³ Seorang gadis remaja setiap hari membaca buku Cerita Alkitabnya di sekolah selama waktu istirahat 15 menit. Ketika teman sekelasnya menanyakan mengenai buku tsb, ia diundang untuk duduk dan membahas bersama sebuah cerita. Setelah itu, ia tidak menunggu diundang belajar tetapi dng senang datang untuk membahas cerita berikutnya. Ia menceritakan kpd ibunya apa yg ia pelajari. Sbg hasilnya, ibunya mulai belajar Alkitab dan menghadiri perhimpunan di Balai Kerajaan bersama anak gadisnya.

⁶ Ketika masuk ke sekolah menengah, seorang penyiar remaja menetapkan cita-cita untuk memulai sebuah PAR. Teman sekelasnya mempunyai problem dng orang-tuanya dan berbicara kpd gadis Saksi itu mengenai hal ini. Penyiar muda tsb memperlihatkan artikel ”Kaum Remaja Bertanya . . . ” yg cocok dr Sedarlah! Teman sekelas itu terkesan dng bahan tsb dan mengajukan lebih banyak pertanyaan. Penyiar muda itu menempatkan buku Hidup Kekal dengannya, menjelaskan bahwa buku ini dapat membantu menjawab pertanyaan-pertanyaannya, dan ia memulai sebuah PAR.