PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Apa yang Allah Tuntut dari Kita?
    Menara Pengawal—1997 | 15 Januari
    • Apa yang Allah Tuntut dari Kita?

      ”Inilah arti kasih akan Allah, bahwa kita menjalankan perintah-perintahnya; namun perintah-perintahnya tidak membebani.”—1 YOHANES 5:3.

      1, 2. Mengapa tidak mengherankan bahwa Allah mempunyai tuntutan-tuntutan bagi orang-orang yang ingin menyembah Dia dengan cara yang diperkenan?

      ”SAYA cukup puas dengan agama saya!” Bukankah itu yang sering dikatakan orang kepada kita? Namun sebenarnya, pertanyaan yang harus diajukan adalah, ”Apakah agama saya menyenangkan Allah?” Ya, Allah mempunyai tuntutan-tuntutan bagi mereka yang ingin menyembah Dia dengan cara yang diperkenan. Apakah itu mengherankan kita? Tidak juga. Seandainya saudara memiliki rumah yang indah, yang baru saudara renovasi dengan biaya besar. Apakah saudara akan memperbolehkan sembarang orang tinggal di sana? Tentu saja tidak! Siapa pun yang nantinya akan menghuni rumah itu harus memenuhi tuntutan-tuntutan saudara.

      2 Demikian pula, Allah Yehuwa telah menyediakan bumi ini sebagai rumah bagi keluarga manusia. Di bawah pemerintahan Kerajaan-Nya, bumi segera akan ”direnovasi”—diubah menjadi firdaus yang indah. Yehuwa akan melaksanakan hal ini. Dengan pengorbanan-Nya yang besar, Ia memberikan Putra satu-satunya yang diperanakkan untuk mewujudkan hal itu. Maka Allah pasti memiliki tuntutan-tuntutan bagi orang-orang yang akan tinggal di sana!—Mazmur 115:16; Matius 6:9, 10; Yohanes 3:16.

      3. Bagaimana Salomo meringkaskan apa yang Allah harapkan dari kita?

      3 Bagaimana kita dapat mengetahui apa tuntutan-tuntutan Allah? Yehuwa mengilhami Raja Salomo yang bijaksana untuk meringkaskan apa yang Ia harapkan dari kita. Setelah mengingat kembali segala sesuatu yang telah ia kejar—termasuk kekayaan, proyek-proyek pembangunan, minat akan musik, dan cinta asmara—Salomo akhirnya menyadari hal ini, ”Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.”—Pengkhotbah 12:13.

      ”Perintah-perintah-Nya Tidak Membebani”

      4-6. (a) Apa arti secara harfiah dari kata Yunani yang diterjemahkan ”membebani”? (b) Mengapa kita dapat mengatakan bahwa perintah-perintah Allah tidak membebani?

      4 ’Berpegang pada perintah-perintah-Nya.’ Pada dasarnya, itulah yang Allah harapkan dari kita. Apakah itu berlebihan? Sama sekali tidak. Rasul Yohanes memberi tahu kita sesuatu yang sangat menenteramkan hati sehubungan dengan perintah, atau tuntutan Allah. Ia menulis, ”Inilah arti kasih akan Allah, bahwa kita menjalankan perintah-perintahnya; namun perintah-perintahnya tidak membebani.”—1 Yohanes 5:3.

      5 Kata Yunani yang diterjemahkan ”membebani” secara harfiah berarti ”berat”. Itu dapat menunjuk kepada sesuatu yang susah dijalani atau sulit dipenuhi. Di Matius 23:4, kata itu digunakan untuk menggambarkan ”tanggungan-tanggungan yang berat”, peraturan dan tradisi buatan manusia, yang ditanggungkan ke atas orang-orang oleh para penulis dan orang Farisi. Apakah saudara mengerti makna dari apa yang disimpulkan rasul Yohanes yang lanjut usia? Perintah Allah bukan beban yang berat, juga tidak terlalu sulit untuk kita jalankan. (Bandingkan Ulangan 30:11.) Sebaliknya, apabila kita mengasihi Allah, maka memenuhi tuntutan-tuntutan-Nya akan membuat kita bahagia. Itu memberi kita kesempatan berharga untuk mempertunjukkan kasih kita kepada Yehuwa.

      6 Untuk memperlihatkan kasih kita akan Allah, kita perlu mengetahui secara spesifik apa yang Ia harapkan dari kita. Mari kita membahas lima dari antara tuntutan-tuntutan Allah. Seraya kita melakukan hal itu, ingatlah apa yang Yohanes tulis, ’Perintah-perintah Allah tidak membebani.’

      Memperoleh Pengetahuan tentang Allah

      7. Keselamatan kita bergantung pada hal apa?

      7 Tuntutan pertama adalah memperoleh pengetahuan tentang Allah. Pertimbangkanlah kata-kata Yesus yang dicatat di Yohanes pasal 17. Latarnya adalah malam terakhir dari kehidupan Yesus sebagai manusia. Yesus telah menggunakan banyak waktu dari malam tersebut untuk mempersiapkan para rasulnya akan kepergiannya. Ia prihatin akan masa depan mereka—masa depan mereka yang abadi. Sambil menengadah ke langit, ia berdoa untuk mereka. Di ayat 3, kita membaca, ”Ini berarti kehidupan abadi, bahwa mereka terus memperoleh pengetahuan mengenai dirimu, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenai pribadi yang engkau utus, Yesus Kristus.” Ya, keselamatan mereka bergantung pada apakah mereka ”memperoleh pengetahuan” tentang Allah dan juga Kristus. Hal itu berlaku bagi kita juga. Untuk mendapatkan keselamatan, kita harus memperoleh pengetahuan demikian.

      8. Apa artinya ”memperoleh pengetahuan” tentang Allah?

      8 Apa artinya ”memperoleh pengetahuan” tentang Allah? Kata Yunani yang di sini diterjemahkan ”memperoleh pengetahuan” berarti ”mengetahui, menyadari”, atau ”mengerti sepenuhnya”. Perhatikan juga bahwa terjemahan ”memperoleh pengetahuan” menyiratkan bahwa hal ini adalah proses yang berlangsung terus. Jadi memperoleh pengetahuan tentang Allah berarti mengenal Dia tidak asal saja tetapi secara intim, memperkembangkan persahabatan yang penuh pengertian dengan Dia. Hubungan yang berlangsung terus dengan Allah mendatangkan pengetahuan yang terus bertambah tentang Dia. Proses ini dapat berlangsung selamanya, karena kita tidak akan pernah mengetahui segala-galanya tentang Yehuwa.—Roma 11:33.

      9. Apa yang dapat kita pelajari tentang Yehuwa dari buku ciptaan?

      9 Bagaimana kita dapat memperoleh pengetahuan tentang Allah? Ada dua buku yang dapat membantu kita. Yang pertama adalah buku ciptaan. Segala sesuatu yang telah Yehuwa ciptakan—makhluk hidup maupun benda mati—memberi kita pemahaman tertentu tentang pribadi macam apa Allah itu. (Roma 1:20) Pertimbangkan beberapa contoh. Deru air terjun yang megah, debur ombak di kala badai, pemandangan langit yang berbintang di malam yang cerah—tidakkah hal-hal itu mengajarkan kepada kita bahwa Yehuwa adalah Allah yang ”maha kuat”? (Yesaya 40:26) Anak yang tertawa seraya ia memperhatikan anak anjing yang mengejar ekornya sendiri atau anak kucing yang sedang bermain dengan gulungan benang wol—tidakkah hal itu memperlihatkan secara tidak langsung bahwa Yehuwa, ”Allah yang bahagia”, memiliki rasa humor? (1 Timotius 1:11) Cita rasa makanan yang lezat, harumnya bunga di padang, warna-warni yang cerah dari kupu-kupu yang mungil, suara burung yang bernyanyi di musim semi, pelukan yang hangat dari orang yang kita kasihi—dari hal-hal itu tidakkah kita memahami bahwa Pencipta kita adalah Allah kasih, yang ingin agar kita menikmati kehidupan?—1 Yohanes 4:8.

      10, 11. (a) Apa berbagai hal tentang Yehuwa dan maksud-tujuan-Nya yang tidak dapat kita pelajari dari buku ciptaan? b) Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa hanya ditemukan dalam Alkitab?

      10 Akan tetapi, apa yang dapat kita pelajari tentang Yehuwa dari buku ciptaan ini hanya terbatas. Misalnya: Siapa nama Allah? Mengapa Ia menciptakan bumi dan menaruh umat manusia di sana? Mengapa Allah mengizinkan kejahatan? Apa yang dijanjikan masa depan bagi kita? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu, kita harus melihat ke buku lain yang menyampaikan pengetahuan tentang Allah—Alkitab. Pada halaman-halamannya, Yehuwa menyingkapkan berbagai hal tentang diri-Nya, termasuk nama-Nya, kepribadian-Nya, dan maksud-tujuan-Nya—keterangan yang tidak dapat kita peroleh dari sumber lain mana pun.—Keluaran 34:6, 7; Mazmur 83:19; Amos 3:7.

      11 Dalam Alkitab, Yehuwa juga menyampaikan pengetahuan yang sangat penting mengenai pribadi-pribadi lain yang perlu kita ketahui. Seperti misalnya, siapakah Yesus Kristus, dan apa peranannya dalam perwujudan maksud-tujuan Yehuwa? (Kisah 4:12) Siapakah Setan si Iblis? Dengan cara-cara apa ia menyesatkan orang? Bagaimana agar kita jangan sampai disesatkan olehnya? (1 Petrus 5:8) Jawaban yang menyelamatkan kehidupan atas pertanyaan-pertanyaan ini hanya ditemukan dalam Alkitab.

      12. Bagaimana saudara akan menjelaskan mengapa memperoleh pengetahuan tentang Allah dan maksud-tujuan-Nya bukan merupakan beban?

      12 Apakah memperoleh pengetahuan demikian tentang Allah dan maksud-tujuan-Nya itu merupakan beban? Sama sekali tidak! Dapatkah saudara ingat bagaimana perasaan saudara pada waktu saudara pertama kali mengetahui bahwa nama Allah adalah Yehuwa, bahwa Kerajaan-Nya akan memulihkan Firdaus di bumi ini, bahwa Ia memberikan Putra yang Ia kasihi sebagai tebusan untuk dosa-dosa kita, dan juga kebenaran-kebenaran berharga lainnya? Bukankah hal itu seperti dibukanya selubung ketidaktahuan dan melihat segala sesuatu dengan jelas untuk pertama kalinya? Memperoleh pengetahuan tentang Allah bukan beban. Itu suatu sukacita!—Mazmur 1:1-3; 119:97.

      Menyelaraskan Diri dengan Standar-Standar Allah

      13, 14. (a) Seraya kita memperoleh pengetahuan tentang Allah, perubahan-perubahan apa yang kita perlu adakan dalam kehidupan kita? (b) Allah menuntut agar kita menjauh dari praktek-praktek najis apa?

      13 Seraya kita memperoleh pengetahuan tentang Allah, kita mulai menyadari bahwa kita perlu mengadakan perubahan-perubahan dalam kehidupan kita. Hal ini membawa kita kepada tuntutan kedua. Kita harus menyelaraskan diri dengan standar-standar Allah mengenai tingkah laku yang benar dan menerima kebenaran-Nya. Apa kebenaran itu? Apakah yang kita percayai dan kita lakukan benar-benar penting bagi Allah? Banyak orang dewasa ini tampaknya tidak berpikir demikian. Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Gereja Inggris pada tahun 1995 menyebutkan bahwa hidup bersama tanpa menikah hendaknya tidak dipandang sebagai dosa. ”Ungkapan ’hidup dalam dosa’ itu memalukan dan tidak membantu,” kata seorang uskup gereja.

      14 Maka, apakah ”hidup dalam dosa” tidak lagi merupakan dosa? Yehuwa memberi tahu kita dengan sangat gamblang, bagaimana perasaan-Nya terhadap tingkah laku demikian. Firman-Nya, Alkitab, menyatakan, ”Hendaklah pernikahan terhormat di antara semua, dan tempat tidur pernikahan tanpa kecemaran, karena Allah akan menghakimi orang yang melakukan percabulan dan pezina.” (Ibrani 13:4) Seks pranikah mungkin bukan dosa dalam pandangan para pemimpin agama yang liberal dan para pengunjung gereja, tetapi itu adalah dosa yang serius di mata Allah! Demikian pula dengan perzinaan, inses, dan homoseksualitas. (Imamat 18:6; 1 Korintus 6:9, 10) Allah menuntut agar kita menjauh dari praktek-praktek demikian, yang Ia pandang najis.

      15. Bagaimana tuntutan-tuntutan Allah melibatkan cara kita memperlakukan orang lain maupun apa yang kita percayai?

      15 Akan tetapi, tidaklah cukup hanya menjauh dari praktek-praktek yang Allah pandang sebagai dosa. Tuntutan Allah juga melibatkan cara kita memperlakukan orang lain. Dalam keluarga, Ia ingin suami dan istri memiliki kasih dan respek terhadap satu sama lain. Allah menuntut agar orang-tua mengurus kebutuhan materi, rohani dan emosi anak-anak mereka. Ia memberi tahu anak-anak agar menaati orang-tua mereka. (Amsal 22:6; Kolose 3:18-21) Dan bagaimana dengan kepercayaan kita? Allah Yehuwa ingin kita menghindari kepercayaan dan kebiasaan yang berasal dari ibadat palsu atau yang bertentangan dengan kebenaran yang murni yang diajarkan dalam Alkitab.—Ulangan 18:9-13; 2 Korintus 6:14-17.

      16. Jelaskan mengapa menyelaraskan diri dengan standar-standar Allah mengenai tingkah laku yang benar dan menerima kebenaran-Nya bukan merupakan beban.

      16 Apakah menyelaraskan diri dengan standar-standar Allah mengenai tingkah laku yang benar dan menerima kebenaran-Nya itu merupakan beban bagi kita? Tidak jika kita merenungkan manfaat-manfaatnya—perkawinan yang di dalamnya suami dan istri saling mengasihi dan mempercayai sebaliknya daripada perkawinan yang hancur karena ketidaksetiaan; rumah tempat anak-anak merasa dikasihi dan diinginkan oleh orang-tua mereka sebaliknya daripada keluarga yang anak-anaknya merasa tidak dikasihi, diabaikan, dan tidak diinginkan; hati nurani yang bersih dan kesehatan yang baik sebaliknya daripada perasaan bersalah dan tubuh yang digerogoti AIDS atau penyakit hubungan seksual lainnya. Pasti, tuntutan-tuntutan Yehuwa tidak merampas apa pun yang kita butuhkan untuk menikmati kehidupan!—Ulangan 10:12, 13.

      Memperlihatkan Respek akan Kehidupan dan Darah

      17. Bagaimana Yehuwa memandang kehidupan dan darah?

      17 Seraya saudara menyesuaikan diri dengan standar-standar Allah, saudara akan menghargai betapa berharganya kehidupan itu sesungguhnya. Mari kita sekarang membahas tuntutan Allah yang ketiga. Kita harus memperlihatkan respek akan kehidupan dan darah. Bagi Yehuwa kehidupan itu suci. Memang seharusnya demikian, karena Ia adalah Sumber kehidupan. (Mazmur 36:10) Ya, bahkan kehidupan bayi yang belum dilahirkan yang masih di dalam perut ibunya berharga bagi Yehuwa! (Keluaran 21:22, 23) Darah mewakili kehidupan. Oleh karena itu, darah juga suci di mata Allah. (Imamat 17:14) Maka, tidaklah mengherankan jika Allah mengharapkan kita untuk memandang kehidupan dan darah sebagaimana Ia memandangnya.

      18. Apa yang dituntut dari kita berkenaan pandangan Yehuwa sehubungan dengan kehidupan dan darah?

      18 Apa yang dituntut dari kita berkenaan respek akan kehidupan dan darah? Sebagai orang Kristen, kita tidak mempertaruhkan kehidupan kita tanpa perlu sekadar untuk kesenangan. Kita harus sadar akan keselamatan dan oleh karena itu kita memastikan bahwa mobil kita dan rumah kita tidak menyebabkan terjadinya kecelakaan. (Ulangan 22:8) Kita tidak menggunakan tembakau, mengunyah sirih, atau menggunakan obat bius yang dapat membuat ketagihan ataupun menyimpangkan pikiran untuk kesenangan. (2 Korintus 7:1) Karena kita mendengarkan Allah pada waktu Ia mengatakan ’jauhkan diri dari darah’, kita tidak membiarkan darah ditransfusikan ke dalam tubuh kita. (Kisah 15:28, 29) Meskipun kita mengasihi kehidupan, kita tidak akan berupaya menyelamatkan kehidupan kita sekarang dengan melanggar hukum Allah dan dengan demikian membahayakan prospek kita untuk kehidupan abadi!—Matius 16:25.

      19. Jelaskan bagaimana kita memperoleh manfaat dari menunjukkan respek akan kehidupan dan darah.

      19 Apakah memperlakukan kehidupan dan darah sebagai perkara suci itu merupakan beban bagi kita? Sama sekali tidak! Pikirkan hal ini. Apakah bebas dari kanker paru-paru akibat merokok itu merupakan beban? Apakah bebas dari kecanduan mental dan fisik terhadap obat-obat bius yang membahayakan itu merupakan beban? Apakah terhindar dari AIDS, hepatitis, atau penyakit lain akibat transfusi darah merupakan beban? Jelaslah, menghindari kebiasaan dan praktek yang mencelakakan adalah demi manfaat kita.—Yesaya 48:17.

      20. Bagaimana satu keluarga memperoleh manfaat karena memiliki pandangan Allah mengenai kehidupan?

      20 Pertimbangkan pengalaman ini. Beberapa tahun yang lalu, seorang wanita Saksi yang sedang hamil kira-kira tiga setengah bulan mengalami pendarahan pada suatu malam dan segera dibawa ke rumah sakit. Setelah dokter memeriksanya, tanpa sengaja ia mendengar dokter itu mengatakan kepada salah seorang perawat bahwa mereka harus mengakhiri kehamilan. Karena mengetahui bagaimana Yehuwa memandang kehidupan dari bayi yang belum dilahirkan, ia dengan tegas menolak aborsi, dengan mengatakan kepada dokter itu, ”Kalau bayi itu masih hidup, biarkan dia di sana!” Ia terus mengalami pendarahan beberapa kali, tetapi beberapa bulan kemudian ia melahirkan secara prematur bayi laki-laki yang sehat, yang sekarang berusia 17 tahun. Ia menjelaskan, ”Putra kami telah diberi tahu tentang semua ini, dan dia mengatakan dia merasa senang bahwa dia tidak dibuang ke tempat sampah. Dia tahu bahwa satu-satunya alasan dia hidup adalah karena kami melayani Yehuwa.” Pastilah, memiliki pandangan Allah mengenai kehidupan sama sekali bukan beban bagi keluarga ini!

      Melayani Bersama dengan Umat Yehuwa yang Terorganisasi

      21, 22. (a) Bersama siapa Yehuwa mengharapkan kita melayani Dia? (b) Bagaimana umat Allah yang terorganisasi dapat dikenali?

      21 Kita tidak sendirian dalam mengadakan perubahan-perubahan yang perlu untuk menyelaraskan kehidupan kita dengan standar-standar Allah. Yehuwa memiliki umat di bumi ini, dan Ia mengharapkan kita melayani Dia bersama dengan mereka. Hal ini membawa kita kepada tuntutan keempat. Kita harus melayani Yehuwa bersama organisasi-Nya yang dituntun oleh roh.

      22 Namun, bagaimana umat Allah yang terorganisasi dapat dikenali? Menurut standar-standar yang terdapat dalam Alkitab, mereka memiliki kasih sejati di antara mereka sendiri, mereka sangat merespek Alkitab, mereka menghormati nama Allah, mereka mengabarkan tentang Kerajaan-Nya, dan mereka bukan bagian dari dunia yang fasik ini. (Matius 6:9; 24:14; Yohanes 13:34, 35; 17:16, 17) Hanya ada satu organisasi agama di bumi ini yang memiliki semua tanda kekristenan sejati ini—Saksi-Saksi Yehuwa!

      23, 24. Bagaimana kita dapat mengilustrasikan bahwa melayani Yehuwa bersama dengan umat-Nya yang terorganisasi bukan merupakan beban?

      23 Apakah melayani Yehuwa bersama dengan umat-Nya yang terorganisasi itu merupakan beban? Tentu tidak! Sebaliknya, adalah suatu hak istimewa yang berharga untuk memiliki kasih dan dukungan dari keluarga saudara dan saudari Kristen di seluas dunia. (1 Petrus 2:17) Bayangkan saudara luput dari sebuah kapal yang karam dan sedang berada di tengah lautan, berjuang untuk tetap terapung. Pada waktu saudara merasa tidak tahan lebih lama lagi, ada tangan yang terulur kepada saudara dari sebuah perahu penyelamat. Ya, ada orang-orang lain yang luput! Dalam perahu penyelamat, saudara dan yang lainnya bergiliran mendayung ke pantai, sambil mengangkat orang-orang yang luput lainnya di sepanjang perjalanan.

      24 Bukankah kita berada dalam situasi yang serupa? Kita telah ditarik dari ”lautan” dunia yang fasik dan berbahaya ini ke dalam ”perahu penyelamat” dari organisasi Yehuwa di bumi. Di dalamnya, kita melayani bersisi-sisian seraya kita menuju ”pantai” dunia baru yang adil-benar. Jika tekanan kehidupan menyebabkan kita letih di sepanjang perjalanan, betapa bersyukurnya kita atas bantuan dan penghiburan dari rekan-rekan Kristen sejati!—Amsal 17:17.

      25. (a) Kewajiban apa yang kita miliki terhadap orang-orang yang masih berada dalam ”lautan” dunia yang fasik ini? (b) Apa tuntutan Allah yang akan dibahas dalam artikel berikutnya?

      25 Bagaimana dengan orang-orang lain—orang-orang yang berhati jujur yang masih berada dalam ”lautan” tersebut? Kita berkewajiban untuk menolong mereka masuk ke dalam organisasi Yehuwa, bukan? (1 Timotius 2:3, 4) Mereka membutuhkan bantuan untuk mempelajari apa yang Allah tuntut. Hal ini membawa kita kepada tuntutan kelima dari Allah. Kita harus menjadi pemberita yang loyal dari Kerajaan Allah. Apa yang tercakup dalam hal ini akan dibahas dalam artikel berikutnya.

  • Membantu Orang-Orang Lain Mempelajari Tuntutan-Tuntutan Allah
    Menara Pengawal—1997 | 15 Januari
    • Membantu Orang-Orang Lain Mempelajari Tuntutan-Tuntutan Allah

      ”Keharusan diletakkan di atasku. Sebenarnya, celaka aku jika aku tidak menyatakan kabar baik!”—1 KORINTUS 9:16.

      1, 2. (a) Dalam pekerjaan ganda apa Yehuwa tuntut agar kita ikut serta? (b) Apa yang harus dipelajari orang yang berhati jujur untuk menjadi rakyat Kerajaan Allah?

      YEHUWA mempunyai kabar baik bagi umat manusia. Ia mempunyai suatu Kerajaan, dan Ia ingin orang di mana-mana mendengar tentang hal ini! Setelah kita mengetahui kabar baik ini, Allah menuntut agar kita menceritakannya kepada orang-orang lain. Ini adalah pekerjaan ganda. Pertama, kita harus memberitakan kabar baik tentang Kerajaan Allah. Dalam nubuatnya tentang ”penutup sistem perkara”, Yesus berkata, ”Kabar baik kerajaan ini akan diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk untuk suatu kesaksian kepada semua bangsa; dan kemudian akhir itu akan datang.”—Matius 24:3, 14.

      2 Aspek kedua dari pekerjaan ini mencakup mengajar orang-orang yang menyambut baik pemberitaan Kerajaan. Setelah dibangkitkan, Yesus memberitahukan kepada sekelompok besar murid-muridnya, ”Karena itu pergilah dan jadikanlah murid-murid dari orang-orang segala bangsa, membaptis mereka dalam nama Bapak dan Putra dan roh kudus, mengajar mereka untuk menjalankan semua perkara yang aku perintahkan kepadamu. Dan, lihat! aku menyertaimu seluruh hari-hari sampai penutup sistem perkara.” (Matius 28:19, 20) ’Perkara yang Yesus perintahkan’ bukan berasal dari dia; ia mengajar orang-orang lain untuk menjalankan perintah-perintah, atau tuntutan-tuntutan Allah. (Yohanes 14:23, 24; 15:10) Jadi mengajar orang-orang lain untuk ’menjalankan perkara yang Yesus perintahkan’ mencakup membantu mereka mempelajari tuntutan-tuntutan Allah. Orang-orang yang berhati jujur harus memenuhi tuntutan-tuntutan Allah agar dapat menjadi rakyat dari Kerajaan-Nya.

      3. Apa gerangan Kerajaan Allah, dan apa yang akan dilaksanakannya sehingga berita Kerajaan itu merupakan kabar baik?

      3 Apa gerangan Kerajaan Allah? Dan apa yang akan dilaksanakannya sehingga berita Kerajaan itu merupakan kabar baik? Kerajaan Allah adalah pemerintahan surgawi. Itu sangat berharga bagi hati Yehuwa, karena kerajaan itu adalah sarana yang akan digunakan-Nya untuk menyucikan nama-Nya, membersihkannya dari semua celaan. Kerajaan itu adalah sarana yang akan Yehuwa gunakan untuk membuat kehendak-Nya terlaksana di bumi seperti di surga. Itulah sebabnya Yesus mengajar kita untuk berdoa agar Kerajaan Allah datang dan mendesak kita untuk mendahulukannya dalam kehidupan kita. (Matius 6:9, 10, 33) Apakah saudara memahami mengapa Yehuwa menganggap penting agar kita mengajar orang-orang lain tentang Kerajaan-Nya?

      Tantangan namun Bukan Beban

      4. Bagaimana saudara dapat mengilustrasikan bahwa kewajiban kita untuk memberitakan kabar baik bukan merupakan beban?

      4 Apakah memberitakan kabar baik ini merupakan beban? Sama sekali tidak! Sebagai ilustrasi: Seorang ayah berkewajiban untuk mencari nafkah secara materi bagi keluarganya. Kelalaian untuk melakukan hal ini dapat disamakan dengan menyangkal iman Kristen. Rasul Paulus menulis, ”Tentu jika seseorang tidak menyediakan kebutuhan bagi mereka yang adalah miliknya, dan teristimewa bagi mereka yang adalah anggota rumah tangganya, ia telah menyangkal iman dan lebih buruk daripada seseorang yang tanpa iman.” (1 Timotius 5:8) Namun, apakah kewajiban itu merupakan suatu beban bagi pria Kristen? Tidak demikian bagi pria yang mengasihi keluarganya, karena dalam hal ini ia ingin mencari nafkah bagi mereka.

      5. Meskipun pekerjaan pengabaran dan menjadikan murid merupakan kewajiban, mengapa hendaknya kita merasa gembira untuk ikut serta?

      5 Demikian pula, pekerjaan mengabar dan menjadikan murid merupakan kewajiban, tuntutan, yang di atasnya segala segi kehidupan kita bergantung. Paulus menyatakannya begini, ”Keharusan diletakkan di atasku. Sebenarnya, celaka aku jika aku tidak menyatakan kabar baik!” (1 Korintus 9:16; bandingkan Yehezkiel 33:7-9.) Akan tetapi, motif kita untuk mengabar adalah kasih, bukan sekadar tugas. Yang paling utama kita mengasihi Allah, tetapi kita juga mengasihi sesama kita, dan kita tahu betapa pentingnya bagi mereka untuk mendengar kabar baik ini. (Matius 22:37-39) Ini memberi mereka harapan bagi masa depan. Kerajaan Allah akan segera memperbaiki ketidakadilan, menyingkirkan segala penindasan, dan memulihkan perdamaian dan persatuan—semuanya demi berkat abadi bagi mereka yang menundukkan diri kepada pemerintahan-Nya yang adil-benar. Tidakkah kita gembira, ya, tergetar untuk membagikan kabar baik demikian kepada orang lain?—Mazmur 110:3.

      6. Mengapa pekerjaan pengabaran dan menjadikan murid benar-benar merupakan tantangan?

      6 Pada waktu yang sama, pekerjaan mengabar dan menjadikan murid ini benar-benar merupakan tantangan. Latar belakang orang berbeda. Tidak semua orang memiliki minat ataupun kesanggupan yang sama. Ada yang berpendidikan tinggi, sedangkan yang lain-lainnya memiliki pendidikan yang sangat minim. Membaca—yang pernah menjadi pengisi waktu favorit—kini sering kali dipandang sebagai tugas yang tidak menyenangkan. Kurangnya minat baca (aliteracy) yang didefinisikan sebagai ”mampu membaca namun tidak berminat membaca”, merupakan problem yang sedang bertumbuh, bahkan di negeri-negeri yang membanggakan tingkat rata-rata melek huruf yang tinggi. Kalau begitu, bagaimana kita dapat membantu orang-orang yang beragam latar belakang dan minatnya untuk mempelajari apa yang Allah tuntut?—Bandingkan 1 Korintus 9:20-23.

      Diperlengkapi dengan Tepat untuk Membantu Orang Lain

      7. Bagaimana kita telah diperlengkapi oleh ”budak yang setia dan bijaksana” untuk membantu orang-orang lain mempelajari tuntutan-tuntutan Allah?

      7 Tugas yang penuh tantangan akan lebih mudah dilaksanakan jika saudara memiliki perkakas ataupun perlengkapan yang tepat. Sebuah perkakas yang tepat untuk melakukan pekerjaan tertentu hari ini mungkin akan disetel atau bahkan diganti keesokan hari oleh karena kebutuhan yang berubah. Demikian pula halnya tugas kita untuk mengabarkan berita tentang Kerajaan Allah. Selama bertahun-tahun, ”budak yang setia dan bijaksana” telah menyediakan kebutuhan kita dengan perkakas yang tepat, publikasi yang khusus dirancang untuk digunakan dalam memimpin pengajaran Alkitab di rumah. (Matius 24:45) Dengan demikian, kita telah diperlengkapi untuk membantu orang-orang dari ”semua bangsa dan suku dan . . . bahasa” guna mempelajari tuntutan-tuntutan Allah. (Penyingkapan 7:9) Dari waktu ke waktu, alat-alat tambahan telah disediakan agar dapat memenuhi kebutuhan yang berubah-ubah di ladang dunia. Marilah kita memperhatikan beberapa contoh.

      8. (a) Peranan apa yang dimiliki buku ”Karena Allah Itu Benar Adanya” untuk meningkatkan pendidikan Alkitab? (b) Alat apa untuk pekerjaan pengajaran Alkitab disediakan pada tahun 1968, dan bagaimana itu khususnya dirancang? (c) Bagaimana buku Kebenaran menunjang pekerjaan menjadikan murid?

      8 Dari tahun 1946 sampai 1968, buku ”Karena Allah Itu Benar Adanya” digunakan sebagai alat yang ampuh untuk pendidikan Alkitab, dan sebanyak 19.250.000 eksemplar telah diterbitkan dalam 54 bahasa. Buku Kebenaran yang Membimbing Kepada Hidup yang Kekal, yang diterbitkan pada tahun 1968, selama bertahun-tahun digunakan secara efektif untuk mempelajari Alkitab bersama para peminat. Sebelumnya, tidak jarang didapati bahwa beberapa orang belajar bersama Saksi-Saksi Yehuwa selama bertahun-tahun namun tidak kunjung dibaptis. Tetapi alat ini dirancang untuk melibatkan sang pelajar, menganjurkan dia agar menerapkan apa yang telah ia pelajari. Apa hasilnya? Buku Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah menyatakan, ”Selama tiga tahun dinas yang dimulai pada tanggal 1 September 1968, dan berakhir tanggal 31 Agustus 1971, sejumlah 434.906 orang dibaptis—lebih dari dua kali lipat jumlah yang dibaptis selama tiga tahun dinas sebelumnya!” Sejak buku Kebenaran diterbitkan, sirkulasinya sungguh menakjubkan—lebih dari 107.000.000 dalam 117 bahasa.

      9. Corak istimewa apa yang dimiliki buku Hidup Kekal, dan apa pengaruhnya di kalangan para pemberita Kerajaan?

      9 Pada tahun 1982, buku Saudara Dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di Bumi menjadi buku utama yang digunakan dalam memimpin pengajaran Alkitab. Alat ini memuat lebih dari 150 gambar visual, masing-masing disertai keterangan gambar yang tepat yang secara singkat menonjolkan nilai pengajaran dari gambar-gambar tersebut. Pelayanan Kerajaan Kita terbitan bulan Oktober 1982 menyatakan, ”Kira-kira 20 tahun buku ’Karena Allah Itu Benar Adanya’ digunakan sebagai buku pelajaran utama kita (sejak tahun 1946 sampai pertengahan tahun 1960-an) sehingga lebih dari 1.000.000 pemberita Kerajaan yang baru ditambahkan ke dalam organisasi kita. Kemudian sejumlah 1.000.000 penyiar lain lagi ditambahkan pada waktu buku Kebenaran yang Membimbing Kepada Hidup yang Kekal diterbitkan pada tahun 1968, menjadi buku pelajaran utama kita. Dengan digunakannya buku pelajaran baru kita, Saudara Dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di Bumi, apakah kita akan mengalami ekspansi yang serupa di kalangan para pemberita Kerajaan? Pasti, jika ini adalah kehendak Yehuwa!” Jelaslah, hal itu merupakan kehendak Yehuwa, karena dari tahun 1982 hingga 1995, ada lebih dari 2.700.000 yang ditambahkan kepada barisan para pemberita Kerajaan!

      10. Alat baru apa yang disediakan pada tahun 1995, dan mengapa itu hendaknya memungkinkan Siswa-Siswa Alkitab untuk membuat kemajuan rohani yang cukup cepat?

      10 Yesus mengatakan, ”Panen memang besar, tetapi pekerja sedikit.” (Matius 9:37) Ya, panen memang besar. Masih banyak yang harus dilakukan. Di beberapa negeri, orang-orang harus antre untuk mendapatkan pengajaran Alkitab. Maka, agar dapat menyebarkan pengetahuan tentang Allah dengan lebih cepat, pada tahun 1995 ”budak yang setia dan bijaksana” menyediakan sebuah alat baru, yaitu buku dengan 192 halaman yang berjudul Pengetahuan yang Membimbing Kepada Kehidupan Abadi. Alat yang berharga ini tidak membahas doktrin-doktrin palsu secara panjang lebar. Buku tersebut mempersembahkan kebenaran-kebenaran berdasarkan Alkitab dengan cara yang positif. Diharapkan agar buku itu akan memungkinkan para pelajar Alkitab untuk membuat kemajuan rohani yang cukup cepat. Buku Pengetahuan sudah mulai ada pengaruhnya atas ladang dunia dengan tersedianya 45.500.000 eksemplar yang dicetak dalam 125 bahasa, serta penerjemahan ke dalam 21 bahasa lagi sedang dikerjakan.

      11. Alat yang efektif apa disediakan untuk membantu mengajar orang-orang yang buta huruf ataupun yang kurang lancar membaca, dan bagaimana alat itu telah sangat memudahkan program pengajaran global kita?

      11 Sewaktu-waktu, ”budak yang setia” menyediakan alat-alat yang dirancang bagi pembaca dari kalangan tertentu. Sebagai contoh, bagaimana dengan orang-orang yang mungkin membutuhkan bantuan khusus mengingat latar belakang kebudayaan ataupun agamanya? Bagaimana kita dapat membantu mereka mempelajari tuntutan-tuntutan Allah? Pada tahun 1982, kita menerima apa yang tepatnya kita butuhkan—brosur dengan 32 halaman Nikmatilah Hidup Kekal di Bumi! Publikasi yang kaya ilustrasi ini merupakan alat yang efektif dalam mengajar orang-orang yang buta huruf ataupun yang kurang lancar membaca. Brosur itu berisi ajaran-ajaran dasar Alkitab yang disajikan secara sangat sederhana dan mudah dipahami. Sejak penerbitannya, brosur Hidup di Bumi telah sangat memudahkan program pengajaran global kita. Lebih dari 105.100.000 eksemplar telah dicetak dalam 239 bahasa, sehingga menjadikannya publikasi Lembaga Menara Pengawal yang paling banyak diterjemahkan yang dihasilkan hingga kini!

      12, 13. (a) Sejak tahun 1990, ”budak yang setia” telah menyediakan cara baru apa untuk mencapai orang di mana-mana? (b) Bagaimana kita dapat menggunakan video Lembaga dalam dinas pengabaran kita? (c) Alat baru apa yang disediakan baru-baru ini guna membantu kita dalam pekerjaan menjadikan murid?

      12 Selain mencetak publikasi, sejak tahun 1990 ”budak yang setia” telah menyediakan bagi kita suatu sarana pengajaran yang menjadi cara baru untuk mencapai orang-orang di mana-mana—kaset video. Pada bulan Oktober tahun itu, diperkenalkanlah video dengan masa putar 55 menit berjudul Saksi-Saksi Yehuwa—Organisasi yang Mendukung Nama Itu—video pertama yang diproduksi oleh Lembaga Menara Pengawal. Persembahan yang informatif dan indah, yang tersedia dalam 35 bahasa, menunjukkan organisasi seluas dunia dari umat Yehuwa yang berbakti yang memenuhi perintah Yesus untuk memberitakan kabar baik di seluruh bumi. Video itu secara khusus dirancang untuk membantu kita dalam pekerjaan menjadikan murid. Para penyiar Kerajaan segera memanfaatkan alat baru ini dalam dinas pengabaran. Beberapa membawanya dalam tas buku mereka, selalu siap untuk menunjukkan ataupun meminjamkannya kepada para peminat. Segera setelah diperkenalkannya video itu, seorang pengawas keliling menulis, ”Video telah menjadi sarana abad ke-21 untuk mencapai pikiran dan hati jutaan orang, maka harapan kami adalah agar video ini merupakan awal dari serangkaian video yang akan digunakan Lembaga untuk memajukan pekerjaan Kerajaan seluas dunia.” Sesungguhnya, lebih banyak video telah disediakan, termasuk ketiga bagian dari rangkaian The Bible—A Book of Fact and Prophecy dan Jehovah’s Witnesses Stand Firm Against Nazi Assault. Jika video Lembaga itu tersedia dalam bahasa saudara, apakah saudara telah memanfaatkannya dalam dinas pengabaran?a

      13 Baru-baru ini, sebuah alat baru, brosur Apa yang Allah Tuntut dari Kita?, telah disediakan untuk membantu kita dalam pekerjaan menjadikan murid. Mengapa brosur itu diterbitkan? Bagaimana itu dapat digunakan?

      Menyelidiki Sebuah Alat Baru

      14, 15. Untuk siapa brosur Apa yang Allah Tuntut dirancang, dan brosur itu berisi apa?

      14 Publikasi baru Apa yang Allah Tuntut dari Kita? dirancang untuk orang-orang yang telah percaya kepada Allah dan respek terhadap Alkitab. Para pengawas keliling dan juga para utusan injil lulusan Gilead yang berpengalaman selama bertahun-tahun di negeri-negeri berkembang turut membantu dalam persiapan brosur ini. Brosur tersebut berisi rangkaian pelajaran yang lengkap, membahas ajaran-ajaran dasar Alkitab. Ungkapan kata-katanya hangat, sederhana, dan langsung. Dan lagi, materi pelajarannya tidak diencerkan. Brosur itu tidak hanya menyuguhkan ”susu” tetapi juga ”makanan keras” dari Firman Allah dengan cara yang dapat dimengerti oleh kebanyakan orang.—Ibrani 5:12-14.

      15 Pada tahun-tahun belakangan ini, para penyiar Kerajaan di berbagai negeri telah meminta publikasi semacam itu. Sebagai contoh, kantor cabang Lembaga Menara Pengawal di Papua Niugini menulis, ”Orang-orang dibingungkan oleh ajaran-ajaran agama yang bertentangan. Mereka membutuhkan pernyataan yang singkat akan kebenaran, yang didukung oleh sejumlah ayat Alkitab agar mereka dapat memeriksa dalam Alkitab mereka sendiri. Mereka membutuhkan penyajian yang jelas dan spesifik berkenaan apa yang Allah tuntut dari orang-orang Kristen sejati dan kebiasaan serta praktek apa yang tidak diperkenan oleh-Nya.” Brosur Apa yang Allah Tuntut inilah tepatnya yang kita butuhkan untuk membantu mereka mempelajari tuntutan-tuntutan Allah.

      16. (a) Siapa yang khususnya dapat memperoleh manfaat dari penjelasan yang sederhana dalam brosur baru tersebut? (b) Bagaimana orang-orang di daerah saudara mungkin dapat memperoleh manfaat dari brosur Apa yang Allah Tuntut itu?

      16 Bagaimana saudara dapat menggunakan alat baru ini? Pertama, itu dapat digunakan untuk memberikan pengajaran kepada orang-orang yang sukar membaca ataupun yang tidak suka membaca.b Orang-orang seperti itu dapat memperoleh manfaat dari penjelasan yang sederhana dalam brosur tersebut. Setelah meninjau lebih lanjut salinan dari publikasi ini, cabang-cabang Lembaga Menara Pengawal menulis sebagai berikut: ”Brosur itu sangat berguna di banyak bagian negeri ini yang penduduknya tidak suka membaca secara ekstensif.” (Brasil) ”Ada cukup banyak imigran yang tidak dapat membaca dalam bahasa setempat mereka dan yang masih mendapat kesulitan membaca dalam bahasa Prancis. Brosur ini dapat digunakan sebagai alat bantu dalam memberikan pengajaran kepada orang-orang seperti itu.” (Prancis) Menurut saudara, apakah ada orang-orang di daerah saudara yang mungkin dapat memperoleh manfaat dari brosur Apa yang Allah Tuntut?

      17. Dengan cara apa brosur baru itu dapat berguna di banyak negeri, dan mengapa?

      17 Kedua, di banyak negeri brosur ini dapat berguna untuk memulai pengajaran Alkitab bersama orang-orang yang takut akan Allah tidak soal bagaimana taraf pendidikan mereka. Tentu saja, upaya hendaknya dibuat untuk memulai suatu pengajaran dengan buku Pengetahuan yang Membimbing Kepada Kehidupan Abadi. Tetapi dalam beberapa keadaan, lebih mudah untuk memulai suatu pengajaran dengan brosur. Kemudian pada waktu yang cocok, kita hendaknya beralih ke buku Pengetahuan, alat bantu pelajaran kita yang utama dan lebih disukai. Sehubungan dengan penggunaan brosur Apa yang Allah Tuntut, cabang-cabang Lembaga Menara Pengawal menulis: ”Memulai pengajaran Alkitab adalah hal yang sulit, dan kesempatan untuk memulai suatu pengajaran tampaknya lebih baik jika para penyiar memulainya dengan menggunakan sebuah brosur.” (Jerman) ”Brosur jenis inilah yang paling efektif dalam memulai pengajaran Alkitab yang baru, yang kemudian dapat dilanjutkan dengan menggunakan buku Pengetahuan.” (Italia) ”Meskipun orang Jepang berpendidikan tinggi, sebagian besar memiliki pengetahuan dan ajaran-ajaran dasar Alkitab yang sangat terbatas. Brosur ini hendaknya menjadi batu loncatan yang baik ke buku Pengetahuan.”—Jepang.

      18. Apa yang hendaknya kita ingat berkenaan memenuhi tuntutan-tuntutan Allah?

      18 Kantor-kantor cabang Lembaga di seputar dunia telah memesan brosur ini, dan persetujuan telah diberikan untuk menerjemahkan brosur ini ke dalam 221 bahasa. Semoga publikasi baru ini terbukti berharga untuk membantu kita menolong orang-orang lain mempelajari apa yang Allah tuntut dari mereka. Dan bagi kita masing-masing, marilah camkan bahwa memenuhi tuntutan-tuntutan Allah, termasuk perintah untuk mengabar dan menjadikan murid, memberi kita kesempatan yang berharga untuk memperlihatkan kepada Yehuwa betapa besar kasih kita kepada-Nya. Ya, apa yang Allah tuntut dari kita bukan beban. Itu adalah jalan terbaik untuk kita tempuh!—Mazmur 19:8-12.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan