PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w90 15/5 hlm. 20-23
  • Kekristenan Sejati Memperbaiki Kehidupan di Swedia

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kekristenan Sejati Memperbaiki Kehidupan di Swedia
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
  • Subjudul
  • Pengetahuan Alkitab Membantu!
  • Pengaruh yang Menyebar
  • Kesaksian di Sekolah
  • Berjuang untuk Kebebasan Beragama
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
w90 15/5 hlm. 20-23

Kekristenan Sejati Memperbaiki Kehidupan di Swedia

SWEDIA menyediakan bagi penduduknya salah satu standar hidup yang tertinggi di dunia. Selain makanan yang berlimpah dan perumahan, mobil, perahu tamasya, televisi, dan komputer, penduduk Swedia menikmati perawatan medis dengan cuma-cuma, pensiun bagi orang usia lanjut dan cacat, tunjangan untuk anak, dan jasa-jasa lain yang diberikan pemerintah.

Jadi saudara mungkin berkesimpulan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat memperbaiki kualitas kehidupan di negeri seperti ini. Namun, dengan semua keuntungan materi tadi, Swedia juga mempunyai problem yang sama: perceraian, kecanduan alkohol, penyalahgunaan narkotika, kejahatan, dan bunuh diri. Agama, yang sebenarnya diharapkan untuk memberi pengaruh moral yang kuat, sama sekali mati di Swedia. Lebih dari 90 persen penduduk negeri ini adalah anggota Gereja Negara yakni Lutheran, tetapi hanya 2,1 persen yang tetap tentu pergi ke kebaktian. Menurut seorang imam, ”Gereja sudah pensiun. . . . Gereja telah kehilangan kekuatannya yang utama dan tidak dapat memenuhi kebutuhan orang-orang.”

Namun, kegagalan gereja untuk memperbaiki kehidupan di Swedia, sama sekali tidak berarti kegagalan bagi Kekristenan yang benar. Kira-kira 22.000 Saksi-Saksi Yehuwa di 331 sidang mendapat sukses dalam membantu orang-orang menerapkan prinsip-prinsip Alkitab demi perbaikan kehidupan mereka. Pekerjaan ini bukannya berlangsung tanpa diperhatikan.

”Kita harus mengagumi kegairahan Saksi-Saksi Yehuwa yang pergi menyampaikan berita mereka!” kata seorang guru agama dalam sebuah surat kabar nasional Pentakosta Dagen (Hari Itu). Artikel tersebut menambahkan, ”Saksi-Saksi Yehuwa membentuk kelompok yang berhasil memenangkan jumlah anggota baru yang paling besar setiap tahun dan memiliki kelompok remaja yang paling besar . . . Kita harus belajar dari Saksi-Saksi Yehuwa!”

Sebenarnya, mereka yang benar-benar ingin belajar dari Saksi-Saksi Yehuwa akan menemukan sesuatu. Apakah itu? Yakni bagaimana kebenaran Alkitab dapat secara dramatis memperbaiki mutu kehidupan mereka.

Pengetahuan Alkitab Membantu!

Pertimbangkan sepucuk surat yang diterima kantor cabang Lembaga Menara Pengawal setempat dari seorang ibu muda tanpa menikah. Ia menulis, ”Saya ingin menyatakan penghargaan saya atas kehidupan yang baik yang saya nikmati sejak saya mulai belajar dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Rumah saya bebas dari asap rokok. Saya belajar menghargai perlunya menggunakan lebih banyak waktu bersama putri saya. Keadaan keuangan saya menjadi lebih baik, padahal saya mendapat gaji yang sama. Problem sulit tidur sekarang lebih sedikit. Saya juga mempunyai teman-teman sejati yang membuat saya bahagia. Ya, saya tidak mau menukar cara hidup saya sekarang dengan yang saya tempuh sebelumnya.”

Contoh lain melibatkan masalah perceraian—yang sangat umum di Swedia. Namun, Alkitab membantu suatu pasangan, Arne dan Ketie. Mereka telah menikah selama 13 tahun dan mempunyai dua anak ketika ketidakcocokan pribadi menyebabkan mereka bercerai. Mereka membenci satu sama lain.

Arne, yang pindah untuk hidup sendirian, dikunjungi oleh Saksi-Saksi Yehuwa dan mulai belajar Alkitab. Ia begitu gembira dengan apa yang ia pelajari sehingga pada suatu hari ia bergegas menemui Ketie dan mencoba memaksa dia dan anak-anak untuk belajar juga! Ketika Ketie menolak, ia membenturkannya ke tembok dan berkata, ”Kamu belajar, atau saya bunuh kamu!” Ketie menjumpai Saksi-Saksi Yehuwa dan mengeluh, sambil berkata, ”Allah yang jahat macam apa Yehuwa itu?”

Ketie dengan sabar diberi penjelasan bahwa Yehuwa adalah Allah yang pengasih yang tidak ingin memaksa siapa pun. Ia menjadi ingin tahu dan mau belajar lebih banyak. Seraya Arne memperoleh lebih banyak pengetahuan tentang prinsip-prinsip ilahi, ia menjadi tenang dan kembali berbaikan dengan Ketie. Mereka tetap tentu bertemu di perhimpunan-perhimpunan di Balai Kerajaan. Hasilnya? Setelah keduanya menjadi Saksi yang terbaptis, mereka menikah ulang! Mereka telah menikah selama delapan tahun sekarang, dan Arne melayani sebagai penatua sidang. ”Pernikahan kami tidak pernah sebaik sekarang,” kata mereka. ”Kami berterima kasih kepada Yehuwa atas begitu banyak hal.”

Kebenaran Alkitab juga membantu kaum muda memperbaiki kualitas hidup mereka. Seorang pemuda bernama David menceritakan, ”Orang-tua saya bercerai, dan segala sesuatu kelihatannya menjadi tidak beres dalam kehidupan saya. Saya tidak peduli terhadap apapun. Saya sering membolos dari sekolah dan tidak melakukan pekerjaan rumah apapun selama tiga tahun terakhir. Kadang-kadang saya merasa tidak ada gunanya hidup. Saya mengenakan jeans yang compang-camping dan sepatu butut. Panjang rambut saya sampai setengah punggung. Saya mencoba gaya hidup yang berbeda, seperti gaya seorang punk rocker dan hard rocker. Saya merokok dan minum minuman keras dan terlibat dalam kejahatan.

”Pada tahun 1986 salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa mengunjungi saya. ’Lagi-lagi orang beragama yang meragukan,’ pikir saya. ’Baik, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya yang tidak dapat ia jawab.’ Di luar dugaan saya, ia dapat menjawabnya. Saya mengikuti pengajaran Alkitab dengan dia dan mendapati bahwa ia mempunyai jawaban yang masuk akal untuk hampir semua pertanyaan—bahwa tidak ada cacat dalam kebenaran. Saya menghadiri sebuah kebaktian dan kagum melihat orang-orang berpakaian rapi dan ramah. Saya mulai pergi ke perhimpunan-perhimpunan Saksi-Saksi Yehuwa dan terkejut ketika begitu banyak yang menghampiri dan berjabat tangan dengan saya. Sungguh luar biasa persatuan di antara orang-orang ini!”

Satu setengah tahun kemudian, David dibaptis sebagai seorang Saksi-Saksi Yehuwa. Sanak keluarga, bekas teman-teman, guru-gurunya, dan orang-orang lain sulit percaya bahwa pria yang berpakaian dan berpenampilan rapi ini adalah David yang mereka kenal sebelumnya.

Pengaruh yang Menyebar

Pengabaran dari rumah ke rumah di Swedia kadang-kadang dapat mengecilkan hati. Orang Swedia benar-benar menjaga keleluasaan pribadinya. Apabila bel berbunyi, seseorang akan melihat melalui lubang intip, dan banyak pintu tetap tertutup bagi Saksi-Saksi Yehuwa. Tetapi mereka tidak patah semangat. Saksi-Saksi tahu bahwa para malaikat dapat menunjukkan orang-orang yang berminat kepada kebenaran. (Wahyu 14:6; bandingkan Matius 13:41.) Sekali kebenaran memasuki kehidupan orang demikian, kebenaran sering akan menyebar—seperti riak air—kepada sanak keluarga dan teman-teman.

Seorang wanita di Stockholm mengingat sedang duduk di depan meja dapurnya menangisi kesengsaraan hidupnya. ”Saya putus asa,” katanya. ”Tiba-tiba, saya mulai berdoa: ’Allah, saya ingin berbicara denganMu mengenai kehidupan.’ Bel berbunyi. Melalui lubang intip, saya melihat seorang pria berpakaian rapi, maka saya membukakan pintu. Ia mengatakan ingin menceritakan beberapa buah pikiran yang bersifat menganjurkan dari Firman Allah. Ia seorang Saksi-Saksi Yehuwa. Saya bertanya apakah ia telah mengunjungi orang lain di lantai apartemen saya. ’Tidak,’ katanya, ’saya dalam perjalanan pulang dari pengajaran Alkitab ketika saya memutuskan untuk mengadakan beberapa kunjungan. Saya kebetulan mulai di sini.’ Saya heran karena saya tinggal beberapa tingkat di atas. Saya senang kepada apa yang ia perlihatkan.”

Tak lama kemudian wanita ini mulai belajar Alkitab. Dengan bersemangat, ia mulai menceritakan apa yang ia pelajari kepada sanak keluarga dan teman-teman. Ia menempatkan 28 Alkitab dan 96 buku. Hasilnya? Suaminya, dua saudara perempuannya, kemenakan laki-laki dan perempuannya, saudara iparnya, ibu dan ayahnya, putra suaminya dari pernikahan sebelumnya, rekan sekerjanya, dan teman sekerja suaminya bersama istrinya tak lama kemudian belajar Alkitab dan mempersiapkan diri untuk pembaptisan. Sejauh ini, 13 orang telah mendapat kesempatan untuk memperbaiki kualitas hidup mereka melalui satu kunjungan oleh salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa. Wanita ini mengatakan, ”Menyesuaikan diri dengan kehendak Yehuwa menghasilkan begitu banyak kebaikan dalam kehidupan kita sehingga kita harus berlutut untuk berterima kasih kepada-Nya setiap hari!”

Kesaksian di Sekolah

Ada banyak problem yang serius dalam kepatuhan kepada peraturan di banyak sekolah di Swedia. Tetapi Saksi-Saksi muda ternyata memberikan pengaruh yang baik dengan membagikan kebenaran Alkitab kepada guru-guru dan teman-teman sekolah. Sebagai contoh, pemuda Jorgen dengan terus terang memberi tahu guru-guru dan teman-teman sekelasnya bahwa ia seorang Saksi-Saksi Yehuwa. Ia direspek karena ketulusan dan tingkah lakunya yang baik. Jorgen selalu menjawab bahkan pertanyaan-pertanyaan yang memancing kemarahan dengan sopan dan dengan mengutip dari Alkitab. Ini memberikan kesan yang dalam atas teman-teman sekelasnya. Jorgen menceritakan:

”Setahun setelah menyelesaikan sekolah, saya bertemu dengan Peter, bekas teman sekelas. Setelah beberapa kali pembahasan, saya mulai memimpin pengajaran Alkitab dengan dia. Karena ibunya menentang, kami belajar di pantai. Peter dibaptis pada bulan Maret 1988. Ibunya memperhatikan bahwa anaknya berubah menjadi lebih baik, maka ia juga mulai belajar. Setelah beberapa waktu ia juga dibaptis.

”Bekas teman sekelas yang lain, Torbjorn, mulai belajar Alkitab. Demikian juga ibunya. Mereka sekarang juga sudah dibaptis.” Seluruhnya, empat dari teman sekelas Jorgen mulai belajar Alkitab, dan yang kelima telah menyatakan berminat. ”Saya harap pengalaman ini akan menganjurkan Saksi-Saksi muda di sekolah untuk tidak menahan diri,” Jorgen mengakhiri ceritanya. ”Tingkah laku Kristen dan pendirian mereka yang teguh untuk kebenaran bisa jadi menaburkan benih yang di kemudian hari akan menghasilkan buah yang baik.”

Berjuang untuk Kebebasan Beragama

Saksi-Saksi Yehuwa juga memainkan peranan penting dalam menetapkan kebebasan beragama yang mendasar di Swedia. Ini telah menghasilkan manfaat bagi setiap orang.

Sebagai contoh, seperti halnya di semua negeri lain, Saksi-Saksi Yehuwa di Swedia secara pribadi telah memutuskan untuk mempertahankan kenetralan Kristen. (Yohanes 17:16) Akibatnya, banyak yang dipenjarakan untuk waktu yang lama. Tetapi pada tahun 1966 suatu hal yang penting terjadi dalam memperjuangkan kebebasan beragama, yaitu ketika kalangan berwenang memutuskan bahwa sambil menunggu pemeriksaan secara perorangan, Saksi-Saksi tidak akan dipanggil untuk dinas militer. (Yesaya 2:2-4) Toleransi agama di Swedia menjadi pola bagi pemerintahan-pemerintahan lain.

Masalah lain melibatkan hak pasien. Saksi-Saksi Yehuwa menganggap serius perintah Alkitab untuk ’menjauhkan diri dari darah’ dan karena itu menolak transfusi darah. (Kisah 15:28, 29) Walaupun tidak semua dokter dan kalangan medis merespek pandangan berdasarkan Alkitab ini, jurnal kedokteran yang paling terkemuka di Swedia baru-baru ini mengumumkan dalam sebuah kepala berita, ”Penolakan Transfusi Darah Harus Direspek jika Pasien Sadar akan Risikonya.”

Kata-kata ini menjadi judul sebuah laporan tentang pertemuan antara Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Nasional dan Delegasi untuk Etika Kedokteran dari Lembaga Kedokteran Swedia. Setelah membahas situasi Saksi-Saksi Yehuwa, kalangan yang berwenang ini memutuskan untuk mendesak semua dokter agar memenuhi permintaan pasien yang sah menurut hukum—dari usia 15 tahun ke atas—yang menolak menerima transfusi darah. Mereka menyadari bahwa sekarang pemberian transfusi darah lebih banyak pembatasannya karena ada risiko penularan penyakit. Namun, yang lebih penting, keputusan mereka yang baru ini mendukung hak asasi setiap pasien untuk menolak bentuk pengobatan tertentu.

Kebanyakan penduduk Swedia memang menikmati kehidupan yang baik secara materi. Tetapi banyak yang perlu dibina secara moral dan rohani. Tidak diragukan, umat Kristiani yang sejati di negeri itu sedang membantu memperbaiki kehidupan semua orang yang ingin belajar dan menerapkan Firman Allah. Pribadi-pribadi yang tanggap seperti ini juga menikmati harapan hidup kekal dalam dunia baru Allah yang mendatang.—Yohanes 17:3; 2 Petrus 3:13; Wahyu 21:3, 4.

[Peta di hlm. 22]

(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)

NORWEGIA

SWEDIA

FINLANDIA

UNI SOVIET

DENMARK

JERMAN BARAT

JERMAN TIMUR

POLANDIA

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan