PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Suatu Administrasi untuk Memenuhi Maksud-tujuan Allah
    Menara Pengawal—2006 | 15 Februari
    • Suatu Administrasi untuk Memenuhi Maksud-tujuan Allah

      ”[Allah] melaksanakan segala sesuatu menurut apa yang diputuskan oleh kehendaknya.”​—EFESUS 1:11.

      1. Mengapa semua sidang Saksi-Saksi Yehuwa akan berkumpul pada tanggal 12 April 2006?

      PADA hari Rabu malam, tanggal 12 April 2006, sekitar 16 juta orang akan berkumpul untuk memperingati Perjamuan Malam Tuan. Di setiap tempat pertemuan, akan ada sebuah meja dan di atasnya terhidang roti tidak beragi, yang melambangkan tubuh Kristus, dan anggur merah, yang melambangkan darahnya yang dicurahkan. Menjelang akhir ceramah yang menjelaskan makna Peringatan kematian Yesus, lambang-lambang ini​—pertama-tama roti, kemudian anggur​—akan diedarkan di antara semua yang hadir. Hanya satu atau dua orang saja di beberapa sidang Saksi-Saksi Yehuwa yang akan ambil bagian dengan menyantap lambang-lambang itu. Namun, dalam banyak kasus, tidak seorang pun yang hadir akan ambil bagian. Mengapa yang ambil bagian hanya sedikit, yaitu orang-orang Kristen yang berharap untuk hidup di surga, sedangkan mayoritas, yakni mereka yang berharap untuk hidup selama-lamanya di bumi, tidak?

      2, 3. (a) Bagaimana Yehuwa mulai mencipta menurut maksud-tujuan-Nya? (b) Apa maksud-tujuan Yehuwa menciptakan bumi dan umat manusia?

      2 Yehuwa adalah Allah yang memiliki maksud-tujuan. Dalam memenuhi maksud-tujuan-Nya, Ia ”melaksanakan segala sesuatu menurut apa yang diputuskan oleh kehendaknya”. (Efesus 1:11) Pertama-tama, Ia menciptakan Putra satu-satunya yang Ia peranakkan. (Yohanes 1:1, 14; Penyingkapan 3:14) Lalu, melalui Putra ini, Yehuwa menciptakan keluarga putra-putra rohani dan akhirnya alam semesta, termasuk bumi dan manusia yang menghuninya.​—Ayub 38:4, 7; Mazmur 103:19-21; Yohanes 1:2, 3; Kolose 1:15, 16.

      3 Yehuwa menciptakan bumi bukan sebagai tempat pengujian manusia untuk menentukan siapa yang layak menjadi anggota keluarga-Nya di surga, seperti diajarkan oleh banyak gereja Susunan Kristen. Ia menciptakannya dengan maksud-tujuan yang pasti, yakni ”untuk didiami”. (Yesaya 45:18) Allah menciptakan bumi untuk manusia dan manusia untuk bumi. (Mazmur 115:16) Seluruh bola bumi akan menjadi firdaus, dipenuhi manusia yang adil-benar, yang akan menggarap dan mengurusnya. Prospek pergi ke surga sebagai tujuan akhir tidak pernah diulurkan kepada pasangan manusia pertama.—Kejadian 1:26-28; 2:7, 8, 15.

      Maksud-tujuan Yehuwa Ditantang

      4. Bagaimana cara Yehuwa menjalankan kedaulatan-Nya ditantang pada awal sejarah manusia?

      4 Seorang putra rohani Allah memberontak dan berupaya menggagalkan maksud-tujuan Yehuwa, menyalahgunakan karunia ilahi berupa kebebasan berkehendak. Ia mengganggu kedamaian yang dinikmati oleh semua pribadi yang dengan pengasih tunduk kepada kedaulatan Yehuwa. Setan menggiring pasangan manusia pertama ke haluan ingin bebas dari Allah. (Kejadian 3:1-6) Ia tidak menyangkal kuasa Yehuwa, tetapi ia menantang cara Yehuwa menjalankan kedaulatan-Nya dan, dengan demikian, hak-Nya untuk memerintah. Jadi, di bumi inilah sengketa mendasar tentang kedaulatan Yehuwa diajukan, persis pada awal sejarah umat manusia.

      5. Sengketa sekunder apa yang diajukan, dan siapa saja yang terlibat?

      5 Selain sengketa utama kedaulatan universal, ada sengketa sekunder yang berkaitan yang diajukan Setan pada zaman Ayub. Setan meragukan motif makhluk-makhluk ciptaan Yehuwa untuk tunduk dan melayani Dia. Setan menyiratkan bahwa mereka melakukannya untuk alasan yang mementingkan diri dan bahwa kalau diuji, mereka akan berpaling melawan Allah. (Ayub 1:7-11; 2:4, 5) Sekalipun diajukan sehubungan dengan manusia yang melayani Yehuwa, tantangan ini juga melibatkan putra-putra rohani Allah, termasuk Putra satu-satunya yang Yehuwa peranakkan.

      6. Bagaimana Yehuwa terbukti setia pada maksud-tujuan-Nya dan nama-Nya?

      6 Karena setia pada maksud-tujuan-Nya dan makna nama-Nya, Yehuwa menyebabkan diri-Nya menjadi Nabi dan Penyelamat.a Ia memberi tahu Setan, ”Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan wanita itu dan antara benihmu dan benihnya. Ia akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kejadian 3:15) Melalui Benih ”wanita”-Nya, atau bagian surgawi dari organisasi-Nya, Yehuwa akan menjawab tantangan Setan dan menyediakan harapan pembebasan serta kehidupan bagi keturunan Adam.​—Roma 5:21; Galatia 4:26, 31.

      ”Rahasia Suci Kehendaknya”

      7. Maksud-tujuan apa yang Yehuwa singkapkan melalui rasul Paulus?

      7 Dalam suratnya kepada orang Kristen di Efesus, rasul Paulus dengan indah menjelaskan bagaimana Yehuwa mengelola segala sesuatu demi memenuhi maksud-tujuan-Nya. Paulus menulis, ”Ia memberi tahu kita rahasia suci kehendaknya. Ini sesuai dengan apa yang berkenan kepadanya yaitu untuk menetapkan suatu administrasi pada kesudahan dari waktu yang ditetapkan, yakni untuk mengumpulkan kembali segala perkara dalam Kristus, perkara-perkara di surga dan perkara-perkara di bumi.” (Efesus 1:9, 10) Yehuwa memiliki maksud-tujuan yang gemilang untuk mewujudkan alam semesta yang bersatu serta dihuni oleh makhluk-makhluk yang dengan pengasih tunduk kepada kedaulatan-Nya. (Penyingkapan 4:11) Dengan demikian, nama-Nya akan disucikan, Setan terbukti sebagai pendusta, dan kehendak ilahi tercapai ”seperti di surga, demikian pula di atas bumi”.​—Matius 6:10.

      8. Apa makna kata yang diterjemahkan ”administrasi”?

      8 ’Apa yang berkenan kepada’ Yehuwa, atau maksud-tujuan-Nya, akan dipenuhi melalui ”suatu administrasi”. Paulus menggunakan sebuah kata yang secara harfiah berarti ”pengelolaan rumah tangga”. Istilah itu bukan memaksudkan pemerintahan, seperti Kerajaan Mesianik, melainkan cara mengelola segala sesuatu.b Cara Yehuwa yang menakjubkan dalam mengatur segala sesuatu untuk mencapai maksud-tujuan-Nya berkaitan dengan suatu ”rahasia suci” yang secara bertahap akan diberitahukan selama berabad-abad.—Efesus 1:10; 3:9, Rbi8-E, catatan kaki.

      9. Bagaimana Yehuwa secara bertahap menyingkapkan rahasia suci kehendak-Nya?

      9 Melalui serangkaian perjanjian, Yehuwa secara bertahap menyingkapkan bagaimana maksud-tujuan-Nya sehubungan dengan Benih yang dijanjikan di Eden akan digenapi. Perjanjian-Nya dengan Abraham menyingkapkan bahwa Benih yang dijanjikan akan datang ke bumi dari garis keturunan Abraham dan melalui Benih itu ”semua bangsa di bumi” akan memperoleh berkat. Perjanjian itu juga menyiratkan bahwa ada orang-orang lain yang akan bergabung dengan bagian utama benih itu. (Kejadian 22:17, 18) Perjanjian Hukum yang diadakan dengan Israel jasmani menyatakan maksud-tujuan Yehuwa untuk memiliki ”suatu kerajaan imam”. (Keluaran 19:5, 6) Perjanjian dengan Daud memperlihatkan bahwa Benih itu akan menjadi Kepala atas suatu Kerajaan sampai waktu yang tidak tertentu. (2 Samuel 7:12, 13; Mazmur 89:3, 4) Setelah perjanjian Hukum menuntun orang Yahudi kepada Mesias, Yehuwa menyingkapkan aspek selanjutnya dari penggenapan maksud-tujuan-Nya. (Galatia 3:19, 24) Manusia-manusia yang akan bergabung dengan bagian utama benih itu akan membentuk ”kerajaan imam” yang dinubuatkan dan akan dibawa ke dalam ”perjanjian baru” sebagai ”Israel” baru, Israel rohani.—Yeremia 31:31-34; Ibrani 8:7-9.c

      10, 11. (a) Bagaimana Yehuwa menyingkapkan Benih yang dinubuatkan? (b) Mengapa Putra satu-satunya yang Allah peranakkan datang ke bumi?

      10 Selaras dengan administrasi maksud-tujuan ilahi, waktunya tiba bagi Benih yang dinubuatkan itu untuk tampil di bumi. Yehuwa mengutus malaikat Gabriel untuk memberi tahu Maria bahwa ia akan melahirkan seorang putra yang harus dinamai Yesus. Malaikat itu mengatakan, ”Ia akan menjadi besar dan akan disebut Putra dari Yang Mahatinggi; dan Allah Yehuwa akan memberikan kepadanya takhta Daud, bapaknya, dan ia akan berkuasa sebagai raja atas keturunan Yakub selama-lamanya, dan kerajaannya tidak akan berakhir.” (Lukas 1:32, 33) Identitas Benih yang dijanjikan itu pun menjadi jelas.—Galatia 3:16; 4:4.

      11 Putra satu-satunya yang Yehuwa peranakkan akan datang ke bumi dan diuji hingga batas kesanggupannya. Tanggung jawab untuk menyediakan jawaban yang sempurna atas tantangan Setan kini berada di pundak Yesus. Apakah ia akan tetap setia kepada Bapaknya? Itu berkaitan dengan suatu rahasia suci. Rasul Paulus belakangan menjelaskan peran Yesus, ”Rahasia suci pengabdian yang saleh ini memang besar: ’Ia menjadi nyata dalam daging, dinyatakan adil-benar sebagai roh, tampil di hadapan para malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa, dipercayai di dunia, diterima di atas dengan kemuliaan.’” (1 Timotius 3:16) Ya, melalui integritasnya yang tak tergoyahkan hingga kematiannya, Yesus menyediakan jawaban yang pasti atas tantangan Setan. Tetapi, masih ada perincian lain dari rahasia suci itu yang belum tersingkap.

      ”Rahasia Suci Kerajaan Allah”

      12, 13. (a) Apa salah satu aspek dari ”rahasia suci kerajaan Allah”? (b) Apa yang tercakup sewaktu Yehuwa memilih manusia dengan jumlah terbatas untuk pergi ke surga?

      12 Dalam salah satu perjalanan pengabarannya di Galilea, Yesus menunjukkan bahwa rahasia suci itu berkaitan erat dengan pemerintahan Kerajaan Mesianiknya. Ia memberi tahu murid-muridnya, ”Kepadamu diberikan karunia untuk mengerti rahasia-rahasia suci kerajaan surga [”kerajaan Allah”, Markus 4:11].” (Matius 13:11) Salah satu aspek rahasia suci itu berkaitan dengan tindakan Yehuwa memilih ”kawanan kecil” yang terdiri dari 144.000 manusia untuk bergabung dengan Putra-Nya sebagai bagian dari benih itu, guna memerintah bersamanya di surga.—Lukas 12:32; Penyingkapan 14:1, 4.

      13 Karena manusia diciptakan untuk hidup di bumi, beberapa manusia harus dijadikan ”ciptaan baru” oleh Yehuwa agar bisa pergi ke surga. (2 Korintus 5:17) Sebagai salah seorang yang dipilih untuk memiliki harapan surgawi yang luar biasa ini, rasul Petrus menulis, ”Diagungkanlah Allah dan Bapak dari Tuan kita, Yesus Kristus, karena berdasarkan belas kasihannya yang besar kita dilahirkan kembali kepada harapan yang hidup, melalui kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada warisan yang tidak fana dan tidak tercemar dan yang tidak akan pudar. Itu disediakan di surga bagi kamu.”—1 Petrus 1:3, 4.

      14. (a) Bagaimana orang-orang non-Yahudi tercakup dalam ”rahasia suci kerajaan Allah”? (b) Mengapa kita bisa memahami ”perkara-perkara yang dalam dari Allah” ini?

      14 Bagian lain dari rahasia suci mengenai pemerintahan Kerajaan di masa depan itu ialah kehendak Allah untuk menyertakan orang non-Yahudi di antara sejumlah kecil manusia yang akan dipanggil untuk memerintah bersama Kristus di surga. Paulus menjelaskan aspek ”administrasi” Yehuwa ini, atau cara Ia mengelola segala sesuatu demi memenuhi maksud-tujuan-Nya, ”Pada zaman generasi-generasi yang lampau, rahasia ini tidak diberitahukan kepada putra-putra manusia sebagaimana hal itu sekarang disingkapkan oleh roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabinya yang kudus, yakni, bahwa orang-orang dari bangsa-bangsa akan menjadi sesama ahli waris dan rekan anggota dari tubuh itu dan mengambil bagian bersama kita dari janji itu dalam persatuan dengan Kristus Yesus melalui kabar baik.” (Efesus 3:5, 6) Pemahaman tentang bagian dari rahasia suci ini disingkapkan kepada ’rasul-rasul yang kudus’. Demikian pula dewasa ini, seandainya bukan karena bantuan roh kudus, kita tidak akan memahami ”perkara-perkara yang dalam dari Allah” tersebut.—1 Korintus 2:10; 4:1; Kolose 1:26, 27.

