-
Tahukah Anda?Sedarlah!—1999 | 8 Agustus
-
-
Jawaban Kuis
1. Ia mencuci kaki mereka
2. Apel
3. Mengekangnya
4. Hawa
5. Gaal, putra Ebed
6. Senir
7. Daging
8. Mira
9. Terdapat 70 tua-tua yang menyembah berhala yang terukir pada dinding, wanita-wanita yang meratapi Tamuz dewa Babilonia, 25 orang murtad yang sedang sujud pada matahari
10. Dada dan lengan
11. Ia bersembunyi dan keluar dari bait
12. Ia menyelubungi wajahnya
13. Amram
14. Agar putri-putrinya menerima milik pusaka
15. ”Yakobus dan Yusuf dan Yudas dan Simon”
16. Ia menulis dengan tangannya sendiri
17. Sebagai gambaran mengenai pemulihan yang akan datang, setelah 70 tahun di pembuangan, ladang akan dapat dibeli lagi di Yehuda
18. Agar jangan ”menyiksa” dia dan menyuruhnya serta rekan-rekan hantunya ke jurang yang tidak terduga dalamnya
19. Nama
20. Yael
21. Pada hati, ”dengan roh dari Allah yang hidup”
22. Memotong telinganya
23. Malu
24. ”Anting-anting emas di jungur babi”
25. ”Ingat istri Lot”
-
-
Pertempuran Platea—Takluknya sang ”Beruang”Sedarlah!—1999 | 8 Agustus
-
-
dengan anak panah. Ke-8.000 prajurit Athena diserang oleh para pembelot Yunani yang bersekutu dengan pasukan Persia, sementara sebagian besar pasukan Mardonius menyerang ke-11.500 prajurit Sparta. Guna melindungi diri dari hujan panah, pasukan Sparta mendekam di bawah perisai mereka. Tetapi, kemudian, sebagai suatu phalanx (formasi khas pasukan infanteri Yunani), mereka melancarkan serangan balasan yang sistematis. Berkat tombak-tombak yang lebih panjang dan baju zirah yang lebih berat, mereka menghabisi pasukan Persia.
Karena terperanjat, pasukan Persia mundur. Sementara itu, pasukan Athena telah menguasai para pengkhianat Yunani ini. Pasukan Mardonius—di bawah perlindungan pasukan kavaleri mereka—segera mundur ke seberang sungai. Mardonius dijatuhkan dari kudanya dan dihabisi. Pasukan Persia yang sudah tidak berpemimpin pun lari kucar-kacir.
Sementara itu, di seberang laut di pantai Mikale, Ionia, armada Yunani memperoleh kemenangan besar atas angkatan laut Persia, yang nyaris tidak dapat lolos dari kekalahan di Salamis setahun sebelumnya. Gabungan kedua pasukan perang Persia yang perkasa telah mendapat pukulan telak.
”Beruang” yang Lumpuh
Pasukan militer Persia tidak pernah lagi bertempur di tanah Eropa. Pasukan Persia yang dahulu dijuluki mesin perang telah kalah total. Setelah itu, menurut buku A Soaring Spirit, ”Xerxes kembali ke ibukotanya yang mewah dan ke harem miliknya. Sewaktu-waktu, ia meneruskan proyek-proyek pembangunan yang diprakarsai ayahnya, menambah bangunan istana dan aula-aula besar di ibukota resmi Persia, Persepolis. Tetapi, ia tidak terlalu berprestasi dalam bidang-bidang lain.”
Terlindung di balik kehidupan istana yang aman, sang penakluk yang dahulunya ambisius itu membatasi minatnya hanya berkisar pada manuver politik kecil-kecilan dan gosip istana. Bahkan, hal itu pun tidak membuatnya berbahagia. Pada tahun 465 SM, sekelompok pembelot membunuh dia di tempat tidurnya sendiri.
Buku A Soaring Spirit mengomentari, ”Dari antara raja-raja Persia penggantinya—setidaknya menurut sudut pandang para penulis Yunani yang menjadi sumber informasi utama tentang imperium Persia pada masa itu—tidak seorang pun yang seenergik dan secerdas Kores atau Darius. Di bawah putra Xerxes, Artahsasta I, uang, dan bukannya pasukan, dijadikan instrumen utama kebijakan imperium Persia. Ia menggunakan mata uang kerajaan untuk menimbulkan masalah di Yunani, mula-mula dengan menyuap satu [negara-kota] dan kemudian [negara-kota] lainnya guna memicu kerusuhan . . . Mata uang itu, yakni darik emas, menampilkan gambar Darius memegang anak panah dan setabung anak panah; orang-orang Yunani mengejek uang logam itu dengan menyebutnya ’pemanah Persia’.”
Persekongkolan dan pembunuhan terus membuat istana Imperium Persia bernoda darah hingga kepunahannya. Imperium itu terus merosot pengaruhnya, dan dinasti Persia kehilangan pengaruh dan kesanggupannya untuk memerintah.
Meskipun ada upaya habis-habisan untuk memperkuat rezim itu, imperium itu sudah hampir tumbang pada saat Aleksander Agung—pria yang pandangan dan ambisi imperialisnya sebanding dengan Kores—mulai menyerbu kawasan imperium Persia pada abad keempat SM. Sekali lagi, nubuat Alkitab tergenap hingga ke perinciannya.
-