PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w90 15/7 hlm. 31
  • Langkah yang Bijaksana Sebelum Malapetaka

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Langkah yang Bijaksana Sebelum Malapetaka
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
w90 15/7 hlm. 31

Langkah yang Bijaksana Sebelum Malapetaka

KARENA anak-anak Mary sekarang sudah besar, ia mempunyai waktu luang dan memutuskan untuk mencari pekerjaan duniawi penggal waktu. Namun, ketika ia memberi tahu suaminya, Enos, suaminya menjelaskan bahwa ia tidak perlu bekerja. ”Jika saya dapat membiayaimu dan anak-anak, saya tentunya dapat terus membiayai kita berdua sekarang,” katanya. Daripada menyuruh istrinya bekerja duniawi, ia menyarankan sebaiknya untuk dengan sungguh-sungguh mempertimbangkan menjadi perintis, yaitu pemberita Kerajaan sepenuh waktu.

Walaupun Mary senang menyampaikan berita Kerajaan kepada para tetangganya, ia pemalu dan kurang keyakinan. Namun, ia ingin mengikuti nasihat suaminya. Maka, dengan perasaan campur aduk, ia mendaftar sebagai perintis ekstra pada bulan April 1981.

Mary dengan cepat memperkembangkan kasih untuk pekerjaan pemberitaan Kerajaan yang tidak pernah ia alami sebelumnya. Tidak lama kemudian, ia memimpin empat pengajaran Alkitab di rumah dengan para peminat. Dalam satu tahun ia menjadi perintis biasa, memimpin sepuluh pengajaran Alkitab. Christine, seorang Saksi Yehuwa yang mempunyai dua anak yang masih sekolah, dengan antusias bergabung dengan Mary sebagai partner merintis. Para peminat baru mulai menghadiri perhimpunan-perhimpunan di Balai Kerajaan setempat, di sidang yang mempunyai semangat merintis yang bagus. Dan sukacita terbesar diperoleh Mary ketika putranya sendiri, Christopher, memilih untuk mengikuti teladannya dan juga menjadi perintis.

Kemudian, tiba-tiba, pada tahun 1985 terjadi suatu tragedi. Mary jatuh pingsan. Pembengkakan pembuluh darah di kepala menyebabkan pendarahan yang hebat di otak, dan dalam waktu tiga hari Mary yang berusia 45 tahun meninggal.

Namun, selama empat tahun merintis, Mary telah membina kedudukan yang baik dalam masyarakat. Upacara pemakaman dihadiri oleh lebih dari 300 orang, termasuk banyak tetangganya. Salah seorang yang hadir adalah bekas teman sekolahnya yang terkesan akan iman Mary, ingin belajar lebih jauh mengenai iman tersebut, dan meminta pengajaran Alkitab. Pelayanan Mary masih menghasilkan buah.

”Sekarang saya sendiri seorang perintis ekstra,” kata Enos, ”tetapi andai kata saja saya dulu bergabung dengan Mary ketika ia merintis. Ia selalu menceritakan pengalamannya dan sangat berbahagia. Sebenarnya, beberapa tahun tersebut merupakan tahun-tahun yang paling membahagiakan dalam kehidupan kami bersama, tetapi baru sekarang saya menyadari alasannya.”

Tidak seorang pun dapat meramalkan kapan ”waktu dan peristiwa yang tidak terduga” akan meminta korbannya, sebagaimana tanpa diduga terjadi atas Mary. Namun, mereka yang tetap setia sebagai pemberita Kerajaan memastikan bagi diri mereka sendiri untuk memperoleh penghargaan yang menguntungkan dari Allah maupun manusia, bahkan ketika menghadapi malapetaka.—Pengkhotbah 9:11, NW; 11:1, 2.

[Gambar di hlm. 31]

Ambil bagian dalam dinas merupakan penggunaan waktu yang baik

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan