-
”Pembebasanmu Sudah Dekat”!Menara Pengawal—2015 | 15 Juli
-
-
Bagaimana mungkin mereka menaati perintah Yesus itu kalau kota itu dikepung? Ternyata, sesuatu yang luar biasa terjadi. Pasukan Romawi tiba-tiba pergi! Seperti kata Yesus, serangan itu ”dipersingkat”. (Mat. 24:22) Setelah itu, terbukalah kesempatan bagi orang Kristen yang setia untuk menaati Yesus dengan segera pergi ke pegunungan.a Belakangan, pada tahun 70 M, pasukan Romawi yang lain kembali dan kali ini menghancurkan kota itu. Tapi, semua yang mengikuti petunjuk Yesus selamat.
-
-
”Pembebasanmu Sudah Dekat”!Menara Pengawal—2015 | 15 Juli
-
-
MASA PENGUJIAN DAN PENGHAKIMAN
7, 8. Kesempatan apa yang ada setelah agama palsu dihancurkan, dan bagaimana umat Allah akan berbeda dari semua orang lain?
7 Apa yang akan terjadi setelah agama palsu dihancurkan? Itulah saat untuk menunjukkan isi hati kita yang sesungguhnya. Pada masa itu, kebanyakan orang mencoba mendapat perlindungan dan bantuan dari organisasi manusia, yang seperti ”celah batu di gunung-gunung”. (Pny. 6:15-17) Tapi, umat Yehuwa mencari perlindungan dari-Nya. Di abad pertama, ketika serangan ”dipersingkat”, orang Yahudi tidak tiba-tiba menjadi Kristen. Itulah saatnya bagi mereka yang sudah memeluk Kekristenan untuk keluar dari Yerusalem seperti yang telah Yesus perintahkan. Demikian juga, di masa depan, saat serangan terhadap Babilon Besar ”dipersingkat”, orang tidak akan tiba-tiba memeluk Kekristenan sejati. Sebaliknya, bagi semua penyembah Allah yang sejati, itulah kesempatan untuk membuktikan kasih mereka kepada Yehuwa dan mendukung kaum terurap.—Mat. 25:34-40.
8 Kita tidak tahu pasti apa yang akan terjadi selama masa pengujian itu. Namun, kehidupan kita pasti tidak akan mudah dan kita harus membuat pengorbanan. Pada abad pertama, orang Kristen harus meninggalkan rumah mereka dan bertahan menghadapi kesulitan agar bisa selamat. (Mrk. 13:15-18) Kita harus merenung, ’Apakah saya siap meninggalkan harta materi? Apakah saya rela melakukan apa pun agar tetap loyal kepada Yehuwa?’ Coba bayangkan! Saat itu, hanya kita yang terus menyembah Allah kita tidak soal apa yang terjadi, seperti nabi Daniel.—Dan. 6:10, 11.
-