PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Tahukah Anda?
    Sedarlah!—2002 | 8 Agustus
    • Jawaban Kuis

      1. Pengurus istana, Obaja

      2. ”Yang Kudus dari Allah”

      3. Elimelekh

      4. Kaisar Tiberius, Pontius Pilatus, Herodes Antipas, saudaranya Filipus, dan Lisanias

      5. Timur

      6. Delapan; bungsu

      7. ”Menjebak dia dalam perkataannya”

      8. Askelon

      9. ”Seekor lembu jantan muda”

      10. Niniwe

      11. Agar mereka dapat memberikan pertanggungjawaban mereka ”dengan sukacita dan tidak dengan keluh kesah”, yang akan ”merugikan” kita

      12. Hosea

      13. ”Sebuah rantai besar”

      14. Disebabkan oleh dekret Klaudius yang mengusir orang-orang Yahudi dari Roma

      15. Hal itu selalu terbukti adil, terkendali, dan selaras dengan sifat-sifat-Nya yaitu kasih, hikmat, dan adil

      16. Laut yang bergelora

      17. Zedekia

      18. Pena

      19. ”Putra manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalanya”

      20. Eglon

      21. ”Apakah engkau tinggal sebagai orang asing sendirian di Yerusalem?”

  • Memanfaatkan Energi Bumi
    Sedarlah!—2002 | 8 Agustus
    • lebih banyak lagi pipa yang menyalurkan uap dari sumur-sumur di perbukitan yang berdekatan. Pada jarak tertentu, terdapat lekukan di pipa-pipa itu. Kami diberi tahu bahwa lekukan-lekukan ini memungkinkan terjadinya pemuaian dan penyusutan pada pipa-pipa besar itu sewaktu memanas dan mendingin.

      Kantor Philippine Geothermal, Inc. terletak tidak jauh dari desa, dan di sana kami disambut oleh manajer proses operasi, Roman St. Maria. Tak lama kemudian, kami memulai tur ke lokasi tersebut dengan dipandu Roman.

      Tidak jauh dari kantor, ada beberapa sumur produksi. ”Kami menggunakan teknologi yang sama dengan yang digunakan untuk mengebor sumur minyak,” kata Roman, ”hanya saja diameter lubang-lubang ini lebih besar.” Ia melanjutkan, ”Sebenarnya, sumur-sumur ini menjadi saluran yang melaluinya air dan uap panas bertekanan dibawa ke permukaan. Dan, itulah produk yang kami kirimkan ke pabrik pembangkit listrik.” Jarak dua sumur, yang terletak tidak jauh dari situ, saling berdekatan. Sewaktu kami menanyakan alasannya, pemandu kami menjelaskan, ”Hanya di permukaan saja kedua sumur itu berdekatan. Di dalam tanah, satu sumur lurus ke bawah. Yang satunya lagi bisa diatur arahnya. Hal ini penting mengingat mahalnya harga tanah. Mengebor sumur di tempat yang berdekatan membantu kami menghemat pengeluaran.”

      Karena ingin tahu lebih banyak lagi tentang prosesnya, kami bertanya, ”Kami dengar Anda menggunakan teknologi flash-steam di lokasi ini. Apa maksudnya?” Roman menjelaskan, ”Sumur terdalam di sini hampir mencapai kedalaman 3.700 meter. Air panas memiliki tekanan yang tinggi pada tempat yang sangat dalam. Namun, jika dibawa ke permukaan, tekanannya anjlok dan kebanyakan air mengalami flash, atau berubah menjadi uap​—itulah sebabnya dinamakan teknologi flash-steam.”

      Sekeluarnya dari sumur, jaringan pipa itu tersambung ke separator. Di sini uap dipisahkan dari air panas atau air asin geotermal. Namun, uap itu masih belum bisa digunakan untuk menghasilkan listrik. Roman menjelaskan, ”Butir-butir air masih berada di dalam uap yang mengalir ini. Butir-butir air ini berisi mineral-mineral yang dapat melekat di turbin dan merusaknya. Jadi, dari separator, uap disalurkan ke scrubber. Tugas scrubber adalah menyingkirkan butir-butir air itu.”

      Pemandu kami menunjuk ke pipa-pipa besar berpenyekat yang menyalurkan uap yang telah dibersihkan itu ke pabrik pembangkit listrik, yang jauhnya sekitar satu kilometer. Karena kondensasi terjadi di sepanjang jalan, uap itu dibersihkan lagi dari butiran air sebelum masuk ke dalam turbin yang menggerakkan generator.

      Kami sekarang tiba di puncak sebuah bukit di atas lokasi geotermal. ”Luas total ladang ini sekitar tujuh kilometer persegi,” kata Roman, dan menambahkan, ”di sini ada 102 sumur, yang 63 di antaranya adalah sumur produksi. Banyak sumur lainnya adalah sumur reinjeksi.” Pertanyaan kami berikutnya adalah, ”Apa sumur reinjeksi itu?” Roman menjawab, ”Kami menghasilkan begitu banyak air dan uap panas setiap jam sehingga kami perlu menginjeksi kembali air yang terpisah ke dalam persediaan bawah tanah agar tidak merusak lingkungan. Seratus persen cairan yang keluar diinjeksikan kembali.” Kami belajar bahwa reinjeksi ini juga turut memulihkan ladang geotermal.

      Apa pengaruh pabrik pembangkit listrik tenaga geotermal terhadap penampilan daerah ini secara keseluruhan? Bukti yang paling mencolok dari keberadaannya adalah uap yang dilepaskan dari pabrik pembangkit listrik tersebut. Di luar itu, yang kami lihat hanyalah pohon-pohon kelapa dan tanaman lainnya. Selain itu, ada banyak rumah di lembah bawah. Tampaknya, jika dikelola dengan cermat, tenaga geotermal dapat hidup berdampingan dengan masyarakat dan lingkungan.

      Instalasi-instalasi seperti yang kami kunjungi ini hanya menggunakan uap bertemperatur tinggi untuk menghasilkan listrik. Akan tetapi, baru-baru ini, berbagai upaya telah dikerahkan untuk menghasilkan energi dari cairan bertemperatur kurang dari 200 derajat Celsius. Hasilnya, dikembangkanlah teknologi siklus-binari. Metode ini menggunakan gas panas hasil tambang untuk menguapkan cairan sekunder, yang selanjutnya menggerakkan perlengkapan turbin/generator.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan