekerjaan itu.’

Setelah bekerja selama bertahun-tahun di bagian teknik penyiaran benih Kerajaan melalui radio, saya mendapati bahwa menanam dan menyiram benih kebenaran Alkitab secara langsung kepada orang-orang adalah hal yang sangat menyenangkan. Saya benar-benar menikmati bekerja bersama sidang. Banyak saudara dan saudari menjadikan saya bagian dari keluarga mereka sehingga membuat saya merasa betah bila bersama mereka. Beberapa dari anak-anak kecil itu, kini sudah dewasa, masih memanggil saya kakek. Selama 30 tahun kami menikmati bersama waktu yang menyenangkan dalam dinas pengabaran, sampai muncul problem dengan kaki saya sehingga saya tidak mampu naik tangga atau bepergian dengan kereta api bawah tanah. Pada tahun 1985, saya pindah ke Sidang Brooklyn Height, yang berhimpun tepat di Betel.

Seraya organisasi Yehuwa mengalami ekspansi yang sangat besar, saya secara pribadi mendapat hak istimewa melihat berkat-berkat-Nya di ladang-ladang luar negeri sewaktu saya menghadiri kebaktian-kebaktian besar di negeri-negeri yang jauh. Saya dapat berkeliling dunia pada akhirnya! Mulai tahun 1950-an, beberapa di antara kami anggota keluarga Betel sempat melihat pemandangan di London, Paris, Roma, Nuremberg, dan Kopenhagen. Kami bepergian dengan menggunakan bekas pesawat bomber yang telah dimodifikasi, kapal, dan kereta api. Tentu saja, kami menikmati panorama yang indah dalam perjalanan, namun pemandangan yang paling menggetarkan adalah sambutan yang hangat dari sejumlah besar saudara-saudara kita. Puluhan tahun kemudian, kami bepergian ke negeri-negeri Timur, ke Eropa Barat sekali lagi, dan baru-baru ini ke Eropa Timur. Kebaktian yang menakjubkan di Polandia, Jerman, dan Cekoslowakia sungguh luar biasa. Keluarga teokratis kita benar-benar telah berkembang sejak pertama kali saya menjadi bagian di dalamnya!

Bimbingan Ilahi

Apa yang kelihatannya seperti langkah-langkah kecil yang diambil oleh organisasi kemudian menjadi langkah-langkah raksasa. Pada waktu kami mengerjakan proyek-proyek inovatif, hanya alat-alat yang membantu kita melakukan pekerjaan kesaksian, siapa yang dapat mengira pertumbuhan yang luar biasa akan terjadi? Kita telah bergerak maju dalam iman, dengan menyambut bimbingan Yehuwa.

Organisasi yang progresif ini tidak takut menggunakan teknologi mutakhir yang tersedia atau menciptakan karyanya sendiri untuk membantu memelihara ladang di seluruh dunia. Di antara metode-metode yang digunakan untuk memajukan pemberitaan Kerajaan adalah pengabaran dari rumah ke rumah, penggunaan jaringan radio, kesaksian dengan menggunakan fonograf, dan program pengajaran Alkitab di rumah-rumah orang. Bukanlah prestasi yang kecil untuk dapat mendirikan pengoperasian percetakan kita sendiri di masa awal dan kini menggunakan phototypesetting yang dikomputerisasi dan pencetakan offset dalam banyak bahasa. Sekolah Alkitab Menara Pengawal Gilead, Sekolah Pelayanan Teokratis, dan kebaktian-kebaktian yang diadakan secara tetap tentu, semuanya memainkan peranan dalam membawa kemuliaan bagi Allah Yehuwa dan Putra-Nya. Merupakan hak istimewa bagi saya untuk mengamati secara pribadi dan berpartisipasi dalam semua peristiwa tersebut.

Jelas bagi saya bahwa organisasi di bumi yang dipimpin oleh roh Yehuwa menerima bimbingan mengenai apa yang harus dilakukan dan cara melakukannya. Organisasi universal-Nya secara keseluruhan, yang kelihatan dan tidak kelihatan, bekerja bersama-sama.

Saya tidak pernah menyesal membatalkan rencana-rencana saya sebagai seorang anak muda untuk mengarungi lautan. Ya, perkembangan yang paling berarti dan menyenangkan di dunia terjadi di sini, di dalam organisasi Yehuwa! Maka perjalanan saya di jalan menuju ”panggilan sorgawi” telah ditandai dengan banyak sukacita dan berkat serta tidak ada penyesalan.—Filipi 3:13, 14.

Saya selalu memberi tahu anak-anak muda untuk mengingat tahun 1914—yaitu, Mazmur 19:15, yang mengatakan, ”Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya [Yehuwa], gunung batuku dan penebusku.” Kita ingin menyenangkan Yehuwa dalam segala hal dan berdoa sebagaimana dilakukan Daud, ”Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya [Yehuwa], tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.” (Mazmur 25:4, 5) Kata-kata tersebut mengandung banyak arti. Dengan mengingatnya, kita dapat dibantu untuk tetap berada di jalur yang benar, berjalan di jalan yang benar, melangkah bersama organisasi Yehuwa yang progresif.

[Gambar di hlm. 23]

Saudara Rutherford senang mempersiapkan hidangan untuk teman-teman

[Gambar di hlm. 25]

Robert Hatzfeld di ruang kontrol stasiun radio WBBR

[Gambar di hlm. 26]

Foto terbaru Saudara Hatzfeld

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan