-
Yehuwa—Allah dari Waktu dan MasaMenara Pengawal—1986 (Seri 23) | Menara Pengawal—1986 (Seri 23)
-
-
Pengkhotbah 3:1 menyatakan, ”Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.” Hal ini benar dari sudut pandangan manusia, tetapi terlebih lagi dari sudut pandangan Allah. Ia mempunyai waktu dan masa yang tertentu untuk melaksanakan maksud-tujuanNya. Jika kita tidak menyelaraskan kehidupan kita dengan fakta itu, maka semua yang telah kita atur dalam kehidupan menurut waktu atau kalender akhirnya akan sia-sia.
5 Mengapa demikian? Karena Yehuwa mempunyai maksud-tujuan untuk bumi ini dan makhluk-makhluk manusia yang ada di atasnya; kalau tidak, Ia tidak akan menciptakan mereka. Jika kita tidak menyesuaikan kehidupan kita dengan maksud-tujuan itu, kita tidak akan diikutsertakan. Dan maksud-tujuanNya pasti akan dilaksanakan tepat menurut rencana. Ia menyatakan, ”Demikianlah firmanKu yang keluar dari mulutKu: ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”—Yesaya 55:11.
-
-
Yehuwa—Allah dari Waktu dan MasaMenara Pengawal—1986 (Seri 23) | Menara Pengawal—1986 (Seri 23)
-
-
Maksud-Tujuan Yehuwa bagi Orang-Orang yang Lemah Lembut
12, 13. Apa maksud-tujuan Allah bagi bumi dan bagi manusia?
12 Tetapi, ketika Yehuwa menciptakan manusia, Ia bermaksud agar seluruh bumi akan menjadi firdaus seperti taman Eden, dihuni oleh orang-orang yang sempurna, bersatu dan bahagia. (Kejadian 1:26-28; 2:15; Yesaya 45:18) Maksud tersebut tidak dibatalkan oleh manusia yang memberontak dan makhluk-makhluk roh yang jahat. Juga, karena Yehuwa adalah Allah dari waktu dan masa, maksud-tujuanNya akan dilaksanakan pada waktu yang telah Ia tentukan untuk hal itu. Ia tidak akan membiarkan pemerintahan manusia yang independen dari padaNya untuk terus melawan maksud-tujuanNya melewati waktu yang telah ditetapkan.
13 Yesus mempunyai keyakinan penuh dalam maksud-tujuan Allah untuk bumi ini. Ia mengatakan kepada penjahat yang menunjukkan iman kepadanya, ”Engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23:43) Itulah Firdaus di bumi yang akan datang. Pada suatu kesempatan sebelumnya, Yesus mengatakan, ”Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.” (Matius 5:5) Di sini, kemungkinan Yesus menunjuk kepada buah pikiran di Mazmur 37:11 (Klinkert) yang berbunyi, ”Orang yang lemah lembut hatinya itu akan mempusakai tanah itu kelak dan merasai kesukaan dan sejahtera dengan kelimpahannya.”
14. Orang-orang macam apakah akan mewarisi bumi?
14 Siapakah orang-orang yang akan mewarisi tanah atau bumi ini? Mazmur 37:34 mengatakan, ”Nantikanlah [Yehuwa] dan tetap ikutilah jalanNya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri [bumi, NW], dan engkau akan melihat orang-orang fasik dilenyapkan.” Ayat 37 dan 38 menambahkan, ”Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan; tetapi pendurhaka-pendurhaka akan dibinasakan bersama-sama, dan masa depan orang-orang fasik akan dilenyapkan.” Jadi orang-orang yang akan mewarisi bumi harus mengenal Yehuwa, percaya kepada janji-janjiNya, dan dianggap jujur dan tidak bercela di mataNya karena mereka mentaati hukum-hukumNya. Seperti dikatakan Satu Yohanes 2:17, ”Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”
15. Agar perubahan-perubahan utama yang bermanfaat bagi bumi ini terjadi, hal penting apa harus terjadi?
15 Tetapi, agar perbaikan-perbaikan itu dapat terjadi dituntut perubahan drastis secara besar-besaran atas keadaan yang terdapat sekarang. Antara lain, ini akan berarti disingkirkannya semua kedaulatan yang ada sekarang di bumi, karena kedaulatan manusia tidak pernah mewujudkan keadaan-keadaan yang didambakan. Namun perubahan yang menggoncangkan dunia itu tentu dapat Yehuwa laksanakan. Misalnya, Alkitab mengatakan, ”Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja.”—Daniel 2:21.
Menyingkirkan Para Penentang
16, 17. (a) Cara bagaimana Yehuwa berurusan dengan Firaun yang menentang maksud-tujuanNya? (b) Bagaimana firman nubuat Yehuwa diteguhkan?
16 Pikirkan apa yang telah dilakukan Yehuwa terhadap penguasa-penguasa dan dinasti-dinasti yang kuat di jaman dulu, terutama atas mereka yang mencoba menghalangi maksud-tujuanNya. Mereka telah dibinasakan dan dilenyapkan, seperti debu ditiup angin, juga kerajaan mereka. Misalnya, Firaun dari Mesir yang memperbudak umat Allah. Tetapi Yehuwa mempunyai maksud-tujuan bagi hamba-hambaNya, dan Ia mengutus Musa untuk meminta agar Firaun membebaskan mereka. Namun, Firaun dengan angkuh mengatakan, ”Siapakah [Yehuwa] itu yang harus kudengarkan Firman-Nya?” Ia menambahkan, ”Tidak kenal aku [Yehuwa] itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi.”—Keluaran 5:2.
17 Yehuwa memberikan banyak kesempatan kepada Firaun untuk mengubah pendiriannya. Tetapi, setiap kali, seperti dikatakan Keluaran 11:10, Firaun menjadi ’keras hati.’ Namun, Yehuwa mempunyai kekuatan yang tidak dapat dilawan. Ketika waktuNya yang ditentukan tiba, Ia menenggelamkan Firaun dan bala tentaranya di Laut Merah. Keluaran 14:28 mengatakan, ”Seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka.” Sebaliknya hamba-hamba Yehuwa dilindungi dan dibebaskan. Lagi pula, ini terjadi pada waktu yang tepat seperti telah dikatakan oleh firman nubuat Yehuwa, yaitu pada akhir masa 400 tahun yang Ia katakan kepada Abraham yang setia berabad-abad sebelumnya.
18. Apa yang Yehuwa lakukan terhadap Nebukadnezar dari Babel? Mengapa?
18 Kemudian Raja Nebukadnezar dari Babel. Ia menyombongkan diri mengenai kekuasaannya dan apa yang telah ia capai, seolah-olah ia suatu ilah. Tetapi Daniel 4:31 mengatakan bahwa ”raja belum habis bicara, ketika suatu suara terdengar dari langit: ’Kepadamu dinyatakan, ya raja Nebukadnezar, bahwa kerajaan telah beralih dari padamu.’” Yehuwa mengatakan kepadanya bahwa ia akan direndahkan seperti seekor binatang di padang, ”hingga,” seperti dikatakan ayat 32, ia mengakui ”bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendakiNya.” Dan itulah yang terjadi pada waktu yang tepat sesuai dengan maksud Yehuwa.
19. Mengapa penghukuman Yehuwa menimpa Babel dan penguasanya, Belsyazar?
19 Raja terakhir yang memerintah di Babel ialah Belsyazar. Saat itulah, menurut waktu Yehuwa, kerajaan yang besar itu harus jatuh. Mengapa? Karena orang-orang Babel menawan umat Yehuwa dan menghujat Yehuwa. Daniel pasal 5 menceritakan bahwa Belsyazar mengadakan pesta besar untuk seribu pejabatnya. Kemudian Belsyazar ”menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci [Yehuwa] di Yerusalem, supaya raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu.” (Daniel 5:2, 3) Perhatikan apa yang mereka lakukan selanjutnya, ”Mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.” (Daniel 5:4) Dengan minum dari perkakas suci yang digunakan dalam ibadat Yehuwa, mereka memperolok-olok dan menghujat Yehuwa. Dengan menyembah ilah-ilah palsu mereka, mereka beribadat kepada Setan.
20, 21. Berita apa disampaikan Daniel kepada Belsyazar, dan bagaimana hal itu digenapi?
20 Namun, pada saat itu juga suatu hal yang mengejutkan terjadi. Jari-jari dari sebuah tangan terlihat menulis di dinding istana! Hal itu membuat raja begitu takut sehingga ”raja menjadi pucat, dan pikiran-pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan.” (Daniel 5:6) Tidak seorang pun dari penasihat-penasihat agama Belsyazar dapat mengerti tulisan tangan itu, maka hamba Yehuwa Daniel dipanggil untuk menafsirkannya. Daniel memberitahu raja bahwa berita itu berasal dari Yehuwa, dan maknanya ialah, ”Masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri. . . . tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan [kurang, NW]. . . . kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.”—Daniel 5:26-28.
21 Pada malam itu juga, bala tentara Media-Persia menyerbu kota melalui pintu-pintu gerbang yang karena lalai dibiarkan terbuka. Daniel 5:30 mengakhiri, ”Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar.” Dengan kejatuhan Babel umat Yehuwa dapat kembali ke tanah air mereka tepat 70 tahun sejak permulaan penawanan mereka. Hal itu tepat menurut jadwal waktu Yehuwa, seperti dinyatakan di Yeremia 29:10.
22, 23. Bagaimana Yehuwa berurusan dengan Raja Herodes Agripa I, yang menentang orang-orang Kristen di abad pertama?
22 Di abad pertama, Raja Herodes Agripa I menjadi penguasa terakhir dari Palestina, bagian dari Kekaisaran Roma. Herodes memenjarakan rasul Petrus, dan menindas orang-orang Kristen lainnya. Ia bahkan memerintahkan untuk membunuh rasul Yakobus. (Kisah 12:1, 2) Herodes juga mengadakan pertarungan gladiator yang kejam dan pertunjukan-pertunjukan kafir lain. Ini semua menyangkal pengakuannya bahwa ia menyembah Allah.
23 Tetapi, kemudian, waktu yang tepat dari Yehuwa tiba untuk menghukum penindas ini. Kisah 12:21 sampai 23 menceritakan kepada kita, ”Pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka. Dan rakyatnya bersorak membalasnya: ’Ini suara allah dan bukan suara manusia!’” Lalu apa yang terjadi? Alkitab mengatakan, ”Seketika itu juga ia ditampar malaikat [Yehuwa] karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.” Ini merupakan contoh lain bagaimana Yehuwa ”memecat raja,” seperti dikatakan Daniel 2:12.
24. Fakta-fakta sejarah itu membuktikan apa?
24 Peristiwa-peristiwa sejarah sedemikian membuktikan bahwa Yehuwa mempunyai waktu dan masa untuk maksud-tujuanNya. Hal itu juga memperlihatkan bahwa Ia pasti mempunyai kemampuan dan kuasa untuk memenuhi maksud-tujuanNya, yaitu mengubah bumi ini menjadi suatu firdaus, tempat ”kebenaran.”—2 Petrus 3:13.
-