-
Berkat pada ’Masa yang Menyenangkan dan Masa yang Susah’.—2 Tim. 4:2.Buku Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa 2017
-
-
”Ada Banyak Penentang”
Rasul Paulus mengatakan tentang pengabarannya di Efesus, ”Sebuah pintu besar yang menuju kegiatan dibukakan bagiku, namun ada banyak penentang.” (1 Kor. 16:9) Kata-katanya menggambarkan apa yang dialami para Saksi di Georgia beberapa bulan setelah Peringatan tahun 1999.
Pada bulan Agustus tahun itu, para anggota kelompok Ortodoks yang fanatik, yang dipimpin oleh Vasili Mkalavishvili, seorang pendeta yang diturunkan dengan tidak hormat, mengatur unjuk rasa di Tbilisi dan membakar publikasi kita di depan umum. Ini menyulut serentetan penganiayaan yang berlangsung selama empat tahun.
Sejak 1999, Saksi-Saksi Yehuwa di Georgia menjadi sasaran aksi protes, pembakaran buku, dan penyerangan
Pada 17 Oktober 1999, sekitar 200 orang menghentikan perhimpunan di Sidang Gldani di Tbilisi. Mereka dipimpin oleh beberapa anggota kelompok fanatik. Mereka menyerang hadirin dengan pentung kayu dan salib besi sehingga sejumlah Saksi harus dilarikan ke rumah sakit.
Sayangnya, para penyerang itu tidak ditahan, dan para Saksi terus dianiaya. Sejumlah pejabat, termasuk Presiden Shevardnadze, mengecam penyerangan-penyerangan itu, namun tidak ada tindakan nyata yang diambil. Malah, polisi biasanya baru datang ke lokasi kejadian lama setelah penyerangan terjadi.
Pada saat yang sama, seorang anggota parlemen Georgia, Guram Sharadze, melancarkan fitnah besar-besaran terhadap para Saksi. Hal seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya. Dia berkata bahwa para Saksi adalah orang-orang berbahaya. Saat itu, ”masa yang menyenangkan” untuk mengabar tampaknya sudah berlalu.
Tanggapan Organisasi Yehuwa terhadap Tantangan
Organisasi Yehuwa langsung bertindak untuk membantu. Para Saksi di sana mendapat pengarahan tentang cara menanggapi serangan. Mereka juga diingatkan kenapa orang Kristen kadang dianiaya.—2 Tim. 3:12.
Selain itu, organisasi Yehuwa mengambil langkah-langkah hukum untuk membela saudara-saudari di meja hijau. Seorang saudara anggota Departemen Hukum di kantor cabang Georgia mengenang, ”Selama empat tahun itu, kami mengajukan lebih dari 800 keluhan tentang tindakan kelompok Vasili Mkalavishvili. Kami meminta bantuan pemerintah dan berbagai organisasi hak asasi manusia. Kantor pusat Saksi-Saksi Yehuwa memulai kampanye untuk memberi tahu masyarakat tentang penyerangan yang dialami para Saksi, tapi penganiayaan terus berlanjut.”a
-
-
Berkat pada ’Masa yang Menyenangkan dan Masa yang Susah’.—2 Tim. 4:2.Buku Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa 2017
-
-
Pada bulan Agustus tahun itu, para anggota kelompok Ortodoks yang fanatik, yang dipimpin oleh Vasili Mkalavishvili, seorang pendeta yang diturunkan dengan tidak hormat, mengatur unjuk rasa di Tbilisi dan membakar publikasi kita di depan umum. Ini menyulut serentetan penganiayaan yang berlangsung selama empat tahun.
Sejak 1999, Saksi-Saksi Yehuwa di Georgia menjadi sasaran aksi protes, pembakaran buku, dan penyerangan
Pada 17 Oktober 1999, sekitar 200 orang menghentikan perhimpunan di Sidang Gldani di Tbilisi. Mereka dipimpin oleh beberapa anggota kelompok fanatik. Mereka menyerang hadirin dengan pentung kayu dan salib besi sehingga sejumlah Saksi harus dilarikan ke rumah sakit.
Sayangnya, para penyerang itu tidak ditahan, dan para Saksi terus dianiaya. Sejumlah pejabat, termasuk Presiden Shevardnadze, mengecam penyerangan-penyerangan itu, namun tidak ada tindakan nyata yang diambil. Malah, polisi biasanya baru datang ke lokasi kejadian lama setelah penyerangan terjadi.
-
-
Berkat pada ’Masa yang Menyenangkan dan Masa yang Susah’.—2 Tim. 4:2.Buku Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa 2017
-
-
Organisasi Yehuwa langsung bertindak untuk membantu. Para Saksi di sana mendapat pengarahan tentang cara menanggapi serangan. Mereka juga diingatkan kenapa orang Kristen kadang dianiaya.—2 Tim. 3:12.
Selain itu, organisasi Yehuwa mengambil langkah-langkah hukum untuk membela saudara-saudari di meja hijau. Seorang saudara anggota Departemen Hukum di kantor cabang Georgia mengenang, ”Selama empat tahun itu, kami mengajukan lebih dari 800 keluhan tentang tindakan kelompok Vasili Mkalavishvili. Kami meminta bantuan pemerintah dan berbagai organisasi hak asasi manusia. Kantor pusat Saksi-Saksi Yehuwa memulai kampanye untuk memberi tahu masyarakat tentang penyerangan yang dialami para Saksi, tapi penganiayaan terus berlanjut.”a
-
-
Terus Melayani Yehuwa Meski DiancamBuku Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa 2017
-
-
Meskipun isi rumah beberapa Saksi diporak-porandakan, mereka tetap setia kepada Yehuwa
GEORGIA | 1998-2006
Terus Melayani Yehuwa Meski Diancam
Saudara-saudari kita tidak terintimidasi, dan mereka terus berhimpun. Para penatua dengan bijaksana mengambil langkah-langkah pencegahan untuk melindungi penyiar. Saudara André Carbonneau, pengacara asal Kanada yang membela saudara-saudari kita selama masa itu, mengatakan, ”Biasanya, ada satu saudara yang membawa ponsel dan berjaga dekat tempat perhimpunan. Jika dia melihat sekelompok orang mendekat, dia akan langsung memperingatkan para penatua.”
Rumah keluarga Shamoyan (kiri) dan depot publikasi (kanan) dibakar
Setiap ada penyerangan, dua penatua dari kantor cabang akan berkunjung untuk menguatkan saudara-saudari. André berkata, ”Ketika para penatua ini datang ke perhimpunan, mereka biasanya melihat saudara-saudari yang bahagia dan tersenyum. Ini luar biasa.”
Saudara-saudari menghadapi tentangan di luar dan di dalam ruang pengadilan
Orang-orang yang tidak secara langsung diserang, termasuk para pelajar Alkitab, juga tetap bersemangat. André ingat dia pernah mengobrol dengan seorang wanita yang akan menjadi penyiar belum terbaptis. Wanita ini berkata, ”Waktu saya melihat penyerangan di TV, saya melihat mana orang Kristen yang sejati dan mana yang palsu. Saya mau jadi orang Kristen sejati.”
Dengan Berani Membela Rekan Seiman
Pada masa yang sulit itu, para penyiar menunjukkan iman dan keberanian yang sangat besar. Mereka tetap rajin mengabar. Para saudara yang membela rekan seiman mereka di pengadilan juga sangat beriman.
Para Saksi sering disalahgambarkan di media massa sebagai kelompok yang memecah-belah keluarga, menolak pengobatan medis, dan melawan pemerintah. Jadi, para pengacara yang membela para Saksi mempertaruhkan reputasi dan karier mereka.
Para saudara yang berani dari Departemen Hukum di Amerika Serikat membela rekan-rekan seiman mereka di pengadilan
John Burns, seorang pengacara dari kantor cabang Kanada, yang kala itu membantu para Saksi di Georgia, mengenang, ”Saudara-saudari setempat yang bekerja sebagai pengacara bersedia membantu. Meskipun pekerjaan mereka menjadi taruhannya, mereka tidak takut menyatakan diri sebagai Saksi Yehuwa di pengadilan.” Para Saksi yang berani tersebut ikut ”membela dan secara hukum meneguhkan kabar baik”.—Flp. 1:7.
Warga Georgia Memprotes Kekerasan
Penyerangan terhadap para Saksi terus berlanjut. Jadi, pada 8 Januari 2001, para Saksi mulai mengedarkan petisi untuk meminta perlindungan sekaligus meminta agar para penyerang dihukum.
Saudara Burns menjelaskan, ”Tujuan kami adalah untuk membuktikan bahwa kebanyakan masyarakat Georgia sebenarnya menentang kekerasan terhadap para Saksi dan dalang di balik ini semua adalah sekelompok kecil orang fanatik.”
Hanya dalam waktu dua minggu, 133.375 orang dewasa di seluruh Georgia—yang kebanyakan adalah penganut Ortodoks—menandatangani petisi itu. Meskipun petisi itu disampaikan kepada Presiden Shevardnadze, kekerasan terhadap para Saksi tidak berakhir. Orang-orang yang fanatik terus menyerang.
Ribuan warga Georgia menandatangani petisi yang mengecam kekerasan atas para Saksi
Sementara itu, Yehuwa terus memberkati umat-Nya. Walaupun kelompok agama yang fanatik terus menyerang umat Allah, Yehuwa memanggil orang-orang yang tulus untuk keluar dari agama palsu.
-