-
Tahukah Anda?Sedarlah!—1998 | 8 Februari
-
-
Jawaban untuk Kuis
1. Setan si Iblis
2. Yahweh
3. Seorang pemanah
4. Ham
5. ”Perhiasan-perhiasan emas” dan ”manik-manik perak”
6. Puncak Gunung Pisga
7. Ter
8. ”Melepaskan setiap beban dan dosa yang dengan mudah menjerat kita”
9. Elia
10. Kirbatnya akan koyak dan anggur maupun kirbat akan terbuang
11. Sejarah Nuh
12. Kera dan burung merak
13. Hadoram dirajam sampai mati, sedangkan Rehabeam meloloskan diri dan selamat
14. Bumi
15. Ikabod
16. Energi dinamis
17. Persembahan biji-bijian
18. Perang
19. Kebenaran
20. Amitai
21. Sebuah amnesti
22. Telinganya akan ditindik dengan sebuah penusuk
23. Sebuah tempat penginapan
-
-
Ekuador Negeri yang Membentang di EkuatorSedarlah!—1998 | 8 Februari
-
-
Pasar-pasar di Ekuador, seperti yang ada di Otavalo, terkenal sejak dahulu. Itu adalah pusat tempat penduduk setempat membeli atau menjual ternak dan hasil ladang juga barang-barang tenun tradisional atau barang-barang kerajinan lainnya. Karena penduduk setempat pergi ke pasar dengan busana tradisional, saat itulah terlihat pemandangan yang menarik bagi banyak wisatawan. Saksi-Saksi Yehuwa juga memanfaatkan hari-hari pasar untuk membagikan berita Alkitab kepada orang-orang.
Daya tarik dari hasil tenunnya adalah keantikannya dan penggunaan warna serta motif secara bebas. Masyarakat pegunungan Andes menenun ponco mereka yang terkenal lama berselang sebelum orang-orang Spanyol tiba. Meskipun teknik mereka telah dimodernisasi, orang-orang Indian yang rajin ini masih membuat sendiri busana yang dirajut halus dan permadani yang bermutu.
Pegunungan di Tengah Kabut
Berkendaraan menjelajahi Pegunungan Andes tidak cocok bagi orang yang suka mabuk perjalanan. Jalannya berbelok-belok dan menikung, menanjak lalu menurun, seraya mendekati tepian lembah yang berkelok-kelok. Para pelancong yang berani bertualang dapat menikmati panorama yang berganti-ganti, yang keindahannya tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata.
Pada saat kami mengendarai mobil menuju Pegunungan Andes untuk pertama kalinya, kabut—yang hampir selalu ada—menyelimuti mobil kami. Kadang-kadang, kami muncul dari tengah-tengah kabut dan dapat memandang dari kejauhan lembah-lembah yang tertutup kabut yang tampak bagai gelombang. Sewaktu mengadakan perjalanan di sepanjang jalur Pegunungan Andes, kabut seolah-olah mengajak kami bergurau. Satu menit yang lalu, sebuah desa yang kami lalui tertutup kabut tebal. Semenit kemudian, desa berikutnya bermandikan cahaya matahari yang cemerlang.
Kadang-kadang, kabut berpusar dari bawah; kadang-kadang berguling-guling dari puncak gunung. Meskipun kesal rasanya jika pemandangan yang indah hilang dari pandangan, kabut memberikan kesan yang agung dan misterius pada puncak-puncak yang tinggi di atasnya. Terlebih penting lagi, kabut memberikan kehidupan bagi hutan rimba tropis, yang mendapatkan uap air yang berharga dari air yang dihasilkan oleh kabut itu.
Pada pagi hari terakhir kami di Ekuador, kabut telah lenyap. Selama beberapa jam kami menikmati pemandangan Cotopaxi yang menakjubkan—kerucut berselimut salju yang hampir sempurna. Gunung berapi aktif, yang tertinggi di dunia, menjadi perhatian utama sebuah taman nasional. Sewaktu kami mendekati puncaknya, kami tercengang melihat gletser yang besar turun perlahan-lahan dari salah satu lereng bagian atas. Pada ketinggian sekitar 6.000 meter, gletser ini dengan berani menantang ganasnya matahari khatulistiwa.
Hari berikutnya, seraya pesawat kami meninggalkan Quito dalam perjalanan pulang, untuk terakhir kalinya kami memandang Ekuador secara sekilas. Saat fajar mulai menyingsing, kami melihat Cayambe, gunung berapi lain yang tertutup salju, menembus kabut dan berkilauan hampir menyerupai emas diterpa sinar matahari. Gunung berapi ini, yang puncaknya terletak tidak jauh dari ekuator, tampaknya menyampaikan ucapan selamat jalan yang cocok dari negeri yang sangat menarik yang baru saja kami kunjungi. Seperti Cayambe, Ekuador membentang megah di ekuator.—Sumbangan.
-