PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Tahukah Anda?
    Sedarlah!—1999 | 8 Desember
    • Jawaban Kuis

      1. ”Kegelapan yang pekat”

      2. Hujan

      3. Karena mereka memberontak dan mengeluh terhadap Yehuwa

      4. Sempurna

      5. Ketidakadilbenaran

      6. Syobi, Makhir, dan Barzilai

      7. Gunung batu

      8. Karena orang-orang Gat telah membunuh kakak-kakak lelakinya

      9. Ia berbicara tentang keindahan bunga lili

      10. Satu juta orang

      11. ”Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang berguna”

      12. Meremukkan dan mengakhiri semua kerajaan itu

      13. Ia mengikatkan tali dari benang merah marak pada jendela

      14. Ia memerintahkan pasukannya untuk bersembunyi di belakang kota itu dan menyergapnya setelah orang-orang di dalam kota itu dipancing keluar hingga jauh dari benteng mereka oleh pasukan lain yang pura-pura melarikan diri

      15. Satu takaran omer

  • Dunia Bawah Tanah Paris
    Sedarlah!—1999 | 8 Desember
    • juta mayat, adakalanya ditumpuk sedalam 10 meter, telah mengangkat permukaan tanahnya hingga lebih dari 2 meter. Pekuburan itu menjadi tempat subur penyakit menular, dan mengeluarkan bau tengik, yang konon dapat mengasamkan susu atau anggur. Akan tetapi, pemimpin agama menentang tuntutan agar pekuburan kota itu ditutup.

      Pada tahun 1780, sebuah pekuburan umum terbuka dan memuntahkan jenazah-jenazah ke ruang bawah tanah di sekelilingnya. Habislah sudah kesabaran masyarakat! Pekuburan itu ditutup; dan penguburan dalam kota Paris pun dilarang. Pekuburan massal dikosongkan ke pertambangan Tombe-Issoire yang sudah tidak digunakan. Setiap malam selama 15 bulan, konvoi yang menyeramkan memindahkan tulang-tulang tersebut. Ini kemudian juga mencakup 17 pekuburan dan 300 tempat ibadat lain. Tulang-tulang itu dibuang ke lubang sedalam 17,5 meter, yang sekarang dilengkapi tangga dari jalan menuju katakomba tersebut.

      Mengunjungi Katakomba Paris

      Dari Alun-Alun Denfert-Rochereau, persis di sebelah selatan Latin Quarter di Paris, saya menuruni ke-91 anak tangga ke dalam katakomba. Pada tahun 1787, wanita-wanita bangsawan istana termasuk yang pertama-tama melihat tanah pekuburan bawah tanah ini dengan diterangi obor yang menyala. Dewasa ini, terdapat 160.000 pengunjung setiap tahunnya.

      Setibanya di ujung tangga, tibalah saya di rangkaian lorong yang seolah-olah tak berujung, tempat jenazah disimpan. Saya berjalan dengan sangat hati-hati, sambil merenungkan fakta bahwa katakomba itu luasnya lebih dari 11.000 meter persegi. Secara mengenaskan, seorang pria bernama Philibert Aspairt menjadi terkenal sewaktu ia mencoba menemukan jalan keluar dari lorong sepanjang ratusan kilometer ini. Pada tahun 1793, ia tersesat dalam jaringan rumit ini. Kerangkanya ditemukan 11 tahun kemudian, yang dikenali dari kunci-kunci dan pakaiannya.

      Kira-kira 30 persen kawasan di bawah Paris telah ditambang. Untuk waktu yang lama, penambangan dilakukan secara tak terkendali. Akan tetapi, pada tahun 1774, 300 meter dari rue d’Enfer (Jalan Neraka, sekarang Denfert-Rochereau) ambruk menjadi jurang sedalam 30 meter. Paris terancam ambruk. Batu-batu yang ”kita lihat di atas permukaan”, seru seorang penulis, sedang ”lenyap di bawah kaki kita”. Untuk menyangga lorong bawah tanah ini, lengkungan yang besar pun dibangun.

      ”Sayang sekali, mereka tidak melapisi tanahnya sewaktu sedang membangun tempat ini,” keluh saya, sambil melihat sepatu saya yang berlumpur. Sambil bergerak perlahan di sebuah kubangan, saya berhasil meraih erat-erat sebuah pintu perunggu yang berat. Di balik pintu itu terdapat lorong dengan tembok-tembok yang dibangun dari tulang manusia. Tengkorak yang murung dan tulang-tulang kaki yang rapuh tersusun dalam barisan, dalam bentuk salib dan untaian sehingga menghadirkan suasana yang memilukan. Lempengan-lempengan berukirkan ayat Alkitab dan puisi mencerminkan renungan manusia akan makna kehidupan dan kematian.

      Sepulangnya dari katakomba, saya membersihkan sepatu dari lumpur dengan mengaiskannya pada trotoar, sambil memastikan agar kunci saya tidak jatuh lagi ke dalam selokan Paris! Tur saya ke dunia bawah tanah Paris yang sangat menarik ini benar-benar pengalaman yang tidak akan cepat terlupakan. Tidak diragukan, Paris menyimpan banyak hal menarik.

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan