PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Tahukah Anda?
    Sedarlah!—2004 | 8 Juni
    • Jawaban Kuis

      1. Perak

      2. Tiga

      3. Iman, harapan, dan kasih

      4. Berhala tidak bernyawa, dibuat oleh manusia

      5. Pakaian hendaknya ditata dengan baik dan bersahaja, ”seperti yang layak bagi wanita-wanita yang mengaku beribadat kepada Allah”

      6. Karena ia ”menganiaya sidang jemaat Allah”

      7. ”Sebuah tulang rahang keledai jantan yang masih basah”

      8. Belalang

      9. ”Lihat, Anak Domba Allah!”

      10. Ginjal

      11. Yohanes melihat 24 penatua, yang menggambarkan para pengikut Yesus yang terurap dalam kedudukan surgawi mereka

      12. ”Biji moster”

      13. Silas dan Timotius

      14. Setan

      15. Imam Besar Eli

      16. Syeba

      17. Ikan, mentimun, semangka, bawang perei, bawang merah, dan bawang putih

  • Marco Polo Menyusuri Jalan Sutera ke Negeri Cina
    Sedarlah!—2004 | 8 Juni
    • meninggal. Jika dalam sebuah keluarga ada putranya yang berusia empat tahun meninggal, dan di keluarga yang lain ada putrinya yang kira-kira seusia juga meninggal, ayah-ayah mereka bisa jadi memutuskan untuk mengawinkan kedua anak yang sudah meninggal itu, lalu membuat sebuah kontrak pernikahan lalu menyelenggarakan suatu perjamuan yang besar. Makanan dijadikan sesajen, dan budak, uang, dan peralatan rumah tangga tiruan dari kertas dibakar, dengan keyakinan bahwa ”kedua mempelai” akan dapat memilikinya di alam lain.

      Marco terkesan dengan kepiawaian militer Mongol, juga cara mereka memerintah, dan toleransi keagamaan mereka. Prestasi mereka dalam bidang sosioekonomi mencakup program bantuan bagi orang miskin dan orang sakit, patroli kebakaran dan kerusuhan, lumbung-lumbung cadangan sebagai persiapan menghadapi bencana banjir, serta sistem pos untuk komunikasi yang cepat.

      Walaupun Marco tahu bahwa orang Mongol berupaya menyerbu Jepang, ia tidak mengatakan bahwa ia pernah pergi ke sana. Namun, ia menyatakan bahwa di Jepang ada sangat banyak emas sehingga istana kaisar Jepang pun beratap dan berlapis emas. Catatan Marco adalah satu-satunya acuan mengenai negeri Jepang dalam tulisan-tulisan Eropa sebelum abad ke-16.

      Buku Marco dikagumi sekaligus dicela banyak orang selama berabad-abad. Setelah mengevaluasi semua ketidakakuratan di dalamnya, para pakar dewasa ini menyebutnya sebagai ”uraian yang tak tertandingi” tentang pemerintahan Kubilai pada masa kejayaannya.

      Pulang ke Venesia

      Keluarga Polo meninggalkan Cina sekitar tahun 1292. Marco mengatakan bahwa perjalanan rombongan mereka memakan waktu 21 bulan, berangkat dari kota yang sekarang bernama Quanzhou, singgah di Vietnam, Semenanjung Malaka, Sumatra, dan Sri Lanka, dan kemudian ke pesisir India dan menuju Persia. Pada bagian akhir perjalanan, mereka pergi ke Konstantinopel dan akhirnya tiba di Venesia. Mereka telah melanglang buana selama 24 tahun, jadi bisa terbayang bahwa kerabat mereka akan sulit mengenali mereka. Pada waktu itu, Marco sudah berusia 41 atau 42 tahun.

      Seberapa jauh jarak yang ditempuh Marco sulit diperkirakan. Seorang penulis yang baru-baru ini berupaya menelusuri jejak Marco menempuh lebih dari 10.000 kilometer, hanya antara Iran dan Cina. Bahkan dengan alat transportasi modern, perjalanan itu sulit ditempuh.

      Buku Marco konon didiktekan kepada seseorang yang bernama Rustichello di sebuah penjara di Genoa pada tahun 1298. Menurut kisah turun-temurun, sewaktu menjadi kapten sebuah kapal Venesia, Marco ditangkap dalam sebuah pertempuran laut antara orang Genoa dan orang Venesia. Sewaktu menjadi tawanan, Marco bertemu dengan Rustichello, yang berpengalaman menulis kisah-kisah dalam bahasa Prancis atau Frank-Italia, dan ia terdorong untuk menulis karena Marco ada bersamanya.

      Marco kemungkinan dibebaskan pada tahun 1299 sewaktu Venesia dan Genoa berdamai. Ia kembali ke Venesia, menikah, dan memiliki tiga putri. Ia meninggal di kota kelahirannya pada tahun 1324 dalam usia 69 tahun.

      Ada orang yang masih meragukan apakah Marco benar-benar melakukan apa yang dikatakannya atau hanya menceritakan dongeng yang didapatnya dari para musafir lain. Tetapi, apa pun yang menjadi sumber buku Uraian tentang Dunia, karya Marco Polo, para pakar mengakui nilainya. ”Baru kali ini,” kata seorang sejarawan, ”seseorang memberikan begitu banyak pengetahuan baru tentang geografi kepada orang Barat.” Buku karya Marco Polo menjadi bukti bahwa manusia sejak dahulu selalu ingin mengadakan perjalanan, melihat tempat-tempat baru, dan negeri-negeri yang jauh.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan