Tuduhan II
[Inggris, Accusation]
Hukum Roma juga meminta agar para penuduh muncul di pengadilan. Maka, ketika Paulus, warga Roma, diperiksa di pengadilan oleh gubernur Feliks dan Festus, para penuduhnya diperintahkan untuk juga hadir. (Kis 22:30; 23:30, 35; 24:2, 8, 13, 19; 25:5, 11, 16, 18) Namun, kehadiran Paulus di hadapan Kaisar di Roma, adalah atas permintaannya sendiri agar ia memperoleh pembebasan, dan bukan untuk menuduh bangsanya sendiri. (Kis 28:19) Bukan Paulus, bahkan bukan Yesus, melainkan Musa, melalui perbuatan dan melalui apa yang ia tulis, menuduh bangsa Yahudi telah berbuat salah.—Yoh 5:45.
Tiga orang Ibrani dituduh tidak menyembah patung emas Nebukadnezar dan dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Tuduhan itu benar, walaupun berdasarkan hukum yang buruk. Namun, mereka tidak melakukan kesalahan, dan setelah naik banding kepada Mahkamah Tertinggi Surgawi mereka dibersihkan dari kesalahan apapun oleh Yehuwa. (Dan 3:8-25) Demikian pula, Daniel diselamatkan dari kematian, dan para penuduh yang membuat rencana untuk menentang dia dilemparkan kepada singa-singa. (Dan 6:24) Kata ”dituduh” dalam dua peristiwa ini adalah terjemahan dari frasa bahasa Aram yang secara harfiah berarti ”memakan potongan [daging yang dicabik dari tubuh]”, dan dapat juga diterjemahkan ”memfitnah”. (Dan 3:8; 6:24; catatan kaki NW) Orang-orang yang menentang pembangunan kembali bait di Yerusalem menulis surat yang menuduh para pembangun melakukan perbuatan salah, dan pekerjaan itu dilarang berdasarkan tuduhan palsu. Pelarangan ini kemudian terbukti tidak sah. (Ezr 4:6-6:12) Dengan cara yang sama para pemimpin agama mencari jalan untuk menuduh Yesus sebagai pelanggar hukum. (Mat 12:10; Luk 6:7) Akhirnya mereka berhasil membuat pria yang tidak bersalah ini ditangkap, dan dalam pemeriksaan pengadilan mereka dengan sangat berapi-api menyampaikan tuduhan palsu mereka kepada Orang Yang Benar, Yesus. (Mat 27:12; Mrk 15:3; Luk 23:2, 10; Yoh 18:29) Contoh-contoh ini memperlihatkan betapa salahnya untuk menuduh orang lain dengan tidak benar, terutama jika para penuduh mempunyai kedudukan yang berwenang.—Luk 3:14; 19:8.
Dalam sidang Kristen, para pengawas dan pelayan sidang bukan hanya tidak boleh bersalah memberikan kesaksian palsu tentang orang lain tetapi juga harus bersih dari tuduhan terhadap diri mereka sendiri. (1 Tim 3:10; Tit 1:6) Jadi, jika tuduhan dilontarkan terhadap seorang penatua, harus ada dua atau tiga orang saksi untuk mendukung hal itu. (Mat 18:16; 2 Kor 13:1; 1 Tim 5:19) Seluruh sidang harus bersih dari tuduhan (1 Kor 1:8; Kol 1:22), walaupun ini tidak berarti mereka akan bebas dari tuduhan palsu, karena sesungguhnya, Musuh besar, Setan si Iblis, adalah ”pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita”.—Why 12:10.—Cuplikan dari Insight on the Scriptures.