-
Tujuan Yehuwa Pasti Tercapai!Menara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2017 | Februari
-
-
Tujuan Yehuwa Pasti Tercapai!
”Aku telah mengatakannya; aku juga akan mewujudkannya. Aku telah membentuknya, aku juga akan melakukannya.”—YES. 46:11.
1, 2. (a) Apa yang Yehuwa beri tahukan kepada kita? (b) Janji apa yang terdapat di Yesaya 46:10, 11 dan 55:11?
ALKITAB diawali dengan satu kalimat sederhana, ”Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” (Kej. 1:1) Pernyataan ini punya makna yang dalam. Dari semua ciptaan Allah, baru sedikit yang telah kita lihat. Dan, sangat sedikit yang kita ketahui tentang hal-hal seperti luar angkasa, cahaya, dan gravitasi. (Pkh. 3:11) Tapi, Yehuwa memberi tahu kita apa tujuan Dia menciptakan bumi dan manusia. Dia menciptakan kita menurut gambar-Nya dan ingin agar kita menikmati kehidupan di bumi. (Kej. 1:26) Manusia akan menjadi anak-anak-Nya, dan Dia akan menjadi Bapak mereka.
2 Tapi, Kejadian pasal tiga menjelaskan bahwa ada yang menghalangi tujuan Allah. (Kej. 3:1-7) Namun, Yehuwa bisa mengatasi segala masalah. Tidak ada yang bisa menghalangi-Nya. (Yes. 46:10, 11; 55:11) Yakinlah bahwa tujuan Yehuwa pasti akan tercapai tepat pada waktunya!
3. (a) Apa beberapa kebenaran Alkitab yang sangat penting? (b) Mengapa kita akan membahas hal itu dalam artikel ini? (c) Pertanyaan apa saja yang akan kita bahas?
3 Kita memang sudah tahu tujuan Allah menciptakan bumi dan manusia, serta peranan Yesus untuk mewujudkan tujuan itu. Ini adalah kebenaran Alkitab yang sangat penting. Kemungkinan besar, inilah yang pertama-tama kita pelajari dari Alkitab. Sekarang, kita ingin membantu orang lain mengetahui ajaran penting ini. Dan ini adalah saat yang cocok untuk melakukannya karena kita sedang mengundang orang-orang untuk menghadiri Peringatan Kematian Kristus. (Luk. 22:19, 20) Dengan menghadiri acara yang penting ini, mereka bisa belajar lebih banyak tentang tujuan Allah yang menakjubkan. Jadi, mulailah pikirkan pertanyaan-pertanyaan menarik yang bisa digunakan sewaktu mengundang orang-orang. Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga pertanyaan: Apa tujuan Allah menciptakan bumi dan manusia? Mengapa tujuan ini belum tercapai? Dan, mengapa korban tebusan Yesus menjadi kunci tercapainya tujuan Allah?
APA TUJUAN SANG PENCIPTA?
4. Bagaimana ciptaan ”menyatakan kemuliaan Allah”?
4 Yehuwa adalah Pencipta yang mengagumkan. Semua yang Dia ciptakan sangat bermutu. (Kej. 1:31; Yer. 10:12) Apa yang bisa kita pelajari dari keindahan dan keteraturan yang ada dalam ciptaan-Nya? Semua ciptaan Yehuwa, dari yang terkecil sampai yang terbesar, ada manfaatnya. Saudara juga pasti kagum saat memikirkan sel tubuh manusia, melihat bayi yang baru lahir, atau mengamati keindahan matahari terbenam. Yehuwa memang menciptakan kita untuk bisa menikmati hal-hal yang indah.—Baca Mazmur 19:1; 104:24.
5. Apa yang Yehuwa lakukan agar semua ciptaan-Nya berfungsi dengan baik dan teratur?
5 Yehuwa dengan cermat menetapkan batasan untuk semua ciptaan-Nya. Dia membuat hukum alam dan hukum tentang kehidupan manusia agar segala hal di alam semesta berfungsi dengan baik dan teratur. (Mz. 19:7-9) Semua hal di alam semesta punya tempat dan fungsinya masing-masing. Misalnya, hukum gravitasi menjaga atmosfer tetap dekat dengan bumi dan mengendalikan lautan serta pasang surut air. Tanpa gravitasi, tidak mungkin ada kehidupan di bumi. Seluruh alam semesta bisa sangat teratur karena adanya hukum alam. Ini adalah bukti bahwa Yehuwa punya tujuan sewaktu menciptakan bumi dan manusia. Sewaktu mengabar, kita ingin membantu orang untuk mengenal Pencipta dari alam semesta yang mengagumkan ini.—Pny. 4:11.
6, 7. Apa saja yang Yehuwa berikan kepada Adam dan Hawa?
6 Yehuwa ingin agar manusia hidup selamanya di bumi. Itulah tujuan Yehuwa. (Kej. 1:28; Mz. 37:29) Dia dengan murah hati memberi Adam dan Hawa berbagai hal yang berharga. (Baca Yakobus 1:17.) Yehuwa memberi mereka kebebasan memilih dan kesanggupan untuk berpikir, menyayangi, dan menikmati persahabatan. Sang Pencipta mengajarkan hal-hal baik kepada Adam. Adam juga belajar caranya mengurus diri sendiri, binatang, dan bumi. (Kej. 2:15-17, 19, 20) Yehuwa memberi Adam dan Hawa kemampuan untuk mengecap, meraba, mencium, mendengar, dan melihat hal-hal baik yang Dia ciptakan untuk mereka. Dengan begitu, mereka bisa menikmati kehidupan di rumah mereka yang indah. Mereka juga punya banyak pekerjaan yang menarik. Dan, mereka bisa terus belajar dan menemukan hal-hal baru selamanya.
7 Apa lagi tujuan Allah? Yehuwa memberi Adam dan Hawa kemampuan untuk memiliki anak yang sempurna. Dan, anak mereka juga bisa beranak cucu sampai seluruh bumi dipenuhi manusia. Yehuwa juga ingin agar orang tua menyayangi anak mereka, seperti Dia menyayangi Adam dan Hawa, anak-anak-Nya yang sempurna. Dia memberikan bumi dengan segala isinya yang berharga dan indah kepada keluarga-Nya di bumi. Ini akan menjadi rumah mereka selama-lamanya.—Mz. 115:16.
MENGAPA BELUM TERJADI?
8. Mengapa Allah memberi Adam dan Hawa hukum yang dicatat di Kejadian 2:16, 17?
8 Tidak semua hal berjalan seperti keinginan Yehuwa. Apa yang terjadi? Yehuwa memberi Adam dan Hawa satu hukum yang sederhana agar mereka tahu bahwa kebebasan mereka ada batasnya. Dia berkata, ”Setiap pohon di taman ini boleh kaumakan buahnya sampai puas. Tetapi mengenai pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, engkau tidak boleh memakan buahnya, karena pada hari engkau memakannya, engkau pasti akan mati.” (Kej. 2:16, 17) Hukum ini tidak sulit dimengerti dan ditaati, karena ada banyak makanan enak lainnya di taman itu.
9, 10. (a) Apa tuduhan Setan terhadap Yehuwa? (b) Apa yang Adam dan Hawa putuskan? (Lihat gambar di awal artikel.)
9 Setan si Iblis menggunakan seekor ular untuk menipu Hawa agar dia tidak menaati Bapaknya, Yehuwa. (Baca Kejadian 3:1-5; Pny. 12:9) Setan membuat Hawa ragu dengan mengajukan pertanyaan yang menunjukkan bahwa Allah melarang manusia memakan ”buah dari setiap pohon di taman ini”. Dia seolah-olah bertanya, ’Jadi, kamu tidak boleh melakukan yang kamu mau?’ Lalu dia berkata, ”Kamu pasti tidak akan mati.” Itu adalah dusta. Kemudian, Setan mencoba meyakinkan Hawa bahwa dia tidak perlu menaati Allah. Setan berkata, ”Allah tahu bahwa pada hari kamu memakannya, matamu tentu akan terbuka.” Setan menuduh Yehuwa melarang mereka memakan buah itu karena Allah tidak ingin agar mereka mengetahui sesuatu yang luar biasa. Akhirnya, dia membuat janji palsu ini, ”Kamu tentu akan menjadi seperti Allah, mengetahui yang baik dan yang jahat.”
10 Adam dan Hawa harus memutuskan apa yang akan dilakukan, menaati Allah atau mendengarkan ular itu. Sayangnya, mereka memutuskan untuk mendengarkan ular itu. Mereka menolak Yehuwa sebagai Bapak mereka dan bergabung dengan Setan. Akibatnya, mereka tidak lagi dilindungi Yehuwa.—Kej. 3:6-13.
11. Mengapa Yehuwa tidak bisa mengabaikan dosa Adam dan Hawa?
11 Saat Adam dan Hawa melanggar hukum Allah, mereka menjadi tidak sempurna. Yang lebih parah, mereka menjadi musuh Allah, karena Dia membenci kejahatan. ’Mata-Nya terlalu murni untuk melihat apa yang buruk.’ (Hab. 1:13) Jika Yehuwa mengabaikan dosa Adam dan Hawa, para malaikat dan manusia akan ragu apakah kata-kata Allah masih bisa dipercaya. Masa depan semua ciptaan-Nya juga terancam. Tapi, Yehuwa selalu mengikuti dan tidak pernah melanggar hukum-Nya sendiri. (Mz. 119:142) Jadi, meski Adam dan Hawa punya kebebasan memilih, mereka tidak bisa menghindari akibat pemberontakan mereka. Mereka akhirnya mati dan kembali menjadi debu.—Kej. 3:19.
12. Apa yang terjadi dengan anak cucu Adam?
12 Ketika Adam dan Hawa memakan buah itu, Yehuwa tidak lagi mengakui mereka sebagai anggota keluarga-Nya. Dia mengusir mereka dari Taman Eden untuk selamanya. (Kej. 3:23, 24) Yehuwa membiarkan mereka menanggung dampak keputusan mereka. (Baca Ulangan 32:4, 5.) Akibatnya, mereka tidak bisa lagi meniru sifat Yehuwa dengan sempurna. Adam menghilangkan masa depannya sendiri dan juga masa depan anak cucunya. Yang bisa dia wariskan hanyalah ketidaksempurnaan, dosa, dan kematian. (Rm. 5:12) Adam merenggut dari anak cucunya kesempatan untuk hidup selamanya. Adam dan Hawa tidak bisa melahirkan anak yang sempurna, dan keturunan mereka juga tidak bisa. Sejak Setan berhasil menyesatkan Adam dan Hawa, dia terus mencoba memengaruhi semua manusia untuk melawan Allah.—Yoh. 8:44.
MENJADI SAHABAT ALLAH KARENA TEBUSAN
13. Apa yang Yehuwa inginkan bagi manusia?
13 Yehuwa masih menyayangi manusia. Meski Adam dan Hawa meninggalkan-Nya, Dia tetap ingin agar manusia bersahabat dengan-Nya. Dan, Dia tidak ingin agar seorang pun mati. (2 Ptr. 3:9) Maka, Allah segera mengatur agar manusia bisa bersahabat lagi dengan-Nya. Bagaimana Dia bisa melakukan hal ini tanpa melanggar hukum-Nya sendiri? Mari kita bahas.
14. (a) Menurut Yohanes 3:16, apa yang Allah lakukan untuk membebaskan manusia dari dosa dan kematian? (b) Pertanyaan apa yang bisa kita bahas dengan orang-orang?
14 Baca Yohanes 3:16. Beberapa orang yang kita undang ke acara Peringatan sangat mengenal ayat ini. Tapi pertanyaannya adalah bagaimana korban Yesus bisa menghasilkan kehidupan abadi bagi manusia? Kita bisa membantu orang-orang memahami hal ini saat mengundang mereka ke acara Peringatan, saat mereka menghadiri acara itu, dan saat mengunjungi mereka lagi. Dengan lebih memahami tebusan, mereka akan semakin menyadari bahwa Yehuwa sangat menyayangi manusia dan bahwa Dia sangat bijaksana. Apa saja yang bisa kita jelaskan kepada mereka tentang tebusan?
15. Apa bedanya Yesus dengan Adam?
15 Yehuwa menyediakan manusia sempurna yang dapat memberikan kehidupannya sebagai tebusan. Manusia sempurna ini harus setia kepada Yehuwa. Dia juga harus rela memberikan kehidupannya demi manusia. (Rm. 5:17-19) Yehuwa memindahkan kehidupan Yesus, yaitu ciptaan-Nya yang pertama, dari surga ke bumi. (Yoh. 1:14) Jadi, Yesus menjadi manusia sempurna, sama seperti Adam sebelum dia berdosa. Tapi berbeda dengan Adam, Yesus memenuhi semua yang Yehuwa harapkan dari manusia sempurna. Yesus tidak pernah melanggar hukum Allah meski mengalami cobaan yang sangat berat.
16. Mengapa tebusan adalah hadiah yang sangat berharga?
16 Dengan mati sebagai manusia sempurna, Yesus bisa membebaskan manusia dari dosa dan kematian. Adam dan Yesus sama-sama manusia sempurna. Yesus setia dan taat kepada Allah, dan Adam seharusnya juga bisa. (1 Tim. 2:6) Yesus mati untuk kita sebagai korban tebusan. Karena itu, semua pria, wanita, dan anak-anak mendapat kesempatan untuk hidup selamanya. (Mat. 20:28) Tebusan adalah kunci tercapainya tujuan Allah.—2 Kor. 1:19, 20.
YEHUWA MENERIMA KITA LAGI
17. Apa manfaat tebusan?
17 Sewaktu menyediakan tebusan, Yehuwa membuat pengorbanan yang sangat besar. (1 Ptr. 1:19) Bagi Dia, kita sangat berharga sehingga Dia merelakan Putra yang Dia kasihi untuk mati demi kita. (1 Yoh. 4:9, 10) Bisa dikatakan, Yesus menggantikan Adam menjadi bapak kita. (1 Kor. 15:45) Yesus memberi kita kesempatan bukan hanya untuk hidup selamanya, tapi pada akhirnya, juga untuk menjadi anggota keluarga Allah. Melalui tebusan, manusia akan menjadi sempurna, dan Yehuwa bisa menerima mereka lagi sebagai keluarga-Nya tanpa melanggar hukum-Nya sendiri. Bayangkan betapa menakjubkan keadaan nanti ketika semua orang yang setia kepada Yehuwa menjadi sempurna! Akhirnya, semua ciptaan di surga dan di bumi akan menjadi satu keluarga. Kita semua akan menjadi anak-anak Allah.—Rm. 8:21.
18. Kapan Yehuwa akan menjadi ”segala sesuatu bagi setiap orang”?
18 Meski Yehuwa ditolak oleh Adam dan Hawa, Dia tetap menyayangi manusia dan menyediakan tebusan. Dan meski kita tidak sempurna, Setan tidak bisa menghalangi kita untuk setia kepada Yehuwa. Melalui tebusan, Yehuwa akan membantu kita untuk menjadi orang yang benar. Bayangkan kehidupan nanti saat semua orang ”yang melihat Putra dan memperlihatkan iman akan dia” hidup selamanya! (Yoh. 6:40) Bapak kita yang pengasih dan bijaksana akan mewujudkan tujuan-Nya dan membantu manusia menjadi sempurna. Setelah itu, Yehuwa akan menjadi ”segala sesuatu bagi setiap orang”.—1 Kor. 15:28.
19. (a) Apa yang seharusnya kita lakukan karena bersyukur atas tebusan? (Lihat kotak ”Teruslah Cari Orang yang Layak”.) (b) Apa yang akan kita bahas di artikel berikutnya?
19 Karena bersyukur atas tebusan, kita seharusnya tergerak untuk memberi tahu orang lain tentang hadiah yang tak ternilai ini. Orang-orang perlu tahu bahwa melalui tebusan, Yehuwa membuka kesempatan bagi manusia untuk hidup selamanya. Tapi, manfaat tebusan bukan hanya itu. Tebusan juga menyelesaikan masalah yang timbul di Taman Eden. Artikel berikutnya akan membahas itu.
-
-
Tebusan—”Hadiah yang Sempurna” dari Bapak KitaMenara Pengawal (Edisi Pelajaran)—2017 | Februari
-
-
Tebusan—”Hadiah yang Sempurna” dari Bapak Kita
”Setiap pemberian yang baik dan setiap hadiah yang sempurna berasal dari . . . Bapak.”—YAK. 1:17.
1. Apa saja manfaat tebusan bagi kita?
KORBAN tebusan Yesus Kristus mendatangkan banyak manfaat. Misalnya, tebusan memungkinkan semua keturunan Adam yang mengasihi kebenaran untuk menjadi anggota keluarga Allah di masa depan. Selain itu, tebusan membuat kita bisa hidup selamanya dengan bahagia. Tapi terlebih lagi, tebusan menyelesaikan masalah-masalah yang sangat penting di seluruh alam semesta.—Ibr. 1:8, 9.
2. (a) Hal sangat penting apa saja yang Yesus doakan? (Lihat gambar di awal artikel.) (b) Apa yang akan kita bahas?
2 Sekitar dua tahun sebelum meninggal, Yesus mengajar murid-muridnya berdoa seperti ini, ”Bapak kami yang di surga, biarlah namamu disucikan. Biarlah kerajaanmu datang. Biarlah kehendakmu terjadi, seperti di surga, demikian pula di atas bumi.” (Mat. 6:9, 10) Apa hubungan antara tebusan dengan penyucian nama Yehuwa, Kerajaan Allah, dan terwujudnya kehendak Allah? Mari kita bahas.
”BIARLAH NAMAMU DISUCIKAN”
3. Nama Yehuwa menggambarkan apa, dan apa yang Setan lakukan untuk merusak nama baik Yehuwa?
3 Hal pertama yang Yesus doakan adalah agar nama Yehuwa disucikan, atau dibersihkan. Nama Yehuwa menggambarkan segala sesuatu tentang diri-Nya. Dia-lah Pribadi yang paling berkuasa, adil, dan benar di seluruh alam semesta. Yesus juga menyebut Dia ”Bapak Yang Kudus”. (Yoh. 17:11) Karena Yehuwa kudus, semua tindakan dan hukum yang Dia buat juga kudus. Tapi di Taman Eden, Setan dengan licik mempertanyakan apakah Allah memang berhak menentukan apa yang baik dan buruk bagi manusia. Dia memfitnah Yehuwa dan merusak nama baik Allah.—Kej. 3:1-5.
4. Bagaimana Yesus menyucikan nama Allah?
4 Yesus sangat mengasihi Yehuwa sehingga dia melakukan segala sesuatu untuk menyucikan nama Allah. (Yoh. 17:25, 26) Bagaimana caranya? Melalui tingkah laku dan ajarannya. Yesus membantu orang lain memahami bahwa apa yang Allah tentukan dan minta dari manusia adalah demi kebaikan mereka sendiri. (Baca Mazmur 40:8-10.) Bahkan, ketika Setan membuat Yesus menderita dan mati dengan menyakitkan, Yesus tetap setia. Yesus membuktikan bahwa manusia yang sempurna bisa menaati Yehuwa sepenuhnya.
5. Apa yang harus kita lakukan untuk menyucikan nama Yehuwa?
5 Kita juga bisa menunjukkan bahwa kita mengasihi Yehuwa dan nama-Nya melalui tingkah laku kita. Yehuwa ingin agar kita kudus. (Baca 1 Petrus 1:15, 16.) Ini berarti kita hanya menyembah Dia dan menaati-Nya dengan sepenuh hati. Sekalipun dianiaya, kita berusaha sebaik-baiknya untuk mengikuti perintah Yehuwa. Dengan begitu, kita menyucikan nama-Nya. (Mat. 5:14-16) Kita membuktikan bahwa hukum Yehuwa itu baik dan bahwa Setan adalah pembohong. Memang, kita tidak sempurna dan masih bisa berbuat salah. Tapi jika itu terjadi, kita akan bertobat dan berusaha keras untuk berhenti melakukan apa pun yang bisa merusak nama baik Yehuwa.—Mz. 79:9.
6. Mengapa Yehuwa bisa menganggap kita benar walaupun kita tidak sempurna?
6 Karena tebusan Kristus, Yehuwa bisa mengampuni dosa orang-orang yang beriman. Siapa pun yang membaktikan diri kepada-Nya akan Dia terima sebagai hamba-Nya. Orang Kristen terurap dinyatakan benar sehingga pantas menjadi putra-putra-Nya. ”Domba-domba lain” juga dinyatakan benar sehingga layak menjadi sahabat-Nya. (Yoh. 10:16; Rm. 5:1, 2; Yak. 2:21-25) Jadi karena ada tebusan, sekarang pun kita bisa dianggap benar dan bisa ikut menyucikan nama Allah.
”BIARLAH KERAJAANMU DATANG”
7. Berkat apa saja yang dihasilkan oleh tebusan?
7 Dalam contoh doanya, Yesus berkata, ”Biarlah kerajaanmu datang.” Apa hubungan tebusan dengan Kerajaan Allah? Kerajaan Allah adalah suatu pemerintahan yang dipimpin oleh Yesus dan 144.000 orang yang terpilih. Orang-orang itu bisa dipilih dan dibangkitkan ke surga karena ada tebusan. (Pny. 5:9, 10; 14:1) Mereka akan menjadi raja serta imam dan berkuasa atas bumi bersama Yesus selama seribu tahun. Pada waktu itu, Yehuwa akan menggunakan Kerajaan ini untuk mengubah bumi menjadi firdaus dan membuat manusia menjadi sempurna lagi. Hamba-hamba Yehuwa di surga dan di bumi akhirnya menjadi satu keluarga. (Pny. 5:13; 20:6) Yesus akan menghancurkan Setan dan menghapus semua hal buruk akibat tindakannya.—Kej. 3:15.
8. (a) Apa yang Yesus lakukan agar murid-muridnya mengerti pentingnya Kerajaan Allah? (b) Bagaimana kita mendukung Kerajaan Allah?
8 Bagaimana Yesus membantu murid-muridnya mengerti pentingnya Kerajaan Allah? Segera setelah dibaptis, Yesus mulai memberitakan ”kabar baik tentang kerajaan Allah” ke mana pun dia pergi. (Luk. 4:43) Dia juga memerintahkan murid-muridnya untuk menjadi saksi-saksinya ”sampai ke bagian yang paling jauh di bumi”. (Kis. 1:6-8) Sekarang, melalui pemberitaan Kerajaan, orang-orang bisa belajar tentang tebusan dan menjadi rakyat Kerajaan Allah. Kita menunjukkan bahwa kita mendukung Kerajaan itu dengan membantu kaum terurap memberitakan kabar baik ini ke seluruh dunia.—Mat. 24:14; 25:40.
”BIARLAH KEHENDAKMU TERJADI”
9. Mengapa kita yakin bahwa Yehuwa akan mewujudkan kehendak-Nya bagi manusia?
9 Yesus selanjutnya berkata, ”Biarlah kehendakmu terjadi.” Apa maksudnya? Sewaktu Yehuwa mengatakan bahwa sesuatu akan terjadi, hal itu pasti terjadi. (Yes. 55:11) Pemberontakan Setan tidak bisa menghentikan kehendak Yehuwa. Apa kehendak Yehuwa bagi bumi? Dia ingin agar bumi dipenuhi oleh anak-anak yang sempurna dari Adam dan Hawa. (Kej. 1:28) Jika Adam dan Hawa mati tanpa punya keturunan, tujuan Yehuwa akan gagal. Jadi, Yehuwa membiarkan mereka hidup dan beranak cucu. Karena ada tebusan, semua yang beriman bisa menjadi sempurna dan hidup selamanya. Yehuwa menyayangi manusia dan mau agar kita semua hidup bahagia. Itulah kehendak-Nya.
10. Apa manfaat tebusan bagi mereka yang sudah mati?
10 Bagaimana dengan miliaran orang yang sudah mati tapi belum sempat mengenal Yehuwa? Yehuwa ingin agar manusia hidup. Jadi, orang mati akan dihidupkan kembali. Ini bisa terjadi karena ada tebusan. Setelah dibangkitkan, mereka bisa belajar tentang Yehuwa dan hidup selamanya. (Kis. 24:15) Yehuwa adalah Sumber kehidupan. Jadi, sewaktu Yehuwa menghidupkan kembali orang yang sudah mati, Dia menjadi Bapak mereka. (Mz. 36:9) Ini cocok karena dalam contoh doanya, Yesus berkata bahwa Yehuwa adalah ”Bapak kami yang di surga”. (Mat. 6:9) Yehuwa telah memberi Yesus peran yang sangat penting dalam membangkitkan orang-orang mati. Yesus berkata, ”Akulah kebangkitan dan kehidupan.”—Yoh. 6:40, 44; 11:25.
11. Apa kehendak Allah bagi ”kumpulan besar”?
11 Yesus juga berkata, ”Barang siapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara lelaki dan saudara perempuan dan ibuku.” (Mrk. 3:35) Allah ingin agar orang-orang dari segala bangsa, suku, dan bahasa menjadi hamba-Nya. Mereka disebut ”suatu kumpulan besar dari orang-orang yang jumlahnya tidak seorang pun dapat menghitungnya”. Mereka beriman kepada tebusan dan mau mematuhi Allah. Mereka memuji Allah dan berkata, ”Kami berutang keselamatan kepada Allah kami, yang duduk di atas takhta, dan kepada Anak Domba.”—Pny. 7:9, 10.
12. Bagaimana kehendak Yehuwa untuk manusia terlihat dari contoh doa Yesus?
12 Kehendak Yehuwa untuk manusia terlihat dari contoh doa Yesus. Pertama, kita harus melakukan yang terbaik untuk menyucikan nama Yehuwa dan menghormati Dia. (Yes. 8:13) Korban tebusan Yesus bisa menyelamatkan kita dan juga memuliakan nama Allah. Malah, nama Yesus sendiri berarti ”Yehuwa Adalah Keselamatan”. Kedua, Yehuwa akan menggunakan Kerajaan-Nya agar manusia yang taat bisa mendapat manfaat dari tebusan. Dan yang ketiga, kita yakin bahwa tidak ada yang bisa menghentikan kehendak Yehuwa. Itu pasti terjadi.—Mz. 135:6; Yes. 46:9, 10.
TUNJUKKAN RASA SYUKUR ATAS TEBUSAN
13. Mengapa kita mau dibaptis?
13 Salah satu cara kita menunjukkan bahwa kita bersyukur atas tebusan adalah dengan membaktikan diri kepada Yehuwa dan dibaptis. Jika kita melakukannya, kita menunjukkan bahwa kita beriman kepada tebusan dan bahwa ”kita adalah milik Yehuwa”. (Rm. 14:8) Baptisan juga berarti kita meminta ”hati nurani yang baik” kepada-Nya. (1 Ptr. 3:21) Yehuwa menjawab permintaan kita dengan memberikan manfaat tebusan bagi kita. Dan, kita yakin bahwa Yehuwa akan memenuhi semua janji-Nya kepada kita.—Rm. 8:32.
Bagaimana kita bisa menunjukkan rasa syukur kita atas tebusan?(Lihat paragraf 13, 14)
14. Mengapa Yehuwa meminta kita untuk mengasihi orang lain?
14 Yehuwa melakukan segala sesuatu karena kasih-Nya. Dia mau agar semua hamba-Nya meniru Dia dan saling mengasihi. (1 Yoh. 4:8-11) Kalau kita menyayangi sesama, itu berarti kita benar-benar ingin menjadi ”putra-putra Bapak [kita] yang di surga”. (Mat. 5:43-48) Perintah terbesar yang pertama adalah mengasihi Yehuwa, dan yang kedua adalah mengasihi sesama. (Mat. 22:37-40) Salah satu cara kita mengasihi sesama adalah dengan mengajarkan kabar baik Kerajaan Allah. Jika kita mengikuti perintah Yehuwa untuk mengasihi sesama, terutama saudara-saudari kita, kasih kita kepada-Nya akan ”menjadi sempurna”.—1 Yoh. 4:12, 20.
TEBUSAN MENGHASILKAN BERKAT
15. (a) Berkat apa yang sekarang kita terima dari Yehuwa? (b) Berkat apa yang akan kita terima di masa depan?
15 Karena kita beriman terhadap tebusan, Yehuwa meyakinkan kita bahwa dosa kita akan ”dihapus”. Dia akan mengampuni dosa kita sepenuhnya. (Baca Kisah 3:19-21.) Seperti yang sudah dibahas, karena tebusan, ada manusia yang bisa Yehuwa angkat menjadi putra-putra-Nya di surga. Mereka adalah kaum terurap. (Rm. 8:15-17) Dia juga mengundang ”domba-domba lain” untuk menjadi anggota keluarga-Nya di bumi. Setelah mereka menjadi sempurna, akan ada ujian terakhir. Jika mereka setia, domba-domba lain akan Yehuwa angkat menjadi anak-anak-Nya juga. (Rm. 8:20, 21; Pny. 20:7-9) Yehuwa akan selalu menyayangi semua anak-Nya. Tebusan akan terus menghasilkan berkat untuk selamanya. (Ibr. 9:12) Ini adalah hadiah yang berharga dari Yehuwa, dan tidak ada yang bisa merampas itu dari kita.
16. Bagaimana tebusan bisa membebaskan kita?
16 Jika kita bertobat dari dosa kita, Setan tidak bisa menghalangi kita untuk menjadi anggota keluarga Yehuwa di masa depan. Yesus mati ”sekali untuk selamanya”. Dengan begitu, tebusan itu sudah dibayarkan. (Ibr. 9:24-26) Kita mati karena Adam, tapi kita bisa hidup abadi karena korban Yesus. Tebusan membebaskan kita dari dunia Setan dan rasa takut akan kematian.—Ibr. 2:14, 15.
17. Bagaimana perasaan Saudara karena tahu Allah menyayangi Saudara, dan mengapa?
17 Janji Allah akan selalu terwujud. Sama seperti hukum alam yang Dia tetapkan tidak pernah berubah, Yehuwa juga tidak pernah berubah. Dia tidak akan pernah mengecewakan kita. (Mal. 3:6) Yehuwa tidak hanya memberi kita kehidupan, tapi Dia juga menyayangi kita. ”Kita sendiri telah mengenal dan percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih.” (1 Yoh. 4:16) Allah akan selalu menepati janji-Nya. Sebentar lagi, bumi akan diubah menjadi firdaus yang indah. Semua orang yang tinggal di sana akan meniru Yehuwa dan saling menyayangi. Pada waktu itu, semua hamba Allah di surga maupun di bumi akan berkata, ”Keagungan dan kemuliaan dan hikmat dan ucapan syukur dan kehormatan dan kuasa dan kekuatan bagi Allah kita kekal selama-lamanya. Amin.”—Pny. 7:12.
-