-
Air yang Berbual-bual untuk Memberikan Kehidupan AbadiMenara Pengawal—2008 | 1 Juni
-
-
[Kotak/Gambar di hlm. 15]
PERSEDIAAN AIR PADA ZAMAN ALKITAB
Pada zaman Alkitab, orang-orang mengerahkan upaya yang luar biasa untuk menemukan sumber-sumber air yang baik. Abraham dan Ishak menggali sumur-sumur dekat Beer-syeba agar ada cukup persediaan air bagi keluarga dan kawanan ternak mereka.—Kejadian 21:30, 31; 26:18.
Sumur-sumur yang dangkal sering kali menjadi kering pada musim panas yang panjang dan terik. Agar air selalu tersedia, sumurnya harus dalam. (Amsal 20:5) Sebuah sumur di Lakhis dalamnya 44 meter. Sumur lain, yang terletak di Gibeon, dalamnya lebih dari 25 meter dan lebarnya 11 meter. Untuk menggali sumur itu, orang perlu memindahkan sekitar 3.000 ton batu-batuan. Wanita Samaria yang mengambil air dari sumur Yakub berkata kepada Yesus bahwa ”sumur ini dalam”. Boleh jadi, permukaan air dalam sumur itu ada 23 meter di bawah permukaan tanah.—Yohanes 4:11.
Perigi juga menjadi sumber air di Timur Tengah zaman dahulu. Lubang bawah tanah ini menampung air hujan yang turun dari bulan Oktober hingga bulan April. Saluran-saluran digali di lereng bukit untuk mengalirkan air ke perigi-perigi ini. Orang Israel menggali perigi-perigi besar untuk menyimpan air.—2 Tawarikh 26:10.
Pada zaman itu, seperti halnya sekarang, menimba air dari sumur atau perigi merupakan kerja keras. Para wanita seperti Ribka dan putri-putri Yitro melakukan tugas yang penting bagi keluarga dan kawanan ternak mereka dengan menimba air setiap hari.—Kejadian 24:15-20; Keluaran 2:16.
-
-
Air yang Berbual-bual untuk Memberikan Kehidupan AbadiMenara Pengawal—2008 | 1 Juni
-
-
Perigi juga menjadi sumber air di Timur Tengah zaman dahulu. Lubang bawah tanah ini menampung air hujan yang turun dari bulan Oktober hingga bulan April. Saluran-saluran digali di lereng bukit untuk mengalirkan air ke perigi-perigi ini. Orang Israel menggali perigi-perigi besar untuk menyimpan air.—2 Tawarikh 26:10.
Pada zaman itu, seperti halnya sekarang, menimba air dari sumur atau perigi merupakan kerja keras. Para wanita seperti Ribka dan putri-putri Yitro melakukan tugas yang penting bagi keluarga dan kawanan ternak mereka dengan menimba air setiap hari.—Kejadian 24:15-20; Keluaran 2:16.
-