PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2 “Yohanes, Kabar Baik Menurut”
  • Yohanes, Kabar Baik Menurut

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Yohanes, Kabar Baik Menurut
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • Buku Alkitab Nomor 43​—Yohanes
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
  • Mengenal Buku Yohanes
    Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
  • Keterangan Tambahan Yohanes—Pasal 1
    Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
  • Yohanes
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2 “Yohanes, Kabar Baik Menurut”

YOHANES, KABAR BAIK MENURUT

Catatan mengenai kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus di bumi, yang terakhir dari empat catatan tertulis.

Penulis. Meskipun dalam buku ini tidak disebutkan nama penulisnya, hampir secara universal diakui bahwa rasul Yohanes yang menulisnya. Sejak awal, tidak pernah ada yang menyangkal bahwa dialah penulisnya, kecuali sekelompok kecil orang pada abad kedua yang mengajukan keberatan karena menganggap ajaran buku ini tidak ortodoks, tetapi bukan karena bukti apa pun tentang identitas penulisnya. Baru setelah munculnya ilmu ”kritik” modern itulah Yohanes diragukan lagi sebagai penulis buku ini.

Bukti internal bahwa rasul Yohanes, putra Zebedeus, memang penulisnya, didukung oleh begitu banyak bukti dari berbagai sudut pandangan sehingga argumen apa pun yang menentangnya dapat disanggah. Di sini hanya disebutkan beberapa pokok saja, tetapi dengan mengingat pokok-pokok tersebut, pembaca yang tanggap akan menemukan jauh lebih banyak lagi. Beberapa di antaranya adalah:

(1) Penulis buku ini jelaslah seorang Yahudi, sebagaimana nyata dari keakrabannya dengan pandangan-pandangan orang Yahudi.—Yoh 1:21; 6:14; 7:40; 12:34.

(2) Ia adalah penduduk asli negeri Palestina, sebagaimana nyata dari pengetahuannya yang saksama mengenai negeri itu. Perincian mengenai tempat-tempat yang disebutkan menunjukkan bahwa ia sendiri mengenal semua tempat itu. Ia menyebutkan ”Betani di seberang Sungai Yordan” (Yoh 1:28) dan ’Betani dekat Yerusalem’. (11:18) Ia menulis bahwa ada taman di tempat Kristus dipantek dan di dalam taman itu ada sebuah makam peringatan baru (19:41), bahwa Yesus ’berbicara di perbendaharaan seraya mengajar di bait’ (8:20), dan bahwa ”waktu itu musim dingin, dan Yesus sedang berjalan di bait di Serambi Salomo” (10:22, 23).

(3) Kesaksian sang penulis sendiri dan bukti faktual memperlihatkan bahwa ia menjadi saksi mata. Ia menyebut nama orang-orang yang mengatakan atau melakukan hal-hal tertentu (Yoh 1:40; 6:5, 7; 12:21; 14:5, 8, 22; 18:10); ia memerinci waktu terjadinya peristiwa-peristiwa (4:6, 52; 6:16; 13:30; 18:28; 19:14; 20:1; 21:4); ia menyebutkan angka-angka faktual dalam uraiannya, melakukannya tanpa dibuat-buat.—1:35; 2:6; 4:18; 5:5; 6:9, 19; 19:23; 21:8, 11.

(4) Si penulis adalah seorang rasul. Hanya seorang rasul yang dapat menjadi saksi mata begitu banyak peristiwa yang berkaitan dengan pelayanan Yesus; selain itu, pengetahuannya yang dalam mengenai pikiran, perasaan, dan penalaran Yesus sehubungan dengan tindakan-tindakan tertentu menyingkapkan bahwa ia salah satu di antara ke-12 orang yang menemani Yesus sepanjang pelayanannya. Misalnya, ia memberi tahu kita bahwa Yesus menanyai Filipus untuk mengujinya, ”karena ia sendiri tahu apa yang akan segera ia lakukan”. (Yoh 6:5, 6) Yesus mengetahui ”dalam dirinya bahwa murid-muridnya menggerutu”. (6:61) Ia mengetahui ”semua hal yang akan menimpa dirinya”. (18:4) Ia ”mengerang dalam roh dan merasa susah”. (11:33; bdk. 13:21; 2:24; 4:1, 2; 6:15; 7:1.) Sang penulis juga tahu betul pikiran dan kesan para rasul yang beberapa di antaranya ternyata keliru dan belakangan dikoreksi.—2:21, 22; 11:13; 12:16; 13:28; 20:9; 21:4.

(5) Selain itu, sang penulis disebut sebagai ”murid yang dikasihi Yesus”. (Yoh 21:20, 24) Agaknya ia adalah salah satu dari tiga rasul yang paling akrab yang berada paling dekat dengan Yesus pada beberapa kesempatan, misalnya pada waktu transfigurasi (Mrk 9:2) dan selama penderitaannya di taman Getsemani. (Mat 26:36, 37) Di antara ketiga rasul ini, tidak mungkin Yakobus penulisnya karena ia dibunuh kira-kira pada tahun 44 M oleh Herodes Agripa I. Sama sekali tidak ada bukti bahwa Injil ini ditulis begitu awal. Petrus juga tidak mungkin karena namanya disebutkan bersama ”murid yang dikasihi oleh Yesus” itu.—Yoh 21:20, 21.

Keautentikan. Injil Yohanes diakui kanonis oleh sidang Kristen masa awal. Injil ini muncul dalam hampir semua katalog kuno, dan tanpa keraguan diakui sebagai autentik. Surat-surat Ignatius dari Antiokhia (± 110 M) memuat petunjuk-petunjuk jelas bahwa ia menggunakan Injil Yohanes, demikian pula tulisan-tulisan Yustin Martyr satu generasi kemudian. Injil Yohanes ditemukan dalam semua kodeks Kitab-Kitab Yunani Kristen yang paling penting—Sinaitikus, Vatikanus, Aleksandrinus, Efraem, Beza, Washington I, dan Korideti—dan juga dalam semua terjemahan masa awal. Sebuah fragmen Injil ini yang memuat bagian dari Yohanes pasal 18 terdapat dalam Papirus John Rylands 457 (P⁠52), dari paruh pertama abad kedua. Bagian-bagian pasal 10 dan 11 juga ditemukan dalam Papirus Chester Beatty No. 1 (P⁠45), dan hampir seluruh buku ditemukan dalam Papirus Bodmer No. 2 (P⁠66) dari awal abad ketiga.

Waktu dan Tempat Penulisan. Pada umumnya diperkirakan bahwa Yohanes menulis Injilnya sekitar tahun 98 M, setelah ia dibebaskan dari pengasingan di P. Patmos dan berada di Efesus atau di dekatnya, sekitar 100 km dari Patmos. Pada akhir pemerintahan Domitianus, pendahulunya, Kaisar Romawi bernama Nerva (96-98 M) menyuruh pulang banyak orang yang diasingkan. Bisa jadi Yohanes ada di antara orang-orang ini. Dalam Penyingkapan yang diterima Yohanes di Patmos, ia diperintahkan untuk menulis surat antara lain kepada sidang di Efesus.

Yohanes sudah sangat tua, mungkin 90 atau 100 tahun, sewaktu ia menulis Injilnya. Ia pasti mengenal ketiga catatan lainnya mengenai kehidupan dan pelayanan Yesus di bumi, serta Kisah Para Rasul dan surat-surat yang ditulis oleh Paulus, Petrus, Yakobus, dan Yudas. Ia telah mendapat kesempatan untuk melihat doktrin Kristen disingkapkan sepenuhnya dan telah melihat pengaruh pemberitaan doktrin itu kepada semua bangsa. Ia juga telah melihat mulai munculnya ”manusia pelanggar hukum”. (2Tes 2:3) Ia menyaksikan banyak nubuat Yesus yang telah digenapi, khususnya kebinasaan Yerusalem dan akhir sistem Yahudi itu.

Tujuan Injil Yohanes. Yohanes, yang diilhami oleh roh kudus, selektif dalam memilih peristiwa-peristiwa yang akan ia susun, karena, seperti yang ia katakan, ”Pastilah, Yesus mengadakan banyak tanda lain juga di hadapan murid-muridnya, yang tidak ditulis dalam gulungan ini,” dan, ”Sebenarnya, ada banyak hal lain lagi yang Yesus lakukan, yang, seandainya semuanya itu ditulis dengan perincian yang lengkap, aku kira, dunia ini tidak dapat memuat gulungan-gulungan yang ditulis itu.”—Yoh 20:30; 21:25.

Dengan mengingat hal-hal itu, Yohanes menyatakan tujuannya menulis catatan yang ditulisnya di bawah ilham, dan mengulangi sedikit apa yang pernah ditulis. ”Tetapi semuanya ini telah ditulis agar kamu percaya bahwa Yesus adalah Kristus, Putra Allah, dan agar, karena percaya, kamu dapat memperoleh kehidupan dengan perantaraan namanya.”—Yoh 20:31.

Yohanes menandaskan fakta bahwa apa yang ia tulis adalah nyata serta benar dan sungguh-sungguh terjadi. (Yoh 1:14; 21:24) Injilnya merupakan tambahan yang berharga pada kanon Alkitab sebagai bukti aktual seorang saksi mata, yaitu dari rasul Yesus Kristus yang terakhir yang masih hidup pada waktu itu.

Dipublikasikan secara Luas. Kabar Baik menurut Yohanes adalah Injil yang paling luas dipublikasikan dibanding bagian lain mana pun dari Alkitab. Ribuan eksemplar Injil Yohanes telah dicetak dan disebarkan secara terpisah, selain disertakan dalam Alkitab yang lengkap.

Nilai. Dalam Penyingkapan, Yesus Kristus menyatakan bahwa ia adalah ”awal dari ciptaan Allah” (Pny 3:14) dan selaras dengan itu Yohanes menunjukkan bahwa ”pada mulanya” Pribadi ini ada bersama Allah dan bahwa ”segala sesuatu menjadi ada melalui dia”. (Yoh 1:1-3) Dalam seluruh Injilnya, ia menandaskan keakraban Putra Allah satu-satunya yang diperanakkan ini dengan Bapaknya, dan ia mengutip banyak pernyataan Yesus yang menyingkapkan keakraban tersebut. Dalam seluruh buku ini kita diingatkan akan hubungan Bapak-Putra, ketundukan sang Putra, dan ibadat yang diberikan Putra-Nya kepada Yehuwa sebagai Allah. (Yoh 20:17) Kedekatan ini membuat sang Putra paling memenuhi syarat untuk menyingkapkan sang Bapak, lebih daripada yang dapat dilakukan siapa pun dan lebih daripada yang pernah disadari oleh hamba-hamba Allah pada masa lampau. Dan Yohanes menonjolkan kasih sayang sang Bapak terhadap sang Putra dan terhadap orang-orang yang menjadi putra-putra Allah dengan menjalankan iman kepada sang Putra.

Yesus Kristus ditampilkan sebagai saluran Allah untuk memberkati umat manusia dan satu-satunya jalan untuk menghampiri Allah. Ia disingkapkan sebagai Pribadi yang melaluinya kebaikan hati yang tidak selayaknya diperoleh dan kebenaran datang (Yoh 1:17), juga sebagai ”Anak Domba Allah” (1:29), ”satu-satunya Putra Allah yang diperanakkan” (3:18), ”pengantin laki-laki” (3:29), ”roti yang benar dari surga” (6:32), ”roti dari Allah” (6:33), ”roti kehidupan” (6:35), ”roti hidup” (6:51), ”terang dunia” (8:12), ”Putra manusia” (9:35), ”pintu” kandang domba (10:9), ”gembala yang baik” (10:11), ”kebangkitan dan kehidupan” (11:25), ”jalan dan kebenaran dan kehidupan” (14:6), serta ”tanaman anggur yang benar” (15:1).

Kedudukan Yesus Kristus sebagai Raja ditandaskan (Yoh 1:49; 12:13; 18:33), serta wewenangnya sebagai Hakim (5:27) dan kuasa untuk membangkitkan yang dikaruniakan Bapaknya kepadanya. (5:28, 29; 11:25) Yohanes menyingkapkan peranan Kristus dalam mengirimkan roh kudus sebagai ”penolong”, untuk bertindak dalam kapasitas sebagai pengingat, pemberi kesaksian bagi Dia, dan guru. (14:26; 15:26; 16:14, 15) Akan tetapi, Yohanes tidak membiarkan pembaca lupa akan fakta bahwa penolong itu sebenarnya adalah roh Allah, yang berasal dari Allah dan dikirim atas wewenang-Nya. Yesus membuat jelas bahwa roh kudus tidak dapat datang dalam kapasitas demikian kecuali ia pergi kepada sang Bapak, yang lebih besar daripada dirinya. (16:7; 14:28) Setelah itu murid-muridnya akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bahkan lebih besar, karena Kristus akan berada bersama Bapaknya lagi dan akan mengabulkan permintaan-permintaan yang diajukan dengan namanya; semuanya itu agar Bapak dimuliakan.—14:12-14.

Yohanes juga menyingkapkan Yesus Kristus sebagai korban tebusan bagi umat manusia. (Yoh 3:16; 15:13) Gelarnya sebagai ”Putra manusia” mengingatkan bahwa dengan menjadi manusia ia menjadi keluarga manusia yang paling dekat, menjadi kerabat manusia, dan karena itu dapat bertindak sebagai penuntut balas darah dan pribadi yang berhak membeli kembali, seperti yang digambarkan di muka dalam Hukum. (Im 25:25; Bil 35:19) Kristus memberi tahu murid-muridnya bahwa penguasa dunia ini tidak berkuasa atas dirinya tetapi ia telah menaklukkan dunia dan, sebagai hasilnya, dunia ini akan dihakimi dan penguasanya akan dilemparkan ke luar. (Yoh 12:31; 14:30) Para pengikut Yesus dianjurkan untuk menaklukkan dunia dengan memelihara keloyalan dan integritas kepada Allah seperti halnya Yesus. (Yoh 16:33) Hal ini selaras dengan Penyingkapan yang telah Yohanes terima; dalam Penyingkapan itu Kristus mengulangi pernyataan tentang perlunya menang dan berjanji kepada orang-orang yang dalam persatuan dengannya bahwa mereka akan menerima imbalan yang limpah bersama dia di surga.—Pny 2:7, 11, 17, 26; 3:5, 12, 21.

Bagian yang Palsu di Yohanes 7:53–8:11. Dua belas ayat ini jelaslah ditambahkan pada teks asli Injil Yohanes. Ayat-ayat ini tidak ditemukan dalam Manuskrip Sinaitikus ataupun Manuskrip Vatikanus No. 1209, meskipun ada dalam Kodeks Beza abad kelima dan manuskrip-manuskrip Yunani masa belakangan. Akan tetapi, ayat-ayat tersebut tidak disertakan dalam kebanyakan terjemahan masa awal. Jelaslah, ayat-ayat tersebut tidak menjadi bagian dari Injil Yohanes. Dalam sekelompok manuskrip Yunani, bagian ini ditempatkan pada bagian akhir Injil Yohanes; dalam kelompok lain bagian ini ditempatkan setelah Lukas 21:38, dengan demikian mendukung kesimpulan bahwa teks itu palsu dan tidak terilham.

[Kotak di hlm. 1288]

POKOK-POKOK PENTING YOHANES

Catatan rasul Yohanes tentang kehidupan Yesus, menyoroti tema bahwa Yesus adalah Kristus, Putra Allah, dan dengan perantaraan dialah kehidupan kekal dimungkinkan

Ditulis sekitar tahun 98 M, 30 tahun lebih setelah Injil terakhir dari tiga Injil lainnya selesai ditulis dan 65 tahun setelah kematian Yesus

Firman itu menjadi manusia dan diidentifikasi sebagai Anak Domba Allah, Putra Allah, dan Kristus (1:1-51)

Firman itu, yang pada mulanya bersama Allah, diam di antara manusia tetapi ditolak oleh bangsanya; mereka yang menerima dia diberi hak untuk menjadi anak-anak Allah

Yohanes Pembaptis memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Putra Allah dan Anak Domba Allah yang menyingkirkan dosa dunia

Andreas dan kemudian yang lain-lain menjadi yakin bahwa Yesus adalah Kristus

Mukjizat dan pengabaran Yesus membuktikan bahwa ia adalah Kristus, dan melalui dia kehidupan kekal dapat diperoleh (2:1–6:71)

Yesus mengubah air menjadi anggur di Kana

Ia memberi tahu Nikodemus bahwa Allah telah mengutus Putra satu-satunya yang diperanakkan agar orang-orang yang setia dapat memperoleh kehidupan abadi

Ia berbicara kepada seorang wanita Samaria tentang air rohani yang dapat memberikan kehidupan abadi, dan ia mengidentifikasi dirinya sebagai Kristus

Yesus mengadakan mukjizat-mukjizat penyembuhan; orang Yahudi berkeberatan ketika suatu penyembuhan diadakan pada hari Sabat, dan mereka hendak membunuh dia

Ketika menyatakan bahwa orang-orang yang percaya kepadanya memiliki kehidupan abadi, Yesus menubuatkan kebangkitan semua orang yang ada dalam makam peringatan

Secara mukjizat ia memberi makan kira-kira 5.000 pria; ketika kumpulan orang itu ingin menjadikannya raja, ia mengundurkan diri; ketika orang-orang terus mengikutinya, ia mengidentifikasi dirinya sebagai roti yang turun dari surga dan memberi tahu bahwa mereka harus makan dagingnya dan minum darahnya apabila mereka menginginkan kehidupan abadi

Permusuhan terhadap Putra Allah semakin hebat (7:1–12:50)

Yesus dengan berani memberitakan di wilayah bait meskipun para imam kepala dan orang Farisi berupaya menangkapnya

Yesus mengumumkan bahwa dialah terang dunia dan bahwa kebenaran dapat memerdekakan para pendengarnya, tetapi mereka berupaya merajamnya

Pada hari Sabat, Yesus menyembuhkan seorang pria yang lahir buta; orang-orang Farisi sangat marah

Yesus mengidentifikasi dirinya sebagai gembala yang baik, dengan menjelaskan bahwa domba-dombanya mendengarkan suaranya; orang-orang Yahudi sekali lagi berupaya merajamnya

Kebangkitan Lazarus membuat para pemimpin agama Yahudi ketakutan; mereka memutuskan bahwa Yesus serta Lazarus harus mati

Yesus menunggang keledai masuk ke Yerusalem dan dielu-elukan sebagai Raja oleh kumpulan orang tetapi bukan oleh orang-orang Farisi

Pada Paskah terakhir, Yesus memberikan nasihat perpisahan kepada para pengikutnya (13:1–17:26)

Ia mencuci kaki mereka untuk mengajarkan kerendahan hati dan memberikan ”perintah baru”, bahwa mereka harus mengasihi satu sama lain sebagaimana ia telah mengasihi mereka

Ia mengidentifikasi dirinya sebagai jalan, kebenaran, dan kehidupan; ia berjanji akan mengutus roh kudus kepada murid-muridnya setelah ia pergi

Agar dapat menghasilkan buah, para pengikutnya harus tetap dalam persatuan dengannya, tanaman anggur yang benar; tetapi mereka akan dianiaya

Yesus berdoa bagi para pengikutnya dan melaporkan kepada Bapaknya bahwa ia telah menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, dengan menyatakan nama-Nya

Yesus ditangkap, ditolak bangsa Yahudi, dan dipantek (18:1–19:42)

Di Getsemani, Yesus ditangkap; ia dibawa ke hadapan Hanas, Kayafas, dan kemudian Pilatus

Ia memberi tahu Pilatus bahwa kerajaan-Nya bukan bagian dari dunia ini

Ketika upaya-upaya Pilatus untuk membebaskannya gagal, Yesus dipantek dan mati

Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus mengurus penguburannya

Bukti kebangkitan Yesus menjadi penutup argumen Yohanes bahwa pribadi ini benar-benar Kristus (20:1–21:25)

Yesus terlihat oleh Maria Magdalena, kemudian oleh murid-murid lainnya, termasuk Tomas

Di Galilea, ia mengadakan satu mukjizat yang terakhir dengan menyediakan tangkapan ikan, lalu ia memberikan amanat, ”Berilah makan domba-domba kecilku”

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan