Meluruskan Tuduhan Palsu di Prancis
SAKSI-SAKSI YEHUWA di Prancis belum lama ini menjadi sasaran serangkaian tuduhan palsu. Media massa memanfaatkan kesempatan lewat peristiwa-peristiwa tragis yang melibatkan kultus-kultus agama di Eropa dan Jepang untuk menyebarkan keterangan yang simpang-siur mengenai Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka disalahgambarkan sebagai salah satu dari antara kultus-kultus yang paling besar dan berbahaya.
Dalam upaya untuk meluruskan masalah, Saksi-Saksi Yehuwa menerbitkan risalah yang menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: Siapa sebenarnya Saksi-Saksi Yehuwa? Apakah mereka orang-orang Kristen? Apakah mereka menerima perawatan medis? Mengapa mereka berkunjung dari rumah ke rumah? Bagaimana pekerjaan mereka dibiayai? Bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa memberikan manfaat bagi masyarakat?
Risalah berbahasa Prancis yang informatif itu berjudul Saksi-Saksi Yehuwa—Apa yang Perlu Saudara Ketahui. Agar dapat menempatkan risalah tersebut kepada sebanyak mungkin orang, sebuah kampanye diadakan. Dari tanggal 13 Mei sampai tanggal 9 Juni, lebih dari sembilan juta eksemplar dibagi-bagikan.
Risalah ini mengesankan banyak orang, termasuk para pegawai pemerintah. ”Kritik yang ditujukan kepada Saksi-Saksi Yehuwa membuat saya geram,” tulis seorang anggota dewan regional setelah membaca risalah tersebut. ”Berkali-kali saya menghargai sifat yang luhur dan tidak mementingkan diri dari pekerjaan kalian.” Sebagai tanggapan atas risalah itu, seorang anggota parlemen Eropa menulis, ”Orang-orang pada umumnya tahu persis bagaimana cara membedakan antara kultus-kultus dengan kelompok Kristen yang saudara ikuti.”
Di Brittany [Bretagne], seorang Saksi memberikan risalah tersebut kepada seorang pemimpin agama, ia menerimanya dengan senang hati. ”Saya memuji kalian atas apa yang kalian lakukan,” kata sang imam. Kemudian ia menambahkan, ”Saya menganjurkan anggota jemaat saya untuk menerima saudara di rumah mereka dan menawarkan kepada saudara secangkir kopi. Saudara juga boleh memberi tahu orang-orang yang saudara jumpai bahwa saudara sudah berkunjung ke rumah saya. Saya juga ingin memberi tahu saudara bahwa saya menghargai publikasi-publikasi saudara sewaktu membacanya.”
Setelah menerima risalah tersebut, seorang pria Protestan di Alsace menulis surat ke Lembaga Menara Pengawal untuk meminta pengajaran Alkitab. ”Saya telah kehilangan seluruh kepercayaan saya kepada paroki,” tulisnya, ”saya mendambakan awal yang baru secara rohani.” Meskipun tuduhan-tuduhan palsu kadang-kadang dilancarkan atas mereka, Saksi-Saksi Yehuwa di Prancis—juga di seluruh bagian dunia—terus membantu orang-orang memperoleh pengetahuan yang saksama tentang maksud-tujuan Allah, seperti yang dinyatakan dalam Alkitab.—2 Timotius 3:16, 17.