-
Tahukah Anda?Sedarlah!—2003 | 8 Juni
-
-
Jawaban Kuis
1. Seorang wanita Filistin dari Timnah
2. Kekayaan
3. Boaz
4. Yahweh
5. ”Anjing akan memakan Izebel”
6. Untuk digunakan sebagai pekuburan bagi istrinya, Sara
7. ’Ikatlah pinggangmu’
8. Set
9. Akhan
10. ”Sepasang burung tekukur atau dua ekor burung dara muda”
11. Sebagai rasul Kristus Yesus
12. Karena Sanherib membanggakan diri bahwa Yehuwa akan terbukti tidak berdaya, sebagaimana allah-allah dari negeri-negeri yang telah ditaklukkan
13. Di Troas, sebuah kota pelabuhan di Asia Kecil
14. Karena pada waktu itu, untuk alasan yang tidak diketahui, Raja Asa telah mengadakan aliansi dengan raja Siria sebaliknya dari mengandalkan Yehuwa
15. Sampai ke ”akhir”
-
-
Hindarilah Tutur Kata yang MenyakitkanSedarlah!—2003 | 8 Juni
-
-
Selaras dengan itu, Alkitab memperingatkan orang-orang Kristen, ”Janganlah mengkritik orang yang lebih tua dengan keras.” (1 Timotius 5:1) Prinsip ini dapat diterapkan dalam cara kita berurusan dengan siapa saja. Alkitab mendesak kita untuk ”tidak menjelek-jelekkan siapa pun, tidak suka berkelahi, bersikap masuk akal, bersikap lemah lembut kepada semua orang”.—Titus 3:2.
Menahan Bibir Kita
Kadang-kadang, dorongan untuk menyerang seseorang secara verbal dapat sulit dilawan. Sewaktu seseorang dipersalahkan, ia mungkin merasa dibenarkan untuk menghukum si pelanggar dengan kata-kata yang kejam dan kasar—entah di depannya entah di belakangnya. Namun, orang Kristen melawan dorongan semacam itu. Amsal 10:19 menyatakan, ”Dalam banyaknya kata-kata, pelanggaran tidak akan kurang, tetapi orang yang menahan bibirnya bertindak bijaksana.”
Malaikat-malaikat Allah menetapkan teladan yang bagus. Mereka mengetahui segala kesalahan yang dilakukan oleh umat manusia. Meskipun para malaikat mempunyai kekuatan dan kuasa yang lebih besar daripada manusia, mereka tidak melontarkan tuduhan terhadap manusia dengan kata-kata cacian, ”tidak melakukannya karena respek kepada Yehuwa”. (2 Petrus 2:11) Karena tahu bahwa Allah menyadari sepenuhnya perbuatan salah setiap orang dan sepenuhnya sanggup untuk mengoreksi masalah, para malaikat menahan bibir mereka. Mikhael, kepala semua malaikat, menahan diri untuk tidak menggunakan kata-kata cacian, bahkan terhadap Iblis.—Yudas 9.
Orang Kristen berupaya keras untuk meniru para malaikat. Mereka mengikuti peringatan Alkitab, ”Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan kepada siapa pun. Pertimbangkanlah untuk melakukan hal-hal yang baik dalam pandangan semua orang. Jika mungkin, sejauh itu bergantung padamu, hendaklah kamu suka damai dengan semua orang. Saudara-saudara yang kami kasihi, janganlah melakukan pembalasan, tetapi berilah tempat kepada kemurkaan Allah; karena ada tertulis, ’Pembalasan adalah hakku; aku akan membalas, kata Yehuwa.’”—Roma 12:17-19.
Sungguh menarik, bahkan nada dan volume suara kita dapat memperparah apa yang kita katakan. Sudah menjadi hal yang biasa bagi suami istri untuk saling menyakiti dalam perang mulut. Banyak orang tua sering meneriaki anak-anak mereka. Akan tetapi, kita tidak perlu berteriak-teriak sewaktu menyatakan perasaan kita. Alkitab mendesak, ”Biarlah semua kebencian dan kemarahan dan murka dan teriakan serta cacian disingkirkan darimu.” (Efesus 4:31) Alkitab juga mengatakan bahwa ”seorang budak dari Tuan tidak perlu berkelahi, melainkan lembut terhadap semua orang”.—2 Timotius 2:24.
Kata-Kata yang Menyembuhkan
Karena merajalelanya tutur kata kasar dan cabul dewasa ini, orang Kristen harus memiliki strategi untuk melawan pengaruh yang merusak ini. Alkitab menyediakan strategi yang unggul, yaitu mengasihi sesama kita. (Matius 7:12; Lukas 10:27) Kepedulian yang tulus dan kasih kepada sesama akan memotivasi kita untuk selalu menggunakan kata-kata yang menyembuhkan. Alkitab berkata, ”Jangan ada perkataan busuk yang keluar dari mulutmu melainkan perkataan apa pun yang baik, untuk membangun sesuai dengan kebutuhan, sehingga itu memberikan apa yang baik kepada para pendengar.”—Efesus 4:29.
Selain itu, menanamkan Firman Allah dalam pikiran kita membantu kita menghindari tutur kata yang menyakitkan. Membaca dan merenungkan Alkitab dapat membantu kita ’menyingkirkan segala yang kotor’. (Yakobus 1:21) Ya, Firman Allah dapat menyembuhkan pikiran kita.
-