      15, 16. Mengapa Yehuwa memilih rekan-rekan penguasa Kristus dari antara umat manusia?

      15 ”Seratus empat puluh empat ribu orang” yang terlihat berdiri bersama ”Anak Domba” di Gunung Zion surgawi dikatakan telah ”dibeli dari bumi”, ”dibeli dari antara umat manusia sebagai buah sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba”, Kristus Yesus. (Penyingkapan 14:1-4) Yehuwa memilih yang sulung dari putra-putra surgawi-Nya untuk menjadi bagian utama dari benih yang dijanjikan di Eden, tetapi mengapa Ia memilih rekan-rekan Kristus dari antara umat manusia? Rasul Paulus menjelaskan bahwa sejumlah manusia ini ”terpanggil sesuai dengan maksud-tujuan [Yehuwa]”, ”sesuai dengan kehendaknya yang berkenan kepadanya”.—Roma 8:17, 28-30; Efesus 1:5, 11; 2 Timotius 1:9.

      16 Yehuwa bermaksud untuk menyucikan nama-Nya yang agung serta kudus dan membenarkan kedaulatan universal-Nya. Melalui ”administrasi”-Nya, atau cara Ia mengelola sesuatu, yang mencerminkan hikmat yang tak tertandingi, Yehuwa mengutus Putra sulung-Nya ke bumi untuk diuji hingga batas kesanggupannya. Selain itu, Yehuwa menetapkan agar pemerintahan Kerajaan Mesianik Putra-Nya akan mencakup manusia-manusia yang juga telah menjunjung kedaulatan-Nya sampai mati.—Efesus 1:8-12; Penyingkapan 2:10, 11.

      17. Mengapa kita dapat merasa lega bahwa Kristus dan rekan-rekan penguasanya pernah hidup sebagai manusia?

      17 Yehuwa memperlihatkan kasih-Nya yang besar terhadap keturunan Adam dengan mengatur agar Putra-Nya datang ke bumi dan dengan memilih dari antara umat manusia orang-orang yang akan menjadi ahli waris bersama sang Putra dalam pemerintahan Kerajaan. Apa manfaat hal itu bagi orang lain yang telah terbukti setia kepada Yehuwa, sejak Habel dan seterusnya? Karena terlahir sebagai budak dosa dan kematian, manusia yang tidak sempurna perlu disembuhkan secara rohani dan jasmani dan dijadikan sempurna, selaras dengan maksud-tujuan Yehuwa yang semula bagi umat manusia. (Roma 5:12) Semua orang yang menanti-nantikan kehidupan abadi di bumi pasti sangat terhibur karena mengetahui bahwa Raja mereka akan memperlihatkan kasih dan timbang rasa kepada mereka sebagaimana ia memperlihatkannya kepada murid-muridnya selama ia melayani di bumi! (Matius 11:28, 29; Ibrani 2:17, 18; 4:15; 7:25, 26) Dan, mereka tentu merasa lega karena menyadari bahwa para imam-raja rekan-rekan Kristus di surga tadinya adalah pria dan wanita beriman yang juga bergumul dengan kelemahan pribadi dan mengalami tantangan hidup, seperti halnya kita!​—Roma 7:21-25.

      Maksud-tujuan Yehuwa yang Mustahil Gagal

      18, 19. Mengapa kata-kata Paulus di Efesus 1:8-11 kini lebih jelas bagi kita, dan apa yang akan dibahas dalam artikel berikut?

      18 Sekarang kita bisa lebih memahami makna kata-kata Paulus kepada orang Kristen terurap, seperti dicatat di Efesus 1:8-11. Ia mengatakan bahwa Yehuwa telah memberitahukan kepada mereka ”rahasia suci kehendaknya”, bahwa mereka ”ditentukan menjadi ahli waris” bersama Kristus, dan bahwa mereka ”ditetapkan sebelumnya sesuai dengan maksud-tujuan dia yang melaksanakan segala sesuatu menurut apa yang diputuskan oleh kehendaknya”. Kita memahami bahwa hal ini selaras dengan ”administrasi” Yehuwa yang mengagumkan demi memenuhi maksud-tujuan-Nya. Hal ini juga membantu kita mengerti mengapa dari antara orang-orang Kristen yang menghadiri Perjamuan Malam Tuan, hanya sedikit yang ambil bagian dari lambang-lambangnya.

      19 Dalam artikel berikut, kita akan melihat apa makna Peringatan kematian Kristus bagi orang-orang Kristen yang memiliki harapan surgawi. Kita juga akan mempelajari mengapa jutaan orang yang berharap untuk hidup selamanya di bumi hendaknya sangat berminat pada apa yang dilambangkan oleh Peringatan itu.

  • Mengumpulkan Perkara di Surga dan Perkara di Bumi
    Menara Pengawal—2006 | 15 Februari
    • Mengumpulkan Perkara di Surga dan Perkara di Bumi

      ”Ini sesuai dengan apa yang berkenan kepadanya . . . yakni untuk mengumpulkan kembali segala perkara dalam Kristus, perkara-perkara di surga dan perkara-perkara di bumi.”​—EFESUS 1:9, 10.

      1. Hal ’apa yang berkenan kepada’ Yehuwa sehubungan dengan surga dan bumi?

      KEDAMAIAN UNIVERSAL! Itulah maksud-tujuan yang mulia dari Yehuwa, ”Allah kedamaian”. (Ibrani 13:20) Ia mengilhami rasul Paulus untuk menulis bahwa ”apa yang berkenan kepadanya” ialah ”mengumpulkan kembali segala perkara dalam Kristus, perkara-perkara di surga dan perkara-perkara di bumi”. (Efesus 1:9, 10) Apa persisnya makna di balik kata kerja yang diterjemahkan menjadi ”mengumpulkan kembali” di ayat ini? Pakar Alkitab J. B. Lightfoot mengomentari, ”Ungkapan ini menyiratkan keharmonisan seluruh alam semesta, tanpa ada lagi unsur-unsur dari luar yang memecah-belah, tetapi semua bagiannya berpusat pada dan dipersatukan dalam Kristus. Lenyap sudah dosa dan kematian, kesedihan dan kegagalan serta penderitaan.”

      ”Perkara-Perkara di Surga”

      2. Siapa ”perkara-perkara di surga” yang perlu dikumpulkan?

      2 Rasul Petrus menyimpulkan harapan yang menakjubkan bagi orang Kristen sejati sewaktu ia menulis, ”Ada langit baru dan bumi baru yang kita nantikan sesuai dengan janjinya, dan keadilbenaran akan tinggal di dalamnya.” (2 Petrus 3:​13) ”Langit baru” yang dijanjikan di ayat ini memaksudkan pemerintahan yang baru, Kerajaan Mesianik. ”Perkara-perkara di surga” yang disebutkan oleh Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus akan dikumpulkan ”dalam Kristus”. Mereka adalah sekelompok manusia dengan jumlah terbatas yang dipilih untuk memerintah bersama Kristus di surga. (1 Petrus 1:3, 4) Ke-144.000 orang Kristen terurap ini ”dibeli dari bumi”, ”dibeli dari antara umat manusia”, untuk menjadi ahli waris bersama Kristus dalam Kerajaan surgawinya.​—Penyingkapan 5:9, 10; 14:3, 4; 2 Korintus 1:21; Efesus 1:11; 3:6.

      3. Mengapa dapat dikatakan bahwa kaum terurap ’didudukkan di tempat-tempat surgawi’ walaupun masih berada di bumi?

      3 Orang Kristen terurap dilahirkan kembali dengan roh kudus untuk menjadi putra rohani Yehuwa. (Yohanes 1:12, 13; 3:5-7) Karena diangkat sebagai ’putra’ oleh Yehuwa, mereka menjadi saudara Kristus. (Roma 8:15; Efesus 1:5) Sebagai putra, walaupun masih berada di bumi, mereka dikatakan ’dibangkitkan bersama dan didudukkan bersama di tempat-tempat surgawi dalam persatuan dengan Kristus Yesus’. (Efesus 1:3; 2:6) Mereka menempati kedudukan rohani yang ditinggikan ini karena mereka telah ”dimeteraikan dengan roh kudus yang dijanjikan, yang adalah suatu tanda di muka berkenaan dengan warisan [mereka]” yang disediakan bagi mereka di surga. (Efesus 1:13, 14; Kolose 1:5) Jadi, mereka inilah ”perkara-perkara di surga”, yang jumlah keseluruhannya, sebagaimana telah ditetapkan oleh Yehuwa, perlu dikumpulkan.

      Pengumpulan Dimulai

      4. Kapan dan bagaimana pengumpulan ”perkara-perkara di surga” dimulai?

      4 Selaras dengan ”administrasi” Yehuwa, atau cara Ia mengelola segala sesuatu, pengumpulan ”perkara-perkara di surga” dimulai ”pada kesudahan dari waktu yang ditetapkan”. (Efesus 1:10) Waktu yang ditetapkan itu tiba pada hari Pentakosta tahun 33 M. Pada hari itu, roh kudus dicurahkan ke atas rasul-rasul dan sekelompok murid, pria dan wanita. (Kisah 1:13-15; 2:1-4) Hal ini membuktikan bahwa perjanjian baru telah mulai berlaku, menandai kelahiran sidang Kristen dan bangsa baru, yakni Israel rohani, ”Israel milik Allah”.​—Galatia 6:16; Ibrani 9:15; 12:23, 24.

      5. Mengapa Yehuwa menciptakan suatu ”bangsa” baru untuk menggantikan Israel jasmani?

      5 Perjanjian Hukum yang diadakan dengan Israel jasmani tidak menghasilkan ”suatu kerajaan imam dan suatu bangsa yang kudus” yang akan melayani selama-lamanya di surga. (Keluaran 19:5, 6) Yesus memberi tahu para pemimpin agama Yahudi, ”Kerajaan Allah akan diambil darimu dan diberikan kepada suatu bangsa yang menghasilkan buahnya.” (Matius 21:43) Bangsa itu, Israel rohani, terdiri dari orang-orang Kristen terurap yang dibawa ke dalam perjanjian baru. Kepada mereka, rasul Petrus menulis, ”Kamu adalah ’ras yang dipilih, keimaman kerajaan, bangsa yang kudus, umat untuk milik yang istimewa, agar kamu menyiarkan keluhuran’ pribadi yang memanggilmu keluar dari kegelapan ke dalam terangnya yang menakjubkan. Karena kamu dahulu bukan suatu umat, tetapi sekarang kamu adalah umat Allah.” (1 Petrus 2:9, 10) Israel jasmani bukan lagi umat perjanjian Yehuwa. (Ibrani 8:7-13) Seperti yang Yesus nubuatkan, hak istimewa menjadi bagian dari Kerajaan Mesianik diambil dari mereka dan diberikan kepada ke-144.000 anggota Israel rohani.​—Penyingkapan 7:4-8.

      Dibawa ke Dalam Perjanjian Kerajaan

      6, 7. Perjanjian istimewa apa yang Yesus adakan dengan saudara-saudaranya yang diperanakkan roh, dan apa makna hal ini bagi mereka?

      6 Pada malam Yesus menetapkan Peringatan kematiannya, ia memberi tahu rasul-rasulnya yang setia, ”Kamulah orang-orang yang berpaut bersamaku dalam cobaan-cobaanku; dan aku membuat perjanjian dengan kamu, sebagaimana Bapakku telah membuat perjanjian denganku, untuk suatu kerajaan, agar kamu dapat makan dan minum di mejaku dalam kerajaanku, dan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.” (Lukas 22:28-30) Di sini, Yesus menyebut suatu perjanjian istimewa yang ia adakan dengan 144.000 saudaranya yang diperanakkan roh, yang akan tetap ”setia bahkan sampai mati” dan membuktikan diri sebagai ’pemenang’.—Penyingkapan 2:10; 3:21.

      7 Para anggota kelompok yang jumlahnya terbatas ini melepaskan semua harapan untuk hidup selamanya di bumi sebagai manusia darah daging. Mereka akan memerintah bersama Kristus di surga, duduk di atas takhta untuk menghakimi umat manusia. (Penyingkapan 20:4, 6) Sekarang, marilah kita periksa ayat-ayat lain yang hanya berlaku atas kaum terurap ini dan yang memperlihatkan mengapa ”domba-domba lain” tidak ambil bagian dari lambang-lambang Peringatan.—Yohanes 10:16.

      8. Apa yang ditunjukkan oleh kaum terurap dengan memakan roti Peringatan? (Lihat kotak di halaman 23.)

      8 Kaum terurap mengalami penderitaan dan rela mati seperti Kristus. Sebagai anggota kelompok itu, Paulus menyatakan bahwa ia siap membuat pengorbanan apa pun supaya ia dapat ”memperoleh Kristus agar . . . mengenal dia dan kuasa kebangkitannya dan persekutuan dalam penderitaannya”. Ya, Paulus rela menyerahkan dirinya ”kepada kematian yang sama dengan kematiannya”. (Filipi 3:8, 10) Banyak orang Kristen terurap telah menanggung dalam tubuh jasmani mereka ”perlakuan yang mematikan yang diberikan kepada Yesus”.​—2 Korintus 4:10.

      9. Tubuh apa yang dilambangkan oleh roti Peringatan?

      9 Sewaktu menetapkan Perjamuan Malam Tuan, Yesus berkata, ”Ini mengartikan tubuhku.” (Markus 14:22) Yang ia maksud adalah tubuh jasmaninya, yang akan segera dipukuli dan berlumuran darah. Roti tidak beragi adalah lambang yang cocok untuk tubuh itu. Mengapa? Karena dalam Alkitab, ragi dapat mengartikan dosa atau kefasikan. (Matius 16:4, 11, 12; 1 Korintus 5:6-8) Yesus sempurna, dan tubuh manusianya tanpa dosa. Ia akan mempersembahkan tubuh yang sempurna itu sebagai korban pendamaian. (Ibrani 7:26; 1 Yohanes 2:2) Tindakannya itu akan bermanfaat bagi semua orang Kristen yang setia, entah mereka berharap untuk hidup di surga atau hidup abadi di bumi firdaus.​—Yohanes 6:51.

      10. Bagaimana mereka yang minum anggur Peringatan ’bersekutu dengan darah Kristus’?

      10 Mengenai anggur yang diminum orang Kristen terurap pada acara Peringatan, Paulus menulis, ”Cawan berkat yang kita berkati, bukankah itu suatu persekutuan dengan darah Kristus?” (1 Korintus 10:16) Bagaimana mereka yang minum anggur Peringatan ’bersekutu dengan darah Kristus’? Tentu saja, mereka tidak ikut menyediakan korban tebusan, karena mereka sendiri membutuhkan tebusan. Melalui iman mereka akan kuasa darah Kristus untuk menebus, dosa-dosa mereka diampuni dan mereka dinyatakan adil-benar untuk hidup di surga. (Roma 5:8, 9; Titus 3:4-7) Melalui darah Kristus yang dicurahkan itulah ke-144.000 ahli waris bersama Kristus ’disucikan’, dipisahkan, dibersihkan dari dosa untuk menjadi ”orang-orang kudus”. (Ibrani 10:29; Daniel 7:18, 27; Efesus 2:19) Ya, dengan darahnya yang dicurahkan, Kristus ”membeli orang-orang bagi Allah dari setiap suku dan bahasa dan umat dan bangsa, dan . . . membuat mereka menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja-raja atas bumi”.​—Penyingkapan 5:9, 10.

      11. Apa yang ditunjukkan oleh kaum terurap dengan minum anggur Peringatan?

      11 Ketika Yesus memulai Peringatan kematiannya, ia memberikan cawan anggur kepada rasul-rasulnya yang setia dan berkata, ”Minumlah dari cawan ini, kamu semua; sebab ini mengartikan ’darah perjanjianku’, yang akan dicurahkan demi kepentingan banyak orang untuk pengampunan dosa.” (Matius 26:27, 28) Sebagaimana darah lembu jantan dan kambing mengesahkan perjanjian Hukum antara Allah dan bangsa Israel, darah Yesus mengesahkan perjanjian baru yang akan Yehuwa adakan dengan Israel rohani, yang dimulai pada hari Pentakosta tahun 33 M. (Keluaran 24:5-8; Lukas 22:20; Ibrani 9:14, 15) Dengan minum anggur yang melambangkan ”darah perjanjian”, kaum terurap menunjukkan bahwa mereka telah dibawa ke dalam perjanjian baru itu dan menerima manfaat darinya.

      12. Bagaimana kaum terurap dibaptis dalam kematian Kristus?

      12 Kaum terurap juga diingatkan akan hal lain. Yesus memberi tahu murid-muridnya yang setia, ”Cawan yang kuminum akan kamu minum, dan dengan pembaptisan yang akan kujalani kamu akan dibaptis.” (Markus 10:38, 39) Rasul Paulus belakangan mengatakan bahwa orang Kristen ”dibaptis dalam kematian [Kristus]”. (Roma 6:3) Kaum terurap menempuh kehidupan yang penuh pengorbanan. Kematian mereka merupakan pengorbanan karena mereka melepaskan semua harapan untuk hidup abadi di bumi. Baptisan dalam kematian Kristus bagi orang Kristen terurap ini lengkap sewaktu mereka mati setia lalu dibangkitkan sebagai makhluk roh untuk ”memerintah bersama [Kristus] sebagai raja” di surga.​—2 Timotius 2:10-12; Roma 6:5; 1 Korintus 15:42-44, 50.

      Ambil Bagian dari Lambang-Lambang

      13. Mengapa mereka yang berharap untuk hidup di bumi tidak mengambil bagian dari lambang-lambang Peringatan, tetapi mengapa mereka hadir?

      13 Karena menyantap roti dan anggur yang diedarkan pada acara Peringatan mencakup semua hal itu, jelaslah bahwa orang yang berharap untuk hidup di bumi tidak selayaknya ambil bagian. Mereka ini memahami bahwa mereka bukan anggota terurap dari tubuh Kristus, dan bahwa mereka tidak berada dalam perjanjian baru yang Yehuwa adakan dengan orang-orang yang akan memerintah bersama Yesus Kristus. Karena ”cawan” melambangkan perjanjian baru, hanya orang-orang yang berada dalam perjanjian itu yang meminum lambang tersebut. Mereka yang menanti-nantikan kehidupan abadi sebagai manusia sempurna di bumi di bawah Kerajaan itu tidak dibaptis dalam kematian Yesus dan juga tidak terpanggil untuk memerintah bersamanya di surga. Seandainya mereka ambil bagian dari lambang-lambang itu, tindakan tersebut akan menunjukkan sesuatu yang sebenarnya tidak berlaku bagi mereka. Maka, mereka tidak ambil bagian, sekalipun mereka menghadiri Peringatan sebagai pengamat yang penuh respek. Mereka bersyukur atas semua yang telah Yehuwa lakukan bagi mereka melalui Putra-Nya, termasuk tindakan mengulurkan pengampunan atas dasar darah Kristus yang dicurahkan.

      14. Bagaimana kaum terurap dikuatkan secara rohani dengan makan roti dan minum anggur Peringatan?

      14 Pemeteraian terakhir kelompok kecil orang Kristen yang terpanggil untuk memerintah bersama Kristus di surga sudah hampir selesai. Hingga akhir kehidupan mereka yang penuh pengorbanan di bumi, kaum terurap dikuatkan secara rohani dengan mengambil bagian dari lambang-lambang Peringatan. Mereka merasakan ikatan yang mempersatukan mereka dengan saudara-saudari terurap lain sebagai anggota tubuh Kristus. Dengan menyantap lambang-lambang berupa roti dan anggur, mereka diingatkan akan tanggung jawab untuk tetap setia sampai mati.​—2 Petrus 1:10, 11.

      Pengumpulan ”Perkara-Perkara di Bumi”

      15. Siapa yang telah dikumpulkan ke pihak orang Kristen terurap?

      15 Sejak pertengahan tahun 1930-an, semakin banyak ”domba-domba lain”, yang bukan bagian dari ”kawanan kecil” dan yang berharap untuk hidup abadi di bumi, telah berpihak kepada kaum terurap. (Yohanes 10:16; Lukas 12:32; Zakharia 8:23) Mereka telah dengan loyal menyertai saudara-saudara Kristus, memberikan bantuan yang sangat berharga dalam memberitakan ”kabar baik kerajaan ini” sebagai kesaksian kepada semua bangsa. (Matius 24:14; 25:40) Dengan melakukannya, mereka memiliki kesempatan untuk dihakimi oleh Kristus sebagai ”domba-domba”-nya, ditempatkan di ’sebelah kanan’ sebagai tanda perkenan sewaktu ia datang untuk menghakimi bangsa-bangsa. (Matius 25:33-36, 46) Melalui iman akan darah Kristus, mereka akan membentuk ”kumpulan besar”, yang akan selamat melewati ”kesengsaraan besar”.​—Penyingkapan 7:9-14.

      16. ”Perkara-perkara di bumi” akan mencakup siapa saja, dan bagaimana mereka semua akan memiliki kesempatan untuk menjadi ”anak-anak Allah”?

      16 Pemeteraian terakhir ke-144.000 orang itu akan membuka jalan untuk dilepaskannya ”angin” pembinasaan terhadap sistem fasik Setan di bumi. (Penyingkapan 7:1-4) Selama Pemerintahan Seribu Tahun Kristus dan para raja-imam yang menyertainya, tak terhitung banyaknya orang yang dibangkitkan akan bergabung dengan kumpulan besar. (Penyingkapan 20:12, 13) Mereka ini akan mendapat kesempatan untuk menjadi penduduk tetap di bumi di bawah sang Raja Mesianik, Kristus Yesus. Pada akhir Pemerintahan Milenium itu, segenap ”perkara-perkara di bumi” ini akan menghadapi ujian terakhir. Mereka yang terbukti setia akan diangkat menjadi ”anak-anak Allah” di bumi.​—Efesus 1:10; Roma 8:21; Penyingkapan 20:7, 8.

      17. Bagaimana maksud-tujuan Yehuwa akan dipenuhi?

      17 Jadi, melalui ”administrasi” Yehuwa, atau cara Ia mengelola segala sesuatu, yang mencerminkan hikmat yang tidak terhingga, Ia akan memenuhi maksud-tujuan-Nya ”untuk mengumpulkan kembali segala perkara dalam Kristus, perkara-perkara di surga dan perkara-perkara di bumi”. Kelak, semua makhluk cerdas di surga dan di bumi akan dipersatukan dalam kedamaian universal, dengan bersukacita tunduk kepada kedaulatan yang adil-benar dari Penggenap Maksud-Tujuan Yang Agung, Yehuwa.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan