PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w90 1/2 hlm. 32
  • Abraham II

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Abraham II
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
w90 1/2 hlm. 32

Abraham II

Munculnya Benih yang Dijanjikan. Karena Sara tetap mandul, tampaknya Eliezer, pelayan yang setia asal Damsyik, akan menjadi ahli waris Abraham. Tetapi, Yehuwa sekali lagi meyakinkan Abraham bahwa keturunannya sendiri akan tak terhitung banyaknya, seperti bintang-bintang di langit, sehingga Abraham ’percaya [”beriman”, NW] kepada [Yehuwa], maka [Yehuwa] memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran’, walaupun ini terjadi bertahun-tahun sebelum Abraham disunat. (Kej 15:1-6; Rm 4:9, 10) Yehuwa kemudian mengadakan suatu perjanjian resmi dengan Abraham yang disertai korban binatang, dan pada waktu yang sama, Ia mengungkapkan bahwa keturunan Abraham akan menderita selama 400 tahun, bahkan diperbudak.—Kej 15:7-21.

Waktu berjalan terus. Mereka sekarang telah berada di Kanaan selama kira-kira sepuluh tahun, tetapi Sara tetap mandul. Ia kemudian mengusulkan agar hambanya Hagar, orang Mesir, menggantikannya supaya Sara dapat memperoleh anak melalui dia. Abraham menyetujuinya. Maka pada tahun 1932 S.M., sewaktu Abraham berumur 86 tahun, Ismael lahir. (Kej 16:3, 15, 16) Beberapa tahun berlalu pula. Pada tahun 1919 S.M. sewaktu Abraham berumur 99 tahun, sebagai tanda bukti atau meterai dari hubungan perjanjian khusus antara Dia dengan Abraham, Yehuwa memerintahkan agar semua pria dalam rumah tangga Abraham disunat. Pada waktu yang sama Yehuwa mengubah nama Abram menjadi Abraham, ”karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa”. (Kej 17:5, 9-27; Rm 4:11) Segera setelah itu, tiga malaikat yang menjelma, yang diterima dengan baik oleh Abraham dalam nama Yehuwa, berjanji bahwa Sara sendiri akan mengandung dan melahirkan seorang putra, ya, pada tahun yang akan datang!—Kej 18:1-15.

Dan tahun itu benar-benar penuh peristiwa-peristiwa penting! Sodom dan Gomora dibinasakan. Kemenakan laki-laki Abraham dan kedua putrinya hampir tidak dapat lolos. Bela kelaparan mendorong Abraham dan istrinya untuk pergi ke Gerar, yang mengakibatkan raja Filistin ingin menjadikan Sara selirnya. Yehuwa campur tangan; Sara dibebaskan; dan pada waktu yang ditetapkan, 1918 S.M., Ishak, ahli waris yang sudah lama dijanjikan, lahir sewaktu Abraham berumur 100 tahun dan Sara 90 tahun. (Kej 18:16–21:7) Lima tahun kemudian, ketika Ismael, saudara tiri Ishak yang berumur 19 tahun mengolok-oloknya, Abraham terpaksa mengusir Ismael dan ibunya Hagar. Pada tahun 1913 S.M. itulah 400 tahun penderitaan atas keturunan Abraham mulai.—Kej 21:8-21; 15:13; Gal 4:29.

Ujian terbesar atas iman Abraham tiba kira-kira 20 tahun kemudian. Menurut tradisi Yahudi, Ishak pada waktu itu berumur 25 tahun. (Jewish Antiquities, oleh F. Josephus, I, 227 [xiii, 2]) Dalam menaati perintah Yehuwa, Abraham mengajak Ishak pergi ke arah Utara dari Bersyeba di Negeb menuju Gunung Moria, yang terletak di sebelah utara Salem. Di sana ia membangun sebuah mezbah dan bersiap-siap untuk mempersembahkan Ishak, benih yang dijanjikan, sebagai korban bakaran. Dan memang Abraham ”mempersembahkan Ishak”, karena ”ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati”. Baru pada saat-saat terakhir Yehuwa menghalangi dan menyediakan seekor domba jantan sebagai ganti Ishak pada mezbah persembahan. Maka iman yang mutlak tanpa keraguan ini, yang didukung dengan ketaatan penuh, itulah yang menggerakkan Yehuwa untuk meneguhkan kembali perjanjian-Nya dengan Abraham melalui sumpah, sebagai jaminan khusus yang sah.—Kej 22:1-18; Ibr 6:13-18; 11:17-19.

Sewaktu Sara meninggal di Hebron pada tahun 1881 S.M. pada usia 127 tahun, Abraham harus membeli tanah kuburan, karena ia sebenarnya hanya penduduk asing yang tidak memiliki tanah di Kanaan. Maka ia membeli dari orang-orang Het sebidang tanah berikut guanya di Makhpela dekat Mamre. (Kej 23:1-20) Tiga tahun kemudian, sewaktu Ishak berumur 40 tahun, Abraham mengirim hambanya yang paling tua, mungkin Eliezer, kembali ke Mesopotamia untuk mencari bagi putranya istri yang cocok, yang juga penyembah Yehuwa yang sejati. Ribka, yang adalah cucu kemenakan Abraham, ternyata dipilih oleh Yehuwa.—Kej 24:1-67.

”Abraham mengambil pula seorang isteri”, Ketura, dan kemudian menjadi ayah dari enam orang putra lagi, sehingga dari Abraham muncul tidak hanya orang-orang Israel, Ismael, dan Edom tetapi juga orang-orang Medan, Midian, dan lain-lain. (Kej 25:1, 2; 1 Taw 1:28, 32, 34) Maka firman nubuat Yehuwa tergenap dalam diri Abraham, ”Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.” (Kej 17:5) Akhirnya, pada usia 175 tahun, Abraham meninggal, pada tahun 1843 S.M., dan dikubur oleh putra-putranya Ishak dan Ismael di gua Makhpela. (Kej 25:7-10) Sebelum Abraham meninggal, ia memberikan hadiah kepada putra-putra dari istri-istrinya yang lain lalu menyuruh mereka pergi, dengan demikian Ishak menjadi satu-satunya ahli waris dari ”segala harta miliknya”.—Kej 25:5, 6.

Dalam terbitan berikut akan kami sajikan bagan silsilah Abraham sampai kepada keturunan yang ketiga, putra-putri Yakub yang menjadi bapak-bapak bangsa Israel purba.—Cuplikan dari Insight on the Scriptures.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan