PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w89 1/5 hlm. 30
  • Pertanyaan Pembaca

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pertanyaan Pembaca
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Bahan Terkait
  • ”Sampaikan Firman Ini kepada Mereka”
    Firman Allah untuk Kita melalui Yeremia
  • ”Aku Tidak Dapat Diam”
    Firman Allah untuk Kita melalui Yeremia
  • ”Aku Menaruh Firmanku dalam Mulutmu”
    Firman Allah untuk Kita melalui Yeremia
  • ”Aku Akan Menyegarkan Jiwa yang Lelah”
    Firman Allah untuk Kita melalui Yeremia
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
w89 1/5 hlm. 30

Pertanyaan Pembaca

◼ Apakah Yehuwa menggunakan tipu daya atau tipu muslihat dalam berurusan dengan manusia, termasuk umat-Nya, seperti yang tampaknya demikian dalam Yeremia 4:10 dan 20:7?

Tidak, sang Pencipta tidak menipu, memperdayakan ataupun licik dalam berurusan dengan manusia. Tetapi Ia dapat dan akan tetap melaksanakan kehendak-Nya yang benar tidak soal apa yang diharapkan oleh manusia.

Kita melihat satu segi dari hal ini dalam Yeremia 4:10, di ayat mana sang nabi berkata: ”Ah, Tuhan [Yehuwa], sungguh, Engkau telah sangat memperdayakan bangsa ini dan penduduk Yerusalem, dengan mengatakan: Damai kiranya ada padamu, padahal pedang telah mengancam nyawa kami!”

Yehuwa menggunakan Yeremia untuk menubuatkan bencana yang akan datang bagi bangsa yang murtad yang seolah-olah sedang melayani Dia. (Yeremia 1:10, 15-19; 4:5-8; 5:20-30) Namun, ada orang-orang lain yang mengaku diri sebagai nabi. (Yeremia 4:9) Apa yang didengar oleh orang-orang dari nabi-nabi demikian? Allah menggolongkan mereka seperti ini: ”Para nabi bernubuat palsu . . . dan umatKu menyukai yang demikian!”—Yeremia 5:31; 20:6.

Memang, Yehuwa tidak mengirim nabi-nabi palsu itu, tetapi Ia juga tidak menghalangi mereka mengumumkan pesan-pesan, seperti: ”Kamu akan selamat!” dan ”Malapetaka tidak akan menimpa kamu!” (Yeremia 23:16, 17, 25-28, 32) Orang-orang harus memilih—menerima nubuat yang benar yang disampaikan oleh Yeremia, atau membiarkan diri disesatkan oleh nabi-nabi palsu yang mengangkat diri sendiri menjadi nabi, seperti Hananya dan Semaya. (Yeremia 28:1-4, 11; 29:30-32) Karena Allah tidak menghentikan nabi-nabi yang menyesatkan ini, mungkin ada yang berkata: ”Engkau telah menipu umat ini dan Yerusalem, dengan berkata, ’Keselamatan akan menjadi milikmu.’”

Yeremia diperdayakan dari sudut yang berbeda: ”Engkau telah membujuk aku, ya [Yehuwa], dan aku telah membiarkan diriku dibujuk; Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semuanya mereka mengolok-olokkan aku.”—Yeremia 20:7.

Pasyhur, seorang imam yang terkemuka, menyerang Yeremia di depan umum dan sesudah itu memasukkannya dalam pasungan. Dari sudut pandangan manusia, mungkin Yeremia merasa ia sudah sampai pada batas kekuatannya, dan ia tidak mempunyai kekuatan lagi untuk terus menghadapi sikap acuh tak acuh, penolakan, ejekan dan penganiayaan fisik. Tetapi Yehuwa menggunakan kekuatan-Nya melawan (atau bertentangan dengan) kecenderungan manusiawi Yeremia. Allah memperdayakan Yeremia dalam arti bahwa Ia menggunakan pria yang tidak sempurna ini untuk melaksanakan apa yang tidak mungkin dapat dilakukan nabi ini dengan kekuatannya sendiri. Meskipun Yeremia mungkin teperdaya atau terkejut oleh karena hal ini, hasilnya sangat baik: Mereka yang menindasnya dibuat malu, dan pesan-pesan Allah disampaikan.—Yeremia 20:11.

Maka, ikatan kalimat dari Yeremia 4:10 dan 20:7 selaras dengan kesimpulan Elihu: ”Sungguh, Allah tidak berlaku curang, Yang Mahakuasa tidak membengkokkan keadilan.”—Ayub 34:12.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan