PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Tahukah Anda?
    Sedarlah!—2004 | 8 Desember
    • Jawaban Kuis

      1. Untuk menasihati mereka ”agar berjuang keras demi kepentingan iman”

      2. Emaus

      3. Dengan ”jari Allah”

      4. ”Moab, Ammon, Edom, Sidon dan Het”

      5. ”Tidak memperlihatkan iman”

      6. Absalom

      7. Satu talenta (kira-kira 20 kilogram)

      8. Tidak mengadakan kontak sosial dengan orang itu

      9. Tamuz

      10. Agar ia tidak berpuas diri lalu menyangkal Yehuwa atau mencuri serta menyerang nama Allah

      11. Bayangan matahari mundur sepuluh langkah di anak tangga Ahaz

      12. Ia mengenakan pakaian pada pria itu, membawanya ke sebuah penginapan, dan merawatnya

      13. Serban

      14. Karena kecantikan Sara, Abraham takut kalau-kalau Firaun dan Raja Abimelekh akan membunuhnya agar dapat memperistri Sara

      15. Gunung Gerizim (berkat); Gunung Ebal (laknat)

      16. Gibeah

      17. Darius

  • Mengoleksi Barang​—Hobi yang Menuntut Keseimbangan
    Sedarlah!—2004 | 8 Desember
    • Perlunya Keseimbangan

      Mengoleksi barang juga dapat menghabiskan terlalu banyak waktu, tenaga, dan uang. Seorang kolektor wanita menggambarkan kebiasaannya sebagai ”keresahan yang tak tertahankan”. Alastair Martin, seorang kolektor sepanjang hidupnya, bahkan mengakui bahwa beberapa kolektor ”agak eksentrik”.

      Dalam bukunya Collecting​—An Unruly Passion, Werner Muensterberger mengatakan, ”Kalau dicermati, para kolektor mempunyai kebutuhan, bahkan rasa lapar, yang tak habis-habisnya untuk mendapatkan sesuatu. . . . Yang membuat orang luar merasa aneh bukan sekadar kegiatan mengoleksi barang, melainkan kepribadian yang ganjil dari para kolektor itu sendiri, emosi mereka dalam memburu sesuatu, ketegangan atau kekecewaan mereka sewaktu mendapatkan atau kehilangan barang-barang itu, dan adakalanya sikap dan perilaku mereka yang tidak lazim.”

      Apakah seorang Kristen harus membiarkan dirinya tertarik oleh hobi apa pun sehingga ia melakukan hal-hal ekstrem yang tidak bijaksana dan memalukan? Tidak, karena Alkitab menasihatkan agar kita ”tetap seimbang”. (1 Petrus 1:13, Rbi8-E, catatan kaki) Dan, sekalipun bisa menyenangkan, hobi tidak termasuk dalam ”perkara-perkara yang lebih penting” yang harus diperhatikan oleh orang yang saleh. (Filipi 1:10) Belajarlah dari Raja Salomo. Dengan menggunakan sumber dayanya yang sangat berlimpah, ia memiliki koleksi yang mengesankan berupa rumah, kebun anggur, pohon, dan ternak. Ia mengakui, ”Apa pun yang diminta oleh mataku tidak aku jauhkan darinya.” Tetapi, apakah ia memperoleh kepuasan yang dalam dengan mengabdikan kehidupannya kepada barang-barang itu? Salomo menjawab, ”Aku, aku memperhatikan semua pekerjaanku yang telah dilakukan oleh tanganku dan kepada kerja keras yang telah kulakukan, dan, lihat! segala sesuatu adalah kesia-siaan dan perjuangan mengejar angin.”​—Pengkhotbah 2:​3-​11.

      Apa yang dapat Anda lakukan agar minat Anda dalam mengoleksi barang tidak sampai menutupi hal-hal yang lebih penting untuk diperhatikan? Anda mungkin bertanya kepada diri sendiri, ’Seberapa banyak waktu yang secara masuk akal dapat saya luangkan untuk hobi atau kegiatan pengisi waktu ini?’ Ingatlah bahwa ini mencakup bukan sekadar waktu untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Memelihara barang-barang yang Anda kumpulkan, membersihkannya secara rutin, memajangnya, mengaguminya, dan mengamankannya​—semua ini membutuhkan waktu. Dan, bagaimana dengan uang? Apakah hobi tersebut akan menguras sumber daya yang sebenarnya Anda butuhkan untuk memenuhi tanggung jawab mengurus keluarga? (1 Timotius 5:8) Apakah Anda memiliki pengendalian diri untuk mengatakan ”tidak” sewaktu ingin membeli barang yang sebenarnya di luar kemampuan Anda? Dalam hal ini, seberapa besar pun upaya Anda, Anda tidak bakal bisa mengoleksi segala sesuatu hingga lengkap. Apa yang Salomo katakan mengenai buku juga berlaku untuk barang-barang lain yang bisa dikoleksi, ”Membuat banyak buku tidak ada akhirnya, dan banyak mengabdikan diri kepadanya meletihkan tubuh.” (Pengkhotbah 12:12) Jadi, perlu ada keseimbangan berdasarkan prinsip-prinsip Kristen.

      Seperti yang dikatakan sebelumnya, mengoleksi barang dapat disebut ”nafsu yang tak terkendali”. Tetapi, hal itu tidak mutlak demikian. Jika kita dapat mempertahankan pandangan yang seimbang mengenai mengoleksi barang dan melakukannya secara bersahaja, hal ini dapat menjadi kegiatan pengisi waktu yang menyenangkan dan membuat kita rileks, dan bahkan bisa mendidik.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan