PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • Umat Yehuwa Diteguhkan dalam Iman
    Menara Pengawal—1990 | 15 Juni
    • Umat Yehuwa Diteguhkan dalam Iman

      ”Jemaat-jemaat [terus, ”NW”] diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya.”—KISAH 16:5.

      1. Bagaimana Allah menggunakan rasul Paulus?

      ALLAH YEHUWA menggunakan Saul dari Tarsus sebagai ”alat pilihan”. Sebagai rasul Paulus, ia mengalami ”banyak penderitaan”. Tetapi melalui pekerjaan yang ia dan orang-orang lain lakukan, organisasi Yehuwa menikmati persatuan dan perluasan yang menakjubkan.—Kisah 9:15, 16.

      2. Mengapa akan bermanfaat untuk membahas Kisah 13:1–16:5?

      2 Bangsa-bangsa bukan Yahudi yang menjadi umat Kristiani terus bertambah, dan suatu rapat penting dari badan pimpinan sangat berperan dalam memperkembangkan persatuan di kalangan umat Allah dan membuat mereka teguh dalam iman. Akan sangat bermanfaat untuk membahas hal tersebut dan perkembangan lain yang dicatat dalam Kisah 13:1–16:5, karena Saksi-Saksi Yehuwa sekarang mengalami pertumbuhan dan berkat-berkat rohani yang sama. (Yesaya 60:22) (Dalam pelajaran pribadi mengenai artikel-artikel buku Kisah dalam terbitan ini, kami sarankan agar saudara membaca bagian-bagian dari buku itu yang ditulis dengan huruf cetak tebal.)

      Para Utusan Injil Terjun dalam Kegiatan

      3. Apa pekerjaan ”beberapa nabi dan pengajar” di Antiokhia?

      3 Orang-orang yang diutus oleh sidang di Antiokhia, Siria, membantu orang-orang beriman menjadi teguh dalam iman. (13:1-5) Di Antiokhia ada ”beberapa nabi dan pengajar”, yaitu Barnabas, Simeon (Niger), Lukius dari Kirene, Menahem, dan Saul dari Tarsus. Nabi-nabi menjelaskan Firman Allah dan menubuatkan kejadian-kejadian, sedangkan para pengajar memberikan pengajaran dalam Alkitab dan dalam cara hidup yang saleh. (1 Korintus 13:8; 14:4) Barnabas dan Saulus mendapat penugasan istimewa. Mereka pergi ke Siprus dengan membawa serta saudara sepupu Barnabas, Markus. (Kolose 4:10) Mereka mengabar di sinagoga-sinagoga di kota pelabuhan Salamis di sebelah timur, tetapi tidak ada catatan bahwa orang-orang Yahudi memberikan sambutan. Karena orang-orang tersebut kaya secara materi, mereka mungkin tidak merasa membutuhkan Mesias.

      4. Apa yang terjadi seraya para utusan injil terus memberitakan di Siprus?

      4 Allah memberkati pekerjaan kesaksian lain di Siprus. (13:6-12) Di Pafos, para utusan injil bertemu dengan seorang tukang sihir dan nabi palsu Yahudi bernama Baryesus (Elimas). Ketika ia berupaya mencegah gubernur pulau itu (proconsul) Sergius Paulus mendengarkan Firman Allah, Saulus dipenuhi dengan roh kudus dan berkata, ”Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan [”Yehuwa”, NW] yang lurus?” Setelah itu, tangan penghukuman Yehuwa membutakan Elimas selama beberapa waktu, dan Sergius Paulus ’menjadi percaya, karena ia takjub oleh ajaran Yehuwa’.

      5, 6. (a) Ketika Paulus berbicara di sinagoga di Antiokhia, Pisidia, apa yang ia katakan tentang Yesus? (b) Apa dampak dari khotbah Paulus?

      5 Dari Siprus, kelompok ini berlayar menuju kota Perga di Asia Kecil. Paulus dan Barnabas kemudian pergi ke arah utara melalui jalan tembus di pegunungan, kemungkinan ’mengalami bahaya banjir dan penyamun’, ke Antiokhia di Pisidia. (2 Korintus 11:25, 26) Di sana Paulus berbicara di sinagoga. (13:13-41) Ia meninjau kembali bagaimana Allah berurusan dengan Israel dan memperkenalkan keturunan Daud, Yesus, sebagai Juru Selamat. Walaupun para penguasa Yahudi menuntut kematian Yesus, janji kepada nenek moyang mereka digenapi ketika Allah membangkitkan dia. (Mazmur 2:7; 16:10; Yesaya 55:3) Paulus memperingatkan para pendengar untuk tidak memandang rendah karunia keselamatan dari Allah melalui Kristus.—Habakuk 1:5, Septuagint.

      6 Khotbah Paulus membangkitkan minat, sebagaimana halnya khotbah-khotbah umum yang diberikan oleh Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini. (13:42-52) Pada hari Sabat berikutnya, hampir seluruh penduduk kota berkumpul untuk mendengarkan firman Yehuwa, dan ini membuat orang Yahudi iri. Ya, dalam satu minggu saja, para utusan injil itu rupanya telah menobatkan lebih banyak orang dari bangsa lain daripada yang dilakukan orang-orang Yahudi sendiri sepanjang hidup mereka! Karena orang Yahudi sambil menghujat menentang apa yang dikatakan Paulus, sudah waktunya terang rohani bersinar di tempat lain, dan mereka diberi tahu, ’Karena kamu telah menolak firman Allah dan menganggap dirimu tidak layak beroleh hidup yang kekal, maka kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.’—Yesaya 49:6.

      7. Bagaimana reaksi Paulus dan Barnabas atas penindasan?

      7 Sekarang orang-orang dari bangsa lain mulai bersukacita, dan semua orang yang benar-benar ingin mendapat hidup kekal menjadi orang beriman. Tetapi, ketika firman Yehuwa disampaikan ke seluruh negeri, orang-orang Yahudi menghasut wanita-wanita yang terkemuka (kemungkinan agar menekan suami mereka atau orang-orang lain) dan pembesar-pembesar untuk menganiaya Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu. Tetapi ini tidak menghentikan para utusan injil. Mereka hanya ”mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu” dan pergi ke Ikonium (Konya zaman modern), sebuah kota besar di Galatia, sebuah propinsi Roma. (Lukas 9:5; 10:11) Nah, bagaimana dengan murid-murid yang ditinggalkan di Antiokhia, Pisidia? Setelah diteguhkan dalam iman, mereka ”penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus”. Ini membantu kita menyadari bahwa tentangan tidak perlu menghalangi kemajuan rohani.

      Teguh dalam Iman meskipun Penindasan

      8. Apa yang terjadi sebagai hasil dari kesaksian yang sukses di Ikonium?

      8 Paulus dan Barnabas sendiri terbukti teguh dalam iman meskipun adanya penindasan. (14:1-7) Sebagai tanggapan atas kesaksian mereka di sinagoga di Ikonium, banyak orang Yahudi dan Yunani menjadi beriman. Ketika orang-orang Yahudi yang tidak percaya menghasut bangsa-bangsa lain untuk melawan orang-orang yang baru beriman, dua pekerja keras tersebut dengan berani berbicara dengan wewenang Allah, dan Ia memperlihatkan perkenan-Nya dengan memberi mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda. Ini membuat gerombolan orang banyak itu terbagi dua, ada yang memihak orang Yahudi dan yang lain-lain memihak rasul-rasul (yaitu mereka yang diutus). Rasul-rasul tidak pengecut, tetapi ketika mereka mendengar tentang suatu komplotan yang akan merajam mereka, dengan bijaksana mereka meninggalkan tempat itu dan mengabar di Likaonia, suatu daerah di Asia Kecil di sebelah selatan Galatia. Dengan berlaku bijaksana, kita juga sering dapat tetap aktif dalam pelayanan meskipun mendapat tentangan.—Matius 10:23.

      9, 10. (a) Bagaimana reaksi penduduk Listra ketika seorang pria yang lumpuh disembuhkan? (b) Bagaimana reaksi Paulus dan Barnabas di Listra?

      9 Kota berikutnya yang mendapat kesaksian ialah Listra di Likaonia. (14:8-18) Di sana Paulus menyembuhkan seorang pria yang lumpuh sejak lahir. Karena tidak menyadari bahwa Yehuwalah yang menyebabkan mukjizat itu terjadi, kumpulan banyak orang berteriak, ”Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.” Karena ini dikatakan dalam bahasa Likaonia, Barnabas dan Paulus tidak tahu apa yang sedang terjadi. Paulus mengambil pimpinan dalam berbicara, itu sebabnya orang-orang menganggap dia sebagai Hermes (utusan yang fasih berbicara dari para dewa) dan menganggap Barnabas sebagai Zeus, dewa utama orang Yunani.

      10 Imam dewa Zeus bahkan membawa lembu-lembu jantan dan karangan bunga sebagai persembahan korban bagi Paulus dan Barnabas. Kemungkinan dalam bahasa Yunani yang umum dimengerti atau dengan menggunakan seorang penerjemah, kedua tamu itu segera menjelaskan bahwa mereka adalah manusia biasa juga, yang mempunyai kelemahan, dan bahwa mereka memberitakan kabar baik agar orang-orang berpaling dari ”perbuatan sia-sia ini” (menyembah dewa-dewa atau berhala-berhala yang tidak bernyawa) dan berbalik kepada Allah yang hidup. (1 Raja 16:13; Mazmur 115:3-9; 146:6) Ya, sebelum itu Allah telah membiarkan bangsa-bangsa (tetapi bukan orang Ibrani) menuruti jalan mereka sendiri, walaupun Ia bukannya tidak menyatakan keberadaan dan kebaikan-Nya ’dengan memberikan hujan dan musim-musim yang subur, memuaskan hati mereka dengan makanan dan kegembiraan’. (Mazmur 147:8) Meskipun penalaran demikian, Barnabas dan Paulus hampir tidak dapat mencegah orang banyak memberikan persembahan kepada mereka. Namun, para utusan injil itu tidak mau menerima penghormatan sebagai dewa-dewa, ataupun menggunakan wewenang demikian untuk mendirikan Kekristenan di daerah tersebut. Suatu contoh yang baik, terutama jika kita cenderung mendambakan pujian yang berlebihan atas hal-hal yang Yehuwa izinkan kita capai dalam dinas-Nya!

      11. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan bahwa ”untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara”?

      11 Tiba-tiba, penganiayaan timbul. (14:19-28) Bagaimana? Dibujuk oleh orang-orang Yahudi dari Antiokhia di Pisidia dan Ikonium, orang banyak melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena menyangka ia sudah mati. (2 Korintus 11:24, 25) Tetapi ketika murid-murid mengelilingi dia, ia berdiri dan memasuki kota Listra dengan diam-diam, mungkin dalam kegelapan malam. Keesokan harinya, ia dan Barnabas pergi ke Derbe, tempat beberapa orang menjadi murid. Ketika mengunjungi kembali Listra, Ikonium, dan Antiokhia, para utusan injil itu menguatkan murid-murid, menganjurkan mereka untuk tetap dalam iman, dan berkata, ”Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.” Sebagai umat Kristiani, kita juga dapat berharap akan mengalami penganiayaan dan hendaknya tidak berupaya menghindari itu dengan mengkompromikan iman kita. (2 Timotius 3:12) Pada waktu itu, para penatua dilantik di sidang-sidang yang menerima surat Paulus yang ditulis kepada orang-orang Galatia.

      12. Ketika perjalanan utusan injil Paulus yang pertama berakhir, apa yang dilakukan kedua utusan injil itu?

      12 Paulus dan Barnabas kemudian menjelajahi seluruh Pisidia, memberitakan firman di Perga, sebuah kota yang terkemuka di Pamfilia. Kemudian, mereka kembali ke Antiokhia, Siria. Dengan berakhirnya perjalanan Paulus yang pertama, kedua utusan injil itu memberi tahu sidang tentang ”segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman”. Mereka melewatkan beberapa waktu dengan murid-murid di Antiokhia, dan hal ini tentu sangat berperan dalam membuat mereka teguh dalam iman. Kunjungan oleh para pengawas keliling dewasa ini juga mempunyai pengaruh rohani yang sama.

      Masalah Penting Diselesaikan

      13. Agar Kekristenan tidak terbagi menjadi golongan Ibrani dan golongan non-Yahudi, apa yang perlu?

      13 Keteguhan dalam iman menuntut persatuan dalam cara berpikir. (1 Korintus 1:10) Agar Kekristenan tidak terbagi menjadi golongan Ibrani dan golongan non-Yahudi, badan pimpinan perlu memutuskan apakah orang-orang dari bangsa lain yang mengalir ke dalam organisasi Allah harus memelihara Taurat Musa dan disunat. (15:1-5) Beberapa orang dari Yudea telah pergi ke Antiokhia di Siria dan mulai mengajar orang-orang beriman dari bangsa lain di sana bahwa jika mereka tidak disunat, mereka tidak dapat diselamatkan. (Keluaran 12:48) Maka, Paulus, Barnabas, dan yang lain-lain diutus kepada rasul-rasul dan para penatua di Yerusalem. Bahkan di sana, orang-orang beriman yang dulunya adalah orang-orang Farisi yang sangat cenderung kepada Taurat berkeras agar orang-orang dari bangsa lain disunat dan memelihara Taurat.

      14. (a) Walaupun ada perbedaan pendapat dalam rapat di Yerusalem, contoh baik apa yang diberikan? (b) Apa inti dari penjelasan Petrus yang logis pada kesempatan itu?

      14 Suatu rapat diadakan untuk memastikan apa kehendak Allah. (15:6-11) Ya, perbedaan pendapat berlangsung, tetapi tidak terjadi pertengkaran pada waktu orang-orang yang mempunyai keyakinan yang kuat menyatakan pendapat mereka—suatu contoh yang baik bagi para penatua dewasa ini! Kemudian Petrus berkata, ’Allah memilih supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain [seperti Kornelius] mendengar berita Injil dan menjadi percaya. Ia menyatakan kehendak-Nya dengan mengaruniakan roh kudus kepada mereka dan tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka. [Kisah 10:44-47] Maka mengapa kalian mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk mereka suatu kuk [kewajiban untuk memelihara Taurat], yang tidak dapat dipikul oleh kita sendiri maupun nenek moyang kita? Kita [orang Yahudi jasmani] percaya bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus kita beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.’ Fakta bahwa Allah menerima orang-orang dari bangsa lain yang tidak disunat memperlihatkan bahwa sunat dan memelihara Taurat tidak dituntut untuk mendapatkan keselamatan.—Galatia 5:1.

      15. Pokok-pokok mendasar apa yang dinyatakan oleh Yakobus, dan apa yang ia sarankan untuk ditulis kepada umat Kristiani non-Yahudi?

      15 Maka sidang berdiam diri ketika Petrus mengakhiri kata-katanya, tetapi lebih banyak yang masih akan dikatakan. (15:12-21) Barnabas dan Paulus menceritakan tentang tanda-tanda yang Allah laksanakan dengan perantaraan mereka di kalangan bangsa lain. Kemudian sang ketua, Yakobus saudara tiri Yesus, berkata, ’Simon [nama Ibrani dari Petrus] telah menceritakan bagaimana Allah memalingkan perhatian-Nya kepada bangsa-bangsa untuk mengambil dari antara mereka suatu umat bagi nama-Nya.’ (NW) Yakobus menunjukkan bahwa pembangunan kembali ”pondok Daud” (didirikannya lagi kerajaan dalam garis keturunan Daud) yang telah dinubuatkan, sekarang digenapi dengan dikumpulkannya murid-murid Yesus (waris-waris Kerajaan) dari antara orang Yahudi maupun bangsa lain. (Amos 9:11, 12, Septuagint; Roma 8:17) Karena Allah telah merencanakan hal ini, murid-murid patut menerimanya. Yakobus menyarankan untuk menulis surat kepada umat Kristiani dari bangsa-bangsa lain agar menjauhi (1) hal-hal yang telah dicemari oleh berhala, (2) percabulan, dan (3) darah serta binatang yang mati dicekik. Larangan ini terdapat dalam tulisan Musa yang dibacakan di sinagoga-sinagoga setiap hari Sabat.—Kejadian 9:3, 4; 12:15-17; 35:2, 4.

      16. Surat dari badan pimpinan abad pertama memberikan petunjuk mengenai tiga pokok apa, yang terus berlaku sampai dewasa ini?

      16 Badan pimpinan kemudian mengirim surat kepada umat Kristiani dari bangsa-bangsa lain di Antiokhia, Siria, dan Kilikia. (15:22-35) Roh kudus dan para penulis surat menuntut agar mereka menjauhi perkara-perkara yang telah dipersembahkan kepada berhala; darah (yang secara tetap dimakan oleh beberapa orang); binatang-binatang yang dicekik tanpa dicurahkan darahnya (banyak orang kafir menganggap daging semacam itu makanan enak); dan percabulan (bahasa Yunani, por·neiʹa, yang menyatakan hubungan seks yang tidak sah di luar perkawinan menurut Alkitab). Dengan menjauhi hal-hal itu, mereka akan sejahtera secara rohani, sama seperti Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini karena mereka hidup selaras dengan ’hal-hal yang perlu ini’. Kata-kata ”Sejahteralah kamu” [Bode; ”Semoga kalian tetap sehat!” (NW)] sama dengan mengatakan ”Selamat tinggal”, dan kita tidak perlu menyimpulkan bahwa tuntutan ini terutama berhubungan dengan masalah kesehatan. Ketika surat itu dibacakan di Antiokhia, sidang bersukacita atas anjuran yang diberikan. Pada waktu itu, umat Allah di Antiokhia juga diteguhkan dalam iman melalui kata-kata yang menganjurkan dari Paulus, Silas, Barnabas, dan yang lain-lain. Semoga kita juga berupaya menganjurkan dan membina saudara-saudara seiman.

      Perjalanan Utusan Injil Kedua Mulai

      17. (a) Problem apa yang timbul ketika perjalanan utusan injil yang kedua diusulkan? (b) Bagaimana Paulus dan Barnabas menangani perselisihan mereka?

      17 Suatu problem timbul ketika perjalanan utusan injil yang kedua diusulkan. (15:36-41) Paulus mengusulkan agar ia dan Barnabas mengunjungi kembali sidang-sidang di Siprus dan Asia Kecil. Barnabas setuju tetapi ingin membawa serta saudara sepupunya Markus. Paulus tidak setuju karena Markus telah meninggalkan mereka di Pamfilia. Maka, terjadilah ”perselisihan yang tajam”. Tetapi Paulus maupun Barnabas tidak berusaha membenarkan diri masing-masing dengan mencoba melibatkan penatua-penatua lain atau badan pimpinan dalam urusan pribadi mereka. Benar-benar contoh yang baik!

      18. Apa hasil berpisahnya Paulus dan Barnabas, dan bagaimana kita dapat memperoleh manfaat dari kejadian ini?

      18 Tetapi perselisihan ini menyebabkan mereka berpisah. Barnabas membawa serta Markus ke Siprus. Paulus, dengan Silas sebagai rekannya, ”mengelilingi Siria dan Kilikia sambil meneguhkan jemaat-jemaat di situ”. Barnabas mungkin telah dipengaruhi oleh ikatan keluarga, tetapi ia seharusnya mengakui kedudukan Paulus sebagai rasul dan ”alat pilihan”. (Kisah 9:15) Dan bagaimana dengan kita? Kejadian ini hendaknya menanamkan dalam diri kita perlunya mengakui wewenang teokratis dan bekerja sama sepenuhnya dengan ”hamba yang setia dan bijaksana”!—Matius 24:45-47.

      Kemajuan dalam Perdamaian

      19. Teladan apa yang dapat ditiru kaum muda Kristiani dewasa ini dalam diri Timotius?

      19 Perbantahan ini tidak dibiarkan mempengaruhi perdamaian dalam sidang. Umat Allah terus diteguhkan dalam iman. (16:1-5) Paulus dan Silas pergi ke Derbe dan terus ke Listra. Di sana tinggal Timotius, putra dari Eunike, seorang Yahudi yang beriman dan suaminya, seorang Yunani yang tidak beriman. Timotius masih muda, karena bahkan 18 atau 20 tahun kemudian, ia masih diberi tahu, ”Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.” (1 Timotius 4:12) Karena ia ”dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium [kira-kira 29 kilometer dari sana]”, dia dikenal karena pelayanannya yang baik dan sifat-sifatnya yang saleh. Kaum muda Kristiani dewasa ini hendaknya mencari bantuan Yehuwa untuk memiliki nama baik yang sama. Paulus menyunat Timotius karena mereka akan pergi ke rumah-rumah dan sinagoga-sinagoga orang Yahudi yang tahu bahwa ayah Timotius seorang non-Yahudi, dan rasul itu tidak ingin ada sesuatu yang menghalangi mereka untuk mengunjungi pria-pria dan wanita-wanita Yahudi yang perlu belajar tentang Mesias. Tanpa melanggar prinsip-prinsip Alkitab, Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini juga berbuat sedapat mungkin agar kabar baik dapat diterima oleh segala macam orang.—1 Korintus 9:19-23.

      20. Menaati surat dari badan pimpinan abad pertama menghasilkan apa, dan menurut saudara bagaimana ini seharusnya mempengaruhi kita?

      20 Dengan Timotius sebagai rekan pembantu, Paulus dan Silas menyampaikan keputusan dari badan pimpinan kepada murid-murid untuk ditaati. Dan apa hasilnya? Lukas pasti memaksudkan Siria, Kilikia dan Galatia, ketika menulis, ”Jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya.” Ya, menaati surat badan pimpinan menghasilkan persatuan dan kemakmuran rohani. Benar-benar suatu contoh yang baik bagi zaman kita yang kritis ini, manakala umat Yehuwa perlu tetap bersatu padu dan teguh dalam iman!

      Bagaimana Saudara Akan Menjawab?

      ◻ Bagaimana reaksi Paulus dan Barnabas atas penindasan?

      ◻ Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan bahwa ”untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara”?

      ◻ Nasihat apa yang kita peroleh dari tiga pokok dalam surat yang dikirimkan oleh badan pimpinan abad pertama?

      ◻ Bagaimana faktor-faktor yang membuat saksi-saksi Yehuwa pada abad pertama teguh dalam iman berlaku bagi kita dewasa ini?

  • Firman Yehuwa Makin Kuat Pengaruhnya!
    Menara Pengawal—1990 | 15 Juni
    • Firman Yehuwa Makin Kuat Pengaruhnya!

      ”Dengan cara yang hebat itu perkataan Tuhan [”Yehuwa”, NW] makin tersebar dan makin kuat pengaruhnya.”—KISAH 19:20, ”BIS”.

      1. Apa yang akan dibahas dalam pelajaran ini dari buku Kisah Para Rasul dalam Alkitab?

      YEHUWA sedang membuka sebuah pintu menuju kegiatan. Paulus, ”rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi”, yang khususnya memelopori pekerjaan itu. (Roma 11:13) Sesungguhnya, dalam lanjutan pelajaran kita tentang buku Kisah Para Rasul kita mendapati dia sibuk dalam perjalanan-perjalanan utusan injil yang menggetarkan.—Kisah 16:6–19:41.

      2. (a) Bagaimana rasul Paulus menjadi penulis yang diilhami ilahi dari kira-kira tahun 50 M. sampai 56 M.? (b) Apa yang terjadi seraya Allah memberkati pelayanan Paulus dan orang-orang lain?

      2 Paulus juga seorang penulis yang diilhami ilahi. Dari kira-kira tahun 50 M. sampai 56 M., ia menulis 1 dan 2 Tesalonika dari kota Korintus, buku Galatia dari kota itu atau dari Antiokhia di Siria, 1 Korintus dari kota Efesus, 2 Korintus dari Makedonia, dan buku Roma dari kota Korintus. Dan karena Allah memberkati pelayanan Paulus dan pelayanan orang-orang lain, ”dengan cara yang hebat itu perkataan Tuhan [”Yehuwa”, NW] makin tersebar dan makin kuat pengaruhnya”.—Kisah 19:20, BIS.

      Dari Asia ke Eropa

      3. Bagaimana Paulus dan rekan-rekannya memberikan teladan sehubungan dengan pimpinan roh kudus?

      3 Paulus dan rekan-rekannya memberikan teladan dalam menerima bimbingan melalui roh kudus. (16:6-10) Mungkin melalui wahyu yang mereka dengar, mimpi, atau penglihatan, roh mencegah mereka memberitakan di Distrik Asia dan Propinsi Bitinia, yang baru belakangan dicapai dengan kabar baik. (Kisah 18:18-21; 1 Petrus 1:1, 2) Mengapa roh menghalangi mereka masuk lebih awal? Hanya ada sedikit pekerja, dan roh membimbing mereka ke daerah-daerah yang lebih subur di Eropa. Jadi dewasa ini, jika jalan masuk ke suatu daerah tertutup, Saksi-Saksi Yehuwa mengabar ke tempat lain, yakin bahwa roh Allah akan membimbing mereka kepada orang-orang yang seperti domba.

      4. Bagaimana tanggapan atas penglihatan Paulus mengenai seorang pria Makedonia yang memohon bantuan?

      4 Kemudian Paulus dan rekan-rekannya ”melintasi” Misia, suatu daerah di Asia Kecil, sebagai ladang utusan injil. Tetapi, dalam suatu penglihatan, Paulus melihat seorang pria Makedonia memohon bantuan. Maka para utusan injil itu segera pergi ke Makedonia, suatu daerah di Semenanjung Balkan. Demikian pula, banyak Saksi dibimbing oleh roh kudus untuk sekarang melayani tempat-tempat yang sangat membutuhkan pemberita-pemberita Kerajaan.

      5. (a) Mengapa dapat dikatakan bahwa firman Yehuwa makin kuat pengaruhnya di Filipi? (b) Dalam hal apa banyak Saksi zaman sekarang seperti Lidia?

      5 Firman Yehuwa makin kuat pengaruhnya di Makedonia. (16:11-15) Filipi, sebuah daerah jajahan yang dihuni kebanyakan oleh warga Roma, tampaknya hanya mempunyai sedikit penduduk Yahudi dan tidak ada sinagoga di situ. Maka saudara-saudara pergi ke ”tempat sembahyang Yahudi” di tepi sungai di luar kota. Di antara orang-orang yang dijumpai di sana terdapat Lidia, kemungkinan seorang proselit Yahudi dari Tiatira, sebuah kota di Asia Kecil yang terkenal karena industri bahan celupnya. Ia menjual bahan celup ungu atau kain dan pakaian yang dicelup dengan warna itu. Setelah Lidia dan seisi rumahnya dibaptis, ia menawarkan tumpangan dengan begitu sungguh-sungguh sehingga Lukas menulis, ”Ia mendesak sampai kami menerimanya.” Kita berterima kasih kepada saudari-saudari yang seperti itu dewasa ini.

      Kepala Penjara Menjadi Orang Beriman

      6. Bagaimana kegiatan hantu mengakibatkan Paulus dan Silas dipenjarakan di Filipi?

      6 Setan pasti marah melihat perkembangan rohani di Filipi, karena kegiatan hantu-hantu di sana menyebabkan Paulus dan Silas dipenjarakan. (16:16-24) Selama berhari-hari mereka diikuti oleh seorang perempuan yang mempunyai ”roh tenung” (secara harfiah, ”roh dari ular sanca”). Hantu itu mungkin berkedok sebagai Apollo, dewa yang dianggap telah membunuh seekor ular bernama pyʹthon. Perempuan itu mendatangkan banyak keuntungan bagi majikannya dengan mempraktikkan ilmu ramal. Ya, kemungkinan ia memberi tahu kepada para petani kapan saat menanam, kepada gadis-gadis kapan saat menikah, dan kepada para penambang tempat mencari emas! Dia terus mengikuti saudara-saudara itu dan berseru, ”Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan.” Hantu itu mungkin saja mendorong dia untuk mengatakan hal ini agar tampak bahwa ramalannya diilhami ilahi, tetapi hantu-hantu tidak berhak memberitakan tentang Yehuwa dan persediaan-Nya untuk keselamatan. Ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia mengusir hantu tersebut dalam nama Yesus. Karena bisnis mereka dimatikan, para majikan gadis itu menyeret Paulus dan Silas ke pasar, dan di sana mereka dipukuli dengan tongkat. (2 Korintus 11:25) Kemudian mereka dipenjarakan dan kaki mereka dimasukkan ke dalam pasungan. Alat semacam itu dapat disetel supaya kaki mereka dipaksa terentang lebar-lebar, yang menimbulkan rasa sangat sakit.

      7. Bagi siapa dan bagaimana pemenjaraan Paulus dan Silas di Filipi membawa berkat?

      7 Pemenjaraan ini membawa berkat bagi kepala penjara dan keluarganya. (16:25-40) Kira-kira tengah malam, Paulus dan Silas berdoa dan memuji Allah dengan nyanyian, yakin bahwa Ia menyertai mereka. (Mazmur 42:9) Tiba-tiba suatu gempa bumi membuka pintu-pintu dan melepaskan semua ikatan karena belenggu-belenggu terlepas dari tiang-tiang atau dinding. Kepala penjara takut mendapat hukuman mati karena para tahanannya melarikan diri. Ia hampir membunuh diri ketika Paulus berseru, ”Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!” Sambil membawa Paulus dan Silas ke luar, kepala penjara itu bertanya bagaimana ia dapat memperoleh keselamatan. ”Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus,” demikian jawabannya. Setelah mendengar firman Yehuwa, ”seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis”. Hal itu benar-benar mendatangkan sukacita besar!

      8. Tindakan apa yang diambil oleh para pembesar kota Filipi, dan apa yang dapat tercapai jika mereka mengakui kesalahan mereka di depan umum?

      8 Keesokan harinya, pembesar-pembesar kota memerintahkan untuk membebaskan Paulus dan Silas. Tetapi Paulus berkata, ’Tanpa diadili mereka telah mendera kami, warga negara Roma, lalu melemparkan kami ke dalam penjara. Sekarang mereka mau mengeluarkan kami dengan diam-diam? Biarlah mereka datang sendiri dan membawa kami ke luar.’ Jika para pembesar itu mengakui kesalahan mereka di depan umum, mereka mungkin enggan memukuli dan memenjarakan orang-orang Kristiani lainnya. Karena tidak dapat mengusir warga negara Roma, pembesar-pembesar itu datang dan minta agar saudara-saudara itu pergi, tetapi mereka baru berangkat setelah memberikan anjuran kepada saudara-saudara seiman. Minat seperti itu dewasa ini menggerakkan para anggota Badan Pimpinan dan wakil-wakil keliling lainnya untuk mengunjungi dan menganjurkan umat Allah di seluruh dunia.

      Firman Yehuwa Makin Kuat di Tesalonika dan Berea

      9. Dengan cara apa, yang masih digunakan oleh Saksi-Saksi Yehuwa, Paulus ”menjelaskan dan membuktikan” bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari kematian?

      9 Firman Allah kemudian makin berpengaruh di Tesalonika, ibu kota dan kota pelabuhan utama dari Makedonia. (17:1-9) Di sana Paulus bertukar pikiran dengan orang-orang Yahudi, ”menjelaskan dan membuktikan” (BIS) bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari kematian. (Paulus melakukan itu dengan membandingkan nubuat-nubuat dengan kejadian-kejadian yang sudah digenapi, sebagaimana dilakukan Saksi-Saksi Yehuwa.) Maka, beberapa orang Yahudi, banyak proselit, dan orang-orang lain menjadi beriman. Beberapa orang Yahudi yang iri hati membentuk gerombolan perusuh tetapi tidak dapat menemukan Paulus dan Silas, maka mereka membawa Yason dan saudara-saudara lain menghadap para pembesar kota dengan tuduhan menghasut, suatu tuduhan palsu yang sampai sekarang dilancarkan terhadap umat Yehuwa. Tetapi, saudara-saudara itu dibebaskan setelah memberikan ”cukup jaminan”. (NW)

      10. Dalam arti apa orang Yahudi di Berea ’dengan saksama menyelidiki’ Kitab Suci?

      10 Paulus dan Silas kemudian pergi ke kota Berea. (17:10-15) Di sana orang-orang Yahudi ’dengan saksama menyelidiki’ (NW) Alkitab, suatu hal yang juga dianjurkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa kepada orang-orang dewasa ini. Orang-orang Berea tidak meragukan Paulus tetapi tetap melakukan penelitian untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias. Hasilnya? Banyak orang Yahudi dan beberapa orang Yunani (mungkin proselit) menjadi beriman. Ketika orang Yahudi dari Tesalonika menghasut massa, saudara-saudara mengantarkan Paulus ke pantai, dan di sana beberapa orang dari rombongannya mungkin pergi dengan kapal menuju Piraeus (Piraiévs zaman modern), kota pelabuhan dari Atena.

      Firman Yehuwa Makin Kuat di Atena

      11. (a) Bagaimana Paulus memberi kesaksian dengan berani di Atena, tetapi siapa yang berdebat dengan dia? (b) Apa yang dinyatakan beberapa orang ketika mereka menyebut Paulus sebagai ”peleter”?

      11 Kesaksian yang berani diberikan di Atena. (17:16-21) Karena kata-kata Paulus tentang Yesus dan kebangkitan, para filsuf berdebat dengannya. Beberapa orang dari golongan Epikuros, yang menekankan kesenangan. Yang lain dari golongan Stoa, yang menandaskan disiplin diri. ”Apakah yang hendak dikatakan si peleter ini?” beberapa orang bertanya. ”Peleter” (secara harfiah, ”pematuk benih”) menyatakan bahwa Paulus seperti seekor burung yang mematuk benih dan membagi-bagikan pengetahuan sedikit demi sedikit namun tidak mempunyai hikmat. Yang lain-lain berkata, ”Rupa-rupanya ia adalah pemberita ajaran dewa-dewa asing.” Ini hal yang serius, karena Socrates telah kehilangan nyawanya atas tuduhan demikian. Tidak lama kemudian Paulus dibawa ke Areopagus (Bukit Mars), mungkin ke tempat mahkamah agung mengadakan sidangnya di udara terbuka di Akropolis.

      12. (a) Segi-segi apa dari khotbah umum yang baik nyata dalam khotbah Paulus di Areopagus? (b) Pokok-pokok apa yang Paulus tandaskan mengenai Allah, dan apa hasilnya?

      12 Khotbah Paulus di Areopagus merupakan contoh yang sangat bagus dari khotbah dengan kata pengantar yang jitu, perkembangan yang logis, dan argumen yang meyakinkan—sebagaimana diajarkan dalam Sekolah Pelayanan Teokratis dari Saksi-Saksi Yehuwa. (17:22-34) Ia berkata bahwa orang-orang di Atena lebih religius daripada orang lain. Ya, mereka bahkan mempunyai altar ”Kepada Allah yang tidak dikenal”, mungkin agar tidak ada dewa yang diremehkan! Paulus berbicara tentang Pencipta yang ’telah menjadikan semua bangsa dari satu orang saja’ dan ”menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka”, seperti ketika harus membasmi orang-orang Kanaan. (Kejadian 15:13-21; Daniel 2:21; 7:12) Allah ini dapat ditemukan, ”sebab kita ini dari keturunan Allah juga”, kata Paulus, dengan menyinggung bahwa manusia diciptakan oleh Yehuwa dan mengutip penyair-penyair mereka Aratus dan Cleanthes. Sebagai keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir bahwa Pencipta yang sempurna sama seperti berhala yang dibuat oleh manusia yang tidak sempurna. Allah telah mengabaikan ketidaktahuan demikian tetapi sekarang memberi tahu umat manusia agar bertobat, karena Ia telah menetapkan suatu hari untuk menghakimi orang-orang melalui Pribadi Yang Telah Ia Tentukan. Mengingat Paulus sedang ”memberitakan Injil tentang Yesus”, hadirin tahu ia memaksudkan bahwa Kristus yang akan menjadi Hakim tersebut. (Kisah 17:18; Yohanes 5:22, 30) Khotbah tentang pertobatan menjengkelkan hati orang-orang Epikuros, dan para filsuf Yunani dapat menerima pernyataan tentang peri tidak berkematian tetapi tidak tentang kematian dan kebangkitan. Jelas, seperti banyak orang yang sekarang mengabaikan kabar baik, ada yang berkata, ”Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.” Tetapi hakim Dionisius, dan orang-orang lain menjadi beriman.

      Firman Allah Makin Kuat di Korintus

      13. Bagaimana Paulus membiayai diri dalam pelayanan, dan persamaan apa yang ada pada zaman modern?

      13 Paulus pergi ke Korintus, ibu kota propinsi Akhaya. (18:1-11) Di sana ia bertemu dengan Akwila dan Priskila, yang pergi ke sana ketika Kaisar Klaudius memerintahkan orang Yahudi yang bukan warga negara Roma agar meninggalkan Roma. Untuk membiayai diri dalam pelayanan, Paulus membuat tenda bersama pasangan Kristiani ini. (1 Korintus 16:19; 2 Korintus 11:9) Memotong dan menjahit bahan kain yang kaku dari bulu kambing menuntut kerja keras. Demikian pula, Saksi-Saksi Yehuwa memenuhi kebutuhan materi mereka dengan melakukan pekerjaan duniawi, namun pekerjaan utama mereka adalah pelayanan.

      14. (a) Menghadapi pertentangan secara terus-menerus dari orang Yahudi di Korintus, apa yang Paulus lakukan? (b) Bagaimana Paulus diyakinkan bahwa ia harus tetap tinggal di Korintus, tetapi bagaimana umat Yehuwa dewasa ini dibimbing?

      14 Orang-orang Yahudi di Korintus terus menghujat pada waktu Paulus memberitakan tentang kedudukan Yesus sebagai Mesias. Maka ia mengebaskan jubahnya untuk melepaskan tanggung jawab terhadap mereka dan mulai mengadakan perhimpunan di rumah Titius Yustus, kemungkinan seorang Roma. Banyak orang (termasuk bekas kepala sinagoga, Krispus, dan seisi rumahnya) menjadi orang-orang beriman yang dibaptis. Sikap bermusuhan dari orang-orang Yahudi membuat Paulus bertanya-tanya apakah ia akan tetap tinggal di Korintus, tetapi keraguan itu kemudian lenyap ketika Tuhan memberi tahu dia dalam penglihatan, ’Jangan takut. Teruslah memberitakan firman, sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menganiaya engkau. UmatKu banyak di kota ini.’ Maka Paulus terus mengajarkan firman Allah di sana, seluruhnya selama satu tahun dan enam bulan. Walaupun umat Yehuwa sekarang tidak menerima penglihatan, tetapi doa maupun petunjuk dari roh kudus membantu mereka membuat keputusan bijaksana yang sama berkenaan kepentingan Kerajaan.

      15. Apa yang terjadi ketika Paulus dibawa ke hadapan Gubernur Galio?

      15 Orang-orang Yahudi membawa Paulus kepada Gubernur Yunius Galio. (18:12-17) Mereka menyatakan bahwa Paulus menobatkan orang secara tidak sah—tuduhan palsu yang dewasa ini dilancarkan oleh kaum pendeta Yunani terhadap Saksi-Saksi Yehuwa. Galio tahu bahwa Paulus tidak bersalah melakukan kejahatan dan bahwa orang Yahudi tidak terlalu mempedulikan kesejahteraan Roma dan hukumnya, maka ia mengusir mereka. Ketika khalayak memukuli Sostenes, kepala sinagoga yang baru, Galio tidak menghiraukan, mungkin berpikir bahwa tersangka pemimpin gerombolan yang menentang Paulus itu patut menerima ganjarannya.

      16. Mengapa tidak salah bagi Paulus untuk mencukur rambut berkaitan dengan suatu nazar?

      16 Paulus berlayar dari pelabuhan Kengkrea di Aegea ke Efesus, sebuah kota di Asia Kecil. (18:18-22) Sebelum perjalanan itu ’ia mencukur rambut karena ia telah bernazar’. Tidak dikatakan apakah Paulus bernazar sebelum menjadi pengikut Yesus atau apakah hal ini merupakan awal atau akhir dari masa nazar itu. Umat Kristiani tidak berada di bawah Taurat, tetapi hukum itu diberikan oleh Allah dan adalah suci, dan tidak salah untuk membuat nazar demikian. (Roma 6:14; 7:6, 12; Galatia 5:18) Di Efesus, Paulus bertukar pikiran dengan orang Yahudi, berjanji akan kembali jika Allah kehendaki. (Janji itu dipenuhi di kemudian hari.) Dengan kembali ke Antiokhia di Siria, ia mengakhiri perjalanan utusan injilnya yang kedua.

      Firman Yehuwa Makin Kuat di Efesus

      17. Mengenai pembaptisan, pengajaran apa yang dibutuhkan oleh Apolos dan beberapa orang lain?

      17 Paulus segera memulai perjalanan utusan injilnya yang ketiga (± 52-56 M.). (18:23–19:7) Sementara itu di Efesus, Apolos mengajar tentang Yesus tetapi hanya mengetahui tentang pembaptisan Yohanes sebagai lambang pertobatan atas dosa terhadap perjanjian Taurat. Priskila dan Akwila ”menerangkan kepadanya dengan lebih tepat lagi” (BIS) mengenai jalan Allah, kemungkinan menjelaskan bahwa dibaptis sebagaimana halnya Yesus mencakup seseorang dibaptis dalam air dan menerima roh kudus yang dicurahkan. Setelah pembaptisan dengan roh kudus pada hari Pentakosta 33 M., siapapun yang dibaptis dengan pembaptisan Yohanes perlu dibaptis kembali dalam nama Yesus. (Matius 3:11, 16; Kisah 2:38) Belakangan di Efesus, kira-kira 12 pria Yahudi yang telah dibaptis dengan pembaptisan Yohanes ”memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus”, satu-satunya pembaptisan kembali yang dicatat dalam Alkitab. Ketika Paulus menumpangkan tangannya ke atas mereka, mereka menerima roh kudus dan dua mukjizat yang menyatakan perkenan surgawi—yaitu berbicara dengan bahasa roh dan bernubuat.

      18. Di mana Paulus memberi kesaksian ketika berada di Efesus, dan dengan hasil apa?

      18 Paulus sibuk sekali di Efesus, sebuah kota dengan kira-kira 300.000 penduduk. (19:8-10) Kuil dewi Artemis adalah salah satu dari tujuh keajaiban dunia purba, dan teaternya dapat menampung 25.000 orang. Di sinagoga, Paulus ”berusaha meyakinkan” orang-orang dengan memberikan argumen-argumen yang kuat tetapi kemudian meninggalkan mereka ketika ada yang mengumpat Jalan Tuhan, atau cara hidup berdasarkan iman dalam Kristus. Selama dua tahun, Paulus tiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus, dan ”firman” tersebar ke seluruh distrik Asia.

      19. Apa yang terjadi di Efesus yang menyebabkan ’perkataan Yehuwa makin tersebar dan makin kuat pengaruhnya’ di sana?

      19 Allah memperlihatkan perkenan-Nya terhadap kegiatan Paulus dengan memungkinkan dia melakukan penyembuhan dan mengusir hantu-hantu. (19:11-20) Tetapi ketujuh putra dari imam kepala Skewa tidak berhasil mengusir hantu dengan menggunakan nama Yesus karena mereka tidak mewakili Allah dan Kristus. Mereka bahkan dilukai oleh orang yang dirasuki hantu itu! Maka orang-orang menjadi takut, dan ”nama Tuhan Yesuspun dipermuliakanlah”. (Bode) Mereka yang menjadi beriman meninggalkan praktik-praktik sihir mereka dan di depan umum membakar buku-buku mereka yang pasti berisi mantera-mantera. ”Demikianlah,” Lukas menulis, ”dengan cara yang hebat itu perkataan Tuhan [”Yehuwa”, NW] makin tersebar dan makin kuat pengaruhnya.” Dewasa ini, hamba-hamba Allah juga membantu membebaskan orang dari pengaruh hantu-hantu.—Ulangan 18:10-12.

      Tidak Adanya Toleransi Agama Sia-Sia

      20. Mengapa para tukang pengrajin dari Efesus menimbulkan huru-hara, dan bagaimana itu berakhir?

      20 Saksi-Saksi Yehuwa sering menghadapi gerombolan orang-orang yang marah, demikian pula umat Kristiani di Efesus. (19:21-41) Seraya orang-orang beriman berlipat ganda, Demetrius dan tukang-tukang perak lainnya kehilangan penghasilan karena makin sedikit orang membeli patung perak mereka, yaitu tiruan dari patung dewi kesuburan Artemis yang mempunyai banyak payudara yang terbuat dari perak. Dihasut oleh Demetrius, suatu gerombolan membawa rekan-rekan Paulus, Gayus dan Aristarkhus, ke teater atau gedung kesenian, tetapi murid-murid tidak mengizinkan Paulus masuk ke dalamnya. Bahkan beberapa kepala dari perayaan-perayaan dan pertandingan di sana memohon agar ia tidak mengambil risiko itu. Selama kira-kira dua jam, gerombolan berteriak, ”Besarlah Artemis dewi orang Efesus!” Akhirnya, panitera kota (yang mengepalai pemerintahan kota praja) mengatakan bahwa para pengrajin dapat mengajukan tuduhan mereka kepada gubernur, yang berwenang mengeluarkan vonis, atau kasus mereka dapat diputuskan dalam ”sidang rakyat”. Jika tidak, orang Roma dapat menuduh orang-orang dalam kumpulan yang kacau-balau ini menimbulkan huru-hara. Setelah itu, ia membubarkan mereka.

      21. Bagaimana Allah memberkati pekerjaan Paulus, dan bagaimana Ia memberkati pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini?

      21 Allah membantu Paulus menghadapi berbagai macam ujian dan memberkati upayanya dalam membantu orang menolak kesalahan agama dan memeluk kebenaran. (Bandingkan Yeremia 1:9, 10.) Betapa bersyukur kita bahwa Bapa Surgawi juga memberkati pekerjaan kita! Jadi, dewasa ini, sama seperti pada abad pertama, ”perkataan Tuhan [”Yehuwa”, NW] makin tersebar dan makin kuat pengaruhnya”.

      Bagaimana Saudara Akan Menjawab?

      ◻ Teladan apa yang Paulus berikan dalam menerima pimpinan roh kudus?

      ◻ Dengan cara apa, yang masih digunakan oleh hamba-hamba Yehuwa, Paulus ”menjelaskan dan membuktikan” perkara-perkara?

      ◻ Persamaan apa yang ada antara tanggapan atas khotbah Paulus di Areopagus dan pengabaran Saksi-Saksi Yehuwa?

      ◻ Bagaimana Paulus membiayai diri dalam pelayanan, dan apa persamaannya pada zaman modern?

      ◻ Seperti halnya pekerjaan Paulus, bagaimana Allah memberkati pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini?

      [Gambar di hlm. 16, 17]

      Firman Yehuwa makin kuat di

      1. Filipi

      2. dan 3. Atena

      4. dan 6. Efesus

      5. Roma

      [Keterangan]

      Photo No. 4: Manley Studios

  • Dengan Berani Beritakan Kerajaan Yehuwa!
    Menara Pengawal—1990 | 15 Juni
    • Dengan Berani Beritakan Kerajaan Yehuwa!

      ”Ia [dengan ramah, ”NW”] menerima semua orang yang datang kepadanya. . . . ia memberitakan Kerajaan Allah.”—KISAH 28:30, 31.

      1, 2. Apa buktinya bahwa rasul Paulus mendapat dukungan ilahi, dan teladan apa yang ia berikan?

      YEHUWA selalu mendukung para pemberita Kerajaan. Betapa benar hal itu berkenaan rasul Paulus! Dengan dukungan ilahi, ia menghadap para penguasa, sabar menanggung aksi gerombolan, dan dengan berani memberitakan Kerajaan Yehuwa.

      2 Bahkan ketika menjadi tahanan di Roma, Paulus ”[dengan ramah, NW] menerima semua orang yang datang kepadanya. . . . ia memberitakan Kerajaan Allah” kepada mereka. (Kisah 28:30, 31) Benar-benar suatu teladan bagi Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini! Banyak yang dapat kita pelajari dari pelayanan Paulus, yang dilaporkan oleh Lukas dalam pasal-pasal terakhir dari buku Kisah dalam Alkitab.—20:1–28:31.

      Saudara-Saudara Seiman Dibina

      3. Apa yang terjadi di Troas, dan persamaan apa yang dapat kita lihat pada zaman kita?

      3 Setelah keributan di Efesus reda, Paulus melanjutkan perjalanan utusan injilnya yang ketiga. (20:1-12) Ketika akan berlayar menuju Siria, ia mendengar bahwa orang Yahudi telah berkomplot untuk membunuhnya. Karena mereka mungkin telah merencanakan untuk naik kapal yang sama dan membunuh Paulus, ia pergi lewat Makedonia. Di Troas, selama satu minggu ia membina saudara-saudara seiman seperti yang dilakukan para pengawas keliling di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini. Pada malam sebelum berangkat, Paulus terus berkhotbah sampai tengah malam. Eutikhus, yang duduk dekat jendela, rupanya lelah setelah bekerja sehari. Ia tertidur dan jatuh dari lantai tiga, lalu meninggal. Tetapi Paulus menghidupkan dia kembali. Hal ini pasti menimbulkan sukacita besar! Maka, pikirkan sukacita yang akan dialami bila jutaan orang dibangkitkan dalam dunia baru yang akan datang.—Yohanes 5:28, 29, NW.

      4. Berkenaan pelayanan, apa yang Paulus ajarkan kepada para penatua Efesus?

      4 Dalam perjalanan ke Yerusalem, di Miletus, Paulus bertemu dengan para penatua dari Efesus. (20:13-21) Ia mengingatkan mereka bahwa ia telah mengajar mereka ”dari rumah ke rumah” (NW) dan bahwa ia ”[dengan saksama, NW] bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus”. Mereka yang kemudian menjadi penatua telah bertobat, dan mereka mempunyai iman. Sang rasul juga telah melatih mereka untuk memberitakan Kerajaan dengan berani, kepada orang-orang yang tidak beriman dalam pelayanan dari rumah ke rumah, seperti yang dilakukan oleh Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini.

      5. (a) Bagaimana Paulus patut ditiru sehubungan dengan pimpinan roh kudus? (b) Mengapa para penatua membutuhkan nasihat untuk ’menjaga seluruh kawanan’?

      5 Paulus patut ditiru dalam hal menerima petunjuk dari roh kudus Allah. (20:22-30) ”Sebagai tawanan Roh,” atau yang merasa wajib mengikuti pimpinannya, sang rasul pergi ke Yerusalem, walaupun penjara dan sengsara menunggu dia di sana. Ia menghargai kehidupan, tetapi memelihara integritas kepada Allah merupakan hal yang paling penting baginya, sebagaimana seharusnya bagi kita. Paulus mendesak para penatua agar ’menjaga seluruh kawanan, karena merekalah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi pengawas’. Setelah ia ”pergi” (rupanya dalam kematian), ’serigala-serigala yang ganas tidak akan menyayangkan kawanan itu’. Orang-orang semacam itu akan muncul dari antara para penatua sendiri, dan murid-murid yang kurang daya pengamatan akan menerima ajaran mereka yang sesat.—2 Tesalonika 2:6.

      6. (a) Mengapa Paulus dengan yakin dapat menyerahkan para penatua kepada Allah? (b) Bagaimana Paulus mengikuti prinsip dalam Kisah 20:35?

      6 Para penatua perlu tetap waspada secara rohani untuk menjaga diri terhadap kemurtadan. (20:31-38) Sang rasul telah mengajar mereka Kitab-Kitab Ibrani dan ajaran Yesus, yang mempunyai kuasa menguduskan dan dapat membantu mereka menerima Kerajaan surga, ”bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskanNya”. Dengan bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan rekan-rekannya, Paulus juga menganjurkan para penatua agar menjadi pekerja yang rajin. (Kisah 18:1-3; 1 Tesalonika 2:9) Jika kita mengejar haluan yang sama dan membantu orang lain memperoleh hidup kekal, kita akan menghargai kata-kata Yesus, ”Lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” Makna dari pernyataan ini terdapat dalam kitab-kitab Injil tetapi hanya Paulus yang mengutipnya, yang mungkin menerimanya secara lisan atau melalui ilham. Kita dapat menikmati banyak kebahagiaan jika kita rela berkorban sama seperti Paulus. Ya, ia telah begitu banyak memberikan waktu dan tenaga sehingga keberangkatannya sangat menyedihkan hati para penatua di Efesus!

      Biarkan Kehendak Yehuwa Terjadi

      7. Bagaimana Paulus memberikan teladan dalam menundukkan diri kepada kehendak Allah?

      7 Seraya perjalanan utusan injil Paulus yang ketiga (± 56 M.) mendekati akhirnya, ia memberikan teladan dalam ketundukan kepada kehendak Allah. (21:1-14) Di Kaisarea ia dan rekan-rekannya tinggal di rumah Filipus, yang keempat anak gadisnya ”bernubuat”, yaitu meramalkan kejadian-kejadian melalui roh kudus. Di sana nabi Kristiani Agabus mengikat kedua tangan dan kakinya sendiri dengan ikat pinggang Paulus dan ia digerakkan oleh roh untuk mengatakan bahwa orang Yahudi akan mengikat pemilik ikat pinggang itu di Yerusalem dan menyerahkan dia ke tangan bangsa-bangsa. ”Aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus,” kata Paulus. Murid-murid terpaksa setuju, dan berkata, ”Jadilah kehendak Tuhan [”Yehuwa”, NW].”

      8. Jika kita kadang-kadang sulit menerima nasihat yang baik, apa yang dapat kita ingat?

      8 Paulus memberi tahu para penatua di Yerusalem apa yang Allah lakukan di antara bangsa-bangsa melalui pelayanannya. (21:15-26) Jika kita pernah merasa sulit menerima nasihat yang baik, kita dapat mengingat bagaimana Paulus menerimanya. Guna membuktikan bahwa ia tidak mengajar orang-orang Yahudi di negeri-negeri non-Yahudi ”untuk melepaskan hukum Musa”, ia menaati saran para penatua untuk menjalani upacara pentahiran dan menanggung biaya bagi dirinya sendiri beserta empat pria lain. Walaupun dengan kematian Yesus Taurat telah disingkirkan, Paulus tidak berbuat salah dengan melaksanakan corak-coraknya mengenai nazar.—Roma 7:12-14.

      Diserang Gerombolan tetapi Tidak Gentar

      9. Berkenaan tindak kekerasan oleh gerombolan, persamaan apa yang kita lihat antara pengalaman Paulus dengan pengalaman Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini?

      9 Saksi-Saksi Yehuwa sering memelihara integritas kepada Allah meskipun menghadapi kekerasan oleh gerombolan. (Misalnya, lihat Buku Tahunan 1975, halaman 177-89.) Orang-orang Yahudi dari Asia Kecil juga menggerakkan aksi gerombolan untuk menentang Paulus. (21:27-40) Melihat Trofimus orang Efesus itu bersamanya, mereka melancarkan tuduhan palsu bahwa sang rasul telah menajiskan bait dengan mengajak orang-orang Yunani masuk ke dalamnya. Paulus hampir dibunuh, tetapi Klaudius Lisias, kepala pasukan Roma, dengan anak buahnya memadamkan kerusuhan itu! Sebagaimana telah dinubuatkan (tetapi diprakarsai orang Yahudi), Lisias menyuruh agar Paulus diikat dengan rantai. (Kisah 21:11) Rasul itu akan dibawa ke markas prajurit yang letaknya berdampingan dengan halaman bait, tetapi Lisias kemudian mengetahui bahwa Paulus bukan seorang pemberontak melainkan seorang Yahudi yang diizinkan memasuki daerah bait. Setelah mendapat izin, Paulus berbicara kepada orang-orang dalam bahasa Ibrani.

      10. Bagaimana sambutan orang Yahudi di Yerusalem terhadap khotbah Paulus, dan mengapa ia tidak disesah?

      10 Paulus memberikan kesaksian dengan berani. (22:1-30) Ia memperkenalkan dirinya sebagai seorang Yahudi yang mendapat pendidikan dari Gamaliel yang sangat dihormati. Rasul itu menjelaskan bahwa dalam perjalanan menuju Damsyik untuk menganiaya para pengikut Jalan Tuhan, ia menjadi buta setelah melihat Yesus Kristus yang telah dimuliakan, tetapi Ananias memulihkan penglihatannya. Kemudian Tuhan mengatakan kepada Paulus, ”Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain.” Pengaruh dari kata-kata itu bagaikan percikan buang api di hutan. Sambil berteriak-teriak bahwa Paulus tidak layak hidup, kumpulan orang banyak melemparkan jubah mereka dan menghamburkan debu ke udara dengan marah. Maka Lisias menyuruh Paulus dibawa ke markas prajurit untuk diperiksa dan disesah atau dicambuk untuk mengetahui mengapa orang Yahudi menentangnya. Tetapi Paulus tidak jadi disesah (dengan cambuk dari tali kulit yang dibubuhi simpul-simpul atau potongan-potongan logam atau tulang) ketika ia bertanya, ”Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa diadili?” Ketika mengetahui bahwa Paulus seorang warga negara Roma, Lisias menjadi takut dan membawanya ke hadapan Sanhedrin untuk mengetahui mengapa ia dituduh oleh orang Yahudi.

      11. Dalam hal apa Paulus seorang Farisi?

      11 Ketika Paulus memulai pembelaannya di hadapan Sanhedrin dengan mengatakan bahwa ’sampai hari ini ia tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah’, Imam Besar Ananias memerintahkan agar ia ditampar. (23:1-10) Paulus berkata, ”Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putih.” ”Engkau mengejek Imam Besar Allah?” ada yang bertanya. Karena penglihatannya kurang baik, Paulus mungkin tidak mengenali Ananias. Tetapi melihat bahwa dalam mahkamah itu terdapat orang-orang Farisi dan Saduki, Paulus berkata, ’Saya seorang Farisi yang sedang diadili karena masalah harapan kebangkitan.’ Ini mengakibatkan Sanhedrin terbagi dua, karena orang Farisi percaya kepada kebangkitan sedangkan orang Saduki tidak. Timbul perpecahan besar sehingga Lisias harus menyelamatkan rasul itu.

      12. Bagaimana Paulus meluputkan diri dari suatu komplotan yang akan membunuhnya di Yerusalem?

      12 Paulus kemudian lolos dari komplotan yang akan membunuhnya. (23:11-35) Empat puluh orang Yahudi telah bersumpah tidak akan makan atau minum sebelum mereka berhasil membunuhnya. Kemenakan Paulus melaporkan ini kepadanya dan kepada Lisias. Di bawah pengawalan militer, rasul itu dibawa ke Wali Negeri Antonius Feliks di Kaisarea, ibu kota administratif Roma dari Yudea. Setelah berjanji akan memeriksa perkara Paulus, Feliks menahannya di bawah penjagaan di istana Praetoria dari Herodes Agung, yaitu kantor pusat wali negeri itu.

      Keberanian di Hadapan para Penguasa

      13. Mengenai apa Paulus memberi kesaksian kepada Feliks, dan apa hasilnya?

      13 Sang rasul tidak lama kemudian membela diri terhadap tuduhan palsu dan dengan berani memberi kesaksian kepada Feliks. (24:1-27) Di hadapan orang-orang Yahudi yang menuduhnya, Paulus memperlihatkan bahwa ia tidak mengadakan keributan. Ia mengatakan bahwa ia percaya kepada hal-hal yang diuraikan dalam hukum Taurat dan kitab nabi-nabi dan mempunyai harapan dalam ’kebangkitan orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar’. Paulus telah pergi ke Yerusalem dengan membawa ”pemberian” (sumbangan bagi para pengikut Yesus yang miskin mungkin akibat penindasan) dan telah mentahirkan diri. Walaupun Feliks menangguhkan perkara itu, Paulus belakangan mengabar kepadanya dan istrinya, Drusila (putri Herodes Agrippa I) tentang Kristus, kebenaran, penguasaan diri, dan penghakiman yang akan datang. Karena takut dengan pembicaraan semacam itu, Feliks menyuruh Paulus pergi. Tetapi, belakangan, ia sering memanggil rasul itu dengan harapan akan mendapat uang suap, namun sia-sia. Feliks tahu bahwa Paulus tidak bersalah tetapi membiarkannya ditahan untuk mengambil hati orang Yahudi. Dua tahun kemudian, Feliks digantikan oleh Perkius Festus.

      14. Fasilitas hukum apa yang Paulus manfaatkan ketika ia menghadap Festus, dan persamaan apa yang dapat saudara lihat sehubungan dengan ini?

      14 Paulus juga membuat pembelaan yang berani di hadapan Festus. (25:1-12) Jika sang rasul layak mendapat hukuman mati, ia tidak akan undur, tetapi tidak seorang pun dapat menyerahkan dia sebagai upaya untuk mengambil hati orang Yahudi. ”Aku naik banding kepada Kaisar!” kata Paulus, dengan memanfaatkan haknya sebagai warga negara Roma untuk diadili di Roma (pada waktu itu di hadapan Nero). Setelah permohonan itu dikabulkan, Paulus ”bersaksi di Roma”, sebagaimana telah dinubuatkan. (Kisah 23:11) Saksi-Saksi Yehuwa juga memanfaatkan fasilitas hukum untuk ”membela dan meneguhkan Berita Injil [secara hukum, NW]”.—Filipi 1:7.

      15. (a) Nubuat apa digenapi ketika Paulus menghadap Raja Agripa dan Kaisar? (b) Bagaimana Paulus ”menendang galah rangsang”?

      15 Raja Herodes Agripa II dari Yudea Utara dan saudara perempuannya Bernike (dengan siapa ia mengadakan hubungan inses) memeriksa perkara Paulus ketika sedang berkunjung kepada Festus di Kaisarea. (25:13–26:23) Dengan memberikan kesaksian kepada Agripa dan Kaisar, Paulus menggenapi nubuat bahwa ia akan memberitakan nama Tuhan kepada raja-raja. (Kisah 9:15) Ketika menceritakan kepada Agripa apa yang telah terjadi di jalan menuju Damsyik, Paulus menyatakan bahwa Yesus berkata, ”Terus menendang galah rangsang akan menyulitkan engkau.” (NW) Sama seperti seekor lembu jantan yang dengan keras kepala menyakiti dirinya sendiri dengan melawan galah yang menusuk-nusuknya, Saulus telah mencelakakan diri sendiri dengan menentang para pengikut Yesus, yang mendapat dukungan Allah.

      16. Bagaimana reaksi Festus dan Agripa atas kesaksian Paulus?

      16 Bagaimana reaksi Festus dan Agripa? (26:24-32) Karena tidak dapat memahami masalah kebangkitan dan takjub dengan keyakinan Paulus, Festus berkata, ”Ilmumu yang banyak itu membuat engkau gila!” Demikian pula, sekarang ada yang menuduh Saksi-Saksi Yehuwa gila, walaupun dalam ”mengatakan kebenaran dengan pikiran yang sehat” mereka sebenarnya seperti Paulus. ”Hampir-hampir saja kau yakinkan aku menjadi orang Kristen,” kata Agripa, yang mengakhiri pemeriksaan perkara itu tetapi mengakui bahwa Paulus bisa saja dibebaskan andai kata ia tidak naik banding kepada Kaisar.

      Bahaya di Laut

      17. Bagaimana saudara akan menggambarkan bahaya yang dihadapi Paulus di laut selama perjalanannya ke Roma?

      17 Dalam perjalanan ke Roma Paulus harus menghadapi ”bahaya di tengah laut”. (2 Korintus 11:24-27) Seorang perwira bernama Yulius bertugas menjaga para tahanan yang berlayar dari Kaisarea ke Roma. (27:1-26) Ketika kapal mereka mendarat di Sidon, Paulus diizinkan mengunjungi orang-orang beriman, yang menyegarkan dia secara rohani. (Bandingkan 3 Yohanes 14.) Di Mira di Asia Kecil, Yulius memindahkan para tahanan ke sebuah kapal pengangkut gandum yang akan berlayar ke Italia. Meskipun angin sakal yang kuat, mereka berhasil sampai ke Pelabuhan Indah, dekat kota Lasea di Kreta. Setelah berangkat dari situ menuju ke Feniks, kapal ditimpa angin badai yang disebut angin ”Timur Laut”. Karena khawatir terdampar di (beting atau tumpukan pasir) Sirtis di Afrika utara, para pelaut ”menurunkan layar”, mungkin juga tiang-tiang kapal. Kemudian lambung kapal dililit dengan tali agar kapal itu tidak pecah. Karena keesokan harinya masih diombang-ambingkan angin badai, mereka membuang muatan kapal ke laut agar menjadi lebih ringan. Pada hari ketiga, mereka membuang alat-alat kapal (layar atau perlengkapan-perlengkapan cadangan). Seraya harapan tampak semakin tipis, seorang malaikat muncul di hadapan Paulus dan memberi tahu dia untuk tidak takut, karena ia akan menghadap Kaisar. Mereka benar-benar lega ketika rasul itu mengatakan bahwa semua orang akan terdampar di salah satu pulau!

      18. Apa yang akhirnya terjadi atas Paulus dan rekan-rekan seperjalanannya?

      18 Para penumpang kapal memang selamat. (27:27-44) Tengah malam pada hari ke-14, pelaut-pelaut mendapati bahwa mereka sudah dekat daratan. Lingkungan di sekelilingnya meneguhkan hal tersebut, maka sauh dibuang agar kapal tidak menabrak batu-batu karang. Atas desakan Paulus, keseluruh 276 penumpang mulai makan. Kemudian beban kapal dikurangi dengan membuang muatan gandum ke laut. Ketika hari mulai siang, para pelaut melepaskan tali-tali sauh, mengulurkan tali-tali kemudi, dan memasang layar topang supaya angin meniup kapal itu. Ia kemudian kandas pada suatu timbunan pasir dan buritannya hancur. Tetapi semuanya selamat sampai ke darat.

      19. Apa yang terjadi atas Paulus di Malta, dan apa yang ia lakukan untuk orang-orang lain di sana?

      19 Dalam keadaan basah dan lelah para korban kapal yang kandas itu mendapati diri berada di Pulau Malta, yang penduduknya ”sangat ramah” terhadap mereka. (28:1-16) Tetapi, ketika Paulus menaruh ranting-ranting di atas api unggun, seekor ular beludak yang sedang tidur keluar karena panasnya api dan memagut tangannya. (Sekarang tidak ada ular yang beracun di Pulau Malta, tetapi yang ini seekor ”makhluk yang beracun”. [NW]) Penduduk Malta menyangka bahwa Paulus seorang pembunuh yang tidak akan dibiarkan hidup oleh ”Dewi Keadilan”. Namun ketika ia tidak rebah mati atau bengkak karena infeksi, mereka berpendapat bahwa ia seorang dewa. Paulus kemudian menyembuhkan banyak orang, termasuk ayah dari Publius, pejabat terkemuka dari Malta. Tiga bulan setelah itu, Paulus, Lukas, dan Aristarkhus berangkat dengan kapal yang memakai lambang ”Dioskuri” (”putra-putra Zeus” [NW], yaitu Kastor dan Pullox, dewa kembar yang dianggap melindungi para pelaut). Mereka mendarat di Putioli, dan Yulius berangkat bersama para tawanannya. Paulus bersyukur kepada Allah dan hatinya menjadi kuat ketika umat Kristiani dari ibu kota Roma menemui mereka di Pasar Apius dan Pasanggrahan Tiga di Jalan Raya Apius. Akhirnya, di Roma, Paulus diizinkan tinggal dalam rumah sendiri, meskipun ia dikawal seorang prajurit.

      Teruslah Memberitakan Kerajaan Yehuwa!

      20. Dengan kegiatan apa Paulus terus menyibukkan diri di tempat tinggalnya di Roma?

      20 Di tempat tinggalnya di Roma, Paulus dengan berani memberitakan Kerajaan Yehuwa. (28:17-31) Ia mengatakan kepada orang-orang terkemuka bangsa Yahudi, ”Sebab justru karena pengharapan Israellah aku diikat dengan belenggu ini.” Harapan itu mencakup menerima Mesias, yang untuk dia kita juga harus rela menderita. (Filipi 1:29) Walaupun kebanyakan dari orang Yahudi itu tidak percaya, banyak orang dari bangsa-bangsa lain dan sebagian kecil orang Yahudi lain mempunyai keadaan hati yang benar. (Yesaya 6:9, 10) Selama dua tahun (± 59-61 M.) Paulus menyambut semua yang datang berkunjung kepadanya, ”dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus” kepada mereka.

      21. Sampai akhir kehidupannya di bumi, teladan apa yang Paulus berikan?

      21 Nero rupanya memutuskan bahwa Paulus tidak bersalah dan membebaskan dia. Kemudian rasul itu meneruskan lagi pekerjaannya bersama dengan Timotius dan Titus. Tetapi, ia dipenjarakan sekali lagi di Roma (± 65 M.) dan kemungkinan mati sebagai martir di tangan Nero. (2 Timotius 4:6-8) Namun, sampai akhir hidupnya, Paulus memberikan teladan sebagai pemberita Kerajaan yang berani. Dengan semangat yang sama pada hari-hari terakhir ini, semoga semua yang berbakti kepada Allah dengan berani memberitakan Kerajaan Yehuwa!

      Bagaimana Saudara Akan Menjawab?

      ◻ Pelatihan apa yang Paulus berikan kepada para penatua Efesus dalam hal pelayanan?

      ◻ Bagaimana Paulus memberikan teladan ketundukan kepada kehendak Allah?

      ◻ Berkenaan tindak kekerasan oleh gerombolan, persamaan apa yang ada antara pengalaman Paulus dengan pengalaman Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini?

      ◻ Fasilitas hukum apa yang Paulus manfaatkan ketika menghadap Gubernur Festus, dan apa persamaannya pada zaman modern?

      ◻ Dengan kegiatan apa Paulus menyibukkan diri di tempat tinggalnya di Roma, dan ia memberikan teladan apa?

Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
Log Out
Log In
  • Indonesia
  • Bagikan
  • Pengaturan
  • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
  • Syarat Penggunaan
  • Kebijakan Privasi
  • Pengaturan Privasi
  • JW.ORG
  • Log In
Bagikan